Anda di halaman 1dari 9

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis rancangan

descriptif correlation yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan

antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan tambahan, atau manipulasi terhadap

data yang memang sudah ada. Penelitian ini menggunakan designpenelitian cross sectional

yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel

independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini, variabel independen

dan dependen dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Dengan studi

ini akan diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel dependen) dihubungkan

dengan penyebab (variabel independen) (Nursalam 2013).

Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek peneliitan. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen

yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi

(Arikunto 2010). Dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi yang berobat di Klinik

Dhanang Husada Sukoharjo.

Sampel

Sampel yaitu hanya meneliti sebagian dari populasi (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini

sampel yang digunakan adalah semua pasien hipertensi yang berobat di Klinik Dhanang

Husada Sukoharjo dengan menggunakan insidental sampling yaitu dengan mengambil pasien

hipertensi yang berobat di Klinik Dhanang Husada Sukoharjo yang ditemui peneliti dan cocok

digunakan sebagai sumber data dalam penelitian pada bulan Februari –Maret 2015 dengan

minimal sampel 30 responden. Kriteria inklusi sebagai berikut :

Tempat

Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian

ini akan dilaksanakan di Klinik Dhanang Husada Sukoharjo.


Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari –Maret

2015.

Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran Variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

Variabel independen (bebas) yaitu kualitas tidur dan variabel dependen (terikat) yaitu

kekambuhan hipertensi.

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian

variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo 2010).

Variabel Definisi Alat Ukur Skala score

Variabel bebas

Durasi tidur

Kualitas tidur Penilaian terhadap Kuesioner ordinal > 5 kualitas


tidur nyenyak pada Pittsburgh Sleep
lansia yang Quality Index tidur buruk·
diperlihatkan dengan
berapa lama tidur <5 kualitas tidur
dalam 24 jam, jumlah
tidur siang, keadaan baik
saat tidur, dan
gangguan tidur
padalansia
Hipertensi peningkatan tekanan sphygmomanometer Nominal HT
darah sistolik dan dan stethoscope
diastolik secara Tidak HT
konsisten melebihi
140/90 mmHg
Alat Penelitian

1. Variabel bebas (kualitas tidur)

Instrumen penelitian kualitas tidur menggunakan kuesioner. Pengukuran kualitas tidur

dapat menggunakan kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). PSQI

membedakan antara tidur yang baik dan tidur yang baik dan tidur yang buruk dengan

pemeriksaan 7 komponen : latensi tidur, durasi tidur, kualitas tidur, efisiensi kebiasan tidur,

gangguan tidur, penggunaan obat tidur dan ganggungan fungsi tubuh di siang hari (Agustin,

2012). PSQI terdiri atas 18 pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban yang bernilai 0 (untuk

yang mudah) sampai 3 (untuk yang sulit). Dimana bila jumlah skor > 5 artinya orang

tersebut mengalami gangguan tidur.

2. Variabel terikat (kekambuhan hipertensi) Pengukuran kekambuhan hipertensi

menggunakan kuesioner dengan tentang seberapa sering hipertensi tersebut kambuh.

Kriteria pengukuran menggunakan kadang-kadang bila <5 kali dalam satu tahun

melakukan pemeriksaan hipertensi dan > 5 kali dalam satu tahun melakukan pemeriksaan

hipertensi maka dinyatakan sering.

Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan

sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

seharusnya hendak diukur. Untuk mengetahui validitas item dalam penelitian ini

menggunakan uji validitas dengan rumus korelasi product moment. Rumus korelasi

product moment

adalah: rumus

Keterangan:

: Koefisien korelasi
product moment

n : Jumlah responden

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Program for

Social Science) Ver. 17,0. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel

pada taraf signifikan 5% (Ghozali, 2009).

Uji validitas The Pittsburgh Sleep Quality Indekx (PSQI) telah dilakukan dalam

penelitian Agustin (2012) dengan melakukan uji coba kepada 30 orang responden

dengan hasil bahwa bahwa r hitung (0,410-0,831) > r tabel (0,361).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden

memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan

kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan

bantuan program komputer SPSS Ver 17,0. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai

berikut:

Rumus

Keterangan:

r11= Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir


σt2 = Varians total

Dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,70) (Ghozali, 2009).

Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas karena skala

PSQI telah memiliki konsistensi internal dan koefisien reliabilitas (Cronbach Alpha)

sebesar 0,830. Hal ini juga diperkuat dari penelitian Komalasari, dkk (2012) dalam

penelitiannya tentang kualitas tidur sudah tidak melakukan uji validitas karena

kuesioner yang digunakan diadopsi dari kuesioner baku yaitu Pittsburgh Sleep

Quality Index (PSQI) untuk kualitas tidur, memiliki konsistensi internal dan koefisien

reliabilitas (Cronbach Alpha) sebesar 0,83.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa–peristiwa atau hal sebagian atau

seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian (Arikunto, 2010). Cara

pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan

membagikan kuesioner pada responden, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.

Responden diminta mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu

juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil dari obyek atau

subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2013). Data primer dalam penelitian ini

adalah kuesioner tentang kualitas tidur dan kekambuhan hipertensi.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan tidak secara langsung dari subyek

penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui

literatur yang relevan dan sumber lain yang mendukung penelitian ini serta data

rekam medis.
Langkah –langkah pengumpulan data.

a. Setelah mendapat ijin dari Klinik Dhanang Husada Sukoharjo, peneliti bekerja

sama dengan perawat dalam pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data

tentang kualitas tidur dan kekambuhan hipertensi.

b. Peneliti menemui calon responden dan menjelaskan tentang tujuan, manfaat

penelitian kemudian memberikan informed consent.

c. Jika calon responden menyetujui dijadikan responden dalam penelitian, peneliti

meminta responden untuk menandatangi lembar informed consent. Peneliti

memberikan kuesioner bagi responden yang bisa mengisi sendiri sedangkan bagi

responden yang ingin dibantu maka data diisi oleh peneliti

d. Peneliti memberikan kuesioner bagi responden yang bisa mengisi sendiri

sedangkan bagi responden yang ingin dibantu maka data diisi oleh peneliti.

Tehnik Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan

berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan analisa data

beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan data yang valid

sehingga saat menganalisa data tidak mendapat kendala. Langkah-langkah pengolahan

yaitu:

a. Editing atau mengedit data, dimasukan untuk mengevaluasi kelengkapan,

konsistensi dan kesesuaian kriteria data yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau

menjawab tujuan penelitian. Dalam penelitian ini editing dilakukan untuk

memeriksa kembali kuesioner yang telah diisi responden, apabila belum lengkap

maka peneliti mempersilahkan responden untuk mengisi kuesioner tersebut hingga

lengkap.
b. Coding atau mengkode data merupakan suatu metode untuk mengobservasi

data yang dikumpulkan selama penelitian kedalam symbol yang cocok untuk

keperluan analisis terhadap hasil observasi yang dilakukan. Dalam penelitian ini

coding dilakukan dengan menggunakan angka 1,2,3 dan seterusnya. Dalam penelitian

ini coding dilakukan untuk membagi kriteria sebagai berikut :

1. Kualitas Tidur

Kualitas tidur buruk diberi koding 1

Kualitas tidur baik diberi koding 2

2. Kekambuhan Hipertensi

Kekambuhan hipertensi kadang-kadang diberi koding 1

Kekambuhan hipertensi sering diberi koding 2

c. Entri

data merupakan proses memasukkan data ke dalam komputer, dalam hal ini adalah

dimasukkan ke dalam program excel terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam

program SPSS.

d. Tabulasi

merupakan proses mengklasifikasikan data menurut kriteria tertentu sehingga

frekuensi dari masing-masing item, dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

karakteristik responden, kualitas tidur dan kekambuhan hipertensi.

Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisis tiap variabel dari

hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi yang dinarasikan
(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian distribusi frekuensi terdiri dari usia, pendidikan,

jenis kelamin, kualitas tidur, dan kekambuhan hipertensi.

Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keterkaitan dua variabel

(Notoatmodjo 2010). Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi. Data yang digunakan untuk pengujian hipotesis ini berasal dari

variabel kualitas tidur (X) dan variabel kekambuhan hipertensi (Y) yang pengukurannya

menggunakan skala ordinal yaitu tingkat pengukuran yang memungkinkan peneliti

mengurutkan respondennya dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi,

melalui pengukuran ini penulis dapat membagirespondennya ke dalam urutan ranking atas

dasar sikapnya pada objek atau tindakan tertentu, maka dalam menguji hipotesis ini digunakan

teknik statistik non parametrik. Hipotesis ini akan diuji dengan menggunakan analisis korelasi

Rank Spearman. Korelasi Rank Spearman menurut Sugiyono (2010) digunakan untuk mencari

hubungan atau untuk menguji spesifikasi hipotesis assosiatif, bila masing-masing variabel yang

dihubungkan berbentuk ordinal dan sumber data antar variabel tidak harus sama.

Rumus untuk mengukur koefisien Rank Spearman adalah sebagai berikut :

‫ = ݏ‬koefisien korelasi

Rank Spearman

di = selisih mutlak antara rangking data variabel X dan variabel Y

n = banyaknya responden atau sampel yang diteliti (Sugiyono, 2010)

Taraf signifikansi yang digunakan adalah 95 % dengan nilai α

0,05. Kriteria keputusan :


a. Apabila rs hitung < rs tabel atau p value > 0,05 maka hipotesa nol (Ho) diterima dan

Ha ditolak berarti kualitas tidur tidak mempunyai hubungan dengan kekambuhan

hipertensi

b. Apabila rs hitung > rs tabel atau p value < 0,05, maka hipotesa nol (Ho) ditolak dan Ha

diterima, berarti kualitas tidur mempunyai hubungan dengan kekambuhan hipertensi.

Menurut Dahlan (2011) interpretasi dari kekuatan korelasi dapat dilihat sebagai berikut

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakik. Jakarta : Rineka

Cipta.

Dahlan S. (2011). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan

Multivariat. Jakarta : Salemba Empat

Notoatmodjo, S. (2010), Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis

:Jakarta : Salemba Medika.

Riwidikdo, H. (2013). Statistik Kesehatan. Yokyakarta : Mitra Cendekia Press.

Anda mungkin juga menyukai