Batuan piroklastik merupakan batuan yang terbentuk dari hasil material letusan gunung berapi akibat adanya tenaga endogen. Material penyusun tersebut terendapkan dan terbatukan/terkonsolidasikan sebelum mengalami transportasi oleh air atau es. Pada kegiatannya batuan hasil kegiatan gunung api dapat berupa aliran lava sebagaimana diklasifikasikan dalam batuan beku atau berupa produk ledakan/eksplosif dari material yang bersifat padat, cair ataupun gas yang terdapat dalam perut gunung. Proses terjadinya batuan piroklastik ini diawalli oleh meletusnya gunung berapi yang mengelurakan magma dari dalam bumi, yang diakibatkan oleh gaya yang sangat besar yakni gaya endogen dari pusat bumi. Magma yang dikeluarkan tersebut terhempas ke udara, sehingga magma tersebut membeku dan membentuk gumpana yang mengeras yang kemudian disebut batu.
Sumber : Ikrintambang08, 2013
Foto 1 Batuan Piroklastik
B. Pembentukan Batuan Piroklastik
Batuan piroklastik merupakan batuan yang tercipta akibat letusan gunung berapi. Batuan piroklastik ini terbentuk akibat diawalinya dengan letusan - letusan dari gunung berapi, yang kemudian gunung berapi tersebut akan mengeluarkan magma atau menyemburkan magma yang bersuhu kurang lebih 850°C. Ketika magma yang bersuhu sangat panas tersebut tersemburkan ke udara maka suhu magma akan turun secara drastis. Itu dikarnakan suhu magma yang diatas 600°C tersebut akan menyesuaikan dengan suhu lingkunganya yaitu sekitar 25°C. Oleh karena itu batuan piroklastik dapat terbentuk di udara. Oleh karena itu , batuan piroklastik dapat disebut hampir sama dengan proses keterjadian batuan beku. Karena proses keterbentukanya yang sama – sama langsung terbentuk dari magma yang panas kemudian mendingin. Proses keterbentukan batuan piroklastik tidak hanya sampai situ saja. Batuan piroklastik akan yang di udara sudah tentu akan turun kepermukaan bumi yaitu tanah. Setelah batuan piroklastik itu jatuh ke tanah maka ia akan mengalami proses pembentukan kembali yang diawali dengan bentuk bongkah maka setelah tertransportasikan kemudian terendapkan dan terlitifikasi maka ia akan mengalami perubahan bentuk menjadi bulatan - bulatan sehingga namanya akan berubah menjadi batuan piroklastik bom.
Sumber : Ikrintambang08, 2013
Gambar 1 Keterbentukan batuan piroklastik Batuan piroklastik terbagi menjadi 2 macam mekanisme pengendapan, yaitu: Fall deposit Fall deposit ini merupakan suatu pengendapan batuan–batuan piroklastik yang dibentuk secara tersusun oleh material yang sangat halus yang terbawa oleh angin hasil dari letusan gunung berapi. Flow deposit Flow deposit merupakan suatu pengendapan batuan piroklastik yang telah terangkut oleh berbagai macam median yang biasanya air di tempat terjadinya suatu campuran dari segala macam bentuk dan ukuran butiran. Seperti yang telah dikenalkan batuan gunung berapi yang terjadi akibat letusan gunung berapi terdapat 2 macam, yaitu Batuan piroklastik dan Batuan epiklastik
C. Tekstur Batuan Piroklastik
Tekstur pada batuan piroklastik yang biasa dijumpai pada tufa adalah pumisan, sindered tufa dan weldered tufa. Pada batuan piroklastik terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika melakukan pendeskripsian, seperti : Ukuran Butir Ukuran butir dalam batuan piroklastik terbagi menjadi beberapa macam ukuran, seperti block, lapili, dan debu. Ketiga ukuran butir tersebut memiliki uran – ukuran yang berbeda satu sama lainnya Bentuk butir Bentuk butir merupakan keadaan dimana batuan tersebut memiliki butir, bentuk butir disini contohnya seperti membulat, menyudut, dan membulat tanggung. Kompaksi Dalam batuan piroklastik ada 2 macam kompaksi yang dikenal yaitu kompak dan mudah hancur. Dalam batu yang kompak menandakan bahwa batu tersebut permukaannya kuat, keras dan padat namun pada batuan yang mudah hancur ditandai dengan memegang batuan tersebut meninggalkan sebuk pada tangan.
D. Macam-Macam Endapan Piroklastik
Pada batuan piroklastik dibagi menjadi 3 macam endapan, yaitu : a. Endapan Jatuhan Piroklastik Endapan jatuhan piroklastik ini memiliki sebaran yang berada di peta topografi, memiliki ukuran butir yang halus, lapisannya menipis menjauhi pusat erupsi. Struktur batuannya adalah graded bedding normal dan reverse. Komposisinya terdiri dari pumice, scoria, abu/debu dan ada sedikit lapili. Macam- macam endapan jatuhan piroklastik ini adalah scoria-fall deposit, pumice-fall deposit, ash-fall deposit. b. Endapan Aliran Piroklastik Endapan aliran piroklastik ini terdiri dari 3 macam aliran, yaitu: Endapan Aliran Debu Balok/Blok Terdiri dari lapili vesikuler dan debu. Sorting buruk dan bentuk butirnya menyudut. Sebarannya tidak merata, biasanya tersebar di daerah lembah. Biasanya endapan aliran piroklastik ini berasosiasi dengan lava riolitik, dasitik, andesitik. Endapan Aliran Scoria Biasanya endapan ini didominasi oleh lapili scoria. Komposisi dari batuan ini terdiri dari endesitik dan basaltik. Endapan Aliran Pumice Terdiri dari komposisi dasitik dan riolitik. lapili, blok, pecahan gelas memiliki tekstur pumice. c. Endapan Surge Endapan surge ini terdiri dari 3 macam endapan, yaitu: Endapan Base Surge Endapan base surge ini endapannya berasosisasi dengan endapan jatuhan. Endapan Ground Surge Endapan ground sourge ini endapannya berasosiasi dengan aliran piroklastik. Endapan Ash-Clouds Surge Endapan ash-clouds surge ini endapannya biasanya di bagian atas endapan aliran piroklastik.
E. Mineral Penyusun Batuan Piroklastik
Pada dasarnya mineral batuan piroklastik hampir sama dengan mineral batuan beku. Karena disebabkan oleh pembentukan kedua batuan tersebut baik batuan beku dan batuan piroklastik merupakan hasil dari pembekuan magma yang secara langsung. Yang membedakan antara batuan beku dan batuan piroklastik adalah butirannya, kalau pada batuan beku terdiri dari beberapa campuran dari beberapa butirs edangkan batuan piroklsatik yaitu satu kesatuan butiran. Terdapat 3 macam mineral penyusun batuan piroklastik ini, yaitu: a. Mineral sialis Mineral kuarsa Mineral Feldsfar (Na, Ca dan K- Feldsfar) b. Mineral Femis Piroxin Olivin Melilit c. Mineral Tambahan Hornblenda Biotit Hipersten KESIMPULAN
Batuan piroklastik merupakan batuan yang terbentuk dari hasil material
letusan gunung berapi akibat adanya tenaga endogen. Material penyusun tersebut terendapkan dan terbatukan/terkonsolidasikan sebelum mengalami transportasi oleh air atau es. Batuan piroklastik terbagi menjadi 2 macam mekanisme pengendapan, yaitu flow deposite dan fall deposite. Tekstur pada batuan piroklastik juga biasa dijumpai pada tufa seperti pumisan, sindered tufa dan weldered tufa. Pada batuan piroklastik ini juga terbagi menjadi 3 endapan, diantaranya ada endapan jatuhan, endapan aliran dan endapan surge. Mineral-mineral penyusun pada batuan piroklastik ini sama halnya dengan batuan-batuan sebelumnya, tetapi mineral yang paling utama ialah mineral kuarsa dan feldspar. DAFTAR PUSTAKA
(Piroklastik)”.http://www.elangnaga.wordpress.com/2014/01/26/petrograf i-batuan-beku-fragmental-piroklastik/.Diakses pada tanggal 22 Desember 2016 pukul 22.22 WIB (Reverensi Internet)