Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LURASIK
Jalan Raibasin,Kelurahan Boronubaen,Kecamatan Biboki Utara

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LURASIK
Nomor : /SK/KAPUS/XII/ 2015

TENTANG
IDENTIFIKASI, DOKUMENTASI DAN PELAPORAN KASUS
KTD ,KPC, DAN KNC

KEPALA PUSKESMAS LURASIK

Menimbang: a. bahwa untuk mendukung dan meningkatkan mutu pelayanan


kesehatan di Puskesmas yang berkaitan dengan
keselamatan pasien maka diperlukan identifikasi,
dokumentasi dan pelaporan kasus KTD,KPC, dan KNC;
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas ditetapkan
identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus KTD,KPC, dan
KNC dengan keputusan Kepala Puskesmas Lurasik;

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
2. Permenkes No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
4. KepMenpan No.26/KEP/M.PAN 7/2003 tentang Pedoman
umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
5. Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
6. Permenkes Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi
Puskesmas;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LURASIK TENTANG


IDENTIFIKASI, DOKUMENTASI DAN PELAPORAN KASUS
KTD,KPC, DAN KNC.
Kesatu : Susunan identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus
KTD,KPC, dan KNC seperti yang tertera pada lampiran Surat
Keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Lurasik
pada tanggal : 30 Desember 2015
KEPALA PUSKESMAS LURASIK,

SIMON LUAN ASA


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : /SK/KAPUS/XII/ 2015
TENTANG : IDENTIFIKASI, DOKUMENTASI DAN PELAPORAN KASUS
KTD,KPC, DAN KNC

Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien
dan staf puskesmas yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi
terjadinya kesalahan medis. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) merupakan suatu
kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi
cedera serius tidak terjadi, karena keberuntungan (misalnya,pasien terima suatu
obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), pencegahan (suatu obat dengan
overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya
sebelum obat diberikan), dan peringanan (suatu obat dengan overdosis lethal
diberikan, diketahui secara dini lalu dib erikan antidotenya).
Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden. Adverse Event atau
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan
cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan ( commission) atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), dan bukan karena
“underlying disease” atau kondisi pasien.
Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostik seperti kesalahan atau
keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai,
menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas
hasil pemeriksaan atau observasi; tahap pengobatan seperti kesalahan pada
prosedur pengobatan, pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat, dan
keterlambatan merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak; tahap
preventive seperti tidak memberikan terapi provilaktik serta monitor dan follow up
yang tidak adekuat; atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi,
kegagalan alat atau sistem yang lain.
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat
asuhan pasien di puskesmas menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Pelaksanaan Patient Safety ini
dilakukan dengan sistem Pencacatan dan Pelaporan.
Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden yang
terkait resiko pasien, menganalisa, dan menetapkan pemecahan masalah dalam
rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan. Mendorong staf utk
melakukan analisis akar masalah utk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu
timbul. Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden, termasuk asuhan
kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.
Langkah- langkah yang dilakukan adalah:
1. Setiap unit kerja di puskesmas ( semua staf puskesmas Lurasik yang pertama
kali menemukan dan yang terlibat dalam kejadian) mencatat semua kejadian
terkait dengan keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak
Diharapkan dan Kejadian Sentinel) pada formulir yang sudah disediakan oleh
puskesmas.
2. Setiap unit kerja di puskesmas melaporkan semua kejadian terkait dengan
keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan
Kejadian Sentinel) kepada Tim Keselamatan Pasien Puskesmas pada formulir
yang sudah disediakan oleh puskesmas.
3. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas menganalisis akar penyebab masalah
semua kejadian yang dilaporkan oleh unit kerja.
4. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Keselamatan Pasien
Puskesmas merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi
pemecahan masalah kepada Pimpinan puskesmas.

KEPALA PUSKESMAS LURASIK,

SIMON LUAN ASA

Anda mungkin juga menyukai