Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

I. Aspek Klinis
Pada kasus ini, pasien adalah seorang laki-laki berumur 45 tahun dengan
keluhan utama nyeri kepala. Ketika nyeri kepala muncul keringat dan pasien merasa
sesak, keluhan ini dirasakan sejak sekitar 1 minggu yang lalu yang berlangsung terus-
menerus dan semakin memberat ketika pasien sedang stress. Selain itu pasien juga
mengeluhkan nyeri pada bagian belakang leher, sering pusing dan selalu merasa lelah,
rasa pegal-pegal pada punggung serta kaki, kesemutan ditangan dan kaki akan tetapi
tidak disertai dengan keluhan mual dan muntah. Pasien mengaku seringkali
mengkonsumsi ikan asin hampir setiap hari, merokok 1 hari 1 bungkus,
mengkonsumsi kopi 2 gelas perhari, Pasien juga sering mengkonsumsi makanan yang
digoreng, jarang mengkonsumsi buah dan sayur serta jarang berolahraga.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/100 mmHg.
Frekuensi nadi: 92 x/menit, laju pernapasan : 20 x/menit, suhu aksila : 36,7oC, berat
badan : 91,4 Kg, tinggi badan : 167 cm, status gizi : Obes II dengan IMT 32,8 kg/m2 .
American Heart Association (AHA) dan American College of
Cardiology (ACC) mengeluarkan pedoman hipertensi terbaru. Pedoman ini berisikan
banyak perubahan besar dalam pengelolaan hipertensi. Salah satu lompatan terbesar
pedoman ini adalah perubahan klasifikasi atau bahkan definisi hipertensi dimana
sebelumnya hipertensi dinyatakan sebagai peningkatan tekanan darah arteri sistemik
yang menetap dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 Hgmm atau tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg. Pada pedoman hipertensi tersebut maka hipertensi ditetapkan
apabila tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 80
mmHg. Menurut The Joint National Committee on Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure (JNC- VII) dikatakan hipertensi derajat 2 bila
didapatkan tekanan darah sistolik > 160 mmHg, dan tekanan diastolik > 100, oleh
karena itu pasien pada laporan kasus ini dapat didiagnosis menderita Hiperetnsi
derajat 2.
Untuk pelaksanaan pada pasien ini diberikan captopril 25 mg, 3x1 tablet serta
diberikan pula amloidipin, asam mefenamat untuk membantu mengurangi keluhan
nyeri yang dirasakan dan di berikan vitamin B comp.

7
II. Resume
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa pasien
menderita Hipertensi derajat 2. Pasien kurang memiliki pengetahuan tentang
penyakitnya sehingga melakukan pola hidup yang salah, sering makan ikan asin,
kurang berolahraga, merokok. Pasien mengakui bahwa rumahnya memiliki ventilasi
yang kurang dan udara dalam ruangan yang panas. Ayah pasien memiliki riwayat
hipertensi oleh karena itu pasien disarankan untuk melakukan pencegahan sekunder
untuk mencegah komplikasi yang dapat timbul dengan meminum obat secara teratur,
kontrol tekanan darahnya secara rutin minimal 1 bulan sekali dan olahraga teratur,
mengurangi stress dengan berekreasi, memperbaiki pola makan dan melakukan hal-
hal yang terdapat dalam perilaku hidup sehat. Sedangkan keluarga pasien sebagai
kelompok risiko tinggi, dianjurkan untuk berperilaku hidup dengan pola makan yang
sehat, oleh karena itu pasien disaranakan untuk memperbaiki ventilasi ruangan.

Anda mungkin juga menyukai