Anda di halaman 1dari 2

Rekomendasi Kegiatan Adaptasi dan Mitigasi Bencana Banjir

Wilayah Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan (untuk Cirebon)


Rawan Banjir Pesisir (Rob) Kegiatan Adaptasi: Kawasan yang rawan terhadap bencana
Diizinkan kegiatan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai banjir (rob) di Kota Cirebon adalah
kawasan rawan bencana banjir Kecamatan Kejaksan dan
Diizinkan Pembangunan rumah dan bangunan yang diarahkan pada bangunan Lemahwungkuk.
adaptif terhadap banjir (penggunaan lantai dasar dengan ketinggian tertentu)
Pembatasan pendirian rumah dan atau bangunan kecuali untuk kepentingan Kegiatan pemberdayaan masyarakat
pemantauan ancaman bencana pada kawasan permukiman yang
Pembatasan kegiatan yang mempengaruhi kelancaran tata drainase di kawasan terdampak banjir dapat dilakukan
ini dengan pengembangan Kampung
Diizinkan pembangunan jalur dan shelter atau ruang evakuasi bencana bagi Ramah Iklim dan atau Kampung Tahan
masyarakat di lokasi yang aman dari banjir Bencana.
Diwajibkan pembuatan jalur hijau dengan penanaman dan pemeliharaan
mangrove; Ruang evakuasi bencana berupa jalur
Pengembangan sistem peringatan dini kenaikan muka laut dan pasang surut penyelamatan (escape road) adalah
Mengatur kegiatan dan/atau usaha-usaha kelautan yang diperbolehkan di jalan-jalan kota yang
kawasan sempadan pantai meliputi pelabuhan, tempat pelangan ikan, tower dikembangkan/direncanakan sebagai
penjaga keselamatan pengunjung pantai dan/atau kegiatan lain yang jalur pelarian ke bangunan/bukit
membutuhkan lokasi di tepi pantai. penyelamatan dan wilayah yang aman
apabila terjadi bencana alam.
Kegiatan Mitigasi:
Diizinkan peningkatan rekayasa konstruksi melalui pembuatan berbagai
bangunan pemecah ombak, tanggul dan kanal limpasan;
Diwajibkan pembuatan jalur hijau dengan penanaman dan pemeliharaan
mangrove;
Diizinkan pembangunan turap/talud/bronjong untuk mengatasi abrasi pantai
Diizinkan pembangunan infrastruktur pengendali banjir (drainase, kanal,
waterpond, sistem biopori, sumur resapan, dll)
Rawan Banjir Bantaran Kegiatan Adaptasi: Kawasan yang rawan terhadap bencana
Sungai Penetapan garis sempadan sungai banjir di Kota Cirebon adalah Kecamatan
Pembatasan pendirian rumah dan atau bangunan pada sempadan sungai paling Kejaksan, Pekalipan, Lemahwungkuk,
sedikit 10 meter dari tepi sungai dengan kedalaman sungai kurang dari 3 meter Harjamukti, dan Kesambi.
dan 15 meter dari tepi sungai dengan kedalaman sungai lebih dari 3 meter
sampai 20 meter
Pembatasan kegiatan yang mempengaruhi kelancaran tata drainase di kawasan
ini
Diizinkan pendirian bangunan prasarana sumber daya air dan inspeksi sungai
Diizinkan kegiatan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai
kawasan rawan bencana banjir
Diizinkan pembangunan jalur dan shelter atau ruang evakuasi bencana bagi
masyarakat di lokasi yang aman dari banjir
Pengembangan sistem peringatan dini dan pemantauan kenaikan muka air
sungai
Pemeliharaan prasarana pengendali banjir

Kegiatan Mitigasi:
Diizinkan normalisasi dan peningkatan saluran drainase
Diizinkan Pengurukan badan (palung) sungai untuk mengurangi sedimentasi
Diizinkan pembangunan turap/talud/bronjong untuk mengatasi erosi
sempadan sungai
Diizinkan pembangunan infrastruktur pengendali banjir tanpa mengurangi
dimensi tanggul sungai
Pengembangan system polder pada daerah berelevasi rendah yang dilengkapi
dengan waduk penampungan serta pompa penguras
Wilayah Hulu Sungai Kegiatan Adaptasi dan Mitigasi:
Penanaman dan penghijauan pada daerah hulu
Diwajibkan perlindungan daerah resapan air
Diizinkan terbatas kegiatan budidaya tidak terbangun yang memiliki
kemampuan tinggi dalam menahan limpasan air hujan
Diizinkan dilakukan penyediaan sumur resapan atau waduk pada lahan
terbangun yang sudah ada
Dilarang untuk seluruh jenis kegiatan yang mengganggu fungsi resapan air

Anda mungkin juga menyukai