No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
(ttdKa PKM) YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
6. Bagan Alir
Setiapinformasi yang
bersifatmedis yang
dimilikiPuskesmastidakbo
lehdisebarkan
8. Rekaman
Tanggal mulai
historis No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
perubahan
PEMBERIN IMUNISASI HEPATITIS B0
UNIJECT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
(ttdKa PKM) YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
1. Pengertian PetugasImunisasidalammempersiapkanalat/
saranaVaksinsertakesiapanpetugasdalampemberianImunisasi Hb0
Unijectkepada neonates 0 – 7 hari
2. Tujuan Sebagaipedomankerjapetugasimunisasidalammemberikanimunisasi
Hb0 unijectpada neonates 0- 7 hari
.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. ................... tentang
..................................
4. Referensi 1.
5. Langkah- 1. Petugasmenyiapkanalat (kapas air hangat /kapas DTT)
langkah 2. Petugasmenyiapkanvaksin hb0 uniject
(vaksindimasukankedalamtermosvaksin)
3. Petugasmenyiapkansasaran
(memebritahukankepadaorangtuatentangtempatlokasi penyuntikan
4. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal:
g. Untuk kepentingan pasien.
h. Untuk memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum / perintah pengadilan.
i. Permintaan dan atau persetujuan pasien sendiri.
j. Permintaan institusi / lembaga berdasarkan ketentuan
perundang- undangan.
k. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan audit medis
sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien. Dengan syarat
harus dilakukan secara tertulis kepada pimpinan sarana
pelayanan kesehatan.
l. Penjelasan isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter/
dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis dari
pasien atau berdasarkan peraturan perundang- undangan.
Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan isi
rekam medis secara tertulis atau langsung kepada pemohon
tanpa izin pasien berdasarkan peraturan perundang –
undangan.
6. Bagan Alir
Setiapinformasi yang
bersifatmedis yang
dimilikiPuskesmastidakbo
lehdisebarkan
8. Rekaman
Tanggal mulai
historis No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
perubahan
INSPEKSI SANITASI RUMAH
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
1. Pengertian Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga.
Yang dilakukan dalam inspeksi sanitasi rumah adalah melakukan
pengamatan, pemeriksaan dan pengukuran terhadap kondisi sarana
sanitasi rumah
2. Tujuan - Mengetahui apakah rumah tersebut memenuhi syarat kesehatan
atau tidak
- Mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat penghuninya
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. ................... tentang Inspeksi
sanitasi rumah
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan no. 829/Menkes/SK/VII/1999
tentang persyaratan kesehatan perumahan
2. Pedoman Tekhnis Penilaian Rumah Sehat, Depkes RI, 2002,
5. Alat dan 1. Formulir Inspeksi sanitasi
bahan 2. ballpoint
3. visum
4. berita acara
5. Hygrometer
6. luxmeter
6. Langkah- 1 Pelaksanaan
langkah
a. Perhatikan komponen rumah, seperti :
Langit-langit, dinding, lantai, jendela, ventilasi, lubang asap
dapur.
b. Perhatikan dan periksa sarana sanitasi, seperti :
sarana air bersih, jamban, sarana pembuangan air limbah,
tempat sampah
c. Cari informasi perilaku penghuni :
- Membuka jendela kamar
- Membersihkan rumah dan halaman
- Membuang tinja bayi/balita di WC
- Membuang sampah
- PSN-3M
- Kebiasaan berobat
d. Cari informasi lainnya, seperti :
- Kotak P3K
- Letak kandang ternak
e. Buat kesimpulan hasil IS
Jika nilainya 1.068 – 1.200 = SEHAT
Jika nilainya < 1.068 = TIDAK SEHAT
2 Pencatatan dan pelaporan
Catat hasil IS dan laporkan ke Kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan.
7. Unit Terkait - Lintas program (Promkes, Pet. TB, Pet. Diare, Surveilans, Pet.
DBD, dll)
- Lintas sektor (Desa, Kecamatan, dll)Unit Rawat Jalan
INSPEKSI SANITASI SARANA
AIR BERSH
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
7. Unit Terkait - Lintas program (Promkes, Pet. TB, Pet. Diare, Surveilans, Pet.
DBD, dll)
- Lintas sektor (Kelurahan, Kecamatan, PDAM dll)
INSPEKSI SANITASI TEMPAT TEMPAT
UMUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
5. Penilaian
Penilaian fisik
o Penilaian ini direalisasikan dalam bentuk chek list dengan
sistem bobot nilai, nilai baik atau memenuhi syarat jika
mencapai 70% atau lebih.
Penilaian kualitas
o Pemeriksaan kualitas air bersih
o Pemeriksaan kualitas udara
o Pemeriksaan kualitas air limbah
Kesimpulan pemeriksaan
o Dari kedua pemeriksaan tersebut diambil suatu
kesimpulan hasil pemeriksaan setelah diperoleh hasil
pemeriksaan laboratorium.
6. Pengambilan gambar
Bila memungkinkan maka dilakukan pengambilan gambar yang
berguna untuk
Melihat perubahan yang terjadi pada setiap pemeriksaan
Memotivasi pengusaha untuk mau malakukan pembenahan
dan perbaikan
Bahan penyuluhan dan laporan kegiatan
7. Buku Pemeriksaan Tempat Tempat Umum
Setiap Tempat Tempat Umum disediakan Buku Pemeriksaan
Tempat Tempat Umum dengan maksud untuk menuliskan
riwayat dari waktu ke waktu sehingga dapat diikuti
perkembangan penyehatannya.
Untuk setiap penjamah diberikan buku kesehatan penjamah
yang merupakan catatan riwayat kesehatannya.
8. Penyuluhan dan Diskusi
Selama kunjungan lakukan penyuluhan dan motivasi, baik
mengenai hasil pemeriksaan maupun persyaratan yang harus
diikuti serta saran teknis lainnya.
9. Pencatatan dan Pelaporan
Hasil kegiatan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan
7. Unit Terkait
- Lintas program (Promkes, Pet. TB, Pet. Diare, Surveilans, Pet.
DBD, dll)
- Lintas sektor (Kelurahan, Kecamatan, dll)
INSPEKSI SANITASI TEMPAT
PENGELOLAAN MAKANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
5. Penilaian
Penilaian fisik
o Penilaian ini direalisasikan dalam bentuk chek list dengan
sistem bobot nilai, nilai baik atau memenuhi syarat jika
mencapai 70% atau lebih.
Penilaian kualitas
o Pemeriksaan cemaran pada makanan
Indikator terjadinya cemaran digunakan E.coli
o Pemeriksaan kebersihan alat masakan dan makanan
Indikator terjadinya cemaran digunakan E.coli untuk
menilai kebersihan dan angka kuman dibawah 100 untuk
kebersihan penyimpanan
o Pemeriksaan carier penjamah makanan
Melakukan rectal swab, indikatornya salmonella dan
shigella
o Pemeriksaan kualitas air bersih
Kesimpulan pemeriksaan
o Dari kedua penilaian tersebut diambil suatu kesimpulan
hasil pemeriksaan setelah diperoleh hasil pemeriksaan
laboratorium.
6. Pengambilan gambar
Bila memungkinkan maka dilakukan pengambilan gambar yang
berguna untuk
Melihat perubahan yang terjadi pada setiap pemeriksaan
Memotivasi pengusaha untuk mau malakukan pembenahan
dan perbaikan
Bahan penyuluhan dan laporan kegiatan
7. Buku Pemeriksaan Tempat Pengelolaan Makanan
Setiap Tempat Pengelolaan Makanan disediakan Buku
Pemeriksaan Tempat Pengelolaan Makanan dengan maksud
untuk menuliskan riwayat dari waktu ke waktu sehingga dapat
diikuti perkembangan penyehatannya.
Untuk setiap penjamah diberikan buku kesehatan penjamah
yang merupakan catatan riwayat kesehatannya.
8. Penyuluhan dan Diskusi
Selama kunjungan lakukan penyuluhan dan motivasi, baik
mengenai hasil pemeriksaan maupun persyaratan yang harus
diikuti serta saran teknis lainnya.
9. Pencatatan dan Pelaporan
Hasil kegiatan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan
7. Unit Terkait Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Disperindag
Dinas Kesehatan
Puskesmas
INSPEKSI SANITASI TEMPAT
PEMBUANGAN SAMPAH
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
7. Langkah- 1. Persiapan
langkah Siapkan : Formulir, ballpoint, visum, berita acara, fly grill, hit
counter
2. Pelaksanaan
a. Perhatikan konstruksi TPS
b. Perhatikan jaraknya dengan pemukiman
c. Apakah ada sampah yang berceceran dan tidak tertampung
d. Hitung kepadatan lalat, dengan cara :
- Letakkan fly grill di dekat TPS
- Hitung jumlah lalat yang hinggap di fly grill selama 10 detik
- Lakukan sebanyak 10 kali pengukuran pada beberapa titik
- Hitung rata-rata kepadatan lalat dari 5 hasil pengukuran
yang tertinggi.
e. Buat kesimpulan hasil IS
Jika nilainya 0 – 6 = Baik
Jika nilainya 9 – 22 = Sedang
Jika nilainya 29 – 50 = Buruk
3. Pencatatan dan pelaporan
Catat hasil IS dan laporkan ke Kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan.
8. Unit terkait - Lintas program (Promkes, Pet. TB, Pet. Diare, Surveilans, Pet.
DBD, dll)
- Lintas sektor (Kelurahan, Kecamatan, DKP dll)
KLINIK SANITASI
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
Langkah-langkah konseling:
- Menanyakan permasalahan yang dihadapai klien
- Mencatat nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat
- Melakukan wawancara
- Membantu menyimpulkan permasalahan
- Memberikan saran pemecahan masalah
- Bila diperlukan, buat kesepakatan untuk kunjungan rumah.
b. Luar Gedung Puskesmas
Kunjungan rumah
- Mempelajari hasil wawancara atau konseling .
- Menyiapkan dan membawa bahan dan alat yang diperlukan.
- Menginformasikan /bekerjasama dengan kader, perangkat
desa, tokoh masyarakat yang terkait dan tenaga
medis/paramedis.
- Melakuan pemeriksaan dan pengamatan lingkungan serta
perilaku.
- Membantu menyimpulkan hasil kunjungan.
- Memberikan saran tindak lanjut.
c. Tindak Lanjut
Diarahkan untuk:
- Mengetahui realisasi atau kesesuaian antara rencana tindak
lanjut dengan kenyataan
- Keterlibatan masyarakat, lintas program dan lintas sektor
- Perkembangan kejadian penyakit dan permasalahan
kesehatan lingkungan
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
Yosi Garniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
1. Pengertian Proses mengambil sampel air yang berasal dari suatu sarana air
bersih (Sumur gali, sumur pompa tangan, dll) untuk pemeriksaan
parameter mikrobiologis.
2. Tujuan Untuk mengetahui kualitas air bersih apakah memenuhi syarat
kesehatan atau tidak berdasarkan parameter bakteriologi.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. ................... tentang
Pengambilan sampel air bersih untuk pemeriksaan bakteriologi
4. Referensi 1. PMK 416 / 1990 , Syarat – syarat pengawasan kualitas air
2. PMK 736 / 2010, Tatalaksana pengawasan kualitas air minum.
3. PMK 492 / 2010, Persyaratan kualitas air minum.
4. Depkes RI . 2006, Pedoman Penyelenggaraan Hygiene sanitasi
Depot air minum
5. Depkes RI, 1995, Pengawasan Kualitas Air untuk Penyediaan air
Bersih Pedesaaan dan Kota Kecil.
5. Alat dan 1. Lampu spirtus
bahan 2. Kapas alkohol
3. Botol sampel steril
4. Kertas label
5. Coolbox
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
1. Pengertian Proses mengambil sampel air yang berasal dari suatu sarana air
bersih (Sumur gali, sumur pompa tangan, dll) untuk pemeriksaan
parameter kimia.
2. Tujuan Untuk mengetahui kualitas air bersih apakah memenuhi syarat
kesehatan atau tidak berdasarkan parameter kimia.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. ................... tentang
Pengambilan sampel air bersih untuk pemeriksaan kimia
4. Referensi 1. UU No. 36/2009 tentang Kesehatan
2. Juklak/Juknis Pengawasan kualitas Air Aspek Kimia Air Minum
dan Air Bersih, Depkes RI, 1993
3. KMK-No.-1428-ttg-Pedoman-Penyelenggaraan-Kesling-di-
Puskesmas
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
6. Langkah- pH TESTER
langkah 1. Lepaskan tutup pelindung.
2. Nyalakan pada posisi ON pada bagian atas alat.
3. Kalibrasi alat dengan buffer pH 4 untuk pengukuran air
limbah atau buffer pH 7 untuk pengukuran air bersih/air
minum.
4. Lakukan pengukuran antara posisi pada level maksimun
dan minimum seperti yang tertera pada alat.
5. Diamkan pada air yang akan diukur, tunggu sampai dengan
angka pada layar pengukuran stabil/tetap.
6. Catat sebagai hasil pengukuran.
7. Pengukuran selesai tekan tombol OF, keringkan elektroda
dengan tisu dan tutup kembali dengan tutup pelindungnya.
HYGROMETER
1. Nyalakan alat pada posisi ON
2. Pasang pada lokasi yang akan diukur suhu dan
kelembabannya berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
3. Tekan tombol “Min” untuk mengetahui suhu terendah lokasi
yang diperiksa dan tekan tombol ‘Max” untuk mengetahui suhu
tertinggi lokasi yang diperiksa.
4. Baca dan catat hasil pengukuran suhu dan kelembaban pada
layar.
5. Lepas kembali battery setelah selesai digunakan.
LUX METER
1. Pasang battery sebagai sumber tenaga.
2. Tentukan tempat pengukuran.
3. Hidupkan alat pada posisi ON.
4. Tentukan satuan sebagai skala pengukuran, misalny Lux
dengan menggeser tombol pada panel depan Lux Meter.
5. Buka penutup sensor pengukur cahaya.
6. Lakukan pengukuran dengan memposisikan sensor pada lokasi
yang akan diukur (ketinggian posisi sensor disesuaikan dengan
maksud dan tujuan pengukuran cahaya).
7. Catat sebagai hasil pengukuran.
8. Lepas kembali battery setelah Lux Meter digunakan
7. Unit terkait
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
5. Alat dan
bahan
6. Langkah- 1. Air limbah yang berasal dari kamar mandi disalurkan ke riol
langkah kota.
2. Air limbah yang berasal dari laboratorium harus diolah di
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), bila tidak memiliki
IPAL harus dikelola sesuai ketentuan yang berlaku dengan
bekerjasama dengan pihak lain (pihak ketiga).
3. Saluran pembuangan limbah harus menggunakan sistem
saluran tertutup.
4. Air limbah yang diolah melalui IPAL diambil sampelnya
setahun sekali untuk diperiksa kualitasnya.
5. Lakukan perbaikan jika hasil pemeriksaan tidak memenuhi
baku mutu.
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
6. Langkah- a. Pemilahan
langkah • Sampah organik yang berupa sisa makanan, kulit buah,
sisa sayuran dicacah 2x2 cm.
Sisa sayur yang mengandung santan dibilas dulu,
ditiriskan. Tulang, daging, lemak, minyak disisihkan karena
mengganggu proses pengomposan.
b. Pencampuran
• Wadah pengomposan diisi dulu dengan kompos lama 1/3
wadah.
• Masukkan sampah dapur setiap hari, diaduk sampai
tertutup kompos lama.
• Jika terllau basah ditambah sampah coklat misalnya serbuk
kayu gergajian atau sekam.
• Ciri proses pengomposan berjalan timbul panas
• Setelah wadah penuh, 1/3 bagian bawah bisa digunakan
sebagai kompos, 2/3 bagian atas dilanjutkan prosesnya
sebagai biang / bibit kompos.
c. Pembalikan
• Untuk mengendalikan ketersediaan udara segar (oksigen)
dan suhu dilakukan pembalikan setiap 7 hari sekali.
Jika adonan kompos kering perlu diperciki air
d. Pematangan
• Setelah proses pengomposan berjalan 4 minggu, suhu
menurun mendekati suhu tanah. Pembalikan tetap
dilakukan selama 2 minggu.
• Tanda-tanda kompos yang sudah matang a.l. :
- Tidak terlihat bahan aslinya (daun), tetapi
menjadi butiran seperti tanah.
- Tidak berbau sampah atau busuk, tetapi
berbau tanah.
- Warna kehitaman atau coklat kehitaman.
- Suhu sama dengan suhu tanah.
e. Pengayakan
• Kompos yang sudah matang diayak untuk memisahkan dari
bahan-bahan yang kasar misalnya ranting, potongan daun,
biji-bijian atau kulit buah yang belum menjadi kompos
karena terllau besar atau keras.
• Kompos kasar yang tertinggal diayakan dapat digunakan
sebagai “biang” karena mengandung mikroba pengurai
sampah, dapat dicampurkan kedalam tempat
pengomposan yang baru.
f. Pengemasan
• Kompos yang siap pakai dimasukkan kedalam kantung-
kantung plastik kedap air agar kelembaban terjaga.
• Kompos yang terlalu basah perlu diangin-anginkan terlebih
dahulu di tempat teduh.
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
6. Langkah-
1. Periksalah bak mandi/WC, tempayan, drum dan tempat-tempat
langkah
penampungan air lainnya (seperti talang, lubang pohon,
kaleng-kaleng bekas, alas pot bunga, dll)
2. Amati keberadaan jentik Aedes aegypti dengan teliti pada
seluruh bagian container.
3. Jika tidak tampak, tunggu ± 0,5 – 1 menit, jika ada jentik ia
akan muncul ke permukaan air untuk bernafas.
4. Untuk memperjelas penglihatan, gunakan senter / baterai
5. Catat positif (+) jika ditemukan jentik dan negatif (-) jika tidak
ditemukan jentik.
7. Unit terkait
PERJANJIAN LAIK SEHAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001
UPTD KESEHATAN
PUSKESMASRANCAH
YosiGarniwa, dr MM
NIP.19660423200212
1001