Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi -

tingginya guna tercapainya suatu negara yang kuat. Negara yang kuat adalah

negara yang memiliki ketahanan bangsa yang tangguh dengan tujuan utamanya

mewujutkan rakyat yang sehat secara fisik, mental dan sosial serta memiliki

produktifitas yang tinggi.1

Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal

dari luar maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai

hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri

sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan

masyarakat. PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan

merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat

terhadap pembiayaan kesehatan.2

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan

informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan

3
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support)

dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).2

B. Sasaran Penyuluhan

Seluruh murid kelas 5 SD Santa Angela.

C. Tujuan Penyuluhan

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan penyuluhan diharapkan

Seluruh warga masyarakat di dua kelurahan wilayah kerja puskesmas Sei Mesa

menjadi mengetahui dan dapat mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat

dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tempat Pelaksanaan

SD Santa Angela.

D. Pelaksana

Dokter muda Fakultas Kedokteran UNLAM yang sedang menjalani stase

Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Sei Mesa.

E. Metode

Ceramah dan sesi tanya jawab .

F. Media

Slide.

4
BAB II

ISI

A. Pengertian PHBS

Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk

memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari

ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat.1

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran

sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang

kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat,1,3

Penerapan PHBS melingkupi banyak hal misalnya tentang gizi (Makan

beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam

beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A) atau tentang kesehatan

lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan

lingkungan.1,2,3,4

B. PHBS di Sekolah

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh

peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran

sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,

meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan

sehat.1,5

5
C. Manfaat PHBS ,4

Bagi Anak Sekolah:


1. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan
ancaman penyakit.
2. Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada
prestasi belajar siswa
3. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga
mampu menarik minat orang tua.
4. Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

Bagi Masyarakat:

a) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

b) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah – masalah

kesehatan.

c) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

d) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber

Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan

jamban, ambulans desa dan lain-lain.

D. Indikator PHBS Anak Sekolah

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh

peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran

sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,

meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan

sehat:5

6
1. Mencuci tangan dengan air bersih dan mengalir

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

4. Olahraga yang teratur dan terukur

5. Memberantas jentik nyamuk

6. Tidak merokok di sekolah

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan tiap bulan

8. Membuang sampah pada tempatnya

1. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab

penyakit Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,

kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.

Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa

sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.7

Mencuci tangan dengan sabun dan air adalah cara yang sangat penting

untuk menjaga kebersihan diri agar bebas dari kuman atau bakteri. Kuman

atau bakteri meskipun sangat kecil dan tidak kelihatan dengan mata telanjang,

namun dapat menimbulkan berbagai masalah, mulai dari gangguan perut dan

bahkan kematian. Kenyataannya, lebih dari 3,5 juta balita meninggal setiap

tahun dari penyakit diare dan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.7

Salah satu cara sederhana untuk mencegah penyebaran kuman penyakit

adalah meningkatkan kesadaran tentang pentingnya cuci tangan dengan

sabun:7

7
Oleh karena itu sebaiknya selalu cuci tangan dengan sabun di saat-saat

seperti :7

a) Setelah batuk atau bersin

b) Sehabis dari toilet

c) Setelah memegang hewan

d) Sebelum menyiapkan makanan (terutama daging)

e) Sebelum dan setelah menjengkuk orang sakit

f) Setelah berada di tempat umum

g) Setelah pulang dari kantor atau sekolah

h) Setelah berkebun

i) Setelah memegang uang

Cara Cuci Tangan Pakai Sabun yang baik dan benar :7

a) Basuh tangan dengan air mengalir yang bersih

b) Gosok sabun hingga merata dan berbusa di telapak tangan

c) Gosok sela-sela jari satu persatu

d) Gosok punggung tangan secara merata

e) Bersihkan sela-sela kuku satu persatu dan bilas dengan air mengalir

f) Keringkan dengan handuk atau kain bersih atau tissue

g) Gunakan handuk atau kain untuk mematikan keran.

Bila mencuci tangan hanya dengan air, mungkin tangan akan terlihat

bersih, namun di balik tangan yang bersih kuman atau bakteri tetap melekat pada

tangan. Sabun dapat meluruhkan lemak dan kotoran yang mengandung kuman

8
dengan cara digosokkan, dan tangan pun menjadi bersih dan terhindar dari kuman

atau bakteri.7

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin

Mengkonsumsi makanan sehat merupakan suatu keharusan, terutama bagi

anak usia sekolah yang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan.

Sehingga makanan sehat yang mengandung banyak zat gizi sangat diperlukan

oleh tubuh mereka. Kandungan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral serta

serat yang cukup dapat membantu tumbuh kembang anak usia sekolah lebih

optimal.

Untuk mendukung kegiatan PHBS, di sekolah haruslah terdapat kantin

sekolah yang memenuhi syarat kesehatan. adanya pembinaan dan komitmen dari

kepala sekolah dan guru terhadap pengelola kantin sekolah juga merupakan hal

yang sangat diperlukan agar pengelola kantin sekolah dapat menyediakan lebih

banyak jajanan yang bersih dan sehat.

3. Menggunakan Jamban Sehat dan Bersih

Buang air besar (BAB) sembarangan bukan lagi zamannya. Dampak BAB

sembarangan sangat buruk bagi kesehatan dan keindahan. Selain jorok,

berbagai jenis penyakit ditularkan.8

Sebagai gantinya, BAB harus pada tempatnya yakni di jamban. Hanya saja

harus diperhatikan pembangunan jamban tersebut agar tetap sehat dan tidak

menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.8

9
Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat dalam membuat jamban

sehat. Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan. Berikut syarat-syarat

tersebut:8

a) Tidak mencemari air

1. Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar

lubang kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum.

Jika keadaan terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus

dipadatkan dengan tanah liat atau diplester.

2. Jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter

3. Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air

kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.

4. Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam

selokan, empang, danau, sungai, dan laut

b) Tidak mencemari tanah permukaan

5. Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun,

pekarangan, dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.

6. Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras

kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang

galian.

c) Bebas dari serangga

7. Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya

dikuras setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah

bersarangnya nyamuk demam berdarah

10
8. Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat

menjadi sarang nyamuk.

9. Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang

bisa menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya

10. Lantai jamban harus selalu bersih dan kering

11. Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup

d) Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan

12. Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup

setiap selesai digunakan

13. Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa

harus tertutup rapat oleh air

14. Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa

ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran

15. Lantan jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin.

Pembersihan harus dilakukan secara periodic

e) Aman digunakan oleh pemakainya

16. Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding

lubang kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman

bambu atau bahan penguat lai yang terdapat di daerah setempat

f) Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya

17. Lantai jamban rata dan miring kea rah saluran lubang kotoran

18. Jangan membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke

saluran kotoran karena dapat menyumbat saluran

11
19. Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran

karena jamban akan cepat penuh

20. Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan

pipa berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan

minimal 2:100

g) Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan

1. Jamban harus berdinding dan berpintu

2. Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya

terhindar dari kehujanan dan kepanasan.

4. Melakukan Olahraga

Olahraga adalah aktifitas fisik maupun psikis yang berguna untuk menjaga

dan meningkatkan kualitas kesehatan. Berolahraga selain membuat badan bugar

dan sehat juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri dan virus

penyebab penyakit meningkat, sehingga dengan berolahraga diharapkan dapat

menjaga dan meningkatkan kesehatan bagi pelakunya.

Berolahraga hendaknya teratur dengan jadwal yang telah terukur sesuai

dengan kemampuan pelakunya. dengan berolahraga secara teratur tubuh akan

terbiasa dengan kegiatan tersebut sehingga tidak terjadi kekakuan otot.

berolahraga juga haruslah terukur karena kemampuan setiap pelaku olahraga ber

beda.

Dengan berolahraga dapat menghindarkan pelakunya dari penyakit stroke,

jantung, obesitas dan juga osteoporosis serta dapat membentuk otot tubuh

12
membuat penampilan pelakunya menjadi lebih menarik dan menjaga stamina

pelakunya tetap baik. Olahraga juga meningkatkan suasana hati menjadi lebih

nyaman sehingga menghindarkan pelakunya dari stress.

Untuk menunjang kegiatan PHBS, disekolah hendaknya terdapat jadwal rutin

olahraga bagi para peserta didik dilengkapi dengan sarana peralatan olahraga yang

mendukung serta perlu adanya penyuluhan phbs di sekolah dan di dalam materi

pelajaran olahraga para peserta didik

5. Memberantas Jentik Nyamuk di Rumah Sekali Seminggu

Pemberantasan jentik nyamuk dirumah dilakukan agar rumah bebas

jentik nyamuk. Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah

dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.3,4,8

Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) adalah pemeriksaan tempat-tempat

perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada di

dalam rumah seperti bak mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan di luar

rumah seperti talang air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar

bambu, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu. PJB ini dapat

dilakukan oleh semua anggota rumah tangga dan Kader kesehatan.3,8

Agar rumah bebas jentik nyamuk lakukanlah Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus

Menghindari gigitan nyamuk). PSN merupakan kegiatan memberantas telur.

jentik, dan kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam

13
Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah) di tempat-

tempat perkembangbiakannya.8

Gambar 1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus

3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:8

(1) Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak

mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum

burung.

(2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol,

lubang pohon, lekukan-Iekukan yang dapat meriampung air hujan.

(3) Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat

menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang

dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek,dll)

(4) PLUS :

Menghindari gigitan nyamuk, dengan cara :8

a. Menggunakan kelambu ketika tidur.

b. Memakai obat yang dapat meneegah gigitan nyamuk, misalnya obat

nyamuk; bakar, semprot, oles/diusap ke kulit, dll.

14
c. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar.

d. Mengupayakan peneahayaan dan ventilasi yang memadai.

e. Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak.

f. Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat yang

sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.

g. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air,

misalnya ikan eupang, ikan nila, dan lain-lain.

h. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodia, Lavender,

Rosemerry, dan lain-lain.

6. Tidak Merokok

Rokok adalah benda yang berbentuk silinder dari kertas dan memiliki ukuran

panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi

daun tembakau yang telah dipotong kasar. Rokok dibakar pada salah satu

ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihisap oleh mulut melalui

ujung lainnya.

Merokok merupakan kegiatan menghisap asap rokok kedalam tubuh dan

menghembuskannya ke udara.

Lebih dari 4000 bahan kimia terdapat di dalam rokok. Ratusan di antaranya adalah

zat yang beracun dan sekitar 70 bahan di dalamnya bersifat menyebabkan kanker.

Bahan - bahan berbahaya pada sebatang rokok, antara lain:

15
 Karbon monoksida

Zat yang sering ditemukan pada asap kendaraan bermotor ini mampu

mengikatkan dirinya pada hemoglobin dalam darah secara permanen sehingga

menghalangi penyediaan oksigen ke tubuh. Hal tersebut dapat membuat Anda

cepat lelah.

 Tar

Ketika merokok, kandungan tar di dalam rokok akan ikut terhisap. Zat ini akan

mengendap di paru dan berdampak negatif pada kinerja rambut kecil yang

melapisi paru. Padahal rambut tersebut memiliki fungsi untuk membersihkan

kuman dan hal lainnya keluar dari paru.

 Gas oksidan

Gas ini bisa bereaksi dengan oksigen. Keberadaannya pada tubuh dapat lebih

meningkatkan resiko penyakit stroke dan serangan jantung yang diakibatkan oleh

penggumpalan darah karena adanya reaksi gas oksidan dengan oksigen.

 Benzene

Zat yang ditambahkan ke dalam bahan bakar minyak ini dapat merusak sel pada

tingkat genetik. Zat ini juga dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit kanker

seperti kanker ginjal dan kanker darah.

Untuk mendukung kegiatan PHBS. Di sekolah hendaknya tidak ada rokok,

asbak dan abu serta puntung rokok di lingkungan sekolah. Tidak ada warga

sekolah yang membeli rokok di lingkungan sekolah serta tidak merokok pada saat

jam sekolah merupakan indikator yang harus dicapai dalam rangkan

mensukseskan kegiatan ini.

16
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan tiap 6 bulan

Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam

keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Tinggi badan adalah

ukuran tubuh dalam sisi tingginya yang diukur dalam keadaan berpakaian

minimal tanpa pakaian apapun.5

Pertumbuhan dan perkembangan anak di usia sekolah sangatlah pesat,

sehingga diperlukan pencatatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara

rutin. Dengan mengetahui berat badan dan tinggi badan seseorang maka akan

dapat diperkirakan tingkat kesehatan atau gizinya.5

Beberapa hal yang mempengaruhi berat badan dan tinggi badan diantaranya

adalah makanan dan minuman. Dalam sehari tubuh manusia membutuhkan gizi

lengkap seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.

Untuk mendukung kegiatan PHBS, disekolah hendaknya terdapat jadwal

menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan serta sekolah harus memiliki

sarana untuk menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.5

8. Membuang sampah pada tempatnya

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah

berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan media menumpuknya bakteri dan

virus penyebab penyakit.8

Penyakit diare, kolera, tifus dapat menyebar dengan cepat karena virus yang

berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan

17
sumber air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat

di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.8

Berikut manfaat yang didapatkan jika kita membuang sampah pada

tempatnya:

1. Menjaga kebersihan.

Bersih pangkal sehat, jika menginginkan diri sendiri, keluarga dan

lingkungan sekitar untuk sehat, maka kebersihan yang harus menjadi awal

untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Mencegah banjir

Banjir merupakan bencana. Sampah yang berhamburan bisa menghambat

aliran air dan resapan air. Perlu diperhatikan disini, agar setiap keluarga

menyediakan bak sampah, agar bisa meminimalisir sampah berhamburan

di tempat yang tidak seharusnya.

3. Mencegah bau tidak sedap

Bau tidak sedap dari sampah yang dihasilkan sangat mengganggu dan

mengundang bibit penyakit ke dalam tubuh manusia pada khususnya.

4. Agar terlihat rapi dan indah

Kerapian dan keindahan dambaan setiap orang dalam mengelola

lingkungan sekitar. Sampah bisa merusak pandangan dan membuat hati

menjadi tidak nyaman ketika sampah bertebaran dimana-mana.

5. Memudahkan daur ulang sampah

Sudah banyak yang bisa dihasilkan dari manfaat sampah yang dipilih dan

diolah kembali menjadi produk berguna. Semakin banyak kita peduli akan

18
bermanfaatnya membuang sampah pada tempatnya, maka akan membantu

program dan proses daur ulang sampah menjadi baik.

6. Mencegah kerusakan tanah dan air

Sampah yang berasal dari logam, kimia atau plastik bisa merusak unsur

pada tanah dan air sehingga kemurnian dan kesuburan dari tanah dan air

semakin tercemar. Dengan selalu membuang sampah tersebut pada

tempatnya, maka kita akan mengurangi peluang tercemarnya tanah dan air

yang selalu menjadi salah satu penopang hidup.

Membuang sampah pada tempatnya merupakan perbuatan baik yang

positif yang harus dijadikan sebagai suatu kebiasaan sehari-hari agar dapat

menjadi teladan bagi orang lain.

Untuk mendukung kegiatan PHBS, di sekolah hendaknya tersedia tempat

pembuangan sampah yang tertutup di setiap ruangan serta adanya tempat

pembuangan sampah di sekolah.

19
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran

sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang

kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat,

Penerapan PHBS melingkupi banyak hal misalnya tentang gizi (Makan

beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam

beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A) atau tentang kesehatan

lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan

lingkungan.

Melalui kegiatan PHBS diharapkan masyarakat mampu menerapkan

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) di rumah tangga sebagai upaya awal

untuk mewujudkan rumah tangga sehat. Selain itu kepada pemberi layanan

kesehatan diharapkan dapat meningkatkan langkah dan strategi dalam

peningkatan pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) di

masyarakat, seperti sekolah, tempat-tempat umum, dan tempat-tempat kerja.

20
DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI. Buku seri perilaku hidup bersih dan sehat di
rumah tangga. Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2009.

2. Departemen Kesehatan RI, Panduan Manajemen PHBS Menuju


Kabupaten/Kota Sehat Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2002 Departemen
Kesehatan RI, Standar Pelayanan Minimal Bidang.

3. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi Kesehatan,
Depkes RI, Jakarta, 2007.

4. BPS, Kemenkes, Macro international. 2007. Survey Demografi dan Kesehatan


Indonesia,Profil kesehatan Sulawesi Selatan.

5. Sumijatun,et al.2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas.Jakarta : EGC


(http:// www.phbssekolah.com.

6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2001. Buku Saku Pelaksanaan PHBS
Bagi Masyarakat di Wilayah Kecamatan.

7. Posyandu Anggrek. Hari Cuci Tangan Sedunia.


(http://www.posyanduanggrek.blogspot.com, diakses 2 Mei 2013).

8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.


Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2008.

21
DOKUMENTASI

22
Gambar 1. Penyuluhan PHBS pada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mesa ( SD
Santa Angela )

23
Gambar 2. Penyuluhan PHBS pada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mesa ( SD
Santa Angela )

24
Gambar3. Tempat penyuluhan PHBS di wilayah kerja puskesmas Sei Mesa ( SD Santa
Angela )

25

Anda mungkin juga menyukai