BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan di tahun 2014, bahwa stroke
merupakan penyebab kematian tertinggi di wilayah perkotaan yang jumlahnya
mencapai 15,9 persen dari proporsi penyebab kematian di Indonesia. Stroke merupakan
salah satu penyakit tidak menular yang menjadi kekhawatiran banyak orang. Strok
tergolong dalam cerebrovascular disease (CVD) yang menimbulkan penyakit dan
membutuhkan pertolongan secepat mungkin. Stroke juga menimbulkan serangan pada
otak akibat gangguan pembuluh darah dalam mensuplai darah yang membawa oksigen
dan glukosa untuk metabolisme sel-sel otak agar tetap melaksanakan fungsinya.
Serangan ini bersifat mendadak dan menimbulkan gejala sesuai dengan bagian otak
yang tidakmendapat suplai darah (Soeharto 2004).
Beberapa pasien stroke yang mengalami kelemahan pada satu sisi anggota tubuh
disebabkan oleh penurunan tonus otot, sehingga tidak mampu menggerakkan tubuhnya
(imobilisasi). Imobilisasi yang tidak mendapat penanganan yang tepat akan
menimbulkan komplikasi, di antaranya adalah kontraktur (Garrison, 2003:146).
Kontraktur merupakan salah satu penyebab terjadinya penurunan kemampuan pasien
penderita stroke dalam melakukan rentang gerak sendi sehingga dapat menurunkan
jangkauan luas gerak sendi pada bagian yang sakit (Asmadi, 2008:57).
Antisipasi penurunan kemampuan pasien stroke yang dapat dilakukan adalah
dengan memberikan latihan fisik. Menurut Sofwan (2010:63) bahwa, latihan fisik
selain berguna untuk menghilangkan kekakuan (spastisitas), juga berguna untuk
mengembalikan fungsi persendian secara optimal, dan pada akhirnya akan
memungkinkan penderita untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
Teater sebagai sebuah cabang kesenian dalam pelaksanaannya memiliki metode-
metode pelatihan olah tubuh yang menggunakan latihan fisik sehingga tubuh menjadi
lentur dalam memerankan karakter tokoh yang dimainkan nantinya. Pelatihan teater
yang digunakan untuk sampai tahap tersebut adalah dengan olah tubuh.
Oleh tubuh inilah merupakan upaya untuk menggerakkan seluruh segmen tubuh
dengan teratur dan sistematis. Serak yang dilakukan dalam aktifitas oleh tubuh, yaitu
dimana seluruh tubuh kita dapat digerakkan ke arah lateral, frontal maupun rotasi
(Bisri, 2001). Tujuan utama dari latihan olah tubuh adalah sebagai media untuk
mempersiapkan tubuh sebagai alat, sehingga tubuh telah siap melakukan aktivitas
gerak, dan sekaligus menjadikan tubuh sebagai bahan ekspresi yang baik. Olah tubuh
sangat berdampak positif bagi seseorang, saat tubuh diolah dengan benar dan teratur
maka akan menjadi kuat dan lentur. Karena tubuh adalah media yang paling utama dan
2
penting, ketika seseorang sudah mempersiapkan tubuhnya dengan baik maka tubuh
akan siap dalam melakukan setiap gerakannya.
Salah satu bentuk teater yang menggunakan tubuh sebagai alat adalah teater tubuh.
Penciptaan teater tubuh menawarkan pandangan baru tentang tubuh yang bukan
sekedar media ungkap, tetapi tubuh itu sendiri mandiri sebagai sebuah identitas. Tubuh
dipandang sebagai fenomena yang berdiri sendiri tetapi sekaligus melakukan relasi
dengan lingkungan; jalan, bangunan, kendaraan, orang-orang dan bahkan seluruh
masyarakat dan ideologinya yang sedang dominan. Dengan demikian, penciptaan
teater tubuh adalah adalah proses teater yang utuh antara aktor dan bahasa tubuh
sekaligus relasinya dengan masyarakat (Supartono, 2016).
Berdasarkan permasalah di atas maka penulis bertujuan untuk menjadikan teater
tubuh sebagai media terapi bagi penderita penyakit Cerebrovascular Accident atau
Stroke. Penelitian ini meneliti kemungkinan teater tubuh dijadikan sebagai alternative
terapi penyembuhan untuk organ tubuh pasien yang mengalami stroke, dan lambat
laun pasien mapu melakukan gerakan tubuh seperti pada umumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini, adalah
bagaimana teater tubuh sebagai media terapi bagi penderita penyakit Cerebrovascular
Accident?
1.3 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menjadikan teater tubuh sebagai sarana terapi bagi penderita Cerebrovascular
Accident.
2. Sebagai sebuah alternative pengobatan non-medis untuk penderita
Cerebrovascular Accident.
3. Sebagai tawaran pengobatan baru untuk dunia kesehatan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini, adalah:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa teater tubuh bukan hanya
menjadi sebuah pertunjukan, melainkan dapat pula menjadi bentuk pengobatan
yang baru
2. Melalui teater tubuh pasien yang menderita Cerebrovascular Accident dapat
lebih nyaman dan mudah memahami terapi yang diberikan dengan media teater
tubuh.
3
sering diprogramkan oleh dokter dan dikerjakan oleh fisioterapi atau perawat, (5).
Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu,
tumit, kaki, dan pergelangan kaki, (6). ROM dapat dilakukan pada semua persendian
atau hanya pada bagian-bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit, (7).
Melakukan ROM harus sesuai dengan waktunya, misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah dilakukan (Maimurahman, 2012).
2.3 Teater Tubuh
Penciptaan teater tubuh adalah karya dalam bentuk proses yang dirancang dalam
latihan yang disebut interogasi tubuh aktor. Proses bagaimana tubuh aktor hadir di
panggung atau ruang publik bukan sebagai media atau alat untuk menyampaikan suatu
ide atau gagasan, tetapi tubuh adalah gagasan atau ide itu sendiri. Bagaimana
tubuh aktor dibebaskan, menjadi mandiri, hadir dengan merdeka, sehingga tubuh itu
sendiri menjadi peristiwa (Supartono, 2016).
Pemeran atau aktor adalah salah satu elemen pokok dalam pertunjukan teater.
Sebelum memainkan karakter, pemeran harus menguasai tubunhya. Oleh karena itu,
seorang pemeran harus ikhlas belajar demi pencapaian kualitas tubuh agar enak
ditonton. Proses belajar penguasaan tubuh memerlukan waktu yang panjang dan secara
kontinu serta tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.
Latihan untuk memenuhi penguasaan tubuh tersebut dilakukan dengan olah tubuh.
Latihan olah tubuh melatih kesadaran tubuh dan cara mendayagunakan tubuh. Olah
tubuh dilakukan dalam tiga tahap, yaitu latihan pemanasan, latihan inti, dan latihan
pendinginan. Latihan pemanasan (warm-up), yaitu serial latihan gerakan tubuh untuk
meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan cara bertahap. Latihan inti, yaitu
serial pokok dari inti gerakan yang akan dilatihkan. Latihan pendinginan atau peredaan
(warm-down), yaitu serial pendek gerakan tubuh untuk mengembalikan kesegaran
tubuh setelah menjalani latihan inti (Santosa, 2008).
6
Penilaian tersebut meliputi : (1). Nilai 0: paralisis total atau tidak ditemukan adanya
kontraksi pada otot, (2) Nilai 1: kontaksi otot yang terjadi hanya berupa perubahan dari
tonus otot, dapat diketahui dengan palpasi dan tidak dapat menggerakan sendi, (3) Nilai
2: otot hanya mampu mengerakkan persendian tetapi kekuatannya tidak dapat melawan
pengaruh gravitasi, (4) Nilai 3: dapat menggerakkan sendi, otot juga dapat melawan
pengaruh gravitasi tetapi tidak kuat terhadap tahanan yang diberikan pemeriksa, (5)
Nilai 4: kekuatan otot seperti pada derajat 3 disertai dengan kemampuan otot terhadap
tahanan yang ringan, (6) Nilai 5: kekuatan otot normal (Suratun, 2008).
Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita stroke periode Januari-
Desember 2017 yang mendapat fisioterapi dan diukur dengan penilaian kekuatan otot
dan mendapatkan pelatihan teater di Rumah Sakit dr. Wahidin Sudirohusudo. Sampel
penelitian dilakukan dengan cara Sampling Insidental atau Definisi Sampling
Insidental dengan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok.
3.4 Teknik Analisis Data
Penelitian ini membandingkan kelompok perlakuan sebelum dan sesudah
pemberian pelatihan teater tubuh dengan melihat skala kekuatan otot pada penderita
stoke. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medik yang
diambil dari penderita stroke di RS dr. Wahidin Sudirohusudo pada periode Januari-
Desember 2017. Data-data yang diperlukan antara lain: identitas penderita stroke; lama
7
penderita mengikuti pelatihan, dengan frekuensi 3 kali per minggu dengan 1 kali
pelaksanaan pelatihan selama 20-30 menit; bentuk latihan teater tubuh yang diberikan
pada setiap penderita; skala kekuatan otot sebanyak 2 kali, yaitu saat baru masuk
(sebelum dilakukan pelatihan teater tubuh) dan setelah dilakukan pelatihan teater
tubuh. Setelah dilakukan pengambilan data sekunder, kemudian dilakukan pengolahan
data. Diawali dengan menghitung besarnya pengaruh pelatihan teater tubuh terhadap
peningkatan kekuatan otot penderita stroke.
8
3 perjalanan 1.500.000
JUMLAH 10.560.000
No Keterangan I II III IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi tempat
penelitian
2 Melaksanakan studi
literature dan penetapan
landasan teori
3 Studi terhadap objek
penelitian
4 Analisis data
5 Penggandaan
9
DAFTAR PUSTAKA
B. t Pendidikan
SD SMP SMA
MIS DDI MTSN 1
Nama Institusi SMAN 2 MAJENE
LIMBOROR TINAMBLING
Jurusan IPS
Tahun Masuk-Lulus 2001-2847 2047-20rc 2010-2013
D. dalam 10 tahunterakhir
trr*stit$siP.ernber.i
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1.
B. Riwayat Pendidika n
SD SMP SMA
SD 028 UGI SMPN 1
Nama Institusi MAN l POLMAN
BARU WONOMULYO
Jurusan IPA
Tahun lv[asuk
2005-2011 2At1-2013 zfi13-2016
Lulus
D. ndalam 10 tahunterakhir
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1.
W-+t
Masfiyah Rusdi
Lampiran Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Arbian Maulana
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
a
J Program Studi Peniaskesrek
4 NIM 1631041 131
5 Temnat dan Taneeal Lahir Makassar. 18 Juni 1997
6 E-mail arbianmk@smail.com
7 Nomor TeleponiFlP 085397059128
B. Pendidikan
SD SMP SMA
SDN LARI,ANG SMPN 30
Nama Institusi SMKN 11 SINJAI
BANGI 1 MAKASSAR
Jurusan IPS
TahunMasuk-
2004-2010 2010-2013 20t3-2016
Lulus
D. an dalam 10 tahun
Semua datayang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesueian dsng,u ke&yt*aao, saya sasggup meee.ri&a sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah.
; 27 November 2At7
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Harga Jumlah
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
Satuan (Rp) (Rp)
Kertas HVS
Pencetakan berkas dan
paper One A4 4 rim 40.000 160.000
laporan akhir
80gr
Alat tulis dan Mencatat dan menyusun
1 set 200.000 200.000
penjilidan laporan akhir
SUB TOTAL (Rp) 760.000
3. Perjalanan
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Survey data –
Perjalanan ke Rumah 10 kali x 3
pelaksanaan 25.000 750.000
Sakit (lokasi penelitian) orang
penelitian
Perjalanan membeli dan
Menyusun 10 kali x 3
mencari bahan 25.000 750.000
laporan orang
penelitian
SUB TOTAL (Rp) 1.500.000
4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Seminar Nasional
Publikasi hasil
pendidikan seni 1 buah 300.000 300.000
penelitian
2018 FSD UNM
Jurnal Nasional
prosiding Publikasi hasil
1 buah 500.000 500.000
pendidikan seni penelitian
2018 FSD UNM
Instrumen
Menyusun laporan 1 unit 1.000.000 1.000.000
penelitian
Fotocopy dan
Laporan penelitian 3 buah 100.000 300.000
Penjilidan
SUB TOTAL (Rp) 4.900.000
TOTAL KESELURUHAN (Rp) 10.560.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Alokasi
Program Bidang
No. Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
Survei Tempat
(RSUD
Wahidin
Sudirohusodo
Pendidikan Makassar)
Muhammad Seni Seni Mencari
10 jam/
1. Junaid Drama, Drama Instruktur
minggu
(1482042008) Tari dan (Teater) Olah Tubuh
Musik Melakukan
Pengamatan
dan Penelitian
Membuat
Laporan
Melakukan
Pendidikan riset tentang
Masfiyah Seni Seni pola gerakan
8 jam/
2. Rusdi Drama, Drama yang sesuai
minggu
(1682042008) Tari dan (Teater) dengan tubuh
Musik penderita
Stroke
Memberikan
Pendidikan Penjelasan
Arbian Jasmani tentang gerak
Anatomi 8 jam/
3. Maulana Kesehatan yang diberikan
tubuh minggu
(1631041131) dan kepada pasien
Rekreasi dan keluarga
pasien.