Defenisi Kontrak PDF
Defenisi Kontrak PDF
maupun pihak swasta. 42 Menurut Pasal 1 Ayat (5) UUJK, Kontrak kerja kostruksi
42
Salim H.S., Op.Cit. Hal 90.
lain. Istilah pemborongan memiliki cakupan yang lebih luas dari istilah
konstruksi. Hal ini disebabkan karena istilah pemborongan dapat saja berarti
bahwa yang dibangun tersebut bukan hanya konstruksinya, melainkan dapat juga
berupa pengadaan barang saja, tetapi dalam teori dan praktek hukum kedua istilah
konstruksi atau hukum/kontrak pemborongan. Jadi dalam hal ini istilah konstruksi
pembangunan. 43
(b) KUH Perdata bahwa : “Perjanjian peborongan adalah perjanjian dengan mana
pekerjaan bagi pihak lain (pihak yang memborongkan) dengan menerima suatu
43
Munir Fuady. Kontrak Pemborongan Mega Proyek (Bandung:Citra Adtya Kartini,1998).
Hal12.
44
R. Subekti, Aneka Perjanjian (Bandung : Alumni, 1985). Hal 57.
menimbulkan hubungan hukum maupun akibat hukum antara para pihak yang
jasa dan penyedia jasa yang menimbulkan akibat hukum dalam bidang konstruksi.
Akibat hukum, yaitu timbulnya hak dan kewajiban diantara para pihak.
konstruksi oleh pengguna jasa dan penyedia jasa. Dengan demikian dapat
adalah: 46
penyedia jasa.
45
H. Mohammad Amari dan Asep Mulyana., Op.Cit. Hal 104.
46
Salim H.S., Op.Cit. Hal 91.
masyarakat. UUJK ditetapkan pada tanggal 7 Mei 1999 . ketentuan terdiri atas 12
Usaha dan Peran Serta Masyarakat Jasa Konstruksi (PP No. 28/2000)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2000 (PP
dengan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2010 (Perpres No. 59/2010), dan
47
Y. Sogar Simamora., Op.Cit. Hal 213.
48
Salim H.S., Op.Cit. Hal 91-92
49
Y. Sogar Simamora., Op.Cit. Hal 214.
pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan instansi Pemeritah, telah diatur
melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 54 Tahun 2010. Kemudian Perpres No.
54 Tahun 2010 diubah melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 70 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua atas Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah. Selain itu, terkait dengan izin usaha konstruksi dalam hal
ini terdapat Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 23 Tahun 2002 dan
sebagai berikut :
Pihak pengguna jasa sering juga disebut sebagai pemeberi tugas, yang
a orang perorang;
50
Salim H.S., Op.Cit. Hal 95.
c badan yang bukan badan usaha tapi berbadan hukum, yaitu pemerintah dan
atau lembaga negara dimana pemerintah dan atau lembaga negara dengan
bahwa hubungan hukum yang diatur dan diakui oleh Negara ada tiga yaitu
oleh Pemerintah telah diatur dalam ketentuan Peraturan Presiden No. 54 Tahun
a. PA/KPA
Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada institusi lain Pengguna
b. PPK
Pengadaan Barang/Jasa.
Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi
permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.
pekerjaan.
e. Penyedia Barang/Jasa
Dalam setiap perjanjian atau kontrak yang melibatkan dua pihak pastilah
menimbulkan hak dan kewajiban atau tugas dan kewenangan bagi para pihak. Hak
bagi satu pihak merupakan kewajiban (prestasi) yang harus dilaksanakan oleh
yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa konstruksi, yang mana masing-masing
pihak memiliki hak dan kewajiban sebagaimana telah diuraikan diatas dan
Pasal 18 ayat (1) UUJK, kewajiban pengguna jasa dalam suatu kontrak mencakup:
pemilihan;
imbalan jasa dari pekerjaan konstruksi yang telah dilakukannya. Informasi yang
dimaksud merupakan doumen secara lengkap dan benar yang harus disediakan
oleh pengguna jasa untuk penyedia jasa konstruksi sehingga dapat melakukan
51
H. Mohammad Amaridan Asep Mulyana, Op.Cit. Hal 107.
barang/jasa. Jika mengacu pada rumusan ini maka pejabat yang mewakili
PPK. Pejabat inilah yang bertanggung jawab atas akibat hukum dari kontrak yang
ditandatangani. Dalam Perpres No. 54 Tahun 2010 terdapat lampiran tentang Tata
ketentuan mengenai hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PPK dan
kontrak.
kontrak;
yang harus dilakukan oleh para pihak. Seperti kontrak pada umumnya, tentu saja
diawali dengan adanya 2 (dua) pihak atau lebih yang sepakat untuk mengadakan
konstruksi dimulai dengan proses pemilihan pihak kontraktor atau penyedia jasa
oleh pihak pengguna jasa. Adapun tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam
Tahun 2010). Pelelangan biasanya dibagi 2 (dua) yakni pelelangan umum dan
Dalam hal ini juga dijelaskan mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan
tempat lokasi proyek atau pekerjaan, dimana tempat pendaftaran dan batas waktu
pendaftaran, dimana dan kapan saat pelelangan akan diadakan. 53 Bagi pihak
sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam pengumuman untu ikut
Unsur yang dinilai meliputi segi administrasi, teknis dan harga, menagcu pada
keriteria, metode dan tatacara yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan
penyedia jasa.
52
Ibid. Hal 140
53
Sri Soedewi Masjchun Sofwan.Hukum Bangunan. Perjanjian Pemborongan Bangunan
(Yogyakarta : Liberty, 1982). Hal 8.
a. Kualifikasi
ayat (1) Perpres 54 Tahun 2010). Dalam tahap kualifikasi ditentukan juga
1) Penyedia jasa harus memiliki surat izin usaha pada bidang usahanya
(IUJK);
4) Tidak bangkrut/pailit;
a) Prakualifikasi
54
Y. Sogar Simamora., Op.Cit. Hal 142.
darurat.
perusahaan, baik yang berbentuk badan hukum, maupun yang tidak bentuk badan
b) Pascakualifikasi
b. Klasifikasi
sesuai bidang dan sub bidang pekerjaan atau penggolongan profesi keterampilan
55
Fuady, Munir. Op.Cit. Hal 170.
pekerjaan. Bidang usaha jasa pemborongan yang bersifat umum ini harus
fisik lain, mulai dari penyiapan lahan sampai penyerahan akhir atau
usaha dapat dilakukan oleh asosiasi perusahaan yang telah mendapat akreditasi
56
Mohammad Amari dan Asep N. Mulyana. Op.Cit. Hal 28.
penilaian kualifikasi dan jenis kontrak yang paling sesuai dengan pengadaan
mengikutinya.
57
Ibid. Hal 31.
58
Y. SogarSimamora. Op.Cit. Hal 133.
calon pemenang, dengan memperlihatkan keadaan umum dan keadaan pasar, baik
Penyedia atau lelang yang merasa keberatan atas penetapan pemenang lelang
59
Sri Soedewi Masjchun Sofwan, Op.Cit.Hal. 32.
lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang
(Pasal 82 ayat (1) Perpres No. 54 Tahun 2010). Dalam Pasal 81 ayat (1)
menemukan :
Pengadaan Jasa;
tidak sehat;
berwenang lainnya.
ketentuan :
berakhir.
jasa atau PPK dengan penyedia jasa yang dinyatakan sebagai pemenang. Para
(kontrak). selanjutnya para pihak akan saling merevisi, melengkapi isi atau
klausul dalam perjanjian tersebut. Apabila telah terjadi kesepakatan, para pihak
menjadi acuan atau pedoman bagi para pihak untuk melaksanakan pekerjaan.
berikut:
1. Penghentian Kontrak
masa pemeliharaan selesai atau dengan kata lain pada penyerahan kedua dan
harga telah dibayar oleh pihak pengguna jasa. Didalam kontrak konstruksi dikenal
100%.
selesai.
Dengan berakhirnya kontrak dalam hal ini, maka pengguna jasa wajib membayar
60
Djumialdji., Hukum Bangunan (Jakarta : Rineka Cipta, 1996). Hal 21.
pemutusan kontrak oleh salah satu pihak atau kedua belah pihak dalam kontrak
tersebut. Hal ini terjadi sebagai salah satu akibat ketidakterlaksanaan suatu
kontrak;
61
Munir Fuady., Op.Cit. Hal 200.
2) Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia atau JaminanUang Muka
Prinsip proporsionalitas dalam hal ini digunakan untuk menilai apakah kesalahan
penyedia jasa secara proporsional layak digunakan sebagai alasan dalam memutus
kontrak. 63
62
Y. Sogar Simamora., Op.Cit. Hal 285
63
Ibid.
mengenai profil dari PT. Menara Kharisma Internusa yang bertindak sebagai
Darmiana Lubis, Sarjana Hukum Nomor 15 Tahun 2003 pada tanggal 9 Agustus
2003. Adapun maksud dan tujuan dari Perseroan ini adalah melanjutkan usaha
Akta Notaris Reny Helena Hutagalung, Sarjana Hukum Nomor 429 pada tanggal
18 September 1995. Adapun usaha dari Perseroan ini adalah bergerak dibidang :
1. Pembangunan;
2. Pengembang;
3. Perdagangan;
4. Perindustrian;
5. Percetakan;
6. Perbengkelan;
7. Agrobisnis;
8. Jasa.
distributor, dan keagenan atau perwakilan dari perusahaan lain, baik dari
dalam maupun luar negeri untuk segala macam barang yang dapat
diperdagangkan.
alat-alat berat.
teknik, jasa kebersihan, jasa rekreasi, jasa pengolahan data, jasa hiburan,
Peseroan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Para
pendiri dan pemegang saham PT. Menara Kharisma Internusa semua aktif
dibidangnya.
2) Peralatan yang terdiri dari perangkat keras dan lunak sesuai dengan
memadai.
awal/dasar.
managemen.
diharapkan kepada para pemberi pekerjaan atau pengguna jasa yang memerlukan
mengacu pada ketentuan Pasal 37 Perpres No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan
dan bernilai paling tinggi Rp. 5.000.000.000,00. (lima milyar rupiah) dapat
Sebagaimana diketahui dalam kontrak tersebut bahwa nilai kontrak adalah sebesar
Rp. 4.491.082.000,00.
1. pengumuman;
3. pemberian penjelasan;
6. evaluasi penawaran;
7. evaluasi kualifikasi;
8. pembuktian kualifikasi;
Portal Pengadaan Nasional LPSE Kabupaten Asahan pada tanggal 17 Juni 2013.
evaluasi atau pelelangan penilaian serta penjelasan tambahan lain yang diperlukan
Kab. Asahan Tahun Anggaran 2013. Penjelasan tersebut dituangkan dalam Berita
yang terdaftar sebagai peserta lelang, dimana semua peserta atau calon penyedia
evaluasi yang digunakan adalah sistem gugur, hal ini sesuai dengan Pasal 48 ayat
(2) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, yang menyebutkan bahwa evaluasi
pada prinsipnya menggunakan sistem gugur. Dalam hal ini unsur-unsur yang
dinilai pihak DISPERINDAG Kab. Asahan meliputi segi administrasi, teknis dan
ada 3 (tiga) perusahaan yang dinyatakan lulus, yaitu PT. Deli Surya Jaya, PT.
Dayatama Cipta Mandiri dan PT. Menara Kharisma Internusa. Hal ini dituangkan
undangan;
c. tidak masuk dalam daftar hitam dan tidak dalam pengawasan pengadilan;
64
Berita Acara Evaluasi Penawaran Nomor 40/PAN/DISPERINDAG-AS/2013
pemenang, calon pemenang I, dan calon pemenang II yang dimuat dalam Berita
Surat Panitia Pengadaan Barang dan Jasa DISPERINDAG Kab. Asahan Tahun
Pemenang
NPWP : 01.714.285.2-123.000
Pemenang Cadangan I
NPWP : 31.515.063.1-122.000
Pemenang Cadangan II
NPWP : 02.200.679.5-123.000
diadakan oleh panitia pemilihan dalan hal ini DISPERINDAG Kab. Asahan.
selanjutnya adalah pembuatan atau penyusunan kontak yang dilakukan oleh para
pihak.
Surat Penunjukan dan ditandatangani oleh direksi atau pihak yang sah
barang/jasa. Kontrak ini merupakan kontrak kerja konstruksi yang dibuat oleh
instansi pemerintah selaku pengguna jasa dengan rekanan selaku pelaksana jasa
tanggal 29 Juli 2013. Para pihak yang menandatangani kontrak konstruksi ini
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya untuk dan atas nama Pemerintah
Jabatan : Direktur
65
Surat Perjanjian Nomor 09/SP/PPK-DISPERINDAG-AS/APBN-2013.
pihak penyedia.
Sesuai dengan ketentuan PP No. 29 Tahun 2000, bahwa dalam kontrak ini
a) Akta badan usaha yakni akta pendirian PT. Menara Kharisma Internusa.
b) Nama wakil/ kuasa badan usaha sesuai kewenangan pada akta badan
usaha.
Perdata, yakni :
(2) Bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang bagi yang membuatnya dan harus dilaksankan dengan itikad baik,
(3) Perjanjian hanya berlaku antara para pihak yang membuatnya, hal ini
oleh pihak kontraktor. Dalam dokumen perjanjian tersebut dapat dilihat bahwa
kontrak konstruksi harus dibuat dalam bentuk tertulis. Hal ini berkaitan dengan
perjanjian pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah yang merupakan perjanjian
kontrak secara sepihak, sedangkan pihak penyedia jasa dalam hal ini kontraktor
tinggal mempelajari substansi kontrak tersebut. Apabila para pihak telah sepakat
perjanjian antara mereka dituangkan dalam draft perjanjian yang mana telah
dipersiapkan terlebih dahulu oleh pihak pengguna jasa konstruksi dalam hal ini
pihak pemberi pekerjaan. Pihak pemberi pekerjaan yang dalam kontrak ini disebut
(SPK) yang dibuat oleh pimpinan dari DISPERINDAG Kab. Asahan sebagai
Surat perjanjian tersebut dibuat rangkap 2 (dua) dengan isi dan kekuatan
hukum yang sama serta diberi materai yang cukup, kemudian ditandatangani oleh
para pihak yang terkait. Akan tetapi sebelum konrak ditandatangani oleh para
pihak, pastilah didahului dengan negosiasi kedua belah pihak mengenai pekerjaan
yang akan dibuat, biaya-biaya serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pekerjaan
selaku pengguna jasa menyerahkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Nomor :
Internusa selaku penyedia jasa. Dalam SPMK ditentukan bahwa Kontrak Kerja
Konstruksi tersebut berlaku sejak 29 Juli 2013 s/d 6 Desember 2013. Pekerjaan
dimulai sejak tanggal 30 Juli 2013 dengan waktu penyelesaian selama 130 Hari
dan pekerjaan harus selesai pada tanggal 6 Desember 2013. Sedangkan masa
pemeliharaan berlaku selama 130 Hari kalender. Adapun sumber pembiayaan dari
kontrak ini adalah dibiayai dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)
Tahun Anggaran 2013 dan Nilai Kontrak senilai Rp. 4.491.082.000,- (Empat
Milyar Empat Ratus Sembilan Puluh Satu Juta Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah).
Pada umumnya pelaksanaan kontrak berjalan dengan baik dan telah sesuai
dengan apa yang telah disepakati dalam surat perjanjian. Pembangunan proyek
tersebut selesai tepat pada waktunya sesuai dengan yang disepakati dalam
100 % telah dilakukan. Mengenai penyerahan hasil pekerjaan dimuat dalam Berita
pekerjaan telah sesuai dengan spesifikasi teknis yang tedapat dalam Surat
penyerahan setelah masa pemeliharaan diberikan waktu selam 130 hari sejak
Salah satu bagian penting dari pelaksanaan kontrak kerja kontruksi adalah
jawab itu diwujudkan dalam bentuk pemenuhan kewajiban yang dilakukan baik
oleh pengguna jasa maupun penyedia jasa. Oleh karena itu, penentuan tanggung
jawab para pihak menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam suatu kontrak,
sebagai salah satu bentuk antisipasi apabila terjadi persengketaan dari pemenuhan
(dua) hal yang dapat mengakibatkan terjadinya persengketaan diantara para pihak
pihak : 67
1365 KUH Perdata, yaitu suatu pihak membawa kerugian bagi pihak lain,
66
H. Mohammad Amari dan Asep N. Mulyana, Op.Cit. Hal 115.
67
Ibid,. Hal 152.
kerugian tersebut.
pemenuhan kewajiban yang dilakukan baik oleh pengguna jasa maupun penyedia
jasa. Hak dan kewajiban para pihak merupakan akibat yang timbul dari hubungan
hukum yang terjadi antara DISPERINDAG Kab. Asahan sebagai pengguna jasa
atau pemberi pekerjaan dengan PT. Menara Kharisma Internusa sebagai penyedia
jasa (Kontraktor). Dalam kontrak telah dimuat mengenai hak dan kewajiban
utama yang harus dilaksanakan oleh Pengguna Jasa atau PPK (Pejabat Pembuat
penyedia;
kontrak.
ketentuan kontrak;
Selain hal-hal tersebut diatas, ada hak dan kewajiban lainnya yang
jawab para pihak adalah untuk memenuhi dan melaksanakan pasal-pasal yang
tercantum dalam kontrak, khususnya bagi pihak penyedia jasa atau kontraktor
menjelaskan lebuh lanjut tanggung jawab para pihak dalam pelaksanaan kontrak.
konstruksi sesuai dengan instruksi dari pihak pemberi tugas atau pengguna jasa
yang dalam kontrak ini disebut dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Pihak
Pekerjaan
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam
kontrak. Dalam kontrak antara DISPERINDAG Kab. Asahan dengan PT. Menara
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Dalam kontrak ini juga ditentukan bahwa,
apabila pekerjaan tidak selesai pada waktu yang telah ditetapkan atau terjadi
karena kelalaian penyedia, maka peyedia bertanggung jawab atas denda atau ganti
keadaan kahar maka penyedia tidak akan dikenakan denda. Selain itu, denda atau
ganti rugi tidak akan dikenakan bagi si penyedia apabila waktu penyelesaian
waktu berasa dari pihak penyedia, dan PPK atau pengguna jasa berdasarkan
Kontrak, sementara itu kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
(1) Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para
kontrak.
pekerjaan.
Dalam adendum kontrak juga memungkinkan bagi pihak pengguna jasa atau
untuk pertama kalinya kepada pihak pemberi tugas dengan baik dan dapat
tertulis kepada PPK atau pengguna jasa untuk penyerahan pekerjaan. Pihak
atas perintah PPK. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa
mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK atau pemberi tugas untuk
baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar
dan hasil pekerjaan dalam jagka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
Penyedia harus meyampaikan asal material/ bahan yang terdiri dari rincian
komponen dalam negeri dan komponen impor. Pihak penyedia atau kontrakor
harus menggunakan bahan-bahan yang telah disepakati oleh para pihak dalam
pada mutu bangunan menjadi tidak baik maka pihak kontraktor harus bertanggung
itu penyedia juga bertanggung jawab atas biaya sendiri untuk menyediakan
bertanggung jawab untuk melaporkan kepada PPK atau Pengguna jasa mengenai
setiap kecelakaan yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kontrak ini dalam
waktu 24 jam setelah kejadian. Dengan kata lain, penyedia bertanggung jawab
tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis,
manfaat, keselamatan, dan kesehatan kerja, dan atau keselamatan umum sebagai
akibat kesalahan penyedia jasa dan atau pengguna jasa setelah penyerahan akhir
PT. Menara Kharisma Internusa, telah ditentukan bahwa dalam hal kegagalan
menanggung tanpa batas PPK atau pemberi pekerjaan beserta instansinya terhadap
gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga
sebagai akibat yang timbul dari kegagalan bangunan. Terhitung sejak tanggal
mulai kerja sampai pada batas akhir masa pemeliharaan, penyedia bertanggung
jawab atas kerusakan atau kehilangan terhadap hasil pekerjaan dan harus diganti
68
Salim H.S., Op.Cit. Hal 124.
berkonsultasi dengan pihak konsultan atau pemberi tugas mengenai hal-hal yang
dianggap kurang atau tidak sesuai dengan perencanaan awal. Sehingga apabila ada
kerusakan ataupun cacat pekerjaan, pihak PT. Menara Kharisma Internusa selaku
penyedia jasa segera konsultasi dengan pihak pemberi tugas untuk diubah atau
diperbaiki sesuai dengan apa yang telah diperjanjikan sejak awal oleh para pihak.
kontrak ini pihak PPK telah menunjuk Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
untuk melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
disepakati oleh pihak pengguna jasa dan penyedia jasa yang bersifat independen
dan mampu memberikan penilaian secara objektif serta ahli dibidangnya. Dari
hasil penilaian yang dilakukan oleh Panitia Penilai terhadap hasil pekerjaan, dapat
pelaksanaan kontrak adalah berupa sanksi profesi dan sanksi adminitratif. Sanksi
pekerjaan. Penjatuhan sanksi ini tergantung pada berat ringannya kesalahan yang
PT. Menara Kharisma Internusa, penerapan sanksi oleh pihak pengguna jasa atau
pemeberi tugas terhadap pihak penyedia dilakukan dengan tegas, sesuai dengan
ketentuan yang telah diatur dalam perjanjian pemborongan. Pada umumnya sanksi
yang diberikan berupa sanksi denda dan pemutusan konrak. Namun, sebelumnya
pihak penyedia akan diminta atau diberikan kesempatan untk terlebih dahulu
atau PPK juga memiliki tangung jawab dalam proyek pembangunan, khususnya
dalam hal pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Berikut
ini penulis akan menjelaskan lebih lanjut mengenai tanggung jawab PPK sebagai
Hal pertama yang menjadi tanggung jawab PPK dalam hal pelaksanaan
keseluruhan lokasi kerja kepada penyedia sebelum Surat Perintah Mulai Kerja
lokasi kerja. Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang
bagian tertentu dari lokasi kerja maka PPK dianggap telah menunda pelaksanaan
pelaksanaan kontrak. Hal ini sebagaimana telah diatur dalam kontrak, bahwa
berupa sarana dan prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum
pekerjaan ini.
(4) Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak;
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
(7) PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat
pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untu memberikan peringatan dini dalam
PT. Menara Kharisma Internusa, perpanjangan waktu tersebut tidak terjadi. Dalam
selesainya proyek pembangunan tersebut tepat pada waktunya sesuai dengan yang
ditetapkan dalam kontrak. Sehingga dalam hal ini pihak pengguna jasa/ PPK tidak
PPK atau pengguna jasa sesuai dengan harga kontrak yang disepakati dalam surat
keuntungan, beban pajak serta biaya asuransi yang meliputi juga biaya
keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam pelaksanaan kontrak, pengguna jasa atau
PPK terlebih dulu memberikan uang muka kepada pihak penyedia. Uang muka ini
jadi kepada pemasok bahan/material dan persiapan teknis lain. Besaran uang
termin atau bertahap sesuai dengan prestasi yang telah diselesaikan oleh pihak
penyedia sebagaiman telah diatur dalam SSKK. Mengenai uang muka yang
diberikan pada pada kontrak pengadaan pekerjaan konstruksi ini adalah sebesar
20% dari nilai kontrak. Dalam SSKK pembayaran angsuran dilakukan sebanyak 4
tahap yakni pembayaran uang muka dan pembayaran setelah selesai 100%. Hal ini
penyerahan awal yang ditandatangani kedua belah pihak. Semua pekerja dibayar
selama hari kerja dan datanya disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran
penangguhan pembayaran yang dapat dilakukan oleh PPK dalam hal penyedia
pada keselamatan umum. Termasuk dalam hal ini yaitu memberikan pendapat
dalam penunjukan, proses penilaian dan hasil kerja penilai ahli yang dibentuk dan
Asahan dengan PT. Menara Kharisma Internusa, tanggung jawab pengguna jasa
atau PPK dalam hal terjadinya kegagalan bangunan adalah menjatuhkan sanksi
Penyelesaiannya.
pihak-pihak yang terkait didalamnya. Dengan kata lain, pihak pemberi tugas dan
dalam perjanjian tentu tidak selamanya dapat tercapai seperti apa yang telah
dipengaruhi oleh kehendak manusia atau diluar kehendak manusia, sehingga dapat
dibatalkan sama sekali. Berkaitan dengan hal tersebut ada 2 (dua) macam
hambatan dalam pelaksanaan kontrak yaitu hambatan oleh kelalaian manusia dan
manusia disebut dengan keadaan kahar. Keadaan kahar yang dimaksud adalah
suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat
a. Bencana alam;
c. Bencana social;
e. Kebakaran, dan/atau
Dalam hal terjadinya keadaan kahar tersebut, pemberi tugas atau PPK
dihentikan. Tanggung jawab atas kerugian yang timbul tidak dapat dijatuhkan
dapat berupa pelaksanaan pekerjaan yang tida sesuai atau sebagaimana mestinya,
atau terlambat dalam penyerahan atau sama sekali tidak melaksanakan pekerjaan.
Apabila terjadi wanprestasi tersebut maka pihak pengguna jasa atau PPK dapat
pihak pengguna jasa terlebih dahulu memberikan sanski berupa peringatan tertulis
samapi tiga kali. Apabila setelah tiga kali berturut-turut diberikan surat peringatan
kontrak yang dilakukan PPK karena kesalahan dari pihak penyedia maka :
2) Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia atau jaminan uang muka
dicairkan;
konstruksiberupa:
a) Peringatan tertulis
69
Wawancara dengan Bapak Harry Naldo Tambunan, SE selaku mewakili Pejabat Pembuat
Komitemen DISPERINDAG Kab. Asahan.
dari pihak lain. Hal ini terkait bahwa proyek tersebut merupakan pembangunan
pedagang mengerti dan bersedia dipindahkan untuk sementara. Selain itu masalah
pembebasan lahan oleh masyarakat sekitar juga sempat menjadi masalah namun
hal tersebut dapat selesaikan dengan baik dan damai, sehingga tidak begitu
PT. Menara Kharisma Internusa, hal-hal yang sering menjadi faktor penghambat
antara lain bencana alam, pengaruh musim ataupun cuaca serta perubahan harga
khendak manusia, sehingga apabila terjadi maka pihak pengguna jasa wajib
pelaksanaan kontrak.
70
Wawancara dengan Bapak Harry Naldo Tambunan, SE yang bertindak atas nama
DISPERINDAG Kab. Asahan.
Perselisihan.
antara para pihak. Perselisihan tersebut biasanya terjadi apabila salah satu pihak
tidak memenuhi kewajiban atau prestasinya sesuai dengan apa yang telah
disebutkan bahwa :
atau diluar pengadilan berdasarkan pilihan secara sukarela para pihak yang
bersengketa.
1999disebutkan apabila:
bangunan.
(1) dapat menggunakan pihak ketiga, yang disepakati oleh para pihak.
3) Pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat dibentuk oleh
Secara yuridis pola penyelesaian sengketa dapat dibagi menjadi tigamacam, yaitu
atau sengketa antara para pihak dalam kontrak dapat dilakukan melalui
atau pemberi tugas dengan penyedia akan berupaya terlebih dahulu untuk
jalan musyawarah tidak tercapai kata sepakat maka akan dibentuk panitia
Arbitrase yang terdiri dari seorang wakil pihak pertama dan seorang wakil dari
diteruskan melalui pengadilan, apabila melalui cara tersebut diatas tidak tercapai
penyelesaian. 72
71
Wawancara dengan pihak PT. Menara Kharisma Internusa Medan.
72
Sri Soedewi. Mascjcun Sofwan., Hukum Bangunan (Yogyakarta : Liberty, 1982). Hal 82
Pelaksanaan kontrak berjalan dengan baik sampai waktu yang telah ditetapkan
dalam kontrak dan hasil pekerjaan yang diterima oleh pengguna jasa telah sesuai
dengan perjanjian. Hal ini dikarenakan pihak pengguna jasa atau PPK telah
memberikan peringatan terlebih dahulu pada pihak penyedia atau kontraktor untuk
diisyaratkan dalam kontrak. Artinya para pihak selalu berupaya dengan sungguh-
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
(Study Pada Proyek Pembanguna Pasar Kartini Kisaran), maka penulis dapat
Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah). Hal ini berdasarkan Pasal 37 Perpres No.
kompleks dan bernilai paling tinggi Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah)
berjalan dengan baik dan proyek pembangunan selesai pada waktu yang telah
pembangunan proyek sesuai dengan persyaratan baik dari segi teknis, bahan,
mutu dan waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak yang telah disetujui dan
wanprestasi, maka pihak pemberi tugas atau PPK dapat mengajukan tuntutan
yang timbul akibat wanprestasi yang dilakukan oleh pihak penyedia atau
penyedia sesuai dengan jumlah dan waktu yang telah ditetapkan dalam
kontrak.
dengan cara musyawarah atau damai. Jika dengan jalan musyawarah tidak
B. Saran
sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati dalam kontrak, maka pihak
mutu dari bahan-bahan yang digunakan dalam proyek pembangunan, hal ini