SK Lurasik Bab IX
SK Lurasik Bab IX
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LURASIK
Jalan Raibasin,Kelurahan Boronubaen,Kecamatan Biboki Utara
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lurasik
pada tanggal : 21 April 2015
KEPALA PUSKESMAS LURASIK,
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
IDENTIFIKASI, DOKUMENTASI DAN PELAPORAN KASUS
KTD ,KPC, DAN KNC
Di tetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
MEMUTUSKAN
Di tetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
SIMON LUAN ASA
Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien
dan staf puskesmas yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi
terjadinya kesalahan medis. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) merupakan suatu
kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi
cedera serius tidak terjadi, karena keberuntungan (misalnya,pasien terima suatu
obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), pencegahan (suatu obat dengan
overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya
sebelum obat diberikan), dan peringanan (suatu obat dengan overdosis lethal
diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya).
Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden. Adverse Event atau
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan
cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan ( commission) atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil ( omission), dan bukan karena
“underlying disease” atau kondisi pasien.
Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostik seperti kesalahan atau
keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai,
menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas
hasil pemeriksaan atau observasi; tahap pengobatan seperti kesalahan pada
prosedur pengobatan, pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat, dan
keterlambatan merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak; tahap
preventive seperti tidak memberikan terapi provilaktik serta monitor dan follow up
yang tidak adekuat; atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi,
kegagalan alat atau sistem yang lain.
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat
asuhan pasien di puskesmas menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Pelaksanaan Patient Safety ini
dilakukan dengan sistem Pencacatan dan Pelaporan.
Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden yang
terkait resiko pasien, menganalisa, dan menetapkan pemecahan masalah dalam
rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan. Mendorong staf utk
melakukan analisis akar masalah utk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu
timbul. Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden, termasuk asuhan
kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.
Langkah- langkah yang dilakukan adalah:
1. Setiap unit kerja di puskesmas ( semua staf puskesmas manufui yang
pertama kali menemukan dan yang terlibat dalam kejadian) mencatat semua
kejadian terkait dengan keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera,
Kejadian Tidak Diharapkan dan Kejadian Sentinel) pada formulir yang sudah
disediakan oleh puskesmas.
2. Setiap unit kerja di puskesmas melaporkan semua kejadian terkait dengan
keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan
Kejadian Sentinel) kepada Tim Keselamatan Pasien Puskesmas pada formulir
yang sudah disediakan oleh puskesmas.
3. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas menganalisis akar penyebab masalah
semua kejadian yang dilaporkan oleh unit kerja.
4. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Keselamatan Pasien
Puskesmas merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan hasil
solusi pemecahan masalah kepada Pimpinan puskesmas.
PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LURASIK
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
PENANGANAN KTD,KPC,DAN KNC
MEMUTUSKAN
b. Probabilitas
Penilaian tingkat probabilitas risiko adalah seberapa seringnya insiden
tersebut terjadi.
Tabel probabilitas
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
EVALUASI DAN PERBAIKAN PERILAKU
PELAYANAN KLINIS
MEMUTUSKAN
Di tetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN EVALUASI PERILAKU
PETUGAS DALAM PELAYANAN KLINIS
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS LURASIK
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab
UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu
dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran
puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas LURASIK dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring
dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak
lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah
ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari
profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat
TENTANG
PENYUSUNAN INDIKATOR KLINIS DI PUSKESMAS
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
MANAJEMEN RISIKO KLINIS
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
Risiko adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari proses
kegiatan saat sekarang atau kejadian di masa datang. Manajemen risiko klinis
adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan
mempriotaskan risiko untuk mengurangi risiko cedera dan kerugian pada pasien,
karyawan puskesmas, pengunjung dan organisasi sendiri.
Tujuan manajemen risiko klinis adalah:
1. Meminimalkan kemungkinan terjadinya cedera pada pasien, pengunjung,
dan karyawan puskesmas Manufui
2. Menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan dan pengunjung
puskesmas Manufui
3. Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien
4. Mempertahankan reputasi puskesmas Lurasik
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
STANDAR DAN SOP LAYANAN KLINIS
MEMUTUSKAN
Kesatu : Panduan standar dan SOP layanan klinis seperti yang tertera
pada lampiran Surat Keputusan ini.
Ditetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
TENTANG
PENYUSUNAN INDIKATOR KLINIS DI PUSKESMAS
MEMUTUSKAN
Kedua :
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
PENETAPAN DOKUMEN EKSTERNAL YANG MENJADI ACUAN
DALAM PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN KLINIS
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
INDIKATOR PERILAKU PEMBERI LAYANAN KLINIS
DAN PENILAIANNYA
Ditetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
SASARAN- SASARAN KESELAMATAN PASIEN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
4. Kepastian tepat lokasi (sisi), tepat prosedur dan tepat pasien operasi
Prosedur yang efektif dalam mengeliminasi masalah tersebut dengan:
Komunikasi yang adekuat antar anggota tim kesehatan
Melibatkan pasien dalam penandaan lokasi (site marking)
Asesmen pasien yang adekuat
Penelaahan ulang catatan medis yang adekuat
Memperhatikan tulisan tangan yang tidak terbaca dan pemakaian
singkatan
Melakukan penandaan lokasi operasi pada semua kasus termasuk sisi
(laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi)
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
TIM PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
MEMUTUSKAN
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
PETUGAS YANG BERKEWAJIBAN MELAKUKAN
PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEGIATAN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /KAPUS/IV/ 2015
TENTANG
PENYAMPAIAN INFORMASI HASIL PENINGKATAN MUTU
LAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lurasik
Pada tanggal : 11 April 2015
KEPALA PUSKESMAS
LURASIK,
SIMON LUAN ASA