TB MDR PDF
TB MDR PDF
TB MDR PDF
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
OLEH :
Abdullah Shidqul Azmi
NIM: 110103000012
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Benar, Tuhan
sekalian Alam, yang telah melimpahkan taufiq serta hidayah-Nya, dan hanya
dengan kehendak-Nya peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul
“Prevalensi Risiko Tuberkulosis Multi Drug Resistance (TB-MDR) di Kota
Depok tahun 2010 - 2012”.
v
Beliau selalu siap diajak diskusi oleh peneliti kapan saja ditengah-tengah
kesibukan beliau.
dr. Mukhtar Ikhsan, MARS, SpP(K) dan dr. Nida Farida, SpM sebagai
penguji penelitian ini, yang telah memberikan kritikan dan masukan yang
membangun demi kebaikan peneliti.
dr. Lusi Syamsi, SpP, yang telah berkontribusi banyak baik dalam hal
waktu dan tenaga untuk membantu peneliti dalam melakukan dalam
penelitian ini. Salah satunya membantu peneliti mendapatkan data untuk
dijadikan sampel penelitian. Gagasan penelitian ini pun beliau yang
menyarankan.
Mbak Yoli Farradika,S.KM sebagai “guru statistika” peneliti yang sudah
bersedia untuk direpotkan, ditanya dan memeriksa hasil statistika peneliti.
“Tanpamu penelitian ini tidak akan lancar mbak.”
Kelompok risetku tercinta Fitria Lulu, Karmila Karim, Khoirul Ahmada
Putra, Ali Alatas yang telah menemani peneliti selama perjalanan
menyelesaikan riset ini, perasaan campur aduk saat menerima revisi yang
tak kelar-kelar dan deadline yang hampir terlewati, tapi tidak menyurutkan
semangat kita semua untuk mendapatkan sebuah gelar S.Ked, Semoga
Allah membalas kebaikan kalian semua.
Seluruh keluarga sejawat PSPD 2010 yang wajah dan perilakunya telah
memberikan warna-warni kehidupan peneliti selama menjalani studi ini.
Baik suka maupun duka dilewati dengan penuh rasa kekeluargaan. “ I’m
proud to be a part of you all PSPD 2010”
Seluruh penghuni RDM yang telah menjadi pelengkap dalam hidup
peneliti dengan kebersamaannya yang tak akan pernah terlupakan.
Sahabat-sahabat peneliti Syarifah Ro’fah, Tiara Lachtaria, Yahya Kholid,
Muhammad Dadank Kurniawan, dan anak-anak 201 Ahep, Ikal dan Fajri
yang selalu menjadi penyemangat ketika peneliti sedang mengalami
kejenuhan dalam masa studi dan selalu menjadi alasan kenapa harus ada
senyum dan tawa dalam kehidupan ini. “Uhibukum fillah.”
Ummi tercinta dr. Hj. Sri Wahyuni, MM, yang telah melahirkan,
membesarkan dan mendidik peneliti dengan kasih sayang yang tiada tara.
vi
Tiada ucapan terimakasih yang dapat mencukupi untuk membalas segala
doa, perjuangan dan pengorbanan yang beliau berikan demi kebaikan
peneliti. Kepada Abi tercinta dr. Deni Kriscahoyo, SpPD, FINASIM yang
telah memberikan kasih sayang, mendidik dan menjadi suri teladan
peneliti dalam menapaki jalan kehidupan ini.
Adik-adik peneliti, Abdurrahman Harits, Nur Shabrina Khairani,
Muhammad Rizki Hafizurrahman, yang selalu menjadi salah satu
motivasiku untuk bisa sukses dalam hidup ini. “I love you all.”
Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyelesaian penelitian ini.
Hanya Allah SWT. Jualah yang mampu memberikan imbalan berlipat
ganda dan melimpahkan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah
membantu saya. Serta terimalah permohonan maaf saya kepada semua
pihak bila dalam penelitian ini terdapat hal yang kurang berkenan. Semoga
penelitian ini bermanfaat bagi penulis, umat dan memberi sumbangan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu kedokteran, dan Allah Ta’ala menjadikannya
sebagai amal shalih. Akhirnya hanya kepada Allah SWT. Penulis berserah
diri, semoga Allah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita
semua.
Penulis
vii
ABSTRAK
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
ix
2.2 Kerangka Konsep .............................................................................. 11
2.3 Definisi Operasional.......................................................................... 12
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian………………………………………................... 13
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian…………………………………….... 13
3.3 Populasi…………………………………………..............................
13
3.3.1 Populasi Target…………………………………………........
3.3.2 Populasi Terjangkau……………………………………….... 13
3.4 Sampel Penelitian…………………………………………............... 13
3.4.1 Kriteria Inklusi…………………………………………….... 13
3.4.2 Kriteria Ekslusi...………………………………………........ 13
3.4.3 Besar Sampel……………………………………………......
14
3.4.4 Cara pengambilan sampel………………………..….……....
3.5 Alur Penelitian………………………………………….…….……. 14
3.6 Managemen Data………………………………………….….…..... 15
3.6.1 Pengumpulan Data………………………………………….. 15
3.6.2 Analisis Data………………………………………………... 15
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Lokus Gen yang Terlibat dalam Resistensi Obat pada S
Mycobacterium tuberculosis…………………………………………. 8
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Unit G
_Pelayanan..……………………………………….............................. 16
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur…................................... 16
Tabel 4.3 Prevalensi RisikoTB-MDR pada Penderita TB di Kota Depok
tahun 2010-2012…...……………………………............................ 17
Tabel 4.4 Hubungan Jenis Kelamin dengan Risiko TB-MDR……...…… 17
Tabel 4.5 Hubungan Umur dengan Risiko TB-MDR………….………... 18
Tabel 4.6 Hubungan Unit Pelayanan dengan Risiko TB-MDR……......... 18
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori Terjadinya Resistensi OAT……...….…….…. 10
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian Prevalensi Risiko TB- MDR di
Kota Depok Tahun 2010-2011………....………….................... 11
xii
DAFTAR SINGKATAN
TB Tuberkulosis
MDR Multi Drug Resistent
OAT Obat Anti Tuberkulosis
XDR Extensively Drug-Resistent
TDR Totally Drug-Resistent
ISTC International Standart for Tuberculosis Care
INH Isoniazid
BTA Basil Tahan Asam
DOTS Direct Observed Treatment Short-Course Chemotherapy
PMO Pengawas Minum Obat
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Data Statistik………………………………………………………………… 25
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
kesehatan. Terbukti dalam bidang kesehatan terutama TB, kota Depok mencatat
angka 80,95% untuk angka pasien menderita TB dan sembuh (Dinkes Kota
Depok, 2008), tetapi dari 19,05 % data pasien yang tidak sembuh tersebut belum
terdapat penjelasan pasien mana yang berpotensi menjadi resisten ataupun tidak.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin meneliti prevalensi pasien yang
masuk kedalam kriteria risiko TB-MDR.
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
ber-bentuk sarang TB pneumonia kecil dan disebut fokus primer atau fokus ghon.
Sarang primer ini dapat terjadi di setiap bagian dari jaringan paru. Dari sarang
primer akan timbul peradangan saluran getah bening,dan juga diikuti pembesaran
kelenjar getah bening . Semua itu disebut kompleks primer.1
Tabel 2.1 Lokus Gen yang Terlibat dalam Resistensi Obat pada Mycobacterium
tuberculosis11
katG Catalase-peroxidase
Isoniazid
oxyR-ahpC Alky hydro-reductase
INH-Ethionamide InhA Enoyl-ACP reductase
9
tidak dapat mengeluarkan sputum dilakukan induksi sputum dan jika tetap tidak
bisa, dilakukan bronkoskopi. Tes sensitivitas terhadap obat lini pertama dan kedua
harus dilakukan pada laboratorium yang memadai. Pemeriksaan mikrobiologik
untuk konfirmasi TB-MDR dapat berupa pemeriksaan fenotipik, pemeriksaan
genotipik dan pemeriksaan kondisi faktual. Pemeriksaan fenotipik dapat dilakukan
dengan jalan memaparkan kuman yang terhadap obat dan selanjutnya melihat ada-
tidaknya pertumbuhan kuman dan membandingkan jumlah kuman yang
dipaparkan terhadap obat dibandingkan kontrolnya. 13
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian Prevalensi Risiko TB- MDR di Kota
Depok Tahun 2010-2011
12
Variabel Alat
No. Definisi Hasil Ukur Skala
Terikat Ukur
Adalah setiap kasus yang
memenuhi salah satu kriteria
dibawah ini :
- Gagal pengobatan
kategori 2 atau kasus
kronik
- Gagal konversi sputum
BTA pengobatan kategori
2
- Pasien dengan riwayat
pengobatan kategori 2
1. Berisiko
Risiko TB – sebelumnya Rekam
1 2. Tidak Kategorik
MDR - Pasien dengan gagal medis
Berisiko
pengobatan kategori 1
- Pasien dengan gagal
pengobatan dan gagal
konversi sputum BTA
pada kategori 2
- Pasien dengan TB
kambuh
- Pasien dengan keluhan
dan riwayat kontak pasien
MDR TB
- Pasien TB dengan HIV
Variabel Alat
No. Definisi Hasil Ukur Skala
Bebas Ukur
Masa antara lahir - pengisian Rekam
1 Umur Tahun Numerik
rekam medik medik
Jenis Perbedaan secara biologis Rekam 1. Laki-laki
2 Kategorik
kelamin antar individu medik 2. Perempuan
1. Puskesmas
Unit Tempat pasien melakukan Rekam 2. Rumah
3 Kategorik
pelayanan pengobatan TB medik Sakit
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.3 Populasi
13
14
N : Z α2 x p (1-p)
d2
N : besar sampel
Zα : batas kepercayaan 95% (1,96)
P : prevalensi TB-MDR dari kepustakaan (0,28)15
d : ketepatan penelitian (5% )
N : 1.962 x 0,28(1-0,28)
0,052
: 3,8416 x 0, 2016 = 309,7866 ~ 310
0,0025
Persiapan Penelitian
Analisis data
Penulisan laporan
Gambar 3.1 Alur penelitian prevalensi risiko TB-MDR di Kota Depok tahun 2010 -
2012
15
Data diambil dari Dinkes Kota Depok berupa rekam medis yang
ditampilkan secara elektronik dalam kurun waktu 3 tahun (1 Januari 2010
sampai 31 Desember 2012)
Penelitian ini menggunakan data elektronik yang didapatkan dari setiap poli
DOTS TB yang terdapat di Kota Depok. Poli DOTS di Kota Depok terdapat di semua
puskesmas dan 2 rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Sentra Medika dan Rumah Sakit
Umum Daerah Depok. Data yang ada diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan
ekslusi yang telah ditetapkan, sehingga didapatkan jumlah penderita TB paru dewasa
di Kota Depok selama 3 tahun terakhir adalah sejumlah 4331 orang, dengan rincian
tahun 2010 sebanyak 1169 orang, tahun 2011 sebanyak 1642 orang, dan tahun 2012
sebanyak 1520 orang. Kemudian dilakukan teknik simple random sampling untuk
mendapatkan jumlah sampel yang diinginkan yaitu sejumlah 310 responden.
Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dan unit pelayanan
Dari tabel 4.1 diketahui bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki
(56,5%) lebih banyak daripada responden dengan jenis kelamin perempuan (43,5%).
Untuk distribusi responden berdasarkan unit pelayanan yang dipilih untuk melakukan
pengobatan diketahui bahwa sebanyak 292 (94,2%) pasien TB yang ada di Depok
memilih ke puskesmas untuk melakukan pengobatan penyakit TB, sementara
sebanyak 18 (5,8%) pasien TB memilih rumah sakit.
16
17
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa umur pasien yang menjadi sampel
pada penelitian ini berkisar antara 16 sampai 85 tahun. Data umur responden disajikan
dalam median dan nilai minimal maksimal karena data umur responden mempunyai
distribusi yang tidak normal.
4.2 Prevalensi risiko TB-MDR pada penderita TB di Kota Depok Tahun 2010 -
2013
Tabel 4.3. Prevalensi risiko TB-MDR pada penderita TB di Kota Depok tahun 2010-
2012
Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)
Risiko TB-MDR
Ya 112 36,1
Tidak 198 63,9
Total 310 100
Berdasarkan tabel dan diagram diatas menunjukkan bahwa dari 310 orang
dengan riwayat pengobatan TB yang dianalisis dalam penelitian ini, terdapat 112
orang yang masuk ke dalam klasifikasi risiko TB-MDR menurut klasifikasi RAN-
PMDT Kemenkes 2011-2014, atau dapat dikatakan bahwa prevalensi risiko TB-
MDR di Kota Depok sebesar 36,1 %
Risiko TB-MDR
OR
Variabel Ya Tidak Total p-value
(95% CI)
n % N % n %
Jenis Kelamin
Laki-laki 66 37,7 109 62,3 175 100 1. 172 0,508
Perempuan 46 34,1 89 65,9 135 100 (0,733-
1,873)
Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah laki-laki yang masuk ke dalam
klasifikasi risiko TB-MDR lebih banyak daripada perempuan, yaitu 66 orang (37,7%)
dan 46 orang (34,1%). Secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
jenis kelamin dengan kondisi risiko TB-MDR (p=0,508).
18
Risiko TB-MDR
Variable Ya Tidak p-value
Median (min-mak) Median (min-mak)
Umur 37 (18 – 76) 34 (16 – 85) 0,212
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rentang usia pasien yang masuk
klasifikasi risiko TB-MDR adalah 18 sampai 76 tahun dengan median 37 tahun,
sedangkan yang tidak masuk klasifikasi risiko TB-MDR adalah 16 sampai 85 tahun.
Berdasarkan uji statistik tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara faktor
umur dengan kemungkinan terjadinya risiko TB-MDR (p<0.05).
Risiko TB-MDR
Variabel Ya Tidak Total OR (95% CI) p-value
n % N % n %
Unit Pelayanan
Rumah Sakit 13 72,2 5 27,8 18 100 5,069 0,001
Puskesmas 99 33,9 193 66,1 292 100 (1,757-14,622)
4.6 Pembahasan
Erawatyningsih, dkk pada tahun 2009. Hal serupa juga dijelaskan dalam penelitian
Utarini tahun 2008. Hal ini berhubungan dengan pelayanan yang diberikan. Pasien
TB yang berobat ke puskesmas diberikan pelayanan secara menyeluruh sampai
tahap evaluasi dan edukasi yaitu salah satunya dengan PMO langsung dari kader
puskesmas yang disediakan secara gratis, sehingga kepatuhan berobat dari pasien
menjadi meningkat. Sedangkan di rumah sakit, pasien TB tidak mendapatkan
pengawasan sehingga kepatuhan pasien untuk kontrol dalam pengobatan pun
rendah. Ditambah dengan lemahnya jejaring eksternal antara rumah sakit dengan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang menerapkan DOTS.20,21 Hal ini pun
dibahas dalam makalah Priyanti Z Soepandi tahun 2010 bahwa pemantauan
pengobatan yang buruk menjadi salah satu risiko terjadinya kasus risiko TB-
MDR.3
5.1 Simpulan
a. Prevalensi risiko TB-MDR di kota Depok tahun 2010-2012 yaitu
sebesar 36,1 %.
b. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin di dominasi
oleh laki-laki 56,5%, sedangkan perempuan hanya sebesar 43,5%,
akan tetapi tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara jenis
kelamin dengan risiko TB-MDR (p: 0,508).
c. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara usia pasien dengan
kondisi risiko TB-MDR (p:0,212.)
d. Distribusi berdasarkan unit pelayanan menunjukkan bahwa penderita
TB lebih banyak berobat ke puskesmas daripada ke rumah sakit dan
didapatkan hubungan yang bermakna antara unit pelayanan dengan
kondisi risiko TB-MDR (p: 0,001).
5.2 Saran
a. Pasien TB dengan riwayat pengobatan TB sebelumnya harus
diperiksakan juga biakan Mtb dan uji resistensi pada pengobatan TB
fase awal sebagai standar diagnosis agar diagnosis TB-MDR bisa
ditegakkan lebih dini.
b. Meningkatkan kewaspadaan bagi para dokter dan paramedis yang
menemukan pasien dengan riwayat TB sebelumnya terutama pada
kasus tanpa hasil uji BTA sebagai kasus risiko TB-MDR, agar bisa
mencegahnya sejak dini.
c. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metode dan sampel yang
meneliti lebih baik terutama untuk mengidentifikasi faktor resiko
terjadinya TB-MDR di masyarakat.
d. Mengefektifkan sistem Hospital DOTS di seluruh pelayanan
kesehatan yang ada di Kota Depok
23
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Amin Z, Bahar A. Tuberkulosis Paru dalam Sudoyo AW, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam jilid III, edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI. 2009. Hal 2230-3
3. Soepandi PZ. Diagnosis dan Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya TB-MDR. Jakarta :
Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan. 2010 :
Hal 6
11. Alfin SK. Sebuah Tinjauan Kepustakaan : Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB).
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Hal 1,2,3
12. Syahrini H. Tuberkulosis Paru Resistensi Ganda. Departemen Ilmu Penyakit dalam
RSUP Adam Malik. 2008 ; Hal 6-7
15. Otero L. High Prevalence of Primary Multidrug Resistant Tuberculosis in Persons with
No Known Risk Factors. PlosONE. 2011
16. http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/demografipendudukjkel.php?ia=3276&
is=37 diakses tanggal 24 Juli 2013
17. Mutiara E. Karakteristik Penduduk Lanjut Usia di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990.
Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. 2003; Hal 2
18. Nofizar D, Arifin Nawas, Erlina Burhan. Identifikasi Faktor Risiko Tuberkulosis
Multidrug Resistant (TB-MDR). Jakarta : Departemen Pulmonologi dan llmu
Kedoheran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010 ; Hal 2
19. Tirtana, BT. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan pada Pasien
Tuberkulosis Paru Dengan Resistensi Obat Tuberkulosis di Wilayah Jawa Tengah. 2011;
Hal 7
21. Utarini A. Laporan Hospital DOTS Assessment, WHO-DFIF I 2008, Universitas Gadjah
Mada : Yogyakarta
22. Hermayanti D. Studi Kasus Drop Out Pengobatan Tuberkulosis (TB) di Puskesmas
Kodya Malang. Universitas Muhammadiyah Malang : 2007 ; Hal 4-5
26
LAMPIRAN 1
Data Statistik
Tabel Frekuensi
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 175 56.5 56.5 56.5
perempuan 135 43.5 43.5 100.0
Total 310 100.0 100.0
Unit Pelayanan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Puskesmas 292 94.2 94.2 94.2
rumah sakit 18 5.8 5.8 100.0
Total 310 100.0 100.0
Tersangka TB - MDR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tersangka 112 36.1 36.1 36.1
Tidak
198 63.9 63.9 100.0
Tersangka
Total 310 100.0 100.0
Umur
(Lanjutan)
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur .133 310 .000 .946 310 .000
a.
Histogram
50
40
Frequency
30
20
10
Mean = 39.06
Std. Dev. = 14.683
0 N = 310
20 30 40 50 60 70 80
Umur
28
(Lanjutan)
Tabel Uji Korelasi
Jenis Kelamin * T ersangka TB - MDR Crosstabulation
Tersangka TB-MDR
Tersangka Tidak Tersangka Total
Jenis Kelamin laki-laki Count 66 109 175
% within Jenis
37.7% 62.3% 100.0%
Kelamin
perempuan Count 46 89 135
% within Jenis
34.1% 65.9% 100.0%
Kelamin
Total Count 112 198 310
% within Jenis
36.1% 63.9% 100.0%
Kelamin
Chi-Square T ests
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Jenis
Kelamin (laki-laki / 1.172 .733 1.873
perempuan)
For cohort Suspek MDR
1.107 .818 1.497
TB = suspek
For cohort Suspek MDR
.945 .799 1.117
TB = tidak suspek
N of Valid Cases 310
29
(Lanjutan)
Unit Pelayanan * T ersangka T B - MDR Crosstabulation
Tersangka TB - MDR
Tersangka Tidak Tersangka Total
Unit Pelayanan Puskesmas Count 99 193 292
% within Unit
33.9% 66.1% 100.0%
Pelayanan
rumah sakit Count 13 5 18
% within Unit
72.2% 27.8% 100.0%
Pelayanan
Total Count 112 198 310
% within Unit
36.1% 63.9% 100.0%
Pelayanan
Chi-Square T ests
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Unit
Pelayanan (Puskesmas .197 .068 .569
/ rumah sakit)
For cohort Suspek MDR
.469 .338 .652
TB = suspek
For cohort Suspek MDR
2.379 1.125 5.034
TB = tidak suspek
N of Valid Cases 310
30
(Lanjutan)
Mann-Whitney Test
Ranks
Test Statisticsa
Umur
Mann-W hitney U 10141.500
W ilcoxon W 29842.500
Z -1.249
Asymp. Sig. (2-tailed) .212
a. Grouping Variable: Tersangka TB-MDR
31
Agama : Islam
Email : azmafi28@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Organisasi :
5.