Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
oleh :
ANGELINA DHINI ULI ARTHA SIMATUPANG
1315011010
Penulis panjatkan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
ILS atau yang biasa dikenal dengan nama Instrument Landing System. Makalah ini
ditulis untuk memenuhi tugas mingguan dari mata kuliah Lapangan Terbang.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulisdapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................................
1.4 Metode Penelitian ................................................................................
II. HASIL PEMBAHASAN
2.1 Definisi ILS .........................................................................................
2.2 Kategori ILS ........................................................................................
2.3 Komponen-komponen ILS ..................................................................
2.4 Sistem Pemancar ILS ...........................................................................
2.5 Cara Kerja ILS .....................................................................................
2.6 ILS pada Pesawat .................................................................................
III. PENUTUP
1.1 Kesimpulan .........................................................................................
1.2 Saran ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. ILS Localizer Signal Pettern ...........................................................................
2. Lokasi transmitter dan antenna Localizer ......................................................
3. Contoh indikator yang terlihat di cockpit pesawat (Localizer) .......................
4. Pola Pesawat (Localizer) .................................................................................
5. ILS Localizer ...................................................................................................
6. ILS Glide Slope ...............................................................................................
7. Glide Slope Signal Pattern ..............................................................................
8. Contoh indikator yang terlihat di cockpit pesawat (Glide Slope) ...................
9. Pola pesawat (Glide Slope) .............................................................................
10. Sinyal Outer Marker .....................................................................................
11. Sinyal Middle Marker ...................................................................................
12. Sinyal Inner Marker ......................................................................................
13. Marker Beacon System ..................................................................................
14. VOR/ILS Navigation System Component Location ...........................................
15. Marker Beacon System Component Location....................................................
16. Indicator Light Marker Beacon .........................................................................
17. Marker Beacon Receiver ...................................................................................
18. Glide Slope Antena Installation .........................................................................
4
I. PENDAHULUAN
penerbangan. Jika kita berbicara mengenai teknologi, maka tidak akan ada
habisnya. Sebab hampir setiap tahun, selalu ada inovasi mengenai bidang-
Jika kita menilik lebih jauh mengenai perkembangan teknologi dalam bidang
yang selama ini pernah terjadi, menjadi semakin rendah atau bahkan hampir
pesawat, suatu inovasi teknologi juga merupakan salah satu aspek yang sangat
angin, kabut dan jarak pandang yang minimal, pendaratan dilakukan dengan
6
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, Penulis menggunakan media buku teks dan
8
II. HASIL PEMBAHASAN
(IMC), seperti langint-langit rendah (low ceilings), atau jarak pandang yang
termasuk frekuensi radio yang digunakan oleh komponen ILS (atau navaids)
Percobaan sistem ILS dimulai pada tahun 1929, dan Administrasi Aeronautika
Sipil (CAA) mengizinkan pemasangan sistem ini tahun 1941 di enam lokasi.
dari Washington, D.C., menuju Pittsburgh dan mendarat dalam badai salju
Aids pada chapter 3 kinerjanya perangkat ILS dibagi dalam 3 (tiga) kategori
besar yaitu :
a. Kategori I
Perangkat Ils yang mampu memberikan sinyal panduan secara presisi dari
mulai batas cakupan luar (initial approach) sampai dengan posisi pesawat
b. Kategori II
dari mulai batas cakupan luar sampai dengan posisi pesawat udara pada
(runway threshold).
c. Kategori III
landasan.
10
Kategori III dibagi menjadi:
dengan:
a) Decision height kurang dari 100 kaki di atas touchdown zone, atau
dengan:
landasan.
yang sesuai dan pilot yang mempunyai kualitas yang sesuai. ILS harus
otomatis mati jika mendeteksi kesalahan. Instrumen ILS untuk kategori yang
lebih besar harus mati dengan cepat. Sebagai contoh Cat I localizer harus mati
dalam waktu 10 detik sejak mendeteksi kesalahan, Cat III localizer harus mati
Decision height atau minimal untuk prosedur pendekatan khusus sering kali
lebih tinggi dari yang tercantum pada tabel 1 tersebut di atas, hal tersebut
a. Antena
Setiap jenis ILS yakni localizer, glide slope, dan marker beacon, memiliki
slope mempunyai tiga jenis antena yang akan dipasang sesuai dengan
kondisi bandara. Null reference glide slope dipasang pada bandara yang
12
dipasang jika terdapat tanah lapang atau daerah yang curam di sekitar
bandara, dan “M” array glide slope dipasang jika terdapat bukit dan
b. Pemancar (transmitter)
Pemancar ILS baik dari localizer, glide slope, maupun marker beacon,
c. Penerima (receiver)
pesawat udara.
pacu, beroperasi pada daerah frekuensi 108 MHz hingga 111,975 MHz.
ILS. Lebih tepatnya, lokasi transmitter dan antenna berada di area RESA
14
Keterangan gambar :
Peralatan ini akan memancarkan 2 buah slope dengan frekuensi loop yang
berbeda tetapi tetap satu frekuensi carrier. Kedua frekuensi inilah yang
apakah pesawat berada tepat di centre line atau belum. Indikator yang
Jika pesawat mendapatkan frekuensi loop dominan 150 Hz, jarum akan
bergerak ke kiri, artinya pesawat berada terlalu kekanan dari centre line,
terlalu ke kiri dari centre line, maka pilot harus menggerakan pesawat ke
pesawat berada tepat di centre line dan pesawat sudah dalam posisi yang
Dari pola diatas bisa dilihat, sisi kanan dari pola ini, seperti yang dilihat
16
area ini, memberikan sinyal yang menunjukkan pesawat sesuai jalur/on-
track signal.
antara antena 150 Hz dan 90 Hz. Antena loop memancarkan sinyal yang
Glide Slope (GS) atau Glide Path (GP) yaitu pemancar yang memberikan
antara 328,6 MHz hingga 335,4 MHz dengan separator 50 kHz antara tiap
channel. Glide slope diletakkan pada 120 meter di sisi landasan dan 250
hingga 350 meter dari ujung runway yang digunakan untuk pendaratan.
tinggi atau terlalu rendah terhadap actual slope. ILS Glide Slope
18
diterima oleh receiver di dalam pesawat dalam bentuk indikator, yaitu
Peralatan navigasi glide slope tidak jauh berbeda dengan localizer pada
Jika pesawat mendapatkan frekuensi loop dominan 150 Hz, jarum akan
peswat talu rendah untuk landing, maka pilot harus menaikkan pesawat
bawah, artinya sudut pendaratan pesawat berada terlalu besar atau pesawat
pesawat berada pada sudut pendaratan yang aman (tepat) dan pesawat
20
Gambar 9. Pola pesawat (Glide Slope)
c. Marker Beacon
Pemancar ILS yang bekerja pada frekuensi 75 MHz yang berfungsi untuk
atau suar ini merupakan pemancar dengan daya yang rendah / low-power
transmitter yang bekerja dengan daya output lebih kecil atau sama dengan
3 Watts. Radiasi dari pancaran gelombang ellips ini dari daratan / tanah
yang lebih tinggi, dimensi panjang dan lebar akan meningkat secara
(OM), Middle Marker (MM) dan Inner Marker (IM), namun yang umum
Oleh karena itu, perlatan pemancar outer marker diletakkan pada jarak 7 –
tone) / ___ ___ secara terus menerus sampai pesawat tidak lagi berada
pada pancaran sinyal outer marker / tidak berada di atas peralatan outer
marker. Selain terdengar dash tone, pilot juga akan memonitor indikator
lampu berwarna biru yang akan menyala saat pesawat menerima sinyal
maker, memotong glide slope secara vertikal sejauh 1400 feet (427
22
fungsi dari pada OM dapat digantikan dengan fasilitas DME ILS. DME
titik pendaratan.
runway). Oleh karena itu perlatan pemancar outer marker diletakkan pada
jarak 1,050 Km dari ujung runway, sehingga pada saat pesawat berada
tepat di atas outer marker maka pesawat akan menerima informasi bahwa
Pada area ini, pilot harus sudah mengambil keputusan apakah dia sudah
siap dan pada posisi yang tepat untuk landing atau tidak. Jika pilot merasa
berupa identifikasi nada panjang dan singkat bergantian (dash dot tone)
/ ___ o ___ secara terus menerus sampai pesawat tidak lagi berada pada
marker.
Selain terdengar dash dot tone, pilot juga akan memonitor indikator
lampu berwarna amber yang akan menyala saat pesawat menerima sinyal
Inner marker, tidak seperti marker beacon lainnya, inner marker jarang
pilot masih relatif baik. Inner marker biasanya digunakan di bandar udara
runway) dan dimodulasikan dengan sinyal 3000 Hz. Inner Marker juga
digunakan dalam kondisi jarak pandang yang pendek dan hanya bisa
dipasang pada ILS dengan kategori II. Di Indonesia tidak dipasang Inner
pesawat tidak lagi berada pada pancaran sinyal inner marker / tidak
24
Selain terdengar dot tone, pilot juga akan memonitor indikator lampu
berwarna putih yang akan menyala saat pesawat menerima sinyal inner
Terdapat dua hal yang harus diperhatikan penerbang pada saat mendaratkan
pesawat nya yaitu aligment atau kelurusan pesawat dengan garis tengah
landasan. Slope yang terdiri dari glide path (garis lucur) dan glide slope (sudut
landasan. Glide path merupakan sebuah garis yang ditarik dari ujung landasan
yang membentuk sudut (glide slope) antara 2-40 terhadap garis center line.
ILS merupakan alat bantu pendaratan yang fungsi nya sebagai alat bantu
presisi yang digunakan untuk memandu pesawat agar dapat mendarat dengan
aman dalam kondisi cuaca yang paling minim, yang tidak mungkin dilakukan
secara visual. ILS hanya akan bermanfaat jika pesawat terbang dilengkapi
dengan system penerima gelombang ILS yang dipancarkan dari Bandar udara
Salah satu indicator instrument ILS adalah yang menayangkan dua buah garis
pesawat. Bila pesawat berada tepat pada posisi ILS maka kedua garis tersebut
Dalam kondisi normal, dibandara polonia medan biasa nya pesawat terbang
holding diatas medan VOR untuk mendapatkan giliran mendarat. Saat itu
26
dipancarkan oleh bandara tujuan. Setelah mendapatkan ijin dari ATC,
mulai descend hingga ketinggian 2500 feet dan mulai memasuki jalur
localizer ILS.
Bila pesawat berada pada posisi 5 MDN localizer menunjukan posisi pesawat
terhadap garis tengah landasan. Pada posisi 3MDN pesawat harus sudah
Posisi ini harus tetap dipertahankan hingga pesawat berada pada decision
altitude yang berada pada keinggian + 315 feet. Jika pada ketinggian tersebut
lagi.
28
Gambar 16. Indicator Light Marker Beacon
30
2.7 Kekurangan ILS
hangar. Glideslope juga dibatasi oleh daratan di depan antena glideslope. Jika
membuat glidepath yang tidak rata. Tambahan lagi, karena sinyal ILS
secara garis lurus. Pemasangan ILS bisa juga mahal karena rumitnya sistem
antena dan lokasi. Lokasi antena juga bisa membuat pesawat tidak bisa
3.1 Kesimpulan
(IMC), seperti langint-langit rendah (low ceilings), atau jarak pandang yang
3. Tambahan lagi, karena sinyal ILS diarahkan ke satu arah, ILS hanya
32
4. Pemasangan ILS bisa juga mahal karena rumitnya sistem antena dan
lokasi. Lokasi antena juga bisa membuat pesawat tidak bisa menggunakan
taxiway tertentu.
4.1 Saran
seperti ILS hingga menjadi lebih sempurna. Juga, apabila ditemukan sistem
ada.
DAFTAR PUSTAKA
Website :
http://elsiecarolinaa.blogspot.co.id/2014/04/instrument-landing-system-
ils.html (diakses pada tanggal 09 Desember 2015)
http://www.academia.edu/10000105/MAKALAH_INSTRUMENT_LANDIN
G_SYSTEM/(diakses tanggal 09 desember 2015)
E-book :
KP 2 TAHUN 2013. “Kriteria Penempatan Peralatan dan Utilitas Bandar Udara”. (di
34