Anda di halaman 1dari 13

TATALAKSANA KASUS NIGHT GUARD

OLEH : WIRA PUTRI WINATA

NIM : 1311412016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2018
TATALAKSANA KASUS NIGHT GUARD

Nama Operator : Wira Putri Winata


No BP : 1311412016
Preseptor : drg. Dedi Sumantri, MDSc

A. Data Pasien
Nama pasien : M. Ilham Zakaria
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Kampung Dalam Pauh, Padang
No RM : 11287

B. Hasil Pemeriksaan
- Pemeriksaan Subjektif :

1. CC
Pasien datang dengan keluhan adanya rasa sakit di kedua sendi rahang ketika bangun tidur
2. PI
Pasien merasakan keluhan adanya rasa sakit di kedua sendi rahang ketika bangun tidur
semenjak lebih kurang dua tahun yang lalu. Pasien juga terkadang mengeluhkan gigi depan
terasa ngilu. Pasien juga menyadari gigi depan rahang atas dan bawah terlihat rata baru-
baru ini setelah diperiksa dan diberitahu oleh mahasiswa koas di klinik gigi FKG Unand
sekitar 5 bulan yang lalu. Pasien mempunyai kebiasaan menggertak-gertakkan giginya
pada saat tidur yang diketahuinya sekitar 1 tahun yang lalu dari saudara dan temannya.
3. PDH
Pasien terakhir kali datang ke dokter gigi sekitar 2 tahun yang lalu untuk membersihkan
karang gigi dan menambal gigi gigi posterior kiri bawah. Pasien memiliki kebiasaan
mengunyah 1 sisi (sebelah kiri) Pasien mengalami clicking.
4. PMH
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik dan tidak ada alergi obat.
5. FH
Ayah : Tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit sistemik
Ibu : Tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit sistemik
6. SH
Pasien seorang mahasiswa akhir jurusan ilmu politik Universitas Andalas. Pasien memiliki
kebiasaan begadang. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok dan minum minuman
keras. Pasien sering meminum kopi.

- Pemeriksaan Objektif
1. Ekstra oral

- Profil : cembung
- Muka : lonjong, asimetris
- Kelenjar Limfe
kiri : tidak teraba, tidak sakit
kanan : tidak teraba, tidak sakit
- Bibir : normal, kompeten
- TMJ : clicking
- Pembukaan mulut : deviasi kiri
- Kelainan lain: -

2. Pemeriksaan Intra Oral


- Kebersihan mulut (OHI) : sedang
- Gingiva : warna coral pink, konsistensi kenyal, stippling (+),
permukaan licin, interdental papil runcing
- Mukosa : normal
- Palatum : Torus palatinus
- Frenulum : normal(sedang)
- Vestibulum : normal
- Lidah : varicositas tongue, makrodonsia
- Dasar mulut : normal
- Kebiasaan buruk : menggertakkan gigi saat tidur(bruxism)
- Bentuk gigi : normal
- Besar gigi : normal
- Free way space : 2 mm

3. Gambaran klinis
4. Odontogram
UNE UNE

UNE UNE

- atrisi pada gigi 13,12,11,21,22,23,24,25,26,36,35,34,33,32,31,41,42,43


1. Tes sondasi : (-)
2. Tes palpasi : (-)
3. Tes perkusi : (-)
4. Tes termal : (+)

C. Diagnosa
Atrisi pada gigi 13,12,11,21,22,23,24,25,26,36,35,34,33,32,31,41,42,43 e.c Bruxism
Relasi rahang : kanan maloklusi Kelas II Angle, kiri maloklusi kelas I Angle
D. Rencana perawatan

1. DHE
2. Scalling RA dan RB
3. Pembuatan Night Guard dengan desain Michigan Splint

E. Alat dan Bahan yang digunakan


1. Alat
- Diagnostic set
- Rubber bowl
- Spatula
- Sendok cetak ukuran M
- Lampu spiritus
- Pisau wax
- Lecron
- Okludator/ artikulator
- Basis segitujuh
2. Bahan
- Alginate
- Gips biru
- Gips kuning
- Gips plaster
- Wax
- Spiritus
NIGHT GUARD

Night Guard adalah suatu alat yang dipasang untuk mencegah berkontaknya gigi-gigi
rahang atas dengan rahang bawah agar tidak terjadi kerusakan gigi dan jaringan periodontal lebih
lanjut akibat aktivitas parafungsi.

Aktivitas parafungsi yaitu suatu kebiasaan yang tanpa disadari dan berulang atau tidak
beraturan (spasmodik). Aktivitas parafungsi dapat berupa nokturnal (aktif di malam hari) berupa
bruxism atau diurnal (aktif di siang hari) termasuk clenching, bracing (menggigit dengan
kencang), menggertakkan gigi, serta grinding (gerakan mengasah/menggerus gigi) tanpa
kesadaran dari subjek.

Fungsi Night Guard diantaranya adalah :

1. Menanggulangi pola aktivitas otot abnormal


2. Melindungi gigi dari iritasi
3. Melindungi otot
4. Memperbaiki ketidak harmonisan oklusal

Etiologi bruxism adalah :


1. Faktor psikologis (stress emosional)
2. Faktor lokal (missing teeth, tambalan overhang, premature contact (maloklusi))
3. Faktor sistemik
4. TMJ disorder, trauma TMJ
5. Efek samping obat-obatan psikiatrik
6. Kebiasaan mengonsumsi alkohol, kopi dan merokok

Indikasi Night Guard adalah :


1. Kerusakan permukaan gigi akibat sering dan kuatnya gesekan serta pasien merasakan
ngilu hebat
2. Gangguan sendi rahang
3. Sakit kepala
4. Nyeri wajah
5. Terganggunya tidur orang disekitarnya

Kontraindikasi Night Guard adalah :


1. Pasien tidak ingin dibuatkan night guard
2. Gigi pasien belum mengalami kerusakan yang parah/ pasien tidak merasakan ngilu pada
permukaan gigi

Desain : Rahang atas (Desain Michigan Splint)

- Dimulai dari M2 rahang atas kanan ke M2 rahang atas kiri


- Ketebalan tidak melebihi FWS (2 mm)
- Perluasan ke fasial = 1/3 insisal, bukal = 1/3 oklusal, palatal sampai rugae palatine kedua
- Dataran oklusal sesuai dengan gigi I sampai P2 dan untuk gigi M datarannya datar dan
halus

Gambar Rencana Perawatan


A. Kunjungan I
1. Pengisian rekam medis
2. Probing depht
3. Membuat study model dan working model

Pengerjaan di luar mulut pasien :


1. Penanaman dalam basis segi 7 dan okludator/ artikulator
2. Membuat desain Night guard
3. Membuat model lilin

B. Kunjungan II
1. Try in pola lilin
Perhatikan :
 Adaptasi : beradaptasi pada semua permukaan, tidak ada bagian yang menekan
jaringan, semua permukaan nightguard menyentuh permukaan incisal atau
oklusal gigi.
 Oklusi : tidak melebihi batas freeway space
2. Lab processing

C. Kunjungan III
1. Insersi
Perhatikan :
 Keluhan Pasien
 Adaptasi : beradaptasi pada semua permukaan, tidak ada bagian yang tajam atau
menekan jaringan, semua permukaan nightguard menyentuh incisal dan oklusal
gigi, permukaan halus, mengkilap dan licin.
 Retensi : tidak terlepas pada saat pasien pada posisi oklusi sentrik dan eksentrik.
Jika nightguard ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.
 Stabilisasi : tidak goyang pada saat pasien pada posisi oklusi sentrik dan
eksentrik. Jika nightguard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang tumpul,
maka sisi lawannya tidak terangkat.
 Oklusi : tidak melebihi batas freeway space dan tidak terdapat prematur kontak.
2. Instruksikan kepada pasien agar alat dipakai saat tidur pada malam hari selama 1
bulan dan rendam alat dalam wadah berisi air ketika alat tidak dipakai.

D. Kunjungan IV
Kontrol 1 minggu
Pemeriksaan pada saat kontrol :
 Kooperatif pasien : ditanyakan kepada pasien apakah alat dipakai oleh pasien
setiap malam ketika tidur
 Keluhan pasien
 Kondisi jaringan sekitar
 Adaptasi : semua permukaan nightguard menyentuh incisal dan oklusal gigi
 Retensi : jika ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.
 Stabilisasi : jika nightguard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang
tumpul, maka sisi lawannya tidak terangkat.
 Oklusi : DV sebelum dan sesudah memakai nightguard

E. Kunjungan V
Kontrol 1 bulan
Pemeriksaan pada saat kontrol :
 Kooperatif pasien : ditanyakan kepada pasien apakah alat dipakai oleh pasien
setiap malam ketika tidur, bila perlu ditanyakan satu minggu sebelum kontrol
satu bulan
 Keluhan pasien
 Kondisi jaringan sekitar
 Adaptasi : semua permukaan nightguard menyentuh incisal dan oklusal gigi
 Retensi : jika ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.
 Stabilisasi : jika nightguard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang
tumpul, maka sisi lawannya tidak terangkat.
 Oklusi : DV sebelum dan sesudah memakai nightguard
TAHAPAN PEKERJAAN
Hari/ Nama/ Paraf
No Tahap Pekerjaan Nilai
Tanggal Supervisor

Anda mungkin juga menyukai