Ruang Liago
Lingkup
Wilayah
Tanjung
Karis
Bulungan
(a) Ruang Lingkup Materi
Studi ini akan mengakomodasi aspek-aspek:
• Spasial (Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/ Kabupaten).
• Sosial ekonomi
• Kelayakan teknis dari:
Tipe jembatan
Peta geologi, geoteknik, hidrologi, dan
kebencanaan dalam skala 1:250.000
Ekologi lingkungan
(a) Ruang Lingkup Kegiatan
Kondisi Jalan Nasional (Tanjung Selor – Sekatak) Permukiman Penduduk di Sungai sekatak
Dermaga Ferri
Ancam
Kegiatan-kegiatan yang terdapat di Pulau Sadau :
• kegiatan budidaya tambak ikan dan penyimpanan batu
bara.
• Hampir di sepanjang garis pantai Pulau Sadau terdapat
rumah-rumah penduduk Pulau Sadau.
Analisis Geologi
Alternatif 1
Alternatif I
Menyusuri pesisir pantai menuju Sekatak Buji
Alternatif II
Menyebrang ke Pulau Agis kemudian menuju ke Alternatif III
Sungai Ancam Menyebrang ke Pulau Agis kemudian menuju Pentian
Detail Panjang Jalan dan Jembatan Trase Awal
Dari-Ke Jenis Panjang (m)
Tarakan – Pulau Sadau Jembatan 820
Pulau Sadau – Pulau Payau Jembatan 2120
Jalur Darat Pulau Payau Jalan 6500
Pulau Payau – Pulau Sengato Jembatan 1800
Jalur Darat Pulau Sengato Jalan 2700
Dari Pulau Sengato menyebrangi sungai Liagu Jembatan 450
Jalur Darat Jalan 2830
Menyebrangi sungai Liagu menuju kampung 600
Jembatan
Liagu
Tepi Pantai– Kota Liagu Jalan 1130
Kota Liagu – Titik A Jalan 3670
Titik A – Titik B Jalan 6540
Ʃ Jalan 23370
Ʃ Jembatan 5790
TOTAL 29160
Detail Panjang Jalan dan Jembatan
Alternatif I
Menyusuri pesisir pantai menuju Sekatak Buji
PKN
• Balikpapan, Samarinda, Bontang, Tarakan, Tenggarong
PKSN Tahap II: Long Pahangai (Kab. Kutai Barat) dan Long
Nawang (Kab. Malinau)
Sistem Perkotaan dalam RTRW Kalimantan Timur
PKW
• Sangatta (Kab. Kutai Timur)
• Tanjung Redeb (Kab. Berau)
PKW Tahap II
• Tanah Grogot (Kab. Pasir)
• Sendawar (Kab. Kutai Barat)
• Tanjung Selor (Kab. Bulungan)
• Malinau Kota (Kab. Malinau)
• Tau Lumbis (Kab. Nunukan)
PKL
• Mahak Baru (Kabupaten Malinau)
• Sekatak Buji
• Tanah Kuning
• Karang Agung
• Bunyu Tengah
• Long Bia (Kabupaten Bulungan)
• Pembeliangan (Kab. Nunukan)
• Sesayap (Kab. Tana Tidung)
Sistem Perkotaan
PKSN Nunukan:
Nunukan, Simanggaris
dan Long Midang
PKW Tahap II Tau Lumbis
PKW Tidung
Pale
PKN
PKW Tahap II
Malinau Kota dan
PKSN Tahap II di PKW Tahap II
Long Nawang Tanjung Selor
Sistem Perkotaan (PKL)
PKL Pembeliangan
PKL Sesayap
PKL
Sekatak Buji, Tanah
Kuning, Karang
Agung, Bunyu Tengah
dan Long Bia
Kab. Malinau:
Mahak Baru
Rencana Pengembangan Kaltara dalam Konstelasi Luas
(Kaltim)
Bulungan Tarakan
4% 10% 3%
Pergerakan
Pergerakan
Kaltara
Kaltara
Arus Pergerakan
Kaltim
Arus
96% Pergerakan 87% Potensi
Kaltim Pergerakan
Kaltara
Tana Kota
Bulungan Nunukan Malinau Oi
Tidung Tarakan
Bulungan - 10,486 7,334 2,062 41,823 61,705
Nunukan 10,475 - 7,555 911 40,674 59,615
Malinau 9,121 11,115 - 793 20,575 41,604
Tana
912 809 566 - 3,226 5,513
Tidung
Kota
44,183 36,210 9,891 3,843 - 94,127
Tarakan
Dj 64,691 58,620 25,346 7,609 106,298 262,564
Tana
934 820 526 - 3,271 5,551
Tidung
Kota
32,835 25,116 9,355 2,856 - 70,162
Tarakan
Bulungan Tarakan
Guna Lahan Guna Lahan
• Pengolahan hasil hutan Pusat pertahanan & keamanan perbatasan
• Pusat pengembangan perkebunan Pusat Penelitian Kelautan
Pusat pengolahan perikanan
sawit dan pengolahan hasil sawit
Pusat pengembangan pariwisata
• Pusat pemerintahan kabupaten Pusat koleksi dan distribusi barang regional
• Pusat pengembangan perhubungan Pusat perdagangan regional dan internasional
udara pengumpan dan pelabuhan laut Pusat Transportasi udara baik regional maupun
regional internasional
Pusat Pendidikan dan kesehatan
Potensi Bangkitan Kab. Bulungan Berdasarkan Guna Lahan RTRW
Bangkitan Efektif
Persen Bangkitan Total
No Penutup/ Penggunaan Lahan Luas (Ha) (10% Total
(%) (smp/ha) Bangkitan
Bangkitan)
1 Hutan Lindung 233947 18% 0 -
2 Kawasan lindung pantai 11187 1% 0 -
3 Kawasan Hutan Produksi 680840 52% 0 -
4 Kawasan Perkebunan 216733 17% 7.41 1,605,992 160,599
5 Pertanian lahan kering 660 0% 7.41 4,891 489
6 Pertanian lahan basah 21381 2% 7.41 158,433 15,843
7 Perikanan tambak 35176 3% 7.41 260,654 26,065
8 Pertambangan 42125 3% 7.41 312,146 31,215
9 Kawasan industri berikat 8297 1% 114.2 947,517 94,752
Perkotaan (Kaw. Permukiman
10 8887 1% 23.07 205,023 20,502
Padat)
11 Kaw. Permukiman Desa - Kota 0% 23.07 - -
Sumber: RTRW Tarakan, ITE 1991, JICA 1997, hasil analisis 2014
Proyeksi Bangkitan Pergerakan Kota
Tarakan
• RTRW Kota Tarakan Tahun 2012 – 2032 mengarahkan
pemanfaatan ruang kota untuk permukiman, kawasan
industri dan pertambangan
• Bangkitan dari kegiatan – kegiatan Kota Tarakan
tampak lebih besar dibanding Kabupaten Bulungan,
karena aktivitas yang lebih kompleks dengan intensitas
yang lebih tinggi.
• Diasumsikan pergerakan yang tercipta adalah 30% dari
seluruh aktivitas, maka didapatkan nilai bangkitan atau
laju rata – rata harian sebesar 1715 smp per hari.
ANALISIS KELAYAKAN LINGKUNGAN
Tinjauan Ekologi
Lahan Hutan yang Dilalui Alternatif Trase, Sumber: SK.942/Menhut-II/2013, data diolah
Analisis Pemanfaatan Lahan Hutan
Dari peta kawasan hutan di Kalimantan Utara dapat dilihat bahwa trase jembatan
melewati hutan produksi tetap (diperlukan perlakuan tukar menukar kawasan
hutan)
• Kota Tarakan – Kota Liago
Perkiraan luas pertukaran kawasan hutan apabila semua melewati Hutan Produksi
Tetap maka diperlukan pertukaran kawasan hutan sebesar 90,36 hektar untuk
jalan dan 8,9 hektar untuk jembatan.
• Alternatif I, II, dan III
Alternatif 1 sama sekali tidak melewati hutan produksi. Sedangkan untuk
alternatif 2 dan 3 dibutuhkan alternatif kawasan pengganti hutan sebesar 7,41
hektar (di daerah pulau agis).
Analisis Pemanfaatan Lahan Hutan
Berikut adalah alternatif kawasan pengganti hutan
Konservasi yang dilakukan untuk melindungi hewan liar dan satwa langka adalah
sebagai berikut: Hutan Lindung, Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Nasional
Tinjauan Ekologi
• Dilakukan Iterasi Untuk memperoleh nilai SN1, SN2, SN3 dengan rumus dibawah ini
∆𝐼𝑃
𝑙𝑜𝑔10
𝐼𝑃𝑜 − 𝐼𝑃𝑓
log 𝑊18 = 𝑍𝑅 𝑥 𝑆0 + 9.36 𝑥 𝑙𝑜𝑔10 𝑆𝑁 + 1 − 0.2 + + 2.32 𝑥 𝑙𝑜𝑔10 𝑀𝑅 − 8.07
1094
0.4 +
𝑆𝑁 + 1 5.19
Dimana:
• W18 = volume kumulatif lalu lintas selama umur recana
• ZR = deviasi normal standar sebagai fungsi tingkat kepercayaan
• So = gabungan standard error untuk perkiraan lalu lintas dan kinerja (berkisar antara 0.4-0.5)
• ΔIP = perbedaan antara indeks pelayanan pada awal umur rencana (IPo≥4) dengan indeks pelayanan pada akhir umur rencana
(IPt = Arteri ≥2.5; Kolektor≥2.0)
• MR = modulus resilien tanah dasar efektif (psi)
• IPf = indeks pelayanan jalan hancur (min. 1.5)
Perencanaan Perkerasan
1. Lakukan proses iterasi untuk mencari nilai:
•SN1 dengan memasukkan nilai MR lapis pondasi atas; SN1 = 2.842
•SN2 dengan memasukkan nilai MR lapis pondasi bawah; SN2 =3.363
•SN3 dengan memasukkan nilai MR subgrade; SN3=5.995
2. Perhitungan tebal:
•Tebal lapis permukaan
Material Material
1. Mutu Beton yang digunakan: 3. Post-Tensioning
• Girder : K - 500 Multistrand post-tensioning
• Slab : K - 500 Diameter 0.5” atau 0.6”
• Pylon : K - 500
• Pier : K - 350
•Low Relaxation : 2.5% AT 70% GUTS
• Pile Cap Pylon : K - 500
• Pile Cap Pier : K - 350 •Tensile Strength : 1860 MPa
• Pile : K - 350 •Yield Strength : 1670 MPa
•Young’s Modulus : 195000 MPa
Material Material
2. Mutu Tulangan yang digunakan: 4. Cable Stayed
• Yield Strength : Multistrand post-tensioning Diameter 0.6”
–Diameter <= 12 mm, ( BJTP24 ), fy = 240 MPa) • Low Relaxation : 2.5% AT 70% GUTS
–Diameter > 12 mm, ( BJTD40 ), fy = 400 MPa • Tensile Strength : 1860 MPa
• Yield Strength : 1670 MPa
• Young’s Modulus : 200000 MPa • Young’s Modulus : 195000 MPa
Perencanaan Jembatan Bulungan-Tarakan
Dimensi
Perencanaan Jembatan Bulungan-Tarakan
Potongan Memanjang dan Melintang
Perencanaan Jembatan Bulungan-Tarakan
Jumlah Girder dan Pier
Perencanaan Jembatan Bulungan-Tarakan
Pondasi
Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang
pancang.Kedalaman tanah kerasnya sedalam 15m.
jembatan Tarakan-Sadau
REKAPITULASI
PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN
Proyek : FS Pembangunan Jembatan Tarakan - Sadau ( Jalur Pulau Sadau - Pulau Tarakan )
No. Paket Kontrak :
Nama Paket :
Prop/Kab/Kodya : Tarakan / Kalimantan
Jumlah Harga
No. Divisi Uraian Pekerjaan
(Rupiah)
1 Umum 965,300,000.00
2 Drainase 1,265,753,106.20
3 Pekerjaan Tanah 6,764,290,841.51
4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 108,207,738.00
5 Pekerasan Berbutir 1,150,525,236.00
6 Perkerasan Aspal 3,359,230,168.08
7 Struktur 219,425,549,068.69
8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor 1,439,696,723.92
9 Pekerjaan Harian -
10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin -
(A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) 234,478,552,882.40
(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) = 10% x (A) 23,447,855,288.24
(C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (A) + (B) 257,926,408,170.64
(D) DIBULATKAN 257,926,408,000.00
Terbilang : Dua ratus lima puluh tujuh milyar sembilan ratus dua puluh enam juta empat ratus delapan
ribu rupiah
Jembatan Pulau Sadau-Pulau Liago
Alternatif 1 (Pulau Liago-Sekatak Buji)
REKAPITULASI
Jembatan
Tarakan-
Sadau
Alternatif 1
Jalan Eksisting
Trans Kalimantan
REKAPITULASI
REKAPITULASI
Jalan Eksisting
Jembatan Jembatan Juwata Laut
Sadau-Liago Tarakan-
Sadau
Jalan Eksisting
Trans Kalimantan
Alternatif 3
3.500.000.000.000,0
3.000.000.000.000,0
2.500.000.000.000,0
2.000.000.000.000,0
1.500.000.000.000,0
1.000.000.000.000,0
500.000.000.000,0
0,0
-500.000.000.000,0
-1.000.000.000.000,0
-1.500.000.000.000,0
5% 7,50% 10% 15% 20% 30%
Net Present Value 3.125.974 1.261.014 202.962.8 -767.820. -1.093.26 -1.171.41
Alternatif II: Via Pelabuhan Ancam
NPV pada tingkat bunga (dalam milyar rupiah)
IRR
5% 7,5% 10% 15% 20% 30%
10,13% 2.784,52 1.033,06 24,80 (923,73) (1.259,05) (1.364,08)
3.000.000.000.000,0
2.500.000.000.000,0
2.000.000.000.000,0
1.500.000.000.000,0
1.000.000.000.000,0
500.000.000.000,0
0,0
-500.000.000.000,0
-1.000.000.000.000,0
-1.500.000.000.000,0
-2.000.000.000.000,0
5% 7,50% 10% 15% 20% 30%
Net Present Value = 2.784.521. 1.033.059. 24.798.978 -923.732.8 -1.259.053 -1.364.081
Alternatif III: Via Pentian
NPV pada tingkat bunga (dalam milyar rupiah)
IRR
5% 7,5% 10% 15% 20% 30%
7,28% 1.312,63 (66,49) (830,16) (1.485,39) (1.653,97) (1.578,26)
1.500.000.000.000,0
1.000.000.000.000,0
500.000.000.000,0
0,0
-500.000.000.000,0
-1.000.000.000.000,0
-1.500.000.000.000,0
-2.000.000.000.000,0
5% 7,50% 10% 15% 20% 30%
Net Present Value = 1.312.628 -66.492.4 -830.158. -1.485.38 -1.653.97 -1.578.26
Sensitifitas terhadap Waktu Pengamatan
3000
2500
2000
NPV
1500
1000
500
-500
-1000
-1500
-2000
Discount Rate 5% 7,5% 10% 15% 20% 30%
Net Present Value 15 (778,06) (1.006,52) (1.153,62) (1.292,87) (1.315,06) (1.219,45)
20 330,08 (262,14) (648,45) (1.053,44) (1.197,49) (1.188,30)
25 1.276,98 303,22 (306,50) (923,71) (1.146,02) (1.179,17)
30 2.070,73 724,56 (79,33) (854,70) (1.123,88) (1.176,54)
35 2.752,31 1.046,19 75,26 (817,10) (1.114,13) (1.175,76)
Perbandingan IRR Antar Tahun Pengamatan
15,00
10,00
5,00
0,00
15 20 25 30 35
-5,00
-10,00 IRR
-15,00
-20,00
-25,00
-30,00
-35,00
• Berdasarkan hasil analisis kelakayan ekonomi, Alternatif 1
dan Alternatif 2 sama-sama layak untuk dilaksanakan.
Namun bila membandingkan besaran NPV dan IRR, maka
Alternatif 1 relatif lebih layak dilaksanakan dibandingkan
dengan lokasi Alternatif 2.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Volume bangkitan pergerakan yang ada saat ini relatif kecil, yakni
sekitar 300 smp/hari (2011)
– Proyeksi kendaraan (LHR) yang tercipta adalah 332 smp per hari pada
tahun 2014 hingga 664 smp per hari pada tahun 2025.
• Potensi pergerakan juga berasal dari bangkitan yang tercipta dari
adanya kegiatan pada setiap guna lahan dan rencana pemanfaatan
ruang
• Bangkitan potensial yang tercipta dari guna lahan akan lebih besar
dari pergerakan eksisting.
– Proyeksi bangkitan pergerakan yang berasal dari guna lahan adalah
sebesar 1102 smp/hari untuk Kabupaten Bulungan dan 1715 smp per
hari untuk Kota Tarakan hingga tahun 2032.
• Potensi LHR pada tahun 2014 adalah 3150 smp/hari dan meningkat
menjadi 3765 smp per hari hingga tahun 2032.
Alternatif Trase
No Aspek Alternatif I (129400 m) Alternatif II (54820 m) Alternatif III (115170 m)
Via Sekatak Via Ancam Via Pentian
Pendorong industri pengolahan
Kawasan wisata yang Pendorong pengembangan PPL
produk perkebunan, bahan
potensial di Pulau Agis (Pusat Pelayanan Lingkungan)
tambang, dan energi
Pendorong akses untuk
Kawasan wisata potensial di
Tata Ruang Akses bagi komoditas batubara produk pertanian dan Pulau Agis
1. dan perkebunan
Pergerakan Penghubung kegiatan Pendorong kegiatan perikanan
perdagangan di Sekatak Mempermudah logistik di Kecamatan Sekatak
Meningkatkan akses kegiatan barang menuju Pelabuhan
Ferri Ancam Pendorong pengembangan
usaha masyarakat di sektor
kegiatan pertambangan
primer
Dari Kota Tarakan hingga Kota Liago, diperlukan pertukaran kawasan hutan sebesar 90,36
hektar untuk jalan dan 8,9 hektar untuk jembatan.
Alternatif 1 sama sekali tidak melewati hutan produksi. Sedangkan untuk alternatif 2 dan 3
dibutuhkan alternatif kawasan pengganti hutan sebesar 7,41 hektar (di daerah pulau agis)
Melewati Puau Agis yang
2. Lingkungan
hampir seluruh lahannya
Melewati banyak kecamatan, Melewati Puau Agis, sehingga
berupa hutan produksi tetap,
sehingga perlu sosialisasi yang perlu sosialisasi yang baik
sehingga perlu sosialisasi yang
baik selama pembangunan kepada aparat
baik kepada instansi dan aparat
terkait
Alternatif Trase