Kemampuan mencegah perilaku kekerasan cara interaksi sosial asertif (cara verbal)
Petunjuk:
1. Tulis nama klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan
perilaku kekerasan secara sosial: meminta tanpa paksa, menolak dengan baik,
mengungkapkan kekesalan dengan baik. Beri tanda (V) jika klien mampu dan
tanda (-) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi ke 3, TAK stimulasi persepsi perilaku
kekerasan. Klien mampu memperagakan cara membina tanpa paksa, menolak dengan baik
dan mengungkapkan kekerasan. Anjurkan klien mempraktikkan di ruang rawat (buat jadwal).
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasaan yang telah
dipelajari
Memberikan pujian dan penghargaan untuk jawaban yang benar.
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik dan interaksi sosial yang
asertif (cara verbal), jika stimulus penyebab perilaku kekerasan terjadi.
Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik dan interaksi sosial yang asertif
(cara verbal) secara teratur.
Memasukkan interaksi sosial yang asertif (cara verbal) pada jadwal
kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu kegiatan ibadah.
Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.