Anda di halaman 1dari 10

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Definisi Logam dan Klasifikasinya


Logam adalah unsur kimia yang memiliki sifat kuat, keras, liat, merupakan
penghantar panas dan listrik, serta mempunyai titik lebur tinggi. Benda logam
pada awalnya dibuat dari bijih logam, dimana bijih logam dapat diperolah
dengan cara menambang baik yang berupa bijih logam murni maupun yang
bercampur dengan materi lain.
Bijih logam yang diambil dalam keadaan murni diantaranya adalah emas,
platina, perak, bismus dll. Sedangkan ada juga bijih logam yang bercampur
dengan unsur lain seperti tanah liat, fosfor, silikon, karbon, serta pasir.
A. Klasifikasi Logam
Material Logam dikelompokan menjadi dua yaitu
1. Logam Besi (ferrous)
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, keras,
penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Bijih
logam ditemukan dengan cara penambangan yang terdapat dalam
keadaan murni atau bercampur. Logam Besi (Ferrous) juga terdiri
menjadi tiga yaitu;
a) Baja Karbon
Baja karbon adalah baja yang hanya terdiri dari Besi (Fe) dan
karbon (C) saja tanpa adanya bahan pemadu dan unsure lain yang
kadang terdapat pada baja karbon seperti Si, Mn, P hanyalah dengan
presentase sangat kecil biasa disebut impurities.
Kandungan karbon dalam besi akan sangat menentukan
kekerasan suatu baja karbon, semakin banyak unsur karbon, maka
semakin keras suatu baja karbon. Untuk penggunaanya, maka baja
karbon di klasifikasikan menjadi atas 3 kelompok utama, yaitu:
- Baja Karbon Rendah.
Kandungan karbon pada baja ini antara 0.10 sampai 0.25 % .
Karena kadar karbon yang sangat rendah maka baja ini lunak dan
tentu saja tidak dapat dikeraskan, dapat ditempa, dituang, mudah
dilas dan dapat dikeraskan permukaannya ( case hardening )
Baja dengan prosentase karbon dibawah 0.15 % memiliki sifat
mach ability yang rendah dan biasanya digunakan untuk
konstruksi jembatan, bangunan, dan lainnya.
- Baja Karbon Menengah
Kandungan karbon pada baja ini antara 0.25 sampai 0.55 % .
Baja Karbon Tinggi.
Kandungan karbon pada baja ini antara 0.55 sampai 0.70 % .
Besi Tuang Kelabu
Besi tuang kelabu adalah salah satu yang paling banyak
digunakan. Pendinginan yang lambat dari proses penuangan
memungkinkan karbon membentuk lapisan secara random
(acak).Lebih dari 3% silikon ditambahkan untuk membantu
terbentuknya grafit. Besi tuang kelabu digunakan secara luas di
industri karena relatitif lunak, mudah di cetak ,dan dapat di las.
b) Baja Paduan
Baja paduan adalah baja yang mengandung satu atau lebih
unsur paduan yang ditambahkan untuk mendapatkan sifat-sifat yang
tidak dimiliki baja karbon atau besi tuang.
Unsur –unsur yang ditambahkan pada baja adalah untuk :
- Menambahkan kemampuan baja untuk dikeraskan
- Meningkatkan keliatan
- Meningkatkan ketahanan aus
- Meningkatkan ketahanan terhadap korosi
Unsur-unsur yang bisa ditambahkan pada baja paduan antara
lain adalah :
- Karbon ( C )
- Mangan (Mn)

2. Logam Non Besi (Non Ferrous)


Logam non besi merupakan semua unsur logam yang komposisi
utamanya bukan besi. Logam non besi juga sering digunakan walaupun
pada umumnya jarang sekali di industri. Logam non-ferro
dikelompokan menjadi : logam berat, logam ringan ,logam mulia, dan
logam radio aktif. Karena banyak sekali jenisnya topik ini hanya akan
uraikan beberapa jenis yang paling banyak dipakai pada kegiatan
produksi atau kehidupan sehari-hari.
a) Logam Berat
- Tembaga (cu)
- Timah Putih (Sn)
- Timbal (Pb)
- Seng (Zn)
- Nikel (Ni)
b) Logam Ringan
- Alumunium (Al)
- Magnesium (Mg)
c) Logam Mulia
- Perak (Ag)
- Platina (Pt)
- Emas (Au)

3.2. Pengaruh Unsur Paduan


Setiap baja memiliki perbedaan sifat tertentu, misalnya kemampuan bentuk,
kemampuan las, kekerasan, kekuatan tarik dan lainnya yang juga dipengaruhi
oleh kandungan unsur-unsur pemadu. Adapun unsur-unsur paduan pada baja
dan pengaruhnya yaitu:
A. Nikel
1. Mempunyai sifat yang ulet dan tahan terhadap bahan kimia
2. Tahan korosi dan asam;
3. Pemakaian kadar nikel yang tinggi menyebabkan turunnya sifat magnet
pada baja;
4. Memiliki koefisien yang rendah.
5. Menaikkan ketangguhan
B. Krom
1. Menambah ketahanan terhadap gesekan
2. Menaikan kekuatan tarik dengan sifat plastis yang sangat tinggi;
3. Menambah besar kemampuan untuk dikeraskan;
4. Menambah daya tahan terhadap korosi dan temperatur tinggi.
C. Mangan
1. Berfungsi sebagai deoksidan;
2. Mengikat belerang (sulfur, S). sulfur dan besi akan membentuk besi
sulfida yang titik cairnya rendah, mengakibatkan timbulnya rapuh panas
(hot shortness);
3. Mangan bereaksi dengan sulfur membentuk mangan sulfida (MnS) yang
mempunyai titik cair tinggi;
4. Dapat menghaluskan pearlit, sehingga terjadi peningkatan kekuatan dan
ketangguhan.
5. Meningkatkan ketahanan abrasi
6. Memperbaiki kualitas permukaan
3.3. Pelapisan Logam
Pelapisan logam adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan
sifattertentu pada suatu permukaan benda kerja, dimana diharapkan benda
tersebut akanmengalami perbaikan baik dalam hal struktur mikro maupun
ketahanannya, dan tidakmenutup kemungkinan pula terjadi perbaikan terhadap
sifat fisiknya. Pelapisan logammerupakan bagian akhir dari proses produksi dari
suatu produk. Proses tersebut dilakukan setelah benda kerja mencapai bentuk
akhir atau setelah proses pengerjaan mesin serta penghalusan terhadap
permukaan benda kerja yang dilakukan. Dengan demikian, proses pelapisan
termasuk dalam kategori pekerjaan finishing atau sering juga disebut tahap
penyelesaian dari suatu produksi benda kerja.
A. Macam-macam Pelapisan Logam
1. Pelapisan Dekoratif
Pelapisan dekoratif bertujuan untuk menambah keindahan tampak
luar suatubenda atau produk. Sekarang ini pelapisan dengan bahan krom
sedang digemari karena warnanya yang cemerlang, tidak mudah
terkorosi dan tahan lama. Produk yang dihasilkan banyak digunakan
sebagai aksesoris pada kendaraan bermotor baik yang beroda 2 maupun
pada kendaraan beroda 4. Dengan kata lain pelapisan ini hanya untuk
mendapatkan bentuk luar yang baik saja. Logam-logam yang umum
digunakan untuk pelapisan dekoratif adalah emas, perak, nikel dan
krom.
2. Pelapisan Protektif
Pelapisan protektif adalah pelapisan yang bertujuan untuk
melindungi logamyang dilapisi dari serangan korosi karena logam
pelapis tersebut akan memutusinteraksi dengan lingkungan sehingga
terhindar dari proses oksidasi.
3. Pelapisan Katodik
Pelapisan katodik merupakan pelapisan dimana potensial listrik
logam pelapis lebih katodik terhadap substrat. Contohnya pelapisan pada
tembaga yang memiliki potensial listrik +0,34 Volt yang dilapisi dengan
logam Emas yang memiliki potensial listrik +1,5 Volt. Logam Emas
bersifat lebih mulia dibandingkan dengan logam tembaga, maka apabila
logam pelapis mengalami cacat, logam yang dilapisi akan terekspose ke
lingkungan dan bersifat anodik sehingga akan terjadi korosi lokal yang
intensif terhadap substrat. Pelapisan katodik sangat cocok digunakan
pada pelapisan dekoratif karena umumnya aksesoris dan perhiasan dari
bahan-bahan imitasi tidak dikenai gaya-gaya dari luar sehingga kecil
kemungkinan untuk mengalami cacat local pada permukaan.

3.4. Elektroplating
A. Definisi Elektroplating
Dalam teknologi pengerjaan logam, proses Electroplating dikategorikan
sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana,
Electroplating dapat diartikan sebagai proses pelapisan logam, dengan
menggunakan bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu guna
memindahkan partikel logam pelapis ke material yang hendak
dilapis.Pelapisan logam dapat berupa lapis seng (zink), galvanis, perak,
emas, brass, tembaga, nikel dan krom. Penggunaan lapisan tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan masing-masing material.
Perbedaan utama dari pelapisan tersebut selain anoda yang digunakan,
adalah larutan elektrolisisnya. Dalam penelitian yang baru belakangan ini
(tahun 2004), dilakukan oleh Tadashi Doi dan Kazunari Mizumoto, mereka
menemukan larutan baru (elektrolisis) yang dinamakan larutan citrate (
kekerasan deposit mencapai 440 VHN).
Proses Electroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi
suatu material.Salah satu contoh perubahan fisik ketika material dilapis
dengan nikel adalah bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap
korosi, serta bertambahnya kapasitas konduktifitasnya.Adapun dalam sifat
mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupun tekan dari suatu material
sesudah mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya.Karena itu, tujuan
pelapisan logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk meningkatkan sifat
teknis/mekanis dari suatu logam, yang kedua melindungi logam dari korosi,
dan ketiga memperindah tampilan (decorative).

B. Skema Proses Electroplating


Perpindahan ion logam dengan bantuan arus listrik melalui larutan
elektrolit sehinnga ion logam mengendap pada benda padat yang akan
dilapisi. Ion logam diperoleh dari elektrolit maupun berasal dari pelarutan
anoda logam di dalam elektrolit. Pengendapan terjadi pada benda kerja yang
berlaku sebagai katoda.

Gambar 3.2 Skema proses Electroplating


C. Jenis larutan elektrolit
Jenis larutan elektrolit yang dipakai dalam elektroplating ialah elektrolit
asam, netral dan basa. Dinamakan larutan elektrolit sebab dapat
menghantarkan arus listrik.
Bak pelapisan pada umunya mengandung :
1. Garam yang mengandung ion logam
2. Garam yang berfungsi menambah daya hantar larutan
3. Larutan yang bertindak sebagai buffer untuk menjaga pH larutan yang
dikehendaki
4. “Adition Agent” untuk mempengaruhi jenis larutan yang dihasilkan

D. Faktor yang mempengaruhi lapisan :


1. Logam Dasar
Harus berbentuk batang yang mempunyai penampang melintang
bulat atau persegi (berbentuk pelat). Logam dasar harus bebas dari
lemak dan kotoran-kotoran oksida yang dapat mempengaruhi pelekatan
lapisan dan dapat menimbulkan korosi.

2. Rapat Arus
Pada proses ini jumlah logam yang terdeposisi pada katoda atau
yang lenyap dari anoda. Rapat arus yang timbul dapat mempercepat
terjadinya pengendapan namun hasilnya kasar.di samping itu rapat arus
yang tinggi dapat menyebabkan pelarutan kembali pada lapisan yang
terbentuk. Rapat arus yang rendah menyebabkan pelepaan ion lambat
sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama.
Rapat arus terbagi dalam dua macam rapat arus dan rapat arus
katoda. Proses lapis listrik rapat arus yang diperhitungkan adalah rapat
arus katoda, yaitu banyaknya arus listrik yang diperlukan untuk
mendapatkan atom-atom logam pada tiap satuan luas permukaan benda
kerja yang akan dilapisi. Untuk proses lapis listrik ini faktor rapat arus
memegang peranan sangat penting, karena akan mempengaruhi efesiensi
pelapisan reaksi reduksi oksidasi dan difusi dari hasil pelapisan pada
permukaan benda yang dilapis.

3. pH Larutan
Larutan yang bersifat netral atau mendekati netral mudah menjadi
larutan yang bersifat basa dipermukaan katoda, sehingga lapisan yang
terbentuk akan tercampur dengan lapisan garam basa atau hidroksida.pH
yang terlalu rendah memudahkan terjadinya reaksi pembentukan gas
hidrogen dan melarutnya kembali lapisan yang terjadi.
4. Suhu
Suhu sangat penting untuk menyeleksi cocoknya jalannya reaksi dan
melindungi pelapisan. Keseimbangan suhu ditentukan oleh beberapa
faktor seperti ketahanan, jarak anoda dan katoda, serta ampere yang
digunakan.
Temperatur terlalu rendah dan rapat arus yang cukup optimum akan
mengakibatkan hasil pelapisan menjadi kasar dan kusam, tetapi jika
temparatur tinggi dengan rapat arus yang optimum maka hasil pelapisan
menjadi tidak merata.

E. Fungsi Elektroplating
Dalam teknologi pengerjaan logam, proses lapis listrik termasuk ke
dalamproses pengerjaan akhir (metal finishing). Adapun fungsi dan tujuan
dari pelapisanlogam adalah sebagai berikut :
1. Memperbaiki tampak rupa (dekoratif) misalnya ; pelapisan emas,
perak,kuningan, dan tembaga.
2. Melindungi logam dan dekorasi, yaitu :
3. Melindungi logam dasar dengan logam yang lebih mulia, misalnya
;pelapisan platina, emas dan baja.
4. Melindungi logam dasar dengan yang kurang mulia, misalnya ;
pelapisanseng dan baja.
5. Meningkatkan ketahanan produk terhadap gesekan (abrasi), misalnya
;pelapisan krom keras.
6. Memperbaiki kehalusan /bentuk permukaan toleransi logam dasar
misalnya ;pelapisan nikel, krom dan lain sebagainya.
7. Elektroforming, yaitu ; membentuk benda kerja dengan cara endapan.

F. Jenis-jenis proses pelapisan listrik (Elektroplating), antara lain :


1. Pelapisan Nikel
Pada saat ini, pelapisan nikel pada besi banyak sekali dilaksanakan
baik untuk tujuan pencegahan karat ataupun untuk menambah
keindahan. Dengan hasil lapisannya yang mengkilap maka dari segi ini
nikel adalah yang paling banyak diinginkan untuk melapis permukaan.
Dalam pelapisan nikel selain dikenal lapisan mengkilap, terdapat juga
jenis pelapisan yang buram hasilnya. Akan tetapi tampak permukaan
yang buram inipun dapat juga digosok hingga halus dan mengkilap.
Jenis lain dari pelapisan nikel adalah pelapisan yang berwarna hitam.
Warna hitam inipun tampak menarik dan digunakan biasanya untuk
melapis laras senapan dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai