Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Persoalan :
1. Akan dilaksanakannya survey akreditasi Puskesmas tahun 2018
2. Belum adanya Izin Operasional Puskesmas, apakah sebagai Fasilitas kesehatan
tingkat pertama Non Rawatan, atau Rawatan.
3. Sarana dan Prasarana Puskesmas yang tidak memadai.
4. Anggaran untuk Akreditasi tidak dimasukkan dalam Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas Tahun 2018 dan Rencana Kegiatan Anggaran tahun 2018.
B. Praanggapan:
1. Peraturan Menteri Kesehatan No.46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi
Puskesmas, pada Bab 1 pasal 2 menyatakan bahwa Pengaturan akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktek mandiri dokter, dan tempat praktek
mandiri dokter gigi bertujuan untuk : a. meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien, b. Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya kesehatan,
masyarakat dan lingkungannya, serta Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktek
mandiri dokter, dan tempat praktek mandiri dokter gigi sebagai institusi. Dan Bab
II Pasal 6 tentang Survey Akreditasi.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 tahun 2014 Bab V tentang Perizinan dan
registrasi puskesmas. Serta Undang-undang No.36 tahun Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pada Bab V, Pasal 30 ayat 4 dan 5 dan pasal 35 tentang perizinan
fasilitas kesehatan..
3. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 tahun 2014, pada Bab III Pasal 9 tentang
persyaratan Puskesmas
2. Saat ini Puskesmas belum memiliki izin Operasional yang jelas, apakah izin
operasional Puskesmas rawat inap atau rawat jalan, Puskesmas menempati dan
mengadakan pelayanan di gedung yang disiapkan untuk rawat inap, sedangkan
pelayanan yang diberikan adalah pelayanan rawat jalan. Oleh karena izin operasional
belum ada, maka terjadi kesimpangsiuran hal-hal sbb:
a. Saat ini desain dan tata ruang bangunan yang ada adalah desain dan tata ruang
rawat inap ( bukan tata ruang puskesmas rawat inap) hanya ruang- ruang /
kamar- kamar perawatan pasien rawat inap yang saat ini dialih fungsikan
menjadi gedung puskesmas rawat jalan dengan pelayanan pasien rawat jalan.
Ketidaksesuaian antara desain gedung dan fungsi menimbukan kebingungan
staf dalam menjalani proses akreditasi terutama dalam menyiapkan dokumen
pelayanan dan penilaian mutu layanan klinis.
b. Oleh karena itu untuk kelegalan dan kejelasan pelayanan yang diberikan kepada
pasien maka izin operasional sangat dibutuhkan, jika izin operasional
Puskesmas yang diterbitkan adalah rawat jalan, maka gedung yang ada sekarang
bisa segera disesuaikan menjadi gedung Puskesmas Rawat jalan ( FKTP non
Rawatan), namun jika sebaliknya jika Izin Operasional Puskesmas di terbitkan
adalah rawat Inap (FKTP Rawatan) maka dibutuhkan tambahan gedung dengan
desain Puskesmas Rawat Inap sesuai Permenkes 75 tahun 2014.
3. Sarana dan Prasarana Puskesmas tidak memadai dan belum sesuai dengan
PMK No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas, khusunya poli umum, poli Lansia dan
poli Anak, (Kebutuhan terlampir),menyebabkan masih sangat jauh dari standart
pelayanan praktek klinis yang sesungguhnya, sehingga berefek ke mutu pelayanan
yang dibawah standart dan keselamatan pasien menjadi ancaman nya.
Nama : dr.akred
Tanda tangan :