Anda di halaman 1dari 9

4.2.

Pembahasan SPM
 Permenkes NO. 43 tahun 2016 menyatakan bahwa SPM Kesehatan adalah ketentuan

mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib

yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. SPM tahun 2016 memuat 12

jenis layanan dasar yang harus dipenuhi pemerintah kabupaten/kota.

 Pelayanan Kesehatan Dasar

N JENIS MUTU LAYANAN PENERIMA PERNYATAAN


O LAYANAN DASAR LAYANAN STANDAR
DASAR DASAR

1 Pelayanan Sesuai standar Ibu hamil. Setiap ibu hamil


kesehatan ibu hamil pelayanan antenatal. mendapatkan pelayanan

2 Pelayanan Sesuai standar Ibu bersalin. antenatal sesuai standar.


kesehatan ibu pelayanan Setiap ibu bersalin
bersalin persalinan. mendapatkan pelayanan
persalinan sesuai standar.
3 Pelayanan Sesuai standar Bayi baru lahir. Setiap bayi baru lahir
kesehatan bayi baru pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan
lahir bayi baru lahir. kesehatan sesuai standar.

4 Pelayanan Sesuai standar Balita. Setiap balita mendapatkan


kesehatan balita pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan sesuai
balita. standar.

5 Pelayanan Sesuai standar Anak pada usia Setiap anak pada usia
kesehatan pada usia skrining kesehatan pendidikan pendidikan dasar
pendidikan dasar usia pendidikan dasar. mendapatkan skrining
dasar. kesehatan sesuai standar.

6 Pelayanan Sesuai standar Warga Negara Setiap warga negara


kesehatan pada usia skrining kesehatan Indonesia usia Indonesia usia 15 s.d. 59
produktif usia produktif. 15 s.d. 59 tahun. tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar.

7 Pelayanan Sesuai standar Warga Negara Setiap warga negara


kesehatan pada usia skrining kesehatan Indonesia usia Indonesia usia 60 tahun ke
lanjut usia lanjut. 60 tahun ke atas mendapatkan skrining
atas. kesehatan sesuai standar.
8 Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita hipertensi
kesehatan penderita pelayanan kesehatan hipertensi. mendapatkan pelayanan
hipertensi penderita hipertensi. kesehatan sesuai standar.
9 Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita Diabetes
kesehatan penderita pelayanan kesehatan Diabetes Melitus. Melitus mendapatkan
Diabetes Melitus penderita Diabetes pelayanan kesehatan sesuai
Melitus. standar.

10 Pelayanan Sesuai standar Orang dengan Setiap orang dengan


Kesehatan orang pelayanan kesehatan gangguan jiwa gangguan jiwa (ODGJ) berat
dengan gangguan jiwa. (ODGJ) berat. mendapatkan pelayanan
jiwa berat kesehatan sesuai standar.

11 Pelayanan Sesuai standar Orang dengan Setiap orang dengan TB


kesehatan orang pelayanan kesehatan TB. mendapatkan pelayanan TB
dengan TB TB. sesuai standar.

12 Pelayanan Sesuai standar Orang berisiko Setiap orang berisiko


kesehatan orang mendapatkan terinfeksi HIV terinfeksi HIV (ibu hamil,
dengan risiko pemeriksaan HIV. (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
terinfeksi HIV pasien TB, waria/transgender, pengguna
pasien IMS, napza, dan warga binaan
waria/transgend lembaga pemasyarakatan)
er, pengguna mendapatkan pemeriksaan
napza, dan HIV sesuai standar.
warga binaan
lembaga
pemasyarakatan)
.

 Berdasarkan Permenkes No. 43 tahun 2016 pada bab II pasal 2 mengenai Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Keputusan Dinas Kesehatan Kabupaten

Jepara Nomor 127 tahun 2015 bebrapa indikator sudah terpenuhi, namun terdapat

indikator-indikator pelayanan kesehatan dasar yang nilai cakupannya masih belum

mencapai target.

 Ukuran/konstanta yang digunakan adalah dalam persentase (%). Pada SPM Puskesmas

Pakis Aji ada beberapa indikator yang tidak menggunakan ukuran/konstanta dalam

persentase (%), terutama pada UKM pengembangan.

Beberapa indikator dari puskesmas memiliki hasil cakupan 0 karena tidak ada kasus

yang berkaitan dengan penyakit tersebut sehingga hasil capaian terkait penemuan

penyakit tersebut menjadi > 100%, akan tetapi hal ini perlu evaluasi lebih lanjut apakah

memang tidak ada kasus yang berkaitan ataupun dikarenakan skrining yang belum

mencakup keseluruhan sehingga terdapat kasus yang luput dari pendataan.


A. Pelayanan Kesehatan Dasar
1) Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95% pada Tahun 2015
Indikator ini belum dapat dicapai di puskemas Mlonggo dimana hanya
didapatkan cakupan 94,09% dari sasaran sehingga didapatkan
pencapaian 96,01%.
2) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% pada Tahun 2015
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
B. 1) Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95% pada Tahun 2015
C. Indikator ini belum dapat dicapaiIndikator ini belum dapat dicapai
di puskesmas Mlonggo cakupan 78,61% dari sasaran sehingga
didapatkan pencapaian 78,61%.
3) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan 90% pada Tahun 2015
Indikator ini sudah dicapai di puskemas Mlonggo dimana hanya
didapatkan cakupan 99,3% dari sasaran sehingga didapatkan
pencapaian 100,8%.
4) Cakupan pelayanan nifas 90% pada Tahun 2015
Indikator ini sudah dapat dicapai di puskemas Mlonggo dimana
didapatkan cakupan 95,7% dari sasaran sehingga didapatkan
pencapaian 97,16%.
5) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80% pada Tahun
2010
Indikator ini sudah dapat dicapai di puskemas Mlonggo dimana hanya
didapatkan cakupan 83,4% dari sasaran sehingga didapatkan
pencapaian 104,75%.
6) Cakupan kunjungan bayi 90%, pada Tahun 2010
Indikator ini sudah dapat dicapai di puskemas Mlonggo dimana hanya
didapatkan cakupan 101,3% dari sasaran sehingga didapatkan
pencapaian 102,4%.
7) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100%
pada Tahun 2010
Indikator ini belum dapat dicapai di puskemas Mlonggo dimana hanya
didapatkan cakupan 0% dari sasaran sehingga didapatkan pencapaian
0%.
8) Cakupan pelayanan anak balita 90% pada Tahun 2010
Indikator ini sudah dapat dicapai di puskemas Mlonggo dimana hanya
didapatkan cakupan 104,6% dari sasaran sehingga didapatkan
pencapaian 106,7%.
9) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24
bulan keluarga miskin 100 % pada Tahun 2010
Tidak didapatkan data hasil rekapitulasi SPM
10) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% pada Tahun
2010
Indikator ini sudah dapat dicapai di puskemas Mlonggo dimana
didapatkan cakupan 100% dari sasaran sehingga didapatkan
pencapaian 100%.
11) Cakupan peserta KB aktif 70% pada Tahun 2010
Indikator ini sudah dicapai di puskemas Mlonggo dimana didapatkan
cakupan 88,3% dari sasaran sehingga didapatkan pencapaian 110,3%.
12) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 100% pada
Tahun 2010
 TB
Indikator ini penemuan penyakit ini sudah dapat dicapai di
puskemas Mlonggo dimana hanya didapatkan cakupan 0% dari
sasaran sehingga didapatkan pencapaian 100%. Hal ini
dikarenakan tidak adanya penemuan kasus TB di Kecamatan
Mlonggo
Indikator pengobatan penyakit TB ini belum dapat dicapai
di puskemas Mlonggo dimana hanya didapatkan cakupan 42,6%
dari sasaran sehingga didapatkan pencapaian 42,6%. Hal ini
disebabkan karena angka penyakit TB yang memang rendah dan
tidak memenuhi sasaran, sehingga pencapaian pengobatan yang
diberikan tidak sesuai dengan target namun sudah mencakup
semua penderita TB di area kerja puskesmas Mlonggo.
 HIV/AIDS

Indikator ini sudah dapat dicapai di puskemas Mlonggo dimana
didapatkan cakupan 272,7% dari sasaran sehingga didapatkan
pencapaian 272,7%.

 Malaria

Tidak didapatkan data hasil rekapitulasi SPM

 Diare
Indikator ini sudah dapat dicapai di puskemas Mlonggo dimana
didapatkan cakupan 100,5% dari sasaran sehingga didapatkan
pencapaian 100,5%.
 Kusta

Indikator ini belum dapat dicapai di puskemas Mlonggo dimana
hanya didapatkan cakupan 62,3% dari sasaran namun untuk
pencapaian tidak dapat ditentukan dikarenakan tidak adanya target

 DBD

Indikator ini sudah dapat dicapai di puskemas Mlonggo dimana
hanya didapatkan cakupan 2300% dari sasaran sehingga
didapatkan pencapaian 2300%.

 ISPA

Indikator ini belum dapat dicapai di puskesmas mlonggo dimana
terdapat 355,2% dari sasaran namun untuk pencapaian tidak dapat
ditentukan dikarenakan tidak adanya target satu tahun.

13) Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100% pada
Tahun 2015
Tidak Didapatkan data hasil rekapitulasi SPM
14) Pelayanan Kesehatan Rujukan
 Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100% pada tahun 2015

o Tidak Didapatkan data hasil rekapitulasi SPM

 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan
sarana kesehatan (RS) di kabupaten/Kota 100% pada tahun 2015

o Tidak Didapatkan data hasil rekapitulasi SPM

15) Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/
KLB Cakupan desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi kurang dari 24 jam 100% pada tahun 2015.
Tidak Didapatkan data hasil rekapitulasi SPM
16) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat cakupan desa siaga
Aktif 80% pada tahun 2015
Indikator dalam masalah promosi kesehatan belum memenuhi
standar pelayanan minimal dikarenakan presentasi cakupan masih ada
yang belum memenuhi target. Indikator dengan pencapaian kurang dari
100% diantaranya adalah indikator PKD dengan hari buka 6 hari kerja,
posyandu mandiri, pembinaan pos UKK, pembinaan SBH, dan
pembinaan pos lansia.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Target yang
digunakan berdasarkan surat Keputusan Kepala DInas Kabupaten
Jepara Nomor 128 tahun 2015 parameter yang dinilai adalah cakupan
desa siaga aktif sesuai dengan permenkes no
74/MENKES/PER/VII/2008
17) Berdasarkan Permenkes no 741/MENKES/PER/VII/2008, semua
indikator dan target yang tertera di SPM puskesmas Mlonggo sudah
mengikuti aturan di Permenkes, namun ada 5 indikator yang belum
masuk di SPM puskesmas Mlonggo, yaitu indikator pasal II ayat 2.a.9.
yaitu cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-
24 bulan keluarga miskin 100% pada tahun 2015, pasal II ayat 2.a.10
yaitu Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% pada tahun
2010, pasal II ayat 2.a.14 yaitu Cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin 100% pada tahun 2015, pasal II ayat 2.b.1. yaitu
cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100%
pada Tahun 2015, pasal II ayat 2.b.2 yaitu Cakupan pelayanan gawat
darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di
Kabupaten/Kota 100% pada tahun 2015, dan pasal II ayat 2.c. yaitu
Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa /
KLB cakupan desa/ kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi kurang dari 24 jam 100% pada tahun 2015
18) Menurut Kepmenkes No 828/MENKES/SK/IX/2008, ukuran untuk
konstanta yang digunakan adalah dalam persentase (%). Pada SPM
Puskesmas Mlonggo terdapat indikator yang tidak menggunakan
ukuran atau konstanta dalam presentase, yaitu pada indikator-indikator
P2M dan indikator UKM pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai