Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN GIGITAN HEWAN

PENULAR RABIES
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit
Halaman
:
:
UPTD
PUSKESMAS dr. Puguh Y., M.Si.
RAWAT INAP NIP.19651128 200212 1 001
JATINUNGGAL

1. Pengertian Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama
anjing, kucing dan kera.Luka gigitan hewan penular rabies adalah luka yang disebabkan
oleh gigitan hewan yang dicurigai dapat berpotensi menularkan virus rabies
2. Tujuan
 Mencegah penularan virus rabies, serta mengurangi resiko infeksi virus rabies

 Menanggulangi penularan virus rabies dari hewan ke manusia

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Jatinunggal No : …../ …../ …../ ….. Tentang
penanganan reaksi kusta di UPT Puskesmas Rawat Inap Jatinunggal
4. Referensi  Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas tahun 2007
 Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Situasi dan Analisis Rabies tahun
2014
5. Alat dan  Kran dengan air bersih yang mengalir  Cairan antiseptik
Bahan  Kasa steril  Kom
 Sarung tangan bersih  Bengkok
 Needle dan spuit 1 cc  Vaksin anti rabies
 Kapas alkohol  Serum anti rabies jika tersedia
 Sabun  Plaster
 Pinset sirugik dan anatomis  Cairan steril atau NaCl
 Gunting jaringan  Salep antibiotik atau sufratul
 Gunting perban
6. Langkah - Perawatan luka gigitan
Langkah a. Jelaskan prosedur pembersihan luka pada pasien dan aspek yang perlu dinilai dalam
mempertimbangkan pemberian suntikan VAR atau SAR, beri pengertian sejak awal
mengenai perlu atau tidaknya pemberian VAR dan SAR. Cari pemiliki hewan yang
dicurigai penular rabies (jika ada) dan amati apakah anjing meninggal atau menunjukan
gejala infeksi rabies jangka waktu 2 minggu setelah gigitan.
b. Minta persetujuan menangani luka pada pasien dan atau keluarga
c. Siapkan alat dan bahan
d. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan bersih
e. Bebaskan area sekitar luka dari pakaian yang menghalangi
f. Cuci luka gigitan hewan tersangka rabies dengan air (sebaiknya air yang mengalir),
dengan sabun atau detergent selama 10 – 15 menit, bila perlu gunakan kasa untuk
membantu membersihkan.
g. Keringkan luka dengan kasa steril.
h. Ganti sarung tangan yang basah dengan sarung tangan bersih yang baru.
i. Beri antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain) pada luka.
j. Nilai besarnya luka, usahakan membersihkan luka sebersih mungkin, dengan
menggunakan pinset, kasa dan cairan antiseptik. Luka gigitan tidak dibenarkan untuk
dijahit, kecuali jahitan situasi jika sangat diperlukan dan hanya berupa jahitan situasonal.
k. Setelah luka sudah bersih, tutup dengan menggunakan sufratul atau salep antibiotik, lalu
tutup dengan kasa dan plaster.
l. Jika pasien membutuhkan suntikan VAR karena termasuk luka beresiko infeksi dan anjing
terbukti terinfeksi rabies maka selanjutnya dilakukan prosedur penyuntikan VAR.
m. Jika pasien dinilai belum membutuhkan suntikan VAR/SAR maka pasien dan hewan yang
dicurigai diobservasi selama 2 minggu dari gigitan atau dapat dikonfirmasi dengan dokter
hewan setempat, jika memungkinkan maka spesimen otak hewan dicurigai/penular rabies
dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Apabila hewan mati maka, pasien harus
mendapat suntikan VAR/SAR, sesuai dengan resiko yang ada.

Prosedur penyuntikan VAR (dilakukan 2 orang)


a. Siapkan VAR (dalam hal ini VERORUB®), kapas dan alkohol. Serta sarung tangan bersih.
b. Jelaskan prosedur penyuntikan dan minta izin pada pasien dan atau keluarga pasien, termasuk
jelaskan jadwal suntikan kedua dan ketiga dari VAR.
c. Petugas mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan.
d. Bersihkan area deltoit kiri dan kanan pasien dengan kapas alkohol secara memutar dari arah dalam
ke luar.
e. Tunggu sebentar hingga alkohol kering
f. Dengan bantuan perawat kedua atau asisten suntikan VAR secara bersamaan pada deltiot kanan
dan kiri secara intra muscular. Dosis untuk dengan 4 kali pemberian yaitu hari ke 0 (dua kali
pemberian sekaligus), hari ke 7 satu kali pemberian dan hari ke 21 satu kali pemberian.
g. Tarik jarum suntik keluar, tekan daerah suntikan beberapa saat.
h. Tutup kembali spuit dan lepaskan needle dari spuit lalu, buang needle dan spuit terpisah sesuai
tempatnya pada sampah medis.
i. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
j. Tanyakan kondisi pasien dan catat tindakan.
k. Jika SAR juga tersedia dan pasien beresiko tinggi maka VAR dan SAR dapat diberikan secara
bersamaan, cara pemberiannya sama diatas. Dosis untuk anak dan dewasa sama yaitu Dasar 0,5
ml dengan 4 kali pemberian yaitu hari ke 0 (dua kali pemberian sekaligus), hari ke 7 satu kali
pemberian dan hari ke 21 satu kali pemberian. Ulangan 0,5 ml pada anak dan dewasa pada hari ke
90.
l. Apabila pasien dinilai membutuhkan SAR namun tidak terdapat SAR pasien dapat dirujuk ke
pusat pelayanan kesehatan yang memiliki SAR, setelah luka dirawat.

Bagan Alir

7. Bagan Alir

Pemeriksaan fisik untuk Minta persetujuan pasien Siapkan alat dan bahan,
Anamnesa pasien mengkonfirmasi anamnesa untuk membersihkan cuci tangan, kenakan
mengenai luka dan menilai luka serta luka dan jelaskan sarung tangan bersih,
gigitan, dan hewan tindakan yang dibutuhkan prosedur pembersihan bebaskan luka
yang menggigit luka

Cuci luka dengan air


Nilai luka (besar dan Beri cairan antiseptik Keringkan luka
bersih yang mengalir
luas, jumlah), pada luka dengan dengan kasa steril.
dengan sabun 10-15
kasa, Ganti sarung tangan
menit
baru

Perlu Lakukan
dijahit? jahitan
situasional
(Usahakan
tidak di-

Jelaskan observasi
Luka bersih, berikan Jelaskan pada Apakah hewan dapat
hewan dicurigai
salep antibiotik/ pasien resiko luka ditangkap/ observasi?
penular selama 2
sufratul, tutup luka tinggi atau rendah
minggu
dengan kasa

Beri VAR/SAR Hewan


mati/
sesuai resiko luka
terbukti
tinggi dan rendah
terinfeksi

Resiko rendah Resiko tinggi Rawat luka sebagai luka


biasa tanpa di- beri
VAR/SAR atauStop VAR
jika hewan terbukti sehat
Segera beri VAR Segera beri VAR dan luka resiko tinggi
dan SAR
Hewan
mati
/terbukti
ter- infeksi
rabies? Lanjutkan VAR

Stop VAR
7. Hal - hal yang  Melaksanakn proses pelayanan sesuai SOP sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
Perlu penanganan
Diperhatikan
 Mencatat identitas pasien/ klien dalam buku register kunjungan harian
 Meberikan pelayanan dengan baik dan menjunjung tinggi kesopanan
8. Unit Terkait  Ruang Tindakan

9. Dokumen  Rekam medis


Terkait
 Catatan tindakan

10. Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tgl. mulai diberlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai