Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

BAHASA INGGRIS PROFESI

NAMA : SYAFARUDDIN
NIM : 015 01 015

PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN


POLITEKNIK BOSOWA
MAKASSAR
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tentang
Penyimpanan Otomatis ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas
Manajemen Industri pada semester 6 diprogram studi Perawatan dan perbaikan Mesin
Politeknik Bosowa.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya apa bila tanpa
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak tidak akan dapat terselessaikan
dengan baik.

Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada makalah ini,
oleh karena itu saran dan kritik penulis harapkan dari pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik. Demikian, semoga makalah tentang Penyimpanan Otomatis ini
dapat bermanfaat.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.......................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1

1.3. Tujuan ...................................................................................................................... 1

1.4. Manfaat .................................................................................................................... 2

BAB II TEORI DASAR ............................................................................................................ 3

2.1. Pengertian Gudang .................................................................................................. 3

2.2. Pengelolaan Gudang ................................................................................................ 4

2.3. Tipe Jasa Pergudangan ............................................................................................. 5

2.5. Aktivitas gudang ....................................................................................................... 6

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................... 8

3.1. Autonomous Vehicle Storage and Retrieval Systems ............................................... 8

3.2. Bagaimana (AVS / RS) Bekerja ................................................................................. 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 10

4.1. Kesimpulan............................................................................................................. 10

4.2. Saran ...................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pergudangan merupakan salah satu infrastruktur dalam sistem logistik nasional
memiliki peran penting dalam menunjang ketersediaan dan kelancaran barang yang
diperdagangkan. Pada dasarnya, pergudangan dan persediaan merupakan sarana yang
mahal (costly) dalam hal sumberdaya manusia, fasilitas, dan peralatannya sehingga
kinerja gudang akan langsung berdampak pada rantai pasok secara keseluruhan.
Rancangan dan/atau manajemen pergudangan yang tidak memadai akan
berakibat pada inefisiensi rantai pasok. Aktivitas pergudangan diperlukan untuk beberapa
alasan seperti produksi musiman, permintaan musiman, produksi skala besar, quick
supply, produksi yang berkesinambungan, dan stabilisasi harga. Untuk menjamin sistem
pergudangan yang baik dibuatlah sistem penyimpanan barang yang lebih maju dengan
mengandalkan teknologi yang canggih pula yang umumnya dikenal dengan Autonomous
Vehicle Storage and Retrieval Systems. (AVS/RS)

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang berkaitan mengenai makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa itu Gudang?
2. Bagaimana pengeloaan gudang secara tradisional dan modern?
3. Bagaimana proses aktivitas dalam pergudangan yang baik dan benar?
4. Apa itu Autonomous Vehicle Storage and Retrieval Systems. (AVS/RS)

1.3. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian Gudang?
2. Mengetahui pengeloaan gudang secara tradisional dan modern?
3. Mengetahui Bagaimana proses aktivitas dalam pergudangan yang baik dan
benar?

1
4. Apa itu Autonomous Vehicle Storage and Retrieval Systems. (AVS/RS)

1.4. Manfaat
Manfaat melaksanakan praktikum proses produksi khususnya dalam
pembuatan tralis adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengetahui pengertian Gudang?
2. Mahasiswa mengetahui pengeloaan gudang secara tradisional dan modern?
3. Mahasiswa mengetahui Bagaimana proses aktivitas dalam pergudangan yang baik
dan benar?
4. Mahasiswa mengetahui apa itu Autonomous Vehicle Storage and Retrieval
Systems. (AVS/RS)

ii
BAB II TEORI DASAR

2.1. Pengertian Gudang


Gudang merupakan salah satu unsur penunjang dalam aktivitas logistik. Secara
umum, gudang merupakan sarana yang menyediakan waktu dan tempat untuk bahan
baku, produk industri, produk jadi, sekaligus sebagai media pelayanan konsumen dalam
menciptakan nilai tambah.
Dalam kompleksitas kegiatan produksi dan pemasaran, peran gudang juga
menjadi penting karena proses pengadaan (procurement) bahan baku yang beragam serta
kebutuhan konsumen yang bervariasi. Sebagai penyedia jasa bauran produk, gudang
dapat berfungsi sebagai pengatur varians produk yang berbeda dari berbagai
produsen/pabrik untuk kemudian didistribusikan kepada konsumen sesuai dengan
kebutuhannya (product mixing).
Dalam fungsinya sebagai bauran pasokan (supply mixing), gudang berperan
sebagai pengatur varians pemasok bahan baku untuk kemudian
didistribusikan kepada produsen/pabrik.

Gambar 2. 1. Fungsi gudang sebagai bauran produk dan pasokan.

1
2.2. Pengelolaan Gudang
Dalam pengelolaan gudang secara tradisional, setiap barang yang diterima tidak
dikelompokkan sesuai dengan karakteristiknya, melainkan berdasarkan kedatangannya.
Dengan demikian, biaya penyimpanan bisa lebih mahal dan waktu yang diperlukan pada
saat pengiriman menjadi lebih lama.

Gambar 2. 2. Pengelolaan penyimpanan dan distribusi barang secara tradisional

Sementara pada pengelolaan gudang secara modern, barang dikelompokkan


berdasarkan karakteristiknya sehingga pengiriman didasarkan pada kebutuhannya.
Dengan demikian, biaya penyimpanan relatif lebih rendah dan waktu yang diperlukan
pada saat pengiriman menjadi lebih cepat.

Gambar 2. 3. Pengelolaan penyimpanan dan distribusi barang secara modern

ii
2.3. Tipe Jasa Pergudangan
Perencanaan
Industri pergudangan merupakan entitas bisnis yang meliputi infrastruktur dan fisik
gudang, serta jasa yang ditawarkannya. Pada dasarnya, industri pergudangan merupakan
rangkaian dalam sistem rantai pasok (supply chain management) sehingga proses
bisnisnya tidak dapat terlepas dari kerangka rantai pasok itu sendiri.

1
2.5. Aktivitas gudang

Dalam menjalankan fungsi bisnisnya, bisnis pergudangan merupakan industri


yang berorientasi jasa pelayanan, baik penyewaan gudang maupun pengelolaan gudang.
Warehouse Management (WHM) memainkan peran penting dalam memaksimalkan
sarana pergudangan dan pelayanan bagi pengguna jasa gudang. Fungsi WHM yang
sebelumnya sebagai cost-center kini dapat berfungsi sebagai pencipta nilai tambah.
Dalam implementasinya, WHM dapat diterapkan berdasarkan fungsi dan klasifikasi
gudang, seperti:
a. Manajemen berdasarkan produk yang disimpan, seperti produk
yang mudah rusak, makanan beku, suku cadang, dan bahan khusus (seperti bahan
peledak).
b. Manajemen berdasarkan tahapan dalam rantai pasok, dimana gudang dapat
berfungsi sebagai pengatur bahan baku, barang proses, atau barang jadi.
c. Manajemen berdasarkan lokasi geografi, yaitu gudang dapat berfungsi sesuai
dengan lokasinya seperti wilayah, negara bagian, atau dunia.
d. Manajemen berdasarkan fungsi gudang sebagai penyimpan saja atau juga
termasuk fungsi lain seperti pemilihan (sorting) dan lain lain.
e. Manajemen yang disesuaikan dengan keperluan perusahaan,
dimana gudang dapat digunakan oleh satu perusahaan saja atau beberapa
perusahaan dengan produk yang beragam.

Selain itu, manajemen gudang juga diperlukan dalam menciptakan proses aktivitas
dalam pergudangan yang baik dan efisien, antara lain sebagai berikut:
a. Penerimaan (receiving), yaitu proses bongkar muat barang yang diterima dari
transportasi (trucking), identifikasi, pendaftaran, dan pengepakan ulang jika
memungkinkan.
b. Pemindahan barang dari proses bongkar muat ke dalam area penyimpanan (put
away).
c. Penyimpanan (storage), dapat dalam bentuk curah (in bulk) atau sudah disesuaikan
untuk pengambilan.

ii
d. Pengisian kembali (replenish), yaitu proses pengelolaan stok dengam
memindahkan barang dari gudang penyimpanan curah (bulk storage) ke gudang
penyimpanan yang sudah disesuaikan untuk pengambilan (pick storage). Hal ini
dilakukan hanya jika tingkat persediaan di pick storage sudah di bawah batas yang
ditentukan.
e. Pengambilan (pick), yaitu proses pengambilan barang berdasarkan kebutuhan,
dapat dalam bentuk bulk atau jumlah kecil.
f. Pengapalan (ship), yaitu proses pengepakan barang untuk kemudian dipersiapkan
dalam pengapalan (shipping).
g. Pada saat pengapalan, gudang dapat menjadi penghubung antara penerimaan
(receiving) dengan titik pengapalan, umumnya bagi barang yang tidak perlu
penyimpanan terlalu lama. Proses ini disebut cross-dock.
h. Penciptaan nilai tambah (value added), dimana gudang dapat menciptakan
tambahan nilai bagi suatu barang seperti pemberia label (labeling) atau penyortiran
(sorting). Dengan demikian, WHM memiliki peran sentral dalam mengontrol
penyimpanan dan pergerakan barang di dalam gudang serta proses transaksi,
penerimaan, pengapalan, penjemputan, dan penyimpanan.

Gambar 2. 4. Proses dalam pergudangan

1
BAB III PEMBAHASAN

3.1. Autonomous Vehicle Storage and Retrieval Systems

Sistem Penyimpanan dan Pengambilan Otomatis (AS / RS) secara tradisional


terdiri atas derek yang berjalan di sepanjang gang, mampu mentransfer unit-load dari
gerbang ke sel yang tepat di rak, dan sebaliknya, dengan bergerak secara bersamaan
menjadi arah horisontal dan vertikal.

Gambar 3. 1. Autonomous vehicle storage and retrieval system

3.2. Bagaimana (AVS / RS) Bekerja

Mesin penyimpanan dan pengambilan pergi ke lokasi yang tepat pada jadwal
yang ditentukan untuk mengumpulkan atau menempatkan barang yang diinginkan. Lokasi
item dan jadwal kapan barang seharusnya ditangani diprogram ke komputer yang
mengontrol SRM dan memperbarui informasi.
Sebagian besar barang dimuat dengan mudah pada palet, baik secara vertikal,
horizontal, atau keduanya, dan kemudian dibawa ke konveyor atau peralatan lain yang
mengarahkan barang ke lokasi yang ditentukan.

ii
Sistem AS / RS biasanya terdiri dari lima bagian, rak, gang, derek, titik input / output, dan
posisi pengambilan.

Gambar 3. 2. Sistem prgudangan dengan AVS / RS

1
BAB III PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Setelah membuat makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Secara umum, gudang merupakan sarana yang menyediakan waktu dan tempat
untuk bahan baku, produk industri, produk jadi, sekaligus sebagai media
pelayanan konsumen dalam menciptakan nilai tambah.
2. Dalam pengelolaan gudang secara tradisional, setiap barang yang diterima tidak
dikelompokkan sesuai dengan karakteristiknya, melainkan berdasarkan
kedatangannya. Dengan demikian, biaya penyimpanan bisa lebih mahal dan
waktu yang diperlukan pada saat pengiriman menjadi lebih lama. Sementara
pada pengelolaan gudang secara modern, barang dikelompokkan berdasarkan
karakteristiknya sehingga pengiriman didasarkan pada kebutuhannya. Dengan
demikian, biaya penyimpanan relatif lebih rendah dan waktu yang diperlukan
pada saat pengiriman menjadi lebih cepat.
3. proses aktivitas dalam pergudangan yang baik dan efisien, antara lain sebagai
berikut: Penerimaan (receiving), Pemindahan barang dari proses bongkar muat
ke dalam area penyimpanan, Penyimpanan (storage), Pengisian kembali
(replenish), Pengambilan (pick), Pengapalan (ship), Pada saat pengapalan,
Penciptaan nilai tambah (value added),
4. Sistem Penyimpanan dan Pengambilan Otomatis (AS / RS) secara tradisional
terdiri atas derek yang berjalan di sepanjang gang, mampu mentransfer unit-load
dari gerbang ke sel yang tepat di rak, dan sebaliknya, dengan bergerak secara
bersamaan menjadi arah horisontal dan vertikal.
4.2. Saran
1. Sebaiknya mahasiswa terlebih dahulu mengetahui pengertian pergudangan
sebelum mengenal sistem pergudangan yang lebih maju sehingga mahasiswa
mampu mengaitkan materi yang didapat sebelumnya dengan sistem
penyimpanan otomatis yang lebih modern
2. Sebaiknya mahasiswa tidak hanya mengetahui tentang materi yang diberikan
melainkan mampu menjelaskan materi materi yang terkait dengan tugasnya.

ii
DAFTAR PUSTAKA
Department of Management and Production Engineering, Politecnico di Torino
Corso Duca degli Abruzzi 24, 10129 Torino, ITALY

Kementrian perdagangan republik indonesia

Anda mungkin juga menyukai