Anda di halaman 1dari 60

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
Tugas mtk
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
Bilangan berpangkat dan bentuk akar

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
7/24/2017

Fauziah azzahra

hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
Bilangan berpangkat dan bentuk akar

Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar


Bilangan Berpangkat Positif, Negatif, dan Nol
Pengertian Perpangkatan
Perpangkatan merupakan perkalian berulang
sebuah bilangan dengan bilangan itu sendiri.
Contoh:
22 (dibaca: dua pangkat dua) yang sama
artinya dengan 2 x 2
43 (dibaca: empat pangkat tiga) yang sama
artinya dengan 4 x 4 x 4
75 (dibaca: tujuh pangkat lima) yang sama
artinya dengan 7 x 7 x 7 x 7 x 7

Bilangan Berpangkat Positif


Bilangan berpangkat positif merupakan
bilangan yang mempunyai pangkat/
eksponen positif.
Contoh:
32 = 3 x 3 = 9
43 = 4 x 4 x 4 = 64
(-2)2 = (-2) x (-2) = 4
(-5)3 = (-5) x (-5) x (-5) = -125

Bilangan kuadrat sempurna seperti 1, 4, 9,


dan 16 dapat dinyatakan dalam bentuk
geometri seperti di bawah ini:
Bilangan kuadrat sempurna adalah bilangan
yang merupakan hasil kali dari suatu
bilangan dengan dirinya sendiri.
Sebagai contoh di atas 16 adalah bilangan
kuadrat sempurna karena 16 = 4 x 4. Notasi
4 x 4 dapat dituliskan dalam bentuk pangkat.
Bentuk pangkat ini menjelaskan pada kita
berapa suatu bilangan yang kita sebut
sebagai basis atau bilangan pokok digunakan
sebagai faktor.
Bilangan yang digunakan sebagai pangkat
disebut eksponen atau pangkat.
Pernyataan 4 x 4 dituliskan sebagai 42. Pada
notasi, 4 menyatakan bilangan pokok atau
basis, dan 2 menyatakan pangkat atau
eksponen.

Contoh:
Tuliskan pernyataan berikut dalam bentuk
eksponen
a. 2 x 2 x 2 x 2 x 2
Bilangan pokoknya adalah 2 dan faktornya
adalah 5.
2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 25.
b. m x m x m x m
Bilangan pokoknya adalah m dan
faktornya adalah 4.
m x m x m x m = m4.
c. 7
Bilangan pokoknya adalah 7 dan
faktornya adalah 1
7 = 71.
d. Tuliskan (2)(2)(2)( – 5)( – 5) dalam
bentuk eksponen.
Dengan menggunakan sifat asosiatif kita
kelompokkan faktor dengan bilangan pokok
yang sama sebagai berikut:
(2)(2)(2)(-5)(-5) = [(2)(2)(2)][(-5)(-5)] =
23(-5)2

Jarak antara bumi dan matahari adalah


sekitar108 kilometer.
Tuliskan bilangan ini sebagai pernyataan
perkalian dan hitunglah hasilnya.
108 = 10.10.10.10.10.10.10.10 =
100.000.000
Jarak antara bumi dan matahari adalah
sekitar 100 juta kilometer.

Bilangan Berpangkat Negatif dan Nol


Bilangan bulat berpangkat negative
Tidak semua pangkat bernilai positif.
Beberapa pangkat adalah bulat negatif.
Perhatikan pola bilangan berikut untuk
menemukan nilai 10-1 dan 10-2. Dengan
memperluas pola yang ada, maka hasil yang
dapat diperoleh adalah 10-1 = 1/10 dan 10-2
= 1/〖10〗^2 1/100
Pada pola tersebut, apabila kamu kalikan
bilangan pokok, pangkatnya naik satu.
Sebagai contoh 103 x 10 = 104. Sedangkan
apabila kamu bagi dengan bilangan pokok,
pangkatnya turun satu. Sebagai contoh, 10-2
: 10 = 10-3
Untuk setiap a є R dan a ≠ 0 berlaku

Bilangan a^(-n) disebut bilangan berpangkat


tak sebenarnya.
Contoh:
(-6)-3 = (-1/6)^3 = (-1/6) x (-1/6) x (-1/6)
= -1/216
Tuliskan 10-3 menggunakan pangkat positif.
Kemudian tentukan nilainya.
10-3 = 1/〖10〗^3 = 1/1000 = 0,001
Sederhanakan pernyataan
xy-2 = x . y-2 = x. 1/( y^2 ) = x/y^2
Bakteri E.coli memiliki lebar 10-3 milimeter.
Jarum pentul memiliki diameter 1 milimeter.
Berapa banyak bakteri E.coli yang dapat
mengisi diameter jarum tersebut.
Untuk menentukan banyak bakteri, bagilah 1
dengan 10-3 = 1/〖10〗^(-3) = 103 = 1000
Jadi banyak bakteri yang dapat mengisi
diameter jarum pentul adalah 1000 bakteri.

Bilangan bulat berpangkat nol


Untuk setiap a є R dan a ≠ 0, maka
Bilangan a0 = disebut bilangan berpangkat
tak sebenarnya.
Contoh:
30 = 1
(-10)0 = 1
(-21)-3+3 = (-21)0 = 1
(-6)4-3-1 = (-6)0 = 1

Bilangan Pecahan Berpangkat


Bentuk pangkat dapat ditulis sabagai berikut:
(a/b)^n= a/b x a/b x…x a/b= a^n/b^n

Sebanyak n buah, dengan a ≠ 0, b ≠ 0, dan


n>0
(a/b)^(-n)= b/a x b/a x…x b/a= b^n/a^n

Sebanyak n buah, dengan a ≠ 0, b ≠ 0, dan


n n, a ≠ 0
a^m/a^n = 1/a^(n-m) , , dengan m < 0, a
≠0
(a x b)m = am x bm
(a/b)^m = a^m/b^m , dengan b ≠ 0
Contoh:
p 2 . p -6 = p 2-6 = p -4 = 1/p^4
(p -3 . q 5)4 = (p -3)4 . (q 5)4 = p -12 . q
20 = q^20/p^12
p^10/p^6 = p10-6 = p4
(p^(-1)/q^3 )^(-5) = (p^(-1) )^(-5)/(q^3
)^(-5) = p^5/q^(-15) = p5q15
(-6p)0 = 1

Bentuk Akar
Rindy mempunyai sehelai saputangan yang
berbentuk persegi dengan luas 900 cm
persegi. Supaya indah, Rindy akan
menambahkan renda di tepi saputangan.
Berapa panjang renda yang diperlukan
Rindy?
Untuk membantu Rindy, kita harus tahu
panjang sisi persegi agar kita dapat
menghitung keliling saputangan tersebut.
Misal panjang sisi saputangan adalah n cm
maka Rindy harus menentukan n × n = 900.
Dalam hal ini n = 30 karena 30 × 30 = 900
atau 302 = 900.
Menentukan n = 30 berarti melakukan
penarikan akar dari 900 dan ditulis sebagai
√900 = 30.
Dengan demikian Rindy harus menyediakan
renda dengan panjang 4 x 30 cm = 120 cm.
Bentuk √900 dibaca “ akar kuadrat dari 900
“.

Simbol √ disebut tanda akar, digunakan


untuk menyimbolkan akar pangkat dua.
Contoh:
√(36 ) = 6
– √36 = -6
Bilangan di dalam tanda akar tidak boleh
negatif.

Pada persoalan mencari rusuk suatu kubus


bila volume diketahui, maka kita akan
berhadapan dengan bentuk akar yang lain,
yaitu akar pangkat tiga. Misalkan diketahui
volume suatu kubus adalah 64 cm3,
berapakah panjang rusuk kubus tersebut?
Misal panjang rusuk tersebut adalah p, maka
volume kubus adalah
V=pxpxp
= p3
Dengan demikian diperoleh p3 = 64.
Bagaimanakah kita memperoleh p? Ingat
bahwa 43 = 64 dengan demikian p = 4.

Secara umum dapat kita tuliskan:

Contoh:
Sederhanakanlah bentuk berikut
√49
Karena 72 = 49, maka √49 = 7
-√64
Karena 82 = 64, maka -√64 = -8
Persamaan kuadrat
1. Pengertian Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah 2.
Bentuk umum persamaan kuadrat:

ax2 + bx + c = 0, a≠0 dan a,b,c elemen R

Dengan:
x adalah variabel dari persamaan kuadrat
a adalah koefisien x2
b adalah koefisien x
c adalah konstanta
Baca juga : Contoh Soal Persamaan Kuadrat

2. Cara Penyelesaian Persamaan Kuadrat


Ada 3 cara untuk menyelesaikan soal-soal yang berbentuk persamaan kuadrat
yakni:
a. Memfaktorkan
ax2 + bx + c = 0, a≠0 dapat diuraikan menjadi: (x - x1) (x - x2) = 0
b. Menggunakan Rumus Kuadrat (Rumus abc)
Rumus untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, a≠0
adalah:

c. Melengkapkan Kuadrat Sempurna


Cara menyelesaikan persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat
sempurna adalah dengan mengubah persamaan kuadrat menjadi bentuk
kuadrat sempurna. Bentuk umum persamaan kuadrat berbentuk kuadrat
sempurna adalah

(x+p)2 = q, dengan q > 0


Baca Selengkapnya: Contoh Soal Cara Menentukan Akar Persamaan Kuadrat

3. Menentukan Jenis Akar-akar Persamaan Kuadrat


Jenis akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dapat ditentukan oleh nilai
diskriminan D = b2 - 4ac
a. Kedua akar nyata dan berlainan (x1 ≠ x2) <=> D > 0
b. Kedua akar nyata dan sama (x1 = x2) <=> D = 0
c. Kedua akar tidak nyata (imaginer) <=> D < 0
d. D = k2, dengan k2= bilangan kuadrat sempurna kedua akar rasional

4. Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar Persamaan Kuadrat


Untuk menghitung jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx +
c = 0, dengan a≠0 dapat dicari tanpa terlebih dahulu mencari akar-akarnya.
Dari rumus:
dapat diperoleh:

x1 + x2 =-b/a dan x1.x2 = c/a

Rumus-rumus lain yang dapat digunakan adalah

5. Sifat-Sifat Akar Persamaan Kuadrat


Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, a≠0 maka berlaku
sifat-sifat berikut ini:

a. Syarat mempunyai dua akar positif

b. Syarat mempunyai dua akar negatif

c. Syarat mempunyai dua akar berlainan tanda


d. Syarat mempunyai dua akar berlawanan

e. Syarat mempunyai dua akar berkebalikan


TRANSFORMASI GEOMETRI

Transformasi merupakan suatu pemetaan titik pada


suatu bidang ke himpunan titik pada bidang yang
sama. Jenis-jenis dari transformasi yang dapat
dilakukan antara lain :

1. Translasi (Pergeseran)
2. Refleksi(Pencerminan)
3. Rotasi(Perputaran)
4. Dilatasi(Penskalaan)
Berikut ini ilustrasinya :

TRANSLASI / PERGESERAN
Berdasarkan gambar di atas, segitiga ABC yang
mempunyai koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3)
ditranslasikan:

Berdasarkan penjelasan diatas, maka untuk mencari


nilai translasi dapat digunakan rumus sebagai berikut
:

dimana :

 a menyatakan pergeseran horizontal


(kekanan+, kekiri-)
 b menyatakan pergeseran vertikal
(keatas+,kebawah-)
Contoh Soal :

Soal No. 1
a) Tentukan bayangan dari titik A (2, 3) oleh
translasi T = (7, 8)
b) Tentukan bayangan dari
titik A (5, 10) oleh translasi
c) Tentukan bayangan dari titik A (1, 2) oleh
translasi T = (1, 2) dilanjutkan oleh translasi U =
(3, 4)

Pembahasan
Bayangan dari titik A oleh suatu transformasi
namakan A’ Dua model yang biasa dipakai
sebagai berikut:

Hasilnya akan sama saja, hanya sedikit beda


cara penulisan, sehingga:

a) Bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T =


(7, 8)
b) Bayangan dari titik A (5, 10) oleh
translasi

c) Bayangan dari titik A (1, 2) oleh translasi T =


(1, 2) dilanjutkan oleh translasi U = (3, 4)

Soal No. 2
Disediakan suatu persamaan garis lurus
Y = 3x + 5
Tentukan persamaan garis lurus yang dihasilkan
oleh translasi T = (2, 1)

Pembahasan
Ada beberapa cara diantaranya:
Cara pertama:
Posisi titik (x, y) oleh translasi T = (2, 1) adalah:
x’ = x + 2 → x = x’ – 2
y’ = y + 1 → y = y’ – 1
Masukkan nilai x dan y yang baru ke persamaan
asal
y = 3x + 5
(y’ – 1 ) = 3(x’ – 2) + 5
Tinggal selesaikan, ubah lambang y’ dan x’ ke y
dan x lagi:
y – 1 = 3x – 6 + 5
y = 3x – 6 + 5 + 1
y = 3x

Cara kedua:
Ambil dua buah titik dari persamaan y = 3x + 5
Misal:
Titik A, untuk x = 0 → y = 5 dapat titik A (0, 5)
Titik B, untuk Y = 0 → x = – 5 /3 dapat titik B (–
5
/3 , 0)

Translasikan Titik A dan B dengan T = (2,1)


A’ (0 + 2, 5 +1) = A’ (2, 6)
B’ (-5/3 + 2, 0 + 1) = A’ (1/3, 1)

Buat persamaan garis yang melalui kedua titik


itu:
Cara ketiga
Dengan rumus yang sudah jadi atau rumus
cepat:
ax + by = c
Translasi T (p, q)
Hasil :
ax + by = c + ap + bq
Rumus ini untuk bentuk seperti soal di atas,
jangan terapkan pada bentuk-bentuk yang lain,
nanti salah.
y = 3x + 5
atau
3x − y = − 5
oleh T = (2,1)

Hasil translasinya adalah:


3x − y = − 5 + (3)(2) + (− 1)(1)
3x − y = − 5 + 6 − 1
3x − y = 0
atau
y = 3x

REFLEKSI / PENCERMINAN

Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6,


3) dicerminkan:

 terhadap sumbu Y menjadi segitiga


A2B2C2 dengan koordinat A2(-3, 9), B2(-3, 3),
C2(-6, 3)
 terhadap sumbu X menjadi segitiga
A3B3C3 dengan koordinat A3(3, -9), B3(3, -3),
C3(6, -3)
 terhadap titik (0, 0) menjadi segitiga
A4B4C4 dengan koordinat A4(-3, -9), B4(-3, -3),
C4(-6, -3)

Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6,


3) dicerminkan:

 terhadap garis x = -2 menjadi segitiga


A5B5C5 dengan koordinat A5(-7, 9), B5(-7, 3),
C5(-10, 3)
 terhadap sumbu y = 1 menjadi segitiga
A6B6C6 dengan koordinat A6(3, -7), B6(3, -1),
C6(6, -1)
Segitiga PQR dengan koordinat P(6, 4), Q(6, 1),
R(10, 1) dicerminkan:

 terhadap garis y = x menjadi segitiga


P2Q2R2 dengan koordinat P2(4, 6), Q2(1, 6),
R2(1, 10)
 terhadap garis y = -x menjadi segitiga
P3Q3R3 dengan koordinat P3(-4, -6), Q3(-1, -6),
R3(-1, -10)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan :

Pencerminan terhadap garis x = a atau y = b

Pencerminan terhadap sumbu x atau sumbu y


Pencerminan terhadap titik (0, 0)

Pencerminan terhadap garis y = x atau y = –x

Pencerminan terhadap garis y = mx + c

Jika m = tan θ maka:

Contoh Soal :
6.) Titik A memiliki koordinat (3, 5). Tentukan
koordinat hasil pencerminan titik A:
a) Terhadap garis x = 10
b) Terhadap garis y = 8

Pembahasan
Pencerminan sebuah titik terhadap garis x = h
atau y = k
a) Terhadap garis x = 10
x=h
(a, b) ----------> (2h − a, b)

x=h
(3, 5) ----------> ( 2(10) − 3, 5) = (17, 5)

b) Terhadap garis y = 8
y=k
(a, b) ----------> (a, 2k − b)

y=k
(3, 5) ----------> ( 3, 2(8) − 5) = (3, 11)
7.) Titik A memiliki koordinat (3, 5). Tentukan
koordinat hasil pencerminan titik A:
a) Terhadap garis y = x
b) Terhadap garis y = − x

Pembahasan
a) Terhadap garis y = x
y=x
(a, b) ----------> ( b, a)

y=x
(3, 5) ----------> (5, 3)

b) Terhadap garis y = − x
y=−x
(a, b) ----------> ( − b, − a)
y=−x
(3, 5) ----------> (− 5, − 3)

Untuk rotasi searah jarum jam, sudut diberi tanda


negatif (–)

Untuk rotasi berlawanan arah jarum jam, sudut


diberi tanda positif (+)
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6,
3) dirotasi:

 +90° atau –270° dengan pusat rotasi O(0, 0)


menjadi segitiga A2B2C2 dengan koordinat A2(-
9, 3), B2(-3, 3), C2(-3, 6)
 +270° atau –90° dengan pusat rotasi O(0, 0)
menjadi segitiga A3B3C3 dengan koordinat
A2(9, -3), B2(3, -3), C2(3, -6)
 +180° atau –180° dengan pusat rotasi O(0,
0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan koordinat
A4(-3, -9), B4(-3, -3), C4(-6, -3)
Berdasarkan penjelasan diatas, maka rotasi dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Rotasi sejauh θ dengan pusat (a, b)

Rumus praktis untuk rotasi dengan pusat rotasi


O(0, 0):
Contoh Soal :

1.) Vektor diputar terhadap titik asal O sebesar


searah jarum jam. Kemudian hasilnya dicerminkan
terhadap garis , menghasilkan vektor .
Jika , maka matriks =…

A.

B.

C.

D.

E.

Jawab :
Matriks tranformasi untuk rotasi dengan pusat rotasi
(0, 0) dan sudut putar (searah jarum jam
Matriks tranformasi untuk Refleksi terhadap

ditransformasi berturut-turut oleh dan


menjadi dengan hubungan , sehingga
adalah matriks komposisi dari dan

Jawaban : B
3.) Titik P (6√2, 10√2) diputar dengan arah
berlawanan jarum jam sejauh 45°
menghasilkan titik P'. Tentukan koordinat dari
titik P'.

Pembahasan
Rotasi sebuah titik dengan sudut sebesar α

Sehingga:

Catatan:
sudut α positif → berlawanan arah jarum jam
sudut α negatif → searah jarum jam

DILATASI / PENSKALAAN
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6,
3) didilatasi:

 dengan faktor skala k = 1/3 dan pusat


dilatasi O(0, 0) menjadi segitiga A2B2C2 dengan
koordinat A2(1, 3), B2(1, 1), C2(2, 1)
 dengan faktor skala k = 2 dan pusat dilatasi
O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan
koordinat A3(6, 18), B3(6, 6), C3(12, 6)
Untuk nilai k negatif, arah
bayangan berlawanan dengan arah aslinya.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat
dirumuskan :

Dilatasi dengan pusat (a, b) dan faktor skala k

Rumus praktis dilatasi dengan faktor skala k dan


pusat dilatasi O(0, 0):

Contoh soal:
1. Tentukan bayangan persegi panjang
ABCD dengan
A(2,2) , B(-2,2) , C(-2,-2) dan D(2,-2)
jika dilakukan transformasi Dilatasi
pusat O dan skala 3 adalah....
jawab :

Jadi hasilnya A'(6,6) , B'(-6,6) , C'(-


6,-6) dan D'(6,-6)
2. Bayangan garis x - y - 3 = 0 oleh
D(O,4) adalah.....
Jawab :
Transformasinya adalah Dilatasi dengan
pusat O(0,0) dan skala 4

dengan menghilangkan tanda aksen dan


mengalikan dengan 4 maka
bayangan / peta / hasilnya adalah x -
y - 12 = 0

Bagaimana jika mendilatasikan dengan


pusat di suatu titik yang
bukan titik O(0,0) misal A(p,q) dan
faktor skala k ....???
maka bentuk operasinya menjadi :

atau dapat ditulis :


k.(x-p) = x' - p dan k.(y-q) = y' - q

3. Bayangan titik W(2,6) oleh dilatasi


dengan pusat (2,-1) dan faktor
skala -2 adalah ......
Jawab :
-2(2-2) = x' - 2 maka x' = 2
-2(6+1) = y' +1 maka y' = - 15
jadi bayangannya W'(2,-15)

4. Bayangan garis y = x - 3 karena


dilatasi faktor skala 4
dengan pusat A(1,2) adalah .....
Jawab :

atau dapat ditulis menjadi

sehingga bayangannya adalah :

atau ditulis y = x + 15 atau x - y + 15


= 0

Transformasi dengan Matriks Transformasi


Tertentu

KOMPOSISI TRANSFORMASI
merupakan gabungan dari beberapa transformasi.
Misalnya kita mempunyai transformasi T1 akan
dilanjutkan ke T2 maka ditulis T2oT1.

Komposisi Khusus :

1. Dua pencerminan yang berurutan terhadap


sumbu-sumbu yang sejajar

2. Dua pencerminan yang berurutan terhadap dua


sumbu yang tegak lurus ekuivalen dengan rotasi
180º yang pusatnya adalah titik potong kedua sumbu
tersebut.

3. Dua pencerminan terhadap dua sumbu yang


berpotongan ekuivalen dengan rotasi dimana titik
pusat adalah titik potong kedua sumbu dan sudutnya
adalah sudut antara kedua sumbu.

4. Dua rotasi berurutan terhadap pusat yang sama


ekuivalen dengan rotasi dimana pusatnya sejauh
jumlah sudut keduanya.

LUAS HASIL TRANSFORMASI

Transformasi yang berupa translasi, refleksi,


dan rotasi tidak mengubah luas suatu benda

Mencari luas segitiga ABC jika diketahui koordinat


titik A, B, dan C nya, maka kita dapat gunakan rumus
:
Perhatikan contoh soal transformasi berikut ini.

Tentukanlah persamaan bayangan kurva y = x2 + 3x


-4 jika dicerminkan terhadap sumbu X, kemudian
didilatasikan dengan faktor skala 2 dengan pusat
dilatasi O(0, 0)

Penyelesaian :

cara 1 : cara langsung

cara 2 : menggunakan matriks


2.) Bayangan kurva y = x + 1 jika
ditransformasikan oleh matriks
kemudian dilanjutkan oleh pencerminan
terhadap sumbu X adalah....
A. x + y − 3 = 0
B. x − y − 3 = 0
C. x + y + 3 = 0
D. 3x + y + 1 = 0
E. x + 3y + 1 = 0
(UN Matematika Tahun 2010 P04)
Pembahasan
Transformasi oleh matriks
dilanjutkan pencerminan terhadap sumbu x
dengan matriksnya
Gabungan dua transformasi:

Terlihat bahwa
y' = − y
y = − y'

x' = x + 2y
x' = x + 2(− y')
x' = x − 2y'
x = x' + 2y'

Jadi:
x = x' + 2y'
y = − y'

Masukkan ke persamaan awal


y=x+1
(− y') = (x' + 2y' ) + 1
x' + 3y' + 1 = 0

Sehingga bayangan kurva yang diminta adalah x


+ 3y + 1 = 0
3.)Koordinat bayangan titik P(6, 5) jika
ditransformasikan oleh matriks

dan dilanjutkan pencerminan terhadap sumbu X


adalah....
A. (−11, 6)
B. (−6, 11)
C. (−5, 11)
D. (11, −5)
E. (11, −6)

Pembahasan
Titik A, dengan transformasi matriks

akan menghasilkan titik A', yang koordinatnya:


Dilanjutkan lagi dengan pencerminan terhadap
sumbu X akan menghasilkan titik A'', dimana titik
A'' koordinatnya akan menjadi (11, −6), beda
tanda minus saja pada ordinat atau y nya. Bisa
juga dengan mengalikan memakai matriks
pencerminan terhadap sumbu X.

Jadi A" koordinatnya adalah (11, −6)

4.) Lingkaran (x − 2)2 + (y + 3)2 = 25


ditransformasikan oleh matriks

dilanjutkan oleh matriks

maka bayangan lingkaran itu adalah....


A. x2 + y2 + 6x − 4x − 12 = 0
B. x2 + y2 − 6x − 4x − 12 = 0
C. x2 + y2 − 4x − 6x − 12 = 0
D. x2 + y2 + 4x − 6x − 12 = 0
E. x2 + y2 + 4x + 6x − 12 = 0

Pembahasan
(x − 2)2 + (y + 3)2 = 25 adalah sebuah lingkaran
yang berpusat di titik P (2, − 3) dan berjari-jari
r = √25 = 5. Ingat kembali topik persamaaan
lingkaran.

Setelah diitransformasi, jari-jarinya tidak


berubah, tetap r = 5, jadi cukup dengan
transformasi titik pusatnya, kemudian dipasang
lagi di persamaan umum lingkaran akan
diperoleh hasilnya.

Titik P (2, − 3) oleh transformasi


akan menjadi P':

Titik P' ini oleh transformasi kedua

akan menjadi P" dengan koordinatnya tetap (3,


2). Kok tidak berubah, karena matriks yang
kedua ini adalah matriks identitas, jika untuk
mengali hasilnya tetap. Atau dihitung sajalah
seperti ini:

Pusat lingkaran yang baru diperoleh adalah (3,


2) dengan jari-jari r = 5, hingga persamaan
lingkarannya menjadi:
Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat merupakan suatu fungsi yang pangkat
terbesar variabelnya adalah 2. Mirip dengan persamaan
kuadrat, namun berbentuk suatu fungsi.
Bentuk umumnya adalah: , dengan
suatu bilangan real dan .
Contoh: .
Dengan demikian,
, , dll.
(Materi terkait: Persamaan Kuadrat, Sistem Persamaan
Linear)

Grafik/Kurva Fungsi Kuadrat


Jika digambarkan pada koordinat Cartesius, grafik fungsi
kuadrat berbentuk parabola. Parabola nya terbuka ke atas
jika dan terbuka ke bawah jika .
Berikut ini langkah-langkah dalam menggambarkan
grafik/kurva nya:
Pertama, tentukan titik potong terhadap
sumbu , yaitu nilai saat . Dengan demikian, nilai
titik potong ini merupakan akar-akar dari persamaan
kuadrat .
Kemudian, tentukan titik potong terhadap sumbu , yaitu
nilai saat .
Setelah itu, tentukan sumbu simetri nya. Sumbu simetri
merupakan garis yang membagi dua parabola menjadi
sama besar. Titik potong sumbu simetri terhadap sumbu
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
atau .
Terakhir, tentukan titik puncak (titik balik maksimum atau
minimum) grafiknya. Titik puncak merupakan titik di
mana nilai mencapai nilai maksimum atau
minimum, sehingga parabola nya akan berbalik arah.
Koordinat titik puncak parabola adalah:
.
Di mana D adalah diskriminan, yaitu .
Setelah mendapatkan titik-titik di atas, maka kita dapat
menggambar grafik fungsi kuadrat dengan
menghubungkan titik-titik diatas dengan garis yang
berbentuk parabola.
Agar parabolanya terlihat lebih halus (smooth), kita dapat
menghitung/menentukan titik-titik lain yang dilewati oleh
kurva/fungsi .
Berikut ini merupakan contoh grafik fungsi
kuadrat :

Contoh Soal:
Jika mempunyai nilai minimum ,
tentukanlah nilai .
Jawab:
Nilai minimum tersebut merupakan titik puncak .
Dengan demikian, dengan menggunakan rumus titik
puncak kita dapat:
Titik puncak = .

.
Dengan demikian, .

Hubungan Diskriminan Grafik


Fungsi Kuadrat
Jika pada persamaan kuadrat nilai diskriminan dapat kita
gunakan untuk mengetahui apakah akar-akarnya riil,
kembar, atau tidak mempunyai akar-akar riil, pada fungsi
kuadrat kita dapat menggunakan nilai diskriminan untuk
mengetahui apakah grafiknya memotong sumbu di dua
titik yang berlainan, menyinggung sumbu , atau tidak
menyinggung ataupun memotong sumbu .
Berikut ini sifat-sifatnya:
Jika merupakan diskriminan suatu fungsi
kuadrat , maka:
Jika , maka grafik memotong sumbu pada dua
titik yang berbeda
Jika , maka grafik menyinggung sumbu x pada
satu titik.
Jika , maka grafik tidak memotong sumbu .

Menyusun Fungsi Kuadrat Baru


Kita dapat menyusun fungsi kuadrat baru jika salah satu
dari ketiga informasi ini diketahui, yaitu:
A. Jika diketahui melewati tiga titik,
yaitu , dan , maka bentuk fungsinya
dapat diketahui dengan mensubstitusikan nilai
koordinat ketiga titik tersebut ke
persamaan . Dengan demikian, akan
didapat tiga persamaan linear dalam , dan .
Selanjutnya, tentukan nilai , dan dengan
menggunakan metode eliminasi/substitusi.
B. Jika diketahui memotong sumbu di titik
dan , serta melalui satu titik lain ( , maka
bentuk fungsinya adalah:
. Titik ketiga, yaitu digunakan
untuk mendapatkan nilai pada bentuk fungsi di atas.
C. Jika diketahui melalui titik puncak dan
satu titik lain ( , maka bentuk fungsinya
adalah .
Contoh:
Tentukanlah bentuk fungsi kuadrat yang memotong
sumbu pada titik dan , serta melalui titik A .
Jawab:
Karena diketahui titik potong terhadap sumbu dan
melewati satu titik lain, maka kita dapat menggunakan
bentuk (2) di atas, yaitu .
Dengan demikian:
.
Karena melewati titik , maka:
.
.
Jadi, bentuk fungsi kuadrat nya
adalah
KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

1. Dua bangun datar yang sebangun

Kedua bangun di atas, ABCD dan KLMN adalah dua bangun yang sebangun, karena
memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Pasangan sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama, yaitu:
Pasangan sisi AD dan KN = AD/KN = 3/6 = 1/2
Pasangan sisi AB dan KL = AB/KL = 3/6 = 1/2
Pasangan sisi BC dan LM = BC/LM = 3/6 = 1/2
Pasangan sisi CD dan MN = CD/MN = 3/6 = 1/2
Jadi, AD/KN = AB/KL = BC/LM = CM/MN

Jadi,Besar sudut yang Persesuaian sama, yaitu :


2. Dua segi tiga yang sebangun

Segitiga ABC dan PQR adalah sebangun, karena memiliki sifat :


a. Perbandingan sisi yang sama besar bersesuaian sama besar, yaitu :
AC bersesuaian dengan PR = AC/PR = 4/2 = 2
AB bersesuaian dengan PQ = AB/PQ = 4/2 = 2
BC bersesuaian dengan = QR BC/QR = 4/2 =2
Jadi :
b. Besar sudut-sudut yang bersesuaian sama, yaitu :

Perhatikan segitiga berikut :

dan sebangun , maka :

Pada segitiga siku-siku dapat dibuat garis tinggi ke sisi miring, maka diperoleh rumus :

Kongruenan Bangun
1. Dua bangun datar yang kongruen
Perhatikan dua bangun datar berikut !

KL = PQ
LM = QR
MN = RS
NK = SP
KLMN dan PQRS kongruen. Dua bangun dikatakan kongruen jika kedua bangun tersebut
memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
2. Dua segitiga yang kongruen
Secara geometris dua segitiga konsruen adalah dua segitiga yang saling menutpi dengan
tepat. Sifat dua segitiga kongruen :
a. Pasangan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
b. Sudut yang bersesuaian sama besar.
Syarat dua segitiga kongruen adalah sebagai berikut :

Tiga sisi yang bersesuaian sama besar (sisi, sisi, sisi)


AB = PQ (sisi)
AC = PR (sisi)
BC = QR (sisi)

Dua sisi dan satu sudut apit yang bersesuaian sama besar (sisi, sudut, sisi)
AB = PQ (sisi)

BC = QR (sisi)
c. Satu sisi api dan dua sudut bersesuaian sama besar (sudut, sisi, sudut)

AC = RP (sisi)
CONTOH SOAL
Pada gambar di bawah diketahui AB = 6 cm dan BC. Tentukan
a. AC;
b. AD;
c. BD.

Jawab:
a. AC2 = AB2+BC2
= 62 + 82
= 36+64
= 100
AC = √100 = 10
b. AB2 = AD x AC
62 = AD x 10
36 = AD x l0
AD =36/10
= 3,6 cm
DC = l0 cm – 3,6cm
= 6,4 cm
c. BD2 = AD x DC
= 3,6 x 6,4
= 23,04
BD = √23,04 = 4,8 cm
Bangun Ruang Sisi Lengkung

Apa itu bangun ruang sisi lengkung?


Kelompok bangun ruang sisi lengkunga adalah bangu ruang yang memiliki sisi lengkung.
Sisi lengkung adalah sisi yang membentuk lengkungan kurva. Hanya ada tiga macam bangun
ruang yang memiliki sisi lengkung yaitu tabung, kerucut, dan bola. Untuk lebih mudah
mengingatnya sobat bisa menggunakan jembatan keledai BOTAK, “BOla, TAbung,
Kerucut.” hehehehe.
Tabung
Tabung memiliki sisi lengkung berupa selimutnya. Sisi lengkung ini dibentuk oleh tinggi
tabung dan keliling alas yang berbentuk lingkaran. Sisi di bagian alas dan tutup bukan
merupakan sisi lengkung melainkan sisi datar. Berikut bagian atau unsur-unsur dari sebuah
bangun ruang tabung.

a. Sisi alas, yaitu sisi berupa bangun datar lingkran denga pusat P1 dan sisi tutup berbentuk
lingkaran juga dengan pusat P2.
b. Selimut tabung, merupakan sisi lengkung tabung yang dibentuk dari tinggid an keliling
lingkran.
c. Diameter (d), yaitu garis lurus yang membagi lingkaran alas dan atap menjadi sama besar.
Garis DC dan gari AB.
d. Jari-jari (r) yaitu setengah dari diameter. Gari P2C, P2D, P1A, P1B.
e. Tinggi tabung yaitu panjang ruas garis P1 P2 .
Luas Permukaan Tabung
Luas permukaan tabung adalah jumlah seluruh perumukaan (datar atau lengkung) yang
membentuk tabung. Luas permukaan ini merupakan penjumlahan sisi alas, sisi atas, dan
selimut tabung. Sobat dapat mengitung luas permukaan bangun ruang sisi lengkung ini
dengan rumus cepat berikut:
Volume Tabung
Pada dasarnya bagun ruang tabung juga merupakan sebuah prisma dengan bidang alas dan
bidang atas yang sejajar dan kongruen. Rumus voluem untuk bangun ini sema dengan rumus
volume untuk prisma yakni perkalian antara luas alasnya dengan tinggi.

Materi lengkap tentang bangun ruang tabung bisa sobat baca di sini.
Kerucut
Bangun ruang kerucut merupakan bangun ruang dengan sisi lengkung yang bentuknya
menyerupai limas segi-n beraturan. Yang mebendakannya adalah alas kerucut yang
berbentuk lingkaran sedangkan pada limas berbentuk segi n beraturan. Kecurut dapat
dibentuk dari sebuah segitiag siku-siku yang sobat putar 360o, dengan sumbu putar pada sisi
siku-sikunya.
Unsur-Unsur Kerucut

Sebuah kerucut seperti bangun di atas memiliki unsur-unsur sebagai berikut.


a. Sisi alas, yakni sisi yang bernbentuk lingkaran.
b. Diamter bidang lasa (d) yakni ruas garis AB
c. Jari-jari bidang alas (r) yakni garis OA dan garis OB.
d. Tinggi kerucut (t) yaitu jarak antara titik puncah dengan pusat alas lingkaran.
e. Selimut kerucut yang merupakan sisi lengkung dari kerucut.
f. Gari pelukis (s) yaitu garis-gari pada selimut kerucut yang ditarik dari titik puncak C ke
titik sembarang pada lingkaran.

Hubungan antara jari-jari (r), garis pelukis (s), dan tinggi kerucut (t) merupakan hubungan
phytagoras dengan sisi miring garis pelukis (s).
Luas Permukaan Kerucut
Luas permukaan sebuah kerucut di dapat dari jumlah luas selimutnya dengan jumlah luas
alasnya yang berupa lingkaran.

Luas Selimut Kerucut adalah =π . r. s


Luas Lingkaran adalah = π r2
Ketika keduanya digabungkan
Luas Permukaan
= Luas Selimut + Luas Alas
= π r s + π r2
= πr (r + s)

Volume Kerucut
Voleum bangun ruang sisi lengkung ini dapat dicari dengan mengalikan luas alas dengan
tinggi dan dengan konstanta 1/3. Rumus ini sama seperti rumus volume pada bangun limas
yakni 1/3 x rluas alas x tinggi.

Materi lengkap bangun ruang kerucut bisa sobat baca di sini.


Bola
Anggota terakhir dari bangun ruang sisi lengkung adalah bola. Bangun ruang ini
merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh satu bidang lengkung saja. Ia tidak memiliki
bidang datar sama sekali. Bola bisa sobat bentuk dengan memutar sejauh 360o setengan
lingkaran menurut sumbu putar diameter setengah lingkaran tersebut. Jadi kalau sobat ditanya
bagian bagian bola hanya ada 3, jari-jari, diameter, dan sisi lengkung.
Luas Permukaan Bola
Luas seluruh bidang lengkung yang membatasi bola merupakan luas permukaan bola. Sobat
dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus

Volume Bola
Dari mana asalnya rumus volume bola? Sobat dapat menemukan jawabannya di postingan
pembuktian rumus volume bola. Sobat bisa menentukan volume sebuh bola dengan
menggunakan rumus:
Materi lengkap tentang bangun ruang bola bisa sobat baca di sini.
Demikian tadi sobat bangun ruang sisi lengkung meliputi tabung, kerucut, dan bola berikut
rumus volume dan luas permukaannya. Semoga barmanfaat.

Anda mungkin juga menyukai