Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 LABUAN


Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Hukum-Hukum Dasar Kimia
Kelas / Semester : X TKJ B/ II
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Hari/ Tanggal : Mei 2016

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep penulisan lambang unsur senyawa dan bentuk molekul, persamaan reaksi
dan hukum-hukum dasar kimia.
II. KOMPETENSI DASAR
Memahami hukum-hukum dasar kimia.

III. INDIKATOR

 Menjelaskan dan memahami hukum kekekalan massa (Lavoisier)


 Menjelaskan dan memahami hukum perbandingan tetap (Proust)
 Menjelaskan dan memahami hukum kelipatan perbandingan (Dalton)
 Menjelaskan dan memahami hukum perbandingan volume (Gay-Lussac)
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat menjelaskan dan memahami hukum kekekalan massa (Lavoisier)
 Siswa dapat menjelaskan dan memahami hukum perbandingan tetap (Proust)
 Siswa dapat menjelaskan dan memahami hukum kelipatan perbandingan (Dalton)
 Siswa dapat menjelaskan dan memahami hukum perbandingan volume (Gay-Lussac)
V. MATERI PEMBELAJARAN
1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoiser)
Antoine Lavoisier mendapatkan hukum ini dengan melakukan
eksperimen mereaksikan 530 gram cairan merkuri dengan gas
oksigen dalam suatu wadah di ruang tertutup sehingga
menghasilkan 572,4 gram merkuri oksida yang berwarna
merah. Apabila merkuri oksida dipanaskan kembali, senyawa
tersebut akan terurai menghasilkan sejumlah cairan merkuri dan gas oksigen dengan
jumlah yang sama seperti semula.
Logam Merkuri + Oksigen → Merkuri Oksida
530 gram 42,4 gram 572,4 gram

572,4 gram
Berdasarkan data tersebut maka Lavoiser menyimpulkan bahwa:

“Di dalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum reaksi


sama dengan massa zat sesudah reaksi”.

2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)


Pada tahun 1799, Joseph Louis proust (1754-1826) dari Perancis melakukan
eksperimen, yaitu mereaksikan unsur hidrogen dan unsur
oksigen. Ia menemukan bahwa unsur hidrogen dan unsur
oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan
perbandingan massa yang tetap, yaitu 1 : 8.

Massa hidrogen : Massa oksigen = 1 : 8

Tabel Hasil Eksperimen Proust

Massa zat sebelum reaksi Massa zat sesudah reaksi


Sisa unsur yang
Hidrogen (gram) Oksigen (gram) Air (gram)
tidak bereaksi
1 8 9 0
2 8 9 1 gram hidrogen
1 9 9 1 gram hidrogen
2 16 18 0
Proust juga meneliti beberapa senyawa yang lain dan memperoleh kesimpulan
yang sama, yaitu perbandingan berat unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa tidak
pernah berubah.
Hukum Perbandingan Tetap berbunyi:

“Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap.”


3. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)
Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-unsur
yang dapat membentuk lebih dari satu senyawa.
Salah seorang diantaranya ialah Dalton (1766-1844).
Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait
dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa.
Reaksi antara nitrogen dan oksigen dalam membentuk
senyawa N2O, N2O2, N2O3 dan N2O4.

Massa nitrogen Massa Oksigen Massa perbandingan


Senyawa
(gram) (gram) (gram)
N2O 28 16 7:4
N2O2 28 32 7:8
N2O3 28 48 7 : 12
N2O4 28 64 7 : 16
Berdasarkan hasil percobaannya, Dalton merumuskan hukum kelipatan perbandingan
(hukum Dalton) yang berbunyi:

”Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa,
dan jika massa-massa salah satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut
sama, sedangkan massa-massa unsur lainnya berbeda, maka
perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut
merupakan bilangan bulat dan sederhana. ”

4. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)


Joseph Louis Gay Lussac (1788-1850) dari Perancis tertarik pada
penemuan Henry Cavendish (1731-1810) dari Inggris, yang
menemukan perbandingan volume hidrogen yang bereaksi
dengan oksigen membentuk air adalah 2 : 1, jika kedua gas itu
diukur pada suhu (T) dan tekanan (P) yang sama. Akhirnya, pada
tahun 1809 Joseph Louis Gay Lussac melakukan percobaan
terhadap berbagai reaksi gas.
"Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil
reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan
berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana".

Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2


VI. STRATEGI PEMBELAJARAN
- Model : Kooperatif learning
- Metode :
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Penugasan
VII. SKENARIO PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
 Salam pembuka
 Doa
 Memeriksa kehadiran siswa
 Apersepsi
2. Kegiatan Inti (70 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Memperkenalkan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan
dengan hukum-hukum dasar kimia.
 Menjelaskan hukum-hukum dasar kimia.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
 Mengarahkan siswa ke dalam kelompok diskusi untuk membahas hukum-
hukum dasar kimia sesuai dengan LKS yang telah dibagikan serta mengawasi
kerja kelompok siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Memeriksa hasil kerja siswa dan memberikan perbaikan.
3. Kegiatan Akhir (10 menit)
Dalam kegiatan akhir, guru:
 Membantu siswa menyimpulkan inti materi yang sudah dijelaskan pada
kegiatan inti.
 Memberikan tugas rumah untuk memantapkan pemahaman siswa.
 Menutup Kegitan Belajar Mengajar (KBM) dengan salam.
VIII. SUMBER/ALAT/BAHAN
 Sumber : Buku Kimia Dasar, KIMIA untuk SMA Kelas X (Michael Purba), LKS
Mentari dan Buku Paket Kimia SMA (Ganeca Exact).
 Media :
Spidol, pengahapus, papan tulis dan LKS.
IX. PENILAIAN:
 Prosedur Penilaian
a. Penilaian Kognitif
Jenis : tugas kelompok (penilaian per individu)
Bentuk : test uraian
b. Penilaian Afektif
Menilai aspek keaktifan, ketelitian, sopan santun, disiplin, jujur, mandiri, rasa
ingin tahu dan tanggung jawab.
 Instrumen: LKS dan penilaian (Terlampir)
LAMPIRAN

A. Penilaian Kognitif :
SOAL

No Indikator Teknik Bentuk Instrumen soal Skor


Penilaian Instrumen Instrumen
1 Menjelas Tes Tes uraian 1. Bila kayu dibakar maka kayu
tertulis
15
kan dan tersebut akan berubah menjadi
memaha arang dan abu. Apakah massa
mi kayu sebelum dibakar sama
hukum- dengan massa kayu setelah
hukum dibakar?. Menurutmu, apakah
dasar peristiwa tersebut tidak sesuai
kimia dengan hukum kekekalan massa
yang dinyatakan Lavoisier?.
Berikan pendapatmu! 10
2. Logam magnesium bermassa 4
gram dibakar dengan oksigen
menghasilkan magnesium oksida,
jika massa oksigen yang
digunakan 6 gram, berapa gram
massa MgO yang dihasilkam?
3. Perbandingan massa magnesium 25
(Mg) dengan oksigen (O) dalam
magnesium oksida (MgO) adalah
3 : 2. Berapa massa magnesium
yang digunakan untuk direaksikan
dengan 4 gram oksigen?
25
4. Bagaiamana perbandingan massa
nitrogen dan oksigen yang
membentuk senyawa-senyawa
berikut :
Senyawa m N2 m O2 Perban
dingan
massa
N2O 28 16 7:4
NO 14 16 ...
N2O3 ... ... 7 : 12
NO2 14 32 7 : 16
N2O5 ... ... ... 25

5. Perhatikan tabel data percobaan


reaksi gas berikut :
No V gas Hasil Perba
yang reaksi nding
bereaksi an
volum
e
1 H2 + O2 Uap air 2:1:
1 L + 0,5 1L 2
L
2 N2 + H2 Ammonia 1:3:
2L+6L 4L 2
3 H2 + Cl HCl 1:1:
1L+1L 2L 2
4 Etilena + Etana 1:1:
H2 1L 2
1L+1L
Berdasarkan tabel tersebut, tentukan
hukum dasar kimia yang berlaku
untuk tabel di atas!
∑ SKOR
100
∑𝑠𝑘𝑜𝑟
∑ Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
Kunci Jawaban :
1. Massa kayu sebelum dan sesudah dibakar adalah sama. Peristiwa tersebut sesuai dengan
hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier). Dimana Lavoisier telah menyelidiki massa
zat-zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoisier menimbang zat sebelum bereaksi,
kemudian menimbang zat hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah
reaksi selalu sama.
2. Massa zat-zat hasil reaksi = massa zat-zat sebelum reaksi.
2Mg(s) + O2(g)  2MgO
2MgO = Mg + O2
= 4 gram + 6 gram
= 10 gram
3. 2Mg + O2  2MgO
Mg : O = 3 : 2, artinya setiap 3 gram magnesium dapat bereaksi dengan 2 gram oksigen
menghasilkan 5 gram magnesium oksida (MgO).
>> Untuk mereaksikan 4 gram O2 diperlukan Mg sebanyak
3
x 6 = 9 gram
2

4. Perbandingan massa nitrogen dan oksigen


Senyawa massa massa Perbandingan massa
N2 O2
N2O 28 16 7:4
NO 14 16 7:8
N2O3 28 48 7 : 12
NO2 14 32 7 : 16
N2O5 28 80 7 : 20
5. Berdasarkan tabel tersebut, maka hukum yang berlaku sesuai tabel tersebut yaitu hukum
perbandingan volum (Hk. Gay Lussac).

B. Rubrik Penilaian Afektif

ASPEK PENILIAN
Keaktifan Ketelitian SS Disiplin Jujur Mandiri RIT TJ
NO NAMA
Keterangan : SS = sopan santun ; RIT = rasa ingin tahu ; TJ = tanggung jawab.

Diberi point :

1 = Sangat
2 = Aktif
3 = Kurang

LEMBAR KERJA SISWA


(LKS)
1. Bila kayu dibakar maka kayu tersebut akan berubah menjadi arang dan abu. Apakah massa
kayu sebelum dibakar sama dengan massa kayu setelah dibakar?. Menurutmu, apakah
peristiwa tersebut tidak sesuai dengan hukum kekekalan massa yang dinyatakan
Lavoisier?. Berikan pendapatmu!.
2. Logam magnesium bermassa 4 gram dibakar dengan oksigen menghasilkan magnesium
oksida yang dihasilkan, jika massa oksigen yang digunakan 6 gram, berapa gram massa
MgO yang dihasilkam?.
3. Perbandingan massa magnesium (Mg) dengan oksigen (O) dalam magnesium oksida
(MgO) adalah 3 : 2. Berapa massa magnesium yang digunakan untuk direaksikan dengan
4 gram oksigen?
4. Bagaiamana perbandingan massa nitrogen dan oksigen yang membentuk senyawa-
senyawa berikut :
Senyawa massa massa Perbandingan massa
N2 O2
N2O 28 16 7:4
NO 14 16 ...
N2O3 ... ... 7 : 12
NO2 14 32 7 : 16
N2O5 ... ... ...

5. Perhatikan tabel data percobaan reaksi gas berikut :


No Volume gas yang Hasil reaksi Perbandingan
bereaksi volume
1 Hidrogen + Oksigen Uap air 2:1:2
1 L + 0,5 L 1L
2 nitrogen + hidrogen Ammonia 1:3:2
2L+6L 4L
3 hidrogen + klor Hidrogen 1:1:2
1L+1L klorida
2L
4 Etilena + hidrogen Etana 1:1:2
1L+1L 1L
Berdasarkan tabel tersebut, tentukan hukum dasar kimia yang berlaku untuk tabel di atas!

Menyetujui, Menyetujui,

Dosen Pembimbing Guru Pamong Mahasiswa PPLT

Dr. Irwan Said, M.Si Nurjannah, S.Pd Masrifah


NIP.19680427 199302 1 001 NIP. 19731206 200701 2 013 A 251 12 032

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Drs. Asdin Lasamai


NIP. 19590331 198503 1 005

Anda mungkin juga menyukai