Anda di halaman 1dari 50

2.

3 Pelaksanaan On The Job Training CCPC Financing


2.3.1 Admin & Custody
Admin & Custody adalah suatu unit di CCPC yang memiliki fungsi
support dalam penyelenggaraan pembiayaan dan memiliki kegiatan yang
berkaitan dengan administrasi support pembiayaan dan pemeliharaan
dokumen.
Fungsi dan wewenang admin & custody diantaranya adalah:
 Mendukung kelancaran unit bisnis.
 Memastikan seluruh kebijakan, peraturan dan prosedur pembiayaan
dipatuhi secara optimal.

1) Prosedur review kelengkapan dokumen pra-disburstment,


restructure, reschedule, recondition, booking BG, LC, SKBDN, dan
pelunasan
Prosedur review kelengkapan dokumen Pra-disbursement:
 Melihat OL (offering letter) sebagai rujukan. Admin & custody harus
memperhatikan “persyaratan sebelum pencairan”, jenis fasilitas
pembiayaan, dan jangka waktu fasilitas pembiayaan (tenor). Jika
ada perbedaan atau kekurangan dokumen dengan yang
dipersyaratkan harus dibuatkan memo terpisah sebagai penjelasan
maksud dan tujuannya dan harus disetujui oleh komite pembiayaan.
 Mengecek kelengkapan dokumen sesuai yang tertera dalam OL
(persyaratan sebelum pencairan dan fasilitas pembiayaan) karena
setiap fasilitas pembiayaan memiliki perbedaan syarat dokumen
masing-masing.
 Mengecek ketersediaan biaya (administrasi, notaris, dll) yang telah
tertera di SKD (surat kuasa debet) dalam rekening nasabah via
MARS.
 Setelah semua dokumen lengkap, maka admin & custody akan
membentuk fasilitas nasabah (untuk nasabah baru) melalui MCB.
 Tahapan pembentukan fasilitas adalah: liability, collateral, & facility.

Tabel 1 Dokumen pra-disbursment


Memo dropping yang telah
ditandatangani oleh RM dan BM
SP3
Covernote dan kuitansi dari notaris Nomor dan tanggal perjanjian
pembiayaan dan pengikatan jaminan
serta akad-akad lainnya serta batas
waktu penyelesainnya.
Memorandum usulan pembiayaan
(MUP)
Usulan pembiayaan (UP) dan lembar Apakah UP beserta risalah keputusan
flat dropping komite telah ditandatangani oleh seluruh
anggota komite dan salah satunya
pemegang batasan atau limit sesuai
dengan jumlah yang diajukan dalam UP.
Keputusan komite pembiayaan Persyaratan-persyaratan yang diminta
sebagaimana yang tercantum dalam
keputusan komite pembiayaan.
Surat kuasa debet (SKD)
Dokumen pendukung berdasarkan
skema (murabahah, musyarakah,
mudharabah, kafalah, wakalah,
qardh)
Dokumen akad internal (jika ada) Surat perjanjian pembiayaan (AKAD)
sesuai dengan fasilitas serta dokumen
pengikatan lainnya termasuk pengikatan
jaminan dan atau dokumen pendukung
lainnya telah sesuai dengan standar
yang ditetapkan oleh bank dan sudah
ditandatangani oleh para pihak
sebagaimana mestinya serta telah
dilaksanakan dengan benar.
Sertifikat jaminan Tanda terima jaminan oleh notaris dan
telah diperiksa keabsahannya oleh
bagian legal (melalui covernote notaris).

a. Alur proses restrukturisasi


 Memo dan dokumen restrukturisasi yang telah disetujui oleh
komite diterima oleh admin & custody.
 Admin & custody memeriksa OL dan mengecek persetujuan
komite restruktur pembiayaan.
 Admin & custody harus mengecek biaya-biaya yang masih
tertunggak dan jangka waktu pembiayaannya.
 Diinput ke dalam MCB.
 Diotorisasi oleh supervisor.
 Dilimpahkan ke bagian settlement.
b. Alur proses BG, LC, dan SKBDN
 Dokumen dicek sesuai dengan OL dan memo pencairan
pembiayaan oleh admin & custody.
 Diinput ke dalam MCB.
 Diotorisasi oleh supervisor.
 Dilimpahkan ke bagian admin & custody trade operasion melalui
email.
c. Alur proses pelunasan
 Memo pelunasan dicek admin & custody lalu dilampirkan ke
keputusan komite (pelunasan dipercepat).
 Dilimpahkan ke bagian settlement.

Catatan:
Jika ada muqosah (murabahah) persetujuan komite hanya sampai
pada Direktur Finance, jika tidak ada muqosah persetujuan komite
hanya sampai pada Kepala Divisi.

2) BI Checking dan Prosedur Penginputan & Pengiriman SID


BI checking wajib dimintakan bagi calon nasabah yang mengajukan
permohonan pembiayaan untuk semua produk pembiayaan.

Tabel 2 Permohonan BI checking untuk badan usaha dan perorangan


Badan Usaha Perorangan
 Seluruh pengurus dan badan usaha itu sendiri.  Calon nasabah
 Apabila badan usaha tersebut dijaminkan oleh  Pasangan nasabah
corporate guarantee atau personal garansi maka
pemberi garansi wajib dimintakan BI checking.
 Kalau ada perubahan pengurus maka pengurus
baru juga dilakukan BI checking.

Alur BI Checking:
 RM memberikan memo permohonan BI checking (dengan
persetujuan supervisor admin custody) dilengkapi dengan dokumen
KTP, NPWP, akta pendirian, alamat, kode pos, dan tanggal lahir
khusus perorangan melalui Siskom.
 Supervisor BI checking memberikan disposisi kepada petugas BI
checking, selanjutnya petugas melakukan login ke sistem online BI
checking untuk melakukan input, pencarian, dan kirim data BI
checking.
 Petugas BI checking memastikan kelengkapan informasi
utang/kewajiban calon nasabah yang diperoleh memperhatikan
kelengkapan DIN (debtor identification number) calon nasabah pada
hasil BI checking yang diperoleh.
 Petugas BI checking memastikan keakuratan hasil BI checking
dengan cara menyesuaikannya dengan data calon nasabah yang
terdapat di permohonan RM.
 Petugas BI checking melakukan pengambilan data dari SID BI dan
mengadministrasikan data tersebut kemudian dicetak dan
diserahkan kepada supervisor BI checking.
 Supervisor akan menginstrusikan petugas BI checking untuk
mengirimkan hasil cetak pengecekan BI checking kepada RM.

Prosedur penginputan dan pengiriman SID:


 Isi form 1: data debitur.
 Isi form 2: data pengurus.
 Isi form 3: data kredit yang diberikan.
 Isi form 4: data jaminan.
 Isi form 5: kontrol LBU.
 Isi form 6: laporan keuangan debitur.
 Validasi.
 Kirim laporan ke BI sebelum tanggal 12 setiap bulan.
3) Prosedur Cover (Penutupan) Asuransi
Alur cover asuransi:
 Berdasarkan struktur jaminan pada OL, admin & custody akan
mengajukan cover asuransi kepada pihak broker atas jaminan
dengan underlying hasil appraisal dari KJPP (melalui email)
berdasakan permohonan dari RM.
 Broker akan melakukan penawaran ke beberapa pihak asuransi
tentang kondisi jaminan.
 Pihak asuransi akan mengirimkan penawaran kepada pihak broker.
 Broker melakukan review dan akan mengirimkan minimal 3
penawaran (quotation slip) kepada admin & custody.
 Admin & custody akan mengirimkan quotation slip kepada RM untuk
diberitahukan kepada nasabah.
 Nasabah yang akan memilih asuransi mana yang akan digunakan.
 Nasabah akan memberikan pilihannya kepada RM dan diteruskan
kepada admin & custody.
 Admin & custody akan mengirimkan pilihan nasabah atau quotation
slip yang telah disetujui oleh nasabah kepada broker untuk
diuruskan penerbitan polisnya.
 Broker mengirimkan covernote (resume dari polis) dan polis secara
pararel kepada admin & custody.
 Cover note kemudian dikirim kepada RM dengan pemberitahuan
pembayaran premi kepada nasabahnya. Setelah ada persetujuan
dari nasabah, RM akan membuat memo kuasa debet ke admin &
custody.
 Admin & custody akan membuat memo kuasa debet untuk
pembayaran asuransi ke settlement dengan underlying memo dari
RM dan nota tagihan beserta polis/cover note dari pihak asuransi.
 Dokumen polis yang original di-scan dan dimasukkan ke dalam
DDM, dokumen asli disimpan di lemari khasanah. Duplikat dari polis
diberikan kepada nasabah melalui RM.

Alur endorsement:
 Admin & custody mengirim surat kepada pihak asuransi melalui
broker mengenai endorsement untuk perubahan yang dibutuhkan.
 Setelah diterima oleh pihak asuransi maka pihak asuransi melalui
broker akan mengirimkan polis endorsment kepada admin & custody
(menyatu dengan polis induk).

Alur pembatalan:
 Admin & custody mengirimkan surat kepada pihak asuransi melalui
broker mengenai pembatalan dan refund asuransi (dengan
mencantumkan nomor rekening nasabah yang bersangkutan)
dengan underlying surat pelunasan dari nasabah.
 Dari pihak asuransi akan memberitahukan atas pembatalan tersebut
sekaligus melakukan refund sisa biaya premi yang bisa
diperhitungkan ke rekening nasabah.

Claim asuransi
Claim asuransi terdiri dari simple claim dan high risk claim. High risk
claim memiliki nilai pertanggungan besar dan risiko kerugian besar
seperti kebakaran pabrik sedangkan simple claim nilai
pertanggungannya tidak terlalu besar dan risiko kerugian tidak terlalu
besar seperti kebakaran rumah tinggal.
Alur simple claim:
 Nasabah akan menghubungi RM.
 RM menghubungi admin & custody lalu diteruskan kepada pihak
broker untuk disampaikan ke pihak asuransi (claim harus dilaporkan
dalam 2 x 24 jam ke pihak asuransi melalui telepon dan disusul
dengan cara tertulis).
 Pihak asuransi akan mengirimkan syarat dan dokumen yang harus
dipenuhi kepada broker dan diteruskan kepada admin & custody.
 Nasabah harus memenuhi syarat dan dokumen yang diminta oleh
pihak asuransi. Dokumen tersebut dikirim ke pihak asuransi melalui
RM, admin & custody, dan broker.
 Pihak asuransi akan mengeluarkan letter of discharge (persetujuan
claim). Di dalam letter of discharge terdapat pemberitahuan
persetujuan dan besaran claim yang disetujui.
 Letter of discharge diberikan kepada nasabah untuk ditandatangani
setelah itu dikembalikan lagi kepada pihak asuransi.
 Asuransi akan mengirimkan surat persetujuan pembayaran claim
kepada broker untuk diteruskan kepada admin & custody.
 Admin & custody membuat surat persetujuan pembayaran claim
dengan TTD pejabat bank dengan mencantumkan nomor rekening
yang telah disetujui oleh nasabah & asuransi.

Alur high risk claim:


 Nasabah akan menghubungi RM.
 RM menghubungi admin & custody lalu diteruskan kepada pihak
broker untuk disampaikan ke pihak asuransi (claim harus dilaporkan
dalam 2 x 24 jam ke pihak asuransi melalui telepon dan disusul
dengan cara tertulis).
 Dilakukan pertemuan antara nasabah, admin & custody BMI, broker,
dan asuransi untuk menetukan lost adjuster yang akan dipilih (lost
adjuster merupakan lembaga independen yang menentukan
kelayakan claim dan besaran claim).
 Lost adjuster dipilih atas kesepakatan bersama.
 Lost adjuster akan melakukan survei, mengumpulkan data-data,
menghubungi tim forensik untuk mengeluarkan hasil claim.
 Apabila hasil laporan sudah keluar maka laporan tersebut akan
diberikan kepada pihak asuransi.
 Pihak asuransi akan mengeluarkan letter of discharge (persetujuan
claim). Di dalam letter of discharge terdapat pemberitahuan
persetujuan dan besaran claim yang disetujui.
 Letter of discharge diberikan kepada nasabah untuk ditandatangani
setelah itu dikembalikan lagi kepada pihak asuransi.
 Jika nasabah tidak menerima hasil claim maka nasabah bisa
mengajukan banding. Banding ini bisa berujung ke Badan Mediasi
dan Arbitrase Asuransi Indonesia (BMAI).
 Asuransi akan mengirimkan surat persetujuan pembayaran claim
kepada broker untuk diteruskan kepada admin & custody.
 Admin & custody membuat surat persetujuan pembayaran claim
dengan TTD pejabat bank dengan mencantumkan nomor rekening
yang telah disetujui oleh nasabah & asuransi.

4) Proses Pengambilan dan Peminjaman Dokumen Pembiayaan


 RM mengajukan permohonan peminjaman file pembiayaan, loan
document, dan safekeeping kepada petugas custody.
 Petugas custody mengambil di tempat penyimpanan dokumen.
 RM dapat melakukan peminjaman maksimal 14 hari kerja dari
tanggal peminjaman.
 Safekeeping dan loan document tidak boleh dibawa keluar ruangan
CCPC.
 RM yang telah selesai melakukan peminjaman harus
mengembalikan dokumen dengan melengkapi buku registrasi
pengembalian file pembiayaan.
 Petugas memeriksa kondisi file sesuai dengan kondisi saat dipinjam,
lalu menyimpannya kembali di ruang penyimpanan.

5) Prosedur Pengelolaan Penyimpanan Dokumen


Prosedur pengelolaan penyimpanan dokumen file pembiayaan:
 Petugas admin & custody memeriksa kelengkapan dokumen pada
file pembiayaan, petugas admin akan melakukan registrasi nasabah.
 Petugas admin & custody melakukan scan terhadap dokumen file
pembiayaan (dokumen komite, assestment risk management,
dokumen financing, administration review, memorandum
pembiayaan, UP, FPN dan dokumen lain yang terkait dengan
laporan keuangan, data legalitas, fotocopy memo dropping, OL,
dokumen taksasi, dll).
 Petugas menyimpannya di rak penyimpanan.
 File pembiayaan corporate dan commercial berwarna oranye
sedangkan file pembiayaan individu berwarna hijau.

Prosedur pengelolaan penyimpanan loan document:


 Petugas admin & custody memeriksa kelengkapan loan document,
selain itu petugas admin & custody juga akan melakukan registrasi
dengan memberi nomor dan nama nasabah.
 Petugas admin & custody melakukan scan terhadap loan document
(akad pembiayaan/perpanjangan fasilitas pembiayaan, SP3, surat
persetujuan/pernyataan dari pihak istri/suami, surat persetujuan
komisaris nasabah/komisaris BMI, jadwal angsuran yang bermaterai
untuk akad murabahah/musyarakah, proyeksi pendapatan untuk
kerjasama, standing instruction, SPK, kontrak kerjasama, memo
dropping, dan OL).
 Petugas menyimpannya di rak penyimpanan.

Prosedur pengelolaan penyimpanan safe keeping:


 Petugas admin & custody memeriksa kelengkapan dokumen safe
keeping, selain itu petugas admin & custody juga akan melakukan
registrasi nasabah.
 Petugas admin & custody melakukan scan terhadap surat
permohonan pembiayaan yang sudah ditandatangani sesuai
dengan anggaran dasar perusahaan, nota analisis beserta lembar
keputusan dan lampirannya, perjanjian pembiayaan dan
turunannya, kepemilikan agunan dan pengikatan agunan, polis
asuransi, tindasan SP3 yang telah ditandatangani nasabah di atas
materai.
 Petugas menyimpannya di rak penyimpanan.
 Petugas admin & custody wajib melakukan pengecekan agunan
yang tersimpan di safe keeping.

Job description admin & custody bagian dokumen:


 Pencatatan/administrasi dokumen yang masuk, baik itu dokumen
pembiyaan, loan document, safe keeping, dokumen appraisal, dan
dokumen asuransi.
 Serah terima dokumen jika ada pihak yang ingin melakukan
peminjaman dokumen.
 Mempersiapkan dokumen untuk keperluan pelepasan jaminan.
 Melakukan maintenance DDM (digital data management).
 Pendampingan dokumen yang keluar. Dokumen yang keluar dari
area CCPC bisa saja dilakukan karena hal-hal berikut yaitu:
 Keperluan notaris.
 Masa berlaku SHGB sudah hampir habis sehingga harus
diperpanjang.
 Untuk keperluan jual aset bagi nasabah remedial.
 Keperluan cek intip dokumen.

2.3.2 Appraisal
Appraisal adalah sebuah fungsi yang melakukan penilaian
jaminan/agunan nasabah pembiayaan segmen corporate dan commercial
melalui KJPP (Kantor Jasa Pelayanan Publik).
Tugas dan wewenang appraisal diantaranya adalah:
 Menerima permohonan taksasi agunan dari unit bisnis dan melakukan
verifikasi data agunan yang akan ditaksasi.
 Mengajukan usulan KJPP rekanan (minimal 3) kepada unit bisnis untuk
melakukan taksasi/retaksasi. Usulan ini selanjutnya akan disampaikan
kepada nasabah.
 Memastikan biaya taksasi/retaksasi telah dibayar seluruhnya oleh
nasabah sebelum pelaksanaan penilaian.
 Menginstruksikan pelaksanaan taksasi/retaksasi kepada KJPP yang
telah disetujui oleh nasabah
 Melakukan review hasil laporan penilaian KJPP.
 Monitoring kinerja KJPP.
Kantor Jasa
Relationship
Nasabah Appraisal Pelayanan
Manager
Publik (KJPP)

Gambar 1 Alur dan proses kerja appraisal

1) Prosedur Permohonan Penilaian Agunan ke KJPP


 RM mengajukan memo permohonan penilaian agunan yang
diketahui dan disetujui oleh BM, serta dilengkapi oleh copy
dokumen-dokumen terkait, yaitu:
 Tanah: sertifikat tanah dan SPPT & STTS PBB.
 Bangunan: izin mendirikan bangunan (mandatory), gambar
bangunan, dan izin penggunaan bangunan (jika sewa).
 Kendaraaan: BPKB, STNK atau surat pernyataan dan
penawaran dari dealer, dan faktur pembelian (bukti kepemilikan).
 Mesin-mesin: invoice atau faktur, atau bukti pelunasan, atau
sales contract.
 Setelah menerima dokumen-dokumen tersebut, unit appraisal akan
memeriksa kelengkapan data dan kelengkapan dokumen.
 Unit appraisal membuat surat penawaran taksasi kepada KJPP
rekanan BMI yang disetujui oleh supervisor. Surat penawaran ini
berisi beberapa hal yaitu bentuk jaminan, lokasi jaminan, dan luas
jaminan.
 Unit appraisal akan menerima proposal penawaran dari KJPP
(biasanya 1 hari kerja) dan meneruskannya kepada RM. Proposal
penawaran berisi maksud dan tujuan penilaian, metode penilaian,
dan biaya penilaian.
 RM akan berkoordinasi dengan nasabah untuk membuat keputusan
mengenai pemilihan KJPP, nasabah menandatangani proposal
penawaran untuk melakukan taksasi melalui rekanan KJPP yang
ditawarkan oleh BMI.
 Setelah disetujui oleh nasabah, maka unit appraisal akan
menghubungi KJPP sehingga KJPP dapat mengeluarkan invoice
tagihan kepada unit appraisal.
 Setelah nasabah membayar biaya taksasi 100% kepada rekening
KJPP di BMI secara langsung, unit appraisal menerbitkan SPK
(surat perintah kerja) KJPP akan melakukan penilaiain atau taksasi
terhadap agunan.
 KJPP akan mengirimkan resume sementara hasil penilaian kepada
unit appraisal. Resume tersebut harus mencantumkan nilai pasar
dan indikasi nilai likuidasi beserta worksheet-nya.
 Unit appraisal akan melakukan review tingkat kewajaran terhadap
resume tersebut. Bila sudah disetujui, maka unit appraisal akan
melakukan konfirmasi kepada KJPP untuk dibuatkan final report
(penilaian hasil akhir).
 KJPP membuat final report kemudian menyerahkannya kepada unit
appraisal BMI sebanyak dua copy berkas.
 Unit appraisal akan melakukan review akhir terhadap hasil laporan
penilaian KJPP.
 Unit appraisal akan menyerahkan 1 copy berkas kepada nasabah
melalui unit bisnis sedangkan 1 copy berkas lainnya disimpan dan
diadministrasikan secara tertib.

2) Prosedur Pelaksanaan Review Hasil Laporan Penilaian KJPP


 Bagian Taksasi akan memverifikasi Hasil Laporan Penilaian KJPP
dengan dokumen fisik agunan, terutama memperhatikan beberapa
hal:
 Nilai pasar dari hasil laporan KJPP.
 Luas bangunan dan tanah di sertifikat.
 Unit appraisal akan mencari data-data pembanding ntuk mengukur
tingkat kewajaran dari hasil laporan KJPP.
 Bila ditemukan tingkat kewajaran yang tidak sesuai (selisih terlalu
besar) maka unit appraisal akan meminta KJPP untuk merevisi hasil
laporan yang telah diberikan.
 Bila terdapat banding dari nasabah, maka unit appraisal akan
menyampaikan ke KJPP. Dengan didukung oleh data maka pihak
KJPP akan melakukan revisi terhadap laporannya.
 Review laporan hasil laporan penilaian KJPP mencakup:
 Nilai pasar dan nilai likuidasi.
 Aspek marketable.
 Aspek legalitas.
 Kesimpulan.
 Setelah review selesai dilakukan maka unit appraisal mengirimkan
review tersebut kepada RM untuk disajikan pada MUP dan
ditunjukkan pada saat komite pembiayaan.
3) Monitoring kinerja KJPP
Tujuan monitoring kinerja KJPP:
 Menilai kinerja dan produktivitas KJPP.
 Quality
Banding dari nasabah akan diinformasikan, siklus penawaran
dan kebersediaan KJPP untuk melakukan penilaian.
 Service: SLA (Service Level Agreement).
SLA tergantung objek yang dinilai. Ada SLA short report dan long
report. SLA terhitung setelah tanggal survei KJPP hingga tanggal
penyerahan hasil laporan penilaian KJPP.
 Price
 Memperhatikan masalah-masalah yang pernah terjadi pada KJPP.
Monitoring kinerja KJPP ini akan memberikan rekomendasi kepada
komite pemutus terkait perpanjangan PKS kepada seluruh KJPP
rekanan.

4) Prosedur Pengajuan Rekanan/Kenaikan Grade Rekanan KJPP


Kepada BMI
 KJPP melampirkan company profile dan surat permohonan
pengajuan rekanan kepada unit appraisal.
 Unit appraisal akan melakukan review singkat terhadap:
 Company profile: penilai properti atau penilai bisnis,
jaringan/kantor cabang, legalitas.
 Kualitas penilaian dari penilaian yang sudah pernah
dilaksanakan.
 Jumlah karyawan.
 Konsep syariah.
 SLA terkait objek yang dinilai selama ini.
 Izin KJPP dari OJK dan Kementrian Keuangan.
 Izin penilai dari Kementrian Keuangan.
 Penjelasan metodologi penilaian
 Penjelasan SLA.
 Kemampuan feasibility study.
 Rekanan berbagai macam pihak.
 Unit appraisal akan mengirimkan form kelengkapan KJPP untuk diisi
oleh pihak KJPP.
 Unit appraisal akan mengundang KJPP untuk presentasi
menjelaskan hal-hal yang telah disebutkan di atas.
 Unit appraisal akan membuatkan rekomendasi berdasarkan
kompetensi KJPP yang diperoleh dari hasil review dan presentasi
KJPP.
 Rekomendasi tersebut akan diserahkan kepada komite pemutus.

5) Catatan Tambahan
a. Biaya jasa penilaian melalui KJPP
Biaya penilaian jaminan nasabah yang jumlah luasan dan objeknya
secara signifikan tidak masuk dalam kategori hunian, maka biaya
jasa penilaian akan dilakukan secara penawaran dari pihak KJPP
yang mana surat penawaran tersebut harus ditandatangani dan
distempel oleh nasabah.
b. Hasil penilaian KJPP
Hasil penilaian KJPP bersifat final dan mengikat. Bila ada banding
atau ketidakpuasan atas hasil penilaian dapat disampaikan melalui
permohonan secara tertulis serta dukungan data, yang selanjutnya
akan dilayani dalam forum diskusi dengan pihak KJPP.
c. Penilaian agunan kembali (Retaksasi)
 Retaksasi dapat dilakukan saat adanya restrukturisasi,
penggantian agunan, pembentukan PPAP (penyisihan
penghapusan aktiva produktif), dan permintaan komite
pembiayaan pemutus.
 Retaksasi maksimal dilakukan dalam waktu 12 bulan terakhir
(oleh penilai internal bank) atau dalam waktu 18 bulan terakhir
(oleh penilai eksternal bank atau KJPP).
 Apabila nilai agunan setelah retaksasi menjadi kurang dari
ketentuan yang telah ditetapkan, maka bank harus meminta lagi
tambahan agunan kepada nasabah untuk menutupi kekurangan
tersebut atau meminta nasabah membayar sebagian
kewajibannya sehingga minimum nilai agunan kembali
mencukupi, kecuali diputuskan lain oleh komite pembiayaan.
 Bila nasabah sudah macet (kol 3,4, dan 5), maka wajib dilakukan
retaksasi melalui KJPP.
d. Tingkatan peniliai
 MAPPI A (afiliasi).
 MAPPI P (peserta).
 MAPPI T (terakreditasi).
 MAPPI S (sertifikasi).
e. Grade rekanan KJPP
 A: Corporate & Commercial.
 B: SME & Retail.

2.3.3 Legal
Fungsi legal adalah melindungi dan mengamankan kepentingan bank
dari kerugian yang mungkin timbul karena adanya cacat dan atau kelemahan
proses hukum dalam aktivitas pembiayaan. Aktivitas utama fungsi legal
diantaranya adalah melakukan analisis yuridis terhadap subjek dan objek
hukum, pelaksanaan perjanjian/akad yang berhubungan dengan pembiayaan
maupun dokumen jaminan, legal opinion baik hukum positif dan atau hukum
syariah (berkoordinasi dengan CLG dan Complience Syariah) yang berkaitan
dengan aktivitas pembiayaan.
Tugas legal antara lain:
 Menganalisis subjek dan objek hukum.
 Menganalisis dan memverifikasi keabsahan dokumen pembiayaan.
 Menganalisis kelayakan jaminan aman secara hukum.
 Menentukan dokumen-dokumen pendukung standar yang diberlakukan
untuk jaminan sebagai persyaratan pembiayaan.
 Memberikan opini hukum.
 Membuat analisis kontrak terkait pembiayaan.
 Melakukan review SP3 yang diajukan oleh RM.
 Mempersiapkan proses pengikatan pembiayaan dan jaminan.

1) Analisis Yuridis
Analisis yuridis adalah analisis yang dilakukan terhadap subjek
(perorangan dan badan usaha) dan objek hukum (dokumen jaminan,
dokumen perusahaan, dokumen perikatan, dokumen perjanjian, dll)
dengan mengacu pada kaidah hukum positif dan syariah.
Alur analisis yuridis:
 RM mengisi permohonan analisis yuridis (dengan persetujuan
atasan) dilengkapi dengan data-data nasabah.
 Legal memeriksa kelengkapan dokumen, setelah dokumen lengkap
kemudian dilakukan analisis yuridis (dalam bentuk memorandum
yang disetujui supervisor).
 Hasil analisis yuridis akan digunakan RM sebagai dasar
pertimbangan melanjutkan proses pembiayaan.

Tabel 3 Dokumen untuk keperluan analisis yuridis


Badan usaha tidak Badan usaha berbadan
Perorangan
berbadan hukum hukum
 KTP  KTP pihak yang  KTP (semua pengurus yang
 KK melakukan transaksi memiliki hak melakukan
 NPWP dengan bank transaksi dengan bank)
 Status perkawinan (pengurus dan  Surat Keterangan Domisili
(akta nikah atau pemilik jaminan).  Surat Izin Usaha (SIUP,
buku nikah, akta  Surat Keterangan SITU, TDP, HO, SIUJK, dll).
cerai, surat Domisili. Khusus perusahaan milik
keterangan  Surat Izin Usaha asing harus melalui perizinan
kematian, surat (SIUP, SITU, TDP, dari BKPM dan instansi
pernyataan belum HO, SIUJK, dll). terkait.
menikah)  NPWP.  NPWP perusahaan dan
 Perjanjian pra-  Akta Pendirian pengurus.
nikah/ perjanjian AD/ART beserta  Akta Pendirian AD/ART
pisah harta perubahannya. beserta perubahannya.
 Dokumen jaminan  Pengesahan dari  Pengesahan dari Instansi
instansi terkait. terkait Kemenkumham
 Dokumen jaminan. (Kecuali Koperasi
menggunakan dari
Kementrian Koperasi dan
UKM sesuai tingkat cakupan
wilayah usahanya).
 Dokumen jaminan.

Isi analisis yuridis antara lain:


 Ringkasan anggaran dasar
 Nama dan tempat kedudukan.
 Jangka waktu berdirinya perseroan.
 Maksud dan tujuan perseroan.
 Permodalan dan pemegang saham saat ini.
 Direksi dan Dewan Komisaris (jangka waktu 5 tahun apabila tidak
ditentukan dalam anggran dasar).
 Susunan komisaris.
 Susunan direksi.
 Tugas dan wewenang direksi.
 Perizinan
BKPM, SKDP, TDP, dan NPWP.
 Jaminan

2) Analisis Kontrak
Analisis kontrak adalah analisis yang dilakukan terhadap dokumen
kontrak kerja antara pemberi kerja (bowheer) dengan penerima kerja
(calon nasabah) sebagai objek dan sumber pengembalian pembiayaan.
Alur analisis kontrak:
 RM mengisi permohonan analisis kontrak (dengan persetujuan
atasan) dilengkapi dengan data-data nasabah.
 Legal memeriksa kelengkapan dokumen setelah lengkap lalu
dilakukan analisis kontrak (dalam bentuk memorandum yang
disetujui supervisor).
 Hasil analisis kontrak akan digunakan RM sebagai dasar
pertimbangan melanjutkan proses pembiayaan dan menutup
terjadinya risiko hukum.
Isi memorandum analisis kontrak:
 Analisis para pihak meliputi pihak-pihak yang mewakili dalam
penandatangan kontrak.
 Ruang lingkup pekerjaan meliputi objek pekerjaan yang menjadi
kesepakatan para pihak.
 Jangka waktu kontrak.
 Nilai kontrak.
 Tata cara pembayaran.
 Biaya-biaya.
 Cedera janji (wanprestasi).
 Hukum yang berlaku.
 Penyelesaian sengketa.
 Force majeur.
 Ketentuan lain.

3) Perikatan Pembiayan dan Jaminan


Perikatan adalah hubungan hukum antara 2 subjek hukum yang
memberikan hak pada suatu pihak untuk menuntut suatu prestasi (janji)
dari pihak lainnya sedangkan pihak lainnya tersebut berkewajiban untuk
memenuhi prestasi (janji) tersebut.
Alur perikatan pembiyaan dan jaminan:
 RM mengajukan permohonan pembiayaan ke komite pembiayaan
dan disetujui.
 Dilakukan perikatan atas dasar SP3 yang ditandatangani oleh
nasabah dan bank.
Tabel 4 Jenis perikatan
Perikatan Pembiayaan Perikatan Jaminan
 Perikatan autentic atau notariel  Hipotik
(dibuat oleh/dihadapan seseorang  Hak Tanggungan
pejabat umum “Notaris” yang  Fidusia
menurut UU ditugaskan untuk  Gadai
membuat akta tersebut). Untuk
pembiayaan plafond diatas 50 juta
kecuali untuk perikatan pembiayaan
back to back financing atau cash
collateral.
 Perikatan di bawah tangan (perikatan
yang dibuat oleh bank dan ditangani
oleh kedua belah pihak yang dapat
menjadi alat bukti sah di pengadilan
serta didukung oleh alat bukti
lainnya).

a. Hipotik
 Hak kebendaan atas barang tak bergerak yang dijadikan jaminan
dalam pelunasan suatu perikatan (KUHPer 1162).
 Kapal min 30 m3.
 Berada di Indonesia.
 Berbendera Indonesia.
 Pemilik WNI atau perusahaan yang terdaftar di Indonesia.
 Terdaftar di syahbandar setempat.
b. Hak Tanggungan
 Jenis perikatan jaminan yang objeknya adalah tanah dan/atau
bangunan.
 SKMHT (Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan) dengan
jangka waktu 1 bulan. Nasabah memberikan kuasa kepada bank
terkait HT, setelah mempunyai SKMHT baru membuat APHT.
 APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan) bisa langsung
ditandatangani oleh pihak bank tanpa melibatkan nasabah (bisa
langsung APHT apabila tidak ada masalah dalam proses jual
beli, roya, atau balik nama).
 HT dapat digunakan untuk mengikat jaminan mesin yang
tertanam di tanah.
c. Fidusia
 Pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar
kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak
kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan
pemilik benda.
 Jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik
yang berwujud maupun tidak berwujud dan benda tidak bergerak
khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan
(contoh: menara BTS milik TELKOM yang didirikan di atas tanah
orang lain) yang tetap dalam penguasaan pemberi fidusia
sebagai agunan bagi pelunasan uang tertentu yang memberikan
kedudukan yang diutamakan kepada penerima fidusia terhadap
kreditur lainnya.
d. Gadai
 Perikatan sesuatu barang, emas, uang, saham, surat-surat
berharga yang dijadikan sebagai jaminan terhadap hak (piutang)
yang mungkin dijadikan sebagai pembayaran hak (piutang)
tersebut baik seluruhnya maupun sebagian.
 Hak gadai tidak dapat dibagi-bagi, hak gadai tidak menjadi hapus
apabila sudah dibayar sebagian utang tersebut.

Persyaratan perikatan pembiayaan:


 Harus ditandatangani oleh pihak bank dan pihak nasabah yang paling
berhak dalam kewenangannya.
 Setiap perubahan skema pembiayaan harus dilakukan perubahan
akad secara notariel.
 Setiap perikatan pembiayaan, kuasa bank harus didampingi oleh RM
dan pejabat legal.
 Perikatan dibawah tangan harus menggunakan format baku dan
ditandatangani pejabat bank berwenang serta saksi.
 Setiap pengisian akad pembiayaan (notariel/di bawah tangan) harus
dicantumkan tanggal, para pihak, jumlah plafond, terbilang, dan jatuh
tempo akad.
 Setiap permintaan perikatan terhadap notaris harus dilakukan secara
tertulis yang ditandatangani oleh Legal Manager dan dilampiri oleh
SP3 yang ditandatangani oleh nasabah dan bank di atas materai.
 Setelah dilakukan perikatan di hadapan notaris, pihak legal meminta
cover note (surat keterangan pengurusan pengikatan jaminan) dan
kuitansi (sebelum bayar) atau invoice (setelah bayar) dari notaris
untuk syarat pencairan dan pembiayaan sebelum salinan resmi
diberikan notaris kepada pihak bank.
 Perikatan terhadap badan hukum yang belum mendapat pengesahan
dari instansi terkait harus dilakukan perikatan secara tanggung
renteng oleh semua pemegang saham dan/atau para pendiri secara
pribadi.
 Semua covenant yang mengatur hak dan kewajiban nasabah harus
dituangkan pada SP3 dan akad pembiayaan.
 Setiap perikatan baik secara notariel maupun dibawah tangan harus
didokumentasikan dalam bentuk foto, dicetak dan simpan beserta
dokumen perikatan pembiayaan tersebut.
 Legal memastikan bahwa akad pembiayaan maupun jaminan yang
dibacakan oleh notaris telah dipahami oleh nasabah.

4) Penghapusan Perikatan Jaminan


Penghapusan perikatan jaminan terjadi apabila nasabah telah melunasi
pembiayaan yang dimilikinya maupun adanya pelunasan sebagian
maka sebagian jaminan yang sudah didaftarkan dalam hak tanggungan,
hipotik, fidusia dapat dilepaskan melalui proses roya (pelepasan
jaminan) dilembaga terkait (BPN, Kementerian Hukum dan HAM,
Kementerian Perhubungan Dirjen Perhubungan Laut dan Udara),
dengan perantara notaris atau dapat dilakukan sendiri oleh nasabah.

Tabel 5 Dokumen yang dilampirkan


Barang tidak bergerak
Tanah dan Bangunan  Sertifikat tanah (SHM, SHGB, SHGU, Strata Title/
SHMRSS, Sertifikat Hak Pakai Perorangan)
 IMB
 PBB 2 tahun terakhir
Kapal  Gross Akte Kapal
 Surat Ukur Kapal
 Surat Izin Berlayar
 Surat Kebangsaan Kapal
Pesawat Terbang  Bill of Sale Pesawat
 Sertifikat Pendaftaran
 Sertifikat Kelaikan Udara
Barang bergerak
Kendaraan Bermotor  BPKB
 Faktur pembelian
 Surat pajak
 Kuitansi kosong
 Surat penawaran dealer
 Surat KIR dan Izin trayek (kendaraan umum)
Mesin-mesin dan alat  Invoice
berat  Buku manual (Buku Panduan Kondisi Mesin)
Persediaan Barang  Daftar stock dan nilai barang persediaan
Resi Gudang  Akan diatur dalam aturan tersendiri
Logam mulia/emas  Faktur/kuitansi pembelian yang sah
 Surat pernyataan dari instansi (pegadaian) bahwa
nilai atau kadar logam mulia tersebut benar dan
sah.
Surat berharga  Bukti kepemilikan saham
 Saham listed (terdaftar di bursa) dokumen yang
diserahkan daftar saham yang dikeluarkan oleh
Badan Administrasi Efek (BAE) yang berisi antara
lain: nama, pemilik saham, nominal, dan nomor
seri saham.

Persyaratan Nilai Minimal Jaminan


 Setiap pembiayaan harus di-cover dengan jaminan yang cukup,
minimal jaminan fixed asset 50% (untuk meminimalkan risiko yang
timbul karena fixed asset dapat diikat dengan HT yang ketika
pembiayaan macet jaminan ini bisa langsung dieksekusi, berbeda
dengan jaminan yang berbentuk piutang yang memiliki kemungkinan
nilainya tidak ada atau bodong).
 Jaminan yang mudah dieksekusi antara lain: fixed asset, cash
collateral dan barang yang digadaikan.
 Secara umum tingkat kecukupan jaminan tersebut adalah nilai
likuidasi jaminan sebesar 110% dari plafond atau outstanding
maksimum.

5) Legal Opinion (Pendapat Hukum)


Legal opinion adalah pendapat hukum yang akan diberikan oleh pihak
legal atas atau tanpa permintaan RM terkait pembiayaan. Legal opinion
dibutuhkan oleh RM jika ada beberapa hal yang tidak dapat dipahami
aspek legalnya.

6) Review SP3 (Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan)


 SP3 dari RM (UP, MUP, dokumen pendukung, keputusan komite
pembiayaan).
 Legal review SP3 sesuai UP dan keputusan komite.
 Hasil review SP3 diberikan kepada RM (apabila ada perbaikan atas
SP3 yang diajukan telah dilakukan sebelum disetujui oleh BM).
 SP3 diparaf oleh RM dan legal lalu dimintakan tandatangan BM serta
OM sebagai bukti autentik/keaslian.
 Review rangkuman keputusan komite pembiayaan.
7) Standar Notaris dan Pengacara

Tabel 6 Standar notaris dan pengacara di BMI


Notaris (MoU 2 tahun) Pengacara
 Izin praktik sebagai notaris dan  Telah memperoleh izin praktik
diutamakan sekaligus PPAT. sebagai pengacara dari instansi
 Pengalaman minimal 2 tahun (Bank yang berwenang.
Pemerintah/Bank Syariah) dan 3  Memiliki reputasi yang baik di
tahun (Bank Swasta Konvensional) lingkungan perbankan berdasarkan
atau referensi dari notaris BMI. surat referensi tertulis yang diberikan
 Memahami konsep perbankan oleh bank yang menggunakan
syariah. jasanya atau berdasarkan referensi
 Memiliki reputasi yang baik di dan rekomendasi dari pihak lain
lingkungan perbankan berdasarkan (notaris/pengacara lain).
surat referensi tertulis yang  Yang dapat memberikan advis
diberikan oleh bank yang hukum dalam rangka mengamankan
menggunakan jasanya, diutamakan dan melindungi posisi bank secara
yang memiliki kemampuan hukum.
pendekatan ke lembaga/instansi  Memahami konsep perbankan
pemerintah (Kantor Pertahanan, syariah.
Kanwil Kehakiman, dll).  Memiliki pengalaman minimal 3
 Yang dapat memberikan advis tahun pada bank pemerintah dan 5
hukum dalam rangka mengamankan tahun pada bank swasta/syariah.
dan melindungi posisi bank.  Usulan tersebut dapat diajukan pada
Legal Corporate melalui Corporate
Secretary Division untuk
memperoleh persetujuan atau
rekomendasi dari Corporate
Secretary Division.
8) Potensi Risiko Dokumen Legal
 Potensi risiko dokumen legal terjadi ketika dokumen legal belum
diikat secara sempurna akan menimbulkan risiko jaminan tidak
dapat dieksekusi ketika pembiayaan nasabah macet atau tidak
memiliki hak preverence (didahulukan).
 Pengikatan yang tidak sempurna (cacat) bisa mengakibatkan batal
demi hokum (dapat dibatalkan).

9) Monitoring Pending Dokumen


 Monitoring pending jaminan dilakukan di FIS (Financing Information
System), semua informasi mengenai dokumen-dokumen yang TBO
ER (To Be Obtained Exception Report) akan muncul di dalam FIS
sehingga bisa dimonitoring secara langsung oleh semua pihak di
BMI (L1, L2, L3 termasuk direksi jika mereka ingin mengetahui
dokumen-dokumen yang TBO ER). Hal ini mengakibatkan RM harus
senantiasa mengingatkan nasabahnya untuk segera melengkapi
dokume-dokumen yang masih TBO).
 Pada saat akad tidak boleh ada TBO persyaratan pembiayaan, jika
ada persyaratan yang TBO maka harus dilakukan penyimpangan
yang harus melalui persetujuan komite. Jika komite menyetujui maka
akan ada target date dimana dokumen-dokumen tersebut harus
dipenuhi/dilengkapi. Jika lewat dari target date maka dokumen
tersebut menjadi TBO ER dan harus masuk komite lagi. Komite
harus mendapat penjelasan mengenai kendala-kendala yang
dihadapi oleh nasabah dalam melengkapi dokumen-dokumen ini.
 Kendala-kendala yang biasa dihadapi adalah penggantian sertifikat
blangko lama. Jika blangko lama diganti dengan yang baru maka
harus dilakukan plotting ulang di lokasi jaminan (terkandang kondisi
lapangan membuat plotting ulang memerlukan waktu yang lama).
 Yang mengajukan TBO adalah yang bertanggungjawab sepenuhnya
terhadap pemenuhan dokumen tersebut serta melakukan monitoring
tanggal penyelesaian atau penyerahan dokumen-dokumen asli
tersebut.
 Dokumen-dokumen asli yang dipersyaratkan harus sudah dipenuhi
pada tanggal yang tercantum dalam formulir penundaan pemenuhan
dokumen.
 Monitoring TBO wajib dilakukan oleh RM dan CCPC Financing (legal
untuk jaminan, admin custody untuk dokumen lain).

Pending akta notaris terjadi ketika:


 Akta notaris belum diselesaikan.
 Sertifikat jaminan belum bisa dikeluarkan atau belum jadi, apabila
proses sertifikat di BPN belum selesai maka harus menjadi
tanggungjawab notaris.

Kinerja kerja notaris:


Kinerja Notaris dinilai dari proses penyelesaian sertifikat jaminan,
korespondensi dengan bank (surat menyurat menginformasikan kepada
bank mengenai kondisi proses penyelesaian sertifikat jaminan).

2.3.4 Financing Insurance


Financing Insurance adalah suatu unit yang memiliki fungsi sebagai
fasilitator antara unit bisnis Bank Muamalat Indonesia dengan perusahaan
asuransi.
Tugas financing insurance antara lain:
1) Monitoring Insurance Partner
Fungsi kerja sebagai monitoring insurance partner yaitu:
 Sebagai unit kerja pertama yang mengkoordinasikan pengajuan
asuransi sebagai rekanan BMI.
 Sebagai fasilitator terkait jadwal pertemuan antara asuransi dan unit
bisnis.

Untuk menjadi insurance partner BMI beberapa persyaratan


yang harus dipenuhi diantaranya adalah annual report, company profile,
laporan keuangan, RBC (risk based capital), klien dari perusahaan
asuransi tersebut siapa saja, penanganan klaim dan refund dari
perusahaan asuransi. Semua persyaratan-persyaratan ini kemudian
diberikan kepada tim Financial Institution untuk diberikan penilaian.
Minimum requirement dari penilaian tim Financial Institution
adalah score 65. Hasil penilaian dari Financial Institution ini kemudian
diinfokan kepada Financing Insurance untuk diberikan kepada produk
bisnis. Bisnis yang nantinya akan menentukan apakah perusahaan
asuransi tersebut diterima atau tidak menjadi insurance partner BMI.
Jika score penilaian di bawah 65, perusahaan asuransi tersebut bisa
saja diterima menjadi insurance partner BMI jika terdapat pertimbangan
lain yang diajukan oleh pihak bisnis diantaranya adalah terkait
penempatan dana dan proses klaim maupun penutupan asuransi.

Produk bisnis Jika tidak


Financing Fasilitator Financial institution diterima data base
insurance pertemuan melakukan menentukan
apakah diterima masuk ke
(penerimaan antara produk penilaian (score financing
persyaratan) dan asuransi minimal 65 point) atau tidak
insurance

Gambar 2 Alur penentuan insurance partner


2) Monitoring Penutupan Asuransi
Penutupan asuransi untuk segmen consumer dan SME menggunakan
sistem Avantrade. Avantrade memiliki 3 fungsi utama yaitu:
 Fungsi admin
Untuk penambahan atau penghapusan partner asuransi, sebagai
helpdesk, penambahan dan penghapusan kode okupasi jaminan,
penambahan dan penghapusan produk, branch monitoring, dan
mengubah rate premi.
 Fungsi transaksi
Untuk penginputan data nasabah dan penambahan settlement
account dan penginputan data detail pembiayaan.
 Fungsi settlement
Jika rekening nasabah untuk proses settlement baru dibuat maka
input data nasabah ke dalam sistem avantrade harus dilakukan
secara manual, namun jika rekening nasabah merupakan rekening
lama maka cukup input nomor rekening nasabah maka data
nasabah akan otomatis terinput ke dalam sistem.

Perlindungan asuransi oleh pihak asuransi jiwa ada 2 macam


yaitu transaksi automatic cover dan transaksi non automatic cover.
Transaksi automatic cover adalah transaksi penutupan asuransi yang
dilakukan secara otomatis (tanpa perlu mengisi surat pernyataan
kesehatan, surat permohonan asuransi jiwa, atau pun medical check-
up). Untuk transaksi automatic cover, plafond pembiayaannya adalah di
bawah Rp500.000.000,00 dan usia nasabah saat melunasi pembiayaan
di bawah 55 tahun.
Gambar 3 Alur transaksi automatic cover

Gambar 4 Alur transaksi non automatic cover

Transaksi non automatic cover adalah transaksi penutupan


asuransi yang memerlukan proses medical check-up atau SPAJ (surat
permohonan asuransi jiwa), atau surat pernyataan kesehatan. Untuk
transaksi non automatic cover, penentuannya berdasarkan plafond dan
umur yang tertera di tabel underwriting.
Tabel 7 Penentuan underwriting pengcoveran asuransi
Usia Masuk Peserta (tahun)
Plafond
18 - 45 46 - 55 56 – 60
s/d Rp500.000.000,00 FC FC NM
Rp500.000.001,00 – Rp1.500.000.000,00 NM NM C
Rp1.500.000.001,00 – Rp2.000.000.000,00 C D E
Rp2.000.000.001,00 – Rp5.000.000.000,00 E E F
di atas Rp5.000.000.000,00 G G G

Keterangan
FC : Free cover
NM : Non-medical (mengisi SPAJ atau SPK)
C : SPAJ + Laporan Pemeriksaan Kesehatan (LPK) + Urine Lengkap +
Darah Lengkap + EKG
D : SPAJ + LPK + Urine Lengkap + Darah Lengkap + Treadmill Test
E : SPAJ + LPK + Urine Lengkap + Darah Lengkap + Treadmill Test +
Thorax Photo + Financial Statement
F : SPAJ + LPK + Urine Lengkap + Darah Lengkap + Treadmill Test +
Thorax Photo + HIV Test + Financial Statement
G : SPAJ + 2 LPK + Urine Lengkap + Darah Lengkap + Treadmill Test +
Thorax Photo + HIV Test + Tumor Market (AFP + CEA) + USG
Abdomen + Financial Statement + Offering Letter + Laporan Keuangan
Audited 3 tahun terakhir + SIUP + SPT Perusahaan & Individu 3 tahun
terakhir + Akta Pendirian Perusahaan + Bank Account Perusahaan &
Individu 3 bulan terakhir.

Surat akseptasi asuransi ada 3 macam yaitu:


 Surat akseptasi basic/standard premi
Pihak asuransi menerima segala kondisi nasabah dengan premi
standar.
 Surat akseptasi extra premi
Pihak asuransi menerima kondisi dimana nasabah terindikasi suatu
penyakit sehingga terdapat premi tambahan. Premi yang dibayarkan
nasabah adalah premi standar. Namun apabila nasabah memiliki
potensi memiliki penyakit kronis atau memiliki potensi kerugian
terhadap pihak asuransi maka nasabah harus membayar ekstra
premi.
 Surat akseptasi medical check-up
Pihak asuransi menerima segala kelebihan dan kekurangan
nasabah dengan medical check-up.

3) Monitoring Claim dan Refund


a. Claim
Claim asuransi dapat dilakukan jika nasabah meninggal dunia
(asuransi jiwa), agunan terbakar, terjadi huru-hara, dll (asuransi
umum). Untuk asuransi jiwa, batas pelaporan adalah 90 hari setelah
nasabah meninggal dunia. Dokumen-dokumen yang diperlukan
untuk keperluan pelaporan claim adalah:
 Surat kematian dari kelurahan.
 Surat keterangan ahli waris.
 Form klaim dari asuransi.
 Dokumen identitas nasabah dan ahli waris.
 KK (untuk mengetahui hubungan ahli waris dengan nasabah).
 Surat keterangan kematian dari pihak yang berwenang (rumah
sakit atau kepolisian apabila kematian dikarenakan kecelakaan).
Ahli Waris Cabang/RM RFC Asuransi

•Melapor atas •meneruskan •Meneruskan •Mengirimkan


meninggalnya informasi ke informasi ke Form Klaim
nasabah RFC pihak Asuransi dan list
dokumen yang
harus
dilengkapi ahli
waris

RFC dan Cabang Cabang RFC Asuransi

•Meneruskan •Menerima •Scan •Menerima


ke ahli waris Form Klaim dokumen form klaim
• Ahli waris dan dan form dan
akan mengisi dokumen- klaim dokumen
form klaim dokumen •Dikirimkan •Cek
dan dari ahli Soft Copy Kelengkapan
memenuhi waris dahulu ke •Meminta No.
persyaratan pihak Rek untuk
dokumen asuransi pengiriman
untuk dana klaim
akseptasi •Kirim Dana

Gambar 4 Alur claim asuransi jiwa

b. Refund
Refund premi dilakukan jika nasabah melakukan pelunasan
dipercepat atau melakukan restrukturisasi dengan memperpanjang
tenor pembiayaan. Alur endorsement (untuk restrukturisasi
pembiayaan):
 Nasabah mengajukan restrukturisasi pembiayaan.
 Restrukturisasi disetujui oleh cabang.
 Cabang menginformasikan pihak asuransi bahwa nasabah
mengajukan restrukturisasi.
 Dilakukan endorsement (perubahan terkait harga perolehan dan
jangka waktu).

Catatan:
 Asuransi jiwa tidak mengenal endorsement.
 Proses refund asuransi jiwa dilakukan dengan menutup fasilitas
asuransi yang lama kemudian membuka yang baru.
 Proses refund karena restrukturisasi untuk asuransi umum harus
dilakukan retaksasi agunan untuk kemudian disampaikan ke
pihak asuransi.

4) Monitoring Report
Financing Insurance bertugas dalam monitoring report yaitu report data
produksi dan report data fee based.
a. Report data produksi
Report data produksi dikirimkan setiap 2 minggu sekali agar
perusahaan asuransi bisa mencetak certificate file dan
menyebarkannya ke setiap cabang.
Alur report data produksi adalah sebagai berikut:
 Data produksi ditarik dari sistem avantrade sesuai periode
pengiriman:
 Tanggal 1 hingga 15 dikirim mulai tanggal 16.
 Tanggal 16 hingga akhir bulan dikirim mulai tanggal 1 bulan
berikutnya.
 Data produksi (terdapat nomor transaksi dan nama nasabah)
dikirimkan ke pihak asuransi.
 Pihak asuransi akan melengkapi data produksi tadi dengan
nomor sertifikat untuk masing-masing nasabah.
 Data produksi dikirimkan kembali ke Financing Insurance untuk
selanjutnya di upload ke avantrade (upload ke dalam certificate
file).
 Pihak asuransi juga secara pararel mencetak certificate file untuk
kemudian di sebar ke setiap cabang.

Certificate file merupakan data produksi yang dibuat oleh pihak


asuransi. Certificate file ini merupakan pernyataan resmi dari pihak
asuransi bahwa nasabah sudah ter-cover oleh asuransi. Selain itu,
data nomor sertifikat ini berfungsi untuk menghapus data di
avantrade apabila terjadi pelunasan dipercepat atau nasabah
meninggal dunia. Certificate file asli akan disimpan oleh pihak bank
sedangkan nasabah mendapatkan copy dari certificate file.

b. Report data fee based


Report data fee based dikirim setiap bulan ke perusahaan asuransi
rekanan. Besarnya fee based berdasarkan nilai premi yaitu asuransi
jiwa sebesar 25% dari nilai premi dan asuransi umum 15% dari nilai
premi. Alur report data fee based adalah sebagai berikut:
 Data fee based dikirim oleh pihak asuransi ke Financing
Insurance.
 Data fee based diterima oleh Financing Insurance dan dilakukan
rekonsiliasi.
 Fee based akan langsung dibayarkan oleh pihak asuransi jika
data fee based yang diberikan oleh pihak asuransi sama dengan
data fee based yang dimiliki oleh Financing Insurance. Financing
Insurance terlebih dahulu harus memberi konfirmasi ke pihak
asuransi.
 DOD (Domestic Operational Division) akan memberi tahu
Financing Insurance jika fee based sudah dibayarkan oleh pihak
asuransi.
 Financing Insurance akan mengirim email ke DOD terkait
pembayaran fee based yang sudah diterima dari pihak asuransi.
 DOD akan melakukan accounting (penjurnalan) pendapatan fee
based.

Penjurnalan pendapatan fee based:


Debet GAC Kantor Pusat
Credit Pendapatan fee based
Debet Pendapatan fee based
Credit Pajak

2.3.5 Settlement Financing


Settlement financing merupakan unit kerja berfungsi untuk melakukan
pembukuan akuntansi terkait segala transaksi pembiayaan.
Unit kerja settlement memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
 Melakukan pembukuan dropping fasilitas pembiayaan baru sesuai
dengan jadwal angsuran serta biaya-biaya yang timbul.
 Memantau dan melakukan pendebetan nasabah untuk pembayaran
angsuran (pokok dan margin) serta denda atas pembiayaan sesuai
dengan jadwal angsuran.
 Membuat proof sheet pembiayaan untuk memantau pelunasan normal
fasilitas pembiayaan nasabah.
 Melakukan pembukuan pelunasan sebagian atau pelunasan
dipercepat, sesuai dengan persetujuan.
 Membukukan restrukturisasi, AYDA (aset yang diambil alih), dan WO
(write off) atas nasabah pembiayaan yang bermasalah sesuai dengan
persetujuan.

5) Alur di Settlement Financing


a. Dropping
Alur proses dropping adalah sebagai berikut:
 Dokumen akad, memo dropping sekaligus jadwal angsuran telah
dibuat dan telah dilakukan pengikatan.
 Asuransi telah mendapatkan cover note dari broker.
 Fasilitas telah dibentuk oleh bagian admin & custody di MCB.
 Berkas yang diperlukan:
 Memo dropping.
 Jadwal angsuran (eksternal dan internal).
 Cover note notaris.
 Surat kuasa debet;
 Offering letter/SP3;
 Cover note asuransi;
 Form tanda terima uang nasabah (TTUN) jika akad selain
murabahah.
 Buat link CIF, kode produk, dan nomor rekening nasabah
(ISSINSTR).
 Tentukan jenis produk:
 Murabahah (CIDMURAC).
 Musyarakah (CIDMUSAC).
 Mudharabah (CIDACCNT).
 Qardh (CIDACCNT).
 Ijarah (CIDIJAAC).
 Peruntukan modal kerja atau investasi.
 Tentukan tipe pembayaran:
 EMI (equal monthly installment).
 SIMPLE.
 Input sesuai dengan jadwal angsuran.
 Input settlement asuransi sesuai tagihan dari broker.
 Pembayaran notaris dan hal-hal yang berkaitan dengan
pengikatan.
 Seluruh dokumen diberikan kembali kepada admin & custody.

b. Pembayaran Angsuran
 Automatic Liquidation (ALIQ)
ALIQ adalah pendebetan angsuran yang sudah jatuh tempo atan
tunggakan angsuran oleh sistem ketika saldo nasabah cukup.
Pendebetan dilakukan pada saat end of day (EoD) atau start day.
 Manual Liquidation (MLIQ)
Manual liquidation dilakukan karena hal berikut:
 Jika sistem (ketika end of day/start day) tidak mendebet
angsuran sedangkan saldo sudah cukup.
 Dana nasabah masuk di tengah hari kerja, khawatir nasabah
menarik kembali dananya atau sistem tidak mendebet secara
otomatis.

c. Pelunasan
 Pelunasan seluruhnya
Pelunasan seluruhnya adalah apabila nasabah telah
membayarkan semua kewajibannya baik pokok dan
margin/realisasi bagi hasil berikut juga denda-denda yang
muncul akibat keterlambatan pembayaran angsuran.
Alurnya adalah sebagai berikut:
 Nasabah membayar lunas seluruh kewajibannya.
 Cetak ke peragaan kartu nasabah, apakah sudah berstatus
‘liquidate.’
 Cetak advis debet.
 Informasikan ke RM untuk menghubungi ke nasabah.
 Irformasikan ke admin & custody untuk mengeluarkan surat
roya dan tanda terima keluar jaminan.
 Pelunasan sebagian
Pelunasan sebagian adalah pembayaran sebagian pokok atau
margin (melebihi angsuran normal) yang dilakukan nasabah
untuk mengurangi outstanding pembiayaannya sesuai dengan
ketersediaan dana nasabah.
Alurnya adalah sebagai berikut:
 Pengajuan pelunasan sebagian oleh nasabah.
 Memo persetujuan pelunasan sebagian oleh cabang.
 Admin & custody menyerahkan dokumen ke settlement.
 Settlement membukukan pelunasan dan jadwal angsuran
yang baru.
 Dokumen diserahkan ke bagian admin & custody untuk di
filing.
 Pelunasan dipercepat
Pelunasan dipercepat adalah apabila nasabah telah
membayarkan semua kewajibannya sebelum jatuh tempo.
Alurnya adalah sebagai berikut:
 Permohonan pelunasan dipercepat oleh nasabah.
 Memo persetujuan pelunasan dipercepat oleh cabang.
 Admin & custody menyerahkan dokumen ke settlement.
 Settlement membukukan pelunasan sesuai dengan memo.
 Penerbitan advis debet sebagai bukti pelunasan.
 Admin & custody menyampaikan ke RM terkait pelepasan
jaminan.
 Pembuatan roya dan dokumen jaminan serta tanda
terimanya.

d. Restrukrisasi
Restrukturisasi adalah cara untuk menyelesaikan masalah
pembiayaan selama nasabah masih ada sumber pengembalian. Hal
ini ditandai dengan indikator sebagai berikut:
 Nasabah terlambat melakukan pembayaran.
 Pembayaran yang dilakukan nominalnya kurang.
Rekrtukturisasi terbagi 3 yaitu:
 Reschedule
Penjadwalan kembali bisa dengan perubahan tanggal angsuran
atau penambahan jangka waktu pembiayaan.
 Recondition
Perubahan porsi angsuran nasabah sesuai dengan proyeksi
kemampuan bayar nasabah atau perubahan pada akad
pembiayaan (perubahan komposisi bagi hasil).
 Restructure
Mengubah semua komponen fasilitas dan persyaratan
pembiayaan, bahkan dapat mengubah akad pembiayaan.
Alur untuk melakukan restrukturisasi adalah sebagai berikut:
 Permohonan restrukturisasi dari nasabah.
 Keputusan komite pembiayaan bermasalah.
 Review dokumen dari admin & custody.
 Menjalankan restrukturisasi sesuai dengan jadwal angsuran
baru.
 Filing dokumen oleh admin & custody.

e. AYDA (Agunan Yang Diambil Alih)


AYDA merupakan pengalihan aset yang dimiliki nasabah kepada
Bank untuk selanjutnya dilakukan penjualan. AYDA adalah
mengubah akun pembiayaan menjadi aset AYDA (dihitung juga
biaya-biayanya). Aset yang akan di AYDA harus dilakukan
penilaian/taksasi ulang.
Komponen biaya-biaya yang bersamaan dibukukan pada AYDA
adalah sebagai berikut:
 Biaya notaris.
 Biaya pajak atas penjualan aset.
 Biaya pemeliharaan aset.

f. Write Off
Write off adalah proses penyelesaiaan pembiayaan bermasalah jika
sudah tidak ada sumber pengembalian baik dari penghasilan atau
pun dari jaminan nasabah.

Proses kerjanya adalah:


 Melunasi pembiayaan pada sisi aktiva (on balance sheet)
dengan PPA yang telah dibentuk 100%.
 Membukukan penjurnalan pembiayaan WO pada off balance
sheet.
Recovery WO administratif muncul jika bank berhasil mendapatkan
dana atas tagihan kepada nasabah, maka bagian settlement akan
melakukan pembukuan pemulihan WO administratif.

Proses kerjanya adalah:


 Melakukan pendebetan atas rekening nasabah dan pengkreditan
atas PPA recovery sebagai bentuk pengembalian (reversal) PPA
yang telah dibentuk sebelumnya sehingga reversal tersebut akan
berdampak pada pendapatan (senilai dana yang diterima).
 Membukukan penjurnalan balik pembiayaan WO pada off
balance sheet (senilai dana yang diterima) sebagai bentuk
pengurangan outstanding WO administratif.

WO final adalah proses penyelesaiaan pembiayaan bermasalah jika


sudah tidak ada sumber pengembalian baik dari penghasilan atapun
dari jaminan nasabah serta sudah tidak bisa lagi dilakukan
penagihan ke nasabah, istilah lainnya adalah hapus tagih.

Proses kerjanya adalah:


 Melunasi pembiayaan pada sisi aktiva (on balance sheet)
dengan PPA yang telah dibentuk 100%.
 Membukukan penjurnalan pembiayaan WO pada off balance
sheet.
 Mendapatkan persetujuan komite untuk WO final.
 Membukukan penjurnalan balik pembiayaan WO pada off
balance sheet (senilai seluruh WO administratif) sehingga pada
on balance sheet dan off balance sheet akun pembiayaan sudah
tidak ada.

6) Penjurnalan di Settlement Financing


a. Dropping Pembiayaan (baru/LCU)
 Penjurnalan dropping ke nasabah (fasilitas murabahah)
Debet Piutang murabahah
Credit Margin piutang murabahah ditangguhkan
Credit Persediaan murabahah
Debet Persediaan murabahah
Credit Rekening nasabah
 Penjurnalan dropping ke nasabah (fasilitas musyarakah/
mudharabah)
Debet Pembiayaan musyarakah/mudharabah
Credit Rekening nasabah
 Penjurnalan biaya administrasi
Debet Rekening nasabah
Credit Pendapatan administrasi
 Penjurnalan Biaya Notaris
Debet Rekening nasabah
Credit Rekening notaris
Credit Titipan notaris (bila ada dana yang di-hold sementara)

b. Pembayaran Angsuran
Penjurnalan:
Debet Rekening nasabah
Credit Piutang murabahah
Debet Margin piutang murabahah ditangguhkan
Credit Pendapatan margin piutang murabahah

c. Pelunasan (seluruhnya, sebagian, dipercepat)


Khusus pelunasan seluruhnya dan dipercepat harus ada tutup kartu.
Penjurnalan:
Debet Rekening nasabah
Credit Piutang murabahah
Debet Margin piutang murabahah ditangguhkan
Credit Pendapatan margin piutang murabahah

d. Reschedule, Recondition dan Restructure


Penjurnalan tutup kartu lama:
Debet RAB operasional pembiayaan (hanya pokok saja)
Credit Piutang murabahah (pokok)
Debet Pendapatan margin piutang murabahah
Credit Piutang murabahah (margin)
Debet Margin piutang murabahah ditangguhkan
Credit Pendapatan margin piutang murabahah
Penjurnalan buka kartu baru:
Debet Piutang murabahah
Credit Margin piutang murabahah ditangguhkan
Credit Persediaan murabahah

e. AYDA
Penjurnalan:
Debet AYDA
Credit Rekening nasabah
Debet Rekening nasabah
Credit Piutang murabahah
Debet Margin piutang murabahah ditangguhkan
Credit Pendapatan margin piutang murabahah

f. Write Off
Penjurnalan:
Debet PPA piutang murabahah non bank
Credit Rekening nasabah
Debet Muqasah piutang murabahah non bank
Debet Piutang murabahah pokok (off balance sheet)
Credit Piutang murabahah dihapus buku (off balance sheet)
Penjurnalan ketika nasabah membayar angsuran write off:
Debet Rekening nasabah
Credit PPA piutang murabahah non bank recovery
Debet Piutang murabahah dihapus buku (off balance sheet)
Credit Piutang murabahah

7) Kelengkapan Dokumen
a. Dokumen wajib dropping (baru/LCU):
 Memo dropping (dari RM/BM).
 Jadwal angsuran.
 Surat kuasa debet.
 Surat permohonan realisasi pembiayaan (tidak wajib).
b. Dokumen wajib pembayaran angsuran
Pembayaran angsuran dengan pindah buku dari rekeing aktif ke
rekening escrow:
 Memo pindah buku (dari RM/BM).
 Surat permohonan pemindahbukuan dari nasabah.
 Bilyet giro.
c. Dokumen wajib pelunasan (seluruhnya, sebagian, dan
dipercepat)
 Memo pelunasan.
 Surat permohonan pelunasan (dari nasabah).
 Keputusan komite (untuk seluruh pelunasan, namun khusus
pelunasan dipercepat harus ada ketentuan muqasah).
 Jadwal angsuran (khusus pelunasan sebagian).
 Advis debet (diterbitkan ketika sudah pelunasan).
d. Dokumen wajib restructure/reschedule/recondition
 Memo restructure/reschedule/recondition.
 Keputusan komite.
 Jadwal angsuran yang baru.
e. Dokumen wajib AYDA/WO
 Memo permohonan AYDA/WO (dari RM/BM).
 Keputusan komite.
 Nilai jaminan (dari taksasi).

Anda mungkin juga menyukai