Anda di halaman 1dari 15

PROSES PERPINDAHAN PANAS PADA DINDING ROTARY KILN

(TANUR PUTAR)
Di PT.INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk

Nezekiel, ST
Universitas Gunadarma

ABSTRAK

Proses pembakaran yang terjadi pada tanur kiln ini disebabkan karena adanya
perpaduan antara bahan bakar batubara dengan udara atau oksigen yang betekanan
tinggi dimana batubara yang digunakan adalah batubara yang telah dihaluskan hingga
berbentuk seperti tepung yang dapat menghasilkan semburan api hingga suhu 1500°C .
Kiln memiliki dua lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan dalam dimana pada lapisan
luar dilapisi dengan baja st 400 sedangkan pada lapisan dalam menggunakan bata tahan
api jenis CAST-15ES yang berfungsi sebagai isolasi untuk menahan panas yang terjadi
pada saat proses pembakaran terjadi untuk menahan panas hingga suhu 1500°C
dimana bata ini memiliki kemampuan tahan panas dan air yang baik. Dalam proses
pembakaran di kiln terjadilah proses perpindahan panas secara alamiah baik secara
konduksi, konveksi dan radiasi. Dalam perpindahan panas ini mambahas perpindahan
panas secara konduksi, dimana panas yang terjadi antara didalam dan diluar kiln itu
berbeda. Dalam hal ini membahas perpindahan yang terjadi dari dalam hingga ke luar
kiln dengan suhu bagian dalam 1500°C yang dalam prosesnya melewati beberapa
hambatan baik dari material yang di panaskan hingga dinding isolasi bata tahan api dan
baja st 400 kemudian barulah kita bisa mengetahui panas akhir setelah melewati
hambatan-hanbatan tadi menggunakan perhitungan perpindahan panas secara konduksi.

Kata Kunci : Proses Perpindahan Panas Pada Dinding Rotary Kiln


(Tanur Putar)

PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan (belt conveyor) dan tidak
teknologi, penanganan material menggunakan trasportasi darat lagi
(material handling) di dunia industri seperti mobil truck yang dalam
menjadi bagian yang sangat penting pengoprasiannya kurang efisien dan
didalam rangkaian proses produksi. banyak memakan biaya oprasional.
Tak terkecuali di industri semen PT. Dari semua system operasi di PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Indocement Tunggal Pakarsa, Tbk
transportasi untuk bahan baku semen menggunakan sistem otomatisasi pada
seperti batu kapur (limestone), tanah saat proses produksinya. Dari proses
liat (clay), pasir besi (laterite), pasir awal penambangan hingga proses
silica (silica sand) juga memanfaatkan penggilingan akhirnya, semua itu diatur
teknologi tersebut, seperti ban berjalan oleh satu pusat control yang dinamakan
Central Control Room (CCR). Di dalam piramida, yaitu pada pengisian pada
CCR selama proses produksi ruang kosong diantara celah-celah
berlangsung semuanya dapat dipantau tumpukan batu. Semen yang dibuat
dari computer yang ada di CCR, hingga bangsa Mesir merupakan kalsinasi
api yang ada didalam tanur Kiln juga gypsum yang tidak murni, sedangkan
dapat dilihat dengan jelas menggunakan kalsinasi batu kapur mulai digunakan
kamera yang ditempel pada pintu masuk pada zaman Romawi. Kemudian
kiln. Pada proses pembakaran di tanur bangsa Yunani membuat semen
kiln menggunakan bahan bakar batubara dengan cara mengambil tanah vulkanis
sebagai bahan bakar utamanya (vulcanis tuff) yang berasal dari pulau
sedangkan bahan bakar pemantik awal Santoris yang kemudian dikenal
setelah shut down menggunkana bahan dengan Santoris Cement. Bangsa
bakar Industri Diesel Oil (IDO) karena Romawi menggunakan semen yang
memiliki nyala api yang tinggi diambil dari material vulkanik yang
dibandingkan dengan batu bara. Dalam ada dipegunungan Vesuvus dilembah
proses kerjanya, kiln melakukan Napples yang dikenal dengan nama
pembakaran dengan proses pembakaran Pozzulona Cement, yang diambil dari
dalam. Pada saat proses produksi nama sebuah kota di Italia yaitu
berlangsung panas didalm kiln dapat Pozzoula.
mencapai 1400 0 C − 1500 0 C .
JENIS-JENIS SEMEN
LANDASAN TEORI Dalam pengelompokanya semen dibagi
Sejarah Perkembangan Semen menjadi dua jenis, diantaranya dapat
Semen berasal dari kata dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini:
cementum yang berarti bahan perekat
yang mampu mempersatukan atau
mengikat bahan-bahan padat menjadi
satu kesatuan yang kokoh atau suatu
produk yang mempunyai fungsi sebagai
bahan perekat antara dua atau lebih
bahan sehingga menjadi suatu bagian
yang kompak atau dalam pengertian
yang luas adalah material plastis yang
memberikan sifat rekat antara batuan-
batuan konstruksi bangunan.
Semen pada awalnya dikenal di Gambar. 2.1 Jenis-jenis semen
Mesir tahun 500 SM pada pembuatan

Semen Portland adalah penamaan untuk gabungan


Semen portland adalah semen hidraulis komponen produk semen yang belum
yang dihasilkan dengan cara diberikan tambahan bahan lain untuk
menghaluskan klinker yang terjadi dari memperbaiki sifat semen. Komposisi
silikat-silikat kalsium yang bersifat semen Portland dan spesifikasi fisika
hidraulis, bersama bahan tambahan yang semen Portland ditampilkan pada tabel
biasa digunakan adalah gypsum. Klinker 2.1 dan 2.2, dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 2.1. Komposisi Kimia Semen Portland
Tabel 2.2. Spesifikasi Fisika Semen Portland

- Tipe I (Ordinary Portland Cement) - Tipe II (Moderate Meat Portland


Ordinary Portland Cement adalah semen Cement)
porland yang dipakai untuk segala Moderate Meat Portland Cement adalah
macam konstruksi apabila tidak semen Portland yang dipakai untuk
diperlukan sifat-sifat khusus, misalnya pemakaian konstruksi yang
ketahanan terhadap sulfat, panas hiderasi menggunakan ketahanan terhadap sulfat
dan lain sebagainya. Ordinary Portland dan panas hiderasi yang sedang,
Cement mengandung 5 % MgO, 2,5-3 % biasanya digunakan untuk daerah
SO 3 . Sifat-sifat Ordinary Portland Pelabuhan dan bagunan sekitar pantai.
Cement berada diantara sifat-sifat Moderate Meat Portland Cement terdiri
moderate heat semen dan hight early dari 20 % SiO2 , 6 % Al 2 O3 , 6 %
strength porland cement. Fe 2 O3 , 6 % MgO, dan 8 % C 3 A . Semen
ini lebih banyak mengandung C 2 S dan
mengandung lebih sedikit C3 A Shulphato Resistance Portland Cement
dibandingkan dengan semen tipe I. adalah semen Portland yang mempunyi
kekuatan tinggi terhadap sulfur dan
- Tipe III (Hight Early Strenght Portland mempunyai kandungan C 3 A lebih
Cement) rendah dibandingkan dengan tipe-tipe
Hight Early Strenght Portland Cement lainnya, sering digunakan untuk
adalah semen yang digunakan dalam bangunan didaerah yang kandungan
keadaan darurat dan musim dingin. Juga sulfat tinggi, misalnya: Pelabuhan,
dipakai untuk produksi beton tekan. Terowongan, Pengeboran di Laut, dan
Hight Early Strenght Portland Cement bangunan pada musim panas. Shulphato
ini mempunyai kandungan C 3 S lebih Resistance Portland Cement tersusun
tinggi dibandingkan dengan semen tipe atas 6 % MgO, 2,3 % SO3 , 5 % C 3 A .
lainnya sehingga lebih cepat mengeras
dan cepat mengeluarkan kalor. Hight - Semen Putih (White Cement)
Early Strenght Portland Cement tersusun
atas 6 % MgO, 3,5-4,5 % Al 2 O3 , 35 % Semen Putih adalah semen yang dibuat
dengan bahan baku batu kapur yang
C 3 S , 40 % C 2 S , dan 15 % C 3 A . Semen mengandung oksida besi dan oksida
tipe ini sangat cocok untuk magnesia yang rendah (kurang dari 1 %)
pembangunan gedung-gedung besar, sehingga dibutuhkan pengawasan
pekerjaan-pekerjaan berbahaya, pondasi, tambahan agar semen ini tidak
pembetonan pada udara dingin, dan pada terkontaminasi terhadap Fe 2 O3 selama
prestressed concretel, yang memerlukan proses berlangsung. Pembakaran pada
kekuatan awal yang tinggi. tanur putar menggunakan bahan bakar
gas, hal ini dimaksudkan agar untuk
- Tipe IV (Low Heat Portland Cement) mengurangi kontaminasi terhadap abu
Low Heat Portland Cement adalah hasil pembakaran, juga terhadap oksidasi
semen Portland yang digunakan untuk mangan sehingga warna dari semen
bangunan dengan panas hiderasi rendah putih tersebut tidak terpengaruh. Semen
misalnya pada bangunan beton yang
putih mengandung 24,2 % SiO2 , 4,2 %
besar dan tebal, baik sekali untuk
mencegah keretakan. Low Heat Portland Al 2 O3 , 0,39 % Fe 2 O3 , 65,8 % CaO, 1,1
Cement mempunyai kandungan C 3 S % MgO dan 0.02 % Mn2 O3 . Semen putih
dan C 3 A lebih rendah sehingga digunakan untuk bangunan arsitektur
pengeluaran kalornya lebih rendah. Low dan dekorasi.
Heat Portland Cement tersusun atas 6,5
- Semen Sumur Minyak (Oil Well
% MgO, 2,3 % SO3 , dan 3 % C 3 A .
Cement)
Semen ini biasanya digunakan untuk
pembuatan atau keperluan hidraulik Semen Sumur Minyak adalah semen
engineering yang memerlukan panas Portland yang dicampur dengan bahan
hiderasi rendah. retarder khusus lignin, asam borat,
casein, gula, atau organic hidroxid acid.
- Tipe V (Shulphato Resistance Portland Semen sumur minyak mengandung 6 %
Cement) MgO, 3 % SO3 , 48-65 % C 3 S , 3 %
C 3 A , 24 % C 4 AF + 2C 3 A , dan 0,75 %
alkali ( N 2 O ). Fungsi retarder disini - Semen alam (Natural Cement)
adalah untuk mengurangi kecepatan
pengerasan semen atau memperlambat Semen alam merupakan semen yang
waktu pengerasan semen, sehingga dihasilkan dari proses pambakaran batu
adukan dapat dipompakan kedalam kapur dan tanah liat pada suhu 850 –
sumur minyak atau gas. Semen sumur 1000 derajat celcius kemudian tanah
minyak digunakan antara lain untuk yang digiling menjadi semen halus.
melindungi ruangan antara rangka sumur
- Semen Alumina Tinggi (Hight
minyak dengan karang atau tanah
Alumina Cement)
sekelilingnya, sebagai rangka sumur
minyak dari pengaruh air yang korosif. Semen Alumina Tinggi pada dasarnya
adalah suatu semen kalsium aluminat
- Semen Mansory
yang dibuat dengan meleburkan
Semen Mansory adalah semen hidraulik
campuran batu gamping, bauksit dan
yang digunakan sebagai adukan
bauksit ini biasanya mengandung oksida
konstruksi masonry, mengandung satu
besi, silica, magnesia, dan ketidak
atau lebih blast furnance slag cement
murnian lainnya. Cirinya ialah bahwa
(semen kerak dapur tinggi), semen
kekuatan semen ini berkembang dengan
Portland Pozzolan, semen alam atau
cepat, dan ketahanannya terhadap air
kapur hidraulik dan bahan penambahnya
laut dan air yang mengandung sulfat
mengandung satu atau lebih bahan-
lebih baik.
bahan seperti: Kapur Padam, Batu
Kapur, Chalk, Calceous Shell, Talk, Slag - Semen Portland Pozzoland
atau tanah liat yang dipersiapkan untuk
keperluan ini. Sifat semen ini Semen Portland Pozzolan bahan yang
mempunyai penyerapan air yang baik, mengandung senyawa silica dan alumina
berdaya plastisitas yang tinggi dan kuat dimana bahan pozzolan itu sendiri tidak
tekan yang rendah. mempunyai sifat seperti semen akan
tetapi dalam bentuk halusnya dan
- Semen Cat dengan adanya air, maka senyawa-
senyawa tersebut akan bereaksi
Semen Cat merupakan tepung semen
membentuk kalsium aluminat hidrat
dari semen Portland yang digiling
yang bersifat hidraulis.
bersama-sama dengan zat pewarna,
filter, dan water repellent agent. Semen Bahan pozzoland tersusun atas 45 – 72
cat biasanya dibuat warna putih yaitu
% SiO2 , 10 -18 % Al 2 O3 , 1 – 6 %
dengan titanium oksida atau ZnS.
Sebagai filter biasanya dipakai water Fe 2 O3 , 0,5 – 3 % MgO, 0,3 – 1,6 %
repellent agent atau bahan silica. SO3 .

Semen Non Portland Semen Portland Pozzolan merupakan


suatu bahan pengikat hidraulis yang di
Semen Non Portland dibagi menjadi buat dengan penggilingan besama-sama
beberapa jenis diantaranya sebagai terak semen Portland dan bahan yang
berikut: mempunyai sifat pozzolan, atau
mencampurkan secara merata bubuk
semen Portland dan bubuk bahan lain pembuatan semen dapat dilihat pada
yang mempunyai siafat pozzolan. Bahan tabel 2.4 dibawah ini:
pozzolan yang ditambahkan besarnya
antara 15 – 40 %. Tabel. Jenis-Jenis Pembuatan Semen

- Semen Sorel

Semen Sorel adalah semen yang dibuat


melalui reaksi eksotermik larutan
magnesium klorida 20 % terhadap suatu
ramuan magnesia yang didapatkan dari
kalsinasi magnesit dan magnesia yang di
dapatkan dari larutan garam. Semen
sorel mempunyai sifat keras dan kuat, - Proses basah
mudah terserang air dan sangat korosif.
Penggunaannya terutama semen lantai, Pada proses ini, bahan baku dipecah
dan sebagai dasar pelantai dasar seperti kemudian dengan menambahkan air
ubin dan terazu. dalam jumlah tertentu serta dicampurkan
dengan luluhan tanah liat. Bubur halus
- Portland Blast Furnance Slag Cement dengan kadar air 25-40 % (Slurry)
dikalsinasikan dalam tungku panjang
Portland Blast Furnance Slag Cement (Long Rotary Kiln).
adalah semen yang dibuat dengan cara Keuntungan
menggiling campuran klinker semen Ø Umpan lebih homogen, semen
Portland dan kerak dapur tinggi (Blast yang diperoleh lebih banyak.
Furnance Slag) secara homogen. Kerak Ø Efisiensi penggilingan lebih
(Slag) adalah bahan non metal hasil tinggi dan tidak memerlukan
samping dari pabrik pengecoran besi suatu unit homogenizer.
dalam tanur ( dapur tinggi ) yang Ø Debu yang timbul relatif sedikit.
mengandung antara campuran Kapur Kerugian
( CaCO3 ) Silica ( SiO2 ) dan Alumina Ø Bahan bakar yang digunakan
lebih banyak, butuh air yang
( Al 2 O3 ). Sifat semen ini jika
cukup banyak.
kehalusannya cukup, mempunyai kuat Ø Tanur yang digunakan terlalu
tekan yang sama denga semen Portland, panjang karena memerlukan zona
betonnya lebih stabil dari beton semen dehidrasi yang lebih panjang
Portland, permeabilitinya rendah, untuk mengendalikan kadar air.
pemuaian dan penyusutan dalam udara Ø Biaya produksi lebih mahal.
kering sama dengan semen Portland.
- Proses Semin Basah
TEKNOLOGI PEMBUATAN
SEMEN Pada proses ini penyediaan
umpan tanur hampir sama dengan proses
Pada saat proses pembuatan semen harus basah. Hanya saja disini umpan tanur
memperhatikan tahapan-tahapan proses disaring terlebih dahulu dengan filter
pengerjaannya sehingga hasil yang press. Filter cake dengan kadar 15-25 %
didapat menjadi maksimal dan dapat digunakan sebagai umpan tanur.
meningkatkan hasil produksi. Jenis-jenis
Konsumsi panas pada proses ini sekitar Ø Banyak debu yang dihasilkan
1000-1200 Kcal / kg klinker. Proses sehingga dibutuhkan alat
produksi ini jarang dipakai karena biaya penangkap debu.
produksi yang terlalu tinggi dan kurang
menguntungkan. REFRAKTORI BATA TAHAN API

- Proses Semi Kering YANG DIGUNAKAN PADA


DINDING KILN
Proses ini dikenal dengan grate proses,
dimana merupakan transisi dari proses
basah dan proses kering dalam Refraktori secara umum dapat
membentuk semen. Pada proses ini didefinisikan sebagai suatu bahan tahan
umpan tanur disemprot dengan air terhadap suhu tinggi yang berbentuk
dengan alat yang disebut garanutor ( bata dan bubuk (powder), sedangkan
pelletizer ) untuk diubah menjadi refraktori menurut ilmu material adalah
granular atau nodule dengan kandungan bahan anorganik yang tidak meleleh atau
air 10 %-12 % dan ukurannya 10mm- melebur pada suhu tinggi, sering juga
12mm seragam. Proses ini menggunakan disebut high temperature material.
tungku tegak ( shaft kiln ) atau long Dalam industri, refraktori adalah sebagai
rotary kiln. Konsumsi panas sekitar 1000 bahan anorganik dalam konstruksi
Kcal / kg klinker. peralatan yang digunakan untuk
memanaskan, membakar, atau melebur
- Proses Kering bahan industri.

Pada proses ini bahan baku diolah ( - Kandungan Senyawa Refraktori


dihancurkan ) didalam Raw Mill dalam
keadaan kering dan halus. Hasil Bahan-bahan yang terdapat dalam
penggilingan ( tepung baku ) dengan refraktori, biasanya merupakan senyawa
kadar air 0,5-1 % dikalsinasikan dalam oksida logam yang memiliki daya tahan
rotari kiln. Proses ini menggunakan terhadap suhu tinggi. Berikut ini
panas 1500-1900 Kcal / Kg klinker. beberapa senyawa oksida yang terdapat
Keuntungan : dalam refraktori:
Ø Tanur yang digunakan relatif
pendek. Tabel. Kandungan Yang Terdapat
Ø Panas yang dibutuhkan relatif Dalam Refraktori
rendah, sehingga bahan bakar
yang digunakan relatif sedikit,
dan membutuhkan air yang
relatif sedikit juga.
Ø Kapasitas produksi lebih besar.
Kerugian :
Ø Kadar air sangat mengganggu
proses, karena material
menempel pada alat. Ø Silikon Oksida
Ø Campuran umpan kurang
homogen. Silikon oksida banyak dijumpai dalam
bebatuan dan mineral-meneral,
mempunyai titik leleh 1713 oC. Silikon Ø Titik lebur.
oksida juga dapat dibentuk dari silikon
yang direaksikan dengan oksigen Kebanyakan refraktori komersial
membentuk dioksida. melunak secara berangsur dalam
jangkauan suhu yang cukup luas dan
Ø Kalsium Oksida tidak mempunyai titik cair yang tajam,
karena biasanya terdiri dari berbagai
Senyawa padat putih dengan titik leleh mineral. Seperti pada refraktori untuk
2572 °C dibentuk melalui pemanasan dinding tanur, biasanya refraktori
kalsium dengan oksigen atau dari melunak secara berangsur akibat adanya
penguraian kalsium karbonat (batu aksi kimia yang disebabkan berbagai
kapur). kondisi pada tanur. Titik lebur dari
beberapa contoh umum refraktori, baik
Ø Magnesium Oksida yang berupa zat murni maupun produk
teknis, dapat dilihat pada Tabel dibawah
Magnesium oksida mempunyai titik ini:
leleh 2800°C, dapat dibuat dengan
memanaskan magnesium dengan Tabel. Titik lebur berbagai refraktori
oksigen, atau dari penguraian garam-
garam Mg-nya seperti Mg(OH)2,
MgCO3, Mg(NO3)2.

Ø Besi (III) Oksida

Suatu zat padat berwarna coklat


kemerah-merahan dengan titik leleh
1580 oC, yang dapat diperoleh dengan
memanaskan Fe(OH)3 atau FeSO4 pada
suhu tinggi (Sunarya, 2003).

- Sifat-Sifat Refraktori

Aksi kimia mugkin terjadi karena


kontak dengan kerak, abu bahan bakar,
gas tanur, atau dengan produk-produk
seperti kaca atau baja. Oleh karena itu,
untuk penggunaan refraktori perlu
diperhatikan bahan baku yang
digunakan, suhu pengerjaan didalam
tanur, dan beban yang diberikan pada
waktu pemanasan, serta reaksi kimia
yang berlangsung.
Ø Porositas kondisi-kondisi tertentu. Ilmu
perpindahan panas berbeda dari ilmu
Porositas berkaitan langsung dengan termodinamika. Dalam perpindahan
berbagai sifat fisika bata lainnya, panas membahas masalah laju
termasuk ketahanan terhadap serangan perpindahan panas sedangkan pada
kimia. Makin tinggi porositas suatu bata, termodinamika membahas sistem dalam
makin mudah bata tersebut dipenetrasi keseimbangan. Termodinamika dapat
oleh fluks cair dan gas. Untuk setiap digunakan untuk meramalkan energi
jenis bata tertentu, bata yang yang diperlukan untuk mengubah sistem
porositasnya paling rendah adalah yang dari keadaan setimbang satu ke keadaan
paling keras dan paling tinggi setimbang lainnya, tetapi tidak dapat
konduktivitas termal dan kapasitas meramalkan kecepatan perpindahan
kalornya. panas tersebut. Keadaan ini disebabkan
pada waktu perpindahan panas itu
Ø Ketahanan terhadap perubahan berlangsung, sistem tidak berada dalam
suhu keadaan setimbang.

Bata yang mempunyai ekspansi termal Perpindahan kalor merupakan fenomena


paling rendah dan teksturnya paling alam yang seringkali kita dapatkan pada
kasar, sangat tahan terhadap perubahan kehidupan sehari-hari. Saat menanak
termal yang berlangsung mendadak dan nasi, mandi dengan air hangat, minum
juga paling sedikit mengalami regangan. kopi dan lain sebagainya. Sebelum lebih
jauh membahas perpindahan panas, akan
DASAR-DASAR PERPINDAHAN dibahas terlebih dahulu tantang beberapa
PANAS istilah:
Perpindahan panas didefinisikan sebagai Fluks kalor (heat fluks), q =
berpindahnya energi dari satu tempat ke didefinisikan sebagai besarnya laju
tempat lainnya yang disebabkan perpindahan kalor persatuan luas bidang
perbedaan temperatur antara tempat- normal terhadap arah perpindahan kalor.
tempat tersebut. Bila dalam suatu sistem Konduktivitas thermal, k = merupakan
terdapat gradien temperatur atau bila dua konstanta kesetaraan, yang merupakan
sistem yang temperaturnya berbeda karakteristik thermal dari material atau
disinggungkan maka akan terjadi benda.
perpindahan energi yang disebut panas Konduksi
(heat). Energi ini tidak dapat diukur atau Jika pada suatu benda terdapat
diamati secara langsung tetapi arah gradient temperatur, maka pada benda
perpindahan dan pengaruhnya dapat tersebut terjadi perpindahan energi dari
diamati dan diukur. bagian temperature tinggi kebagian
temperature rendah. Besarnya fluks
Pada umumnya terdapat tiga proses kalor yang berpindah berbanding lurus
perpindahan panas yaitu konduksi, dengan gradient temperature pada benda
konveksi, dan radiasi. Ilmu perpindahan tersebut. Secara metematis dinyatakan
panas tidak hanya membahas bagaimana sebagai:
energi itu berpindah dari suatu bagian ke q ∂T

bagian lainnya tetapi juga meramalkan A ∂x
laju perpindahan energi pada suatu (2.11)
Dengan memasukan konstanta kesetaran Jika digambarkan dalam anlogi listrik
yang disebut sebagai konduktivitas
didapat:
thermal, didapat persamaan berikut yang
disebut juga hokum fourier tentang
konduksi kalor.
∂T
q = − kA (2.12)
∂x
Tanda minus (-) untuk menunjukan arah
perpindahan kalor terjadi dari bagian Persamaan fourier dapat juga dituliskan
temperature tinggi kebagian temperature sebagai berikut:
rendah. Aliran kalor = Beda potensial kalor
Konduksi pada dinding datar:
∂T Tahanan termal
Jika persamaan q = − kA diintegrasi:
∂x
(2.13) Persamaan tersebut mirip dengan hokum
ohmdalam jaringan listrik, sehingga
∫ q∂x = ∫ kA∂T akan didapatkan:
untuk perpindahan kalor dapat pula
q = − (T2 − T1 )
kA didekati dengan analogi listrik, dimana
(2.14)
∆x aliran kalor akan sama dengan:
Apabila pada suatu sistem terdapat lebih ∆Tmenyeluruh
q= (2.16)
∑ Rth
dari satu macam bahan, misalnya
dinding berlapis-lapis (seperti ditunjukan
pada gambar), maka aliran kalor dapat Harga tahanan termal total
digambarkan sebagai berikut: Rth tergantung pada susunan dinding
penyusunnya, apakah susunan seri atau
k A k A k A parallel atau gabungan.
q = − a (T2 − T1 ) = − b (T3 − T2 ) = − c (T4 − T3 )
∆x a ∆x b ∆x c
Kondisi pada silinder
(2.15)
Pada kasus perpindahan panas pada
bentuk silinder pada jarak r dari pusat
silinder, tabung atau pipa yang
panjangnya L dan mempunyai jari-jari r1
dan jari-jari luar r0 , seperti yang
ditunjukan pada gambar berikut:

Gambar. dinding dengan tiga lapisan


yang berbeda

Gambar. perpindahan panas pada


silinder
Pada jarak r akan berlaku:
Qr = − KA
dT
(2.17) 1 ln rr21 ln rr32 ln rr43 1
dr Roh + + + +
h1 A1 2πk A L 2πk B L 2πk C L h0 A0
Dan pada jarak (r + dr) berlaku:
(2.25)
dQr
Q r + dr = Qr + .dr (2.18)
dr Dimana :
Dalam keadaan mantap laju aliran kalor hi = koefisien konveksi permukaan
pada jarak r dan (r+dr) akan sama
sehingga: bagian dalam pipa
dQr
Ai = luas permukaan perpindahan panas
=0 (2.19) bagian dalam pipa
dr
Atau h0 = koefisien konfeksi permukaan
d  dT  bagian luar pipa
r =0 (2.20)
dr  dr  A0 = luas permukaan perpindahan panas
Sehingga didapat solusi persamaan bagian luar pipa
tersebut dengan cara mengintegrasi:
T = C1 ln r + C 2 (2.21) HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan kondisi batas temperatur:
Proses pengolahan material dari raw
(i) T = Ti pada r = ri mill sebelum masuk ke Kiln
(ii) T = T0 pada r = r0
r PT. Indocement Tunggal Pratama
ln dalam proses produksinya telah
T − T0 r0
= (2.22) menggunakan peralatan yang sangat
Ti − T0 ri canggih diantaranya pada saat peleburan
ln
r0 bahan-bahan material, telah
Karena A = 2 π rL, untuk laju aliran menggunakan peralat-peralatan yang
kalor akan berlaku: sistem kerjanya dikendalikan secara
T − T0 otomatis dari central control room
Q = 2πrL i (2.23) (CCR) yang mana didalam Raw Mill
ro
ln terdapat beberapa alat penghancur
ri diantaranya meja yang berputar dan
Dan sebenarnya tahanan termal adalah: diatasnya terdapat vertical rolling yang
r berjumlah 3 buah dimana meja dan
ln 0
ri vertical rolling ini mempunyai prinsip
Rth = (2.24) kerjannya berputar kemudian menekan
2πkL
Dengan cara yang sama melibatkan material yang masuk kedalam Raw Mill
konveksi pada permukan bagian dalam kemudian menghancurkan material-
dan luar silinder, maka untuk pipa yang material tersebut hingga menjadi halus
tiga lapis bahan komposit (A, B dan C) dan bentuknya seperti tepung, dimana
akan berlaku: untuk menggerakkan komponen-
komponen yang ada di dalam Raw Mill
digunakan mesin hydraulic yang
tekanannya berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan dimasing-masing
komponennya. Kemudian setelah Gambar. Suspention Preheater (SP)
material hancur, ada sebuah fan yang
sangat besar yang berfungsi untuk Kinerja Kiln
menghisap material yang telah hancur Pada saat material telah masuk ke
tersebut lalu ditampung didalam silo kiln, terdapat empat zona proses
dengan kapasitas 10.000 ton. Kemudian pemanasan diantaranya calsinasi zone
material tersebut dialirankan kembali ke diamana pada proses ini material yang
Suspention Preheater (SP) dimana SP baru masuk kedalam kiln, material
memiliki lima cyclone dan dimsing- tersebut terkalsinasi dikarenakan
masing cyclone memiliki panas yang mendapatkan panas yang lebih tinggi
berbeda-beda dimana pada proses dari pada di dalam SP berkisar antara
prapemanasan ini dimaksudkan agar 1100-1200 0 C sehingga mengakibatkan
material yang hendak masuk ke kiln perubahan bentuk pada material tersebut
dapat dengan cepat hancur dan tidak yang tadinya berupa serbuk-serbuk padat
terjadi penggumpalan pada material menjadi serbuk-serbuk yang mulai
yang saat itu masuk ke kiln, dikarenakan terlihat meleleh, kemudian ada lagi yang
material yang telah masuk kekiln harus namanya transisi zone dimana pada
benar-benar mendapatkan pemanasan proses ini bahan material mandapatkan
yang merata agar hasil dari klinker yang pemanasan yang lebih tinggi berkisar
dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi antara 1200-1300 0 C dimana pada proses
dan kualitas dari semen tersebut bagus. ini material hampir mendekati cair dan
yang terakhir terdapat proses burning
zone dimana pada prose ini material
benar-benar mendapatkan pemanasan
secara penuh dari kiln hingga material
tersebut mencair dan panasnya mencapai
1400–1500 0 C kemudian proses yang
terakhir adalah proses cooling zone,
pada proses ini material yang telah
masuk ke cooler mendapatkan
pendinginan secara cepat atau proses
pendinginan yang dikagetkan karena
pada cooler ini panas pada material
harus lebih dingin dibandingkan didalam
kiln dimaksudkan supaya klinker
tersebut tidak lengket pada great plat dan
panas pada cooler mencapai 150-
200 0 C .
Panas yang dihasilkan didalam tungku
kiln tidak serta merta berimbas keluar di
karena pada dinding kiln dilapisi oleh
bata tahan api yang mampu menahan
panas yang sangat tinggi hingga
1600 0 C sehingga lingkungan yang
disekitar kiln tidak terlalu panas pada
saat kita berada disekitar area kiln.
Kiln memiliki tiga penyangga /
support untuk dapat menahan berat kiln
tersebut diantaranya ada di ujung
sebelah kanan dan kiri dan juga
ditengah, ketiga penyangga ini sangat
berperan penting untuk menahan tanur
kiln agar tidak jatuh dan di salah satu
suppor tersebut terdapat satu motor yang
berfungsi untuk memutar kiln saat
beroprasi. Berikut spesifikasi dari kiln
beserta gambarnya dapat dilihat dibawah
Gambar. kiln tampak dalam
ini:
Kiln
Di dalam proses pembakaran
• Diameter : 5,5 meter pada kiln menggunakan bahan bakar
Idustrial Diesel Oil (IDO) dan batubara
• Panjang : 87 meter yang menjadi bahan bakar utama dalam
proses pembakaran dengan kapasitas
Motor Penggerak 15,40 ton per-jam untuk membakar
• Ukuran kiln drive material yang ada didalam kiln,
: 1500 KW (2 x750 KW ) sedangkan untuk IDO digunakan sebagai
• Jumlah support : 3 bahan bakar pemantik awal pada saat
kiln hendak dinyalakan setelah shut
• Maximum speed : 3,5 rpm down. Pada dasarnya mengapa batu bara
yang digunakan sebagai bahan bakarnya
karena biaya prosuksi nya lebih murah
sehingga dapat mengurangi cos
dibandingkan menggunakan bahan bakar
IDO. Kemudian pada dinding kiln
dilapisi oleh bata tahan api yang berfugsi
untuk melindungi dinding kiln dari
panas yang terbuat dari besi
Gambar. kiln secara keseluruhan dimaksudkan agar tidak meleleh pada
saat proses pembakaran berlangsung
dimana untuk pemasangan bata tahan api
kita menggunakan alat yang disebut
DAT dimana alat ini berfungsi untuk
menekan bata agar dapat padat dan rapat
satu sama lainnya, berikut gambar proses
pemasangan bata tahan api pada dinding
kiln:

Gambar. kiln tampak luar


DAFTAR PUSTAKA

1.Duda, Walter H. 1984. “Cement Data


Book”, International Process
Engineering in the Cement Industry, 2
nd Edition. Boverlag Gm Bh. Weis
Baden anfBerum, Mc Donald and
Evan. London
2.Bermasconi, G 1995. “Teknologi
Kimia”. Terjemahan Lienda Hanjojo.
Pt. Prandnya Paramita, Jakarta.
3.http://www.indocement.com (12
Gambar. proses pemasangan bata tahan maret 2009)
api pada dinding kiln http://www.google.com/ pembuatan
semen/ jenis-jenis pembuatan semen.
KESIMPULA (12 maret 2009)
Dari hasil penulisan ini dapat http://www.ebooks.com/ konductivity
disimpulkan sebagai berikut: thermal properties (24 juni 2009)
Ø Pada saat proses perpindahan panas http://www.google.com/ konduckivitas
ini terjadi disebabkan karena adanya termal semen portland tipe 1 (18
proses pemanasan yang dihasilkan agustus 2009)
dari panas yang bertekanan tinggi 4.Kumpulan Makalah Diskusi Kinerja
yang berasal dari dalam kiln yang Mechanical ( meintanance ) di PT.ITP,
kemudian panas tersebut mengalir Tbk, 1999 diselenggarakan 19-20
dari temperatur yang tinggi ke Agustus 1999, digedung Institut
temperatur yang lebih rendah dimana Cement dan beton Indonesia
perpindahan panas ini dilakukan Dangsana, Bogor.
secara konduksi. Dari hasil 5.Materi Basic Cement Teknologi ( BCT
perhitungan, ternyata panas ) Training dan Devolopment Section
dimasing-masing bahan isolasi GA dan Personal Deparment.
adalah berbeda-beda karena
dimasing-masing bahan memiliki
daya hambat panas yang berbeda.
Ø Proses pembakaran yang terjadi
didalam kiln itu terjadi karena
adanya proses pembakaran dimana
kiln menggunakan bahan bakar
batubara sebagai bahan bakar
utamanya dan oksigen yang
disemburkan dengan tekanan tinggi
sehingga dapat menghasilkan api
yang besar yang kemudian
menimbulkan panas hingga suhu
1400°C − 1500°C .

Anda mungkin juga menyukai