Anda di halaman 1dari 15

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Judul
LAPORAN ANGGARAN (Budget Report)

Kelas W
Di susun Oleh : Kelompok 4

Nama : 1. Widyanto Dwi Eriek M. 2012110342


2. Eva Nur Vadilah 2012110390
3. Audina Prasetya 2012110406
4. Della Anggraeni 2012110429
5. Heni T. 2012110432

D3 MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA
Jalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118 Telp.(031) 5947151–5947152
PENGANGGARAN PERUSAHAAN
LAPORAN ANGGARAN (Budget Report)

1. PENGERTIAN LAPORAN ANGGARAN (Budget Report)

Di dalam anggaran komprehensif yang telah disusun termuat di dalamnya laporan


anggaran. Laporan anggaran (Budget Report) adalah laporan yang sistematis dan
terperinci tentang realisasi pelaksanaan anggaran beserta analisis dan evaluasinya.

Apa saja jenis anggaran yang akan dilaporkan tergantung apakah aktiitas tersebut
telah disusun rencana/anggaran atau belum. Bila suatu aktivitas telah disusun
anggarannya maka pada akhir periode akan dapat disusun laporan anggaran.

1.1 Pengertian Anggaran


Pengertian anggaran menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen”
yaitu :
“Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara
kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran
yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun.”
(2001:488)
Sedangkan pengertian anggaran menurut Robert N. Anthony dan Vijay
Govindarajan yang diterjemahkan oleh Kurniawan Tjakrawala dalam bukunya
“Sistem Pengendalian Manajemen” yaitu :

“Anggaran merupakan bagian yang penting untuk perencanaan efektif


jangka pendek dan kontrol dalam organisasi. Penyelenggaraan anggaran
biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pemasukan dan
pengeluaran selama satu tahun itu.”
(2003:1)

Penganggaran Perusahaan Page 2


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana
kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk angka yaitu secara kuantitatif diukur
dalam satuan moneter, satuan lain dan kontrol. Dalam suatu organisasi biasanya
menyatakan pemasukan dan pengeluaran yang isinya beupa angka-angka dan
merupakan kegiatan yang dijalankan selama jangka waktu satu periode biasanya
satu tahun.

1.2 Karakteristik Anggaran

Menurut Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan yang diterjemahkan oleh


Kurniawan Tjakrawala dalam bukunya “Sistem Pengendalian Manajemen”
anggaran mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Anggaran memperkirakan keuntungan yang potensial dari unit perusahaan.
2. Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin
didukung dengan jumlah non-moneter (contoh : unit yang terjual atau
diproduksi).
3. Biasanya meliputi waktu selama satu tahun.
4. Merupakan perjanjian manajemen, bahwa manajer setuju untuk bertanggung
jawab untuk pencapaian tujuan dari anggaran.
5. Usulan anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari
pembuat anggaran.
6. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
7. Secara berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan
perbedaannya dianalisis dan dijelaskan.
(2003:1)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan karakteristik
yaitu: dinyatakan dalam satuan keuangan atau istilah moneter, biasanya jangka
waktu satu tahun, berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk setuju
menerima tanggung jawab yang telah ditetapkan dalam anggaran, disetujui oleh
pejabat yang lebih tinggi dari penyusun anggaran, sekali disetujui anggaran
hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu dan secara berkala kinerja keuangan

Penganggaran Perusahaan Page 3


sesungguhnya yang aktual. Anggaran yang baik memiliki karakteristik yaitu:
disusun berdasarkan program, karakteristik pusat pertanggungjawaban yang
dibentuk dalam organisasi perusahaan, mempunyai fungsi sebagai alat
perencanaan dan alat pengendalian.
Sedangkan menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen” anggaran
yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Anggaran disusun berdasarkan program.
2. Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggungjawaban yang
dibentuk dalam organinsasi perusahaan.
3. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian.
(2001:511)
1.3 Fungsi Anggaran

Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen” anggaran


mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan perusahaan
di masa yang akan datang.
3. Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan
berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan yang menghubungkan manajer
bawah dengan manajer atas.
4. Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur yang dipakai sebagai pembanding
hasil operasi sesungguhnya.
5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan
manajemen menunjuk bidang yang kuat dan lemah bagi perusahaan.
6. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi
manajer dan karyawan agar senantiasa bertindak secara efektif dan efisien
sesuai dengan tujuan organisasi. “
(2001:502)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari anggaran yaitu : disusun
untuk pekerjaan dari hasil akhir selama kegiatan berlangsung yang merupakan
kegiatan yang dilaksanakan perusahaan di masa yang akan datang untuk

Penganggaran Perusahaan Page 4


memprediksi kemungkinan yang akan terjadi. Selain itu berfungsi sebagai alat
komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit organisasi dalam
perusahaan yang menghubungkan manajer bawah dengan manajer atas. Untuk
itu diperlukan adanya tolak ukur yang dipakai sebagai pembanding hasil dari
kegiatan operasional yang sesungguhnya, serta sebagai alat pengendalian yang
memungkinkan manajemen menunjuk bidang yang kuat maupun lemah bagi
perusahaan untuk mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan agar
menjalankan tugasnya dengan baik, serta bertindak secara efektif dan efisien
sesuai dengan tujuan organisasi.

1.4 Kegunaan dari Anggaran

Persiapan pelaksanaan anggaran menurut Robert N. Anthony dan Vijay


Govindarajan yang diterjemahkan oleh Kurniawan Tjakrawala dalam bukunya
“Sistem Pengendalian Manajemen” mempunyai 4 prinsip tujuan, yaitu :
1. Untuk menyesuaikan perencanaan stratejik
Perencanaan stratejik mempunyai karakteristik sebagai berikut : dipersiapkan
pada awal tahun, dikembangkan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia
pada saat itu, persiapannya melibatkan beberapa manajer dan dinyatakan
dalam tahapan yang lebih luas. Anggaran yang telah selesai sebelum
permulaan tahun anggaran, didasarkan pada judgment peramalan di semua
level dalam organisasi. “Penggolongan pertama” dari anggaran mungkin
menyatakan kinerja organisasi secara keseluruhan, atau dari suatu unit bisnis
dalam organisasi, yang mana mungkin tidak memuaskan. Bila demikian,
maka penyusunan anggaran menyediakan pula peluang untuk membuat
keputusan yang akan memperbaiki kinerja sebelum dibuatnya suatu
komitmen akan suatu cara khusus dari pengoperasian anggaran sepanjang
tahun tersebut.

2. Untuk membantu mengkoordinasi kegiatan dari beberapa bagian dari


organisasi.

Penganggaran Perusahaan Page 5


Setiap manajer pusat pertanggungjawaban dalam organisasi berpartisipasi
dalam penyusunan anggaran. Selanjutnya, tatkala staf mengumpulkan
“berbagai potongan” anggaran menjadi suatu anggaran induk, maka
inkonsistensi mungkin mencuat. Penyebab yang paling umum dari
inkonsistensi ini adalah adanya kemungkinan bahwa berbagai rencana
produksi organisasi tidak selaras dengan volume penjualan yang dianggarkan,
baik secara total maupun menurut lini produksi tertentu. Selama proses
penyusunan anggaran, berbagai inkonsistensi diidentifikasi dan dicari
solusinya.

3. Untuk memberikan tanggung jawab kepada manajer, guna mengotorisasi


jumlah yang dapat mereka gunakan, dan untuk memberitahukan mereka hasil
yang diharapkan.
Anggaran yang telah disetujui seyogyanya mempertegas tanggung jawab
setiap manajer terkait. Anggaran tersebut juga mengotorisasai para manajer
pusat pertanggungjawaban guna membelanjakan sejumlah dana tertentu
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa perlu
persetujuan dari pejabat yang lebih tinggi.

4. Untuk mencapai kerja sama yang merupakan dasar untuk mengevaluasi


kinerja aktual dari manajer.”
Anggaran mencerminkan suatu komitmen dari pembuatnya dengan
atasannya. Oleh karena itu, anggaran menjadi tolok ukur (benchmark) di
mana kinerja aktual kelak akan dibandingkan terhadapnya. Komitmen dapat
berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah, namun
demikian, anggaran merupakan titik awal yang paling baik dalam menilai
kinerja. Anggaran menetapkan pertanggungjawaban pada setiap pusat
tanggung jawab di organisasi. Pada level atas, anggaran meringkas penetapan
tanggung jawab pada pusat laba individual. Dalam pusat laba, anggaran
menetapkan tanggung jawab pada pusat pertanggungjawaban individual

Penganggaran Perusahaan Page 6


(seperti kantor penjualan regional dalam organisasi marketing.

1.5 Klasifikasi Anggaran

Anggaran di Indonesia, diklasifikasikan menjadi beberapa macam dengan tujuan


untuk mempermudah penyusunan, pelaksanaan dan pengawasannya.
Menurut Arifin Sabeni dalam bukunya “Pokok-Pokok Akuntansi Pemerintahan”
tujuan dari klasifikasi yaitu :
1. Untuk mempermudah penyusunan anggaran sehingga
mempermudah pula perumusan sasaran pembangunan.
2. Untuk mempermudah pelaksanaan anggaran sehingga mampu
meningkatkan efektivitas pencapaian sasaran-sasaran pembangunan.
3. Untuk mempermudah pemeriksaan realisasi anggaran sehingga pengawasan
anggaran dapat ditingkatkan.”
(2001:44)
Klasifikasi anggaran pada umumnya ada 6 jenis, yaitu :
1. Klasifikasi organik
2. Klasifikasi obyek
3. Klasifikasi fungsionil
4. Klasifikasi ekonomis
5. Klasifikasi performance
6. Klasifikasi program”
(2001:44)
1.6 Sistem Penyusunan Anggaran

Anggaran disusun dengan berbagai system-sistem yang dipengaruhi oleh


pikiran-pikiran yang melandasi pendekatan tersebut.
Menurut Arifin Sabeni dalam bukunya “Pokok-Pokok Akuntansi Pemerintahan”
sistem-sistem dalam penyusunan anggaran yang sering digunakan adalah :
1. Traditional budget system
2. Performance budget system
3. Planning, Programming, Budgeting System (PPBS)”

Penganggaran Perusahaan Page 7


2. FORMAT LAPORAN ANGGARAN
2.1 Data Perbandingan Anggaran dan Realisasi
Dalam bagian ini data yang menyangkut anggaran dan realisasi di bandingkan
untuk mencari selisih atau perbedaan. Dan yang menyangkut anggaran diambil
dari rencana keseluruhan sedangkan data realisasi biasanya akan disediakan oleh
bagian akuntansi.
Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah
pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD.
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan
penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah
dalam satu periode pelaporan
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang-kurangnya unsur-unsur
sebagai berikut:
a) Pendapatan-LRA
b) Belanja
c) Transfer
d) Surplus/defisit-LRA
e) Penerimaan pembiayaan
f) Pengeluaran pembiayaan
g) Pembiayaan neto; dan
h) Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA / SiKPA).
Pos, judul, dan sub jumlah lainnya disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran apabila diwajibkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan ini, atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk
menyajikan Laporan Realisasi Anggaran secara wajar.
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran
dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.
Laporan Realisasi Anggaran dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan atas
Laporan Keuangan. Penjelasan tersebut memuat hal-hal yang
mempengaruhi pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan moneter,
sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan

Penganggaran Perusahaan Page 8


realisasinya, serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang
dianggap perlu untuk dijelaskan.

2.2 Analisis Selisish


Setiap perbedaan/selisih yang terjadi akan di identifikasi, dicari sebabnya yang
kemudian akan digunakan untuk menentukan tindak lanjut pada waktu yang
akan datang. Selisih/perbedaan yang terjadi akan menyangkut dua
kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah ada selisih yang menguntungkan
seperti penjualan yang lebih besar, harga jual yang lebih tinggi, biaya yang
lebih rendah. Sedangkan kemungkinan yang kedua adalah ada selisih yang
merugikan seperti turunnya unit penjualan, turunnya harga jual dan kenaikan
harga.
Tahap-tahap analisis selisih anggaran dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Siapkan Data-data Anggaran dan Laporan Realisasi Anggaran
2. Bandingkan Data-data Realisasi Anggaran dengan Anggarannya Untuk
Setiap Item yang Sama
3. Hitung Selisih Anggaran.
4. Hitung Prosentase Tingkat Ketercapaian Anggaran
5. Lakukan Analytical Procedure dengan Pembuatan Rasio-Rasio Kinerja

2.3 Menentukan Follow Up


Perbedaan yang terjadi pada waktu yang lalu dianalisis untuk dilakukan
evaluasi. Hasil evaluasi tersebut akan dipakai untuk menentukan kebijakan
follow up

3. LAPORAN ANGGARAN PENJUALAN


Untuk laporan anggaran penjualan, perbedaan antara anggaran dan realisasi
penjualan dapat diidentifikasikan menjadi:

Penganggaran Perusahaan Page 9


a. Perbedaan Kuantitas
Yaitu nilai perbedaan yang disebabkan perbedaan unit penjualan dalam anggaran
dengan unit realisasi penjualan. Nilai perbedaan tersebut akan dihitung sebagai
berikut:
SK = (KR-KA). HA
Keterangan :
SK : Selisih Kuantitas
KR : Kuantitas Realisasi
KA : Kuantitas Anggaran
HA : Harga Anggaran

b. Perbedaan Harga
Yaitu nilai perbedaan yang disebabkan karena perbedaan harga jual per unit
dalam anggaran dengan realisasi penjualan. Niali perbedaan tersebut dihitung
sebagai berikut:
SH = ( HR – HA ). KR
Keterangan :
SH : Selisih Harga
HR : Kuantitas Realisasi
KA : Kuantitas Anggaran
HA : Harga Anggaran

c. Follow Up
Kebijakan tindak lanjut (Follow Up) untuk waktu yang akan datang adalah
kebijakan untuk:
 Meningkatkan unit penjualan
 Menaikkan harga jual sesuai rencana

Penganggaran Perusahaan Page 10


4. LAPORAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
Untuk menyusun laporan anggaran biaya produksi perlu data mengenai anggaran
produksi dan realisasi produksi pada satu periode. Laporan anggaran tersebut akan
terdiri dari :
4.1 Laporan Anggaran Biaya Material
Laporan anggaran biaya material dapat disusun bila anggaran biaya material telah
tersusun dan realisasi biaya material telah tercatat oleh bagian akuntansi.
Perbedaan antara besarnya anggaran biaya material dan realisasi biaya material dan
realisasi biaya material dapat diidentifikasikan menjadi:
a. Perbedaan Kuantitas
Yaitu nilai perbedaan yang disebabkan karean jumlah perbedaan material yang
seharusnya digunakan dengan jumlah material yang dianggarkan, dinilai dengan
harga menurut anggaran.
SK = (URS – KA ). HA
Keterangan :
SK : Selisih Kuantitas
URS : Unit Realisasi Standar
KA : Kuantitas Anggaran
HA : Harga Anggaran
Perbedaan kuantitas tersebut akan menjadikan biaya naik atau biaya turun. Biaya
akan naik bila URS lebih besar dari KA, sebaliknya bila URS lebih kecil dari
KA maka biayanya turun.

b. Perbedaan Efisiensi
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara kuantitas yang
seharusnya dengan kuantitas realisasi yang dinilai dengan harga anggaran. Bila
kuantitas realisasi lebih besar dari kuantitas yang seharusnya maka akan
menaikkan biaya (tidak efisien), sebaliknya bila kuantitas realisasi lebih rendah
dari kualitas seharusnya, maka akan menurunkan biaya (terjadi efisiensi).
SE = (KR – URS ). HA
Keterangan :

Penganggaran Perusahaan Page 11


SE : selisih efisiensi
KR : kuantitas realisasi
URS : unit realisasi standar/ material yang seharusnya digunakan
HA : harga anggaran

c. Perbedaan Harga
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara harga material per satuan
dalam anggaran dengan realisasi.
SH = ( HR – HA ). KR
Keterangan:
SH : Selisih Harga
HR : Harga Realisasi
HA : Harga Anggaran
KR : Kuantitas Realisasi

4.2 Laporan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung


Laporan anggaran baiya tenaga kerja langsung dapat disusun bila anggaran biaya
tkl telah disusun dan realisasi biaya tkl telah tercatat oleh bagian akuntansi.
Perbedaan antara anggaran dan realisasi biaya tkl dapat diidentifikasikan menjadi:
a. Selisih Kuantitas
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan jumlah jam kerja langsung
(JKL) yang seharusnya digunakan (URS) dengan jumlah JKL yang
dianggarkan, dinilai dengan tarif anggaran.
SK = (URS – KA ). TA
Keterangan :
SK : Selisih kuantitas
URS : Unit realisasi standar / jkl yang seharusnya digunakan
KA : Kuantitas anggaran /jkl yang dianggarkan
TA : Tarif/jkl yang dianggarkan

Penganggaran Perusahaan Page 12


b. Selisih Efisiensi
Yaitu selisih yang disebabkan karena pebedaan antara JKL yang seharusnya
dengan JKL realisasi. Bila realisasi lebih rendah terjadi efisiensi dan sebaliknya.
SE = (KR – URS ) . TA
Keterangan :
SE : Selisih efisiensi
KR : JKL realisasi
URS : JKL yang seharusnya
TA : Tarif/JKL anggaran

c. Selisih Tarif
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara tarif realisasi dengan
anggaran.
ST = (TR – TA ) . KR
Keterangan:
ST : Selisih tarif
TR : Tarif/JKL realisasi
TA : Tarif/ JKL anggaran
KR : Kuantitas realisasi/ JKL realisasi

4.3 Laporan Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Laporan anggaran BOP dapat disusun bila anggaran BOP dan realisasinya sudah
disediakan perbedaan antara anggaran dan realisasi BOP dapat diidentifikasi
menjadi:
a. Selisih Kuantitas
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan unit produksi yang dianggarkan
dengan unit produksi yang direalisasikan, dinilai dengan tarif BOP variabel
dalam anggaran.
SK = ( KR – KA ) TA
Keterangan:
SK : Selisih kuantitas

Penganggaran Perusahaan Page 13


KR : Kuantitas realisasi/ unit produksi yang direalisasi
KA : Kuantitas anggaran/ unit produksi
TA : Tarif anggaran/tarif BOP variabel yang dianggarkan

b. Selisih Tarif
Yaitu selisih yang disebabkan perbedaan tarif BOP variabel dalam anggaran
dengan tarif BOP variabel realisasi.
ST = ( TR – TA ) KR
Keterangan:
ST : Selisih tarif
TR : Tarif realisasi/ tarif BOP variabel yang direalisasi
TA : Tarif anggaran/ tarif BOP variabel anggaran
KR : Kuantitas realisasi / unit produksi yang direalisasi

Penganggaran Perusahaan Page 14


CONTOH SOAL
Soal dan penyelesaian laporan anggaran
Anggaran produksi tahun 2002 sebesar 1.000 unit dan hanya terealisir 90%-nya. Jumlah
material yang dianggarkan sebanyak 3.000 kg dengan total biaya material Rp.
4.500.000,00. Realisasi biaya material sebesar Rp. 3.710.000,00 dengan pemakaian
material sebanyak 2.650 kg. susunlah laporan anggaran material tahun 2002.
Jawab:
1. Perbandingan data
Anggaran Realisasi
Produksi 1.000 unit 900 unit
SUR 3 kg 2,94 Kg
Jumlah material 3.000 kg 2.650 kg
Harga /Kg Rp. 1.500,00 Rp. 1.400,00
Biaya material Rp. 4.500.000,00 Rp. 3.710.000,00
(terjadi penurunan biaya Rp. 790.000,00)
Analisis selisih
Selisih kuantitatif
SK = (URS – KA ) HA
= (2.700 – 3.000 ) 1.500
= 450.000 (Turun)

Catatan : URS = 3 x 900


= 2.700 kg
Selisih efisiensi
SE = ( KR – URS ) HA
= (1.400 – 1.500 ) 2.650 = 75.000 (Turun)
Selisih harga
SH = ( HR – HA ) KR
= ( 1.400 – 1.500 ) 2.650 = 265.000 (Turun)
= 790.000 (Turun)

Penganggaran Perusahaan Page 15

Anda mungkin juga menyukai