BAB 1 Irigasi
BAB 1 Irigasi
1.1 LOKASI
Lokasi rencana daerah irigasi adalah di daerah Teratai dengan batas - batas sebagai
berikut : (lampiran 1)
Utara : Elevasi +14
Timur : Sungai Teratai
Selatan: Sungai Melati – Sungai Teratai
Barat : Sungai Melati
1.2 TOPOGRAFI
Peta yang digunakan pada perencanaan jaringan irigasi dalam tugas ini adalah peta
topografi dengan skala 1 : 20.000 yang memuat garis tinggi (kontur) dengan beda tinggi 2 meter,
sungai, desa, jalan raya, jalan kereta api, kuburan dan rawa (lampiran 2).
1.3 IKLIM
Data iklim diperoleh dari stasiun meteorologi yang paling dekat dengan daerah irigasi.
Data iklim yang tersedia adalah data suhu, kelembaban, lamanya penyinaran matahari, kecepatan
angin, serta penguapan. Dengan metoda Penman dari data-data tersebut diperoleh besaran
penguappeluhan tanaman acuan ETo (Tabel 1.1) tiap bulan seperti terlihat pada tabel berikut :
1
Tabel 1.2 Curah Hujan Rencana Efektif (Re) Untuk Tanaman Padi dan Palawija
J F M A M J J A S O N D
Bulan
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Re(mm/hari) 5,0 5,0 8,0 8,0 7,0 7,0 5,0 5,0 4,0 4,0 3,0 3,0 2,0 2,0 1,0 1,0 1,0 1,0 2,0 2,0 0 0 1,0 1,0
1.5 HIDROLOGI
Sungai yang mengalir di rencana daerah irigasi ada 3 buah yaitu Sungai Teratai dan
Sungai Melati beserta anak sungainya yaitu Sungai Kenanga yang merupakan anak Sungai
Teratai. Sungai yang terbesar adalah Sungai Teratai yang digunakan sebagai sumber air irigasi
yaitu memberikan suplesi tambahan air pada daerah tersebut karena curah hujan tidak dapat
mencukupi kebutuhan air untuk tanaman sepanjang tahun. Data hidrologi yang tersedia adalah
data debit harian yang diambil dari stasiun hidrometri yang terletak di hulu rencana lokasi
bendung. Berdasarkan data tersebut dicari besarnya aliran tahun rencana tiap bulan dengan
peluang terjadi /terlampaui 80 % (tabel 1.3).
J F M A M J J A S O N D
Bulan
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Qr(m3/d) 4,0 4,0 14,0 19,0 13,0 13,0 21,0 11,0 9,0 6,0 5,0 4,0 3,0 2,0 2,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 2,0 2,0 3,0
1.6 TANAH
Berdasarkan hasil penyelidikan tanah, besar perkolasi tanah di daerah tersebut adalah
sekitar 3 mm/hari.
2
Berdasarkan besarnya curah hujan rencana efektif untuk tanaman padi pada tabel 1.2, musim
hujan dimulai pada bulan Januari 1, maka penyiapan lahan tanaman padi pertama (PL Padi I)
dimulai pada bulan tersebut dan pada saat yang bersamaan dilakukan pembibitan pada sisa
daerah yang tidak diolah (sekitar 20 % dari daerah irigasi). Setelah 30 hari atau 1 bulan yaitu
pada bulan Februari 1 dilanjutkan dengan transplantasi (tanaman padi dipindahkan dari tempat
pembibitan ke areal sawah). Setelah Padi I selesai panen langsung dilakukan penyiapan lahan
untuk padi kedua (PL Padi II) yaitu pada bulan Mei 1 dan selanjutnya kedelai ditanam pada bulan
September 1 dan sisanya 1,5 bulan untuk bera. Pada saat bera tanah diistirahatkan untuk
menyuburkan kembali tanah tersebut dan memutus siklus hama padi serta kesempatan memeriksa
dan memperbaiki bangunan-bangunan irigasi bila ada yang rusak.