Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
STOIKIOMETRI REAKSI

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 LABUAN


Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Stoikiometri Reaksi
Kelas / Semester : X TKJ B / II
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/ Tanggal : 10 Mei 2016

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep mol dan stoikiometri.
II. KOMPETENSI DASAR
Memahami konsep stoikiometri
III. INDIKATOR
Menjelaskan tentang stoikiometri dan perhitungan kimia.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan tentang stoikiometri dan perhitungan kimia.
V. MATERI AJAR
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas dari reaktan dan produk
dalam reaksi kimia. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan
kimiawi dan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang
berbeda dari reaktan.
A. Koefisien Reaksi
Koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah partikel zat-zat yang terlibat
dalam reaksi. Oleh karena 1 mol setiap zat mengandung jumlah partikel sama, maka
koefisien reaksi juga merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam
reaksi. Untuk reaksi :
N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g)
Koefisien reaksinya menyatakan bahwa 1 molekul N2 bereaksi dengan 3 molekul
H2 memebentuk 2 molekul NH3 atau 1 mol N2 beraksi dengan 3 mol H2 menghasilkan 2
mol NH3. Berdasarkan pengertian tersebut, maka banyaknya zat yang diperlukan atau
dihasilkan dalam reaksi kimia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan reaksi
setara. Apabila jumlah mol salah satu zat yang bereaksi diketahui, maka jumlah mol zat
yang lain dalam reaksi itu dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan
koefisien reaksinya.
Contoh :
Aluminium larut dalam asam sulfat menghasilkan aluminium sulfat dan gas hidrogen.
Berikut reaksinya :
2Al(s) + 3H2SO4(aq)  Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
Berapa mol gas hidrogen dapat dihasilkan jika digunakan 0,5 mol aluminium?
Jawab :
𝐾𝑜𝑒𝑓. 𝑧𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎
∑ mol zat yang ditanya = 𝑘𝑜𝑒𝑓. x ∑ mol zat yang diketahui
𝑧𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
𝐾𝑜𝑒𝑓. 𝐻2 3
∑ mol H2 = 𝐾𝑜𝑒𝑓. x ∑ mol Al = 2 x 0,5 mol = 0,75 mol
𝐴𝑙

B. Pereaksi Pembatas
Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang
ditambahkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini
menyebabkan ada zat pereaksi yang akan habis lebih dulu. Pereaksi demikian disebut
pereaksi pembatas. Sedangkan pereaksi yang terdapat dalam jumlah yang lebih besar
dari pada yang diperlukan untuk bereaksi dengan sejumlah tertentu pereaksi pambatas,
disebut pereaksi sisa.

Contoh :

1 mol larutan natrium hidroksida (NaOH) direaksikan dengan 1 mol larutan asam
sulfat (H2SO4) sesuai reaksi :

2NaOH(aq) + H2SO4(aq)  Na2SO4(aq) + 2H2O(l)

Tentukan :

- Pereaksi pembatas
- Pereaksi sisa
- Berapa gram Na2SO4 yang terbentuk, jika diketahui Ar Na = 23, Ar S = 32, Ar O =
16 ?
Jawab :

𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝑂𝐻 1 𝑚𝑜𝑙


- = = 0,5 mol
𝐾𝑜𝑒𝑓. 𝑁𝑎𝑂𝐻 2
𝑚𝑜𝑙 𝐻2𝑆𝑂4 1 𝑚𝑜𝑙
= = 1 mol
𝐾𝑜𝑒𝑓.𝐻2𝑆𝑂4 1

Karena hasil bagi NaOH < H2SO4, maka NaOH adalah pereaksi pembatas,
sehingga NaOH akan habis bereaksi lebih dahulu.

2NaOH(aq) + H2SO4(aq)  Na2SO4(aq) + 2H2O(l)

Mula-mula : 1 mol 1 mol - -


Bereaksi : (2x0,5) = 1 mol (1x0,5) = 0,5 mol 0,5 mol 0,5 mol
Sisa : 1-1 = 0 mol 1 - 0,5 = 0,5 mol 0,5 mol 0,5 mol
- Pereaksi sisa adalah H2SO4
- Jumlah mol Na2SO4 yang terbentuk adalah 1 mol.
1 mol x (mol pereaksi pembatas) = 1 mol x 0,5 = 0,5 mol
Jadi, massa Na2SO4 = 0,5 mol x (Mm Na2SO4)
= 0,5 mol x 142 gram/mol = 71 gram

C. Menentukan Rumus Kimia Hidrat


Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian
dari struktur kristalnya.

Contoh :

 Terusi (CuSO4.5H2O) : Tembaga(II) sulfat pentahidrat


 Gipsum (CaSO4.2H2O) : Kalsium sulfat dihidrat
 NiSO4.2H2O : Nikel sulfat heptahidrat

Jika suatu hidrat dipanaskan, sebagian atau seluruh air kristalnya dapat lepas
(menguap). Contohnya adalah CuSO4.5H2O

Hidrat Anhidrat

Reaksi : CuSO4.5H2O(s)   CuSO4(s) + 5H2O(s)

Biru putih
Sedangkan apabila suatu hidrat dilarutkan dalam air, maka air kristalnya akan
lepas. Contohnya adalah kristal tembaga(II) sulfat pentahidrat seperti reaksi di atas.
Kedua sifat hidrat di atas, dapat digunkan untuk menentukan jumlah molekul air dari
suatu hidrat.

Secara umum, rumus hidrat dapat ditulis sebagai berikut :

Rumus kimia senyawa kristal : senyawa kristal padatan . xH2O

Misalnya garam kalsium sulfat, memiliki rumus kimia CaSO4.H2O. Artinya


dalam setiap mol CaSO4 terdapat x mol H2O.

Contoh :

Sebanyak 0,5 gram hidrat tembaga(II) sulfat pentahidrat dipanaskan sampai semua air
kristalnya menguap. Jika massa padatan anhidrat yang terbentuk adalah 0,33 gram,
tentukan rumus hidrat dari garam kristal tersebut! (Ar Cu = 63,5 , S=32, O = 16 & H =
1).

Jawab :

a). Diketahui : massa hidrat CuSO4.xH2O = 0,5 gram

massa anhidrat CuSO4 = 0,33 gram

b). Ditanya : Rumus molekul hidrat = .... ?

c). Penyelesaian :

 massa H2O = massa hidrat – massa anhidrat

= (0,5 – 0,33) gram = 0,17 gram

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 0,33 𝑔𝑟𝑎𝑚


 mol CuSO4 = = 179,5 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 0,0018 mol
𝑀𝑚
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 0,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
 mol H2O = 𝑀𝑚
= 18 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 0,0094 mol

Persamaan reaksi : CuSO4.xH2O(s)   CuSO4(s) + xH2O(s)
0,0018 mol 0,0094 mol
Perbandingan mol CuSO4 : H2O
0,0018 : 0,0094
1 : 5,2
1:5

Karena perbandingan mol = perbandingan koefisien, maka x = 5. Jadi, rumus


hidrat tersebut adalah CuSO4.5H2O.

VI. STRATEGI PEMEBELAJARAN


 Model : Pembelajaran langsung
 Metode :
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan
VII. SKENARIO PEMBELAJARAN

1. Kegiatan awal (10 menit)


 Salam pembuka
 Doa
 Memeriksa kehadiran siswa
 Apersepsi
2. Kegiatan Inti (70 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Menjelaskan pengertian stoikiometri.
 Menjelaskan konsep stoikiometri reaksi (koefisien reaksi, pereaksi pembatas
dan penentuan rumus kimia hidrat).
Elaborasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
 Mengarahkan dan membagi siswa ke dalam 3-4 kelompok belajar untuk
berdiskusi dan menyelesaikan soal secara berkelompok serta mengawasi kerja
kelompok siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Memeriksa hasil kerja siswa, memberikan perbaikan dan memberi penguatan.
3. Kegiatan Akhir (10 menit)
Dalam kegiatan akhir, guru:
o Membantu siswa siswa menyimpulkan isi materi yang sudah dijelaskan pada
kegiatan inti.
o Memberikan tugas rumah untuk memantapkan pemahaman siswa.
o Menutup Kegitan Belajar Mengajar (KBM) dengan salam.
VIII. SUMBER/ALAT/BAHAN
 Sumber Belajar : Buku Kimia Dasar, Buku KIMIA untuk SMA Kelas X dan LKS
Mentari.
 Alat dan Bahan Belajar : spidol dan papan tulis.
IX. PENILAIAN :
 Prosedur Penilaian
a. Penilaian Kognitif
Jenis : tugas kelompok (penilaian per individu).
Bentuk : test uraian
b. Penilaian Afektif :
Menilai aspek keaktifan, ketelitian, sopan santun, disiplin, jujur, mandiri, rasa
ingin tahu dan tanggung jawab.
 Instrumen: soal kuis dan penilaian (Terlampir)

LAMPIRAN

A. Penilaian Kognitif :
SOAL KUIS

No Indikator Teknik Bentuk Instrumen soal Skor


Penilaian Instrumen Instrumen
1 Menjelaskan Tes Tes uraian 1. 5,6 gram besi (Ar Fe = 56)
tentang tertulis dilarutkan dalam larutan asam
stoikiometri klorida sesuai reaksi :
2Fe(s) + 6HCl(aq) 
2FeCl3(aq) + 3H2(g)
20
Tentukan mol H2 yang
dihasilkan!
2. Metana terbakar (bereaksi
dengan oksigen) menurut
persamaan :
CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) +
2H2O(g)
Dalam satu percobaan,
sebanyak 8 gram gas metana
dibakar dengan 40 gram
35
oksigen
a. Tentukan pereaksi
pembatas
b. Berapa gram CO2 yang
terbentuk ?
(Ar H = 1, C = 12, O =
16).
3. Sebanyak 10 gram hidrat
besi(II) sulfat dipanaskan
sehingga semua air kristalnya
45
menguap. Massa zat padat
yang tersisa adalah 5,47
gram. Bagaimanakah rumus
hidrat senyawa tersebut?

∑ SKOR
100
∑𝑠𝑘𝑜𝑟
∑ Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100

Kunci Jawaban :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒 5,6 𝑔𝑟𝑎𝑚
1. Mol Fe = = = 0,1 mol
𝐴𝑟 𝐹𝑒 56 𝑔𝑟𝑎𝑚
2Fe(s) + 6HCl(aq)  2FeCl3(aq) + 3H2(g)
Perbandingan koefisien Fe : H = 2 : 3
𝐾𝑜𝑒𝑓. 𝐻2
Mol H2 = 𝐾𝑜𝑒𝑓. x mol Fe
𝐹𝑒
3
= 2 x 0,1 mol = 0,15 mol
8 𝑔𝑟𝑎𝑚
2. Jumlah mol metana (CH4) = 16 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 0,5 mol
40 𝑔𝑟𝑎𝑚
Jumlah mol oksigen (O2) = 32 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 1,25 mol

Mol dibandingkan dengan koefisien : CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g)


0,5
- CH4 = 1 (𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛) = 0,5 ≈ 0,5 x 1 = 0,5 mol
1,25
- O2 = 2 (𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛) = 0,625 ≈ 0,625 x 2 = 1,25 mol

CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g)

Mula-mula : 0,5 1,25 - -


Bereaksi : 0,5 1 0,5 0,5
Sisa : 0 0,25 0,5 0,5

a. Pereaksi pembatas : metana (CH4)


b. Jumlah mol CO2 yang terbentuk adalah :
1 mol x 0,5 = 0,5 mol
Massa = 0,5 mol x 44 gram/mol = 22 gram
3. massa H2O = massa hidrat – massa anhidrat

= (10 – 5,47) gram = 4,53 gram

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 5,47 𝑔𝑟𝑎𝑚


 mol FeSO4 = = 152 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 0,036 mol
𝑀𝑚
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 4,53 𝑔𝑟𝑎𝑚
 mol H2O = = 18 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 0,252 mol
𝑀𝑚


Persamaan reaksi : FeSO4.xH2O(s)   FeSO4(s) + xH2O(s)

0,036 mol 0,252 mol


Perbandingan mol FeSO4 : H2O
0,036 : 0,252
1:7
Karena perbandingan mol = perbandingan koefisien, maka x = 7. Jadi, rumus hidrat
tersebut adalah FeSO4.7H2O.

B. Penilaian Afektif

ASPEK PENILIAN
Keaktifan Ketelitian SS Disiplin Jujur Mandiri RIT TJ
NO NAMA

Keterangan : SS = sopan santun ; RIT = rasa ingin tahu ; TJ = tanggung jawab.

Diberi point :

1 = Sangat
2 = Aktif
3 = Kurang

Soal

1. 5,6 gram besi (Ar Fe = 56) dilarutkan dalam larutan asam klorida sesuai reaksi :
2Fe(s) + 6HCl(aq)  2FeCl3(aq) + 3H2(g)
Tentukan mol H2 yang dihasilkan!
2. Metana terbakar (bereaksi dengan oksigen) menurut persamaan :
CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g)
Dalam satu percobaan, sebanyak 8 gram gas metana dibakar dengan 40 gram oksigen
c. Tentukan pereaksi pembatas
d. Berapa gram CO2 yang terbentuk ?
(Ar H = 1, C = 12, O = 16).
3. Sebanyak 10 gram hidrat besi(II) sulfat dipanaskan sehingga semua air kristalnya
menguap. Massa zat padat yang tersisa adalah 5,47 gram. Bagaimanakah rumus hidrat
senyawa tersebut?

Menyetujui, Menyetujui,

Dosen Pembimbing Guru Pamong Mahasiswa PPLT

Dr. Irwan Said, M.Si Nurjannah, S.Pd Masrifah


NIP.19680427 199302 1 001 NIP. 19731206 200701 2 013 A 251 12 032

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Drs. Asdin Lasamai


19590331 198503 1 005

Anda mungkin juga menyukai