Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan beberapa tahun terakhir masih menghadapi berbagai
permasalahan yang belum dapat diatasi sepenuhnya oleh pemerintah. Berbagai permasalah yang
timbul masih terkait dengan belum optimalnya pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, dimana
rumah sakit belum memberikan pelayanan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat sebagai
pengguna jasa. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat (Kemenkes,2010).
Di Indonesia terdapat banyak rumah sakit baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta.
Rumah sakit pemerintah merupakan rumah sakit yang bersifat nonbisnis, walaupun demikian
rumah sakit pemerintah harus dapat menghasilkan surplusdari usaha yang dijalankan dengan
tujuan menjaga keberlangsungan rumah sakit, melakukan pengembangan, dan meningkatkan
kualitas pelayanan. Era globalisasi telah menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi
rumah sakit yang beroperasidi Indonesia. Pesatnya pertumbuhan ekonomi serta tantangan era
perdagangan menyebabkan semakin ketatnya kompetisi dalam dunia bisnis, begitu juga dengan
bisnis dalam pelayanan kesehatan yang dituntut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
pengguna jasa yang tidak hanya terbatas pada pelayanannya saja (Kuncoro,2006).
Dari tahun ke tahun rumah sakit mengalami pergeseran fungsi, dari rumah sakit yang berfungsi sosial
bergeser menjadi rumah sakit sosioekonomik (Djojodibroto, 1997). Rumah sakit yang ingin
berkembang harus dapat memberikan pelayanan yang bermutu yang disertai dengan tarif yang
kompetitif guna menjaga kesetiaan pengguna jasa.Rumah Sakit Universitas Udayana (RS UNUD)
merupakan rumah sakit pendidikan milik Universitas Udayana.
Pasien yang dirawatdi RS UNUDmulai dari masyarakat umum, mahasiswa Universitas Udayana serta
pasien yang berkerja sama dengan perusahaan asuransi kesehatan. Berikut tabel kunjungan pasien di RS
UNUDdari bulan September sampai dengan bulan Desembertahun2014:
Dari uraian data pada tabel 1.1 jumlah pasien yang datang ke
RS UNUDrata-rata tiap bulan mencapai 350 kunjungan dengan rata-rata tiap hari mencapai12
kunjungan. Faktor yang dapat menjadi pengaruh terhadap kunjungan masyarakat sebagai pengguna
jasa pada RS UNUDbisa dikarenakan oleh manajemen strategis danmutu ataupun kualitas pelayanan
yang diberikan RS UNUD. Rumah sakit harus memiliki pasien yang setia (customer loyalty) agar
rumah sakit dapat bertahan dan memenangkan persaingan rumah sakit (Kotler,1997).
Setiap rumah sakit memiliki kebijakan yang berbeda terhadap manajemen strategis yang
diterapkan dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebagai pengguna
jasa, yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan dari rumah sakit itu sendiri. Demikian pula dengan RS
UNUD sebagai rumah sakit yang tergolong baru tentu sangat membutuhkan strategi yang tepat
dalam setiap pengambilan keputusan.
Suatu lembaga perlu melakukan manajemen strategis terhadap kenyataan keterbatasan sumber
daya biaya, tekanan dari masyarakat untuk memberikan perhatian terhadap mereka yang miskin dan
menderita, adanya kerumitan organisasi, dan kenyataan adanya ideologi politik yang tidak begitu
memperhatikan aspek sosial. Pemahaman mengenai manajemen strategis tidak hanya terbatas pada
aspek pelaksanaan rencana, tetapi lebih jauh lagi ke aspek visi, misi, dan
tujuanpengembangan. Menurut Trisnantoro (2005) pernyataan misi merupakan hal utama dalam
lembaga yang bersifat mission driven sehinggan analisis lingkungan sangat dibutuhkan dalam
penyususnan strategi. Manajemen strategis menekankan persoalan analisis faktor lingkungan
eksternal dan internal suatu lembaga. Melihat pentingnya manajemen strategi dalam persaingan
rumah sakit, maka penting bagi RS UNUDuntuk melakukan analisis lingkungan rumah sakit.
Lingkungan rumah sakit terdiri dari lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal
rumah sakit meliputi aktivitas pelayanan yang terdiri dari aktivitas prapelayanan, aktivitas proses
pelayanan, dan ativitas pasca pelayanan, serta aktivitas pendukung yang meliputi budaya organisasi,
struktur organisasi, dan sumber daya strategis (Swayne dkk, 2006).
Lingkungan eksternal rumah sakit meliputi perusahaan asuransi, masyarakat, pemberi pinjaman,
pemerintah sebagai pembayar dan pembentuk regulasi, tempat pendidikan tenaga kesehatan,
teknologi medis, obat-obatan dan peralatan kesehatan (Trisnantoro,2005).
Dengan adanya analisis lingkungan rumah sakit disamping dapat membuat keputusan-keputusan
strategis yang tepat bagi keberlangsungan hidup rumah sakit, RS UNUDdapat menentukan tindakan
preventif dan antisipasi atas perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga rumah sakit dapat cepat
beradaptasi terhadap perubahan-perubahan tersebut dan menjadi rumah sakit yang mampu bertahan
di tengah kondisi persaingan yang sangat rumit. Menurut Trisnantoro (2005) manfaat manajemen
strategis di rumah sakit belum diperhatikan oleh sebagian besar rumah sakit. Manajemen strategis
dapat dipergunakan rumah sakit untuk menghindari rumah sakit khususnya rumah sakit yang bersifat
nonprofit dari kebangkrutan.Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang analisis lingkungan internal di RS UNUD, pemahaman terhadap kondisi lingkungan akan
mempengaruhi mutu ataupun kualitas pelayanan yang berimplikasi terhadap daya saing dari RS UNUD,
penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai kondisi lingkungan internal RS UNUD
2.1Rumusan Masalah
Pada lembaga yang bersifat mission drivenanalisis lingkungan sangat dibutuhkan dalam
penyususnan strategi, sehingga sangat penting bagi rumah sakit untuk melakukan analisis
lingkungan rumah sakit. Lingkungan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan dan perkembangan
rumah sakit.
Pemahaman terhadap kondisi lingkungan akan mempengaruhi mutu ataupun kualitas pelayanan yang
berimplikasi terhadap daya saing rumah sakit. RS UNUD sebagai rumah sakit yang tergolong baru
sangat membutuhkan analisis lingkungandalam menentukan keputusan-keputusan strategis
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasadan strategi pemasaran
yang tepat bagi keberlangsungan hidup rumah sakit.
Analisis lingkungan rumah sakit khususnya lingkungan internal akan memberikan gambaran
mengenai kondisi lingkungan internal RS UNUDyang membantu rumah sakit dalammenentukan
tindakan preventif dan antisipasi atas perubahan-perubahan yang terjadiserta menghindari rumah sakit
khususnya rumah sakit yang bersifat nonprofitdari kebangkrutan
Daftar Pustaka
27. http://www.smeru.or.id/sites/default/files/publication/cbms_criteria_ind.pdf
28. http://rinmichiyo.blogspot.co.id/2014/05/kemiskinan-ditinjau-dari-segi-ekonomi.html
Freebook
http://www.free-management-ebooks.com/title-list.htm
http://media-amran.blogspot.co.id/2010/08/analisis-swot.html
2. Analisis
Analisis merupakan suatu proses yang dapat memberi makna pada data dalam memecahkan
permasalahan penelitian dengan memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena yang
kemudian dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yang terjadi (Nazir,
1988 :405).
Tahapan analsis dalam SWOT adalah memanfaatkan semua data dan informasi dalam model-
model kuantitatif perumusan strategi (Freddy Rangkuti, 2001:30). Analisis SWOT terlebih
dahulu dilakukan pencermatan (scanning) yang pada hakekatnya merupakan pendataan dan
pengidentifikasian sebagai pra analisis (Diklat Spamen, 2000 : 3). Model-model yang digunakan
dalam analisis SWOT antara lain sebagai berikut :
- IFAS – EFAS (internal - eksternal strategic factor analysis summary)
- Matrik Space
- Matrik SWOT
Penggunaan beberapa analisis akan lebih baik sehingga menghasilkan rumusan strategi
yang dapat menyelesaikan permasalahan dan strategi yang terbentuk sesuai dengan tujuan dan
lingkungan yang dihadapinya.
Tabel Model Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS) dapat dilihat pada Tabel 2. 1
berikut :
Tabel 2.1
Model Analisis Faktor Strategis Internal
(IFAS)
No Faktor-Faktor Strategis Bobot Nilai Bobot x Nilai
Kekuatan :
(Jumlah perkalian
(faktor-faktor yang (Professional (Professional bobot dengan nilai
menjadi kekuatan) Judgement) Judgement) pada setiap faktor
dari kekuatan)
(Jumlah
(Jumlah nilai (Jumlah bobot X
Jumlah bobot
kekuatan) nilai kekuatan)
kekuatan)
Kelemahan :
(Jumlah perkalian
(faktor-faktor yang (Professional (Professional bobot dengan nilai
menjadi kelemahan) Judgement) Judgement) pada setiap faktor
dari kelemahan)
(Jumlah
(Jumlah nilai (Jumlah bobot X
Jumlah bobot
kelemahan) nilai kelemahan)
kelemahan)
Sumber : Diklat Spama, 2000
(Jumlah bobot
(Jumlah bobot (Jumlah nilai
Jumlah X nilai
peluang) peluang)
peluang)
Ancaman : (Professional (Professional
Judgement) Judgement) (Jumlah
(faktor-faktor yang perkalian
menjadi ancaman) bobot dengan
nilai pada
setiap faktor
dari ancaman)
(Jumlah bobot
(Jumlah bobot (Jumlah nilai
Jumlah X nilai
ancaman) ancaman)
ancaman)
Sumber : Diklat Spama, 2000
Besarnya rata-rata nilai bobot bergantung pada jumlah faktor-faktor strategisnya (5-10 faktor
strategis) yang dipakai.
Penilaian (rating)
Nilai rating berdasarkan besarnya pengaruh faktor strategis terhadap kondisi dirinya (Freddy
Rangkuti, 2001 : 22-24) dengan kententuan sebagai berikut :
Variabel yang bersifat positif (variabel kekuatan atau peluang ) diberi nilai dari 1 sampai
dengan 4 dengan membandingkan dengan rata-rata pesaing utama. Sedangkan variabel yang
bersifat negatif kebalikannya, jika kelemahan atau ancaman besar sekali (dibanding dengan rata-
rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai ancaman kecil/di bawah rata-rata
pesaing-pesaingnya nilainya 4.
Tabel 2.3
Alternatif Strategi
Alternatif strategi adalah hasil dari matrik analisis SWOT yang menghasilkan berupa Srtategi
SO, WO, ST, WT. Alternatif strategi yang dihasilkan minimal 4 buah strategi sebagai hasil dari
analisis matrik SWOT. Menurut Freddy Rangkuti (2001:31-32) strategi yang dihasilkan adalah
sebagai berikut :
- Strategi SO :
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
- Strategi ST
Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi
ancaman.
- Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
- Strategi WT
Strategi ini didasarakan pada kegiatan usaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
Formulasi Strategi
Formulasi strategi mencakup bebagai aktivitas analisis, perencanaan, dan pemilihan
strategi yang dapat meningkatkan kesempatan bagi perusahaan di dalam berupaya mencapai
tujuan perusahaan (Kusnadi, Agustina Hanafi, 1999:174).
Formulasi strategi dalam pengembangan kawasan pariwisata adalah aktivitas pemilihan
strategi yang didasarkan pada analisis posisi kawasan pariwisata dan pemilihan strategi dari
analisis SWOT. Berdasarkan Kusnadi dan Agustina (1999:204) kriteria pemilihan strategi antara
lain sebagai berikut :
1. Strategi sebaiknya tanggap dengan lingkungan eksternal
2. Strategi melibatkan keunggulan kompetitif
3. Strategi sejalan dengan strategi lainnya yang terdapat dalam organisasi
TEORI SWOT
- Kekuatan (strengths)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan
kebutuhan dari pasar suatu perusahaan (Amin W.T, 1994:75).
Kekuatan kawasan pariwisata adalah sumber daya alam, pengelolaan dan keunggulan relatif
industri pariwisata dari pasar dan pesaing sejenis.
- Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan adalah keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya alam, keterampilan
dankemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan (Amin W.T,
1994:75).
Kelemahan kawasan pariwisata adalah keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya alam,
keterampilan dan kemampuan pengelolaan industri pariwisata.
- Peluang (opportunities)
Peluang adalah situasi/kecenderungan utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan
(Amin W.T, 1994:74)
Peluang kawasan pariwisata adalah situasi/kecenderungan utama yang menguntungkan industri
pariwisata dalam lingkungan suatu kawasan pariwisata.
- Ancaman (threats)
Ancaman adalah situasi/kecenderungan utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan (Amin W.T, 1994:74)
Ancaman kawasan pariwisata adalah situasi/kecenderungan utama yang tidak menguntungkan
industri pariwisata dalam lingkungan suatu kawasan pariwisata.
- Strategi SO :
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
- Strategi ST
Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi
ancaman.
- Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
- Strategi WT
Strategi ini didasarakan pada kegiatan usaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
INTERNAL (INFAS)
Kekuatan :
menampung minat serta bakat mahasiswa dalam bidang seni dan olah raga
tipologi mahasiswa terhadap kegiatan entertiner
keinginginan yang besar untuk mengapresiasikan akan bakat melalui sebuahn wadah
kelemahan :
EKSTERNAL (EFAS)
peluang :
mengaspirasikan minat dan bakat mahasiswa dalam bidang seni dan olah raga
memberdayakan tiupologi yang lebih condong pada hal-hal entertainer
mengapresiasiakn hobi melalui ivent-ivent yang ada
ancaman :
hilangnya wanara pada peredarannya
tidak terarahnya lembaga pada konstitusi yangb telah disepakati
pengelolaan kelembagaan yang tidak terkoordinir
tumpang tindih terhadap job discription
Gambar 2.2
Model Matrik Analisis SWOT
INTERNAL (IFAS)
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
EKSTERNAL (EFAS)
https://arulmtp.wordpress.com/2008/08/03/analisa-swot-sebagai-alat-perumusan-strategi/
Salah satu pendekatan yang dapat dipergunakan sebagai instrumen dalam pemilihan strategi dasar adalah
melalui analisis SWOT Rangkuti (2006) menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Analisis SWOT digunakan untuk membandingkan faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal terdiri
dari peluang dan ancaman, sedangkan faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan (gambar 1.)
Kuadran I :
Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif.
Kuadran II :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang
harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran III :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa
kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut pasar yang lebih baik (turn around).
Kuadran IV :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal. Fokus strategi yaitu melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih
besar (defensive).
Dalam analisis SWOT, dilakukan perbandingan antara faktor-faktor strategis internal maupun eksternal untuk
memperoleh strategi terhadap masing-masing faktor tersebut, kemudian dilakukan skoring. Berdasarkan hasil yang
diperoleh kemudian ditentukan fokus rekomendasi strategi.
Matrik SWOT
Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif
strategis, seperti pada Tabel 1. berikut :
Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu sebagai berikut :
1. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk memanfaatkan peluang eksternal.
2. Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan
kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta
menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman
eksternal.
Matrik SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat
tipe strategi: Strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST
(Strengths-Threats), dan Strategi WT (Weaknesses-Threats).
Analisis faktor strategis eksternal difokuskan pada kondisi yang ada dan kecenderungan yang muncul dari luar,
tetapi dapat memberi pengaruh kinerja organisasi. Setelah mengetahui faktor-faktor strategi eksternal, selanjutnya
susun tabel faktor-faktor Strategis Eksternal (External Strategic Factors Analysis Summary/EFAS), dengan langkah
sebagai berikut :
Jumlah O a b
Jumlah T c d
Analisis faktor strategis internal adalah analisis yang menilai prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan
kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan organisasi. Seperti halnya pada Analisis Faktor Strategis Eksternal,
maka dengan cara yang sama menyusun tabel Faktor-faktor Strategis Internal (Internal Strategic Factors Analysis
Summary/IFAS). Bentuk tabel IFAS adalah sepeti terlihat pada Tabel 3.
Summary/IFAS)
Skor
Pembobotan
Faktor-faktor Strategis
Bobot Rating
Internal
(Bobot x
Rating)
Jumlah S a b
Jumlah W c d
http://slideplayer.info/slide/2607121/