Suatu tumor ganas yang mengenai organ Hati. 90% penderita Kanker Hati datang ke
dokter dalam stadium lanjut
Kanker Hati pada awalnya tidak menimbulkan gejala, oleh karena itu pemeriksaan
oleh dokter secara berkala perlu dilakukan pada kelompok yang mempunyai risiko
tinggi
Kanker Hati pada awalnya tidak menimbulkan gejala, oleh karena itu pemeriksaan
oleh dokter secara berkala perlu dilakukan pada kelompok yang mempunyai risiko
tinggi
•Penderita Hepatitis C
90% penderita datang ke dokter pada stadium lanjut, disebabkan karena kerusakan
hati baru menimbulkan gejala yang mencolok bila kerusakan tersebut cukup luas.
•Muntah darah dan buang air besar berwarna kehitam-hitaman seperti kopi atau teh
•Ketegangan diperut yang mendadak, disertai rasa sakit atau nyeri yang hebat
•Terapi Target
Pertumbuhan yang berlebihan dari sistem kekebalan tubuh atau sel limfosit. Biasanya
dikenal dengan istilah Limfoma Non-Hodgkin (LNH) dan Limfoma Hodgkin (LH).
•Benjolan bisa terjadi dimana saja atau tanpa ada benjolan karena kanker tidak berada
di permukaan tubuh yang terlihat atau teraba.
•Deteksi dini kanker pada stadium awal dapat memberikan respon terapi yang baik
atau bahkan sembuh dari kanker.
Gejala Utama :
Gejala lain :
•Demam
•Keringat Malam
•Merasa lelah
•Sesak nafas
1.Pola hidup sehat. Makan makanan dengan gizi seimbang, istirahat yang cukup dan
olahraga teratur. Pola hidup sehat akan menjaga kondisi tubuh tetap prima.
2.Tidak Merokok.
•Faktor umur. Risiko kanker ini semakin meningkat seiring bertambahnya usia,
biasanya diatas 65 tahun.
1. Daya tahan tubuh yang rendah. Misalnya pada penderita HIV-AIDS atau
pemberian obat yang menurunkan daya tahan tubuh pada pasien translantasi organ.
Pilihan Terapi:
•Radioterapi
•Antibodi Monoklonal
KANKER SERVIKS
Infeksi HPV menyebabkan sekitar 70% kanker serviks dan 80% orang yang aktif seks
mengalami infeksi HPV
Merupakan kanker leher rahim. Kanker ini menempati urutan ke 2 dari 10 kanker
terbanyak pada wanita. Salah satu penyebab utama kanker serviks adalah infeksi
Human Papilloma Virus (HPV).
• Mendeteksi adanya sel-sel abnormal yang berpotensi berubah menjadi sel kanker.
•Usia 25-49 tahun, setiap 3 tahun sekali Usia lebih dari 50 tahun, setiap 5 tahun
Pemeriksaan sederhana, cepat, dan gratis (Program Pemerintah). IVA bisa dilakukan
di Puskesmas.
Gejala stadium lanjut bisa berupa: Penurunan berat badan, mudah lelah, nyeri pada
panggul, pungung, dan kaki, pembengkakan pada kaki
3.Untuk gadis dan wanita usia?9-26 tahun (sebelum menikah atau aktif berhubungan
seks)
4.Menggunakan kondom
5.Tidak merokok
HPV umumnya ditularkan melalui hubungan seksual. Prilaku seksual yang tidak
aman akan meningkatkan risiko terinfeksi HPV.?Maka lakukan vaksinasi HPV
Proses penyakit ini melalui:?Infeksi HPV - Lesi Pra Kanker - Kanker Serviks Lesi Pra
Kanker (sebelum menjadi kanker) bisa dideteksi dengan Pap Smear dan IVA
Pengenalan kanker serviks secara dini akan memperbesar kemungkinan untuk sembuh.
Pada kanker serviks stadium IV angka harapan hidup selama 5 tahun kurang dari
15%.
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi HPV, namun ada beberapa faktor lain
yang diduga terlibat, antara lain:
•Hubungan seksual pertama pada usia muda, hamil di usia muda, hamil terlalu banyak,
diperbesar dengan penggunaan dini Pil KB (Kontrasepsi Hormonal)
•Merokok dan riwayat keluarga kanker serviks (faktor genetik).
Pada stadium awal, dilakukan operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ
rahim, radioterapi, atau kombinasi.
Pada stadium akhir, dilakukan radioterapi dan/atau kemoterapi, dan operasi jika
memungkinkan
Perawatan paliatif, dilakukan pada kasus kanker serviks yang tidak bisa disembuhkan.
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi gejala yang
muncul.
KANKER LEUKEMIA
Lebih dari 80% kasus leukemia terjadi pada usia lebih dari 45 tahun, dengan rata-rata
pada usia 65 tahun.
Kenali secara dini tanda anamia jika keluhan berlanjut dalam waktu lama.
Pemeriksaan darah rutin sederhana akan membantu mengenali secara dini gangguan
pada darah atau kanker darah.
•Cepat kenyang
•Keringat malam
•Demam
Pencegahan Leukemia
Tidak ada pencegahan khusus untuk kanker ini. Menghindari paparan radiasi
berlebihan menjadi salah satu pencegahan kanker ini.
Pola dan gaya hidup sehat akan membantu Anda terhindar dari zat karsinogenik
penyabab kanker.
Penyakit herediter sindrom down, biasa disebut dengan autis, juga merupakan faktor
risiko leukemia
Leukemia berkaitan dengan pembentukan sel darah yang berlebihan di sumsum tulang.
Namun, darah yang terbentuk belum matang sehingga tidak berfungsi sebagaimana
mestinya.
Jenis leukemia bisa akut maupun kronis. Pada leukemia akut perkembangan penyakit
begitu pesat dan cepat, tidak seperti pada leukemia kronis yang butuh waktu
bertahun-tahun baru menimbulkan gejala.
Usia. Bergantung pada jenisnya, pada umumnya menyerang usia 40-50 tahun.
Walaupun bisa ditemukan pada usia muda dan lebih.
Penggunaan senyawa benzene dan turunannya secara berlebihan, misalnya pada
pengawet makanan, pewarna (cat), insektisida, dll.
Pengobatan Leukemia
Transplantasi stem cell, untuk mengganti sumsum tulang yang rusak dengan yang
sehat.
KANKER NASOFARING
merupakan keganasan dari tenggorokan (faring). Kanker ini merupakan salah satu
dari lima kanker terbanyak di Indonesia.
Menegali gejala-gejala yang muncul adalah cara paling mudah untuk medeteksi
kanker ini. Keluhan pilek berkepanjangan, mimisan atau benjolan yang semakin
membesar, harus dicurigai adanya kemungkinan penyakit ini.
Gejala tersering:
•Mimisan
•Sakit Kepala
Gejala lain:
•Penglihatan ganda
Kanker nasofaring berkaitan dengan etnis tertentu. Kasus ini banyak ditemukan pada
orang yang tinggal di Cina, Afrika bagian utara, Asia Tenggara, dan Alaska.
Polusi udara dari tempat kerja berisiko membuat seseorang mengalami kanker
nasofaring, seperti dari serbuk kayu dan zat kimia formaldehyde.
Jenis kelamin. Pria berisiko 2-3 kali lebih besar mengalami kanker ini dibanding
wanita.
Infeksi virus Epstein-Barr (EB) disebut salah satu faktor terjadinya kanker ini.
Kandungan nitrosamin pada ikan asin diketahui sebagai media yang baik untuk
tumbuhnya virus EB.
Sosial ekonomi rendah. Asupan dan kualitas nutrisi yang rendah menjadi salah satu
faktor.
Terapi pembedahan jarang dilakukan karena berisiko untuk penyebaran sel kanker ke
tempat lain.
Terapi paliatif ditujukan pada kanker stadium akhir untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien dan mengurangi gejala yang muncul.
KANKER OVARIUM
Lebih dari 70% wanita dengan kanker ovarium datang dalam keadaan stadium lanjut.
Merupakan keganasan pada ovarium dan salah satu kanker organ reproduksi
penyebab kematian tersering setelah kanker serviks.
Tidak ada gejala khas pada stadium awal membuat kanker ini tidak disadari oleh
pasien
Menerapkan pola hidup sehat dan mencegah terjadinya obesitas. Bisa dilakukan
dengan olahraga teratur dan makan makanan tinggi serat.
Tindakan Pencegahan
Pengangkatan ovarium melaui pembedahan, dilakukan pada wanita yang meiliki
risiko tinggi mengalami kanker
•Risiko menderita kanker ovarium pada usia 70 tahun jika memiliki mutasi genetik
sebesar:
•Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) Terapi hormon esterogen dosis tinggi Tidak
hamil
•Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita kanker payudara maupun kanker
ovarium memiliki risiko 2 kali lebih besar dibandingkan wanita normal lainnya
•Wanita dengan risiko tinggi disarankan untuk menjalani konseling genetik dan
tindakan pencegahan
Lebih dari 80% penderita kanker paru adalah perokok aktif atau perokok pasif
• Gejala Kanker Paru tidak khas dan sulit untuk di deteksi dini.
•Pemeriksaan fisik oleh dokter untuk menemukan kelainan sesuai dengan keluhan
•Foto Paru
•Sakit/nyeri dada
•Sesak nafas
•Tidak jarang yang dikeluhkan merupakan gejala dari penyebaran kanker ke tempat
lain,misalnya nyeri atau patah tulang, sakit kepala atau bahkan lumpuh
KANKER PAYUDARA
Merupakan keganasan pada jaringan payudara dan menjadi kanker terbanyak pada
wanita di Indonesia.
Usia. Sekitar 80% kasus kanker payudara terjadi pada wanita diatas 50 tahun.
Paparan radiasi, pengaruh terapi hormon, dan sering mengkonsumsi minuman
beralkohol.
Kurang olah raga dan menu makanan tidak sehat : Kurang sayur sayuran dan buah
buahan , bahan bahan Karsinogenik seperti pengawet dan zat warna ilegal pada
makanan.
•Benjolan dipayudara
•Kelainan kulit: seperti kulit jeruk, kulit payudara ketarik kedalam, luka hingga
bernanah
Untuk memeriksa adanya benjolan, dilakukan setiap bulan beberapa hari selelah
periode menstruasi, di mulai pada usia 20 tahun.
SADARI bisa dilakuan dalam posisi berdiri atau berbaring. Lakukan perabaan secara
perlahan pada payudara dan ketiak. Kebiasaan ini juga bisa dilakukan saat mandi.
Screening rutin bisa dilakukan setiap 2 tahun sekali, pada wanita usia lebih dari 50
tahun.
Sementara pada wanita risiko tinggi, pemeriksaan berkala bisa dimulai pada usia 40
tahun.
3.DeteksiI dini yang amat efektif adalah Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
secara berkala Kanker payudara stadium awal yang dideteksi secara dini umumnya
bisa sembuh total dengan tindakan operasi dan Radioterapi atau Kemoterapi
sederhana.
Kanker payudara stadium awal yang dideteksi secara dini umumnya bisa sembuh total
dengan tindakan operasi.
KANKER PROSTAT
Lebih dari 70% pria yang berumur 70 tahun atau lebih?mengalami pembesaran
prostat yang berisiko 2 kali mengalami kanker Prostat.
Merupakan pertumbuhan yang berlebihan dari kelenjar prostat. Prostat adalah bagian
dari sistem reproduksi pria, letaknya dibawah kandung kemih dan mengelilingi
saluran kencing.
Pada Pria berisiko tinggi, diharapkan melakukan konsultasi kepada dokter oncologi
untuk melakukan skrining kanker prostat dengan tes PSA dan pemeriksaan colok
dubur.
Konsultasi bisa dimulai pada usia diatas 40 tahun dengan risiko tinggi.
Tidak merokok. Asap rokok dicuriga dapat menyebabkan kerusakan sel kelenjar
prostat dan mutasi genetik.
Pola dan gaya hidup sehat akan membantu Anda terhindar dari zat karsinogenik
penyabab kanker.
Kanker prostat menempati urutan?ke 2 terbayak pada pria di Indonesia, yang terjadi
rata-rata pada umur lebih dari 65 tahun.
Lebih dari 59% pasien kanker prostat datang dalam stadium lanjut. Deteksi dini
penting dalam menentukan respon pengobatan.
Usia. Sekitar 8 dari 10 kasus diderita oleh pria berumur diatas 65 tahun.
Riwayat kanker pada keluarga. Misalnya dikeluarga ada yang mengalami kanker
prostat atau kanker payudara.
• Kemoterapi
Lebih dari 35% kanker usus besar terjadi pada?usia produktif kurang dari 40 tahun.
Adalah kanker yang menimpa usus besar sampai dubur. Kanker ini timbul melalui
interaksi kompleks faktor genetik dan faktor lingkungan. Kanker tumbuh
perlahan-lahan, keluhannya pun timbul perlahan sehingga penderita sering
mengabaikan atau lalai terhadap gejala penyakitnya.
Menghindari makanan yang menggunakan pengawet, zat pewarna, dan diolah dengan
cara dibakar atau dipanggang.
Kebiasaan buang air besar berubah, tinja kadang encer kadang keras, kadang lebih
sering atau susah buang air besar.
Pemeriksaan test darah dan samar pada tinja di labolatorium klinik mulai usia 50
tahun
Pemeriksaan dengan alat yang dimasukkan ke dalam dubur (kolonoskopi) dimulai
pada usia 50 tahun (bila dalam 2 kali pemeriksaan kesehatan rutin hasilnya negatif,
dapat dilakukan setiap 3-5 tahun)
Kebiasaan makan yang salah: sering makan daging/makanan olahan dengan bahan
pengawet/zat pewarna; makan yang dibakar/dipanggang: dan tidak menyukai
sayur-sayuran dan buah-buahan segar
Pengobatan menunjang:
Penyinaran (radio terapi): untuk mereka yang telah menjalani operasi atau
pembedahan.