Anda di halaman 1dari 9

KARAKTERISTIK GANGGUAN KESEHATAN PADA PEKERJA YANG

TERPAJAN BENZENA DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR


UMUM ‘X’ KELAPA GADING, JAKARTA UTARA
PERIODE JANUARI 2016

oleh:
Skolastika Indah Ariyanto1, Novendy2

ABSTRACT
Characteristics of health issues caused by benzene to the petrol ‘X’
employees at Kelapa Gading, North Jakarta in January 2016

Apparently, the use of benzene as main transportation gas may cause negative
impact on human’s health. Most of benzene penetrates to the body through the
process of inhalation.
This report will analyze the health issues caused by benzene to petrol employees. To
support, descriptive method is used to complete this report. Data collection was
conducted through distributing questionnaires and conducting interviews with 45
participants. Thus, based on the participant’s responses, it is found that 31
respondents (68.9%) experienced light-headed, whereas another 30 respondents
encountered nausea. This may due to all respondents’ working hours, where they
are working for more than 7 hours/day. In addition, 15 respondents work more than
36 months or more than 3 years.
Based on this analysis, it is suggested that all employees should not work for more
than 6 to 7 hours per day. In addition to this, the maximum working period for all
employees is 3 years is suggested. Furthermore, all employees also expected to
maintain their health and cleanliness.
Keywords: Health issues, Benzene, Petrol Employees

ABSTRAK
Karakteristik gangguan kesehatan pada pekerja yang terpajan benzena di
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ‘X’ Kelapa Gading, Jakarta Utara
periode Januari 2016

Penggunaan benzena sebagai bahan bakar utama kendaraan bermotor ternyata


berdampak bagi kesehatan seseorang. Pekerja operator SPBU adalah salah satu
populasi pekerja yang memiliki resiko pajanan tinggi terhadap benzena. Benzena
masuk kedalam tubuh sebagian besar melalui inhalasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gangguan-gangguan kesehatan yang
dapat dialami oleh pekerja SPBU. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Sampel
yang digunakan dalam penelitian sebanyak 45 responden. Pengumpulan data
diambil menggunakan kuisioner dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa gangguan kesehatan terbanyak
adalah pusing 31 orang (68,9%) dan mual 30 orang (66,7%). Hal ini terjadi karena
lamanya waktu kerja,seluruh responden yaitu lebih dari 7 jam/ hari dan sebanyak 15
orang responden bekerja lebih dari 36 bulan atau lebih dari 3 tahun. Disarankan
para pekerja tidak bekerja lebih dari 7 jam atau maksimal 6 jam/hari dan tidak
bekerja lebih dari 3 tahun. Tentu para pekerja diharapkan tetap menjaga kebersihan
dan kesehatan saat bekerja.
Kata-kata kunci: Gangguan kesehatan, benzena, pekerja SPBU

1.
Mahasiswa Statistik, jumlah data xylene, styrene, dan
Fakultas Kedokteran kendaraan bermotor senyawa aromatik
Universitas tahun 2011 sebanyak lainnya. 2
Benzena
Tarumanagara ( 85.601.351. Pada merupakan salah satu
Skolastika Indah tahun 2012 jumlah senyawa aromatik
Ariyanto ) kendaraan bermotor hidrokarbon dalam
2.
Dosen Pembimbing mengalami proses industri.3
Fakultas Kedokteran peningkatan yaitu Benzena tedapat dalam
Universitas berjumlah 94.373.324 kandungan bensin dan
Tarumanagara ( dr. dan tahun 2013 dapat mengakibatkan
Novendy. M.K.K. ) sebesar 104.118.969 pajanan yang signifikan
Coresspondence to: kendaraan.1 Adanya dan berdampak luas
( Skolastika Indah peningkatan jumlah bagi lingkungan.2
Ariyanto ) kendaraan bermotor Benzena adalah
Faculty Tarumanagara setiap tahun, otomatis senyawa kimia berupa
of Medicine Jl. Let Jen menjadikan kebutuhan cairan tidak berwarna,
S. Parman No.1 Jakarta BBM pun meningkat. berbau manis, sangat
Pengolahan kebutuhan mudah menguap ke
PENDAHULUAN bahan bakar minyak udara, sedikit larut
Di Indonesia tidak lepas dari proses dalam air, dan
peningkatan kendaraan industri. Proses industri mempunyai sifat
bermotor selalu terjadi meliputi pengolahan mudah terbakar.4
setiap tahunnya. produk minyak bumi,
Menurut Badan Pusat batubara, toluene,
Menurut WHO tahun 2006 dan Badan benzokuinon. Katekol dan hidrokuinon
Penelitian Kanker, benzena dapat diubah menjadi metabolit 1,2,4-
diklasifikasikan sebagai kelompok I benzoenatriol dengan katalisis CYP2E1.
karsinogen. Beberapa penelitian Reaksi metabolisme benzena lainnya
menunjukkan bahwa selain menjadi adalah reaksi dengan glutathion yang
faktor resiko untuk leukemia, dapat menghasilkan asam S-
menyebabkan perubahan hematologi Fenilmerkapturat. Kemudian reaksi
yang signifikan.5 Menurut Studi di dengan katalis besi menghasilkan
Calabar, Nigeria, potensi resiko produk yaitu trans, trans-mukonat
pajanan benzena pada petugas pom dengan senyawa intermediet trans,
bensin dan ditemukan bahwa para trans-mukonaldehida yang merupakan
pekerja sering terkena pajanan metabolisme benzena hematoksik.8
benzena ketika menghisap tabung Pada pajanan inhalasi, ekskresi
pada saat pengisian bensin ke tangki benzena terutama terjadi di dalam urin
kendaraan dan tidak menggunakan berupa asam sulfat dan glucuronid
sarung tangan.6 Benzena dapat masuk terkonjugasi fenol.8 Menurut ACGIH,
ke dalam tubuh melalui paparan Biological Exposure Indices (BEIs)
secara inhalasi, kulit, mata dan adalah 25 µg phenylmercapturic acid/g
pencernaan atau secara oral.7 Benzena kreatinin dalam urin dan 500 µg
yang terabsorpsi dengan cepat di trans,trans-muconic acid/g kreatinin
distribusikan ke seluruh tubuh dan dalam urin.8 OSHA menetapkan bahwa
kemudian terakumulasi di jaringan nilai ambang batas pajanan 8 jam
lemak. Hati memiliki peranan penting waktu kerja (TWA) sebesar 1 ppm dan
dalam menghasilkan beberapa pajanan singkat 15 menit (STEL)
metabolit yang reaktif dan berbahaya. sebesar 5 ppm. Di Indonesia NAB zat
Metabolit reaktif benzena diproduksi di kimia di udara tempat kerja mengenai
hati, kemudian dibawa ke sumsum benzena yaitu sebesar 32 mg/m3 atau
tulang, dimana toksisitas benzena 10 ppm dan merupakan zat kimia yang
terlihat. Metabolisme benzena dalam diperkirakan karsinogen untuk
jumlah yang sedikit terdapat di manusia. 9
Berdasarkan lamanya
sumsum tulang. Langkah pertama pajanan, dampak pajanan benzena
adalah enzim cytochrome P-450 2E1 bagi kesehatan dibagi menjadi dua
mengkatalitis reaksi oksidasi benzena yaitu pajanan akut ( 14 hari atau
menjadi benzena oksida, yang kurang ) dan pajanan kronik ( 365 hari
kemudian termetabolisme menjadi atau lebih ). Efek pajanan akut
fenol. Fenol merupakan produk benzena mempengaruhi kesehatan
metabolit utama dari benzena. Fenol pekerja, khususnya gangguan sistem
kemudian dioksidasi dengan katalisis neurologis, kulit, penafasan dan
CYP2E1 menjadi katekol atau pencernaan. Gangguan kesehatan
hidrokuinon, yang kemudian dengan tersebut dapat segera terlihat setelah
enzim myeloperoxidase dioksidasi pajanan berlangsung. Efek ringan
menjadi metabolit reaktif 1,2- dan 1,4- yang ditimbulkan seperti sakit kepala,
mual, pusing, kebingungan, gangguan Pengambilan sampel dilakukan secara
gaya berjalan, dan penglihatan kabur. judgemental non random sampling
Sedangkan efek yang lebih parah terhadap semua pekerja ( n= 45 )
termasuk tremor, depresi pernafasan, yang bekerja di SPBU ‘X’ Kelapa
kehilangan kesadaran, koma dan Gading, Jakarta Utara periode Januari
bahkan kematian. Pajanan akut 2016.
benzena juga mengakibatkan aritmia.
Gangguan kulit, sistem pernafasan dan PENGUMPULAN DAN ANALISIS
pencernaan terjadi karena sifat DATA
benzena yang mengiritasi tubuh.10 Responden yang bersedia mengikuti
Pajanan kronik benzena di tempat penelitian dan menandatangani inform
kerja berhubungan dengan penyakit consent dilakukan wawancara dengan
hematologik seperti trombositopenia, menggunakan kuisioner. Data yang
leukemia, anemia aplastik dan didapat kemudian diolah
pansitopenia. 10
Paparan bahaya menggunakan perangkat lunak analisis
benzena terhadap pekerja SPBU dapat statistik untuk menggambarkan suatu
dikurangi dengan penggunaan alat kelompok populasi tanpa maksud
pelindung diri seperti sarung tangan, mengeneralisasikan kelompok
penutup hidung, sepatu pelindung dan tersebut.
kacamata pelindung.
HASIL PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Hasil penelitian yang telah dilakukan
Desain penelitian pada 45 responden yang dimana
Jenis penelitian yang digunakan adalah bertugas di bagian pengisian bahan
metode penelitian desktriptif. bakar SPBU ‘X’ Kelapa Gading Jakarta
Utara periode Januari 2016, ditemukan
SAMPEL bahwa keluhan dan gangguan
Berdasarkan perhitungan perkiraan kesehatan yang dialami adalah pusing
besar sampel menggunakan rumus sebanyak 31 (68,9%) responden, mual
besar sampel tunggal untuk estimasi sebanyak 30 (66,7%) orang, dan sakit
proporsi suatu populasi dengan asumsi kepala 28 (62,2%) responden. Seluruh
P= 0,73 ( proporsi penyakit / keadaan 45 responden bekerja dengan durasi
yang dicari ), d= 0,1 ( tingkat lebih dari 7 jam dalam sehari. Lama
ketepatan absolut yang dikehendaki ), kerja responden terbagi dua yaitu
α = 1,96 ( tingkat kemaknaan ), dan lebih dari 36 bulan sebanyak 15
Q= 0,27 ( satu dikurang proporsi (33,3%) responden dan kurang dari
penyakit yang dicari jika proporsi lebih atau sama dengan 36 bulan sebanyak
dari 0,1 atau kurang dari 0,9 dan nilai 30 (66,7%) responden. Berdasarkan
jumlah sampel lebih dari 5 ) maka tingkat pengendalian stres didapatkan
didapatkan jumlah responden yang sebesar 31 (68,9%) responden dapat
dibutuhkan sebanyak 75 orang. mengendalikan stresnya dengan baik.
Menurut observasi di SPBU tersebut dengan penelitian yang telah dilakukan
ditemukan seluruh 45 responden tidak sebelumnya oleh Rendy pada tahun
menggunakan alat pelindung diri 2011 terhadap 15 pekerja SPBU, yaitu
seperti sarung tangan, penutup didapatkan keluhan terbanyak adalah
hidung, kacamata pelindung, atau pusing 11 (73,3%) responden.
sepatu pelindung. Keluhan tersebut kemungkinan
Tabel: 1. Karakteristik keluhan disebabkan karena gejala pajanan
dan gangguan kesehatan pada benzena yang terlihat setelah
pekerja yang terpajan benzena di menghirup benzena dengan
Stasiun Pengisian Bahan Bakar konsentrasi yang tinggi dan durasi
Umum ‘X’ Kelapa Gading, Jakarta yang lama pada saat bekerja. Keluhan
Utara periode Januari 2016 dan gangguan kesehatan tidak hanya
Variabel Proporsi N(%) terjadi secara fisik melainkan dapat
Pusing terjadi secara psikologis. Faktor yang
Ya 31(68,9)
mempengaruhi keluhan kesehatan
Tidak 14(31,1%)
Mual secara psikologis adalah stres akibat
Ya 30(66,7%) kerja. Stres akibat kerja dapat
Tidak 15(33,3%) diakibatkan karena durasi kerja yang
Sakit kepala hingga larut malam, hubungan yang
Ya 28(62,2%)
Tidak 17(37,8%) kurang baik dengan rekan kerja,
tanggung jawab dalam bekerja,
lingkungan dan suasana kerja,
Tabel: 2. Karakteristik pekerjaan tuntutan pekerjaan, serta faktor
dan resiko pada pekerja yang keuangan.
terpajan benzena di Stasiun Berdasarkan hasil penelitian,
Pengisian Bahan Bakar Umum ‘X’ lama kerja terbanyak adalah ≤36
Kelapa Gading, Jakarta Utara bulan sebanyak 30 (66,7%)
periode Januari 2016 responden. Hal ini disebabkan karena
Karakteristik Proporsi N(%) banyaknya pekerja yang baru masuk
Lama kerja kerja di SPBU ‘X’ Kelapa Gading,
≤36 bulan 30(66,7%) Jakarta Utara. Menurut Undang-
>36 bulan 15(33,3%) Undang Republik Indonesia No.13
Durasi Kerja
≤7 jam - Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
>7 jam 45(100%) menyatakan bahwa batas kerja
maksimal adalah 3 tahun, jika lebih
PEMBAHASAN dari 3 tahun pekerja diberikan
Berdasarkan perhitungan kuisioner perlindungan oleh perusahaan.
terhadap 45 responden, didapatkan Menurut hasil penelitian, pekerja yang
keluhan akibat pajanan benzena bekerja >36 bulan sebanyak 15
terbanyak adalah pusing 31 (68,9%) (33,3%) responden. Lima belas orang
responden. Keluhan tersebut sesuai tersebut dapat diberikan perlindungan
berupa kompensasi untuk beristirahat
sampai sembuh jika mereka kesehatan tersebut adalah lama kerja
mengeluhkan bahwa kesehatan lebih dari 36 bulan sebanyak 15
mereka terganggu. (33,3%) responden, durasi kerja lebih
Berdasarkan penelitian, durasi dari 7 jam dalam sehari sebanyak 45
kerja seluruh responden adalah > 7 (100%) responden, dan tidak
jam dalam sehari. Menurut Undang- digunakannya alat pelindung diri saat
Undang Republik Indonesia No.13
bekerja.
Tahun 2003 menyatakan bahwa batas
waktu kerja pegawai adalah 7 jam
dalam sehari. Seluruh responden SARAN
bekerja > 7 jam maka pajanan Beberapa hal yang harus diperhatikan
benzena yang masuk ke dalam tubuh oleh para pekerja SPBU adalah
tentunya akan semakin banyak. menjaga kebersihan khususnya pada
Berdasarkan hasil observasi, saat bekerja dan berkontak langsung
didapatkan para pekerja tidak
dengan bensin dan menggunakan alat
menggunakan alat pelindung diri
karena tuntutan pekerjaan yang pelindung diri saat bekerja. Kebersihan
mewajibkan pegawai untuk melakukan dapat dijaga dengan hal kecil, seperti
standart operational procedur. Dengan mencuci tangan setelah berkontak
demikian, apabila para pekerja tidak dengan bensin.
menggunakan alat pelindung akan Pihak SPBU harus menyediakan alat
meningkatkan resiko tinggi pajanan pelindung diri untuk para pekerja dan
benzena ke dalam tubuh
apabila tidak dianjurkan oleh salah
satu pihak maka disarankan untuk
KESIMPULAN
mencari solusinya seperti yang
Temuan penelitian sesuai dengan teori
dilakukan oleh pihak SPBU ‘X’ Kelapa
yang sudah ada dan penelitian
Gading yaitu membagi-bagikan susu
sebelumnya bahwa pajanan benzena
karena susu dapat menetralisir racun
dapat menimbulkan keluhan dan
didalam tubuh.
gangguan-gangguan kesehatan pada
Bagi peneliti lain diharapkan dapat
pekerja yang terpajan benzena di
melakukan penelitian lebih lengkap
SPBU. Keluhan tersebut adalah pusing
dan jelas dengan menggunakan cara
31 orang (68,9%), mual 30 orang
case control atau cohort retrospective.
(66,7%), dan sakit kepala 28 orang
(62,2%), Faktor-faktor yang
mempengaruhi keluhan dan gangguan

DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Pusat Statistik. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor menurut jenis
1987-2013. Available from: http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1413
2. World Health Organization, International Programme on Chemical Safety
(Environmental Health Criteria 150). Benzene. Available from:
http://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc150.htm
3. Pillay V.V. Modern medical toxicology, 4 ed. New Dehli, Panama City, London, Dhaka,
Kathmandu: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd; 2013.
4. Public Health Service Agency for Toxic Substances and Disease Registry.
Toxicological profile for benzene. Available from:
http://www.atsdr.cdc.gov/toxprofiles/tp3.pdf
5. Abou El-Magd S.A, El-Gohary S.A Hammam R.A, Atfy M. and Kandeel N.A. Biological
assessment of exposure to benzene among petrol stations’ workers in zagazig city by
using trans , trans-muconic acid as urinary indicator. Egyptian Journal of
Occupational Medicine 2010; 34(2):171-181.
6. Agency for Toxic Substances and Disease Registry Division of Toxicology and Human
Health Sciences Atlanta, GA 30329-4027. Addendum to the toxicological profile for
benzene . (2015 June). Available from:
http://www.atsdr.cdc.gov/toxprofiles/Benzene_Addendum.pdf
7. Oak Ridge National Laboratory. Condensed toxicity summary for benzene. (updated
1998 Feb13). Available from: http://rais.ornl.gov/tox/profiles/benzen_c.html
8. Salim N.R. Analisis risiko kesehatan pajanan benzena pada karyawan di SPBU ‘X’
Pancoranmas Depok Tahun 2011. Depok: FKM UI; 2012
9. Suma'mur. Higiene perusahaan dan kesehatan kerja ( hiperkes ). Ed. 2. Jakarta:
Sagung Seto; 2013.
10. Agency for Toxic Substances and Disease Registry. Benzene. Available from:
http://www.atsdr.cdc.gov/MHMI/mmg3.pdf

Anda mungkin juga menyukai