Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

RENCANA PENAMBANGAN

4.1. Sistem Penambangan Tambang Terbuka


Faktor-faktor yang diperhatikan dalam memilih sistem penambangan
batugamping adalah sebagai berikut :
a. Kondisi endapan batugamping
Endapan batugamping di Dusun Gunung Krambil, Desa Sidorejo, Kecamatan
Ponjong, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, secara umum tersebar
merata di daerah tersebut. Endapan batugamping pasiran yang mendapat prioritas
utama untuk ditambang, berada di sebelah selatan jalan utama desa.
b. Kondisi material penutup
Material penutup di daerah tersebut berupa tanah yang rata-rata ketebalannya
1½ meter dan hasil pelapukan dari batugamping pasiran itu sendiri.
c. Nisbah pengupasan
Endapan batu batugamping dengan top soil tidak terlalu tebal membuat nilai
stripping ratio yang menguntungkan sehingga memberikan keuntungan pada
kegiatan penambangan.
Dari pertimbangan diatas PT. Sumber Waras Mineral memilih sistem
tambang terbuka. Sistem tambang terbuka merupakan satu dari dua sistem
penambangan yang dikenal, yaitu Tambang Terbuka dan Tambang Bawah Tanah.
dimana segala kegiatan atau aktivitas penambangan dilakukan di permukaan atau
relatif dekat permukaan bumi dan tempat kerja berhubungan langsung dengan dunia
luar. Penambangan pada tambang terbuka itu sendiri dilakukan dengan beberapa
tahapan kerja: pengurusan surat-surat ijin yang dibutuhkan untuk kegiatan
penambangan, pembabatan (land clearing), pengupasan lapisan tanah penutup
(stripping of overburden), pembongkaran (exploitation), pemuatan (loading),
pengangkutan (hauling), dan pengolahan serta pemasaran.

46
4.2. Metode Penambangan
Sistem tambang terbuka memiliki beberapa metode yaitu :
1. Open pit, adalah suatu metode penambangan untuk endapan bahan galaian
dengan cara memindahakn tanah penutupnya dan menggali bahan galian tersebut
sehingga menimbulkan pit atau sumur terbuka.
2. Open cast, adalah metode penambangan yang dilakukan dengan cara
penambangan yang mengikuti arah kontur.
3. Quarry, adalah metode tambang quarry diterapkan untuk penambangan terbuka
bahan galian industri, contoh endapan pasir di perbukitan, tanah liat, batu kapur dan
andesit.
4. Strip mine, adalah suatu metode tambang terbuka untuk endapan bahan galian
yang letaknya mendatar. Strip mine biasanya diterapkan untuk endapan batubara
ataupun endapan lain yang letaknya relative mendatar.
5. Aluvial mine, adalah tambang aluvial adalah tambang terbuka yang diterapkan
untuk menambang endapan-endapan alluvial, misalnya tambang bijih timah, pasir
besi, emas dll.
Dari 5 metode yang ada, PT.Sumber Waras Mineral memilih metode quarry.
Metode quarry adalah sistem tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang
endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, antara lain:
penambangan batu gamping, marmer, granit, andesit dan sebagainya. Quarry dapat
menghasilkan material atau hasil tambang dalam bentuk loose/broken
materials ataupun dalam bentuk dimensional stones.
Dimensi batuan yang diproduksi pada sistem penambangan quarry, pada
umumnya adalah mineral yang berbentuk prismatik pendek atau balok-balok yang
memiliki ukuran dan bentuk yang kasar. Quarry pada dasarnya sama dengan open
pit, namun yang membedakannya adalah material yang ditambang. Open pit pada
dasarnya merupakan tambang terbuka yang menambang mineral logam. Sedangkan
quarry pada dasarnya merupakan sistem penambangan terbuka yang menambang
mineral non logam atau batuan, contoh material yang biasanya ditambang pada
quarry yaitu : marmer, batu granit, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Produk yang dihasilkan pada sistem quarry pada umumnya merupakan
dimensi batuan nonlogam (Barton, 1968). Pada umumnya, dimensi batuan granit,

47
marmer, batu gamping, batu pasir, batu ubin besar, dan slate yang diperkirakan
semakin lama semakin turun atau semakin susah untuk dipotong. Karena kesulitan
atau kendala dan biaya yang berasosiasi dengan proses pemotongan batuan, quarry
pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan metode lain di tambang terbuka,
dengan square set stoping, merupakan biaya terbesar dalam penambangan. Quarry
juga memiliki selektifitas yang tinggi, metode dalam skala kecil, dengan
produktifitas yang rendah.

Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu sendiri ada 2
(dua) macam, yaitu:
· Side Hill Type
Side hill type merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian
indutri yang terletak di lereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah
lereng-lereng bukit itu dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu:
 Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan kerja dapat
dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral.
 Bila hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk bukit itu
memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk dari salah
satu sisisnya atau dari depan yang disebut straight ramp.

Gambar 4.1.
Side Hill Type

Keuntungan penambangan dengan cara ini adalah:

48
 Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan kerja
sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran air.
 Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti mendapat bantuan
gaya gravitasi. Dengan demikian waktu pengangkutannya (cycle time) menjadi
lebih singkat.

Kerugian penambangan dengan cara ini adalah :


 Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum penambangan
dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar untuk mengongkosi pengupasan
material penutup.
 Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat angkut
kurang hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini akan dapat
menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang berbentuk spiral.

· Pit Type/ Subsurface Type


Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri yang
terletak pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian medan kerja harus
digali ke arah bawah sehingga akan membentuk kerja atau cekungan (pit). Bentuk
medan kerja atau cekungan tersebut ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu:
 Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan kerja
dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral.
 Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur sangkar,
maka medan kerjapun dibuat seperti bentuk-bentuk tersebut di atas dengan jalan
masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau berbentuk switch back.

Bentuk-bentuk kuari (quary) yang diuraikan diatas adalah bentuk-bentuk


dasar dari kuari yang tentu saja masih banyak lagi variasi-variasinya yang pada
umumnya diusahakan agar menyesuaikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan
keadaan dan bentuk endapan serta topografi daerahnya.

49
Gambar 4.2.
Subsurface Type
PT. Sumber Waras Mineral memilih metode Quarry karena komoditas batu
gamping cocok dengan metode tersebut karena hasil akhir tambangnya berupa
bentuk loose/broken materials ataupun dalam bentuk dimensional stones.
4.3. Geometri Lereng
Kegiatan penambangan dapat dilakukan secara ekonomis dengan cara
mengupas secara bersamaan lapisan tanah penutup dengan batugamping tersebut.
Parameter yang digunakan untuk membuat desain penambangan diperoleh dari
hasil studi geoteknik. Lereng tambang didesain berdasarkan nilai Faktor Keamanan
(FK). Single slope didapatkan nilai FK sebesar 2,2 , sedangkan untuk overall slope
didapatkan nilai FK sebesar 1,622
Jalan tambang (mine road) sebesar 60 m. Geometri jenjang tunggal (single
bench) dengan dimensi sebagai berikut :
- Tinggi jenjang : 5 meter
- Lebar jenjang : 10 meter
- Kemiringan jenjang : 25o.

50
Gambar 4.3.
Geometri Single Slope

Overall slope akhir penambangan dengan dimensi sebagai berikut :


- Tinggi jenjang : 5 meter
- Lebar Jenjang : 42,0625meter
- Kemiringan jenjang : 25o

Gambar 4.4.
Geometri Overall Slope

Berdasarkan faktor-faktor di atas dan pertimbangan bahwa endapan


batugamping dekat dengan permukaan tanah, peningkatan produksi batugamping
dengan teknologi tambang terbuka lebih mudah untuk dilaksanakan, biaya modal
dan operasi tambang terbuka lebih murah dari pada tambang bawah tanah. Maka
metode penambangan PT. Sumber Waras Mineral akan menerapkan metode
tambang terbuka (Quarry- open cast dan side hill type).

51
4.4. Tahapan Kegiatan Penambangan
Tahapan kegiatan penambangan yang dilakukan adalah dengan metode
Quarry – Open cast dan side hill type yang terdiri dari serangkaian kegiatan yang
meliputi:
 Pembersihan lahan (land clearing)
 Kegiatan pembongkaran (breaking atau loosening)
 Pemuatan (loading)
 Pengangkutan (hauling) batugamping.
4.4.1. Pembersihan Lahan (Land Clearing)
Pada operasi pembersihan lahan dilakukan pada lokasi-lokasi yang akan
ditambang. Beberapa kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan operasi ini adalah:
a. Pembabatan semak
Pekerjaan ini dilakukan dengan mengunakan Bulldozer, yang menjalankan
fungsi gali-dorong dengan memanfaatkan Blade dan tenaga dorong yang besar.
Semak yang menutupi area penambangan didorong ke daerah-daerah
pembuangan.
b. Penebangan pohon dan pemotongan kayu
Penebangan pohon-pohon dan pemotongan kayu-kayu yang ada dilakukan
sebelum operasi pembersihan lahan penambangan. Untuk pohon yang
berukuran besar perlu dilakukan pemotongan dengan mesin pemotong
(chainsaw). Pohon yang telah dipotong, kayunya akan dimanfaatkan untuk
keperluan lain. Dalam operasi pemindahan kayu-kayu, digunakan alat-alat
pengangkut beban berat dan rantai besi untuk pengikat dan penarik kemudian
diangkut dengan truk.
c. Operasi pengupasan tanah pucuk (top soil)
Lapisan tanah pucuk dikupas dengan menggunakan Bulldozer. Lapisan top soil
didorong dan dikumpulkan pada lokasi tertentu dekat dengan daerah operasi
Bulldozer, kemudian dimuat menggunakan Back Hoe dan diangkut dengan
Dump truck ke tempat penyimpanan top soil (di lokasi yang sudah terbuka pada
proses penambangan sebelumnya). Timbunan lapisan tanah pucuk ini, nantinya
dimanfaatkan pada saat melakukan pekerjaan reklamasi.
4.4.2. Kegiatan Pembongkaran, Pemuatan, dan Pengangkutan

52
Pada kegiatan pembongkaran dan pemuatan batugamping dilakukan dengan
menggunakan Back Hoe sebagai alat bongkar, alat muat, sedangkan Dump truck
sebagai alat angkut.
4.5 Rencana Produksi
Sesuai dengan jumlah cadangan batugamping (CaCO3) terkira 7.995.009,04
ton dari elevasi 235 – 175 mdpl dan sumber daya 46.660.955 ton dengan umur
tambang 9 tahun. PT. Sumber Waras Mineral merencanakan produksi batugamping
pasiran untuk tahun pertama sampai ke-9 sebesar 900.000 ton/tahun.
Dengan adanya mining recovery sebesar 17 % maka jumlah batugamping
tertambang adalah sebesar 7.995.009,04 ton dari elevasi 235 – 175 mdpl.

4.6 Peralatan (Jenis, jumlah dan kapasitas)


Peralatan utama yang akan digunakan pada penambangan adalah Back Hoe
sebagai alat gali-muat, Dump truck sebagai alat angkut, Bulldozer sebagai alat garu
- dorong pada pengupasan top soil. Batugamping hasil penambangan diangkut
menggunakan Dump truck ke stock yard lalu ke lokasi pabrik pengolahan yang
terletak di sebelah barat laut lokasi penambangan. Kemudian setelah diperoleh
batugamping yang sesuai rencana, kemudian diolah sesuai permintaan pasar.

4.7 Jadwal Rencana Produksi dan Umur Tambang


Sehingga diperoleh umur tambang yaitu 9 tahun sesuai dengan cadangan.
Untuk mencapai target produksi tahunan sampai akhir tahun penambangan, maka
tahapan penambangan batugamping per tahun PT. Sumber Waras Mineral dapat
dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1.
Penafsiran Cadangan Terbukti Batugamping Pasiran
elevasi luas ketinggian volume tonase Kumulatif
220 645,0679 5
7303,24175 11539,12197 11539,12197
215 2276,2288 5
14972,721 23656,89918 35196,02115
210 3712,8596 5
235 635,8911 5
5910,72025 9338,937995 44534,95915

53
230 1728,397 5
14633,346 23120,68668 67655,64583
225 4124,9414 5
64833,706 102437,2555 170092,9013
220 21808,541 5
199608,797 315381,8993 485474,8006
215 58034,9778 5
364617,281 576095,304 1061570,105
tahun
210 87811,9346 5 957446,8085
1
503952,5258 796244,9907 1857815,095
tahun
205 113769,0757 5 1914893,617
2
tahun
635775,5628 1004525,389 2862340,484 2872340,426
3
tahun
200 140541,1494 5 3829787,234
4
771089,6375 1218321,627 4080662,112
tahun
195 167894,7056 5 4787234,043
5

crest
156020,7646 5
195
766563,5448 1211170,401 5291832,512
tahun
toe 190 150604,6533 5 5744680,851
6
714729,2608
crest
135287,051 5
190
663777,3455 1048768,206 6340600,718
tahun
toe 185 130223,8872 5 6702127,66
7
615483,3618
crest
115969,4575 5
185
567940,9448 897346,6927 7237947,411
tahun
toe 180 111206,9204 5 7659574,468
8
523121,6858
cres
98041,7539 5
180
479152,9315 757061,6318 7995009,043
tahun
toe 175 93619,4187 8617021,277
9
7995009,043
Tahapan penambangan pertama dilakukan penambangan batugamping
pasiran sebesar 957.446,8085 ton pada elevasi 215 meter hingga 210 meter.
Tahapan penambangan kedua dilakukan penambangan batugamping pasiran
sebesar 1.914.893,617 ton pada elevasi 210 meter hingga sebagian 200 meter.
Tahapan penambangan ketiga dilakukan penambangan batugamping pasiran
sebesar 2.872340,426 ton pada elevasi 205 meter hingga 200 meter.

54
Tahapan penambangan keempat dilakukan penambangan batugamping
pasiran sebesar 3.829.787,234 ton pada elevasi 195 meter.
Tahapan penambangan kelima dilakukan penambangan batugamping pasiran
sebesar 4.787.234,043 ton pada elevasi 195 meter hingga 190 meter.
Tahapan penambangan keenam dilakukan penambangan batugamping
sebesar 5.744.680,851 ton pada elevasi crest 190 meter hingga toe 185 meter.
Tahapan penambangan ketujuh dilakukan penambangan batugamping
pasiran sebesar 6.702.127,66 ton pada elevasi crest 185 dan toe 180 meter.
Tahapan penambangan kedelapan dilakukan penambangan batugamping
sebesar 7.659.574,468 ton pada elevasi crest 185 meter hingga toe 180 meter.
Tahapan penambangan kesembilan dilakukan penambangan batugamping
sebesar 7.995.009,043 ton pada elevasi crest 180 meter hingga toe 175 meter.
Rencana pemanfaatan batugamping dari hasil kegiatan penambangan PT.
Sumber Waras Mineral akan dimanfaatkan untuk bahan baku campuran pembuatan
kertas dengan permintaan pasar dalam negeri yang terus meningkat, produksi
kertas yang selalu meningkat dalam setiap tahunnya.
Dikarenakan komoditas batugamping kami memiliki kualitas batu gamping
yang sudah memenuhi syarat baku mutu sebagai bahan campuran pembuatan kertas
yang baik. Sehingga semua batu gamping kami memenuhi permintaan pasar dan
tidak diperlukan rencana pemanfaatan bahan galian lainnya dan mineral ikutanya.

4.8 Rencana Penanganan/Perlakuan Sisa Cadangan pada Pasca Tambang


PT. Sumber Waras Mineral merencanakan akan perlakuan pada sisa
cadangan akan digunakan untuk kepentingan konservasi, pendidikan dan wisata.
Dalam rencana tersebut perusahaan kami akan fokus pada wisata untuk
memperdakayakan masyarakat sekitar sebagai pengelola tempat wisata tersebut.
Sehingga roda ekonomi di sekitar wilayah bekas tambang akan tetap berjalan
bahkan direncanakan akan lebih baik tingkat pendapatan masyarakat sekitar.
Perusahaan kami akan memantau dan membimbing selama 9 tahun dalam
hal operasional, promosi dan manajemen keuangan tempat wisata tersebut.
Diharapkan setelah 9 tahun berlangsung, masyarakat sekitar dapat mengelola
tempat wisata tersebut secara mandiri.

55

Anda mungkin juga menyukai