Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Konsep Dasar Puskesmas

Disusun Oleh :
1. Mohamad Firman Zakaria
2. Revo Morong
3. Yulianti Lahura
4. Vicka Paputungan
5. Mutiara brigit polii

PRODI DIPROMA III JURUSAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES MANADO
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SAW karena berkat perlindungannya sehinngga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”KONSEP DASAR PUSKESMAS”
Dengan adanya maakalah ini di harapkan dapat menambah pengetahuan kita sebagai seorang
calon perawat agar pada kedepannya skill kita semakin meningkat dan memberikan manfaat
baik untuk diri sendiri ataupun untuk pembaca yang bisa menjadikan laporan ini sebagai
referensi. Dan kita lebih mengenal dan mengetahui konsep dasar pada puskesmas
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................................................
B. Rumusan masalah .................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Puskesmas .............................................................................................................
B. Tujuan,fungsi dan peran puskesmas .....................................................................................
C. Visi dan misi puskesmas ......................................................................................................
D. Kegiatan pokok puskesmas ..................................................................................................
E. Wilayah kerja puskesmas .....................................................................................................
F. Kedudukan puskesmas .........................................................................................................
G. Satuan penunjang .................................................................................................................
H. Struktur organisasi puskesmas .............................................................................................

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................................................
B. Saran ....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam sistem organisasi kesehatan diberbagai negara, puskesmas merupakan


local health unit yang perannya sebagai pelaksana dalam pelayanan kesehatan secara
langsung kepada masyarakat. Sebagai unit pelaksana terdepan dari lembaga kesehatan
di suatu negara kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berlaku sebagai pusat
pelayanan bagi kesehatan masyarakat, namun lebih daripada itu juga dapat
merupakan sebagai pusat komunikasi masyarakat atau komuniti senter. Tugas kedua
ini justru lebih dirasakan dinegara-negara yang sedang berkembang. Karena pada
negara-negara yang sedang berkembang yang latar belakang masyarakat pada
umumnya masih tergolong rendah, maka kehadiran puskesmas disuatu daerah
digunakan pula bagi usaha-usaha pembaharuan. Tidak saja dibidang kesehatan
melainkan juga kenyataan bagi usaha modernisasi kehidupan masyarakat desa
sekitarnya.

Didalam tata pandangan masyarakat secara sosiologis kuntjaningrat menyatakan


bahwa aspek kesehatan bagi masyarakat traditional, masih merupakan sesuatu hal
yang relatif kehadirannya sudah diterima lama di tengah-tengah masyarakat untuk
berbagai jenis kesehatan. Kebutuhan kesehatan sebagai kebutuhan fisik minimum
sejak lama diakui oleh masyarakat traditional sebagaimana yang pernah kita rasakan
terhadap peranan ibu bidan atau pak mantri. Oleh karena itu kami membuat makalah
tentang puskesmas untuk lebih memahami tentang konsep tentang puskesmas.

B. Rumusan Masalah
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan puskesmas?
b. Sebutkan tujuan, fungsi dan Peran puskesmas?
c. Sebutkan visi dan misi puskesamas?
d. Jelaskan kegiatan pokok puskesmas?
e. Jelaskan wilayah kerja puskesmas?
f. Jelaskan kedudukan Puskesmas?
g. Sebutkan satuan penunjang puskesmas?
h. Jelaskan struktru organisasi puskesmas?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui defenisi puskesmas
b. Untuk mengetahui tujuan, fungsi dan Peran puskesmas
c. Untuk mengetahui visi dan misi puskesamas
d. Untuk mengetahui kegiatan pokok puskesmas
e. Untuk mengetahui wilayah kerja puskesmas
f. Untuk mengetahui kedudukan Puskesmas
g. Untuk mengetahui satuan penunjang puskesmas
h. Untuk mengetahui struktru organisasi puskesmas
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Puskesmas

Puseksmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang


bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja.

Pengertian puskesmas yang akan diketengahkan disini menunjukkan adanya


perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan kesehatan
dewasa ini, diantaranya

a. Dr. Azrul Azwar, MPH (1980)

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang
langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu
wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.

b. Departemen Kesehatan RI (1981)

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan


yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi
kepada masyarkat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok

c. Departemen Kesehatan RI (1987)


1. Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi
mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyrakat dalam bentuk kegiatan
pokok yang menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya
2. Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional melakukan upaya
pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif
untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat di
wilayah kerjanya.
d. Departemen Kesehatan RI (1991)

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
B. Tujuan, Fungsi dan Peran Puskesmas
Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah


mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan “Indonesia sehat 2010”
Fungsi Puskesmas

 Ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu berupaya


menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas sector termasuk
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh , terpadu
dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab puskesmas adalah :
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan penegahan
penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :

a) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam


rangka menolong dirinya sendiri
b) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien
c) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan
tersebut tidak menimbulkan ketergantungan
d) Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
e) Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan
program puskesmas

Peran Puskesmas

Jika ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan kedudukan
puskesmas di Indonesia adalah amat unik. Sebagai sarana pelayanan kesehatan
terdepan di Indonesia, maka puskesmas kecualai bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan pelyanan kedokteran.

C. Visi dan Misi Puskesmas


1. Visi Puskesmas

Visi Puskesmas adalah mewujudkan “Kecamatan Sehat” menuju terwujudnya


“Indonesia Sehat” adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

Indikator utama “Kecamatan Sehat” adalah sebagai berikut:


a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan
2. Misi Puskesmas

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah


mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Empat misi
Puskesmas adalah sebagai berikut:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan di
wilayah kerjanya agar memerhatikan aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidaknya terhadap lingkungan dan
perilaku masyarakat. Pengembangan perumahan untuk keluarga yang dilaksanakan
oleh pengembang atau individu sebaiknya melibatkan tenaga kesehatan. Tenaga
kesehatan akan memberikan masukan berkaitan dengan terciptanya rumah yang sehat
sehingga keluarga yang tinggal di rumah tersebut sehat.
b. Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya mempunyai kemampuan di bidang kesehatan, melalui
peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang memenuhi standar dan memuaskan masyarakat.
Mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi
pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan keluarga. Sebagai
pilar utama terciptanya pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu, pelayanan
kesehatan tidak dipandang sebagai pelayanan yang terjangkau oleh seluruh lapisan
keluarga.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat serta
lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa
diskriminasi dengan menerapkan kemajuan ilmu dan tekhnologi kesehatan yang
sesuai. Upaya pemeliharaan kesehatan, individu, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya memerlukan asuhan keperawatan keluarga secara terus-menerus dan
bekesinambungan yang dilakukan perawat keluarga. Perawat keluarga sebagai pilar
utama terlaksananya asuhan keperawatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas
merupakan ujung tombak memandirikan keluarga di bidang kesehatan sehingga
tercipta sehat sebagai gaya hidup.

D. Kegiatan Pokok Puskesmas

Kegiatan-kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak


berdirinya semakin berkembang , mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha
pokok kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 20
usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan
kemampuan yang ada dari tiap-tiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas, dan
biaya atau anggaran yang tersedia

Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok
kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas, itu pun sangat tergantung kepada
faktor tenaga, sarana, dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan
manajemen dari tiap-tiap puskesmas.
Dua puluh kegiatan pokok puskesmas adalah :
1. Upaya kesehatan ibu dan anak
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil , melahirkan dan menyusui serta bayi anak balita
dan anak prasekolah
b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
d. Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali
dan campak 1 kali pada bayi
e. Penyuluhan kesehatan dalam mencapai program KIA
f. Pelayanan keluarga berencana
g. Pengobatan bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam
penyakit ringan
h. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan ,
memberikan penerangan dan pendidikan tentang kesehatan
i. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi
2. Upaya keluarga berencana
a. Mengadakan kursus keluarga berencana unutk para ibu dan calon ibu yang
mengunjungi KIA
b. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akan bekerja
sebagai penggerak calon peserta keluarga berencana
c. Mengadakan pembicaraan –pembicaraan tentang keluarga berencana kapan saja ada
kesempatan
d. Memasang IUD, cara – cara penggunaan pil , kondom, dan cara-cara lain denngan
memberi sarananya.
e. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan kehamilan
3. Upaya peningkatan gizi
a. Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka
b. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program perbaikan
gizi
c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat terutama dalam rangka program
KIA
d. Melaksanakan program-program :
e. Program perbaikan gizi keluarga melalui posyandu
f. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori kepada balita dan
ibu menyusui
g. Memberikan vitamin A kepada balita umur dibawah 5 tahun
4. Upaya kesehatan lingkungan
Kegiatan – kegiatan utamam kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas
adalah :
a. Penyehatan air bersih
b. Penyehatan pembuangan kotoran
c. Penyehatan lingkungan perumahan
d. Penyehatan limbah
e. Pengawasan sanitasi tempat umum
f. Penyehatan makanan dan minuman
g. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
a. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
b. Melaporkan kasus penyakit menular
c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk, untuk
menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan.
d. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
e. Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberantasan vektor
h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
6. Upaya pengobatan
a. Melaksanakan diagnose sedini mungkin melalui:
o Mendapatkan riwayat penyakit
o Mengadaan pemeriksaan fisik
o Mengadaan pemeriksaan labolatorium
o Membuat diagnosa
b. Melaksanakan tindakan pengobatan
c. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa:
o Rujukan diagnostic
o Rujukan pengobatan/rehabilitasi
o Rujukan lain
7. Upaya penyuluhan
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap
program puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan
oleh petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok-kelompok masyarakat.
b. Di tingkat puskesmas tidak ada penyuluhan tersendiri, tetapi ditingkat kabupaten
diadakan tenaga-tenaga coordinator penyuluhan kesehatan. Coordinator membantu para
petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di
Puaskesmas.
8. Upaya kesehatan sekolah
a. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi berupa kantin
dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan.
b. Membina kebersihan perseorangan peserta didik
c. Mengembangkan kemampuasn peserta didik untuk berperan secara aktif dalam
pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil
d. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I
e. Pemeriksaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II sampai IV dan guru
berupa pemeriksaan kesehatan sederhanan
f. Immunisasi peserta didik kelas I sampai VI
g. Pengawasan terhadap keadaan air
h. Pengobatan ringan pertolongan pertama
i. Rujukan medik
j. Penanganan kasus anemia gizi
k. Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah
l. Pencatatan dan pelaporan
9. Upaya kesehatan olah raga
a. Pemeriksaan kesehatan berkala
b. Penentuan takaran latihan
c. Pengobatan dengan teknik latihan dan rehabilitasi
d. Pengobatan akibat cidera latihan
e. Pengawasan selama pemusatan latihan
10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
a. Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah dengan berbagai
tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang dan jenis kelamin
b. Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat (keluarga binaan)
c. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya : ibu hamil, anak balita, usia
lanjut dan sebagainya
d. Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat
11. Upaya peningkatan kesehatan kerja
a. Identifikasi masalah, meliputi:
o Pemeriksaan kesehatan dari awal dan berkala untuk para pekerja
o Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang dating berobat ke puskesmas
o Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja
b. Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja,
lingkungan kerja, dan kegiatan peningkatan kesejahteraan
c. Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi:
o Penyuluhan kesehatan
o Kegiatan ergonomik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian antara alat kerja agar
tidak terjadi stres fisik terhadap pekerja
o Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja
o Pemakaian alat pelindung
d. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
e. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit
f. Kegiatan rujukan medic dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit
12. Upaya kesehatan gigi dan mulut
a. Pembinaan/pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya
pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM
b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi:
o Anak sekolah
o Kelompok ibu hamil, menyususi dan anak pra sekolah
c. Pelayanan medik dokter gigi dasar, meliputi:
o Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk
o Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih mampu
o Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok
o Memelihara kebersihan (hygiene klinik)
o Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
d. Pencatatan dan pelaporan
13. Upaya kesehatan jiwa
a. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas
b. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
c. Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat
d. Pengembangan upaya kesehatan jiwa di puskesmas melalui pengembangan peran serta
masyarakat dan pelayanan melalui kesehatan masyarakat
e. Pencatatan dan pelaporan
14. Upaya kesehatan mata
a. Upaya kesehatan mata, pencegaahan kesehatan dasar yang terpadu dengan kegiatan
pokok lainnya
b. Upaya kesehatan mata:
o Anamnesa
o Pemeriksaan virus dan mata luar, tes buta warna, tes tekan bola mata, tes saluran air mata,
tes lapangan pandang, funduskopi dan pemeriksaan labolatorium
o Pengobatan dan pemberiaan kacamata
o Operasi katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan rumah sakit
o Perawatan pos operasi katarak dan glukoma akut
o Merujuk kasus yang tak dapat diatasi
o Pemberian protesa mata
c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, serta
menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata mereka
d. Pengembangan kesehatan mata masyarakat
e. Pencatatan dan pelaporan
15. Labolatorium kesehatan
a. Di ruangan labolatorium
o Penerimaan pasien
o Pengambilan spesimen
o Penanganan spesimen
o Pelaksanaan spesimen
o Penanganan sisa spesimen
o Pencatatan hasil pemeriksaan
o Pengecekan hasil pemeriksaan
o Penyampaian hasil pemeriksaan
b. Terhadap spesimen yang akan dirujuk
o Pengambilan spesimen
o Penanganan spesimen
o Pengemasan spesimen
o Pengiriman spesimen
o Pengambilan hasil pemeriksaan
o Pencatatan hasil pemeriksaan
o Penyampaian hasil pemeriksaan
c. Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi:
o Persiapan pasien
o Pengambilan spesimen
o Menyerahkan spesimen untuk diperiksa
d. Di luar gedung, meliputi:
o Melakukan tes skrining Hb
o Pengambilan spesimen untuk kemudian dikirim ke labolatorium puskesmas
o Memberikan penyuluhan
o Pencatatan dan pelaporan
16. Upaya pencatatan dan pelaporan
a. Dilakukan oleh semua puskesmas (pembina, pembantu dan keliling)
b. Pencatatan dan pelaporan mencakup:
o Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
o Data ketenagaan di puskesmas
o Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di luar gedung
puskesmas
c. Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan tahunan)
17. Upaya pembinaan peran serta masyarakat

Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui:


a. Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah, lintas sektoral dan
berbagai organisasi kesehatan, yang dilakukan melalui dialog, seminar dan lokakarya,
dalam rangka komunikasi, informasi dan motivasi dengan memanfaatkan media masa
dan system informasi kesehatan
b. Persiapan petugas penyelenggaraan melalui latihan, orientasi dan sarasehan
kepemimpinan dibidang kesehatan
c. Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan, dengan mengenali
dan menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, melalui rangkaian kegiatan:
o Pendekatan kepada tokoh masyarakat
o Survey mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya
o Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana pemecahan masalah
kesehatan yang dihadapi
d. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader yang terlatih
e. Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat
18. Upaya pembinaan pengobatan tradisional
a. Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat diginakan untuk pengobatan
tradisional
b. Pengembangan dan pelestarian terhadap cara-cara pengobatan tradisional
19. Upaya kesehatan remaja
20. Dana sehat

E. Wilayah Kerja Puskesmas


Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah yang terjadi di wilayah
kerjanya, meskipun masalah tersebut lokasinya berkilo-kilo meter dari puskesmas.
Dengan asas inilah puskesmas dituntut untuk lebih mengutamakan tindakan
pencegahan penyakit, dan bukan tindakan untuk pengobatan penyakit. Dengan
demikian puskesmas harus secara aktif terjun ke masyarakat dan bukan menantikan
masyarakat datang ke puskesmas.

Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas


daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.

Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga


pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati KDH, mendengar saran
teknis di Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi.

Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan, sedangkan
puskesmas di ibukota kecamatan merupakan puskesmas rujukan, yang berfungsi
sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga mempunyai fungsi
koordinasi. Sasaran penduduk yang dilaksanakan oleh sebuah puskesmas rata-rata
30.000 penduduk.

Luas wilayah yang masih efektif untuk sebuah puskesmas di daerah pedesaan
adalah suatu area dengan jari-jari 5 km, sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang
optimal adalah area dengan jari-jari 3 km.
F. Kedudukan Puskesmas
a. Kedudukan dalam bidang administrasi

Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II dan bertanggung jawab


langsung baik teknis maupun administrative kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II.
b. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan

Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
maka puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan pertama.
G. Satuan Penunjang

Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana perhubungan serta


kepadatan penduduk dalam wilayah kerja puskesmas, tidak semua penduduk dapat
dengan mudah mendapatkan pelayanan puskesmas. Agar jangkauan pelayanan
puskesmas lebih merata dan meluas, perlu ditunjang dengan puskesmas pembantu,
penempatan bidan di desa-desa yang belum terjangkau oleh pelayanan yang ada di
puskesmas keliling. Disamping itu penggerakan peran serta masyarakat untuk
mengelola posyandu dan membina desa wisma akan dapat menunjang jangkauan
pelayanan kesehatan.

Demi pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas


perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut
puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.

 Puskesmas Pembantu

Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan


berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. Dalam
Repelita V wilayah kerja puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2 sampai 3
desa, dengan sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa dan Bali) sampai
10.000 orang (di perkotaan Jaawa dan Bali).

Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas, dengan lain


perkataan satu puskesmas meliputi juga seluruh puskesmas pembantu yang ada di
wilayah kerjanya.

 Puskesmas Keliling

Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang


dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan
kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.
Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan
kesehatan. Kegiatan-kegiatan puskesmas keliling adalah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang
tidak terjangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas pembantu, 4 hari
dalam 1 minggu
2. Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa
3. Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka rujukan
bagi kasusu gawat darurat
4. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual
 Bidan yang bertugas di desa

Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan, akan
ditempatkan seorang bidan yang bertempat tiggal di desa tersebut dan bertanggung
jawab langsung kepada kepala puskesmas. Wilayah kerja bidan tersebut adalah satu
desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3000 orang, dengan tugas utamanya adalah
membina peran serta masyarakat melalui pembinaan posyandu yang membina
pimpinan kelompok persepuluhan, selain memberikan pelayanan aangsung di
posyandu dan pertolongan persalinan di rumah-rumah. Disamping itu juga menerima
rujukan anggota keluarga persepuluhan untuk diberi pelayanan seperlunya atau
ditunjuk lebih lanjut ke puskesmas atau fasilitas kesehatan yang lebih mampu dan
terjangkau secara tradisional.
H. Struktur Organisasi Puskesmas
a. Unsur pimpinan

Kepala puskesmas

b. Unsur tata usaha


1) Data informasi
2) Perencanaan dan penilaian
3) Keuangan
4) Kepegawaian
c. Unsur pelaksana teknis fungsional puskesmas
1) Upaya kesehatan masyarakat
2) Upaya kesehatan perorangan
d. Jaringan pelayanan puskesmas
1) Unit puskesmas pembantu
2) Puskesmas keliling
3) Bidan desa/komunitas

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Departemen Kesehatan RI (1991) Puskesmas adalah suatu kesatuan
organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.

Fungsi Puskesmas ada tiga fungsi puskesmas yaitu :


a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
di wilayah kerjanya.

Kegiatan pokok Puskesmas ada 20 pokok kegiatan puskesmas yang diselenggarakan


oleh puskesmas sejak pertama kali berdiri.

Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah,
keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan
dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.
B. Saran

Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita lebih mengahayati fungsi puskesmas, karena
puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat.
Selayaknya kita sebagai tenaga kesehatan turut mengembangkan program-program
yang ada di Puskesmas. Sehingga kita dapat memberikan pelayanan yang terbaik
kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA

Ilmi, Ani Auli, 2011, Keperawatan Komunitas. Makassar: Alauddin University Press

Norfatmawati, Prayudha, Puskesmas: BAB II Tinjauan Pustaka2011.


http://digilib.unismus.ac.id/files/disk1/105/jtpunimus-gdl-agussantos-5214-3-
bab2.pdf. Diakses tanggal 10 November 2012.

Sudiharto, 2007, Asuhan Keperawatan Keluarga: dengan Pendekatan Keperawatan


Transkultural. Jakarta: EGC

Sudayasa, Putu, 2010, Berbagi Info Tentang Puskesmas. http//www.puskel.com. Diakses


tanggal 10 November 2012.

Widiastuti, Thanty, 2008, Tinjauan Umum Tentang Puskesmas, http:/


/id.scribd.com/doc/91211249/13/E-Tinjauan-Umum-Tentang-Puskesmas. Diakses
tanggal 10 November 2012

Anda mungkin juga menyukai