Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pentingnya Imunisasi


Sasaran : Ibu balita yang datang ke posyandu
Tempat : Posyandu Santika
Penyuluh : Sanawiah
Hari/Tanggal :
Jam : 07-00 - Selesai
Waktu : ± 25 menit

A. LATAR BELAKANG
Imunisasi atau kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit adalah tujuan utama
dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif
maupun aktif. Keduanya dapat diperoleh secara alami maupun buatan (Ranuh, 2008).
Oleh karena itu perlu dilakukannya imunisasi sebagai upaya pencegahan terhadap
serangan penyakit yang berpengaruh terhadap status gizi anak.
Imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang
sangat penting. Program imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dan
merupakan usaha yang sangat hemat biaya dalam mencegah penyakit menular (Depkes
RI, 2003) Imunisasi juga telah berhasil menyelamatkan begitu banyak kehidupan
dibandingkan dengan upaya kesehatan masyarakat lainnya.
Program ini merupakan intervensi kesehatan yang paling efektif, yang berhasil
meningkatkan angka harapan hidup (Ranuh, 2001). Sejak penetapan the Expanded
Program on Immunisation (EPI) oleh WHO, cakupan imunisasi dasar anak meningkat
dari 5% hingga mendekati 80% di seluruh dunia. Sekurang-kurangnya ada 2,7 juta
kematian akibat campak, tetanus neonatorum dan pertusis serta 200.000 kelumpuhan
akibat polio yang dapat dicegah setiap tahunnya. Vaksinasi terhadap 7 penyakit telah 2
direkomendasikan EPI sebagai imunisasi rutin di negara berkembang: BCG, DPT, Polio,
Campak dan Hepatitis B.
Banyak anggapan salah tentang imunisasi yang berkembang dalam masyarakat.
Banyak pula orang tua dan kalangan praktisi tertentu khawatir terhadap risiko dari
beberapa vaksin. Adapula media yang masih mempertanyakan manfaat imunisasi serta
membesar-besarkan risiko beberapa vaksin.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi, di harapkan ibu-ibu yang
mempunyai anak balita memahami tentang pentingnya imunisasi pada anak-anaknya

C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi ibu-ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian imunisasi
2. Menjelaskan manfaat imunisasi
3. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4. Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
5. Menjelaskan akibat jika anak tidak diimunisasi
6. Membawa anak untuk imunisasi

D. STRATEGI PELAKSANAAN/METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
Leaflet

F. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahapan dan waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
1. Kegiatan awal/  Memberi salam.  Menjawab salam.
pembuka (5 menit). Validasi (tanyakan kabar)  Memperhatikan dan
 Menjelaskan tujuan dan mendengarkan.
materi yang akan diberikan.  Memperhatikan dan
mendengarkan

2 Kegiatan inti (15  Menjelaskan pengertian Memperhatikan dan


menit). imunisasi mendengarkan.
 Menjelaskan manfaat
imunisasi
 Menyebutkan penyakit yang
dapat dicegah dengan
imunisasi
 Menjelaskan jenis dan
jadwal pemberian imunisasi
 Menjelaskan akibat jika anak
tidak diimunisasi
 Memberikan kesempatan
untuk bertanya.

 Aktif bersama
 Menutup penyuluhan dan
3. Penutup (5 menit) menyimpulkan
menympulkan
 Membalas salam
 Memberi salam penutup
G. EVALUASI
Mengajukan pertanyaan lisan
1) Apakah apa yang dimaksud dengan imunisasi?
2) Apakah tujuan dan manfaat imunisasi?
3) Sebutkan jenis-jenis imunisasi?
4) Sebutkan jadwal pemberian imunisasi?
5) Apa saja penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi?

H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur :
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Posyandu Santika
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses :
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil :
 Ibu-ibu baita mengetahui tentang pentingnya imunisasi

I. REFERENSI
Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas
Imunisasi, Jakarta, (2007).
Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam Rangka
Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 2008.
Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta, 2008.
PENTINGNYA IMUNISASI

A. DEFENISI IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit infeksi tertentu. Imunisasi
adalah pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan
agar tubuh terlindungi dari penyakit tertentu. Vaksin adalah bibit penyakit yang telah
dilemahkan/ dimatikan yang diberikan saat imunisasi, yang menyebabkan anak memproduksi
antibodi (zat kekebalan tubuh), bukan menimbulkan penyakit.

B. TUJUAN IMUNISASI
Tujuan imunisasi adalah untuk:
1) Meningkatkan daya tahan tubuh anak
2) Menurunkan angka kematian
3) Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun bila anak terserang
juga penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit lebih parah. Dan mencegah terjadinya
kecacatan seperti pada penyakit poliomyelitis.
4) Mengendalikan wabah

C. SASARAN IMUNISASI
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
1) Semua bayi dan anak sehat di bawah usia 1 tahun
2) Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
3) Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)

D. TEMPAT PELAKSANAAN IMUNISASI


Imunisasi bisa didapatkan di:
1) Puskesmas
2) Posyandu
3) Rumah sakit atau rumah bersalin
4) Klinik/ praktek dokter atau tenaga medis

E. PENYAKIT YANG BISA DICEGAH DENGAN IMUNISASI


1) Polio (Poliomyelitis)
Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah menular melalui air liur. Tanda-
tanda awalnya adalah anak demam, batuk dan menjadi rewel. Dua hari kemudian leher
menjadi kaku, sakit kepala dan kaki terasa kaku. Pada hari berikutnya salah satu kaki atau
lengan menjadi lemas dan lumpuh.Walaupun dapat sembuh tetap akan cacat seumur hidup.
Kelumpuhan juga dapat terjadi pada otot pernafasan sehingga anak sulit bernafas. Polio tidak
dapat diobati, namun dapat dicegah dengan imunisasi.
2) TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan sangat menular melalui
pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis TBC pada tulang, meningitis atau
radang pada selaput otak dan dapat menyerang seluruh organ lain pada tubuh manusia. Anak
dapat menderita cacat atau terjadi kematian.
3) Campak (Measles/ Morbili/ Rubella
Penyakit ini sering mewabah. Penyebabnya adalah virus Morbili. Menyerang selaput lendir
dan kulit. Ciri-cirinya adalah demam 3 – 5 hari, disertai batuk dan pilek. Kemudian timbul
kemerahan dimulai dari belakang telinga, menjalar ke leher, muka, dahi, dada dan ke seluruh
tubuh. Komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit ini adalah Enchepalitis (radang otak)
dan Bronchopneumonia (radang paru).
4) Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium Dyphteriae. Menyerang
daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
 Demam tinggi, pada hari ke-5 anak terlihat sakit berat
 Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)
 Tonsil atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang bila disentuh
mudah berdarah, dan bisa menutup saluran nafas sehingga suara anak hilang dan sesak
nafas bahkan dapat terjadi kematian.
Selama berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat berbahaya yang akan
menyerang jantung (terjadi Endocarditis Dyphterica), sehingga pada hari ke-14 anak
dapat mati mendadak.
5) Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari)
Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang menyerang anak-anak selama
kira-kira 100 hari. Diawali dengan batuk dan pilek yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari
kemudian diikuti dengan batuk yang sangat khas. Satu kali tarikan nafas diikuti 10 – 20 kali
batuk beruntun kemudian muntah. Jika tidak diobati penyakit ini dapat mengakibatkan
radang paru-paru sehingga anak batuk darah, dapat juga terjadi kerusakan otak, sehingga
anak kejang, pingsan, bahkan terjadi kematian.
6) Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan hidup bertahun-tahun di
tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran hewan. Penyakit ini menyerang semua usia
dengan gejala kejang pada otot muka, mulut terkunci, leher, tulang belakang dan punggung
kaku, perut kram dan keras seperti papan, serta anggota gerak kejang. Pada bayi baru lahir
(5 – 28 hari) mendadak tidak mau menyusu lagi karena mulutnya kaku.
7) Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning pada kulit. Penyakit ini
berlangsung secara menahun dan akan mengakibatkan kanker hati di kemudian hari.
F. JENIS IMUNISASI
Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:
1) Imunisasi Polio
 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
 Diberikan dengan cara diteteskan di mulut
 Efek samping: Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek samping, namun kadang
anak bisa juga menderita diare setelah imunisasi polio.
2) Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)
 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
 Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
 Efek samping: 1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan pembengkakan
kecil pada daerah suntikan, menimbulkan bekas dan kadang-kadang bernanah seperti
bisul kecil, namun dapat sembuh sendiri. Jarang dijumpai efek samping lain akibat
imunisasi BCG, namun dapat juga terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening
yang akan sembuh sendiri pada daerah ketiak atau leher.
3) Imunisasi Campak
 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
 Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
 Efek samping: Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash (kemerahan dan gatal),
dan conjunctivitis (radang selaput mata). Anak juga mungkin akan demam setelah 4 – 10
hari penyuntikan. Berikan obat penurun panas selama anak panas.
4) Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus
 Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas
 Efek samping: Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat imunisasi DPT. Namun
panas tubuh akan turun dalam 1 – 2 hari. Akan terjadi kemerahan dan bengkak pada
daerah suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Jika
demam tinggi, berikan obat penurun panas yang diberikan oleh petugas kesehatan.
5) Imunisasi Hepatitis B
 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
 Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
 Efek samping: Setelah pemakaian biasanya, tidak adanya efek samping yang berarti

G. JADWAL IMUNISASI
Jadwal imunisasi wajib dari pemerintah :
Umur Jenis imunisasi
0-7 hari Hepatitis B
< 2 bulan BCG,Polio 1
2 bulan DPT Hb Combo 1,Polio 2
3 bulan DPT Hb Combo 2,Polio 3
4 bulan DPT Hb Combo 3,Polio 4
9 bulan Campak
6 tahun Booster (difteri tetanus)
H. WAKTU YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN IMUNISASI
 BCG tidak diberikan bila bayi sedang sakit TBC dan panas tinggi
 DPT tidak diberikan bila bayi panas dan kejang
 Campak tidak boleh diberikan bila bayi mendadak panas tinggi

I. PERAWATAN YANG DIBERIKAN SETELAH IMUNISASI


 BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke
puskesmas
 DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan
kompres hangat.
 Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.

Anda mungkin juga menyukai