a. Karakteristik
Biasanya stone fish berkamuflase menyerupai batu sehingga sulit terlihat dan tidak
bergerak ketika didekati. Mekanisme terkena stone fish biasanya akibat terinjak,oleh
penyelam. Venom terletak di dorsal fine spine dan mengandung proteinaceous toxin yang
disebut verrucotoxin (VTX).
Famili Scorpaenidae dibagi menjadi tiga kelompok yang berbeda, berdasarkan struktur
organ dan toksisitas racunnya.
1. Pterois - Duri panjang dan ramping dengan kelenjar racun kecil dan sengatan yang
tidak terlalu berbahaya (misalnya Lionfish, Zebrafish)
Gambar. Lionfish
2. Scorpaena - Duri yang lebih pendek dan tebal dengan kelenjar racun yang lebih
besar dan sengatan yang lebih beracun (misalnya Scorpionfish, Bullrout, Sculpin)
Gambar. Scorpionfish
3. Synanceia - Dasi, duri kuat dengan kelenjar getah yang sangat berkembang dan
sengatan yang berpotensi fatal (misalnya Stonefish)
Gambar. Stonefish
b. Patofisiologi
Jumlah vertebra famili Scorpaenidae adalah 12-13 buah. Setiap tulang belakang
dikaitkan dengan sepasang kelenjar racun. Selubung pengikat yang longgar menutupi
setiap tulang belakang. Selubung ditekankan ke tulang belakang selama envenomation,
menyebabkan kompresi kelenjar racun terletak di dasar duri. Venom kemudian berjalan
dari kelenjar melalui depresi anterolateral di duri dan masuk ke luka, dengan cara yang
serupa dengan enkapsulasi ikan pari.. Toksisitas racun adalah karena protein antigenik dan
panas labil dengan berat molekul tinggi.
c. Gejala dan Tanda
Luka tusukan bisa menyakitkan, dengan edema yang cepat dan perdarahan
subkutan. Rasa sakit bisa berlangsung selama beberapa jam, edema biasanya sembuh
dalam dua sampai tiga hari, dan perubahan warna bisa berlangsung sampai empat atau
lima hari.
Gejala sistemik jarang terjadi, hanya pada sekitar 13% kasus. Gejala tersebut antara
lain sianosis, bradikardia (denyut jantung lambat), hipotensi dan gagal napas. Dalam kasus
ekstrim, sindrom kompartemen dan nekrosis jaringan mungkin terjadi
d. Tatalaksana Awal