Anda di halaman 1dari 5

Resume jurnal tentang neraca massa

Perancangan Awal Pabrik Polyurethane Berbasis Minyak Jarak di Indonesia

Abstrak

Minyak jarak adalah komoditi yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Demikian juga
polyurethane, dimana pasar produk polyurethane berkembang pesat tanpa diiringi perkembangan
industry dalam negeri.

Pendahuluan

Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Salah satu yang potensial untuk
dikembangkan adalah tanaman jarak. Tanaman jarak (Ricinus Communis L) cocok hidup
didaerah tropis, seperti Indonesia. Tanaman ini mudah dibudidayakan pada aplikasi yang sejenis.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila ukuran pasar nya mengalami peningkatan yang
pesat. Melihat hal-hal tersebut, sangat disayangkan apabila pengembangan produk yang potensial
seperti polyurethane tidak dilakukan pada minyak jarak yang secara potensial dapat dihasilkan
melimpah di Indonesia.

Latar Belakang Teori

Polyurethane adalah salah satu jenis polimer yang dari tahun ke tahun penggunaannya semakin
meningkat. Bahan penyusun polyurethane adalah poliol, poliisosianat, dan bahan-bahan lainnya,
seperti: filler, extender, pelarut, dan pigmen. Aplikasi polyurethane sangat luas, misalnya untuk
pembuatan busa, coating, adhesive, sealent, binder, elastomer dan serat spandex.

Minyak jarak tersusun atas trigliserida asam lemak. Kandungan asam lemak terbanyak penyusn
minyak jarak adalah asam risinoleat, yaitu sebesar 89,5%. Trigliserida asam risinoleat memiliki
gugus hidroksil sekunder yang kurang reaktif untuk reaksi polimerisasi dengan diisosianat.

Resin polyurethane dapat berupa polyurethane dispersion, resin 1 komponen atau resin 2
komponen. Polyurethane dispersion adalah polimer PU dengan berat molekul besar yang
dilarutkan dalam solven.
Metodologi

Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk perancangan awal pabrik ini adalah:

1. Menganalisa pasar polyurethane di Indonesia untuk menentukan kapasitas produksi


2. Mendeskripsikan proses dan peralatan yang dibutuhkan pada pabrik berdasarkan
penggabungan proses pembuatan poliol dan pembuatan resin konvensional
3. Membuat neraca massa dan energy pada proses yang telah dijelaskan dengan bantuan
simulator CHEMCAD 5,2 dengan asumsi minyak jarak tersusun atas trigliserida asam
risinoleat dan air.
4. Membuat pertimbangan keselamatan dan lingkungan pabrik
5. Menentukan spesifikasi peralatan utama yang digunakan pada proses
6. Melakukan perhitungan ekonomi yang mencakup:
 Memperhitungkan biaya pabrik
 Menilai kelayakan ekonomi pabrik
 Melakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui factor-faktor yang
secara signifikan mempengaruhi kelayakan proyek.

Hasil dan Diskusi

4.1 Analisis Pasar

Perkiraan permintaan dilakukan dengna analisa dan ekstrapolasi data historis permintaan
resin PU untuk aplikasi coating.

4.2 Deskripsi Proses

Produksi resin 2 komponen digunakan untuk simulasi dan analisi sebab untuk membuatnya
diperlukan peralatan terbanyak dan berdasarkan survey merupakan yang terbanyak diproduksi.

4.3 Pertimbangan Keselamatan Dan Lingkungan


Berdasarkan bahan dan proses yang dijelaskan, maka perlu diantisipasi beberapa hal yang dapat
mempengaruhi keselamatan dan lingkungan.

4.3.1 Bahan Berbahaya

MDI. NPG dan MEK yang menguap dan terhirup dalam pernafasan dapat mengiritasi
saluran pernafasa. Uap MDI diatas TLV-dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Produk
pembakaran dari MDI dan anhdrida suksinat berbahaya bagi kesehatan. MEK bersifat volatile
dan relative mudah terbakar.

Untuk mengurangi dampak negative terhadap pekerja akibat kontak langsung dengan
bahan, maka pekerja wajib mengenakan sarung tangan, masker dan kacamta pengaman.

Untuk mengatasi polusi udara karena MEK dan materi volatile lainnya, langkah yang
perlu diperhatikan adalah mencegah sedapat mungkin kebocoran dan tumpahan serta kontak
langsung dengan udara pada saat pemindahan.

4.3.2 Proses Berbahaya

Proses berbahaya dipabrik ini adalah proses yang melibatkan temperature dan tekanan
tinggi. Temperature dan tekanan tinggi terjadi pada reactor pembuatan poliol , dimsns dicspsi
temperstur 240oC . Selain itu, pengoperasian pompa, mixer dan reaktor yang memiliki bagian
berputar memiliki potensi untuk menimbulkan polusi suara. Akan tetapi karena letak pabrik di
dalam kawasan industri, maka diharapkan polusi suara ini tidak akan mengganggu penduduk .

4.4 Neraca Massa dan Energi

Neraca massa dan energi dibuat berdasarkan simulasi dengan bantuan simulator
CHEMCAD 5.2. Dengan perkiraan waktu operasi selama 330 hari per tahun dan 3 batch per hari
maka produksi per batch adalah sekitar 8458 kg.

4.5 Spesifikasi Peralatan Utama


Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai spesifikasi peralatan utama. Untuk material
konstruksi, baja karbon (Carbon Steel, CS) banyak digunakan karena mampu menangani kondisi
operasi dan harganya relatif murah. Namun, dinding dalam reaktor poliol dilapisi gelas karena
campuran reaksi mengandung asam suksinat yang bersifat korosif Pompa jenis sentrifugal akan
digunakan untuk mengalirkan kondensat. Pemilihannya dikarenakan viskositas kondensat yang
rendah, biaya yang murah dan kemudahan perawatan. Untuk cairan dengan viskositas tinggi,
pompa sentrifugal tidak sesuai sebab jenis ini tidak self priming dan peformanya turun dengan
tingginya viskositas. Untuk mengalirkan poliol dan keluaran reactor polimerisasi akan digunakan
pompa berjenis rotary positive displacement dengan tipe roda gigi (gear). Pompa jenis gear
memiliki kemampuan self priming dan laju alirannya konstan [8]. Untuk keluaran mixer yang
merupakan suspensi padatan dengan viskositas tinggi maka pompa jenis resiprocating akan
digunakan.

Reaktor digunakan sebagai tempat reaksi pembentukan poliol dan polimerisasi. Reaktor
dilengkapi jaket dan koil untuk mengatur temperatur material yang diolah. Pada reaktor poliol
fluida pemanasnya adalah minyak pemanas sebab temperature tertinggi selama reaksi adalah
240oC, yang sesuai untuk pemanasan oleh minyak pemanas. Pada reaktor polimerisasi air
pemanas masuk jaket pada temperatur 78oC untuk mencairkan MDI. Untuk pengadukan di kedua
reactor digunakan impeller berjenis turbin berinklinasi. Jenis ini efektif membantu pertukaran
panas bahan yang direaksikan dengan dinding reaktor atau koil selain sesuai untuk pencampuran
material dengan viskositas tinggi [7]. Mixer digunakan untuk mencampur zatzat pembentuk
komponen A suatu produk 2 komponen. Impeller yang digunakan berjenis turbin berinklinasi,
yang akan memberikan arah aliran aksial dan radial sehingga pencampuran menjadi lebih baik
[7]. Kondenser berfungsi mengkondensasikanuap yang keluar dari reaktor saattekanan reaktor 4
atm. Jenis heat exchangeryang digunakan adalah pipa konsentris(double pipe) karena luas
permukaan yangdibutuhkan untuk perpindahan panas kecil, yaitu 0,9 m2. Tangki digunakan untuk
mengkondensasi dan menampung uap airyang mengandung NPG yang tidak terkondensasi di condenser.
4.6 Investasi dan Perhitungan Ekonomi
4.6.1 Biaya Pabrik dan Biaya Manufaktur

Biaya pembangunan pabrik polyurethane berbasis minyak jarak ini adalah sebesar US$
2.5 juta atau Rp 21 miliar. Biaya manufaktur dihitung berdasarkan neraca massa dan energy dari
analisis aspek teknis,

5. Kesimpulan
1. Berdasarkan analisis pasar maka kapasitas pabrik didesain 8.300 ton/tahun.
2. Pembuatan monomer poliol resin polyurethane untuk aplikasi coating, adhesive dan binder ialah
melalui modifikasi minyak jarak dengan NPG dan anhidrida suksinat.
3. Peralatan utama yang dibutuhkan adalah: 2 reaktor, 1 mixer, 4 pompa, 1 kondenser, 1 tangki.
4. Proses yang digunakan memiliki kinerja yang ditunjukan dengan efisiensi karbon sebesar 83,57% dan
efisiensi energi sebesar 93,83%.
6. - Pendirian pabrik ini membutuhkan investasi sebesar Rp21 Miliar atau US$ 2.5 juta, dimana biaya
manufaktur sebesar US$ 1,928/ton-produk
- Analisa parameter kelayakan menunjukkan pabrik layak dibangun secara ekonomis. Parameter paling
sensitif yang mempengaruhi kelayakan pabrik adalah harga produk, yang tidak boleh kurang dari US$
2,034/ton Berdasarkan hal-hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa pabrik polyurethane berbasis minyak
jarak adalah layak dibangun.

Anda mungkin juga menyukai