Makalah Manajemen Industri
Makalah Manajemen Industri
NAMA : SYAFARUDDIN
NIM : 015 01 015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tentang
Penyimpanan Otomatis ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas
Manajemen Industri pada semester 6 diprogram studi Perawatan dan perbaikan Mesin
Politeknik Bosowa.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya apa bila tanpa
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak tidak akan dapat terselessaikan
dengan baik.
Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada makalah ini,
oleh karena itu saran dan kritik penulis harapkan dari pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik. Demikian, semoga makalah tentang Penyimpanan Otomatis ini
dapat bermanfaat.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
4.1. Kesimpulan............................................................................................................. 10
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian Gudang?
2. Mengetahui pengeloaan gudang secara tradisional dan modern?
3. Mengetahui Bagaimana proses aktivitas dalam pergudangan yang baik dan
benar?
1
4. Apa itu Autonomous Vehicle Storage and Retrieval Systems. (AVS/RS)
1.4. Manfaat
Manfaat melaksanakan praktikum proses produksi khususnya dalam
pembuatan tralis adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengetahui pengertian Gudang?
2. Mahasiswa mengetahui pengeloaan gudang secara tradisional dan modern?
3. Mahasiswa mengetahui Bagaimana proses aktivitas dalam pergudangan yang baik
dan benar?
4. Mahasiswa mengetahui apa itu Autonomous Vehicle Storage and Retrieval
Systems. (AVS/RS)
ii
BAB II TEORI DASAR
1
2.2. Pengelolaan Gudang
Dalam pengelolaan gudang secara tradisional, setiap barang yang diterima tidak
dikelompokkan sesuai dengan karakteristiknya, melainkan berdasarkan kedatangannya.
Dengan demikian, biaya penyimpanan bisa lebih mahal dan waktu yang diperlukan pada
saat pengiriman menjadi lebih lama.
ii
2.3. Tipe Jasa Pergudangan
Perencanaan
Industri pergudangan merupakan entitas bisnis yang meliputi infrastruktur dan fisik
gudang, serta jasa yang ditawarkannya. Pada dasarnya, industri pergudangan merupakan
rangkaian dalam sistem rantai pasok (supply chain management) sehingga proses
bisnisnya tidak dapat terlepas dari kerangka rantai pasok itu sendiri.
1
2.5. Aktivitas gudang
Selain itu, manajemen gudang juga diperlukan dalam menciptakan proses aktivitas
dalam pergudangan yang baik dan efisien, antara lain sebagai berikut:
a. Penerimaan (receiving), yaitu proses bongkar muat barang yang diterima dari
transportasi (trucking), identifikasi, pendaftaran, dan pengepakan ulang jika
memungkinkan.
b. Pemindahan barang dari proses bongkar muat ke dalam area penyimpanan (put
away).
c. Penyimpanan (storage), dapat dalam bentuk curah (in bulk) atau sudah disesuaikan
untuk pengambilan.
ii
d. Pengisian kembali (replenish), yaitu proses pengelolaan stok dengam
memindahkan barang dari gudang penyimpanan curah (bulk storage) ke gudang
penyimpanan yang sudah disesuaikan untuk pengambilan (pick storage). Hal ini
dilakukan hanya jika tingkat persediaan di pick storage sudah di bawah batas yang
ditentukan.
e. Pengambilan (pick), yaitu proses pengambilan barang berdasarkan kebutuhan,
dapat dalam bentuk bulk atau jumlah kecil.
f. Pengapalan (ship), yaitu proses pengepakan barang untuk kemudian dipersiapkan
dalam pengapalan (shipping).
g. Pada saat pengapalan, gudang dapat menjadi penghubung antara penerimaan
(receiving) dengan titik pengapalan, umumnya bagi barang yang tidak perlu
penyimpanan terlalu lama. Proses ini disebut cross-dock.
h. Penciptaan nilai tambah (value added), dimana gudang dapat menciptakan
tambahan nilai bagi suatu barang seperti pemberia label (labeling) atau penyortiran
(sorting). Dengan demikian, WHM memiliki peran sentral dalam mengontrol
penyimpanan dan pergerakan barang di dalam gudang serta proses transaksi,
penerimaan, pengapalan, penjemputan, dan penyimpanan.
1
BAB III PEMBAHASAN
Mesin penyimpanan dan pengambilan pergi ke lokasi yang tepat pada jadwal
yang ditentukan untuk mengumpulkan atau menempatkan barang yang diinginkan. Lokasi
item dan jadwal kapan barang seharusnya ditangani diprogram ke komputer yang
mengontrol SRM dan memperbarui informasi.
Sebagian besar barang dimuat dengan mudah pada palet, baik secara vertikal,
horizontal, atau keduanya, dan kemudian dibawa ke konveyor atau peralatan lain yang
mengarahkan barang ke lokasi yang ditentukan.
ii
Sistem AS / RS biasanya terdiri dari lima bagian, rak, gang, derek, titik input / output, dan
posisi pengambilan.
1
BAB III PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah membuat makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Secara umum, gudang merupakan sarana yang menyediakan waktu dan tempat
untuk bahan baku, produk industri, produk jadi, sekaligus sebagai media
pelayanan konsumen dalam menciptakan nilai tambah.
2. Dalam pengelolaan gudang secara tradisional, setiap barang yang diterima tidak
dikelompokkan sesuai dengan karakteristiknya, melainkan berdasarkan
kedatangannya. Dengan demikian, biaya penyimpanan bisa lebih mahal dan
waktu yang diperlukan pada saat pengiriman menjadi lebih lama. Sementara
pada pengelolaan gudang secara modern, barang dikelompokkan berdasarkan
karakteristiknya sehingga pengiriman didasarkan pada kebutuhannya. Dengan
demikian, biaya penyimpanan relatif lebih rendah dan waktu yang diperlukan
pada saat pengiriman menjadi lebih cepat.
3. proses aktivitas dalam pergudangan yang baik dan efisien, antara lain sebagai
berikut: Penerimaan (receiving), Pemindahan barang dari proses bongkar muat
ke dalam area penyimpanan, Penyimpanan (storage), Pengisian kembali
(replenish), Pengambilan (pick), Pengapalan (ship), Pada saat pengapalan,
Penciptaan nilai tambah (value added),
4. Sistem Penyimpanan dan Pengambilan Otomatis (AS / RS) secara tradisional
terdiri atas derek yang berjalan di sepanjang gang, mampu mentransfer unit-load
dari gerbang ke sel yang tepat di rak, dan sebaliknya, dengan bergerak secara
bersamaan menjadi arah horisontal dan vertikal.
4.2. Saran
1. Sebaiknya mahasiswa terlebih dahulu mengetahui pengertian pergudangan
sebelum mengenal sistem pergudangan yang lebih maju sehingga mahasiswa
mampu mengaitkan materi yang didapat sebelumnya dengan sistem
penyimpanan otomatis yang lebih modern
2. Sebaiknya mahasiswa tidak hanya mengetahui tentang materi yang diberikan
melainkan mampu menjelaskan materi materi yang terkait dengan tugasnya.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Department of Management and Production Engineering, Politecnico di Torino
Corso Duca degli Abruzzi 24, 10129 Torino, ITALY