BAB I KWN

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara.
Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing
negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara
yang bersangkutan. Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang
terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri
dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin
berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat,
untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup
dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem
informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan
dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja
dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang
mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud
bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu
sistem yang menjalin hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari
aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai
tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah
keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen,
pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi,
distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang
teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem
ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab
pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

1
Peranan pemerintah sebagai regulator di dalam perekonomian suatu negara di bagi
menjadi dua, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Dimana pada jangka panjang
pemerintah harus menghantarkan masyarakat kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan
batin, serta harus menghadapi masalah jangka panjang seperti masalah pertumbuhan
ekonomi. Sedangkan dalam jangka pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat membantu
menciptakan iklim usaha yang kondusif mendukung semua pihak. Sistem Ekonomi sangat
berpengaruh besar pada keberhasilan pemerintah dalam mencapai misi memakmurkan dan
menyejahterakan perekonomian masyarakatnya. Bahkan tidak hanya pemerintah, pihak
swasta pun menggunakan sistem ekonomi demi tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan
baik untuk diri sendiri ataupun pihak-pihak lainnya.

Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi


atau pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor-
faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill)
menjadi barang dan jasa.Dewasa ini, masalah ekonomi di Indonesia dan dunia tertuju
pada pengangguran, stabilitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca
pembayaran internasional. Semuanya itu merujuk pada pemilihan sistem ekonomi
mana yang akan dipakai oleh suatu negara untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut. Pembahasan sistem ekonomi di dunia maupun yang diterapkan Indonesia
saat ini sangat menarik untuk dibahas karena menyangkut falsafah yang dipakai tiap-
tiap negara untuk mencapai kemakmuran. Topik tentang sistem ekonomi yang
disajikan oleh penulis diharapakan bisa menambah pemahaman tentang sistem
ekonomi, cara kerja sistem tersebut dan hasil yang direalisasikan dari sistem yang
diterapkan oleh negara-negara di dunia.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem perekonomi di Indonesia ?
2. Bagaimana sistem ekonomi kerakyatan di Indonesia ?
3. Apa dampak globalisasi ekonomi di Indonesia ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem perekonomian di Indonesia.
2. Untuk mengetahui ekonomi kerakyatan di Indonesia.
3. Untuk mengetahui dampak globalisasi ekonomi di Indonesia.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Ekonomi


Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor
produksi.Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh
pemerintah.Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim
tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem
tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned
economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor
produksi dan alokasi hasil produksi.Sementara pada perekonomian pasar (market
economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan
jasa melalui penawaran dan permintaan. (id.wikipedia.org)

2.2 Macam-Macam Sistem Ekonomi


1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem perekonomian tradisional adalah sistem ekonomi yang masih sangat
terikat dengan adat istiadat, kebiasaan, dan nilai budaya setempat (Sidik, et al, 2007).
Sistem ini terdapat pada masyarakat yang mempunyai cara hidup yang juga
tradisional. Masyarakat seperti ini adalah masyarakat terpencil dan terisolasi
peradabannya juga taraf hidup yang masih rendah dan belum mengenal
teknologi.Sistem ini biasa digunakan oleh negara-negara terbelakang.Sistem ekonomi
ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

4
1) Teknologi produksi sangat sederhana secara turun-temurun.
2) Hanya sedikit menggunakan modal.
3) Pertukaran dilakukan dengan sistem barter.
4) Belum mengenal pembagian kerja atau spesialisasi.
5) Masih terikat dengan tradisi atau kekeluargaan.
6) Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
7) Rumah tangga konsumsi dan produksi masih menyatu.
8) Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan.
9) Pola hubungan masyarakat masih tradisional.
10) Hasil produksi maupun distribusi terbentuk karena kebiasaan (Hidayati,
2010).

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Kelebihan Kekurangan
 Tidak terjadi persaingan karena  Masyarakat berbuat hanya sekedar
semuanya dilakukan dengan memenuhi kebutuhan hidup, tidak
kebiasaan. untuk meningkatkan kesejahteraan.
 Anggota masyarakat tidak  Tidak bertujuan mencari
terbebani target tertentu karena keuntungan, sehingga tidak ada
kegiatan dilakukan hanya untuk motivasi untuk menciptakan sebuah
memenuhi kebutuhan hidup kemajuan.
sendiri.  Menganggap tabu terjadinya
perubahan, sehingga sulit untuk
berkembang.
 Tidak memperhitungkan efisiensi
dan penggunaan sumber daya.

5
Bagaimana masyarakat tradisional memecahkan masalah ekonominya ?

Memanfaatkan
Produksi sendiri Gunakan sendiri
SDA

1. Sistem ekonomi terpusat/sosialis/etatisme (government planned economy)


Sistem ini disebut juga dengan sistem ekonomi komando.Sistem
ekonomi ini merupakan sistem ekonomi dimana pemerintah memiliki
kendali yang ketat dalam menentukan kepemilikan bisnis, laba, dan alokasi
sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan pemerintah
(Hidayati, 2010).Dumairy menjelaskan, sistem ekonomi sosialis adalah
adanya berbagai distorasi dalam mekanisme pasar menyebabkan tidak
mungkin bekerja secara efisien, dan bahwa sistem ini bukanlah sistem
ekonomi yang tidak memandang penting peranan kapital (Hendrojogi,
2004).Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi terpusat adalah Karl
Marx.Ia adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang
terkenal berjudul Das Capital.Sistem ekonomi ini banyak dianut oleh
negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
Dalam sistem ekonomi ini, pemerintah berperan dominan dalam
mengelola dan mengatur perekonomian (mulai dari produksi, distribusi, dan
konsumsi).Pihak swasta dan perseorangan tidak diberi hak untuk bebas
berusaha dan memiliki sejumlah faktor produksi. Ciri-ciri sistem ini adalah :
1) Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara secara terpusat.
2) Kegiatan perekonomian sepenuhnya diatur oleh negara.
3) Harga barang dan jasa ditetapkan oleh pemerintah.
4) Hak milik perseorangan tidak diakui (Sidik, et al, 2007).

6
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Terpusat (Sosialis)

Kelebihan Kekurangan
 Pemerintah mudah  Mematikan inisiatif, kreatifitas,
mengendalikan inflasi, dan menghambat potensi individu
pengangguran, dan masalah untuk maju.
ekonomi lainnya.  Tidak ada kebebasan bagi pelaku
 Pasar barang dalam negeri ekonomi untuk melakukan
berjalan lancar. kegiatan ekonomi.
 Pemerintah bisa ikut campur  Masyarakat tidak peduli dengan
dalam pembentukan harga. sumber daya ekonomi karena hak
 Relatif mudah melakukan milik perseorangan tidak diakui.
distribusi pendapatan yang
merata.
 Jarang terjadi krisis ekonomi.

Bagaimana sistem ekonomi terpusat (sosialis) menyelesaikan masalahnya ?

Produksi milik Produksi didistribusikan


Sumber Daya Alam
pemerintah ke rakyat

2. Sistem ekonomi pasar/liberal/kapitalis (market system/price system)

Sistem perekonomian liberal merupakan suatu sistem ekonomi yang


memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan
usaha sesuai keinginan dan keahliannya (Sidik, et al, 2007).Istilah sistem
ekonomi pasar disebut juga sebagai laissez-faire.Kata laissez-faire berasal
dari bahasa Perancis yang artinya “biarlah mereka melakukan pekerjaan

7
yang sesuai dengan mereka”.Selain di istilahkan laissez-faire, Sistem
ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah ini
muncul dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight
Liberalism” (sistem persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan
mampu menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan
dapat memenangkan pertarungan dalam bisnis.
Paham yang mengagungkan kekuatan modal sebagai syarat dalam
memenangkan pertarungan ekonomi disebut Kapitalisme.Tokoh yang
mempopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith (1723-
1790).Bukunya yang terkenal berjudul An Inquiry into the Nature and
Causes of the Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa
“perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya
diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori ini
kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi
pasar merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan pereekonomian
yang didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi antara
permintaan dan penawaran suatu barang yang kegiatannya tergantung
pada kekuatan modal yang dimiliki oleh setiap
individu(cynthiaprimadita.blogspot.com). Sistem ekonomi ini banyak
dipakai oleh negara di Amerika, dan Eropa Barat. Ciri-ciri sistem ekonomi
pasar adalah :
1) Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.
2) Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
3) Aktivitas ekonomi bertujuan untuk mendapatkan laba atau
keuntungan.
4) Semua aktivitas ekonomi dilakukan oleh masyarakat (swasta).
5) Pemerintah tidak melakukan intervensi (campur tangan) dalam
pasar.
6) Persaingan dilakukan secara bebas.

8
7) Modal berperan penting dalam kegiatan ekonomi karena adanya
persaingan bebas (Hidayati, 2010).

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)

Kelebihan Kekurangan
 Inisiatif dan kreatifitas masyarakat  Sulit melakukan pemerataan
dalam perekonomian dapat pendapatan.
ditumbuhkembangkan.  Pemilik modal mengeksploitasi
 Setiap individu bebas memiliki golongan pekerja akhirnya terjadi
kekayaan dan sumber daya kesenjangan sosial.
produksi.  Monopoli perusahaan merugikan
 Muncul barang-barang bermutu masyarakat.
tinggi karena persaingan.  Sering terjadi gejolak ekonomi
 Ekonomi dan efektifitas tinggi, karena pengerahan sumber daya
karena tindakan berdasar motif oleh individu sering salah.
ekonomi.

Bagaimana sistem ekonomi pasar memecahkan masalah ekonominya ?

Pemerintah
Sumber Daya Alam menyerahkan ke Mekanisme Pasar
swasta

3. Sistem ekonomi campuran (mixed economy system)

Sistem ekonomi campuran yaitu sistem ekonomi yang


menghendaki kegiatan ekonomi dilakukan secara bersama-sama antara
pemerintah dan swasta (perpaduan konsep antara sistem ekonomi
pasar dan sistem ekonomi terpusat) (Hidayati, 2010).Sanusi
menjelaskan dalam sistem ekonomi campuran dimana kekuasaan serta

9
kebebasan berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang
berbeda-beda. Ada pula sistem ekonomi campuran dimana peran
kekuasaan pemerintah relatif besar (Hendrojogi, 2004).Sistem ekonomi
campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk
menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan
sistem ekonomi terpusat.Negara yang menggunakannya pada
umumnya berada di kawasan Afrika, Amerika Latin, dan Asia.Ciri-ciri
sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut :
1) Pemerintah dan swasta secara bersama-sama melakukan
kegiatan ekonomi.
2) Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan
perekonomian dengan tujuan melindungi kepentingan umum.
3) Swasta/perorangan diberi kebebasan untuk berusaha pada
sektor-sektor di luar sektor usaha vital.
4) Pemerintah berperan membina dan mengawasi swasta, serta
memajukan perekonomian.
5) Hak milik perorangan diakui dan penggunaan tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan umum (Sidik, et al, 2007).

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran

Kelebihan Kekurangan
 Kerja sama pemerintah dan  Beban pemerintah lebih berat
swasta saling menguntungkan. daripada swasta dalam melakukan
 Penetapan harga lebih terkendali. kegiatan ekonomi.
 Hak perorangan dan swasta  Pihak swasta kurang dapat
diakui. memaksimalkan keuntungan
 Kegiatan usaha swasta sasuai karena sektor ekonomi penting
peraturan pemerintah. dikuasai pemerintah.

10
 Sektor ekonomi pemerintah
diarahkan untuk kepentingan
masyarakat.

Bagaimana sistem ekonomi campuran bisa memecahkan masalah ekonominya ?

11
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sistem Perekonomian di Indonesia


Indonesia tidak menganut sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
terpusat, sistem ekonomi pasar, maupun sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi
yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya
terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi
Ekonomi. Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh,
dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam
pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah
berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu ciri positif demokrasi
ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara sangat mengakui
setiap upaya dan usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.
Sebelum menggunakan sistem demokrasi ekonomi, seirama dengan
perkembangan politik di Indonesia maka di Indonesia pernah berlaku sistem ekonomi
sebagai berikut :
 Pada tahun 1950-1959 merupakan masa Demokrasi Liberal, kita
menggunakan sistem ekonomi yang condong ke sistem ekonomi liberal
dengan persaingan bebas.
 Pada tahun 1959-1966 merupakan masa Demokrasi Terpimpin, kita
menggunakan sistem ekonomi yang condong ke sistem ekonomi etatisme
karena pengaruh partai komunis.
 Pada tahun 1966-1998, bangsa Indonesia menerapkan sistem ekonomi
berdasarkan Pancasila yaitu Demokrasi Ekonomi sesuai dengan pasal 33
UUD 1945, hanya saja pelaksanaannya belum maksimal.

12
 Tahun 1998-sekarang, bangsa Indonesia mulai menerapkan Demokrasi
Ekonomi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 khususnya pasal 33, namun
pelaksanaannya cenderung berbentuk liberalism seiring dengan bergulirnya
era reformasi sehingga memunculkan istilah “Neo Liberalism”.

Pasal 33 UUD 1945 ayat 1,2,3 dan 4 yang diamandemen oleh MPR pada
tanggal 10 Agustus 2002 dianggap sebagai pasal terpenting yang mengatur langsung
sistem ekonomi Indonesia sekaligus landasannya, yakni prinsip demokrasi ekonomi.
Secara rinci pasal menetapkan tiga hal, yaitu :

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengen prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional.

Sistem demokrasi ekonomi merupakan sistem ekonomi yang melibatkan


pemerintah, para pengusaha swasta, dan seluruh rakyat. Dengan demikian terdapat
kerja sama antara pemerintah, pengusaha swasta dan rakyat.

Ciri-ciri demokrasi ekonomi itu sendiri adalah sebagai berikut :


 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan;
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
 Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

13
 Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
 Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang
layak;
 Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat;
 Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan salam
batas-batas yang tidak merugikan kepentngan umum;
 Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dgunakan dengan
pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat;
 Fakir miskin dan anak-anka terlantar dipelihara oleh negara.

Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian


kita karena bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa
Indonesia adalah sebagai berikut :

a) Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitau manusia dan


bangsa lain;
b) Sistem “Etatisme”, negara sagat dominan serta mematikan potensi dan daya
kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
c) Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu keompok dalam bentuk monopoli
yang mergikan masyarakat.

Pemikiran tokoh- tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita,
diantaranya :
 Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga
dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. Bung Hatta menyusun pasal 33
didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad

14
dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik.
Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan
kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik
untuk diterapkan di Indonesia harus berasaskan kekeluargaan.
 Pemikiran Wilopo
Pemikiran Wilopo disampaikan pada perdebatan 23 september
1955dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik
dengan pasal 33 UUD 1945) Menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP
sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sektor swasta
yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik.
 Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap
pemikiran Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat
ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sektor swasta.
 Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis
dan juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis
adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis,
manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan
untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.
 Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem
ekonomi pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem
tersebutlah tercapai keseimbangan antara sistem terpusat dengan sistem pasar.
“lazimnya suatu sistem ekonomi bergantung erat dengan paham/ideologi yang
dianut suatu negaraSumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan
School of Advanced International Studies di Wasington, AS Tanggal 22
Februari 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia
adalah suatu macam ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu

15
akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain
akan terus terletak dalam lingkungan usaha swasta.

3.2 Sistem Ekonomi Kerakyatan


Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan
ekonomi rakyat. Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi
atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara
swadaya mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan
dikuasainya, yang selanjutnya disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM)
terutama meliputi sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang
ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa
harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya.
Secara ringkas Konvensi ILO169 tahun 1989 memberi definisi ekonomi
kerakyatan adalah ekonomi tradisional yang menjadi basis kehidupan masyarakat
lokal dalam mempertahan kehidupannnya.Ekonomi kerakyatan ini dikembangkan
berdasarkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal dalam mengelola
lingkungan dan tanah mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan
ini terkait dengan ekonomi sub sistem antara lain pertanian tradisional seperti
perburuan, perkebunan, mencari ikan, dan lainnnya kegiatan disekitar lingkungan
alamnya serta kerajinan tangan dan industri rumahan. Semua kegiatan ekonomi
tersebut dilakukan dengan pasar tradisional dan berbasis masyarakat, artinya hanya
ditujukan untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya
sendiri.Kegiatan ekonomi dikembangkan untuk membantu dirinya sendiri dan
masyarakatnya, sehingga tidak mengekploitasi sumber daya alam yang ada.
Gagasan ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif dari
para ahli ekonomi Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh negara
negara berkembang termasuk Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan.
Penerapan teori pertumbuhan yang telah membawa kesuksesan di negara-negara
kawasan Eropa ternyata telah menimbulkan kenyataan lain di sejumlah bangsa yang
berbeda. Salah satu harapan agar hasil dari pertumbuhan tersebut bisa dinikmati

16
sampai pada lapisan masyarakat paling bawah, ternyata banyak rakyat di lapisan
bawah tidak selalu dapat menikmati cucuran hasil pembangunan yang diharapkan itu.
Bahkan di kebanyakan negara negara yang sedang berkembang, kesenjangan sosial
ekonomi semakin melebar. Dari pengalaman ini, akhirnya dikembangkan berbagai
alternatif terhadap konsep pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan.
Pertumbuhan ekonomi tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi
pelaksanaannya harus serasi dengan pembangunan nasional yang berintikan pada
manusia pelakunya.
Pembangunan yang berorientasi kerakyatan dan berbagai kebijaksanaan yang
berpihak pada kepentingan rakyat.Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa konsep,
ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya untuk lebih mengedepankan
masyarakat. Dengan kata lain konsep ekonomi kerakyatan dilakukan sebagai sebuah
strategi untuk membangun kesejahteraan dengan lebih mengutamakan pemberdayaan
masyarakat. Menurut Guru Besar, FE UGM ( alm ) Prof. Dr. Mubyarto, sistem
Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berasaskan kekeluargaan,
berkedaulatan rakyat, dan menunjukkan pemihakan sungguh – sungguh pada
ekonomi rakyat. Dalam prakteknya, ekonomi kerakyatan dapat dijelaskan juga
sebagai ekonomi jejaring (network) yang menghubung–hubungkan sentra–sentra
inovasi, produksi dan kemandirian usaha masyarakat ke dalam suatu jaringan berbasis
teknologi informasi, untuk terbentuknya jejaring pasar domestik diantara sentara dan
pelaku usaha masyarakat.Sebagai suatu jejaringan, ekonomi kerakyatan diusahakan
untuk siap bersaing dalam era globalisasi, dengan cara mengadopsi teknologi
informasi dan sistem manajemen yang paling canggih sebagaimana dimiliki oleh
lembaga-lembaga bisnis internasional, Ekonomi kerakyatan dengan sistem
kepemilikan koperasi dan publik.
Ekomomi kerakyatan sebagai antitesa dari paradigma ekonomi konglomerasi
berbasis produksi masal ala Taylorism. Dengan demikian Ekonomi kerakyatan
berbasis ekonomi jaringan harus mengadopsi teknologi tinggi sebagai faktor pemberi
nilai tambah terbesar dari proses ekonomi itu sendiri. Faktor skala ekonomi dan
efisien yang akan menjadi dasar kompetisi bebas menuntut keterlibatan jaringan

17
ekonomi rakyat, yakni berbagai sentra-sentra kemandirian ekonomi rakyat, skala
besar kemandirian ekonomi rakyat, skala besar dengan pola pengelolaan yang
menganut model siklus terpendek dalam bentuk yang sering disebut dengan pembeli.
Berkaitan dengan uraian diatas, agar sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya berhenti
pada tingkat wacana, sejumlah agenda konkret ekonomi kerakyatan harus segera
diangkat kepermukaan. Secara garis besar ada lima agenda pokok ekonomi
kerakyatan yang harus segera diperjuangkan. Kelima agenda tersebut merupakan inti
dari poitik ekonomi kerakyatan dan menjadi titik masuk (entry point) bagi
terselenggarakannya sistem ekonomi kerakyatan dalam jangka panjang.

3.3 Dampak Globalisasi Ekonomi Positif dan Dampak Globalisasi Negatif


Dampak Globalisasi ekonomi positif dan dampak globalisasi negatif menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia usaha. Ketika kita berfikir menjadi
pengusaha dan memanfaatkan setiap peluang usaha yang kita miliki sebenarnya saat
itu kita masuk kedalam sebuah sistem ekonomi dan yang paling populer adalah
sistem ekonomi kapitalis yang menjadi bagian integral dari proses globalisasi. Ada
banyak pengertian globalisasi yang secera umum mempunyai kemiripan salah satu
pengertian globalisasi adalah proses yang melintasi batas negara di mana
antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung,
terkait, dan mempengaruhi satu samalain.Sebagaimana sebuah sistem globalisasi
ekonomi mempunyai dampak positif dan juga dampak negatif, terlepas dari pendapat
pro globalisasi ekonomi dan kontra globalisasi ekonomi kita akan mencoba menelaah
secara sederhana dampak postif globalisasi ekonomi dan dampak negatif globalisasi
ekonomi.
Dampak positif globalisasi ekonomi ditilik dari aspek kreatifitas dan daya
saing dengan semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor maka
diharapkan tumbuhnya kreatifitas dan peningkatan kualitas produksi yang disebabkan
dorongan untuk tetap eksis ditengah persaingan global, secara natural ini akan terjadi
manakala kesadaran akan keharusan berinivasi muncul dan pada giliranya akan
menghasilkan produk-produk dalam negeri yang handal dan berkualitas.

18
Disisi lain kondisi dimana kapababilitas daya saing yang rendah dan
ketidakmampuan Indonesia mengelola persaingan akan menimbulkan mimpi buruk
begi perekonomian negeri ini, hal ini akan mendatangkan berbaga dampak negatif
globalisasi ekonomi seperti membajirnya produk2 negeri asing seperti produk cina
yang akhirnya mamatikan produksi dalam negeri, warga negara Indonesia hanya akan
menjadi tenaga kasar bergaji murah sedangkan pekerjaan pekerjaan yang
membutuhkan skill akan dikuasai ekspatriat asing, dan sudah barang tentu lowongan
pekerjaan yang saat ini sudah sangat sempit akan semakin habis karena gelombang
pekerja asing. Dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek permodalan, dari sisi
ketersediaan akses dana akan semaikin mudah memperoleh investasi dari luar negeri.
Investasi secara langsung seperti pembangunan pabrik akan turut membuka lowongan
kerja. hanya saja dampak positif ini akan berbalik 180 derajat ketika pemerintah tidak
mampu mengelola aliran dana asing, akan terjadi justru penumpukan dana asing yang
lebih menguntungkan pemilik modal dan rawan menimbulkan krisis ekonomi karena
runtuhnya nilai mata uang Rupiah. Belum lagi ancaman dari semakin bebas dan
mudahnya mata uang menjadi ajang spekulasi. Bayangkan saja jika sebuah investasi
besar dengan meilbatkan tenaga kerja lokal yang besar tiba-tiba ditarik karena
dianggap kurang prospek sudah barang tentu hal ini bisa memengaruhi kestabilan
ekonomi.
Dampak positif globalisasi ekonomi dari sisi semakin mudahnya diperoleh
barang impor yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia,
alih tehnologi juga bisa terbuka sangat lebar, namun kondisi ini juga bisa berdampak
buruk bagi masyarakat karena kita cenderung hanya dijadikan objek pasar, studi
kasus seperti produksi motor yang di kuasai Jepang, Indonesia hanya pasar dan
keuntungan penjualan dari negeri kita akan dibawa ke Jepang memperkaya bangsa
Jepang. Dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek meningkatnya kegiatan
pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi
ajang promosi produk Indonesia.Globalisasi dan liberalisme pasar dikampayekan
oleh para pengusungnya sebagai cara untuk mencapai standar hidup yang lebih tinggi,
namun bagi para penentangnya globalisasi hanya kedok para kapitalis yang akan

19
semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara kaya dengan
negara berkembang dan miskin. Penguasaan kapital yang lebih besar dengan
menciptakan pasar global terutama di dunia ketiga yang diyakini tidak akan mampu
memenuhi standar tinggi produk global akan membuka peluang terjadinya
penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir
orang.

20
KESIMPULAN
Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi
yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral
agama, bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal
eksploitasi); Persatuan Indonesia(berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-
nasionalisme dan sosio demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan
kehidupan ekonomi rakyuat); serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi,
kemakmuran masyarakat yang utama ± bukan kemakmuran pribadi). Dari butir-butir
tersebut, keadilan menjadi sangat utama didalam sistem ekonomi Indonesia. Dalam
sistem ekonomi pancasila, perekonomian liberal maupun komando harus dijauhkan
karena terbukti hanya menyengsarakan kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas
yang potensial. Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi pemerintah
agar tidak merugikan pihak-pihak yang berkaitan. Indonesia seharusnya sudah belajar
pada krisis ekonomi dan moneter yang mengguncang dunia pada tahun 1998, dengan
hanya sektor pertanian dan perkebunan yang tumbuh positif dan turut menyelamatkan
ekonomi domestik. Belajar dari kasus itu, Indonesia sudah saatnya memberi perhatian
utama pada bidang pertanian dan perkebunan, agar bisa keluar dari krisis pangan
yang kini mengancam dunia. Maka dari itu setiap komoditas harus didekati secara
spesifik karena masing-masing memiliki spesifikasi yang berbeda. Pertumbuhan
Ekonomi di setiap negara berbeda-beda tergantung dari tingkat pendapatan per kapita
suatu Negara tersebut dan tergantung dari berapa besar pendapatan/penghasilan dari
penduduknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga
cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata ± rata maka
pertumbuhan ekonominya juga rendah.

21

Anda mungkin juga menyukai