Anda di halaman 1dari 74

BKS KIMIA

KELAS XI SEMESTER 1
OLEH TEAM
MGMP KIMIA KOTA KEDIRI

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 0 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
SUSUNAN PENGURUS MGMP KIMIA
KOTA KEDIRI

Pelindung : KATA PENGANTAR


1. Kepala Dinas Pendidikan Kota kediri
2. Ketua MKKS SMA Kota Kediri. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT
Ketua : bahwa MGMP KIMIA (Musyawarah Guru Mata
Drs. Bambang Soetiarso,MM. (SMAN 2 Kediri) Pelajaran Kimia) terdorong dan tergerak oleh
Sekretaris : kemamuan untuk turut mensukseskan program
Nasori Setiawan Spd. (SMAN 7 Kediri) Pemerintah dalam meningkatkan mutu Pendidikan
Bendahara : dewasa ini, maka MGMP KIMIA (Musyawarah Guru
Dra. Sri Yulistyani (SMAN 7 Kediri) Mata Pelajaran Kimia) menerbitkan BKS KIMIA yang
berisikan materi dan soal-soal latihan yang mengacu
pada Kurikulum KTSP.
TIM PENYUSUN BKS KIMIA KELAS XI Dengan mempelajari buku ini secara seksama,
diharapkan siswa mampu menerapkan konsep-
konsep dasar kimia secara khusus maupun secara
1. Dra. Prasetyawati SMAN 1 Kediri umum.
2. Dra. Ediningtyas,S .MM SMAN 2 Kediri Kami berharap buku ini dapat meningkatkan
3. Ludie K Hartono Spd .Mpd SMAN 2 Kediri minat siswa untuk mempelajari Kimia sehingga pada
4. Drs. Yane Krisdiono SMAN 3 Kediri akhirnya dapat turut meningkatkan mutu pendidikan
5. Ribut Pambudiana Spd SMAN 3 Kediri secara keseluruhan.
6. Ahmad Syakur Spd SMAN 4 Kediri Kritik dan Saran sangat kami harapkan, demi
7. Dra Muri Astuti SMAN 5 Kediri sempurnanya buku ini, dan kami mengucapkan
8. Dra Titik Hidayah SMAN 6 Kediri terima kasih.
9. Dra. Ariwati SMAN 7 Kediri
10. Dra. Hanik SMAN 8 Kediri
11. Mansyur Hidayat SMAN 8 Kediri Kediri, Februari 2010
12. Drs. Suharjito SMA Petra Kdr Penyusun

TIM MGMP KIMIA


TIM EDITOR BKS KIMIA KELAS XI

1. Drs. Bambang Soetiarso,MM


2. Fuad Thoifi Spd
3. Drs. Gunawan Setyo Budi.MPd
4. Drs. Halimi Mafud

BAB I
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 1 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
STRUKTUR ATOM, SISTIM PERIODIK
DAN GAYA ANTAR MOLEKUL

Standar Kompetensi
Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan
sifat-sifat senyawa

Indikator:
1. Menjelaskan teori atom Niels Bohr
2. Menjelaskan teori atom mekanika kuantum..
3. Menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada).
4. Menggambarkan bentuk orbital.
5. Menjelaskan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.
6. Menggunakan azas larangan Pauli, prisip aufbau, dan aturan Hund untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital.
7. Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam tabel periodik

A. SRUKTUR ATOM
Setiap atom terdiri dari sebuah inti atom dan elektron bermuatan negatif yang berada di luar
inti. Inti atom terdiri dari proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan (
netral ) sehingga inti atom bermuatan positif.
Model atom Niels Bohr menggambarkan bahwa elektron-elektron mengitari inti atom pada
tingkat energi tertentu ( kulit atom ). Elektron-elektron bergerak secara stasioner ( tidak
menyerap atau melepas energi ). Model atom modern menggambarkan elektron bergerak
mengitari inti atom dalam orbital tertentu ( konsep orbital ). Mengapa elektron tidak
berada pada tingkat energi tertentu dan apa yang dimaksud dengan konsep orbital ?
n=5
n=4 n=3 n=4 n=5
n=2
n=3 n=1
n=2
n=1
atau
+
+ Inti atom

K L M N O

1. TEORI ATOM MODERN ( MEKANIKA KUANTUM )

Menurut mekanika gelombang, tiap tingkat energi dalam sebuah atom dikaitkan dengan
satu orbital atau lebih. Dalam suatu atom yang berisi lebih dari satu elektron, penyebaran
elektron disekitar inti ditentukan oleh jenis orbital yang dihuni. Oleh karena itu peranan
elektron disekitar inti ditentukan oleh tingkat – tingkat energi dalam atom. Pembahasan
mengenai tingkat energi dan jenis orbital ditentukan oleh harga ketiga bilangan kuantum.

2. BILANGAN KUANTUM DAN BENTUK ORBITAL


Menurut model atom mekanika gelombang elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti
pada tingkat – tingkat energi tertentu atau kulit elektron.
Satu kulit tersusun dari subkulit – subkulit
Satu subkulit tersususn dari orbital – orbital
Satu orbital menampung maksimum dua elektron

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 2 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
Bilangan kuantum berguna untuk menggambarkan kedudukan / posisi elektron dalam
suatu atom
Ada 4 jenis bilangan kuantum, yaitu :
a. Bilangan kuantum utama ( n )
b. Bilangan kuantum azimuth ( l )
c. Bilangan kuantum magnetik ( m )
d. Bilangan kuantum spin ( s )

a. Bilangan Kuantum utama ( n )


Bilangan kuantum utama menunjukkan pada kulit mana elektron itu berada.
Kulit K L M N O P Q
Nilai n 1 2 3 4 5 6 7
Jumlah elekron maksimum yang berada dalam suatu kulit = 2n 2

Kulit K, (n = 1) maksimum ....... elektron


Kulit L, (n = 2) maksimum ....... elektron
Kulit M, (n = 3) maksimum ...... elektron
Kulit N, (n = 4) maksimum ....... elektron

b. Bilangan Kuantum Azimuth (ℓ)


Bilangan kuantum azimuth menunjukkan pada subkulit mana elektron itu berada.
Harga ℓ = 0 s/d ( n-1 )

Harga ℓ 0 1 2 3 4 5
Sub kulit s P d f g h

Lengkapi tabel berikut !

n ℓ Jenis subkulit Jumlah subkulit Catatan :


1 0 S 1 s = sharp ( tajam )
0 S p = principal ( utama )
2 2
1 P d = diffuse ( kabur)
............ f = fundamental
......... ( pokok )
...........
3 ........... .............
d
..........
..........
............ ............
........... ...........
4 .............
.......... ..........
F

Pertanyaan / kesimpulan :
1. Sebutkan 4 macam sub kulit yang anda ketahui dan tentukan harga ℓ nya
2. Berapakah banyaknya sub kulit pada tiap kulit ?

c. Bilangan Kuantum Magnetik (m)

Bilangan kuantum magnetik menggambarkan jumlah / kedudukan orbital dalam suatu


subkulit. Harga bilangan kuantum magnetik sangat bergantung pada harga subkulit.
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 3 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
Harga m = (– ℓ ) s/d (+ ℓ )

D. Bilangan Kuantum Spin (s)


Bilangan kuantum spin menggambarkan arah perputaran elektron dalam suatu orbital atau
arah rotasi elektron.
Bilangan kuantum spin tidak tergantung pada ketiga bilangan kuantum yang lain.
Satu orbital berisi 2 buah elektron dengan arah yang berlawanan.
Harga s = +½ (arah atas)
s = – ½ (arah bawah)

s=½ s=–½

1. Konfigurasi Elektron

Penyusunan elektron dalam atom mengikuti 3 aturan :


a. Aturan Aufbau
Pengisian elektron dimulai dari orbital dengan tingkat energi terendah kemudian ke
tingkat energi yang lebih tinggi.
Urutannya mengikuti tanda panah sebagai berikut :

1 s.

2s 2p

3s 3p 3d

4s 4p 4d 4f

5s 5p 5d 5f

6s 6p 6d

7s 7p

8s
Menurut diagram diatas pengisian elektron dalam suatu atom disusun sebagai berikut :
1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s,4f, 5d, 6p,7s, 5f, 6d, 7p
Dalam satu orbital dapat berisi maksimum 2 elektron, sehingga :
Subkulit s, maksimum dapat menampung 2 elektron.
Subkulit p, maksimum dapat menampung 6 elektron
Subkulit d, maksimum dapat menampung 10 elektron
Subkulit f, maksimum dapat menampung 14 elektron

b. Aturan Hund
Pada pengisian orbital setingkat seperti pada s, p, d, f, elektron tidak boleh membentuk
pasangan lebih dulu, sebelum semua tingkat terisi elektron.
Contoh :
Konfigurasi elektron 8O = 1s2 2s2 2p4
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 4 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI Benar

Salah
Dengan orbital =

Menyingkat Penulisan Konfigurasi Elektron


Penulisan konfigurasi elektron dapat ditulis sesuai urutan tingkat energi atau
konfigurasi elektron dapat ditulis sesuai urutan kulit dan subkulit.
Contoh : 21Sc dapat ditulis : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 (benar / Aufbau)
Atau : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 (benar)
Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat dengan menggunakan konfigurasi gas
mulia terdekat.
Contoh
1). 10Ne : 1s2 2s2 2p6
11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 , dapat ditulis 11Na : [10Ne] 3s1
2). 18Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 ,3p6 4s2 dapat ditulis 20Ca : [18Ar]4s2
3) 21Sc ; 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 dapat ditulis 21Sc : [18Ar]4s2 3d1
4) 36Kr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 0 4p6
37Rb : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 0 4p6 5s1 dapat ditulis
37Rb [36Kr]5s
1

* Konfigurasi elektron dari suatu ion.


Pelepasan dan penangkapan elektron terjadi pada elektron dari kulit terluar.
Contoh : 25Mn : [Ar]4s2 3d5 → 25Mn2 + : [Ar] 4so 3d5
Elektron yang dilepas bukan dari elektron terakhir 3d5, tetapi dari elektron terluar.

* Konfigurasi penuh dan setengah penuh.


Berdasarkan percobaan ditemukan bahwa konfigurasi elektron tidak selalu tepat
menurut aturan Aufbau. Orbital yang terisi penuh dan setengah penuh menunjukkan
struktur yang relatif stabil. Subkulit d cenderung penuh ( d 10 ) atau ½ penuh ( d5 )
c. Azas Eksklusi Pauli ( Azas larangan Pauli )
Dalam satu atom tidak boleh ada 2 elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum
yang sama. Hal ini juga berarti bahwa jika nilai m, n, l sama dalam satu orbital maka nilai
spinnya harus berbeda. Jadi azas ini membatasi jumlah elektron dalam tiap orbital. Tiap
orbital maksimum diisi oleh dua elektron dan kedua elektron itu harus memiliki bilangan
kuantum spin yang berlawanan. Berdasarkan azas Pauli ini maka jumlah elektron
maksimum yang dapat ditempatkan pada orbital s, p, d dan f adalah sbb :

Tabel jumlah elektron maksimum dalam subkulit :


Sub kulit Jumlah Orbital Jumlah elektron Maksimum
s 1 2
p 3 6
d 5 10
f 7 14

Jumlah maksimum elektron yang menempati pada tiap kulit atom sama dengan 2n².
Misalnya kulit K (n = 1) dapat dihuni oleh dua elektron dan kulit L (n = 2) dapat dihuni 8
elektron, kulit N (n = 3) dapat dihuni 18 elektron dst.
Contoh :
Unsur Sesuai Aufbau Percobaan
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 5 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
24 Cr ( Ar ) 4s2 3d4 ( Ar ) 4s1 3d5

29 Cu ( Ar ) 4s2 3d9 ( Ar ) 4s1 3d10

LATIHAN SOAL–SOAL

No Soal Jawaban
1 Determine value of n and l for electron at
orbital :
a. 5s b. 2p c. 4d d. 5f

2 Tentukan kemungkinan harga keempat


bilangan kuantum untuk elektron yang
berada pada kulit :
a. M b. N

3 Given that some elements or ions


follows :
a. 24Cr b. 29Cu c. 25 Mn2 +
a. determine orbital number containing
electron !
b. determine orbital number containing no
pairing electron !

4 Write electron configuration and


determine 4 quantum number from last
electron !
a. 12 Mg e. 28 Ni 2 +
b.16 S f. 15 P3 –
c.26 Fe g. 33As3 –
d.24Cr 3+
h. 53 I–

5 Diketahui harga keempet bilangan


kuantum untuk atom unsur/ ion-ion sbb :
a.X → n = 4 ℓ = 1 m = 0 s = – ½
b.X → n = 3 ℓ = 2 m = +2 s = +½
c. A2 – → n = 3 ℓ = 1 m = +1 s = –½
d. B2 + → n = 3 ℓ = 2 m = +2 s = +½
e. C3 + → n = 4 ℓ = 2 m = +1 s = +½
Tentukan nomor atom unsur-unsur tsb

6 Harga bilangan kuantum elektron


terakhir :
X→ n = 4 ℓ =1 m = -1 s = – ½
Y→ n = 3 ℓ = 2 m = +2 s = + ½
Tentukan :
a. Jumlah elektron yang berpasangan
untuk X dan Y
b. Jumlah elektron tunggal untuk X dan Y
c. Jumlah elektron yang mempunyai
harga m = +2
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 6 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
d. Jumlah orbital yang berisi elektron

7 Terdapat unsur A mempunyai 12 orbital


berisi elektron.
a.Tentukan jumlah elektron tunggal
b. Harga keempat bilangan kuantum
elektron terakhir
c. Jumlah elektron yang harga m = 0

B. SIMTEM PERIODIK UNSUR

Sifat unsur bergantung pada konfigurasi elektronnya. Unsur yang memiliki konfigurasi
elektron sama memiliki kemiripan sifat. Dengan kata lain konfigurasi elektron dapat
digunakan untuk menjelaskan adanya kemiripan sifat antar unsur segolongan dan
keperiodikan unsur – unsur. Perhatikan sistem periodik unsur yang ada pada lampiran.
Sistem periodik dibuat berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada lampiran. Sistem
periodik dibuat berdasarkan hasil pengamatan sifat fisis dan sifat kimia. Misalnya : unsur
golongan IA merupakan logam yang sangat relatif. Ternyata unsur segolongan memiliki
elektron valensi sama. Sedangkan unsur seperiode memilki kulit atom yang sama.

Tabel 1.5 Hubungan konfigurasi dengan Golongan Unsur

Golongan
U
t Konfigurasi Golongan
Golongan Transisi
a Elektron Valensi Transisi
m
a
IA ns1 IIIB (n – 1)d1 ns2
IIA ns2 IV B (n – 1)d2 ns2
IIIA ns2 np1 VB (n – 1)d3 ns2
IVA ns2 np2 VI B (n – 1 )d5 ns1
VA ns2 np3 VII B (n – 1) d5 ns2
VIA ns2 np4 VIII B (n – 1) d6 , 7 , 8 ns2
VIIA ns2 np5 IB (n – 1) d1 0 ns1
VIIIA (0) ns2 np6 II B (n – 1) d1 0 ns2

Contoh :
Unsur P mempunyai nomor atom 15 dan unsur Cu mempunyai nomor atom 29
a. Tuliskan konfigurasi elektronnya masing – masing !
b. Tentukan nomor periode dan nomor golongan unsur P dan Cu tsb !

Jawab :
a. 15P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 atau ( 10 Ne ) 3s2 3p3
29Cu : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
2 2 6 2 6 1 10
atau ( 18Ar )

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 7 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
c. Karena unsur P mempunyai n = 3 maka terletak pada periode ketiga sedangkan
konfigurasi pada elektron terluar unsur P: 3s2 3p3, unsur p

mempunyai elektron valensi 5 dan melibatkan subkulit s dan p maka terletak pada
golongan VA. Sedangkan unsur Cu mempunyai n = 4 maka terletak pada periode ke –
4
Konfigurasi elektron terluar 4s1 3d10 maka Cu terletak pada golongan ! B

1. Pembagian Unsur Berdasarkan Blok s, p, d, dan f

Berdasarkan konfigurasi elektron terluarnya, unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi atas
4 blok, yaitu blok s, p, d, dan f
a. Penentuan Golongan Unsur Utama ( Blok s dan Blok P )
Blok s : golongan IA dan IIA termasuk logam aktif, kecuali H.– blok s ( ciri s )
Blok p : golongan IIIA sampai VIIIA disebut unsur perwakilan (representative elements )
karena blok p memiliki logam, metaloid ( mirip logam ) dan non logam. – blok p
( ciri s dan p )

b. Penentuan Golongan Unsur Transisi ( Blok d ) Golongan transisi


( ciri s dan d )
Blok d : golongan IIIB sampai IIB semuanya logam

Nomor golongan = jumlah elektron s + d

Kecuali, s + d = 9 atau 10, golongan VIIIB


s + d = 11, golongan IB
s + d = 12, golongan IIB

c. Penentuan Golongan Unsur Transisi Dalam ( Blok f )


Blok f : Lantanida dan aktinida disebut transisi dalam, semuanya logam.
Transisi dalam ( ciri s dan f ) : - lantanida 4 f
- lantanida 5 f

LATIHAN SOAL

No Soal Jawaban
1 Determine period an group number if
given that electron configuration
follows !
a. A- : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
b. B 3+
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7
c. C : ( Ar ) 3d10 4s2 4p4
+

2 Tentukan periode dan golongan unsur-


unsur berikut !
2A , 13B, 15C , 20D , 28E , 34F

3 Determine period and group of elements


:X, Y, and Z , if given that 4 quantum
number last electron as follows !
X : n = 2, l = 1 , m = +1 , s = + ½
Y : n = 3, l = 2 , m = +1 , s = - ½
Z : n = 4, l = 1 , m = +0 , s = - ½
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 8 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
4 Perhatikan unsur-unsur berikut :
berilium ( Be ), oksigen ( O ), fluorin
( F ), belerang ( S ), kalium ( K ), besi
( Fe ), dan kripton ( Kr ). Berdasarkan
kecenderungan berkala, tentukanlah
unsur mana dari unsur-unsur tersebut
yang mempunyai kriteria berikut.
a. Mempunyai delapan elektron dalam
tingkat energi utama yang keempat
b. Hanya mempunyai empat elektron
dalam sub tingkatan p dari tingkatan
energi utama yang ketiga
c. Mempunyai enam elektron dalam
sub tingkatan d dari tingkatan energi
utama yang ketiga

5 Suatu ion logam L2 + mempunyai


konfigurasi elektron :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Apabila 0,8 gram logam L dimasukkan
kedalam air terbentuk 448 mL gas
hidrogen pada STP, maka jumlah
proton, elektron dan netron dalam tiap
atom logam L adalah ..........

6 Harga keempat bilangan kuantum


X3 + → n = 4 l = 2 m = -2 s = - ½
Unsur X berisoton dengan 40 Y 95 maka
tentukan :
a. Letak golongan dan periode !
b. Jumlah elektron unsur X yang bentuk
lintasannya seperti bola !
c. Massa atom unsur X !

7 Terdapat konfigurasi elektron dalam


keadaan tereksitasi unsur X sebagai
berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 0 4s2 4p6 4d8 8 5s2
5p2
a. Tentukan letak golongan dan
periode unsur X
b. Tentukan harga keempat bilangan
kuantum elektron terakhir dari unsur
X tersebut !

8 Logam A bervalensi 3 sebanyak 1,12


gram direaksikan dengan asam sulfat
encer sehingga dihasilkan 3,36 liter gas
H2 pada keadaan dimana 11,2 liter gas
N2 massanya 2,8 gram. Bila logam A
58
berisoton dengan 28 Ni . Tentukan :
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 9 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
a. Konfigurasi elektron
logam A
b. Harga keempat bilangan
kuantum elektron terakhir
c. Letak golongan dan periode

9 Suatu klorida dari unsur X adalah XCl3


dan setiap atomnya X mempunyai 3 kulit
elektron
a. tentukan konfigurasi elektron X
b. letak golongan dan periode
c. harga keempat bilangan kuantum
elektron terakhir dari unsur X

C. Teori Domain Elektron

Teori domain elektron disebut juga dengan teori VSEPR ( Valence Shell Electron Pair
Repulsion Theory ) menyajikan dasar yng cukup mudah untuk memahami dan memprediksi
geometri molekul.
Bentuk molekul diamati dengan menggunakan difraksi sinar X. Kita dapat meramalkan
bentuk molekul dengan mempelajari kedudukan pasangan elektron pada kulit luar atom
pusat. Salah satu teori untuk meramalkan bentuk molekul adalah teori VSEPR ( Valance
Shell Electron Pair Repulsion ) = Teori Tolakan

Tabel 1 :
Jumlah
Gambar Kedudukan
Pasangan Bentuk Geometri Kepolaran Contoh
pasangan elektron
elektron

2 Linier Non Polar BF2


0 180O 0

3 Segitiga Planar Non Polar BF3


O
120

4 Tetrahedral 109O Non Polar CH4

Trigonal / bipiramid Non Polar PCl5


5
90O

120O
6 Oktahedral 90o Non Polar SF6

Tabel 2
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 10 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
No Senyawa Struktur Lewis Bentuk Kepolaran Jmlh PEI PEB
Molekul pas e
Linier
1 BeCl2 Cl – Be – Cl Non polar 2 2 –

2 BH3 H–B–H Segitiga Non polar 3 3 –


H planar
3 CH4 H Tetrahedral Non polar 4 4 –
H–C–H
H
4 NH3 H Piramida Polar 4 3 1
H–N–H segitiga
Bentuk Polar 4 2 2
5 H2O H–O–H sudut

Tabel Hubungan Domain Elektron dengan Bentuk Molekul

Jumlah Pasangan Pasangan Rumus Bentuk Molekul


Pasngan Elektron Elektron Domain
elektron Ikatan Bebas Elektron
Segitiga samasisi
3 3 0 AX3

4 4 0 AX4 Tetrahedron

Piramida sisi tiga


3 1 AX3E

2 2 AX2E2 Planar V

Bipiramida
5 5 0 AX5 sisi tiga

Bidang
4 1 AX4E Empat

3 2 AX3E2 Planar T

2 3 AX2E3 Linier

6 6 0 AX6 Oktahedron

5 1 AX5E Piramida segi


empat

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 11 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
Segiempat
4 2 AX4E2 planar

Tuliskan rumus domain elektron dan bentuk molekul dari senyawa-senyawa berikut
a. BCl3 d. IF3 g. PHl3 j. SCl2
b. PCl3 e. IF5 h. SCl6
c. SiH4 f. XeO2 i. OF2

LATIHAN SOAL

1. Dari contoh dalam tabel 2 diatas jelaskan hubungan antara bentuk molekul dengan
kepolaran .
2. Lengkapi kolom dibawah ini !

Struktur Bentuk Jumlah


No Senyawa Kepolaran PEI PEB
Lewis Molekul psg el
1 BCl3
2 SiCl4
3 HBr
4 Cl2O
5 NCl3
6 IF3

3. Determine molecular space from :


a. BCl3 c. NH3 e. SF6 g. H2O
b. PCl5 d. CH4 f. SiH4
4. If atomic number X = 16 and Y = 9. Find molecular space from covalent compound XY 6
5. Unsur 15P berikatan dengan 17 Y membentuk senyawa PY3
a. gambarkan struktur Lewisnya !
b. apakah bentuk molekulnya !
6. Unsur P dengan nimor atom 15 berikatan dengan atom Br yang nomor atomnya 35
membentuk senyawa PBr5. Apakah bentuk molekul PBr5 !

SOAL–SOAL PILIHAN GANDA

1. Which one symbol of magnetic quantum number ?


a. n b. ℓ c. m d. s e. k
2. Jumlah orbital pada tingkat energi utama ke– 3 adalah ......
a. 1 b. 3 c. 4 d. 9 e. 16
3. Last electron atom X has value : n = 4 , l = 2 , m = –1 , s = – ½
Find atomic number of atom X !
a. 22 b. 24 c.26 d. 40 e. 44
4. Harga bilangan kuantum yang tak mungkin untuk suatu orbital adalah ........
a. n = 2 , ℓ = 1, m = 0 d. n = 4 , ℓ = 2, m = 0
b. n = 3 , ℓ = 1 , m = –1 e. n = 4 , ℓ = 3, m = –3
c. n = 3 , ℓ = 2, m = –1

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 12 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
5. Suatu elektron menempati sub kulit 3p maka harga bilangan kuantum yang mungkin
adalah ....
a. n = 3 , ℓ = 1 , m = 2 , s = + ½ d. n = 4 , ℓ = 2 , m = 1 , s = +½
b. n = 4 , ℓ = 1 , m = 1 , s = – ½ e. n = 2 , ℓ = 2 , m = 1 , s = –½
c. n = 3 , ℓ = 1 , m = 1 , s = + ½
6. Jumlah orbital atom 8O yang berisi sepasang elektron adalah ..........................
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
7. Dua elektron dalam 1 orbital harus mempunyai spin yang berlawanan. Pernyataan ini sesuai
dengan ......
a. aturan Hund c. Larangan Pauli e. Hipotesis de Broglie
b. aturan Aufbau d. Azas Heisenberg
8. Konfigurasi elektron 22Ti adalah .......
a. 2 8 12 c. 2 10 8 2 e. 2 8 11 1
b. 2 8 8 4 d. 2 8 10 2
9. Elektron yang mempunyai bilangan kuantum magnetik m = –3 terdapat pada sub kulit ...
a. s b. s atau p c. p atau d d. d atau f e. f

10. 6,5 gram logam L direaksikan dengan larutan HCℓ sesuai dengan reaksi :
L + 2 HCℓ ––––––> LCℓ2 + H2
Jika diperoleh 2,24 liter gas H2 ( STP ) dan setiap atom memiliki 35 netron. Konfigurasi
elektron dari atom L adalah .......
a. ( Kr ) 4d2 5s2 c. ( Ar ) 4s 2 3d 1 0 e . ( Ar ) 4 s 2
3d10 4p2
b. ( Ar ) 3d2 4s2 d. ( Kr) 4d5 5s2
11 . S e su ai de n gan atu ran H un d, ju ml ah e l ek tron tu n ggal y an g te rdapa t dal am
atom Mo ( n omor atom 42 ) adal ah .
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6

12 . Ion Ferri , 56 Fe 3 mempunyai konfigurasi elektron …


26
a. 1s 2s 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9
2 2

b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3 e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d9
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5
13. Kemungkinan harga keempat bilangan kuantum untuk elektron yang berada pada kulit N
adalah .....
a. n = 4 , ℓ = 4 , m = – 2 , s = – ½ c. n = 3 , ℓ = 3 , m = 0 , s = + ½
b. n = 4 , ℓ= 3 , m = –3 , s = + ½ d. n = 3 , ℓ = 2 , m = – 2 , s = + ½
c. n = 4 , ℓ = 5 , m = 2 , s = + ½
14. Apabila nomor atom unsur X = 17 maka bilangan kuantum elektron terakhir ion X dalam
senyawa CaX2 adalah ..........
a. n = 3 , ℓ = 0 , m = 0 , s = –½ d. n = 3 , ℓ = 1 , m = +1 , s = –½
b. n = 3 , ℓ = 1 , m =–1, s = +½ e. n = 2 , ℓ = 1 , m = +1 , s = –½
c. n = 4 , ℓ = 5 , m = +2 , s = – ½
15. Bilangan kuantum elektron terakhir unsur X : n = 4 , ℓ = 1 , m = –1 , s = –½. Jika dalam
inti atom X terdapat 45 netron maka massa relatif unsur tersebut adalah ......
a. 80 b. 79 c. 59 d. 56 e. 40

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 13 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
16. Suatu unsur terletak pada golongan IIIA terdapat dalam blok .....
a. s b. p c. d d. f e. n
17. Dalam sistim periodik golongan Lantanida termasuk kedalam blok ....
a. s b. p c. d d. f e. n

18. Suatu unsur terletak pada golongan IB periode 4 dalam sistim periodik maka nomor atom
unsur tersebut adalah .....
a. 19 b. 21 c. 29 d. 39 e. 47

19. Elektron terakhir dari atom X mempunyai harga : n =3 ,ℓ = 2 , m= –1, s = +½


Terletak pada periode dan golongan berapakah unsur X tsb ?
a. IB / 4 b. IV B / 4 c. VIB / 4 d. VIIIB/ 4 e. IIIB / 4

20. Suatu unsur dengan NA = 60 terdapat dalam blok ....


a. s b. p c. d d. f e. n

21. Bilangan kuantum spin menunjukkan ......


. a. orientasi elektron pada orbital d. arah rotasi elektron dalam orbital
b. tingkat energi kulit e. kebolehjadian menemukan elektron
c. sub tingkat energi elektron

22. Unsur golongan IIB termasuk dalam blok .....


a. s b. p c. d d. f e. g

23. Diantara golongan unsur berikut ini yang termasuk dalam blok 3 adalah ......
a. alkali b. aktinida c. halogen d. gas mulia e. lantanida

25. Unsur X mempunyai nomor atom 28 maka unsur tersebut terletak pada ....
a. Golongan IIA periode 4 d. Golongan VIIIB periode 4
b. Golongan IIB periode 4 e. Golongan VIB periode 4
c. Golongan VIA periode 4

26. Suatu unsur golongan transisi memiliki 2 elektron valensi pada kulit 4 nomor atom unsur
tersebut adalah ....
a. 20 b. 22 c. 28 d. 30 e. 32

27. Jumlah orbital yang berisi elektron tidak berpasangan dari atom 24Cr adalah ..
a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 e. 7
28. Konfigurasi elektron unsur Y adalah : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3 d1 0 4s1
Dalam sistim periodik unsur Y terletak pada ....
a. golongan IA periode 3 d. golongan IB periode 4
b. golongan VIIIB periode 4 e. golongan IVA periode 4
c. golongan VIIA periode 4
29. Konfigurasi ion X2 + adal ah : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 , dalam sistim periodik unsur Y
terletak pada .....
a. golongan VIIIA periode 3 d. golongan IVA periode 3
b. golongan VIIIA periode 4 e. golongan IVA periode 4
c. golongan VIA periode 3
30. Dalam keadaan tereksitasi unsur Y mempunyai konfigurasi elektron :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 4s1 D al am s i s ti m pe ri odi k u n su r Y te rl e tak pada
a. golongan VIIIA periode 3 d. golongan VIA periode 3
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 14 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
b. golongan VIA periode 4 e. golongan IVA periode 4
c. golongan IIA periode 3
31. Suatu logam divalen sebanyak 2,6 gram jika dilarutkan kedalam larutan HCℓ
menghasilkan 896 mL gas hidrogen ( 0o C , 1 atm ). Jika logam ini memiliki 35 netron maka
kedudukannya dalam sistim periodik adalah .....
a. golongan IIA periode 4 d. golongan VIA periode 3
b. golongan IIB periode 4 e. golongan IVA periode 2
c. golongan IIA periode 3

32. Diantara unsur–unsur 4A , 12 B , 15C dan 16D yang terletak dalam golongan yang sama pada
sistim periodik adalah .....
a. A dan B c. B dan C e. A dan D
b. A dan C d. B dan D
33. Unsur–unsur dibawah ini berada dalam satu golongan dalam sistim periodik kecuali ....
a. Ars e n b. Ni troge n c. S e le n i u m d. Pos por e . Bi s mu t

34 . Bl ok p s is ti m pe ri odi k ti dak me n gan du n g u ns u r ....


a. transisi b. gas mulia c. logam d. metaloid e. non logam
35. Suatu atom unsur X mempunyai konfigurasi elektron :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 3d5 4s2 u ns u r te rs e bu t adal ah ......
a. l ogam al k al i c. u ns u r gol on gan IIB e . U ns u r L an tan i da
b. l ogam al k al i tan ah d. Un su r tran s i si

D . Perbedaan Sifat Fisika Berdasarkan Perbedaan Gaya Antarmolekul

Atom-atom dapat bergabung dengan mempersembahkan elektron valensinya untuk


membentuk senyawa dengan ikatan kovalen. Jika dua atom nonlogam yang berbeda
keelektronegatifan bergabung, maka pasangan elektron ikatan akan tertarik (lebih dekat )
ke atom yang lebih elektronegatif. Atom yang lebih elektronegatif kelebihan muatan
negatif yang disebut bermuatan parsial positif. Ikatan kovalen seperti itu disebut ikatan
kovalen polar dan senyawanya disebut senyawa polar ( mempunyai kutub listrik ).

1. Gaya Tarik Antar molekul


Jika zat kovalen cair menguap, molekul melepaskan diri dari tetangganya. Gaya
antarmolekul dikalahkan, tetapi ikatan kovalen yang kuat yang mengikat atom-atom tidak
terpatahkan.
Molekul Br2 melepaskan diri dari tetangganya ketika berpindah
dari keadaan cair ke keadaan gas, tetapi ikatan kovalen Br – Br
tidak putus ( lihat gambar ).

a. Gaya Tarik ( Antaraksi ) Dipol-Dipol


Gaya tarik antara 2 molekul polar disebut gaya tarik ( antaraksi ) dipol-dipol.
+ - + - + -
H – Cl ..... H – Cl .... H - Cl
Gambar : Gaya tarik dipol-dipol antara molekul HCl

Akibat antaraksi dipol-dipol, senyawa polar larut dalam pelarut polar. Contohnya,
glukosa larut dalam air.
Tiap gugus hidroksil (-O-H) dan tiap gugus aldehida ( -C-HO ) adalah gugus polar
( mempunyai kutub ). Tentu saja akan berantaraksi dengan air yang polar.

b. Gaya Tarik Dipol-Dipol Terimbas


KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 15 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
Suatu molekul polar mempunyai dipol yang permanen. Dipol yang permanen ini
menginduksi ( mengimbas ) awan elektron molekul non polar sehingga terbentuk dipol
terinduksi ( terimbas ). Contohnya adalah gaya tarik antara H 2O ( polar ) dengan O2
( nonpolar ). Itulah sebabnya O2 mampu larut dalam air walaupun sedikit.

c. GAYA LONDON
Atom bebas dan molekul non polar mengalami tarikan yang lemah. Adanya tarikan itu
menyebabkan helium dan hidrogen dapat dicairkan jika didinginkan pada suhu yang
cukup. Tarikan itu diperlukan untuk memegangi molekul atau atom dalam wujud cair.
Tarikan seperti itu disebut dengan gaya London. Nama gaya itu diambil dari nama
ilmuan Jerman yang bernama Fritz London yang berhasil menjelaskan gejala itu.

d. IKATAN VAN DER WAALS

Dalam zat gas pada tekanan rendah dan suhu tinggi, molekul – molekul gas berdiri sendiri,
sangat renggang, tidak ada gaya tarik menarik antar molekul, tetapi pada gas dengan
tekanan besar dan suhu rendah (pada suhu mendekati titik embunya) molekul – molekul gas
saling tarik menarik, demikian juga dalam zat cair padat. Gaya tarik menarik antar molekul
yang paling lemah dari jarak yang paling dekat disebut Gaya / Ikatan Van Der Waals
Mekanisme dan senyawa yang dapat mengadakan ikatan Van Der Waals

e. IKATAN HIDROGEN
Gaya tarik antarmolekul terjadi pada molekul-molekul yang sangat polar. Jika satu molekul
memiliki atom H yang terikat pada atom yang sangat elektronegatif ( F,O,N )dan molekul
lain mempunyai atom yang sanagt elektronegatif ( F,O,N ) yang mempunyai pasangan
elektron bebas, maka ikatan antarmolekul ini disebut ikatan hidrogen. Jadi, ikatan hidrogen
timbul bila suatu proton ( H ) dipakai bersama di antara 2 atom yang sanagt elektronegatif (
F,O,N ).

LATIHAN SOAL

No Soal Jawaban
1 Me tan ol , CH 3 OH pe rn ah
di gu n ak an se bagai bah an
an ti be k u pada radi at or mobi l .
S e k aran g di gu n ak an e ti l e n
gl i k ol .
H H
I I
H – O – C– C – O – H
I I
H H
Eti l e n gl i k ol l e bi h di su k ai . Be ri
du a al as an men gapa se n y awa
e ti l en gl i k ol ak an me mbe n tu k
s u atu campu ran y an g men di di h
pada su hu y an g l e bi h ti n ggi
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 16 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
dari pad a campu ran me tan ol
de n gan ai r

2 Be ri k an u ru tan ti ti k di di h
s en y awa be ri k u t in i :
a. C 3 H 8 , CH 4 dan C 2 H 6
b. CH 3 -O H ,C 2 H 5 - OH dan
C 3 H 7 – OH
c. H 2 , N 2 , O 2 , F 2 , Ar dan Cl 2

3 Pada suhu yang tidak terlalu tinggi jika


kita ukur Mr uap air asam asetat,
CH3COOH adalah 120 (2
kali lebih besar Mr CH3COOH yang
sebenarnya ). Apakah yang membuat
Mr uap air asam asetat ini 120 ?

4 Hidrazin ( N2H4 ) digunakan sbg zat


pereduksi dan untuk pembuatan
bahan bakar roket. Bagaimanakah titik
didihnya dibandingkan titik didih
etilena, C2H4 ?

5 Apa pengaruh ikatan hidrogen pada


titik didih senyawa ?

6 Ti ti k di di h n ormal f l u ori da dari


u ns u r pe ri ode ke du a adal ah
s e bagai be ri k u t : Li F = 16 76
o C ; Be F 2 = 1 17 5 o C; CF 4 = -1 28
o C; BF 3 = -10 0 o C; N F 3 = -1 29 o C,
O F 2 = -1 45 o C ; F 2 = -18 8 o C.
J el as k an si f at gay a an tar
mol e k u l dal am de re t cai ran i n i
dan je l as k an k e cen de ru n gan
ti ti k di di h ny a

7 Nyatakan apakah ikatan hidrogen


terdapat pada masing – masing
senyawa berikut ini :
a. HF e. H2O
b. CH3COOH f. C2H5OH
c. HNO3 g. CH4
d. NH3

8 Apa pengaruh ikatan Van der walls

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 17 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
terhadap titik didih suatu senyawa

9 Mengapa oksigen yang bersifat non


polar dapat larut dalam air yang
bersifat polar ?

10 Titik didih H2O lebih besar dari titik


didih H2S, mengapa demikian ?

11 Urutkan kenaikan titik didih senyawa


hidrogen halida dimulai dari yang
paling rendah titik didihnya !

12 Urutkan kekuatan gaya London


senyawa berikut ini :H2 ,O2, Cℓ 2, N2

13 Mengapa titik didih etanol lebih besar


daripada titik didih dimetil eter padahal
Mr– nya sama ?

14 Sebutkan faktor–faktor yang


mempengaruhi titik didih senyawa non
polar !

SOAL–SOAL PILIHAN GANDA !


1. Pasangan senyawa berikut yang semuanya terbentuk dari ikatan kovalen adalah
a. CCℓ 4 dan Be Cℓ2 c. NaCl dan NH4 Cℓ e. KOH dan NaH
b. CaCl2 dan BF3 d. BaO dan SO3
2. Suatu unsur dengan konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 akan membentuk ion terkuat
dengan unsur .....
a. 19K b. 12Mg c. 20Ca d. 11Na e. 13Al
3. Unsur X mempunyai nomor atom 13. Senyawa yang mungkin dibentuk oleh unsur tersebut
adalah ...
a. XCℓ b. XCℓ 2 c. X3(PO4)2 d. X2(SO4) 3 e. X2SO4
4. Konfigurasi elektron dari :
X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Y = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 0 4p5
Senyawa yang dibentuk oleh unsur X dan Y adalah .......
a. ionik dengan rumus X2Y d. Kovalen dengan rumus X3Y3
b. ionik dengan rumus XY2 e. Kovalen dengan rumus X7Y
c. ionik dengan rumus X2Y3
5. Kaidah oktet tentang jumlah elektron dalam pembentukan ikatan kovalen tidak berlaku pada
senyawa .....
a. CCℓ4 b. NH3 c. BeCℓ 2 d. H2O e. CH4

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 18 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
6. Unsur X dengan nomor atom 15 dan Y nomor atomnya 35 membentuk molekul XY 3.
Diantara pernyataan berikut yang tidak benar tentang molekul tersebut adalah ....
a. terjadi ikatan kovalen antara unsur X dan Y
b. terdapat 3 pasang elektron terikat
c. disekitar atom X terdapat sepasang elektron bebas
d. bentuk molekulnya trigonal bipiramid
e. molekul tersebut bersifat non polar
7. Empat unsur A , B, C, dan D masing–masing mempunyai nomor atom 6 , 8, 17 dan 19.
Pasangan unsur–unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah ....
a. A dan D c. A dan C e. B dan D
b. A dan B d. B dan C
8. Unsur X terletak segolongan dengan unsur karbon dan unsur Y mempunyai nomor atom 17.
Senyawa yang dapat terbentuk dari kedua unsur tersebut adalah
a. XY b. X2Y c. XY2 d. XY3 e. XY4
9. Dibawah ini terdapat susunan elektron beberapa unsur :
P : 1s2 2s2 2p6 3s1 S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
Q : 1s2 2s2 2p6 3s2 T : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2
R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Be rdas ark an s us u n an e le k tron di atas mak a u n su r y an g pal i n g mu dah


me n jadi i on pos i ti p adal ah ......
a. P b. Q c. R d. S e. T

10 . S e ny awa h i droge n y an g be rs i f at e le k trov al e n adal ah ......


a. HCl b. NH 3 c. PH 3 d. CaH 2 e. H2S

11 . Ti ti k di di h ai r le bi h ti n ggi dari pad a ti ti k di di h al k oh ol se bab ...


a. kepolaran H2O lebih tinggi
b. alkohol merupakan senyawa organik
c. antara molekul–molekul air terdapat ikatan hidrogen
d. alkohol merupakan senyawa yang mempunyai ikatan kovalen
e. molekul H2O merupakan molekul polar
12. Pasangan senyawa berikut yang semuanya terbentuk dari ikatan kovalen adalah
a. CaCl2 dan BeCl2 c. NaCl dan NH4Cl e. KOH dan NaH
b. CCl4 dan BeCl2 d. BaO dan SO3
13. Jika diketahui nomor atom B = 5, F = 9 maka untuk senyawa BF 3 , pernyataan yang tidak
tepat adalah ....
a. terdapat ikatan ion d. Harga momen dipolnya = 0
b. terjadi hibridisasi sp 2 e . D i dal am ai r me mben tu k i on B 3 +
c. bentuk molekul segitiga samasisi
14. Jika nomor atom N =7 dan H = 1 maka bentuk molekul NH 3 adalah ...............
a. linier c. oktahedral e. Bipiramida trigonal
b. tetrahedral d. Segitiga samasisi
15. Dengan memperhatikan kaidah oktet dan duplet maka ikatan kovalen rangkap 3 antara 2
atom terjadi pada .....( NA : N = 7, H = 1 , O = 8 , Cl = 17 , F = 9 )
a. Cl2 b. O2 c. F2 d. N2 e. H2
16. Yang termasuk senyawa polar adalah .....

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 19 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
a. H2 b. H2O c. Br2 d. N2 e. Cl2
17. Gaya yang terjadi antara molekul polar disebut gaya . . . .
a. gaya grafitasi c. potensial e. Induksi
b. London d. elektrostatik
18. Molekul XeF4 ( nomor atom Xe = 54) berbentuk . . . .
a. Tetra hidral c. Segitaga sama sisi e. Oktahedral
b. bujur sangkar d. Piramida trigonal
19. Ikatan antara molekul paling lemah terjadi pada interaksi molekul – molekul . . .
a. CH4 c. H2O e. C2H2OH
b. HCℓ a. NH3
20. Berdasarkan perhitungan gaya Van der Walls nya , titik didik H 2Se > H2S > H2O Tetapi
kenyataannya titik didih H2O adalah yang paling tinggi. Hal ini disebabkan dalam H 2O
terdapat . . . .
a. ikatan ion c. Ikatan kovalen e. gaya hidrogen
b. ikatan koordinasi d. Ikatan london
21. Senyawa yang tidak dapat mengadakan ikatan hidrogen anta sesama molekulnya adalah .
...
1. metanol 2. dieter 3. asam asetat 4. asetaldehida
22. Titik didih H2S lebih besar dari pada titik H2O Sebab S mempunyai keelektronegatifan
yang lebih besar dari pada O
23. Diantara senyawa berikut yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah . . . .
1. asam fluorida 2. amino 3. air 4. metanol
24. Senyawa berikut yang dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul adalah
1. HCℓ 2. H2O 3. H2S 4. HF
25. Diketahui nomer atom, H = 1 ; C = 6 ; N = 7 ; O = 8 ; P = 15 dan Cℓ = 17 . Senyawa
berikut mengikuti aturan oktet, kecuali . . . . .
a. CHCℓ3 c. H2O e. PCℓ5
b. NH3 a. CH4
26. Iodin dapat berwujud padatan , tetapi mudah sekali menyublim . Ini disebabkan ikatan
antar molekulnya iodin disebut ikatan . . . .
a. ion c. hidrogen e. oksigen
b. kovalen d. Van der waals
27. Keelektronegatifan atom – atom F , Cℓ , Br , dan I adalah : 4, 3 , 2 , 8 , dan 2 , 5
senyawa antar halogen berikut yang paling polar adalah . . . .
a. F2 b. IBr c. ICℓ d. FBr e. CℓF
28. Pasangan molekul non polar yang berwujud cair dan padatan pada suhu kamar
adalah ........
a. I2 dan Br2 c. I2 dan H2 e. O2 dan Cℓ2
b. N2 dan Br2 d. N2 dan H2
29. Diantara kumpulan senyawa di bawah ini yang semua mengandung ikatan hidrogen
adalah . . . .
a. HF ; H2O ; NH3 c. HF ; HCℓ ; H2O e. HF; NH3; HCℓ
b NaCℓ ; HF ; HCℓ d. NH3 ; HCℓ ; H2O
30. Keelektronegatifan atom – atom F , Cℓ , Br , dan I adalah : 4 , 3 , 2 , 8 , 2 , 5 , senyawa
antar halogen berikut yang paling polar adalah . . . .
a. HF b. IBr c. ICℓ d. FBr e. CℓBr
31. Molekul dengan geometri tetrahedral terdapat pada . . . .
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 20 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
a. BC ℓ3 b. CO2 c. O3 d. H2O e. CH4
32. Senyawa berikut yang titik didihnya paling tinggi adalah . . . .
a. H2O b. NH3 c. C3H8 d. CH2OHCH2OHe. C2H5OH
33. Oksigen yang non polar dapat larut dalam air yang polar karena oksigen
membentuk ....... .
a. ion positip c. gas e. kutup
b. dipol sesaat d. Ion negatif
34. Molekul berikut yang memiliki ikatan kovalen non polar dan memiliki ikatan Van der Waals
adalah . . . .
a. O2 b. P4 c. NH3 d. HCℓ e. S8
35. Gas berikut yang memiliki ikatan kovalen polar dan bisa dicairkan adalah . . . .
a. HCℓ b. H2O c. N2 d. H2 e. CO2
36. Kelompok senyawa berikut yang ketiganya berikatan kovalen adalah . . . .
a. H2O; HCℓ ; NaCℓ c. CH4 ; H2O ; KCℓ e. H2O ; NH3 ; CH4
b. NH3 ; H2O ; NAOH d. KCℓ ; NaCℓ ; NaOH

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 21 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 22 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
BAB II
THERMOKIMIA

Standar Kompetensi :
Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya

Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang membahas kalor reaksi kimia dalam proses fisika.

Indikator:
1. Mengidentifikasi hukum/azas kekekalan energi
2. Membedakan sistem dan lingkungan
3. Menjelaskan perubahan entalpi (∆H) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap.
4. Membedakan reaksi yang melepas kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor
(endoterm) melalui percobaan.
5. Menjelaskan macam-macam entalpi molar
6. Menghitung harga ∆H reaksi berdasarkan data percobaan.
7. Menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan diagram siklus / diagram tinglkat energi.
8. Menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar.
9. Menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan.

A. Hukum Kekekalan Energi dalam Sistem Lingkungan


Sistem adalah zat atau bagian alam semesta yang dipilih untuk objek penelitian
termodinamika / termokimia atau segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian. Lingkungan
adalah bagian alam semesta yang berhubungan langsung ( berinteraksi ) dengan
satu sistem atau segala sesuatu yang membatasi sistem.

B. Entalpi ( H ) dan perubahan Entalpi ( ΔH )


 Hubungan ∆ H dengan reaksi Eksoterm / Endoterm
Hh = Entalpi hasil reaksi
∆H = ∑ H h - ∑ H p Hp = Entalpi reaktan / pereaksi

Reaksi Eksoterm : 1. Reaksi kimia dengan sistim melepas


A  B + x Kj kalor.
∑ HA = ∑ HB + x Reaksi : R  P + q ( kalor )
∑ HB < HA Perubahan entalpi : H = HP –HR = - q
∆ H = ∑ HB - ∑ HA Simbol : Sistim  q
= negatif Aliran kalor dari sistim kelingkungan
Jadi pada reaksi eksoterm ∆H < 0

Reaksi Endoterm : 2. Reaksi kimia dengan sistim menerima


A B – x Kj kalor.
∑ HA = ∑ HB – x Reaksi : R + q ( kalor ) P
∑ HB > HA Perubahan entalpi :H=HP –HR =+q
∆ H = ∑ HB - ∑ HA Simbol : Sistim  q
= positif Aliran kalor dari lingkungan ke sistem
Jadi pada reaksi endoterm ∆ H > 0
Contoh :
Reaksi eksoterm : gamping dengan air
CaO + H2O Ca(OH)2
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 23 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
Reaksi endoterm : NH4Cℓ dengan air
NH4 Cℓ + H2O NH4OH + HCℓ

C. Reaksi Eksoterm dan Endoterm


Pada reaksi kimia, sistem dapat melepaskan atau menyerap kalor.Reaksi kimia dengan
sistem melepaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia dengan sistem
menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Pada reaksi eksoterm, ΔH reaksi berharga negatif
yang harga mutlaknya sebesar kalor yang dilepaskan. Pada reaksi endoterm, ΔH reaksi
berharga positif yang harga mutlaknya sebesar kalor yang diserap.

1. Contoh Reaksi Eksoterm


Logam Natrium (Na) dimasukkan ke Dalam Air
Reaksi : 2Na(s) + 2H2O(t) 2NaOH(aq) + H2(g)
Reaksi tersebut berlangsung dengan cepat dan menimbulkan ledakan. Setelah reaksi
berlangsung, suhu larutan lebih tinggi dari suhu lingkungan sehingga otomatis kalor
mengalir dari sistem (larutan) ke lingkungan.
Jadi, reaksi ini adalah reaksi eksoterm.

2. Contoh Reaksi Endoterm


Urea [CO(NH2)2] Dilarutkan ke Dalam Air
Reaksi : CO(NH2)2 () + H2O () CO(NH2)2 (aq) + H2O ()
Reaksi ini adalah reaksi pelarutan urea ke dalam air dan berlangsung dengan cepat.
Setelah urea melarut, suhu sistem (larutan) lebih rendah dari suhu lingkungan ke
sistem. Reaksi ini adalah reaksi endoterm.

3. Diagram Tingkat Energi untuk Reaksi Eksoterm


Contoh reaksi eksoterm : A + B C+D

∆H = ∑ H Produk - ∑ H Reaktan

Tanda ∑ adalah lambang sigma yang berarti penjumlahan dari. Pada reaksi eksoterm
sistem melepaskan kalor ke lingkungan yang berati :
∑H Produk < ∑H Reaktan sehingga ∆H bernilai negatif.
Hal itu dapat dituliskan sebagai berikut :

∆H = ∑ H Produk - ∑ H Reaktan < 0


H

H1
A+B reaktan

H2
C + D Produk

Gambar : Diagram Tingkat Energi Reaksi Eksoterm

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 24 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
4. Diagram Tingkat Energi untuk Reaksi Endoterm
Contoh reaksi endoterm : P + Q R+S

∆H = ∑ H Produk - ∑ H Reaktan

Pada reaksi endoterm sistem menyerap kalor dari lingkungan yang berarti ∑ H Produk
> ∑ H Reaktan sehingga ΔH bernilai positif. Hal itu dapat dituliskan sebagai berikut :

∆H = ∑ H Produk - ∑ H Reaktan > 0

R+S Produk
H2

P+Q reaktan
H1

Gambar : Diagram Tingkat Energi Reaksi Endoterm

☻ Contoh Soal 2.4


Diketahui reaksi sebagai berikut.
C (s) + O2 (g) CO2 (g) ; ΔH = -393,5 Kj
Gambarlah diagram tingkat energi untuk reaksi tersebut !

☺ Pembahasan :
Reaksi : C(s) + O2(g)  CO2(g) ; ∆H = -393,5 Kj. ∆H reaksi ini bernilai negatif, berarti
reaksi adalah reaksi eksoterm. Diagram tingkat energinya dapat dilihat di bawah ini.

C (s) + O2 reaktan
H1
(g)∆ H = H2 – H1 = - 393,5 kJ
CO2 (g) Produk
H2

LATIHAN SOAL

No Soal Jawaban

1 What are exothermic and endothermic


reactions ? Explain !

2 Bagaimana hubungan kalor yang


dibebaskan pada reaksi eksoterm dengan
∆H reaksi dan hubungan kalor yang diserap
pada reaksi endoterm dengan ∆H reaksi ?

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 25 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
3 At exothermic and endothermic reactions ,
Explain relation of enthalpy (H) before and
after reaction and give example !

4 Suatu zat padat diubah bentuknya menjadi


wujud gas. Jelaskan reaksi tersebut
termasuk reaksi eksoterm atau endoterm

5 Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut :


a.Na(s)+½ Cl2(g) NaCl ()
∆H=- 410,9
kJ
b.H2(g)+½O2(g) H2O()
∆H=-241,8kJ
c.C2H5OH 2C + 3H2 +1/2 O2
∆H=+277,7 kJ
Gambarlah diagram tingkat energi dari
ketiga reaksi tersebut !

5. Persamaan Termokimia

Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi kimia yang menyertakan kalor reaksi atau
perubahan entalpi (∆H) reaksi.

Contoh persamaan termokimia :


a. Reaksi : C (s) + O2 (g) CO2 (g) + 393.52 kJ
Reaksi ini adalah reaksi yang membebaskan kalor (reaksi eksoterm) dengan ∆H =
-393.52 Kj sehingga persamaan termokimia tersebut dapat diubah menjadi persamaan
termokimia dengan menyertakan ∆H sebagai berikut.
C (s) + O2 (g) CO2 (g) ; ∆H = -393.52Kj
Persamaan termokimia ini menunjukkan bahwa jika 1 mol C bereaksi dengan 1
mol O2, sistem melepaskan kalor ke lingkungan sebesar 393.52 Kj.

D. Jenis-Jenis Perubahan Entalpi Standar (ΔH )


1. Perubahan Entalpi Standar (∆H˚)
Suatu reaksi kimia biasanya dilakukan pada keadaan standar, yaitu pada suhu reaksi
25˚C (298 K) dan tekanan 1 atm disingkat dengan (25˚c, 1 atm) atau (298 K, 1 atm).
Perubahan entalpi dari suatu reaksi kimia yang dilakukan pada
kondisi standar disebut perubahan entalpi standar disimbolkan dengan ∆H˚.

2. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (∆Hf˚)


Perubahan entalpi pembentukan standar atau kalor pembentukan standar (∆Hf˚) adalah
perubahan entalpi (∆H) dari suatu reaksi pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya
pada keadaan standar (298 K, 1 atm).

3. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (∆Hd˚)


KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 26 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
Perubahan entalpi penguraian standar atau kalor penguraian standar (∆Hd˚) adalah
perubahan entalpi (∆H) dari suatu reaksi penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya
pada keadaan standar (298 K,1 atm)

4. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar(∆Hc˚)


Perubahan entalpi pembakaran standar atau kalor pembakaran standar (∆H˚) adalah
perubahan entalpi (∆H) dari suatu reaksi pembakaran 1 mol zat (reaksi 1 mol zat dengan
gas O2) pada keadaan standar (298 K, 1 atm).

E. Penentuan Harga ∆H Reaksi Secara Eksperimen

1. Menggunakan Kalorimeter
2. Menggunakan Hukum Hess
3. Menggunakan Perubahan Entalpi Pembentukan
4. Menggunakan Energi Ikatan

1. Menggunakan Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur jumlah kalor yang dilepaskan atau diserap pada
reaksi kimia.
Dasar perhitungannya menggunakan azas Black yaitu kalor
yang diserap sama dengan kalor yang dilepaskan Secara
umum dirumuskan :
Q = m x c x ∆t

Dimana :
q = kalor dibebaskan / diserap (J atm Kj)
m = massa zat (gram)
c = kalor jenis air ( J gram-1. 0C-1 )
∆t = perubahan suhu ( suhu akhir – suhu awal ) 0C
Kalor jenis menyatakan kalor yang dibutuhkan / gram zat untuk menaikkan suhu 1 0C.
Hubungan kapasitas kalor dengan kalor jenis dirumuskan dengan :

C = mxc 1 kalori = = 4,184 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

Dimana :
C = kapasitas kalor ( J o C– 1 )
m = massa zat ( gram )
c = kalor jenis (J gram– 1 o C – 1 )
Untuk reaksi :
 Endoterm ∆H = q bertanda positif
 Eksoterm ∆H = q bertanda negatif
Dalam kalori meter tidak ada kalor yang masuk atau keluar sistem selama proses
berlangsung.
 q sistem = q reaksi + q air + q kalori meter = 0
 q reaksi + q larutan = 0
Contoh soal :

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 27 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
2000 gram air dipanaskan dari suhu 25 o C s/d 100o C. Menggunakan pemanas
dengan bahan bakar gas elpiji. Hitung energi yang digunakan untuk menaikkan
suhu air ( jika kalori jenis air = 4,2 . J. gr – 1 . o C– 1 )
Jawab :
∆t = (100 – 25 ) o C = 75o C
m = 2000 gram
c = 4,2 J. gram – 1 . C– 1
q = m . c. ∆t
= 2000 . 4,2 . 75 = 630.00 J = 630 Kj

LATIHAN SOAL-SOAL

NO SOAL JAWABAN
1 Suatu zat yang dibakar pada
kalorimeter melepaskan kalor
sebesar 209 kJ. Jika suhu air
sebanyak 1115 gr yang berada dalam
kalorimeter naik sebesar 3,68˚C dan
kalor jenis air adalah 4,18 J g-1K-1,
hitunglah
kalor kalorimeter tersebut !

2 Karbon sebanyak 3 gram dibakar


menjadi CO2 di dalam kalorimeter
tembaga. Massa kalorimeter itu ialah
1.500 gram dan massa air di dalam
kalorimeter 2000 gram. Suhu awal
20˚C dan suhu akhir 31,3˚C.
Hitunglah nilai kalor karbon dalam
joule per gram jika kalor spesifik
tembaga adalah 0,389 J g -1K-1 dan
kapasitas kalor spesifik air adalah
4,18 J g-1 K-1 !

3 Kalorimeter yang mengukur kalor


reaksi eksoterm sejumlah es yang
dicairkan disebut suatu kalorimeter
es. 0,1 liter gas metana, CH4, pada
suhu 0˚C dan tekanan 1 atm dibakar
sempurna dengan udara berlebih.
Kalor yang dilepaskan diserap dan
digunakan untuk mencairkan es
disrbut kalor lebur dan mempunyai
nilai sebesar 333,5 J/g. Tulislah
persamaan reaksi pembakarannya !

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 28 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
4 Berapakah harga ∆H reaksi dari
reaksi pembakaran metana pada soal
nomor 3

5 Andaikan 50% kalor yang dapat


dimanfaatkan, berapa kg air pada
suhu 15˚C yang dapat dipanaskan
menjadi 95˚C dengan membakar 200
liter metana (CH4) yang diukur pada
STP, jika kalor pembakaran metana
adalah 0,89 J/mol ?

6 Kalor pembakaran gas etana, C2H6


adalah 1,56 J/mol. Andaikan 60%
kalor yang dapat dimanfaatkan,
berapa literkah etana (diukur pada
STP) yang harus dibakar untuk
mengubah 50 kg air pada suhu 10˚C
menjadi 80˚C ?

7 Ke dalam bilik baja suatu kalorimeter


ditaruh 3,2 gram metanol, CH 3OH.
Bilik itu kemudian diisi dengan
oksigen pada tekanan 10
atm.Setelah bilik luar diisi air (3000
gram pada 25˚C), campuran alkohol-
oksigen itu diapikan. Segera setelah
itu pembakaran menjadi sempurna.
Temperatur akhir 30,2˚C. Massa bilik
pembakaran adalah 2100 gr dan
mempunyai kalor jenis 0,46 Jg-1K-1.
Jika kalor jenis air adalah 4,18 Jg-1K-1,
hitunglah kalor yang diserap oleh
bilik pembakaran dan air tempat bilik
itu dibenamkan !

8 Berdasarkan pada nomor 7 hitunglah


kalor yang di bebaskan ( dalam kilo
joule ) untuk pembakaran 1 mol
metanol !

F. Menggunakan Hukum Hess


Hukum Hess menyatakan : Perubahan entalpi suatu reaksi tidak tergantung pada jalanya
reaksi tetapi hanya tergantung dari keadaan awal dan akhir reaksi.
Misalnya : reaksi pembentukan gas CO2.

Jalan 1 : C (s) + O2 (g) CO2 (g) ∆H = – 393,5 Kj


Jalan 2 : C (s) + H2O (g) CO (g) + H2(g) ∆H = +132,25 Kj
CO (g) + ½ O2 (g) CO2 (g) ∆H = – 282,9 Kj
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 29 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
H2 (g) + ½O2 H2O (g) ∆H = – 241, 8 Kj
C (s) + O2 CO2 ∆H = – 393,5 Kj

Pada dua cara tersebut ternyata perubahan entalpinya sama yaitu = –393,5 Kj.
Dalam bentuk diagram siklus
∆ H1 = ∆ H2 + AH2

C + O2 ––––––––––––––> CO2
∆ H3 = – 282,9 kJ
∆ H2 = – 100,6 kJ
CO + ½ O2
∆ H1 = ∆ H2 + ∆ H3

Dalam bentuk diagram tingkat energi


H
C + O2
∆ H2 = - 100, 6 kJ
∆ H1 CO + ½ O2
∆ H3 = - 282,9 kJ
C O2

Hukum Hess

Kita mengubah zat A menjadoi zat akhir Z dengan kalor reaksi sebesar ∆H˚. Cara lain
untuk mengubah zat A menjadi zay Z adalah mengubah zat A menjadi zat B dengan kalor
reksi ∆H˚1, zat B diubah menjadi zat C dengan kalor reaksi ∆H˚ 2, lalu zat C diubah
menjadi zat Z drngan kalor reaksi ∆H˚ 3. Hal itu dapat dibuat dalam siklus seperti pada
gambar berikut ini :

∆Ho
A Z

∆H1o ∆H3o

B C
∆H2o

Berdasarkan siklus tersebut, hubungan kalor reaksi sesuai dengan hukum Hess adalah
sebagai berikut.
∆H˚ = ∆H1o + ∆H2o + ∆H3 o

LATIHAN SOAL – SOAL

No Soal Jawab
1 Apa yang dimaksud dengan :
a. entalpi pembentukan ?
b. entalpi pembakaran ?
c. entalpi penguraian ?
d. satu kalori ?
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 30 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
∆ H2 = - 100, 6 kJ

e. energi ikatan?

2 Pada pembakaran 4,8 gram C secara


sempurna dihasilkan kalor yang cukup untuk
menaikkan suhu dari 25o C menjadi 100 o C
bagi 500 gram air. Berapa entalpi
pembakaran dari C ?

3 Tuliskan persamaan thermokimia untuk :


a. entalpi pembakaran
C2H5OH = – 66, 4 kkal
b. entalpi pembentukan
NH4Cℓ = – 75 , 5 kkal

4 Diketahui :
2H2 (g) +O2 (g) –>2H2O( ℓ) ∆H =–136 kkal
H2 (g +O2 (g) –> H2O2 (ℓ) ∆H =– 44,8 kkal
Hitung ∆ H reaksi dari :
2 H2O2(ℓ) ––> 2 H2O ( ℓ) + O2 ( g)

5 Pada penguraian 1 mol gas amoniak diperlukan


panas sebesar 11,04 kkal.
a. tuliskan persamaan reaksinya !
b. berapa harga ∆H pembentukkan gas
amoniak
c. pembentukan gas amoniak tergolong
reaksi eksoterm atau endoterm?
d. Lukiskan diagram tingkat energi
untuk penguraian gas amoniak

6 Diketahui reaksi :
S+O2 –––> SO2 ∆H = – 70,30 kkal
SO2+ ½ O2 ––>SO3 ∆H =–23,49 kkal
Hitung ∆ H reaski dari :
3
S+ O2 ––> SO3
2

∆H 2 H2 + O2

2 H2O (g)
– 484

–57 2 H2O

Berdasarkan diagram tingkat energi diatas


untuk menguap 1 mol air di butuhkan energi
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 31 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
sebesar

8 C + O2 ––> CO2 ∆H = – 94 kkal


H2 + ½ O2 ––> H2O ∆H= – 68 kkal
CH4+2O2–>CO2 +H2O ∆H = – 211,9 kkal
Hitung ∆ H reaksi :
C (s) + 2H2 (g) ––> CH4 (g)

9 N2O4 (g) ––> N2 (g) + 2O2 (g) ∆H = – 9,66


N2(g)+2O2 (g) ––>2NO2(g) ∆H = 67,68
Hitung ∆ H reaksi dari :
2NO2 (g) ––> N2O2 (g)

10 C (s) + O2 (g) ––>CO2 (g) ∆H = – 94 kkal


H2 (g)+½ O2 (g) –>H2O( ℓ) ∆H = – 44,8 kkal
2C (s) + 3H2 (g) + ½ O2 (g) ––>C2H5OH (ℓ)
∆H = – 56 kkal
a. Hitung ∆ H reaksi :
C2H5OH (ℓ)+3O2 (g) –––> 2CO2 + 3H2O
b. Berapa kkal kalor yang dibebaskan dari
pembakaran 2,3 gram C2H5OH
( Ar C = 12 ; H = 1 ; O = 16 )

11 C (s) + O2 (g) ––> CO2 (g) ∆ H = – 94 Kkal


H2 (g) + ½ O2 (g) –> H2O( ℓ) ∆H = – 68 kkal
2C (s) + 3H2 (g) ––>C2H6 (g) ∆H =–20 kkal
Hitung ∆ H reaksi :
3
C2H6(g) + O2 (g) ––> 2CO2(g) + 3H2O(l)
2
12 H2O(ℓ) –>H2 (g)+ ½ O2 (g) ∆H =+68,3 kkal
H2 (g)+½ O2 (g) –>H2O( g) ∆H =–57,8 kkal
H2O(ℓ) –––> H2O (s) ∆H = – 1,4 kkal
Hitung perubahan entalpi dari es menjadi uap
air !

13 3
½ N2(g)+ H2 (g)––>NH3 (g) ∆H = – 46,14
2
½ H2(g)+½ Cℓ2 (g) –>HCℓ(g) ∆H = – 92, 3
N2(g) + 2H2 (g) + ½ Cℓ2 (g) ––>
NH4Cℓ (g) ∆H = – 314,4
Hitung ∆ H reaksi :
NH3 (ℓ) + HCℓ (g) ––> NH4Cℓ (g)

14 C2H6 (g) +
7
O2 (g) ––>2CO2 (g) + 3H2O (ℓ)
2

∆H = – 1565
2 H2 (g) + O2 (g)–> 2 H2O(ℓ) ∆H = – 572
C2H2(g) + 2H2 (g) ––>C2H6 (g) ∆H = – 312
Hitung ∆ H reaksi dari :
5
C2H5 (g) + 2
O2(g) ––> 2CO2 (g) + H2O ( ℓ)
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 32 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
15 S (s) + O2 (g)–> SO2 (g) ∆H = – 297 kkal
2S(s) + 3O2 (g) –> 2SO3 (g) ∆H = – 781 kkal
Tentukan ∆ H reaksi dari :
2SO2 (g) + O2 (g) ––> 2 SO3 (g )

C + 2 S ––> CS2 ∆H = 19, 7 kkal


16 SO2 ––> S + O2 ∆H = 71,2 kkal
CO2 –––> C + O2 ∆ H = 93,8 kkal
Hitung ∆ H reaksi dari :
CS2 + 3 O2 ––> CO2 + 2 SO2

17 Perhatikan diagram berikut ini

∆H = 66,4 kJ
N2 + 2 O2 2NO2
(g)
∆H1 = x kJ ∆H2 = – 114,1 kJ

N2 + 2 O2 (g)

Tentukan:
a. Nilai x
b. Kalor pembentukan NO

18 C2H5OH +3O2–>2CO2+3 H2O


∆H = – 1386 Kkal
2 CH3CHO + 5O2 ––> 4 CO2 + 4 H2O
∆H = –2352 kkal
Hitung ∆ H reaksi dari :
2C2H5OH + O2 ––> 2 CH3CHO + 2 H2O

19 2C2H6+7O2 –>4CO2 +6 H2O ∆H = – 3130


H2 + ½ O2 ––> H2O ∆H = – 286 kkal
C2H2 + 2H2 ––> C2H6 ∆H = – 312 kkal
Tentukan :
a. ∆H pembakaran gas karbit ( C2H2)
b. ∆H yang dibebaskan jika 11,2 liter
gas C2H2 dibakar pada kondisi STP

20 Diketahui reaksi sbb :


C2H2+2½ O2–>2 CO2+H2O ∆H =– 1304
C2H2 + H2 ––> C2H4 ∆H = – 174 kkal
2H2 + O2 ––> 2H2O ∆H = – 572 kkal
Tentukan :
c. ∆H pembakaran C2H4
d. ∆H yang dibebaskan jika 112 mL

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 33 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
gas C2H4 dibakar pada kondisi STP

f. Menggunakan Perubahan Entalpi Pembentukan


Penentu ∆H reaksi berdasarkan ∆ Hf dapat menggunakan rumus :
∆H = ∆Hf hasil reaksi – ∆Hf pereaksi
Kalau reaksi berlangsung beberapa tahap perhitungan harus dibantu dengan penulisan
pereaksinya seperti pada hukum Hess.

Contoh : Dengan menggunakan data Hf berikut tentukan H dari reaksi :


C3H8 (g) + 5 O2 ––> 3 CO2 (g) + 4 H2 O (g)

Senyawa ∆ Hf ( Kj. Mol-1 )


Propana – 104 Kj
Karbondioksida – 393 Kj
Air – 285 Kj

Persamaan reaksi pembentukan :


3 C(s) + 4 H2 (g) ––> 3 C3 H8 (g) ∆H = – 104 Kj
C (s) + O2 (g) ––> CO2 (g) ∆H = – 393 Kj
H2 (g) + ½ (g) ––> H2O(g) ∆H = – 285 Kj
Perhitungan :
Cara 1 :
3 C3H8 (g) ––> 3 C (s) + 4 H2(g) ∆H = + 104 Kj
3 C (s) + 3O2 (g) ––> 3CO2 (g) ∆H = – 393 Kj
4 H2(g) + 2 O2 (g) ––> 4 H2O (l) ∆H = – 285 Kj

3 C3H8 (g) + 5 O2 (g) ––>3 CO2 (g) + 4 H2O (l)∆H = – 2215 Kj

Cara : 2
∆H = ∆Hf hasil reaksi – ∆Hf pereaksi
∆H = { 3 ∆Hf CO2 + 4 ∆Hf H2O ) – {1 ∆Hf C3H8 – 5 ∆Hf O2 )
= {3 x ( – 393 + 4 x – 285 } – {– 104 – 0 }
= – 1179 – 1140 + 104 = – 2215 Kj. Mol-1

Tabel Entalpi Pembentukan beberapa zat ( t = 25 0C )

Zat ∆ Hf 0 (Kj . mol-1 ) Zat ∆ Hf0 (Kj . mol -1


)

H2 (g) 0 C2H5 OH (l) – 227,6


O2 (g) 0 SiO2 (s) – 910,9
N2 (g) 0 PbO (s) – 219,0
S (s) 0 NH3 (s) – 895
Fe (s) 0 NO (g) – 90,3
Si (s) 0 NO2(g) – N2O4 (g) + 9,16
H2O (g) – 241,8 SO2 (g) – 296,8
H2O (l) – 285,6 H2S (s) – 20
CO2 (g) – 393,5 HF (g) – 273
CO (g) – 110,5 HCℓ (g) – 92,3
CH4 (g) –74,9 AgCℓ (s) – 27,0
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 34 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
C2H4 (g) + 52,5 AgBr (s) – 99,5
C2H6 (g) – 84,7 C2H2 (g) + 227
C2H6 (l) + 49,0 C2H10 (g) – 126
CH3OH (l) – 49.0 NH4Cℓ (s) – 314,4
CS2 (g) +117 HBr (g) – 36,4
CCℓ 4 (g) – 96,0 Hl (g) – 26,5

LATIHAN SOAL–SOAL

1. Dengan menggunakan data Hf º , tentukan H reaksi :


a. NH3 (g) + O2 (g) ––––> NO (g) + 1 ½ H2O (ℓ )
5

b. C2H2 (g) + O2 (g) –––> 2CO2 (g) + H2O (ℓ)


5

c. C2H5OH (ℓ ) +3 O2 (g) –> 2CO2 (g) + H2O (ℓ)


d. CH3OH (ℓ ) + O2 ––> CO2 (g) + 2 H2O (ℓ)
3

.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

2. Diketahui reaksi pembakaran glukosa sebagai berikut :


C6H12O6 (ℓ ) + 6 O2 (g) ––––> 6 CO2 (g) + 6 H2O (ℓ ) H = –2824 KJ
Tentukan Hf C6H12O6
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
3. Jika diketahui :
Hf Fe3O4 (s ) = – 949,2 KJ
Hf H2O (ℓ ) = – 241,8 KJ
Hi tu n g be rapa kJ k al or y an g di be bas k an pada pe mbe n tu k an 42 0 gram Fe
me n u ru t re ak s i :
Fe3O4(s ) + 4 H2O (ℓ) –––> 3 Fe(s ) + 4 H2O (ℓ )

.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
4. Berapa kJ kalor yang dibebaskan ./ diperlukan pada reaksi :
H2S (g) + SO2 (g) ––> H2O (ℓ ) + S (s)
....................................................................................................................
...................................................................................................................
5. Diketahui :
C + O2 (g) ––––> CO2 (g) H = – 110,5 kJ
H2 + ½ O2 (g) ––––> H2O H = – 285,8 kJ
CaO + H2O –––> Ca(OH)2 H = – 65,52 kJ
CaO +3C –––> CaC2 + CO2 H = + 464,1 kJ
CaC2 + 2H2O –––> Ca(OH)2 + CaH2
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 35 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
Hitung Hf C2H2
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
....................................................................................................................
.....................................................................................................................
6. Hitunglah H reaksi pembakaran 40 gram gas metana ( CH4)

.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

7. Diketahui persamaan termokimia berikut :


C2H2 (g) + O2 (g) ––––> 2CO2 (g) + H2O (ℓ ) H = – 1298 KJ
5

C2H6 (g) + O2 (g) ––––> 2CO2 (g) + 3H2O (ℓ ) H = – 1726 KJ


7

H2 (g ) + O2 (g) –––> H2O (ℓ ) H = – 188 KJ


1

Hitung perubahan entalpi pada reaksi adisi 4,48 L (STP) gas C 2H2 oleh gas hidrogen
menjadi gas C2H6.

.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
8. Diketahui persamaan termokimia berikut :
2Ca (s) + O2 (g) ––––> 2CaO (s) H = – 1270 KJ
H2 (g) + O2 (g) ––––> H2O (ℓ ) H = – 570 KJ
2CaO(s) + H2O (g ) ––––> Ca(OH)2 (s) H = – 66 KJ
Ca (s) + 2 H2O (ℓ ) ––––> Ca(OH)2 (s) + H2 (g) H = x KJ
Berapa x ?
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
9. Diketahui diagram perubahan entalpi sebagai berikut :
9

N2 (g) + 2O2 (g) 2 NO2


H = – 66 kJ

H1 = x kJ H2 = – 114 kJ

2NO (g) + 2 O2 (g)


Tentukan :
a. harga x !
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 36 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
b. k l or pe mbe n tu k an 33 ,6 L gas NO

....................................................................................................................
.....................................................................................................................
....................................................................................................................
10 . P e rha t ikan d iag ra m p e ru ba h an en ta lp i be riku t

H (kJ)

0 2H2(g) + O2 (g)

– 572 2H2O (l)

– 584 2H2O (g)

Be rapa k al or y an g dis e rap pada pe l e bu ran 1 80 gram e s ?

...................................................................................................................
.....................................................................................................................
....................................................................................................................
11 . Dike ta h u i da ta pe rub a ha n en ta lp i

∆Hf o CO2 = – 394 kJ


∆Hf o H2O = – 285 kJ
∆Hf o CH4 = – 7 kJ
Be rapa gram gas me tan a ( CH 4 ) h aru s di bak ar se mpu rn a u n tu k dapa t
me n di di hk an y an g su hu n y a 25 o C

....................................................................................................................
.....................................................................................................................
....................................................................................................................
12. Diketahui data perubahan entalpi
∆Hf o CaO (s) = – 625 kJ
∆Hf o H2O(ℓ) = – 285 kJ
∆Hf o Ca(OH)2 (aq) = – 1225 kJ
Ji k a 28 gram CaO ( Mr = 56 ) di l aru tk an dal am 50 0 mL ai r dan te rjadi
re ak s i : CaO + H 2 O –– –– > Ca(O H ) 2 . Hi tu n g pe ru bah an e n tal pi dari
re ak s i pe l aru tan CaO te rse bu t !

....................................................................................................................
....................................................................................................................
...................................................................................................................
.....................................................................................................................

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 37 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
g. Menggunakan Energi Ikatan.

Perubahan entalpi dapat pula ditentukan berdasarkan harga energi ikatan dari zat pereaksi
dan hasil reaksi. Energi ikatan adalah perubahan entalpi rata – rata untuk memutuskan
ikatan antar atom dalam suatu molekul dalam keadaan gas.

Contoh : Untuk menentukan energi ikatan rata – rata C – H pada metana


CH4 ––––> C (s) + 4 H (g) ∆H = 1662 Kj
Karena ada 4 ikatan C – H maka energi ikatan C– H adalah ¼. 1662 Kj =416 Kj

Ikatan Energi Ikatan ( Kj mol-1 ) Ikatan Energi Ikatan ( Kj mol-1 )


H–H 436 C–O 358
H–C 413 C=O 799
H–N 391 C – Cℓ 328
H–O 463 O=O 495
H–F 565 N≡N 914
H – Cℓ 431 Cℓ – Cℓ 243
H – Br 364 Br – Br 192
H–I 297 F–F 155
C–C 348 I–I 151
C=C 614 N–H 391
C≡C 837 Cl – F 254
C – Br 276 C–I 218
C–F 485 C=S 409
S=O 323

Pada pemutusan ikatan selalu diperlukan suatu energi, maka ∆H = + sedangkan pada
pembentukan ikatan dibebaskan energi maka ∆H = – Untuk menentukan ∆H reaksi
digunakan rumus :

∆H = ∑ Energi Pemutusan – ∑ Energi Pembentukan


∆H = Jumlah Energi ikatan Kiri – Jumlah Energi ikatan sebelah
Contoh :
1. Tentukan ∆H reaksi dari : C2H4 (g) + H2 → C2H6
Langkah penyelesaian :

H H H H

C=C + H – H –––> H – C – C – H
H H
H H
a. Hitung jumlah ikatan yang putus dan terbentuk :
Pemutusan : Pembentukan :
C = C : 1 ikatan C – C = 1 ikatan
C – H : 4 ikatan C – H = 6 ikatan
H – H : 6 ikatan

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 38 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
b. ∆H R = ∑ Energi Pemutusan + ∑ Energi Pembentukan
= (1 . E c = c + 4 . E C – H + 1 . E H – H) – ( E C – C + 6 . E C–H )
= ...............+................+................ – ..............+
= ......Kj

2. Find ∆ H reaction from : CH4 (g) + Cℓ2 (g) ––––> CH3Cℓ (g) + HCℓ (g)

Answer : .........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.....................................................................................................
3. Find ∆ H reaction from :
O O
CH3 – C – H + O2 ––> CH3 – C – OH
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................
4. Find ∆ H reaction from :
O
CH3 – OH + O2 ––>H – C– OH + H2O

......................................................................................................................

5. Find ∆ H combustion 100 moles propane , C3H8 !

...................................................................................................................
...................................................................................................................
6. Hitunglah ∆ H reaksi adisi gas C2H4 oleh gas H2 !
...................................................................................................................
...................................................................................................................
7. Find enthalpy reaction from :
CH2 = CH2 + HCℓ ––> CH3CH2Cℓ
...................................................................................................................
...................................................................................................................
8. Diketahui data energi ikatan rata – rata :
C – H = 415 kj / mol
C – Cl = 327 kj / mol
Cl – Cl = 242 kJ / mol
H – Cl = 431 kJ / mol
Hitung kalor reaksi pada substitusi 6,4 gram gas CH4 (g) oleh gas klorin.
...................................................................................................................
...................................................................................................................
9 Diketahui data energi ikatan rata – rata :

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 39 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
N=N : 245 kj / mol
Cl – Cl : 242 kJ / mol
N – Cl : 192 kJ / mol
Hitung perubahan entalpi reaksi berikut !
N2 (g) + 3 Cl2 (g) ––– > 2 NCl3 (g)

...................................................................................................................
...................................................................................................................
10. Diketahui data
Hf o CH3OH(g) = – 916 kJ
Energi ikatan rataq – rata :
H – H : 430 kj / mol
O = O : 498 kj / mol
H – O : 242 kJ / mol
Energi sublimasi C (s) = 715 kJ / mol
Be rapa en e rgi i k at rata – rata C – O ?

..................................................................................................................
...................................................................................................................
..................................................................................................................
...................................................................................................................

SOAL–SOAL PILIHAN GANDA


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
1. Pada dasarnya reaksi kimia adalah peristiwa . . . .
a. perubahan wujud zat d. pumutusan ikatan kimia
b. pembentukan ikatan kimia e. pemutusan dan pembentukan ikatan kima
c. pencampuran zat – zat
2. Hukum termodinamika disebut juga sebagai . . . .
a. hukum kekekalan massa d. hukum kekekalan energi
b. hukum kekekalan massa jenis e. hukum kekekalan massa dan energi
c. hukum kekekalan massa dan massa jenis
3. Diketahui contoh reaksi dalam kehidupan sehari – hari
1. fotosintesis 3. pembakaran 5. pemanasan serbuk besi dan belerang
2. respirasi 4. kapur tohor dalam air
Dari contoh tersebut yang merupakan reaksi endoterm adalah . . . .
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
4. Antara reaksi fotosintesis dan respirasi keduanya sama – sama . . . .
a. membebaskan energi d. menyerap karbon dari atmosfir
b. membutuhkan energi cahaya e. meningkatkan jumlah oksigen di udara
c. hanya terjadi pada makhluk hidup
5. Reaksi fotosintesis mempunyai diagram sebagai berikut :

H Kesimpulan yang dapat diambil adalah . . . .


C12H22O11 + O2 a. reaksi melepas kalor
b. ∆ H produks
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 40 >  H reaktanMGMP KIMIA KOTA
KEDIRI c. Reaksi endoterm
d. ∆ H total bernilai nol
e. ∆ H > 0 , reaksi eksoterm
CO2 + H2O
6. Di bawah ini adalah diagram reaksi eksoterm, kecuali . . . .

a. d.
N2(g) + H2 (g) H2O ( ℓ)

NH3 (g) H2 (g) + O2(g)

b. e.
CaO(s) + CO2 (g) CH4 (s) + CO2 (g)

CaCO3 (g) CO2 (g) + H2O (ℓ)

SO2 (g) + O2 (g)


c.

SO3 (g)
7. Pernyataan di bawah ini yang menyatakan tentang entalpi adalah . . . .
a. total energi yang dimiliki sistem
b. kandungan kalor zat atau sistem
c. perpindahan energi dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya
d. kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap
e. kalor reaksi yang berlangsung pada volume tetap
8. Dari diagram disamping besarnya harga
E3
∆ H adalah . . . .
Energi ( E )

a. E1 + E2 d. E1 – E2
b. E1 + E3 e. E2 – E1 E2
c. E2 + E3 E1
0

9. Reaksi di bawah ini ∆ H bertanda positif, kecuali . . . .


a. H2O (ℓ) –––> H2O (g) d. H2 (g) + I2 (g) –––> 2HI (g)
b. 6C (s) + 3 H2 (g) –––>C6H6 (g) e. CH4 (g) + 2O2 (g) –––> CO2(g) +H2O (g)
c. P (s) + Cℓ2 (g) –––> PCℓ3 (g)
10. Manakah di antara proses berikut yang disertai dengan bertambahnya entalpi
sistem ?
a. CH4 (g) + 2O2 (g) –––> CO2(g) + 2H2O (ℓ) d. H2O(ℓ) –––> H2O (s)
b. NaOH(s) + H2O(ℓ) –––> NaOH (ℓ) e. Na (g) –––> Na+ (g) + e–
c. H2SO4(ℓ) + H2O(ℓ) –––>H2SO4 (aq)

11. Diketahui reaksi :


KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 41 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
H2O (g) –––> H2O (s)
Pernyataan dibawah ini benar , kecuali . . . .
a. ∆ H produk < ∆ H reaktan d. terjadi pelepasan kalor
b. reaksi eksoterm e. kalor reaks bertanda negatif
c. ∆ H reaksi bertanda positif
12. Suatu reaksi kimia selalu diikuti perubahan energi. Besarnya energi yang
menyertai reaksi dapat dipelajari pada . . . .
a. termodinamika c. termoseting e. hitungan kimia
b. termokimia d. stokiometri
13. Ciri – ciri reaksi endoterm adalah . . . .
a. lingkungan menyerap kalor dari sistem
b. sistem menyerap kalor dari lingkungan
c. sistem dan lingkungan memiliki kalor yang sama
d. kalor sistem dan lingkungan jika dijumlahkan sama dengan nol
e. pada akhir reaksi kalor lingkungan selalu lebih kecil dari kalor sistem
14. Suatu reaksi tergolong endoterm jika . . . .
a. wadah reaksi menjadi panas
b. memancarkan cahaya
c. produks mempunyai entalpi lebih besar dari pada pereaksi
d. terjadinya pembentukan ikatan kimia
e. kalor mengalir dari sistem ke lingkungan

15. Untuk diagram energi di samping ini pernyataan yang benar adalah . . . .
a. ( X + Y ) adalah perubahan entalpi
b. X > Y maka reaksinya eksoterm
Energi

c. X adalah energi aktivasi


d. X–Y=∆H
e. reaksinya eksoterm X
Y zat – zat
hasil reaksi
16. Diantara perubahan berikut , yang melepaskan
zat – zat kalor adalah ....
pereaksi
a. Na (g) ––––> Na (s) d. Cℓ2 (g) –––> 2Cℓ (g) –

b. Na (g) –––> Na+ (g) + e e. Cℓ2 (g) + 2 e –––> 2 Cℓ– (g)


c. NaCℓ (aq) –––> Na (aq) + Cℓ (aq)
+ –

17. Suatu proses berlangsung dengan sistem menyerap kalor sebesar 10kJ, dan
melakukan kerja sebesar 100 J . Perubahan energi dalam sistem adalah . . .
a. 9 kJ c. 101 kJ e. 110 kJ
b. 90 kJ d.100 kJ

18. Dalam suatu proses sistem melepas kalor sebesar 125 kJ dan menerima kerja
sebanyak 500 J . Maka perubahan energi dalam sistem adalah . . . .
a. 125,2 kJ c. 124,5 kJ e. 625 kJ
b. 125,3 kJ d. 375 kJ
19. Kerja yang diterima suatu sistem gas yang dimampatkan dari 10 liter ( 25 o C ,
1 atm ) menjadi 2 liter ( 25 o C , 1 atm ) sebesar . . . .
a. 856,1 J c. 801,56 J e. 865,1 J
b. 810,56 J d. 810,56 J

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 42 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
20. Sebanyak 2 mol hidrogen jika direaksikan dengan 1 mol gas oksigen akan
terbentuk uap air yang membutuhkan kalor sebesar 242 kJ . Persamaan termokimianya
adalah . . . .
a. H2 (g) + ½ O2 (g) ––––> 2H2O (g) ∆ H = 242 kJ
b. 2H2 (g) + O2 (g) –––> 2 H2O (g) ∆ H = 242 kJ
c. 2H2 (g) + O2 (g) –––> 2 H2O (g) ∆ H = – 242 kJ
d. 2H2O (g) –––> H2 (g) + ½ O2 (g) ∆ H = – 242 kJ
e. 2H2O (g ) –––> H2 (g) + O2 (g ) ∆ H = – 242 kJ
21. Pada pembakaran 1 mol gas metana pada temperatur 298 o K dan tekanan
1 atm dibebaskan kalor sebesar 802 kJ. Persamaan termokimia dari pernyataan tersebut
adalah .
a. CH4 (g) + 2 O2 (g) ––––> CO2 (g) + 2H2O (ℓ) ∆ H = – 802 kJ
b. 2 CH4 (g) + 2 O2 (g) –––> 2CO2 (g) + 2 H2O (g) ∆ H = – 1604 kJ
c. CO2 (g) + 2 H2O (g) –––> CH4 (g) + 2 O2 (g) ∆ H = – 802 kJ
d. C (s) + 2 H2 (g) + 2 O2 (g) –––> CO2 (g) + 2 H2O (ℓ) ∆ H = – 802 kJ
e. C(s) + 4 H2 (g) + 4 O2 (g) –––> 2 CO2 (g) + 2 H2O (ℓ) ∆ H = – 1604 kJ
22. Jika diketahui persamaan termokimia :
C6H6(g) –––> 6 C(s) + 3 H2 (g) ∆ H = – 49 kJ. Pernyataan yang benar dari pernyataan
diatas adalah . . . .
a. pembentukan 1 mol benzena (C6H6 ) diperlukan kalor sebesar 8,16 kJ
b. pembentukan 1 mol benzena (C6H6 ) diperlukan kalor sebesar 49 kJ
c. pembentukan 1 mol benzena (C6H6 ) dibebaskan kalor sebesar 49 kJ
d. peruraian 1 mol benzena (C6H6 ) diperlukan kalor sebesar 49 kJ
e. peruraian 1 mol benzena (C6H6 ) dibebaskan kalor sebesar 49 kJ
23. Sebanyak 4 mol karbon jika direaksikan dengan 4 mol gas hidrogen terbentuk
2 mol gas etena ( C2H4) dibutuhkan kalor sebesar 104,6 kJ. Persamaan termokimianya
adalah . . . .
a. 4 C (s) + 4 H2 (g) ––––> 2C2H4 (g) ∆ H = + 209.2 kJ
b. 4 C (s) + 4 H2 (g) ––––> 2C2H4 (g) ∆ H = + 104.6 kJ
c. 4 C (s) + 4 H2 (g) ––––> 2C2H4 (g) ∆ H = – 104.6 kJ
d. 2 C (s) + 2 H2 (g) ––––> C2H4 (g) ∆ H = – 52,3 kJ
e. 2 C (s) + 2 H2 (g) ––––> C2H4 (g) ∆ H = + 52,3 kJ
24. Diketahui persamaan termokimia : C(s) + O 2(g) ––> CO2 (g) ∆H = – 393 kJ.
Pernyataan yang benar dari reaksi ini adalah . . . .
a. pembakaran 1 mol karbon dihasilkan kalor sebesar 393,5 kJ
b. pembentukan 1 mol karbon dioksida dihasilkan kalor sebesar 393,5 kJ
c. pembakaran 1 mol karbon dibutuhkan kalor sebesar 393,5 kJ
d. pembentukkan 1 mol karbon dioksida dibutuhkan kalor sebesar 786,6 kJ
e. pembentukan 1 mol karbon dioksida dibutuhkan kalor 196,65 kJ

25. Kalor yang diserap atau dilepas apabila 1 mol senyawa terurai menjadi unsur
unsurnya disebut . . . .
a. kalor reaksi c. kalor peruraian e. kalor ionisasi
b. kalor pembentukan d. kalor netralisasi
26. Dari reaksi di bawah iini adalah reaksi pembentukan , kecuali . . . .
2
a. S (s) + 3
O2 (g) ––––> SO3(g)
b. 2 Na (s) + S (s) + 2 O2 (g) –––> Na2SO3 (s)

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 43 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
c. H2 (g) + S (s) + 2 O2 (g) –––> H2SO4 (s)
3
d. Ca(s) + C (s) + 2
O2 (g) –––> CaSO2 (s)
e. Ca (s) + H2CO3 (aq) –––> CaSO2 (s) + H2 (g)

27. Diketahui reaksi di bawah ini :


1. N2 (g) + 3 H2(g) ––––> 2 NH3(g)
3
2. ½ H2 (g) + ½ N2 (g) + 2
O2 (g) –––> HNO3 (ℓ)
3. CaO (s) + CO2 (g) –––> CaCO3(s)
4. S((s) + O2 (g) –––> SO2 (g)
Dari reaksi diatas yang merupakan reaksi pembentukan adalah . . . .
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 e. 3 dan 4
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
28. Jika 1 sendok serbuk seng dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi
larutan HCℓ , ternyata terjadi gelembung gas , dan dasar tabung terasa panas. Reaksi ini
dapat di golongkan . . . .
a. eksoterm energi berpindah dari sistem ke lingkungan
b. endoterm energi berpindah dari sistem ke lingkungan
c. endoterm energi tidak berpindah
d. eksoterm energi berpindah dari lingkungan ke sistem
e. endoterm energi berpindah dari lingkungan ke sistem
29. Diketahui persamaan termokimia sebagai berikut :
S (s) + O2 (g) ––> SO2 (g) ∆H = –300 kJ
2 SO2 (g) + O2 (g) ––> 3 SO3 (g) ∆H = – 190 kJ
Maka ∆ H pembentukan gas SO3 adalah . . . .
a. ∆ H = – 790 b. ∆ H = – 110 c. ∆ H = + 790
b. ∆ H = – 395 d. ∆ H = + 395
30. Diketahui data persamaan termokimia :
C2H4 (g) + 3O2 (g) –––> 2 CO2 (g) + 2H2O (g) ∆ H = – x kJ
Harga x menyatakan . . . .
a. kalor pembentukan CO2 d. kalor pembentukan H2O
b. kalor pembentukan C2H4 e. kalor penguraian C2H4
c. kalor pembakaran C2H4
31. Kalor pembentukan CaCO3 = + 120 kJ / mol . Pernyataan ini dapat ditulis :
a. Ca2 + (aq) + CO3– (g) ––––> CaCO3 (s) ∆ H = +120 kJ
b. Ca (s) + 2C (s) + 3O2 (g) –––> 2CaCO3 (s) ∆ H = – 120 kJ
c. Ca (s) + H2CO3 (aq) –––> CaCO3 (s) + H2 (g) ∆ H = – 120 kJ
d. CaO (s) + CO2 (g) –––> CaCO3 (s) ∆ H = – 120 kJ
e. Ca (s) + CO2 (g) + O2 (g) –––> CaCO3 (s) ∆ H = – 120 kJ
32. Diketahui 13 gram serbuk seng ( Ar Zn = 65 ) dilarutkan dalam larutan CuSO 4
Reaksi yang terjadi menimbulkan kenaikan suhu 8 o C. Jika untuk menaikkan suhu 1 o C
diperlukan kalor 4 ,2 kJ, maka ∆H untuk reaksi berikut :
Zn (s) + CuSO4 (aq) –––> ZnSO4 (aq) + Cu (s) adalah . . . . kJ
a. – 21 b. – 42 c. – 84 d. – 168 e. – 336
33. Larutan amonium klorida dapat dibuat dengan dua cara sebagai berikut :
I. NH3 + air ––> larutan NH4OH + a kJ
HCℓ + air ––– > larutan HCℓ + b kJ
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 44 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
larutan NH4OH + laturan HCℓ ––> larutan NH4Cℓ + c kJ
II. NH3 + HCℓ (aq) –––> NH4C ℓ + d kJ
NH4C ℓ + air –––> larutan NH4C ℓ + e kJ
Menurut hukum aHess yang benar adalah . . . .
a. a + b + d = c c. a + b + c = d + e e. d = a + b + c
b. a + b = d + e d. c = d + e
34. Diketahui persamaan termokimia sebagai berikut :
2 H2O (ℓ) ––––> 2H2 (g) + 2 O2 (g) ∆ H = + 536 kJ
2H2 (ℓ) + 2 O2 (g) –––> 2 H2O (g) ∆ H = – 484 kJ
H2O (ℓ) –––––> H2O (s) ∆ H = – 6 kJ
Perubahan entalpi dari es menjadi uap adalah . . . . kJ / mol
a. – 50 b. + 50 c. – 32 d. + 32 e. + 280

35. Diketahui reaksi :


NaOH (aq) + HCℓ(aq) –––> NaCℓ(aq) + H2O (ℓ) ∆ H = – 56 kJ/mol
Jika 100 mL larutan HCℓ 0,25 kJ/mol direaksikan dengan 200 mL larutan NaOH 0,15M
maka besarnya ∆ H reaksi adalah . . . . kJ
a. – 3,08 b. – 2,80 c. – 1,68 d. – 1,40 e. – 0,56
36. Diketahui data
∆ H pembakaran gas C2H6 = – 1565 kJ / mol
∆ H pembakaran gas H2 = – 287 kJ / mol
∆ H pembentukan gas C2H4 = – 138 kJ / mol
Untuk persamaan termokimia berikut :
C2H6 (g) + 3O2(g) –––> 2CO2 (g) + 2 H2O (g) ∆H = – x kJ . Maka harga x adalah . . .
a. – 1565 b. – 1416 c. + 1416 d. – 1990 e. + 1990
37. Jika diketahui data energi ikatan
C = C : 607 kJ / mol H – H : 463 kJ / mol
C – H : 415 kJ / mol C – C : 348 kJ / mol
Maka kalor reaksi adisi gas C2H4 oleh gas H2 adalah . . . .
a. – 135 kJ / mol c. – 171 kJ / mol e. – 108 kJ / mol
b. + 135 kJ / mol d. + 171 kJ / mol
38. Untuk menaikkan suhui x o C 100 gram air , dip[erlukan energi 21 kJ, nilai x
adalah . . . ( kalor jenis air = 4,2 J /g o C)
a. 50o C b. 25o C c. 15o C d. 10o C e. 5o C
39. Diketahui 10,9 gram serbuk seng ( Ar Zn = 65,4 ) direaksikan dengan larutan
CuSO4. Reaksi yang terjadi menimbulkan kenaikan suhu 8,7 o C. Jika untuk menaikkan 1 o C
diperluikan kalor 4 kJ, ∆H reaksi :
Zn (s) + CuSO4 –––> ZnSO4 (aq) + Cu (s) . . .
a. – 5,8 kJ c. – 104 kJ e. – 621 kJ
b. – 34,8 Kj d. – 208,8 kJ
40. Diketahui reaksi : NaOH + HCℓ –––> NaCℓ + H2O ∆ H = – 56 kJ.
Jika 100 cm larutan HCℓ 0,25 M direaksikan dengan 200 cm larutan NaOH 0,15 M, ∆ H
3 3

reaksi = . . . .
a. – 0,56 kJ c. –1,68 kJ e. – 3,08 kJ
b. – 1,40 kJ d. – 2,80 kJ

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 45 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
41. Data hasil percobaaan reaksi 50 cm 3 larutan HCℓ 1 M, dengan 50 cm 3 larutan
NaOH 1 M menunjukkan kenaikan suhu dari 30 o C menjadi 36,5o C. Jika larutan dianggap
sama dengan air, kalor jenis air 4,2 J /g o C, massa jenis air 1 gr /cm3 untuk reaksi :
NaOH (aq) + HCℓ (aq) –––– > NaCℓ (aq) + H2O (ℓ) ∆ H = . . . .
2 2
50 .6,5 .4, 2
a. 50 x 6,5 x 4,2 k mol – 1
d. k mol – 1
0,05
100 . 6,5 . 4, 2
b. 100 x 6,5 x 4,2 k mol – 1
e. 0,05
k mol – 1

c. 100 x 279,5 x 4,2 k mol – 1


42. Berdasarkan siklus
Perubahan entalapi A2B –––> CD2 adalah . . . .
2A + B A2 B
∆H1 a. ∆ H1 + ∆H2 + ∆H3 d. ∆ H1 – ∆H2 – ∆H3
∆H2 b. – ∆H1 – ∆H2 – ∆H3 e. – ∆ H1 + ∆H2 – ∆H3
C + 2D ∆H3 CD2 a. – ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
43. Berdasarkan diagram dibawah ini maka kalor pembentukan CO adalah . . . .
C + O2 a. ∆H2 =2( ∆H1 – ∆H3 ) d. ∆H2 = ½ ( ∆H1 – ∆H3 )
∆H2 b. ∆H2 = ∆H1 + ∆H3 e. ∆H1 = ½ ( ∆H3 + ∆H1 )
CO + ½ O c. ∆H 2 = ∆H 1 – ∆H 3
2

∆H1 = 94 kkal ∆H3 = 68 kkal

44. Berdasarkan diagram dibawah ini maka hubungan antara ∆H1 , ∆H1 ,dan ∆H3
yang benar adalah . . . .
C (s) + O2 (g)
∆H1 a. ∆H2 = ∆H1 – ∆H3 d. ∆H3 = ∆H1 + ∆H2
½ O2 (g) ∆H3 b. ∆H2 = ∆H3 + ∆H1 e. ∆H3 = ∆H2 – ∆H1
CO (g)
c. ∆H3 = ∆H1 – ∆H2
∆H2
CO (g)

BAB III
LAJU REAKSI

Standar Kompetensi
Memahami kinetika , kesetimbangan kimia dan reaksi faktor-faktor yang mempengaruhinya
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Indikator:
1. Menghitung konsentrasi larutan (kemolaran larutan)
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 46 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
2. Menghitung laju reaksi berdasarkan perubahan konsentrasi pereaksi atau produk.
3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan,
suhu, dan katalis) melalui percobaan.
4. Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi.

A. Kemolaran ( M )
1. Untuk menyatakan kadar zat terlarut dalam larutan dinyatakan dengan
konsentrasi larutan. Konsentrasi larutan mempunyai berbagai satuan seperti kemolaran
( M ), kemolalan ( m ), dan fraksi mol ( X ).

2. Pengenceran

Pengenceran adalah menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan dengan


menambahkan pelarut. Dalam hal ini konsentrasi yang digunakan adalah molaritas
( M ). Pada proses pengenceran, volume dan molaritas berubah, sedangkan jumlah
molnya tetap. Oleh karena itu, berlaku rumus :

V1M1 = V2M2
Keterangan
V1 : volume larutan sebelum diencerkan ( L atau mL )
M1 : molaritas larutan sebelum diencerkan
V2 : volume larutan setelah diencerkan ( L atau mL )
M2 : molaritas larutan setelah diencerkan

LATIHAN SOAL !

1. 2 grams NaOH (Mr = 40) disolve into water until solution volume 200 mL. Find molarity
the solution of NaOH !
......................................................................................................................
.....................................................................................................................
2. Berapa gram H2SO4 harus dilarutkan ke dalam air agar volume larutan 100 mL dan
konsentrasi larutan 0,1 M ? Mr H2SO4 =
98. ......................................................................................................................
.....................................................................................................................
3. Diketahui 500 ml larutan HCl 0,1 M. Tentukan berapa mol dan berapa gram HCl terdapat
dalam larutan tersebut ! Ar H = 1; Cl =
35,5. ....................................................................................................................
.....................................................................................................................
4. Find molarity solution! If 250 mL solution HCl 0,4 M added water 750
mL ! ......................................................................................................................
.....................................................................................................................

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 47 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
5. Find water volume must we added into 200 mL solution of ureum 6 M, in order we get
2M ureum
solution ! ......................................................................................................................
.....................................................................................................................
6. Jika 100 mL larutan HBr 0,8 dicampurkan dengan 100 mL larutan HBr 0,2 M, tentukanlah
molaritas larutan setelah
pencampuran ! ...........................................................................................................
...........
.....................................................................................................................
7. Berapa banyak (mL) larutan glukosa 6 M yang harus dicampurkan dengan 250 mL
larutan glukosa 4 M agar diperoleh larutan glukosa 4,75
M? ......................................................................................................................
.....................................................................................................................

B. KONSEP DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Reaksi kimia adalah perubahan zat – zat pereaksi menjadi produk, oleh karena itu pada
waktu reaksi berlangsung zat pereaksi akan semakin berkurang sedang jumlah produk
semakin bertambah. Laju reaksi didefisikan sebagai laju pengurangan kosentrasi molar salah
satu pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar salah satu produk dalam satu satuan
waktu .
Untuk persamaan reaksi A → B
Maka laju reaksi dapat dituliskan sebagai berikut :

 ΔA
V= Δt
atau V=
 ΔB

Dimana : Δt

mol
∆ (A) = perubahan konsentrasi pereaksi : =M
liter
mol
∆ (B) = perubahan kosentrasi produk : =M
liter
 ΔA
Δt
= laju pengurangan kosentrasi pereaksi tiap satuan waktu
 ΔB
Δt
= laju pertambahan kosentrasi produk tiap satuan waktu

2. Menentukan Laju Reaksi


Laju reaksi tidak dapat ditentukan dari persamaan reaksi tetapi ditentukan dari hasil
percobaan yaitu mengukur kosentrasi salah satu pereaksi atau salah satu produk pada
selang waktu tertentu selama reaksi berlangsung

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi


Ada 4 faktor yang mempengaruhi laju reaksi :
1. Kosentrasi
2. Luas permukaan bidang seluruh
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 48 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
3. Suhu
4. Katalisator

3.1 Pengaruh Kosentrasi pada Laju Reaksi


Pada umumnya reaksi lebih cepat jika kosentrasi pereaksi diperbesar. Hal ini dapat
dinyatakan sebagai persamaan laju reaksi atau Hukum Laju Reaksi.
Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan kosentrasi pereaksi dengan laju
reaksi. Pangkat kosentrasi pereaksi pada persamaan disebut dengan Orde atau tingkat atau
pangkat reaksi pada pereaksi yang bersangkutan. Sedangkan jumlah pangkat kosentrasi
pereaksi disebut dengan Orde reaksi total (cukup Orde reaksi) secara umum, untuk reaksi :
A+nB → pC+qD

Persamaan laju reaksi dapat ditulis sebagai :


V = [A]x [B]y
Dimana :
v = laju reaksi y = orde reaksi terhadap pereaksi B
k = tetapan laju reaksi x + y = orde reaksi total
x = orde reaksi terhadap pereaksi A
Persamaan laju reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi melainkan diturunkan
dari hasil percobaan.

Langkah – langkah menentukan rumus laju reaksi dari hasil percobaan :


1. Dalam menentukan orde reaksi secara eksperimen, konsentrasi zat tersebut dinaikkan
sedangkan kosentrasi zat lain dibuat tetap
2. Jika salah satu konsentrasi zat dinaikkan a kali dan kecepatan reaksi naik b kali maka
berlaku : a2 = b , dimana x = orde reaksi.

Contoh :
Untuk reaksi A + B → C, diperoleh data sebagai berikut :
No [A] (mol / liter) [B] (mol / liter) V (mol / liter . dtk)
1 0,1 0,1 30
2 0,5 0,1 150
3 0.1 0,3 270

Jawab :
Persamaan laju reaksi : v = k [A]x [B]y
Percobaan 1 – 2 [B] tetap, [A] naik 5x → v naik 5 kali
5x = 5 ––––––> x = 1
Percobaan 1 – 3 [A] tetap, [B] naik 3x → v naik 9 kali
3y = 9 –––––> y = 2
a. Jadi persamaan laju reaksi : v = k [A]1 [B}2
b. Orde reaksi total :1+2=3

Cara yang lain :


x y x y
 ( A1 )   ( B1 )  V1  ( A1 )   ( B1 )  V1
    = V     = V
 ( A2 )   ( B2 )  2  ( A3 )   ( B3 )  3
x y x y
 ( 0,1)   ( 0,1)  30  ( 0,1)   ( 0,1)  30
    =     =
 ( 0,5 )   ( 0,1 )  150  ( 0,5 )   ( 0,3 )  270

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 49 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
x y
1  1 1  1
5 = ––––> x = 1  3 = –––> y = 2
  5   9
Persaman Laju reaksi : v = k [A]1 [B]2

3.2 Pengaruh Luas Permukaan terhadap laju Reaksi


Reaksi dapat terjadi antara pereaksi yang sefase maupun berbeda fase. Misalnya : cair
dengan cair atau cair denagn padat. Makin luas permukaan bidang sentuh maka laju
reaksinya semakin bertambah besar sebab jumlah tumbukan tiap detiknya makin
bertambah banyak. Zat yang berada dalam bentuk serbuk mempunyai permukaan bidang
sentuh yang lebih luas dibanding zat yang dalam bentuk lempeng atau butiran.

3.3 Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi


Reaksi kimia cenderung berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi sebab pada
suhu yang tinggi gerak molekul akan lebih cepat sehingga jumlah tumbukan tiap detiknya
makin bertambah.
Reaksi akan berlangsung 2 kali lebih cepat jika suhu dinaikkan 100 oC . Pernyataan ini
dapat dirumuskan dengan :

v = 2n . vo t = ( ½ )n . t 0

Keterangan :
v = Laju reaksi pada suhu t o C t = waktu reaksi akhir
kenaikan suhu
n= t0 = waktu reaksi mula - mula
10
v0 = laju reaksi pada suhu awal n = faktor suhu

Jika kenaikan suhu 20o C laju reaksi menjadi 3 kali lebih cepat maka pernyataan ini dapat
dinyatakan dengan :

kenaikan suhu v = 3 n vo t = ( )n . t0
n=
20

3.4 Laju Reaksi dipengaruhi oleh Katalis


Menurut teori tumbukan, reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel zat –
zat pereaksi. Akan tetapi tidaklah setiap tumbukan menghasilkan reaksi melainkan hanya
tumbukan antar molekul yang memiliki enenrgi minimum tertentu. Tumbukan yang dapat
menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif, sedangkan energi minimum yang
diperlukan untuk menghasilkan tumbukan efektif disebut dengan energi pengaktifan
( energi aktivasi = Ea ). Energi pengaktifan tergantung pada jenis energi pereaksi. Reaksi
yang berlangsung pada suhu kamar berarti mempunyai energi pengaktifan yang rendah.

E. TEORI TUMBUKAN
Katalisator berperan mengubah mekanisme reaksi yang membuat tahap – tahap reaksi yang
memilki energi pengatifan yang lebih cepat. Jadi katalisator terlibat dalam suatu reaksi.
Katalisator ikut bereaksi pada satu tahap kemudian dibebaskan lagi pada tahap reaksi
berikutnya.
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 50 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
* Ilustrasi Teori tumbukan

OH– + + CH3Br Tumbukan HOCH3 Br–

Perlu diingat bahwa tidak setiap tumbukan antar partikel akan menghasilkan / menyebabkan
terjadinya reaksi. Agar terjadi reaksi, energi kinetik tumbukan antar partikel harus dapat
melampaui energi aktivasi (Ea).

E. PENERAPAN KONSEP LAJU REAKSI


Penerapan pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut :
1) Dalam proses pembuatan keripik singkong, singkong diiris tipis yang
tujuannya untuk memperluas permukaan sehingga ketika digoreng menjadi cepat
kering dan garing.
2) Pada saat menggoreng kentang, agar cepat matang sebelumnya
kentang dipotong kecil-kecil.
3) Kembang api berisi serbuk logam agar cepat bereaksi dan
mengeluarkan cahaya yang terang dan berwarna warni.

LATIHAN SOAL–SOAL

No Soal Jawaban
1 Pada reaksi A + B  C, mula –mula
konsentrasi A dan B masing –masing
0,01 M dan 0,02 M. Setelah 5 detik
konsentrasi A yang masih ada dalam
ruangan 0,004 M. Hitung berapa laju
reaksi terhadap zat A !

2 Diketahui reaksi :
C3H8 + O2  CO2 + H2O
Jika gas C3H8 mula–mula tersedia 10
mol dalam volume 2 liter, dan pada
selang waktu 20 detik terbentuk 6 mol
gas CO2. Tentukan laju reaksi terhadap
masing–masing zat !

3 Pada suhu tertentu 4 mol gas NH3


terurai menjadi gas N2 dan H2 menurut
reaksi : 2NH3  N2 + 3H2
Setelah 4 detik dalam ruang yang
bervolume 5 liter terbentuk 1 mol gas
N2. Tentukan laju reaksi terhadap gas
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 51 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
NH3 !

4 Dalam ruang 1 liter terurai 2 mol N2O4


menurut reaksi :
2N2O4 (g)  4 NO (g) + 2O2 (g)
setelah 10 detik kemudian terbentuk
gas oksigen 0,2 mol. Hitung laju reaksi
terhadap :
a. gas N2O4 c. gas O2
b. gas NO

5 Jika dalam reaksi terbentuknya gas AB


melalui tahapan reaksi sbb :
A (g) + 2C (g)  AC2 (g) ( lambat )
AC2(g) + B(g)  AB(g)+ 2C(g) (cepat)
Dari data tsb tentukan :
a.rumus laju reaksinya
b. laju reaksi jika konsentrasi A dan B
masing–masing dinaikkan 2 kali

6 Diketahui reaksi :
2AB + C2  2 ABC
Diperoleh data :
No  AB   
C 2 M v ( m/ s) )
M
1 0,1 0,05 6
2 0,1 0,20 24
3 0,3 0,05 54
a. Tentukan orde reaksinya
b. Tentukan persamaan laju reaksinya
c. Tentukan tetapan laju reaksinya

7 Dari reaksi :
2H2(g) +2NO(g)  2H2O() +N2 (g)
Diperoleh data sbb :

No
H2   NO  Waktu (det )
M M
1 0,02 0,01 32
2 0,02 0,08 32
3 0,08 0,01 2
a. Tentukan orde reaksinya
b. Tentukan persamaan laju reaksinya
c. Tentukan harga k

d. Tentukan laju reaksinya jika H 2 
=  NO  = 0,1 M
8 Diketahui reaksi X + Y  zat hasil.
Diperoleh data sbb :
No X M Y  M V (M /det

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 52 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
1 0,1 0,1 3
2 0,1 0,5 15
3 0,3 0,3 27
Tentukan :
a. orde reaksinya
b. persamaan laju reaksinya
c. harga tetapan laju reaksinya
d. harga laju reaksinya jika
 A  =  B  = 0,2 M
9 Persamaan laju reaksi dari suatu reaksi
dinyatakan sbb : v =  A  2  B 
a. Jika volume yang ditempati gas–
gas tsb tiba–tiba diperkecil menjadi
¼ kali volume semula maka laju
reaksinya menjadi berapa kali
semula ?
b. Jika konsentrasi gas–gas tsb
diperbesar 2 kali semula tentukan
laju reaksinya sekarang dibanding
laju reaksi mula–mula

10 Dari reaksi A + B + C  zat hasil


reaksi, diperoleh data sbb :
1. Jika  A  dinaikkan 2 kali,  B 
dan  C  tetap ternyata laju
reaksinya tetap
2. Jika  A  dan  B  dinaikkan 2
kali dan  C  tetap laju reaksi 8
kali semula
3. Jika  A  ,  B  dan  C 
dinaikkan 3 kali laju reaksinya 27
kali semula
Tentukan:
a. orde reaksi masing–masing zat
b. persamaan laju reaksinya

11 Dari reaksi A + B  AB diperoleh data


sbb :
1. Jika  A  dinaikkan 2 kali semula
dan  B  tetap ternyata laju
reaksinya menjadi 4 kali semula
2. Jika  A  dan  B  masing–
masing dinaikkan 2 kali semula
ternyata laju reaksinya menjadi 32
kali lebih cepat
Tentukan :
a. orde reaksi
b. persamaan laju reaksinya

12 Reaksi P + Q  R + S, pada suhu 25


KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 53 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
o
C berlangsung sempurna dalam waktu
32 menit. Apabila setiap kenaikan suhu
10oC kecepatan reaksi naik menjadi 2
kali semula. Berapa menitkah waktu
yang diperlukan jika reaksi berlangsung
pada suhu 55 o C !
13 Pada suhu 20 oC reaksi :
A (g) + B (g)  C (g ) mempunyai
laju reaksi 3 M/det. Hasil percobaan
menunjukkan bahwa setiap kenaikan
suhu 20 oC laju reaksi menjadi 3 kali
lebih cepat. Tentukan laju reaksi pada
suhu 40 oC dan 80 oC !

14 Tunjukkan contoh dalam kehidupan


sehari–hari bahwa luas permukaan
mempengaruhi laju reaksi !

15 Sejumlah pita magnesium direaksikan


dengan 2 macam asam
Percobaan 1 : dengan HCl 2 M
Percobaan 2 : dengan H2SO4 2M
a. Tuliskan masing–masing
persamaan reaksinya !
b. Pada percobaan mana reaksi
berlangsung cepat ?
c. Bagaimana pengaruhnya terhadap
laju reaksi bila konsentrasi asam
ditingkatkan menjadi 4 M ?
Jelaskan !
d. Bagaimana pengaruhnya terhadap
laju reaksi bila pita magnesium
diganti dengan serbuk magnesium?
Jelaskan !

SOAL–SOAL PILIHAN GANDA


1. Laju reaksi dari suatu reaksi didefinisikan sebagai besarnya pengurangan konsentrasi
pereaksi tiap satuan waktu atau sebagai besarnya penambahan konsentrasi hasil reaksi tiap
satuan waktu. Jika pada reaksi :
2NO + Cl2  2NOCl
laju reaksi berdasarkan NO dinyatakan sebagai r NO dan berdasarkan Cl 2 dinyatakan
sebagai r Cl2 maka …………..
1
a. r NO = 2rCL2 d. r NO = r Cl2
3

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 54 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
b. r NO = ¼ r Cl2 e. r NO = r Cl2
c. r NO = ½ r Cl2
  A   B    D    C 
2. v = ; v= ; v= ; v=
t t t t
Dari sederetan notasi diatas, reaksi yang sesuai adalah ....
a. C ( g ) + D (g) –> A ( g ) + B (g) d. C ( g ) + B (g) –> A ( g ) + D (g)
b. A ( g ) + C (g) –> B ( g ) + D (g) e. B ( g ) + D (g) –> A ( g ) + C (g)
c. A ( g ) + B (g) –> C ( g ) + D (g)

3. Laju reaksi dalam reaksi kimia ....


a. dapat diukur dengan kecepatan terbentuknya zat–zat hasil reaksi
b. berbanding terbalik dengan zat–zat yang bereaksi
c. pada suhu tetap mempunyai harga yang tetap
d. tidak dipengaruhi oleh keadaan zat–zat yang bereaksi
e. berbanding lurus dengan perubahan waktu
4. Jika pada suhu tertentu laju penguraian NH 3 menjadi N2 dan H2 adalah 3,2
10–5 M /det, maka laju pembentukan gas N2 adalah ...
a. 1,6 . 10 –5 M / det d. 9,6 . 10–5 M /det
b. 3 ,2 . 10 – 5 M/de t e . 16 . 10 – 5 M/de t
c. 6 ,4 . 10 – 5 M/de t

5 . L aru tan as am k l ori da man ak ah y an g dapa t me n gh as i l k an l aju re ak s i pal i n g


ce pat bi l a di re ak s i k an den gan magn e s iu m ?
a. 40 gram H Cl dal am 1 00 0 mL ai r
b. 20 gram H Cl dal am 1 00 0 mL ai r
c. 15 gram H Cl dal am 5 00 mL ai r
d. 10 gram H Cl dal am 1 00 mL ai r
e . 4 gram HCl dal am 50 mL ai r

6 . Be rik u t in i me ru pak an pe n je l as an y an g be n ar men ge n ai k atal i s y ai tu .....


a. tidak ikut bereaksi
b. dapat memperbanyak produk yang dihasilkan
c. dapat dihasilkan kembali setelah reaksi selesai tanpa mengalami perubahan kimiawi
d. dapat menurunkan energi reakstan
e. semua katalis berupa logam atau non logam
7. Dari data eksperimen diketahui tahapan reaksi sbb :
1. AB2 (g) + CB2(g) ––––> AB3 (g) + CB (g) ( cepat )
2. CB (g) + ½ B2(g) ––––> CB2 ( lambat )
3. AB3 (g) + D2B(g) ––––> D2AB4 (g) ( cepat )

AB2 (g) + ½ B2(g) + D2B (g) ––––> D2AB4 (l)


Dari reaksi diatas rumus laju reaksinya adalah ......
a. v = k  AB2   CB2  d. v = k  B2   B2 
1/ 2

b. v = k  B2  2 CB  e. v = k  AB2  2  CB2  2


c. v = k  AB2   B2  1/ 2  D2 B 
8. Dari reaksi NO dan H2 diperoleh data :

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 55 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
No  NO  M H2  M V ( M/det )
1 0,1 0,05 6
2 0,1 0,10 12
3 0,2 0,05 24
4 0,3 0,50 54
Orde reaksi terhadap NO dan H2 adalah ......
a. 2 dan 1 d. 1 dan 2
b. 1 dan 1 e. 1 dan 0
c. 2 dan 2

9. Dari reaksi : H2 (g) + I2 (g)  2 HI (g), diperoleh data eksperimen sbb :

No H 2  M I2  M V ( M/det )
1 0,1 0,1 5
2 0,2 0,1 20
3 0,2 0,4 20
Rumus laju reaksinya adalah ......
a. V = k  H 2   I 2  d. V = k H2 
b. V = k  H 2  2  I 2  e. V = k  I 2 
c. V = k  H 2   I 2 
2

10. Pada reaksi : 2H2 (g) + 2H2O (g) + NO  hasil reaksi. Eksperimen menyatakan bahwa laju
 
reaksinya, v = 10–6 H 2  NO  2 . Bila 4 mol H2 dan 2 mol NO direaksikan dalam bejana
yang volumenya 2 liter, maka laju reaksinya adalah ..
a. 6,4 . 10–6 c. 3 . 10–6 e. 1,6 10–6
b. 4,0 . 10 –6
d. 2 . 10 –6

11. Data eksperimen dari reaksi : 2 A (g) + B2 (g)  2AB (g) adalah sbb :
Jika  A  dinaikkan 3 kali dan  B  tetap maka laju reaksinya tetap.
Jika  A  dan  B  dinaikkan 3 kali laju reaksinya 3 kali semula. Maka orde total
reaksinya adalah …..
a. 1 b. 3/2 c. 2 d. 3 e. 4
12. Energi minimum yang digunakan untuk memulai terjadinya reaksi disebut…
a. energi pereaksi d. energi kimia
b. energi produk reaksi e. energi katalisasi
c. energi pengaktifan
13. Dari proses dibawah ini yang akan mengubah energi pengaktifan adalah ....
a. menurunkan suhu d. memperbesar luas permukaan
b. menurunkan tekanan e. menambah konsentrasi zat pereaksi
c. menambah katalis
14. Pada kenaikan suhu 10o C waktu reaksi berubah dari 40 detik menjadi 20 detik. Jika suhu
dinaikkan 60 oC maka laju reaksinya akan lebih cepat ......
a. 3 kali b. 6 kali c. 12 kali d. 32 kali e. 56 kali
15. Setiap kenaikan suhu t o C waktu bereaksi tercatat naik b kali semula. Pada suhu n o C
waktunya t detik. Pada suhu ( n + t ) o C waktunya adalah .....
a. bt . t b. b.t c. b/ t . t d. b/t e. t/b
16. Reaksi : 2 NO (g) + Cl2(g)  2 NOCl (g) mempunyai persamaan laju reaksi :

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 56 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI

v = k  NO  2 Cl 2 
Apabila pada suhu tetap volume diperbesar dua kali maka laju reaksinya ......
a. lebih besar 2 kali d. Lebih kecil 4 kali
b. lebih besar 4 kali e. Lebih kecil 8 kali
c. lebih besar 8 kali
17. Perhatikan data percobaan berikut ini :
 H2  M  I2  Waktu ( det )
No
M
1 A 4b 36
2 2a 4b 18
3 4a 4b 9
4 4a 2b 18
Maka ......................
a. orde reaksi terhadap  H2  adalah 2
b. orde reaksi terhadap  I2  adalah 2
c. orde reaksi totalnya 3
d. rumus laju reaksinya v = k H 2 2 I 2   
e. laju reaksi menjadi 4 kali semula jika  H 2  dan  I 2  dinaikkan 2 kali
18. Diketahui reaksi penguraian hydrogen peroksida ( H2O2 ) sbb :
H2O2 + I–  H2O + IO–
IO– + H2O2  H2O + O2 + I– ,
Reaksi diatas berlangsung cepat setelah penambahan katalis. Katalisator yang dimaksud
adalah ....
a. H2O2 b. I– c. IO– d. H2O2 dan H2Oe. I– dan IO–
19. Laju reaksi untuk : A + B  C + D adalah v = k  A  2  B  2.
Perubahan konsentrasi awal A dan B yang menyebabkan reaksi berlangsung 36 kali lebih
cepat adalah
a. A x 6 dan B x 2 c. A x 4 dan B x 3
b. A x 3 dan B x 2 d. A x 2 dan B x 9 e. A x 2 dan B x 2
20. Suatu percobaan yang mengamati hubungan kenaikan suhu dengan lamanya suatu zat
bereaksi menghasilkan data sbb :
Pada suhu 15 oC lama bereaksi 27 menit
Pada suhu 35 oC lama bereaksi 9 menit
Pada suhu 55 oC lama bereaksi 3 menit
Kesimpulan dari data diatas adalah ...
a. setiap kenaikan suhu 20 oC laju reaksi turun 3 kali semula
b. setiap kenaikan suhu 20 oC laju reaksi naik 3 kali semula
c. setiap kenaikan suhu 20 o C laju reaksi naik 1/3 kali semula
d. pada suhu 75 oC lama bereaksi 6 menit
e. laju reaksi turun tidak menentu
21. Makanan lebih tahan lama jika disimpan dalam udara dingin, hal itu disebabkan
a. bakteri membeku
b. energi pengaktifan bahan makanan turun dengan drastis
c. laju pertumbuhan bakteri dapat dihambat
d. menurunkan laju pertumbuhan energi kenetik dalam bahan makanan
e. berhentinya proses tumbukan dalam bahan makanan
22. Dari diagram reaksi kimia berikut dapat disimpulkan bahwa ..............

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 57 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
E
Ea1
A + B
C
Ea2
∆H

a. reaksi endotem, Ea2  Ea1 karena pengaruh suhu


b. Reaksi endoterm, Ea2  Ea1 karena katalisator
c. Reaksi endoterm , Ea2  Ea1 karena katalisator
d. Reaksi eksoterm , Ea2  Ea1 karena pengaruh suhu
e. Reaksi eksoterm , Ea2  Ea1 karena pengaruh katalisator
23. Zeng dapat bereaksi dengan HCl menurut persamaan reaksi :
Zn (s) + 2 HCl (aq)  ZnCl2 (aq) + H2 (g)
Untuk mempercepat pembentukan gas H2 salah satu caranya adalah ...........
a. suhu dibuat konstan d. zengnya berbentuk serbuk
b. ditambah gas oksigen dari udara e. konsentrasi zeng dikurangi
c. konsentrasi HCl dikurangi
24. Dalam bejana yang volumenya 2 liter terdapat 8 mol zat A dan 5 mol zat B menurut
reaksi :
2A (g) + B (g)  C (g)
Pada suhu tertentu harga K = 0,04. Jika ternyata tingkat reaksi terhadap A dan B sama
yaitu satu, maka laju reaksi pada saat A tinggal 3 mol adalah .....
a. 0,5 b. 0,4 c. 0,2 d. 0,25 e. 0,125

BAB V
KESETIMBANGAN KIMIA

Standar Kompetensi : Memahami kinetika , kesetimbangan kimia dan reaksi faktor-faktor


yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 58 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
Indikator:
1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis.
2. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.
3. Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada
keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan.
4. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan.
5. Menentukan harga Kp berdasarkan tekanan parsoal gas pereaksi dan hasil reaksi pada
keadaan setimbang.
6. Menghitung harga Kp berdasarkan harga Kc atau sebaliknya.

A. KESETIMBANGAN DINAMIS

Pengertian Setimbang :
Pada reaksi : N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
Menurut teori laju reaksi, kosentrasi gas N2 dan gas H2 semakin lama semakin berkurang.
Sebaliknya kosentrasi NH3 semakin bertambah.

Konsentrasi
Keadaan setimbang
4
N2
3

2 H2

1 NH3

0 Waktu
Konsentrasi [ H2 ] dan [ N2 ] semakin lama berkurang
V1 = k1 [H2]3 [N2] sehingga laju pembentukan NH3 semakin lama
bertambah, dan akhirnya berkurang pula.
Pada reaksi sebaliknya ; 2 NH3 (g) N2 (g) + 3 H2 (g)

V2 = k2 [ NH3 ]2

Laju penguraian NH3 tergantung pada konsentrasi NH3. Pada pembentukan NH3
konsentrasi awal NH3 = nol, tetapi semakin lama semakin bertambah sehingga laju
penguraian NH3 makin bertambah. Jadi pada suatu saat laju pembentukan NH3 sama
dengan laju penguraian NH3. Maka pada keadaan tersebut tercapailah keseimbangan.

Laju (mol/dt)
3
N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)

2
Kesetimbang

1
2NH3 (g) N2 (g) + 3 H2 (g)
0 Waktu
Persamaan reaksi dapat ditulis :
V1
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 59 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH2 (g)
V2
Kesimpulan : V1 = V2

KEADAAN KESETIMBANGAN
Kesetimbangan kimia bersifat dinamis.
Cara – cara mengetahui keadaan setimbang adalah :
a. Reaksi berlangsung terus menerus dengan dua arah yang berlawanan dengan
kecepatan yang sama
b. Tidak terjadi perubahan makroskopis, tetapi terjadi perubahan mikropis
c. Terjadi pada ruang tertutup, suhu tetap, dan tekanan tetap
d. Setiap komponen pada reaksi itu ada

B. TETAPAN KESETIMBANGAN
Tetapan ksetimbangan menunjukkan perbandingan komposisi pereaksi dan hasil reaksi
dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu.

1. Hukum Kesetimbangan
Didalam reaksi ketimbangan pada suhu tetap, hasil reaksi konsentrasi zat – zat diruas kanan
dibagi hasil konsentrasi zat – zat diruas kiri masing – masing
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya mempunyai harga yang tetap.
Untuk reaksi kesetimbangan : mA+nB pC+qD
Berlaku Hukum kesetimbangan
Kc : ketetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi
Kc =
p q
[C] [D]
m n
[ A ] [B]

a. Tetapan Ketimbangan Homogen


Untuk kesetimbangan homogen persamaan kesetimbangan dengan stokiometri reaksi
sebagai berikut :
Contoh :
2
[ NH ]
N2 (g) + 3H2 (g) 2 NH3 (g) Kc = 3
[N ] [H ]
2 2

b. Tetapan Ketimbangan Heterogen


Untuk menulis rumus tetapan kesetimbangan dari kesetimbangan heterogen tidak
menuliskan konsentrasi dalam wujud padat dan cair. Sebab konsentrasi zat yang
berwujud padat atau cair adalah tetap pada suhu tetap.
2
[ CO ]
Contoh : C (s) + CO2 (g) 2 CO (g) Kc = [ CO ]
2

2. Kesetimbangan Dissosiasi
Disssosiasi adalah peristiwa penguraian suatu zat menjadi zat lain yang lebih sederhana
Dissosiasi yang terjadi karena pemanasan disebut Dissosiasi Termal.
Dissosiasi yang berlangsung dalam ruang tertutup akan berakhir dengan suatu
ketimbangan disebut dengan Kesetimbangan Dissosiasi . Besarnya fraksi zat yang
terdissosiasi dinyatakan oleh derajat dissosiasi (α) yaitu perbandingan antara jumlah mol
zat yang dissosiasi dengan jumlah mol zat mula – mula.
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 60 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
Jumlah mol zat yang terdisosiasi T
α= jumlah mol zat mula  mula
atau α =
M

Contoh :
Kedalam wadah 1 liter, 3 mol CO dan 3 mol H2O sesuai dengan persamaan :
CO (g) + H2O (g) CO2 (g) + H2(g), Jika pada keadaan setimbang terdapat 0,5
mol CO2. Tentukan Kc !
Jawab :
Reaksi : CO (g) + H2O (g) CO2 (g) + H2 (g)
Mula – mula : 3 mol 3 mol – –
Yang bereaksi : 0,5 mol 0,5 mol 0,5 mol 0,5 mol
Sisa : 2,5 mol 2,5 mol 0,5 mol 0,5 mol
2,5 mol 2,5 mol 0,5 mol 0,5 mol
 2,5 mol   2,5 mol   0,5 mol   0,5 mol 
Konsentrasi :   .  1 liter   1 liter  .  1 liter  .
 1 liter       
[ CO 2 ] [ B 2 ] ( 0,5 ) ( 0,5 )
Kc = =
[ CO ] [ H 2O] ( 2,5 ) ( 2,5 )
Kc = 0,04

3. Tetapan Keseimbangan Gas (Kp)


Tetapan kesetimbangan untuk sistem ketimbangan gas juga dapat dinyatakan berdasarkan
tekanan persial gas disamping tetapan kesetimbangan
berdasarkan konsentrasi :
Untuk reaksi : m A + n B pC+qD
p q
[P ] [P ]
c D
Kp =
[ P ] m [P ] n
A B

Hubungan antara Kp dan Kc :

Kp = Kc ( R. T )n

Kp = tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial


Kc = tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial
T = suhu ( oK)
n = koefisien gas kanan – koefisien gas kiri
R = tetapan gas = 0,082

C. Pergeseran Kesetimbangan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesetimbangan
a. Faktor Konsentrasi
Secara umum reaksi kesetimbangan adalah sebagai berikut :
A+B C
Sesuai dengan asas Le Chatelir, yaitu jika ada usaha untuk menambah konsentrasi dari
salah satu zat pada reaksi setimbang, akan terdapatreaksi yang mengkonsumsi zat
tambahan tersebut. Sebaliknya, jika ada usaha untuk mengurangi konsentrasi salah
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 61 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
satu zat pada reaksi setimbang, akan terdapat reaksi untuk menambah zat yang
dikurangi tersebut.

b. Faktor Suhu

1. Jika suhu sistem dinaikkan, kesetimbangan akan bergaser ke reaksi yang endoterm
( ke kiri )
2. Jika suhu sistem diturunkan, kesetimbangan akan bergeser kereksi yang eksoterm
( ke kanan )

c. Faktor Tekanan
Secara umum reaksi kesetimbangan adalah sebagai berikut.
A(g) + B(g) C(g) + D(g)
Sesuai dengan asas Le Chatelier, yaitu jika ada usaha untuk mengubah tekanan sistem,
maka ada reaksi ke arah jumlah mol gas yang lebih besar atau lebih kecil. Jika usaha
yang dilakukan adalah menaikkan tekanan sistem, kesetimbangan akan bergeser ke
jumlah mol gas terbesar.

Catatan : Faktor tekanan ini hanya berlaku untuk fase gas. Untuk fase padat dan cair
dapat diabaikan karena padatan dan cairan umumnya tidak dapat ditekan
( incompressible).

d. Faktor Volume
1) Jika volume sistem dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah mol
terbesar (ke kiri )
2) Jika volume sistem diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah mol
terkecil ( ke kanan ).

Kesetimbangn dalam Industri


Untuk menghasilkan zat produk sebanyak mungkin dalam industri kimia, reaksi dalam
keadaan setimbang harus diusahakan supaya berlangsung ke arah zat produk ( ke kanan
persamaan reaksi ). Untuk menggeser kesetimbangan ke arah zat produk faktor
konsentrasi, suhu, tekanan gas, dan katalisator harus diperhitungkan agar reaksi itu
berlangsung cepat dan ekonomis. Dengan kata lain, diperoleh suatu reaksi optimum.

LATIHAN SOAL–SOAL

No Soal Jawab
Sebutkan faktor – faktor yang dapat
menggeser kesetimbangan pada reaksi
1
dalam keadaan setimbang!

Untuk mempelajari pengaruh aksi yang


dilakukan pada reaksi setimbang
digunakan suatu azas yang lebih dikenal
2
dengan azas Le Chatelier. Sebutkan
azas dari Le Chatelier tersebut !

3 Kemana reaksi akan bergeser , jika pada


kesetimbangan :
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 62 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
PCl3 (g)+Cl2 (g) PCl5 (g ) H =– x kJ
a. konsentrasi PCl5 ditambah
b. volume diperbesar
c. konsentrasi PCl3 di kurangi
d. ditambah katalis
e. tekanan diperbesar

Sebanyak n mol gas A2B2 terdissosiasi


menurut reaksi :
A2B2 (g) 2A (g) + 2B (g) .
4 Jika dalam keadaan setimbang terdapat m
mol A. Hitung derajad dissosianya !

Pada proses Deacon untuk pembuatan


klorin dikerjakan pada suhu 340o C dan
merupakan reaksi eksoterm.
HCl (g) + O2 (g) 2 H2O+ Cl2 (g )
5 H = – 1400 kj
Tentukanlah faktor – faktor yang dapat
meningkatkan jumlah gas klorin yang
dihasilkan !

Dalam ruang 4 liter direaksikan 6 mol P


dengan 6 mol Q menurut reaksi :
6 P +Q R ternyata menghasilkan 2
mol R. Hitung harga Kc !

Diketahui reaksi kesetimbangan


CO2 (g)+H2(g) CO (g)+ H2O(g)
H = – 41,2 kj
Ke arah mana pergeseran kesetimbangan
jika :
a. pada suhu dan tekanan tetap,
ditambahkan gas H2
b. pada suhu dan tekanan tetap ,
7 uap air ( H2O ) dikurangi . Bagaimana
pengaruhnya terhadap gas CO ?
c. pada suhu tetap, tekanan
diperbesar . Bagaimana pengaruhnya
terhadap gas CO ?
d. pada volume tetap , suhu dinaikkan .
Bagaimana pengaruhnya terhadap gas
H2 ?

8 Kemana reaksi akan bergeser jika pada


kesetimbangan :
2N2 (g)+2O2 ( g ) 4NO ( g ) H= – x
a. ditambah konsentrasi gas NO
a. volume diperkecil
b. konsentrasi gas O2 dikurangi
c. suhu dinaikkan

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 63 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
d. ditambah katalis

Sebutkan mana yang termasuk


kesetimbangan homogen dan mana yang
termasuk kesetimbangan heterogen pada
reaksi berikut ini
a. N2O4 (g) 2NO2 (g)
9 b. CaCO3 (s) CaO (s) +CO2 (g)
c. Cu+ 2 (aq)+2Fe+ 2 (aq) Cu (s)
+2Fe+ 3 (aq)
d. Ag+ (aq)+Fe+ 2 (aq) Ag (s)
+Fe+ 3 (aq)
Sebanyak 5 mol gas SO3 dimasukkan
dalam ruang 5 liter menurut reaksi :
2SO3 (g) 2SO2 (g) + O2(g)
Jika pada saat setimbang masih ada 1 mol
10
SO3 maka hitung :
a. harga Kc
b. derajad ionisasi

Tulislah persamaan reaksi kimia untuk


kesetimbangan yang ditunjukkan oleh
rumus tetapan kesetimbangan berikut
 H 2  4  CS 2 
a. Kc =
11  H 2 S  2  CH 4 
 PSO3 
b. Kp = 1
 PSO2  PO2  2
Harga tetapan kesetimbangan reaksi
2A + B 2C pada suhu 27 oC
mempunyai harga Kc = 4. Jika pada saat
setimbang tercapai terdapat 0,2 mol
12 gas C
a. tentukan berapa mol gas B yang
harus direaksikan dengan 5 mol gas A
b. tentukan harga Kp

Suatu reaksi kesetimbangan :


CO(g) +H2O(g) CO2 (g) + H2 (g)
Kedalam suatu tabung yang volumenya 2
liter dimasukkan 5 mol H2O dan 4 mol CO
lalu bereaksi pada keadaan setimbang
13
diperoleh gas H2 sebanyak 2 mol pada
27oC.
Tentukan :
a. Kp b. Kc

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 64 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi
1
N2O4 2NO 2 adalah . Kedalam
150
14 ruang 100 liter dimasukkan 2 mol N2O4.
Tentukan berapa mol N2O4 yang terurai
dan berapa harga derajad dissosianya

Gas NO2 terurai menurut reaksi :


2NO2 (g) 2NO (g) + O 2 (g). Pada
kesetimbangan perbandingan tekanan
15
parsial NO dan NO2 adalah 2 : 1. Tentukan
derajad dissosiasinya

Diketahui reaksi kesetimbangan :


2AB3 (g) 2AB2 (g) + B2 (g)
Jika gas AB3 mula–mula adalah 2 mol dan
derajad dissosiasinya adalah 0,4 Maka
16
tentukan :
a. Kc pada volume 1 liter
b. Kp pada suhu 127 oC

Mula–mula 0,2 mol A ;1,0 mol B dan 2,0


mol C dicampur dalam suatu wadah
sebesar 1 liter. Selanjutnya
kesetimbangan gas homogen :
17
2A 3B + C tercapai. Analisis
menunjukkan 0,6 mol A terdapat pada
kesetimbangan. Tentukan Kc.

SOAL–SOAL PILIHAN GANDA


1. Suatu reaksi dikatakan mencapai keadaan setimbang jika ….
a. Harga tetapan kesetimbangan K adalah nol.
b. Banyaknya mol zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama
c. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama
d. Laju reaksi kekanan dan kekiri sama
e. Reaksi tidak berlangsung lagi
2. Dari pernyataan berikut ini :
1. reaksi berlangsung terus menerus dari dua arah yang berlawanan
2. tidak terjadi perubahan makroskopis
3. tidak terjadi perubahan mikroskopis
4. tidak dapat dicapai pada sistim tertutup
Yang merupakan ciri–ciri kesetimbangan dinamis adalah …….
a. 1 b. 1 dan 2 c. 1,2 dan 3 d. 3 dan 4 e. 1 dan 4
3 Reaksi Kesetimbangan : 2NO2(g) N2O4(g).
Jika volume gas diperkecil pada suhu tetap maka …..
a. kesetimbangan akan bergeser kearah N2O4 harga Kc makin besar
b. kesetimbangan akan bergeser kearah NO2 , harga Kc makin besar
c. kesetimbangan akan bergeser kearah NO2 , harga Kc makin kecil
d. kesetimbangan akan bergeser kearah N2O4 , harga Kc makin kecil
e. kesetimbangan akan bergeser kearah N2O4 , harga Kc tetap
4. Pada reaksi homogen berikut :
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 65 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
H2 (g) + Br2 (g) 2HBr (g)
Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan ….
a. bergeser kearah gas H2 d. bergeser kearah gas Br2
b. bergeser kearah gas HBr e. bergeser kearah reaktan
c. tidak bergeser

5. Pada reaksi kesetimbangan :


HCl (g) + O2 (g) H2O (g) + Cl2(g) setelah disetarakan maka rumus tetapan
kesetimbangannya adalah …..
 H 2O  Cl2   H 2 O 2  Cl 2  2  Cl 2 
a. Kc = c. Kc = e. Kc =
 HCl   O2   HCl  4  O2   O2 
 HCl   O2   HCl  4  O2 
b. Kc = d. Kc =
 H 2 O  Cl 2   H 2 O  2  Cl 2 
 A  2  B 2
6. Tetapan kesetimbangan yang dinyatakan sebagai : K = sesuai dengan
 C 2  D
persamaan kesetimbangan . . . .
a. C + D A +B d. 3A + B C +D
b. 3A + 2B 2C + D e. 2C + D C +D
c. C + D 3A +B
7. Pada reaksi kesetimbangan berikut :
6NO (g) + 4NH3 (g) 5 N2 + 6 H2O ( g ) H = – x kkal
Jika suhu diturunkan , maka sistem kesetimbangan akan bergerak ke arah . . .
a. NO (g) b. NH3 (g) c. N2 d. H2O (g) e. hasil reaksi
8. Faktor yang tidak mempengaruhi sistem kesetimbangan pada reaksi :
3Fe (s) + 4H2O (g) Fe3O4 (g) adalah . . . .
a. konsentrasi dan katalis d. volume dan temperatur
b. konsentrasi dan tekanan e. volume dan tekanan
c. tekanan dan temperatur
9. Pembuatan belerang trioksida dengan proses kontak mempunyai reaksi kesetimbangan
sebagai berikut : o
400 C
2SO2 (g) + O2 ( g ) 2SO3 ( g ) H = – 196,6 kj
Jika proses dilakukan pada suhu tinggi ( > 400o C ) , maka . . . .
a. konsentrasi SO2 berkurang d. konsentrasi O2 dan SO2 berkurang
b. konsentrasi SO3 bertambah e. konsentrasi masing – masing zat tetap
c. konsentrasi SO2 dan O2 bertambah
10. Proses pembuatan gas amoniak menurut proses Haber – Bosch adalah sebagai berikut :
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) H = – 92 kJ
Untuk menghasilkan gas amoniak yang optimal, maka . . . .
a. tekanan dan temperatur diperbesar serta diberi katalis
b. volume dan temperatur diperbesar
c. konsentrasi N2 diperkecil
d. konsentrasi NH3 diperbesar
e. tekanan dan volume diperbesar
11. Dalam suatu ruangan 30 L pada suhu tertentu terdapat 15 mol gas A,10 mol gas B, 7,5
mol gas C, dan 6 mol gas D dalam keadaan setimbang menurut persamaan reaksi : 3A
(g) + B (g) C (g) + 2 D (g)
Harga tetapan kesetimbangan pada suhu tersebut adalah . . . .
a. 0,01 b. 0,04 c. 0,20 d. 0,24 e. 0,30

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 66 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
12. Dalam ruangan 1 L terdapat kesetimbangan antara gas N2, H2 dan NH3 sesuai dengan
persamaan reaksi : 2NH3 (g) N2 (g) + 3H2 (g) . Pada kesetimbangan tersebut
terdapat 0,01 mol N2 ; 0,01 mol H2 dan 0,05 mol NH3. Harga tetapan kesetimbangan
adalah . . . .
a. 2 . 10 – 8 b. 4 . 10 – 5 c. 5 . 10 – 1 0 d. 2 . 10 – 1 0 e. 4 . 10 – 6
13. Diketahui suatu kesetimbangan : 2 A + B A2 B . Pada kondisi awal di dalam bejana
1 L terdapat 2 mol A dan 2 mol B. Jika dalam kesetimbangan terdapat 0,5 mol A, maka
tetapan kesetimbangannya adalah . . . .
a. 4,0 b. 2,4 c. 2,0 d. 1,2 e. 0,6
14. Pada kesetimbangan 2NaHCO3 (s) Na2CO3 (g) + H2O + O2 (g)
dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu terdapat tekanan total gas 8 atm.
Maka tetapan kesetimbangan gas tersebut adalah . . . .
1 1 1
a. 16
atm– 2 a. 8
atm– 2 a. 64
atm– 2 a. 16 atm2 e.64 atm2
15. Dalam suatu wadah yang volumenya 2 L dimasukkan 0,1 mol HBr lalu terurai menurut
reaksi : 2HBr (g) H2 (g) + Br2 (g) . Setelah tercapai kesetimbangan terdapat
BHr sebanyak 0,06 mol . Konsentrasi zat Br2 saat setimbang adalah . . . .
a. 0,1M b. 0,2 M c. 0,3M d. 0,4 M e. 0,5 M
16. Pada temperatur tertentu dalam ruang 1L terdapat kesetimbangan :
2SO3 (g) 2SO2 (g) + O2 (g) . Semula terdapat 0,6 mol gas SO3 dan setelah tercapai
kesetimbangan perbandingan jumlah mol SO3 terhadap O2 adalah 4 : 1. Harga tetapan
kesetimbangan reaksi tersebut adalah . . . .
a. 2,25 b. 0,23 c. 0,33 d. 0,60 e. 6,0
17. Pada suhu tertentu dalam ruangan 2 L terdapat 4,6 gram gas NO2 yang berada dalam
kesetimbangan menurut reaksi : NO2 (g) ½ N2 (g) + O2 (g) Perbandingan gas
NO2 dan O2 ( g ) adalah 3 : 2 .
Maka derajat disosiasi gas tersebut adalah . . . . ( Ar N = 14 ; O = 16 ).
a. 0,1 b. 0,2 c. 0,3 d. 0,4 e. 0,5
18. Harga Kc untuk reaksi kesetimbangan : CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g) adalah . . .
.
 H 2O  Cl2   H 2 O 2  Cl 2  2  Cl2 
a. c. e.
 HCl  O2   HCl 4  O 2   O2 
 HCl  O2   HCl 4  O2 
c. d.
 H 2O  Cl2   H 2O 2  Cl 2 
19. Pada pemanasan 1 mol gas SO3 dalam ruang yang bervolume 5 liter diperoleh 0,25 mol
gas O2. Pada keadaan tsb harga tetapan kesetimbangan Kc adalah ..
a. 0,01 b. 0,05 c. 0,25 d. 10 e. 20
20. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi : CO (g) + H2O (g) CO2 (g) + H2.
Adalah 0,10. Hitung berapa mol jumlah mol CO yang harus dicampurkan pada 3 mol H 2O
dalam volume 1 liter agar menghasilkan 2 mol gas H2 pada kesetimbangan !
a. 4 mol b. 8 mol c. 22 mol d. 40 mol e. 42 mol
1
21. Harga Kp untuk reaksi : A (g) 2 B(g) pada suhu tertentu adalah . Jika dalam
4
kesetimbangan tekanan parsial A adalah 4 atm maka tekanan parsial B adalah …….
1 1 1
a. b. c. d.1 e. 2
16 8 4
22. Harga Kc untuk reaksi : 2 SO2 (g) + O2 (g) 2SO3(g) adalah 900 pada suhu 530 oC.
Pada suhu yang sama harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi : SO 3 ( g ) SO2 +
½ O2 (g) adalah …………..
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 67 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
1 1
a. 90 b.30 c. 3 d. e.
30 900

LATIHAN ULANGAN SEMESTER 1


KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 68 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI
Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Suatu atom mempunyai elektron terakhir pada n = 3, l = 2, m = 0, dan s =+½ maka
jumlah elektron atom tersebut adalah ...
a. 23 b. 28 c. 34 d. 38 e. 41
64
2. Konfigurasi elektron unsur 29 Cu adalah ...
a. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 4p6
2 2 6 2 6
b. 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 1 10
e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d1 0 4p6
c. 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p
2 2 6 2 6 2 10 5

27
3. Konfigurasi elektron ion Al ³+ pada atom 13 Al adalah .......
a. 1s2 2s2 2p6 3s1 3p4 d. 1s2 2s2 2p6
b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7
4. Ion berikut yang paling banyak mengandung elektron tidak berpasangan adalah ..... ( z =
nomor atom)
a. Cr3 + (z = 24) c. Fe3 + (z = 26)
b. Zn (z = 30)
2+
d. CO2 + (z = 27) e. Ni2 + (z = 28)
5. Unsur yang bernomor atom 27 dalam blok d terletak pada golongan dan periode
a. VIIA / 4 c. VIII / 3
b. VB / 4 d. VIIIB / 4 e. IVB / 5
6. Unsur dengan nomor atom P = 1, Q = 11, R = 9, S = 19, dan T = 17. Pasangan yang
molekulnya bersifat polar adalah ...
a. P dan R c. Q dan T
b. P dan Q d. S dan T e. S dan R
7. Senyawa berikut yang mempunyai ikatan hidrogen adalah ...
a. H2O dan HCl c. HF dan HI
b. HI dan HCl d. H2S dan HF e. H2O dan HF

8. Titik didih alkohol ( R – OH ) lebih tinggi dari titik didih eter ( R – O – R ) walaupun rumus
molekul sama karena...
a. reaksi alkohol dengan logam menghasilkan senyawa alkoholat
b. alkohol berwujud cair pada suhu biasa
c. alkohol bersifat racun, misalnya metanol
d. antar molekul alkohol terdapat ikatan hidrogen
e. alkohol dapat bercampur baik dengan air
9. Ikatan Van der Waals terjadi ...
a. Antar atom non logam d. antar molekul non polar
b. Antar molekul kovalen e. antar molekul yang berbeda muatan
c. Antar molekul yang sangat polar
10. Pernyataan yang benar untuk reaksi endoterm adalah ...
a. entalpi sistem berkurang, sedangkan entalpi lingkungan bertambah
b. entalpi sistem berkurang dan perubahan entalpi bertanda negatif
c. entalpi sistem bertambah dan perubahan entalpi bertanda positif
d. entalpi sistem bertambah dan perubahan entalpi negatif
e. entalpi sistem berkurang dan perubahan entalpi bertanda positif
11. Reaksi penguapan air diketahui sebagai berikut :
H2O () → H2O(g) ∆H = + 44 kJ
Jumlah kalor yang dilepaskan pada proses pengembunan 4,5 gran air (Mr H 2O = 18)
adalah ....
a. +44 kJ c. +11 kJ

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 69 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
b. -22 kJ d. 8,8 kJ e. +17,6 kJ
12. Jika diketahui :
H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g) ; ∆H = -112 Kj
Maka untuk menguraikan 5,6 dm³ gas HCl (0˚C, 1 atm) menjadi gas H2 dan Cl2 diperlukan
kalor sebanyak ....
a. 14 kJ c. 70 kJ
b. 28 kJ d. 102 kJ e. 56 kJ
13. Diketahui persamaan termokimia berikut :
Ca²+(aq) + CO3²-+(aq) → CaCO3(s) ∆H = p kJ
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3 (s) ∆H = q kJ
Ca(OH)2(aq) + CO2(g)  CaCO3(s) + H2O(l) ∆H = r kJ
Ca(g) + CO32-(g) → CaCO3(s) ∆H = s kJ
Ca(s) + C(s) + 1,5 O2(g)  CaCO3(s) ∆H = t kJ
Yang merupakan entalpi pembentukan (∆Hf˚) CaCO3(s) adalah ....
a. p kJ molֿ¹ c. s kJ molֿ¹
b. q kJ molֿ¹ d. t kJ molֿ¹ e. r kJ molֿ¹
14. Sebanyak 100 mL larutan NaOH 0,1 M dengan suhu 28˚C dan 50 mL larutan HCl 0,2 M
dengan suhu 27˚C direaksikan dalam kalorimeter sehingga suhunya naik menjadi 32,5˚C.
Jika kalori meter jenis air 4,18 Jgֿ¹ Kֿ¹, maka perubahan entalpi reaksi adalah ... ( kapasitas
kalor bejana diabaikan )
a. +104,5 kJmolֿ¹ c. -313,5 kJmolֿ¹
b. -104,5 kJmolֿ¹ d. +313,5 kJ molֿ¹ e. -188,1 kJmolֿ¹

15. Reaksi pembakaran banzena adalah sebagai berikut :


C6H6(g) + 7 ½ O2(g)  6CO2(g) + 3H2O(g)
Pembakaran gas benzena dengan 15 mol gas oksigen membebaskan kalor sebesar 6338,6
kJ maka ∆H reaksi untuk pembentukan 67,2 dm³ gas CO2 (STP) adalah ...
a. -584,65 kJ c. +3.169,30 kJ
b. + 1.584,65 kJ d. -6.338,60 kJ e. – 3.169,30 kJ
16. Diketahui entalpi pembentukan C2H5OH() = - 278 kJ molֿ¹, CO2(g) = –
393,5 kJ molֿ¹, dan H2O() = -286 kJmolֿ¹ . Pembakaran 100 gram alkohol (C2H5OH )
menghasilkan kalor sebanyak ...
a. 401 kJ c. 1.923 kJ
b. 975, 5 kJ d. 2.972 kJ e. 1.367 kJ
17. Perhatikan diagram disamping . ∆H = - 790 kJ
Dari diagram tersebut, harga X 2S(s) + 3O2 (g) 2SO3 (g)
adalah ...
a. -197 kJ ∆H = - 593 kJ
∆H = X
b. +197 kJ
c. -1,383 kJ
d. 1.383 kJ 2SO3 (s) + O2 (g)
e. -1,970 kJ
18. Jika perubahan entalpi pembakaran gas hidrogen = -285,85 kJmolֿ¹, karbon = -393,5
kJmolֿ¹, C2 H6 = -1.559 kJmolֿ¹, C6 H6 = -1.366,85 kJmolֿ¹. Pada pembakaran 1 gram zat
tersebut yang menghasilkan kalor terbanyak adalah ...
a. H2(g) c. C6H6() e. C2H6(g)
b. C(s) d. C2H6(g)

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 70 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
19. Berdasarkan diagram tingkat energi disamping: 2H2 O (g) + O2 (g)
Besarnya energi yang dibebaskan pada pengembunan
satu mol air adalah 2H2 O (g)
a. 34 kJ c. 86 kJ
b. 43 kJ d. 484 kJ e. 570 kJ 2H2 O ()

20. Diketahui reaksi


2C(s) + H2(g)  C2 +H2(g) ; ∆H = - 54 kkal
Jika 2,0 x 10²³ atom karbon direaksikan maka kalor yang diserap adalah .......... ( Bilangan
Avogadro dianggap 6,0 x 10²³)
a. 54 kJ b. 36 kJ c. 18 kJ d. 9 kJ e. 27 kJ
21. Diketahui entalpi pembentukan HgO sebesar 21,6 kkal. Banyaknya gas O 2
yang dihasilkan jika diukur pada keadaan di mana 1 mol NO2 volumenya 30 liter pada
reaksi penguraian HgO dengan menyerap panas sebesar 7,2 kkal adalah ..
a. 3 liter c. 10 liter
b. 5 liter d. 15 liter e.6 liter
22. Diketahui :
MO2 + CO  MO + CO2 ∆H = -20 kJ
M3O4 + CO  3MO + CO2 ∆H = + 6 kJ
3M2O3 + CO  2M3O4 + CO2 ∆H = -12 kJ

Nilai ∆H reaksi : 2 MO2 + CO  M2O3 + CO adalah ...


a. - 40 kJ c. -18 kJ
b. -28 kJ d. 18 kJ e. -26 kJ
23. Sebanyak 49 mg H2SO4 (Mr = 98 ) dilarutkan ke dalam air sehingga massa larutan menjadi
5 gram . Jika massa jenis larutan tersebut 1 gram /cm³ maka molaritas larutan H 2SO4
adalah ...
a. 1M c. 0,01 M
b. 0,1 M d. 0,05 M e. 0,5 M
24. Jika pembesaran atau pengecilan konsentrasi salah satu pereaksi tidak mempengaruhi laju
reaksi, orde reaksi terhadap pereaksi tersebut adalah ......
a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4
25. Pada reaksi : P + Q  PQ

No Konsentrasi ( M ) V ( M / det )
[P] [Q]
1 0,1 0,1 2
2 0,2 0,1 4
3 0,3 0,2 24
Persamaan laju reaksi ( v ) dari reaksi tersebut adalah ...
a. v = k [ P] d. V = k [ P ] [ Q ]²
b. v = k [ P ]² e. V = k [ P ]² [ Q ]
c. v = k [ P][Q]
26. Dari percobaan laju reaksi
2NO(g) + 2H2(g)  N2(g) + 2H2O(g) pada suhu 800 ˚C diperoleh data sbb :

No Konsentrasi ( M ) V ( M / det )
NO H2
1 0,6 0,3 0,48

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 71 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
2 0,6 0,2 1,92
3 0,3 0,1 0,24
Orde reaksi tersebut adalah ...
a. 1 b. 2 c. 2,5 d. 3 e. 4
27. Tabel data suhu dan laju reaksi adalah sebagai berikut

Suhu (˚C) Laju Reaksi


25 0,0001
45 0,0003
65 0,0009
Berdasarkan data tersebut, laju reaksi pada suhu 85˚C adalah ...
a. 0,0243 b. 0,0081 c. 0,0021 d. 0,0018 e.

0,002

28. Data percobaan dari reaksi


No massa 1 gram volume 5 cm³ HCI suhu waktu untuk memperoleh 5
CaCO3 cm³ CO2
1 Serbuk 1M 29˚C 10 detik
2 Butiran 0,5 M 29˚C 30 detik
3 Serbuk 0, 1 M 29˚C 20 detik
Data yang mempengaruhi laju reaksi adalah ...
a. massa CaCO3 dan konsentrasi HCl
b. penampilan CaCO3 dan suhu
c. penampilan CaCO3 dan konsentrasi HCl
d. suhu dan laju reaksi
e. massa CaCO3 dan volume HCl
29. Suatu reaksi berlangsung pada suhu 20˚C. Jika setiap kenaikan suhu 10 ˚C
laju reaksi menjadi 2 kali lipatnya maka laju reaksi pada 100˚C dibandingkan pada suhu
40˚C adalah ...
a. 2 kali b. 8 kali c. 32 kali d. 64 kali e.16 kali
30. Laju reaksi suatu reaksi gas dinyatakan sebagai v = k [ A ] [ B ]. Jika volume yang
ditempati gas-gas tersebut tiba-tiba diperkecil ¼ kali semula, maka laju reaksinya
dibandingkan dengan laju reaksi semula menjadi ...
1 1
a. kali b. kali c. 8 kali d. 16 kali e. 4 kali
16 8

31. Logam natrium sebanyak 2,30 gram dimasukkan ke dalam air menurut persamaan reaksi :
Na(s) + H2O()  NaOH(aq) + H2(g)
Massa NaOH yang terbentuk jika Ar Na = 23 ; O = 16 ; H = 1 adalah ...
a. 0,4 gr b. 2,0 gr c. 8,0 gr d. 4,0 gr e. 2,3 gr

32. Gas nitrogen 14 gram bereaksi dengan gas hidrogen membentuk gas amonia (NH 3).
Volume gas amonia yang terjadi pada keadaan standar adalah ...
a. 2,24 L b. 5,60 L c. 22,40 L d. 56 L e. 11,20 L

33. Sebanyak 12 gram NaOH (Mr = 60 ) dilarutkan dalam 100 mL air. Jika air mempunyai
massa jenis 1 gram/mL, konsentrasi larutan adalah ...

KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 72 MGMP KIMIA KOTA


KEDIRI
a. 0,02 M b. 0,2 M c. 2,0 M d. 1,0 M e. 0,1 M

34. 20 gram NaOH ( Mr = 40 ) dilarutkan dalam air hingga volume menjadi air 125 cm³. Air
yang harus ditambahkan agar diperoleh larutan NaOH 2 M adalah .
a. 625 cm³ b. 500 cm³ c. 250 cm³ d. 125 cm³ e. 375 cm³
35. Untuk Reaksi 2SO2 + O2  2SO3
Laju reaksinya dinyatakan dengan v = k [ SO2]²[ O2 ] dengan nilai tetapan laju
reaksi sebesar 1,25 x 10-4 M / menit. Pada suatu bejana dimasukkan 2,8 M gas O2 dan 1,6
gas O2. Besarnya laju reaksi jika terurai 25 % gas oksigen adalah ...
a. 4,8 x 10-4 M / menit d. 1,2 x 10-3 M / menit
b. 6,0 x10 M / menit
-4
e. 4,8 x 10-3 M / menit
c. 9,6 x10 M / menit
-4

36. Setiap kenaikan suhu 20˚C laju reaksi menjadi 3 kali lebih cepat dari semula. Jika pada
suhu 20˚C laju reaksi berlangsung 9 menit, maka laju reaksi pada suhu 80˚C adalah ...
a. 1/9 menit c. 1/3 menit
b. 1/8 menit d. 1/4 menit e. 1/6 menit
37. Reaksi bolak-balik berada dalam keadaan kesetimbangan jika ...
a. reaksi dapat berlangsung dua arah
b. semua pereaksi habis membentuk hasil reaksi
c. jumlah mol zat-zat pereaksi dan hasil reaksi sama
d. reaksi berlangsung dua arah dengan laju reaksi yang sama serta jumlah zat
pereaksi dan hasil reaksi tetap
e. reaksi berlangsung dua arah dengan laju reaksi yang sama serta jumlah zat
pereaksi dan hasil reaksi sama
38. Diketahui beberapa pernyataan berikut :
1. Reaksi berlangsung terus menerus dari dua arah yang berlawanan
2. Tidak terjadi perubahan makrokopis
3. Tidak terjadi perubahan mikroskopis
4. Tidak dapat dicapai pada sistem tertutup
Yang merupakan cir-ciri kesetimbangan dinamis adalah ...
a. 1 c. 3 dan 4
b. I dan 2 d. 1 dan 4 e. 1,2,dan 3
39. Ditentukan reaksi kesetimbangan A(g) + B(g) C(g) + D(g)
Dari gambar berikut ini, yang paling mungkin untuk menggambarkan perubahan
konsentrasi A menuju kesetimbangan adalah ... ( C = konsentrasi )
C
C C
a. c. e.

Waktu Waktu
Waktu
C
C
b. d.

Waktu
Waktu

40. Kesetimbangan reaksi yang bergeser ke kanan jika tekanan diperbesar adalah ...
a. CaCO3 (g) CaO(s) + CO2(g) d. PCl3(g) + Cl2(g) PCl5(g)
b. 2NH3(g) N2(g) + 3H2(g) e. 3Fe(s) + 4H2O(g) Fe3O4(s) +
H2(g)
c. H2(g) + I2(g) 2HI(g)
KiIMIA XI SEMESTER 1 TH 2010/2011 73 MGMP KIMIA KOTA
KEDIRI

Anda mungkin juga menyukai