(RPP)
STOIKIOMETRI REAKSI
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep mol dan stoikiometri.
II. KOMPETENSI DASAR
Memahami konsep stoikiometri
III. INDIKATOR
Menjelaskan tentang stoikiometri dan perhitungan kimia.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan tentang stoikiometri dan perhitungan kimia.
V. MATERI AJAR
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas dari reaktan dan produk
dalam reaksi kimia. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan
kimiawi dan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang
berbeda dari reaktan.
A. Koefisien Reaksi
Koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah partikel zat-zat yang terlibat
dalam reaksi. Oleh karena 1 mol setiap zat mengandung jumlah partikel sama, maka
koefisien reaksi juga merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam
reaksi. Untuk reaksi :
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Koefisien reaksinya menyatakan bahwa 1 molekul N2 bereaksi dengan 3 molekul
H2 memebentuk 2 molekul NH3 atau 1 mol N2 beraksi dengan 3 mol H2 menghasilkan 2
mol NH3. Berdasarkan pengertian tersebut, maka banyaknya zat yang diperlukan atau
dihasilkan dalam reaksi kimia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan reaksi
setara. Apabila jumlah mol salah satu zat yang bereaksi diketahui, maka jumlah mol zat
yang lain dalam reaksi itu dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan
koefisien reaksinya.
Contoh :
Aluminium larut dalam asam sulfat menghasilkan aluminium sulfat dan gas hidrogen.
Berikut reaksinya :
2Al(s) + 3H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
Berapa mol gas hidrogen dapat dihasilkan jika digunakan 0,5 mol aluminium?
Jawab :
𝐾𝑜𝑒𝑓. 𝑧𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎
∑ mol zat yang ditanya = 𝑘𝑜𝑒𝑓. x ∑ mol zat yang diketahui
𝑧𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
𝐾𝑜𝑒𝑓. 𝐻2 3
∑ mol H2 = 𝐾𝑜𝑒𝑓. x ∑ mol Al = 2 x 0,5 mol = 0,75 mol
𝐴𝑙
B. Pereaksi Pembatas
Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang
ditambahkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini
menyebabkan ada zat pereaksi yang akan habis lebih dulu. Pereaksi demikian disebut
pereaksi pembatas. Sedangkan pereaksi yang terdapat dalam jumlah yang lebih besar
dari pada yang diperlukan untuk bereaksi dengan sejumlah tertentu pereaksi pambatas,
disebut pereaksi sisa.
Contoh :
1 mol larutan natrium hidroksida (NaOH) direaksikan dengan 1 mol larutan asam
sulfat (H2SO4) sesuai reaksi :
Tentukan :
- Pereaksi pembatas
- Pereaksi sisa
- Berapa gram Na2SO4 yang terbentuk, jika diketahui Ar Na = 23, Ar S = 32, Ar O =
16 ?
Jawab :
Karena hasil bagi NaOH < H2SO4, maka NaOH adalah pereaksi pembatas,
sehingga NaOH akan habis bereaksi lebih dahulu.
Contoh :
Jika suatu hidrat dipanaskan, sebagian atau seluruh air kristalnya dapat lepas
(menguap). Contohnya adalah CuSO4.5H2O
Hidrat Anhidrat
Reaksi : CuSO4.5H2O(s) CuSO4(s) + 5H2O(s)
Biru putih
Sedangkan apabila suatu hidrat dilarutkan dalam air, maka air kristalnya akan
lepas. Contohnya adalah kristal tembaga(II) sulfat pentahidrat seperti reaksi di atas.
Kedua sifat hidrat di atas, dapat digunkan untuk menentukan jumlah molekul air dari
suatu hidrat.
Contoh :
Sebanyak 0,5 gram hidrat tembaga(II) sulfat pentahidrat dipanaskan sampai semua air
kristalnya menguap. Jika massa padatan anhidrat yang terbentuk adalah 0,33 gram,
tentukan rumus hidrat dari garam kristal tersebut! (Ar Cu = 63,5 , S=32, O = 16 & H =
1).
Jawab :
c). Penyelesaian :
LAMPIRAN
A. Penilaian Kognitif :
SOAL KUIS
∑ SKOR
100
∑𝑠𝑘𝑜𝑟
∑ Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
Kunci Jawaban :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒 5,6 𝑔𝑟𝑎𝑚
1. Mol Fe = = = 0,1 mol
𝐴𝑟 𝐹𝑒 56 𝑔𝑟𝑎𝑚
2Fe(s) + 6HCl(aq) 2FeCl3(aq) + 3H2(g)
Perbandingan koefisien Fe : H = 2 : 3
𝐾𝑜𝑒𝑓. 𝐻2
Mol H2 = 𝐾𝑜𝑒𝑓. x mol Fe
𝐹𝑒
3
= 2 x 0,1 mol = 0,15 mol
8 𝑔𝑟𝑎𝑚
2. Jumlah mol metana (CH4) = 16 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 0,5 mol
40 𝑔𝑟𝑎𝑚
Jumlah mol oksigen (O2) = 32 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 1,25 mol
Persamaan reaksi : FeSO4.xH2O(s) FeSO4(s) + xH2O(s)
B. Penilaian Afektif
ASPEK PENILIAN
Keaktifan Ketelitian SS Disiplin Jujur Mandiri RIT TJ
NO NAMA
Diberi point :
1 = Sangat
2 = Aktif
3 = Kurang
Soal
1. 5,6 gram besi (Ar Fe = 56) dilarutkan dalam larutan asam klorida sesuai reaksi :
2Fe(s) + 6HCl(aq) 2FeCl3(aq) + 3H2(g)
Tentukan mol H2 yang dihasilkan!
2. Metana terbakar (bereaksi dengan oksigen) menurut persamaan :
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
Dalam satu percobaan, sebanyak 8 gram gas metana dibakar dengan 40 gram oksigen
c. Tentukan pereaksi pembatas
d. Berapa gram CO2 yang terbentuk ?
(Ar H = 1, C = 12, O = 16).
3. Sebanyak 10 gram hidrat besi(II) sulfat dipanaskan sehingga semua air kristalnya
menguap. Massa zat padat yang tersisa adalah 5,47 gram. Bagaimanakah rumus hidrat
senyawa tersebut?
Menyetujui, Menyetujui,
Mengetahui,
Kepala Sekolah