dan Adityo | Corpus Alienum di Esofagus Pars Torakalis pada Anak Laki-Laki Usia 3 Tahun
terjadi pada semua umur terutama anak-anak panjang badan 85 cm. Mata, telinga, hidung,
karena anak-anak sering memasukkan benda dan mulut dalam batas normal. Terdapat
ke dalam mulutnya, bahkan sering bermain kekakuan pada leher pasien. Regio toraks
atau menangis pada waktu makan.4 terdapat nyeri pada palpasi dada, kor dalam
Gejala-gejala yang dapat muncul akibat batas normal. Pada auskultasi pulmo
corpus alienum di esofagus antara lain sulit didapatkan suara nafas vesikuler dikedua
menelan (disfagia), rasa tidak nyaman di dada, apeks paru, suara rhonki tidak ditemukan pada
nyeri saat menelan (odinofagia), hipersalivasi, kedua lapang paru. Regio abdomen tampak
regurgitasi, dan muntah serta sulit bernafas datar, pada palpasi teraba lemas dan terdapat
(dispneu) apabila terjadi penekanan trakea nyeri tekan pada epigastrium, perkusi
oleh benda asing.2 Diagnosis benda asing di didapatkan suara timpani, dan pada auskultasi
esofagus ditegakkan berdasarkan anamnesis bising usus normal. Ekstremitas superior dan
adanya riwayat tersedak sesuatu, diperkuat inferior dalam batas normal.
dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan Hasil pemeriksaan darah rutin yaitu
penunjang seperti radiologi dan endoskopi.2 hemoglobin (Hb) = 11 gr/dl, Ht= 35%, leukosit=
Secara prinsip, benda asing di saluran nafas dan 8.500/mm3 dan trombosit= 250.000/mm3.
esofagus ditatalaksana dengan pengangkatan Pemeriksaan rontgen toraks Postero-anterior
segera secara endoskopik dalam kondisi yang (PA) dan posisi lateral menunjukkan adanya
paling aman dan trauma yang minimum.2 perselubungan opak homogen bentuk bulat
Karena masih jarangnya pelaporan kasus diameter + 2 cm di garis sternal setinggi
mengenai corpus alienum di esofagus, kami intercostal spatium (ICS) 2-3.
laporkan satu kasus benda asing di esofagus
pada seorang anak laki–laki usia 3 tahun.
Kasus
Pasien An. R, seorang anak berusia 3
tahun datang bersama Ayah dan Ibunya
dengan keluhan sulit menelan sejak 1 hari
yang lalu. Kesulitan menelan dirasakan
sangat berat hingga pasien tidak dapat
menelan makanan maupun minuman. Pasien
juga mengeluhkan adanya muntah bila
mencoba untuk makan ataupun minum dan
juga adanya rasa tidak nyaman pada dada.
Ibu pasien mengatakan, sebelumnya keluhan Gambar 1. Foto Toraks PA
ini timbul setelah pasien mengatakan
tertelan kelereng ketika bermain. Ibu pasien
menyangkal adanya panas badan dan
keluhan sesak nafas yang terjadi pada pasien.
Ibu pasien sudah mencoba mengeluarkan
benda yang tertelan oleh anaknya tetapi
tidak berhasil dikeluarkan. Kemudian pasien
dibawa ke RS Daerah dan kemudian dirujuk ke
RSAM.
Hasil pemeriksaan fisik, pasien dalam
keadaan gelisah, keadaan umum tampak sakit
berat dimana pasien membutuhkan bantuan
dalam melakukan aktivitas, kesadaran delirium Gambar 2. Foto Toraks Posisi Lateral
dimana pasien tampak gelisah, denyut nadi
136x/menit dengan irama reguler, isi dan
tegangan cukup, respiration rate (RR)
32x/menit tipe torakoabdominal, suhu 36,8oC
(per aksial), status gizi baik berdasarkan
BB/U, dengan berat badan saat ini 10 kg,
adanya cunam yang sesuai untuk benda asing Faktor predisposisi masuknya benda
tumpul, sehingga benda asing didorong masuk asing salah satunya adalah faktor
ke gaster. Kemudian dilakukan rontgen polos ketidaksengajaan yang dapat terjadi pada
abdomen yang menunjukkan benda asing anak-anak seperti yang terjadi pada kasus.
berada pada gaster. Penyebab pada anak antara lain, anomaly
Pada kasus corpus alienum di esofagus congenital termasuk stenosis kongenital dan
ditatalaksana segera dengan intervensi fistel trakeoesofagus. Faktor predisposisi lain
esofagoskopi disertai cunam yang sesuai. Pada antara lain belum tumbuhnya gigi molar untuk
corpus alienum yang tumpul dan berukuran dapat menelan dengan baik, koordinasi proses
<2–2,5 cm dipertimbangkan dilakukan menelan dan sfingter laring yang belum
intervensi esofagoskopi dalam 24 jam.5 Cunam sempurna pada kelompok usia 6 bulan sampai
yang dipilih adalah cunam yang sesuai dengan 1 tahun, retardasi mental, gangguan
benda asing tersebut.5 Untuk benda tumpul pertumbuhan, dan penyakit-penyakit
dan bulat yang terbaik adalah dengan neurologik lain yang mendasarinya.2
meggunakan jaring atau keranjang, dimana Pada kasus An. R, tatalaksana
menggunakan cunam jaring lebih superior diberikan untuk mengeluarkan benda asing di
dalam penelitian prospektif.6 Dengan esofagus. Tertelan benda asing termasuk
visualisasi yang memadai, benda tetap tidak keluhan yang sering di layanan darurat anak.
mudah digenggam di esofagus dan dapat Benda asing dalam esofagus dimana dapat
turun ke perut.7 Teknik mendorong benda menyebabkan keadaan yang berbahaya, seperti
asing tersebut ke dalam perut juga sudah penyumbatan dan penekanan ke jalan nafas.10
terdapat laporan sebelumnya. Kurangnya Namun demikian, hanya 10%-20% yang akan
kontrol terhadap benda asing jika mendorong membutuhkan pengeluaran karena kebanyakan
benda asing ke perut menjadi pertimbangan dari kasus yang terjadi (80%) secara spontan
bahwa prosedur endoskopik lebih akan menuju distal.11
direkomendasikan.7 Benda asing yang gagal
Lokasi-lokasi yang paling sering terjadi
keluar dari perut selama 3-4 minggu harus
sumbatan akibat benda asing di esofagus antara
dikeluarkan secara endoskopi.8
lain esofagus bagian proksimal, daerah
Pada pasien An. R, corpus alienum yang
penyilangan esofagus dengan arkus aorta,
keluar merupakan sebuah kelereng dimana
daerah penyilangan esofagus dengan bronkus
kelereng tersebut keluar bersama dengan
kiri dan esofagus bagian distal. Lokasi utama dari
feses, 2 hari pasca dilakukan tindakan
benda asing di esofagus adalah esofagus bagian
esofagoskopi. Pada pasien juga diberikan
proksimal.12
cairan Ringer Laktat (RL) XV tetes per menit,
amoksilin injeksi 3x250 mg/hari dan Esofagus bagian proksimal menjadi lokasi
parasetamol injeksi 3x100mg/hari jika demam. utama benda asing di esofagus karena bagian ini
Pemberian cairan infus diperuntukkan untuk menjadi tempat penyempitan fisiologis esofagus
memenuhi kebutuhan cairan pasien. dan merupakan bagian awal dari proses
Pemberian cairan infus RL ini tidak sesuai pada menelan tahap esofagus.
kasus dikarenakan kondisi pasien yang tidak
Simpulan
dapat mendapatkan makanan secara oral
Telah dilaporkan satu kasus corpus
sehingga cairan RL yang tidak memiliki asupan
alienum di esofagus ec kelereng pada anak laki-
kalori tidak sesuai pada kasus. Sebaiknya,
laki usia 3 tahun yang berhasil dikeluarkan
karena anak tidak bisa diberi makan, dapat
dengan teknik mendorong corpus alienum ke
diberikan cairan infus yang mengandung
glukosa/dekstrosa 5-10% untuk memenuhi distal dibantu dengan esofagoskopi dan cunam,
asupan kalori dari pasien.9 Pemberian dimana tindakan memberikan hasil yang baik.
antibiotik berspektrum luas seperti amoksilin
dapat diberikan pada kasus corpus alienum di Daftar Pustaka
esofagus setelah dilakukannya tindakan 1. Shaariyah MM, Goh BS. Retrospective
esofagoskopi dengan dosis 3x25mg/kgBB/hari. Review of Surgical Management of Foreign
Pertimbangan diberikannya parasetamol Body Ingestion. Med J Malaysia. 2009;
injeksi dilakukan untuk mengatasi resiko panas 64(1): 307-10.
badan yang terjadi apabila timbul infeksi pada 2. Soepardie EA, Iskandar N, Bashirudin J,
pasien, dengan dosis 3x10mg/kgBB/hari.2 Restuti RD, editor. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala GW. Fluoroscopic foley catheter removal of
Leher. Jakarta: FK UI; 2010. esophageal foreign bodies in children:
3. Junizaf MH. Benda asing di esofagus. Dalam: experience in 415 episodes. Am Academy
Soepardi EA, Iskandar N. Buku Ajar Ilmu Ped. 1994; 96(5):791-2.
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala 8. Webb WA. Management of foreign bodies of
Leher. Edisi kelima. Jakarta: Balai Penerbit the upper gastrointestinal tract: update. Am
FK UI; 2001. Soc Gastrointest Endoscopy. 1995;
4. Kurnaidi WG, Purwanto TB. Benda asing 41(1):39-51.
pada bronkus. Dalam: Kumpulan naskah 9. World Health Organization. Pedoman
ilmiah KONAS PERHATI XII, Semarang 28-30 pelayanan kesehatan anak di rumah sakit
Oktober 1999: 426-33. rujukan tingkat pertama di kabupaten.
5. Birk Michael, Bauerfeind P, Deprez PH, Jakarta: WHO Indonesia; 2008.
Häfner M, Hartmann D, Hassan C, et al. 10.Rahman I, Patel P, Boger P, Rasheed S,
Removal of foreign bodies in the upper Thomson M, Afzal NA. Therapeutic upper
gastrointestinal tract in adults: (ESGE) gastrointestinal tract endoscopy in
Clinical Guideline Endoscopy. 2016; 48(5): paediatric Gastroenterology. W J of
1–8. Gastrointest Endoscopy. 2015; 7(3):169-
6. Faigel DO, Stotland BR, Kochman ML, Hoops 182.
T, Judge T, Kroser J, et al. Device choice and 11.Little DC, Shah SR, St Peter SD, Calkins CM,
experience level in endoscopic foreign Morrow SE, Murphy JP, et.al . Esophageal
object retrieval: An in vivo study. Am Assoc foreign bodies in the pediatric population:
Orthodontists. 1997; 45(6):490-2. Our First 500 Cases. J Ped Surg. 2006;
7. Schunk JE, Harrison AM, Corneli HM,Ixon 41(5):914-18.