Anda di halaman 1dari 36

BAB III

PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

A. PENCAPAIAN PROYEK PERUBAHAN (ANALISIS PROYEK


PERUBAHAN, PROGRAM DAN KEGIATAN)

Pelaksanaan proyekperubahan dilakukan sesuai dengan jadwal


yang telah disusun dalam proposal proyek perubahan. Kerjasama tim dan
dukungan yang besar dari Kepala Dinas Pertanian selaku promotor dan
Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Perlindungan selaku mentor sangat
dirasakan dan berguna dalam tahap awal sampai dengan tahap akhir
proyek perubahan ini. Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan proyek
perubahanini dapat terlaksana dan diselesaikan sesuai dengan harapan
dikarenakan hal tersebut.

Tahapan yang disusun dan dilaksanakan dalam proyek perubahan


Optimalisasi Sumber Air Permukaan untuk Peningkatan Produksi pada
Lahan Tadah Hujan di Kabupaten OKU Timur dalam rangka tugas akhir
diklat kepemimpinan IV adalah sebagai berikut:

1. Koordinasi dan konsultasi dengan promotor (Kabid Sarana


Prasarana dan Perlindungan serta Kepala Dinas Pertanian)

Pertemuan tatap muka konsultasi dan koordinasi pertama


dilakukan oleh Project leader dengan Kepala Bidang Sarana
Prasarana dan Perlindungan selaku mentor proyek perubahan ini
pada hari senin Tanggal 25 September 2017.

Dalam pertemuan tersebut terdapat beberapa poin yang


dibahas, yaitu :

a. Mentor mengapresiasi dan berkomitmen untuk mendukung secara


penuh terlaksananya proyek perubahan ini.
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

b. Mentor berbagi pengalaman dan memberikan petunjuk dalam


melaksanakan proyek perubahan ini agar dikerjakan secara
sepenuh hati, sungguh-sungguh dan dilaksanakan sesuai dengan
tahapan yang telah disusun.
c. Memberikan arahan untuk segera melaporkan tentang rencana
implementasi proyek perubahan serta meminta saran dan masukan
tentang pelaksanaan proyek perubahan kepada Kepala Dinas
Pertanian selaku Promotor.
d. Mengingatkan untuk selalu koordinasi dengan tim dalam
melaksanakan tahapan dalam proyek perubahan sehingga dapat
berjalan dengan tertib dan sesuai rencana.
e. Mengingatkan untuk mengumpulkan bukti bukti dalam setiap
kegiatan yang telah dilaksanakan baik berupa dokumen, foto,
maupun yang lainnnya.
f. Segera melaksanakan tahapan sesuai dengan milestone yang
disusun.

Menindaklanjuti hasil koordinasi dan konsultasi tersebut, pada


hari hari yang sama project leader menghadap ke Kepala Dinas
Pertanian Kab. OKU TIMUR selaku Promotor untuk melaporkan
sekaligus memohon bimbingan terhadap implementasi proyek
perubahan yang akan dilaksanakan selama dua bulan kedepan.

Dalam pertemuan ini Kepala Dinas Pertanian, Ir. Ruzuan


Efendi, MM mengemukakan beberapa hal, antara lain;

a. Kepala Dinas Pertanian sangat mendukung dan mengapresiasi


proyek perubahan Optimalisasi Sumber Air Permukaan ini.

b. Proyek perubahan ini diharapkan dapat membantu Dinas Pertanian


dalam penyediaan data yang akurat tentang potensi sumber air
permukaan yang dapat digunakan untuk air irigasi pada lahan
tadah hujan

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 21
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

c. Proyek perubahan ini juga diharapkan dapat meningkatkan


pengetahuan petugas lapang dan masyarakat petani tentang
pemanfaatan sumber air permukaan untuk air irgasi.

d. Kepala Dinas Pertanian juga mengharapkan bahwa hasil dari


proyek perubahan dalam jangka pendek ini berupa data base
potensi sumber air permukaan telah dapat dimanfaatkan sebagai
dasar dalam pelaksanaan kegiatan baik dana APBD maupun dana
APBN Tahun 2018.

e. Mengingatkan untuk selalu berkoordinasi dengan mentor, bidang,


bagian dan seksi yang terkait di Dinas Pertanian.

f. Menyarankan untuk segera melakukan sosialisasi tentang rencana


proyek perubahan kepada internal Dinas Pertanian khususnya
bidang-bidang terkait sehingga proyek perubahan dapat
dilaksanakan dengan tertib dan sesuai rencana.

Sesuai dengan arahan dari Kepala Dinas Pertanian dan Kabid


Sarana, Prasarana dan Perlindungan, maka pada hari tersebut segera
disiapkan surat undangan kepada pejabat Dinas Pertanian untuk
menghadiri rapat pada hari Senin tanggal 26 September 2017

2. Melakukan rapat pembuka (open meeting) bagi stake holder


internal dinas Pertanian

Pertemuan pembuka (open meeting) dilaksanakan pada Hari


Selasa Tanggal 26 September 2017 di ruang Kepala Dinas Pertanian.
Pertemuan dilaksanakan pada pukul 09. 00 wib s/d 11.00 wib dengan
susunan acara sebagai berikut:

a. Pembukaan
b. Kata sambutan dari bapak Kepala Dinas Pertanian Ir. Ruzuan
Efendi, MM
c. Penyampaian materi proyek perubahan oleh Niswaturrohmah,
STP selaku project leader.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 22
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

d. Tanya jawab
e. Kesimpulan
f. Penutup
Pada untuk pertemuan ini, kepala dinas menyampaikan
apresiasi atas semangat kreatifitas dan inovasi di dinas Pertanian.
“Untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang khusunya
bidang pertanian, maka diperlukan ide-ide baru yang cemerlang dari
seluruh staf Dinas Pertanian sehingga mamapu memberikan
pemikiran-pemikiran terbaiknya untuk kemajuan pertanian di
Kabupaten OKU TIMUR yang merupakan sektor utama perekonomian
masyarakat OKU TIMUR. Kemajuan Sektor Pertanian OKU TIMUR
akan sangat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat
oku timur, dan sesuai dengan arahan Bapak Bupati OKU TIMUR
bahwa Dinas Pertanian harus selalu mengikuti perubahan-perubahan
di bidang pertanian baik itu teknologi pertanian maupun produk
pertanian yang saat ini diinginkan oleh pasar. Untuk menghasilkan
ide-ide yang cemerlang ini maka seluruh staf dinas pertanian selalu
dituntut untuk berfikir kreatif dan inovatif agar tidak ketinggalan.”

Project leader menyampaikan materi tentang rencana proyek


perubahan yang akan dilaksanakan di Dinas Pertanian yaitu tentang
bagaimana meningkatkan produksi pertanian pada lahan tadah hujan
melalui optimalisasi sumber air permukaan, dimana pada jangka
pendek selama dua bulan kedepan project leader akan menyusun
database sumber air permukaan yang nantinya akan dapat digunakan
dalam perencanaan pembangunan irigasi Air Permukaan pada lahan-
lahan tadah hujan. selanjutnya Project leader juga menyampaikan
keterkaitan masing-masing bidang khususnya di Bidang Sarana
Prasarana dan Perlindungan, serta meminta dukungan dan support
dari seluruh komponen yang terkait di Dinas Pertanian agar proyek
perubahan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 23
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

Pada sesi tanya jawab, Bapak Juni, SP selaku kasubag


Perencanaan Dinas Pertanian menyampaikan : “apresiasi dan
dukungannya atas proyek perubahan ini, dan memberikan pandangan
bahwa proyek ini dapat bermanfaat luas dan mengenai data base air
permukaan dalam jangka pendek sangat dibutuhkan oleh subbag
perencanaan dalam pemetaan kegiatan baik dari dana APBD maupun
dana APBN.

Kemudian Bapak Tukiman, SP selaku kepala Bidang Tanaman


Pangan “menyampaikan apresiasinya terhadap proyek perubahan ini,
dan peningkatan produksi pada lahan tadah hujan memang sangat
diharapkan mengingat OKU TIMUR sebagai salah satu lumbung
pangan utama di provinsi sumsel maupun tingkat nasional selalu
dituntut untuk meningkatkan produksi pertanian khususnya tanaman
pangan berupa padi, jagung dan kedelai. Dengan adanya proyek
perubahan ini dalam jangka panjang berupa peningkatan produksi
pertanian pada lahan tadah hujan dengan penyediaan air irigasi dari
sumber air permukaan maka kedepannya lahan-lahan tadah hujan
akan dapat berproduksi setara dengan lahan-lahan irigasi, sehingga
selain akan meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan di
Kabupaten OKU TIMUR juga akan mengurangi tingkat kesenjangan
antara petani-petani di wilayah irigasi dengan petani-petani pada
lahan tadah hujan”.

Projek Leader mengucapkan “terima kasih atas apresiasi dan


dukungan dari seluruh sektor internal terhadap proyek perubahan ini.

Kesimpulan dibacakan oleh project leader menyampaikan


beberapa poin yaitu :

 Proyek Perubahan ini diterima seluruh unit terkait dan diharapkan


dapat terlaksana dengan baik
 Dukungan seluruh pihak sesuai dengan tupoksi masing masing
dalam terlaksananya proyek perubahan ini.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 24
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

 Disepakati untuk pelaksanaan teknis proyek perubahan maka


akan dilakukan pembahasan lebih lanjut oleh tim efektif proyek
perubahan yang telah dibentuk oleh Project Leader.

3. Melaksanakan rapat Tim Efektif.

Menindaklanjuti hasil open meeting maka pada hari yang sama,


pukul 14.00 wib di ruang rapat Bidang Sarana Prasarana dan
Perlindungan dilakukan rapat kecil tim efektif menindaklanjuti hasil
pertemuan sebelumnya. Rapat tersebut dipimpin oleh Kasi
Pemanfaatan Lahan dan Air selaku Project Leader dan anggota tim
efektif.

Rapat membahas tentang hal-hal teknis pelaksanaan


Proyek perubahan berupa :

a. Pembagian tugas tim efektif


b. Persiapan pelaksanaan sosialisasi ke kecamatan
c. Penyusunan blangko inventarisasi sumber air permukaan
Adapun hasil pertemuan tersebut menghasilkan kesimpulan
sebagai berikut :

a. Mengingat banyaknya kegiatan yang akan dilaksanakan pada proyek


Perubahan maupun kegiatan rutin di Bidang Sarana Prasarana dan
Perlindungan maka diperlukan pembagian tugas secara rinci sebagai
berikut :
- Tim administrasi terdiri dari Sri Wahyuni, Ssi dan Desy Hariani, SP
bersama-sama dengan project leader segera menyiapkan
administrasi yang terkait dengan pelaksanaan proyek perubahan
berupa jadwal pelaksanaan kegiatan, surat menyurat,
kelengkapan rapat (undangan, notulen dll) dan blanko
inventarisasi sumber air permukaan.
- Tim sosialisasi dan pengumpulan data yang terdiri dari Haryono,
SP, Yunanto, SE dan Puja Panesa bersama-sama dengan project

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 25
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

leader segera menyiapkan bahan sosialisasi serta menyusun


jadwal sosialisasi ke kecamatan. Mengingat jadwal sosialisasi
menyesuaikan jadwal kegiatan sosialisasi dengan pertemuan rutin
di masing masing kecamatan maka disepakati untuk penyusunan
jadwal melibatkan UPTD Kecamatan.
- Tim Survey lokasi yang terdiri dari Rohanda dan Aula Fitra
bersama-sama dengan project leader dan Kepala UPTD agar
mempersiapkan jadwal survey lokasi setelah data dikumpulkan
oleh kepala UPTD ke project leader.

b. Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi di Kecamatan


Untuk persiapan pelaksanaan sosialisasi kegiatan yang harus
segera dipersiapkan adalah :
- Jadwal Sosialisasi
- Materi Sosialisasi
- Pemberitahuan Sosialisasi Ke Kecamatan

c. Penyusunan blangko inventarisasi sumber air permukaan


Sesuai dengan kebutuhan data, maka tim efektif sepakat
untuk blangko data inventarisasi potensi sumber air permukaan
memuat data-data: Nama Sumber air, lokasi sumber air, luas
hamparan sawah, kegiatan yang cocok dilaksanakan, dan titik
koordinat serta dokumentasi sumber air permukaan. Blangko data
inventarisasi sumber air permukaan ditargetkan selesai sebelum
sosialisasi ke lapangan.

4. Persiapan Sosialisasi ke Kecamatan

Persiapan pelaksanaan sosialisasi di kecamatan meliputi


beberapa kegiatan antara lain :

 Penyusunan jadwal kegiatan


 penyiapan materi sosialisasi
 Penyiapan surat tugas tim

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 26
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

 penyiapan surat pemberitahuan dan penyampaian surat


pemberitahuan ke masing masing kecamatan.
Mengingat sosialisasi direncanakan akan dilaksanakan pada
pertemuan rutin Penyuluh lapang di masing-masing kecamatan, maka
penyusunan jadwal dilaksanakan melibatkan Kepala UPTD masing-
masing Kecamatan.

Berdasarkan hasil koordinasi antara project leader, tim


sosialisasi dan Kepala UPTD maka disepakati jadwal sosialisasi di
kecamatan adalah sebagai berikut :

Jadwal Sosialisasi
No Kecamatan Tempat
Tanggal Waktu
1 Semendawai 9 Oktober 2017 09.00-11.00 WIB Kantor UPTD Kec.
Suku III SS III
2 Belitang 10 Oktober 2017 09.00-11.00 WIB Kantor UPTD Kec.
Mulya Belitang Mulya
3 Martapura 11 Oktober 2017 09.00-11.00 WIB Kantor UPTD Kec.
Martapura
4 Madang Suku I 12 Oktober 2017 09.00-11.00 WIB Kantor UPTD Kec.
Madang Suku I
5 Madang Suku III 13 Oktober 2017 09.00-11.00 WIB Kantor UPTD Kec.
Madang Suku III
6 BP. Bangsa Raja 16 Oktober 2017 09.00-11.00 WIB Kantor UPTD Kec.
BP. Bangsa Raja
7 Jayapura 17 Oktober 2017 09.00-11.00 WIB Kantor UPTD Kec.
Jayapura
8 Bunga Mayang 18 Oktober 2017 09.00-11.00 WIB Kantor UPTD Kec.
Bunga Mayang
9 BP. Peliung 19 Oktober 2017 09.00-11.00 WIB Kantor UPTD BP.
Peliung
10 Cempaka 20 Oktober 2017 09.00-11.00 WIB Kantor UPTD Kec.
Cempaka

Selanjutnya untuk Untuk memberikan pemahaman tentang


Sumber air permukaan maka project leader bersama tim efektif
menyusun materi berkaitan dengan irigasi air permukaan yang
memuat tentang pengertian dankriteria sumber air permukaan.

Dan untuk tertibnya pelaksanaan kegiatan maka disiapkan


surat Pemberitahuan Sosialisasi ke Kepala UPTD melalui surat

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 27
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

Kepala Dinas Pertanian Nomor. 520/6302/Sapras/X/2017, Tanggal 5


Oktober 2017, dan tugas tim sosialisasi melalui surat kepala dinas
Nomor. 520/6303/Sapras/X/2017, Tanggal 5 Oktober 2017 yang
langsung disampaikan ke masing-masing kecamatan.

5. Menyiapkan blangko data inventarisasi sumber air permukaan

Penyiapan blangko dilaksanakan oleh tim administrasi


didampingi project leader. Blangko data inventarisasi yang sudah
selesai selanjutnya diperbanyak untuk di bagikan ke kepala UPTD.

6. Sosialisasi Kegiatan ke Kecamatan

Sesuai dengan target Proyek Perubahan, Sosialisasi tentang


identifikasi sumber air permukaan direncanakan akan dilaksanakan
pada 10 kecamatan dan akan dilaksanakan pada Minggu ke 2 dan 3
Oktober 2017. Sosialisasi di kecamatan sebagian besar dapat
dilaksanakan sesuai jadwal dan tempat yang telah ditetapkan namun
ada juga yang berubah mengikuti jadwal pertemuan dengan petugas
penyuluh lapang dan petani.

- Sosialisasi di Kecamatan Semendawai Suku III


Sosialisasi di Kecamatan Semendawai Suku III dilaksanakan
sesuai jadwal pada hari Senin Tanggal 9 Oktober 2017 pukul 09.00
s/d. 11.00 bertempat di Kantor UPTD Pertanian Kecamatan
Semendawai Suku III. Sosialisasi langsung dilaksanakan oleh
project leader dan di dampingi tim sosialisasi serta dihadiri oleh
Kepala UPTD, KJF, seluruh Petugas Penyuluh Lapang (PPL) dan
staf UPTD Kec. Semendawai Suku III. Setelah project leader
menyampaikan materi, terdapat beberapa pertanyaan dari peserta
sosialisasi antara lain :
 BP. Edi Siswanto, SP (PPL Desa Taraman Jaya) menanyakan
tentang apakah sumur bor juga bisa disebut dengan air

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 28
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

permukaan karena banyak petani yang mengusulkan untuk


pembangunan sumur bor di lahan sawah.
Jawaban tim sosialisasi: Sumur Bor tidak termasuk dalam
sumber air permukaan melainkan sumber air tanah, namun jika
memang ada potensi maka silahkan di data karena bisa juga
menjadi alternatif sebagai sumber air irigasi. Apabila terdapat
sumber air permukaan seperti sungai, mata air dll yang dapat
dimanfaatkan untuk air irigasi maka akan lebih baik
menggunakan sumber air permukaan karena dalam proses
pengairan untuk pertanian akan lebih hemat biaya apabila
menggunakan irigasi air permukaan dibanding menggunakan
irigasi air tanah.
 Ibu Desdiana, STP (PPL Desa Cahaya Negeri) menanyakan
tentang kriteria sungai yang dapat digunakan untuk sumber air
irigasi apakah semua sungai bisa dimasukkan sebagai sumber
air irigasi.
Jawaban Tim Sosialisasi: Semua sungai sebenarnya dapat
disebut sebagai sumber air permukaan namun karena tujuan
kegiatan kita adalah sebagai sumber air irigasi pertanian, maka
harus dipastikan bahwa sungai tersebut tidak akan kering pada
saat kemarau dan airnya dapat mencukupi untuk pengairan
lahan pertanian yang ada. Karena pada lahan tadah hujan air
irigasi diperlukan pada saat musim kemarau (Musim Tanam II)
sedangkan untuk Musim Tanam I biasanya dapat menggunakan
air hujan.
Setelah tidak ada pertanyaan dari peserta dan peserta telah
memahami materi yang disampaikan dan menyatakan kesediaannya
untuk mendata potensi sumber air permukaan yang ada di wilayah
kerja masing-masing, maka rapat sosialisasi selesai dan ditutup
pada pukul 11.00 WIB.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 29
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

- Sosialisasi di Kecamatan Belitang Mulya


Sosialisasi di Kecamatan Belitang Mulya dilaksanakan
sesuai jadwal pada hari Selasa Tanggal 10 Oktober 2017 pukul
09.00 s/d. 11.00 bertempat di Kantor UPTD Pertanian Kecamatan
Belitang Mulya. Sosialisasi langsung dilaksanakan oleh project
leader dan di dampingi tim sosialisasi serta dihadiri oleh Ka UPTD
Kec. Belitang Mulya, KJF, seluruh Petugas Penyuluh Lapang (PPL)
dan staf UPTD Kec. Belitang Mulya. Setelah project leader
menyampaikan materi, terdapat beberapa pertanyaan dari peserta
sosialisasi antara lain :
 BP. Jasnadi (KJF Kec. Belitang Mulya) menanyakan tentang apa
perbedaan embung dan dam parit
Jawaban Tim Sosialisasi: Embung dan Dam parit adalah sama-
sama teknologi pemanfaatan sumber air permukaan sebagai air
irigasi untuk pertanian. Bedanya embung biasanya berbentuk
cekungan yang menampung air dari mata air, sungai dll yang
kemudian dibendung dan dibuatkan dinding permanen sehingga
dapat menampung air secara maksimal serta dibuatkan pintu air
untuk mengalirkan air ke lahan pertanian, sedangkan dam parit
adalah dengan membuat bendungan permanen semacam pintu
air pada sungai sungai kecil untuk meningkatkan permukaan air
sehingga dapat dialirkan ke lahan pertanian pada saat
dibutuhkan. Dan apabila tidak dibutuhkan maka bendungan/pintu
air dapat dibuka sehingga air akan tetap mengalir ke sungai
tersebut.
Setelah tidak ada pertanyaan dari peserta dan peserta telah
memahami materi yang disampaikan dan menyatakan kesediaannya
untuk mendata potensi sumber air permukaan yang ada di wilayah
kerja masing-masing, maka rapat sosialisasi selesai dan ditutup
pada pukul 11.00 WIB.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 30
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

- Sosialisasi di Kecamatan Martapura


Sosialisasi di Kecamatan Martapura dilaksanakan sesuai
jadwal pada hari Selasa Tanggal 11 Oktober 2017 pukul 09.00 s/d.
11.00 bertempat di Kantor UPTD Pertanian Kecamatan Martapura.
Sosialisasi langsung dilaksanakan oleh project leader dan di
dampingi tim sosialisasi serta dihadiri oleh Ka UPTD, KJF seluruh
Petugas Penyuluh Lapang (PPL) dan staf UPTD Kec. Martapura.
Setelah project leader menyampaikan materi, terdapat beberapa
pertanyaan dari peserta sosialisasi antara lain :
 Ibu Saodah (Ka UPTD Peternakan) menanyakan apakah
pemanfaatan irigasi air permukaan ini nantinya bisa juga untuk
bidang peternakan dan perikanan
Jawaban Tim Sosialisasi: pada saat ini tugas kita adalah
mendata potensi sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk air
irigasi khususnya pada lahan tadah hujan dan untuk lahan
pertanian khususnya Tanaman Pangan, Hortikultura dan
perkebunan. Namun apabila memang kedepannya sumber air
tersebut apabila telah direalisasikan pembangunannya dapat
digunakan oleh masyarakat untuk bidang peternakan dan
perikanan maka justru akan semakin bermanfaat bagi
masyarakat. Namun tujuan utama dari proyek perubahan ini
adalah sesuai dengan tupoksi project leader untuk bidang
pertanian khususnya tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan, sehingga data yang akan akan dikumpulkan adalah
potensi sumber air permukaan untuk air irigasi pada lahan
pertanian tadah hujan.
Setelah tidak ada pertanyaan dari peserta dan peserta telah
memahami materi yang disampaikan dan peserta menyatakan
kesediaannya untuk mendata potensi sumber air permukaan yang
ada di wilayah kerja masing-masing, maka rapat sosialisasi selesai
dan ditutup pada pukul 11.00 WIB.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 31
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

- Sosialisasi di Kecamatan Madang Suku I


Sosialisasi di Kecamatan Madang Suku I dilaksanakan
sesuai jadwal pada hari Kamis Tanggal 12 Oktober 2017 pukul 10.00
s/d. 12.00 bertempat di Kantor UPTD Pertanian Kecamatan Madang
Suku I. Sosialisasi langsung dilaksanakan oleh project leader dan di
dampingi tim sosialisasi serta dihadiri oleh Ka UPTD, KJF seluruh
Petugas Penyuluh Lapang (PPL) dan staf UPTD Kec. Madang Suku
I. Setelah Tim Sisialisasi menyampaikan materi, terdapat beberapa
pertanyaan dari peserta sosialisasi antara lain :
 Bapak Alam (PPL Desa Mengulak) menanyakan bahwa di Desa
mengulak banyak sungai- sungai kecil yang diusulkan untuk
dibendung dengan membuat pintu air apakah termasuk dalam
irigasi air permukaan
Jawaban Tim Sisialisasi: Sumber air permukan berupa sungai
kecil yang airnya selalu tersedia sepanjang tahun walaupun
musim kemarau maka dapat dijadikan potensi sumber air irigasi.
Kegiatan yang dapat dialokasikan berupa dam parit yaitu
membuat bendung berupa pintu air yang akan menahan air pada
saat dibutuhkan dan saat musim hujan pintu dapat dibuka
sehingga air akan tetap mengalir ke sungai.
 Bapak Reza (PPL Desa Tridadi) menanyakan di desa tridadi
terdapat saluran irigasi teknis dari Daerah Irigasi Muncak Kabau
namun air tidak pernah mengalir karena saluran tersier rusak.
Apabila ada sumber air permukaan yang dapat dimanfaatkan
untuk air irigasi apakah bisa dimasukkan sebagai potensi?
Jawaban Tim Sosialisasi: Apabila ada saluran irigasi teknis,
maka semaksimal mungkin memanfaatkan saluran irigasi teknis
tersebut, apabila terjadi kerusakan maka dapat diusulkan untuk
rehab jaringan irigasi tersier. Namun mengingat tidak seluruh
lahan sawah di desa tridadi terjangkau oleh saluran irigasi teknis
maka apabila ada potensi sumber air di wilayah lahan sawah

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 32
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

yang tidak terjangkau saluran irigasi teknis dapat didata sebagai


potensi sumber air untuk irigasi pertanian
Setelah tidak ada pertanyaan dari peserta dan peserta telah
memahami materi yang disampaikan dan peserta menyatakan
kesediaannya untuk mendata potensi sumber air permukaan yang
ada di wilayah kerja masing-masing, maka rapat sosialisasi selesai
dan ditutup pada pukul 12.00 WIB.

- Sosialisasi di Kecamatan Madang Suku III


Sosialisasi di Kecamatan Madang Suku III dilaksanakan
sesuai jadwal pada hari Jumat Tanggal 13 Oktober 2017 pukul 10.00
s/d. 11.30 namun tempat sosialisasi dilaksanakan di posko kegiatan
Percetakan Sawah di Desa Banding Agung Kecamatan Madang
Suku III dikarenakan sekaligus ada pertemuan tentang percetakan
sawah. Sosialisasi langsung dilaksanakan oleh Project Leader dan
di dampingi tim sosialisasi serta dihadiri oleh Ka UPTD, KJF, Kepala
Desa Banding Agung, Petugas Penyuluh Lapang (PPL), Babinsa,
dan ketua kelompok tani. Setelah Tim Sosialisasi menyampaikan
materi, terdapat beberapa pertanyaan dari peserta sosialisasi antara
lain :
 Bapak surono (Babinsa Desa Banding Agung) menanyakan
apakah Saluran air buatan dapat didata sebagai potensi sumber
air permukaan
Jawaban Tim Sosialisasi: Seluruh sumber air yang terdapat di
permukaan tanah dapat didata sebagai sumber air permukaan
namun untuk menjadi sumber air irigasi harus dilihat kelayakan
teknisnya seperti ketersediaan air di musim kemarau, debit air
dll.
Setelah tidak ada pertanyaan dari peserta dan peserta telah
memahami materi yang disampaikan dan peserta menyatakan
kesediaannya untuk mendata potensi sumber air permukaan yang

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 33
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

ada di wilayah kerja masing-masing, maka rapat sosialisasi selesai


dan ditutup pada pukul 11.30 WIB.
Selanjutnya sehubungan Kepala UPTD dan Penyuluh telah
memiliki lokasi yang dapat di survey, maka project leader bersama
tim langsung menuju lokasi sumber air permukaan untuk survey
lokasi.

- Sosialisasi di Kecamatan BP. Bangsa Raja


Sosialisasi di Kecamatan BP. Bangsa Raja dilaksanakan
sesuai jadwal pada hari Senin Tanggal 16 Oktober 2017 pukul 10.00
s/d. 12.00 bertempat di Kantor UPTD Pertanian Kec. BP. Bangsa
Raja. Sosialisasi langsung dilaksanakan oleh project leader dan di
dampingi tim sosialisasi serta dihadiri oleh Ka UPTD, KJF, Petugas
Penyuluh Lapang (PPL), dan staf UPTD Kecamatan BP. Bangsa
Raja. Setelah Tim Sosialisasi menyampaikan materi, terdapat
beberapa pertanyaan dari peserta sosialisasi antara lain :
 Ibu Vera (KJF) menanyakan apakah data sumber air permukaan
yang dikumpulkan ke Dinas Pertanian harus memuat titik
koordinat mengingat di beberapa tempat di kecamatan BP.
Bangsa Raja tidak bisa mengukur koordinat menggunakan open
kamera karena tidak adanya sinyal
Jawaban Tim Sosialisasi: Titik koordinat sangat diperlukan untuk
keakuratan data, sehingga semaksimal mungkin data
mencantumkan titik koordinat namun apabila memang sangat
tidak memungkinkan menggunakan sinyal HP untuk
mendapatkan titik koordinat maka paling tidak mencantumkan
foto titik nol lokasi sehingga tidak mengurangi keakuratan data.
 Bapak Ratno (PPL Desa Rawa Sari) menanyakan di Desa
Rawasari terdapat sumber air permukaan berupa sungai kecil
dan cekungan tampungan air, namun PPL ragu-ragu apakah
dapat di masukkan sebagai potensi sumber air permukaan.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 34
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

Jawaban Tim Sosialisasi: Silahkan di data dulu sebagai sumber


air permukaan kalau memang ragu-ragu maka project leader dan
tim akan turun kelokasi untuk melakukan survey kelayakan.
Setelah tidak ada pertanyaan dari peserta dan peserta telah
memahami materi yang disampaikan dan peserta menyatakan
kesediaannya untuk mendata potensi sumber air permukaan yang
ada di wilayah kerja masing-masing, maka rapat sosialisasi selesai
dan ditutup pada pukul 11.30 WIB.
Selanjutnya sehubungan Kepala UPTD dan Penyuluh telah
memiliki lokasi sumber air permukaan yang dapat di survey, maka
project leader bersama tim langsung menuju lokasi sumber air
permukaan untuk survey lokasi.

- Sosialisasi di Kecamatan Jayapura


Sosialisasi di Kecamatan Jayapura dilaksanakan sesuai
jadwal pada hari SelasaTanggal 17 Oktober 2017 pukul 10.00 s/d.
11.30 namun tempat Sosialisasi dilaksanakan di masjid Desa
Jayapura Kecamatan Jayapura karena sekaligus rapat pembahasan
percepatan tanam kedelai. Sosialisasi langsung dilaksanakan oleh
project leader dan di dampingi tim sosialisasi serta dihadiri oleh Ka
UPTD, KJF, Petugas Penyuluh Lapang (PPL), dan ketua kelompok
tani. Setelah Tim Sosialisasi menyampaikan materi, terdapat
beberapa pertanyaan dari peserta sosialisasi antara lain :
 Bapak Langgeng (Ka UPTD) menanyakan di desa condong
terdapat sumber air berupa mata air yang mengalir sepanjang
tahun dan selama ini dimanfaatkan petani untuk mengairi
tanaman hortikultura yaitu cabe dan sayuran apakah dapat di
masukkan sebagai potensi sumber air permukaan
Jawaban Tim Sosialisasi: Seluruh sumber air yang terdapat di
permukaan tanah dapat didata sebagai sumber air permukaan
namun untuk menjadi sumber air irigasi harus dilihat kelayakan
teknisnya seperti ketersediaan air di musim kemarau, debit air

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 35
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

dll. Mengenai tanaman hortikultura tidak menjadi masalah karena


masih termasuk dalam lingkup dinas pertanian.
Setelah tidak ada pertanyaan dari peserta dan peserta telah
memahami materi yang disampaikan dan peserta menyatakan
kesediaannya untuk mendata potensi sumber air permukaan yang
ada di wilayah kerja masing-masing, maka rapat sosialisasi selesai
dan ditutup pada pukul 11.30 WIB.

- Sosialisasi di Kecamatan BP. Bunga Mayang


Sosialisasi di Kecamatan Bunga Mayang dilaksanakan
sesuai jadwal pada hari Rabu Tanggal 18 Oktober 2017 pukul 09.00
s/d. 11.00 bertempat di Kantor UPTD Pertanian Kec. Bunga Mayang.
Sosialisasi langsung dilaksanakan oleh project leader dan di
dampingi tim sosialisasi serta dihadiri oleh Ka UPTD, KJF, Petugas
Penyuluh Lapang (PPL), dan staf UPTD Kecamatan Bunga Mayang.
Setelah Tim Sosialisasi menyampaikan materi, terdapat beberapa
pertanyaan dari peserta sosialisasi antara lain :
 Ibu Juriah (KJF) menanyakan di Desa Baturaja Bungin terdapat
potensi sumber air permukaan berupa sungai dan pernah
dibangun oleh PU Pengairan melalui teknologi pompanisasi,
namun saat ini kondisinya rusak dan tidak dapat dimanfaatkan
juga terdapat bangunan Dam yang juga rusak apakah bisa
dimasukkan sebagai potensi sumber air permukaan
Jawaban Project Leader: Seluruh sumber air yang terdapat di
permukaan tanah dapat didata sebagai sumber air permukaan
mengenai telah pernah di bangunnya sumber air permukaan
tersebut oleh Dinas PU Pengairan dan sekarang kondisinya
rusak maka dapat di usulkan untuk di rehab baik melalui dana
APBN kementerian pertanian, Dana Alokasi Khusus
Kementerian Pertanian maupun melalui PU Pengairan.
Setelah tidak ada pertanyaan dari peserta dan peserta telah
memahami materi yang disampaikan dan peserta menyatakan

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 36
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

kesediaannya untuk mendata potensi sumber air permukaan yang


ada di wilayah kerja masing-masing, maka rapat sosialisasi selesai
dan ditutup pada pukul 11.00 WIB.

- Sosialisasi di Kecamatan Buay Pemuka Peliung


Sosialisasi di Kecamatan BP. Peliung dilaksanakan sesuai
jadwal pada hari Kamis Tanggal 19 Oktober 2017 pukul 09.00 s/d.
11.00 bertempat di Kantor UPTD Pertanian Kec. BP Peliung.
Sosialisasi langsung dilaksanakan oleh project leader dan di
dampingi tim sosialisasi serta dihadiri oleh Ka UPTD, KJF, Petugas
Penyuluh Lapang (PPL), dan staf UPTD Kecamatan BP. Peliung.
Setelah Tim Sosialisasi menyampaikan materi, terdapat beberapa
pertanyaan dari peserta sosialisasi antara lain :
 Bapak Sulmadi adri (KJF) menanyakan tentang cekungan
berupa rawa yang ada di desa bantan apakah bisa dimasukkan
dalam kategori sumber air permukaan apakah bisa dibuat
semacam embung pertanian
Jawaban Tim Sosialisasi: Seluruh sumber air yang terdapat di
permukaan tanah dapat didata sebagai sumber air permukaan.
Sesuai dengan ketentuan teknis apabila cekungan tersebut
mempunyai sumber air yang tidak pernah kering dan selalu ada
air di musim kemarau maka dapat dibangun embung pertanian.
Untuk kementerian pertanian ukuran embung pertanian ukuran
minimal 500 m2, disarankan sumber air tersebut dimasukkan
dalam database sumber air permukaan dan apabila petugas
lapangan masih ragu maka project leader bersama-sama
dengan tim akan melakukan survey lapangan.
Setelah tidak ada pertanyaan dari peserta dan peserta telah
memahami materi yang disampaikan dan peserta menyatakan
kesediaannya untuk mendata potensi sumber air permukaan yang
ada di wilayah kerja masing-masing, maka rapat sosialisasi selesai
dan ditutup pada pukul 11.00 WIB.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 37
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

Selanjutnya sehubungan Kepala UPTD dan Penyuluh telah


memiliki lokasi sumber air permukaan yang dapat di survey, maka
project leader bersama tim langsung menuju lokasi sumber air
permukaan untuk survey lokasi.

- Sosialisasi di Kecamatan Cempaka


Sosialisasi di Kecamatan Cempaka dilaksanakan sesuai
jadwal pada hari Jumat Tanggal 20 Oktober 2017 pukul 09.00 s/d.
11.00 namun tempat sosialisasi dilaksanakan di Posko Kegiatan
Cetak Sawah di Desa Gunung Jati Kecamatan Cempaka.
Sosialisasi langsung dilaksanakan oleh project leader dan di
dampingi tim sosialisasi serta dihadiri oleh Ka UPTD, KJF, Petugas
Penyuluh Lapang (PPL), Babinsa, Ketua Kelompok Tani, dan staf
UPTD Kecamatan Cempaka. Setelah Tim Sosialisasi
menyampaikan materi, ada beberapa masukan dari peserta antara
lain :
 Bapak Agus Sailan, SP (Ka UPTD) menyampaikan bahwa
sangat mendukung kegiatan penyusunan database ini namun
kendala yang di hadapi di kecamatan cempaka ini terutama
wilayahnya banyak yang terpencil dan jauh dari jangkauan
sementara petugas penyuluh lapang dalam satu kecamatan ada
2 orang yang membina 13 desa sehingga di khawatirkan tidak
seluruh sumber air dapat di data oleh penyuluh, namun petugas
penyuluh dan staf UPTD akan berusaha semaksimal mungkin
untuk menginventarisasi sumber air permukaan ini.
 Bapak Karman (Ketua Kelompok Tani) sangat mendukung
pemanfaatan sumber permukaan untuk air irigasi mengingat
lahan pertanian di desa Gunung jati semuanya adalah tadah
hujan. Bapak karman memiliki kolam penampungan air yang
bersedia untuk dibangun menjadi embung pertanian apabila
memenuhi secara teknis.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 38
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

 Tim Sosialisasi mengucapkan terima kasih atas apresiasi baik


petugas maupun kelompok tani, mengenai kendala di lapangan
terutama kecamatan cempaka Tim sangat memahami, namun
tetap memberikan semangat untuk petugas lapang maupun
petani dalam mendata sumber air permukaan, dan mengenai
kolam penampungan air milik pak karman agar dimasukkan di
data base sumber air permukaan dan tim akan melakukan
survey ke lokasi untuk melihat kelayakan.
Setelah tidak ada pertanyaan dari peserta dan peserta telah
memahami materi yang disampaikan dan peserta menyatakan
kesediaannya untuk mendata potensi sumber air permukaan yang
ada di wilayah kerja masing-masing, maka rapat sosialisasi selesai
dan ditutup pada pukul 11.00 WIB.

7. Penyampaian Blangko Data Inventarisasi Sumber Air Permukaan

Penyampaian Blangko Inventarisasi Sumber air permukaan


dilaksanakan melalui surat Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU
TIMUR Nomor. 520/6322/Sapras/X/2017, tanggal 6 Oktober 2017
perihal permintaan data inventarisasi sumber air permukaan dan
disampaikan pada saat pelaksanaan sosialisasi di masing masing
kecamatan. Sebelum acara Sosialisasi dimulai maka Project Leader
dan tim sosialisasi membagikan blangko data inventarisasi kepada
kepala UPTD Pertanian serta petugas lapang dan pada saat
penjelasan materi Tim Sosialisasi sekaligus menjelaskan tata cara
pengisian blangko kepada peserta rapat. Setelah penjelasan dan
tanya jawab baik mengenai materi sosialisasi maupun pengisian
blangko maka dibuat kesepakatan untuk pengumpulan data
inventarisasi yaitu paling lambat pada minggu ke-4 Bulan Oktober
2017.
Mengingat di Kabupaten OKU TIMUR terdapat 17 Kecamatan
yang mempunyai lahan tadah hujan, maka blangko inventarisasi
sumber air permukaan disampaikan kepada 17 kecamatan, dan bagi

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 39
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

kecamatan yang tidak sempat melaksanakan sosialisasi, maka


penjelasan blangko disampaikan langsung oleh Tim Sosialisasi
kepada kepala UPTD dan kepala UPTD yang akan menjelaskan
kepada petugas lapang (PPL) tentang tata cara pengisian blangko.

8. Pengumpulan data inventarisasi

Mekanisme pengumpulan data inventarisasi adalah dari


petugas penyuluh lapang dan ketua kelompok tani kepada Kepala
UPTD Pertanian Kecamatan. Selanjutnya Kepala UPTD Pertanian
Kecamatan akan menyampaikan data ke Dinas Pertanian.
Sebagai dasar pengumpulan data inventarisasi sumber air
permukaan, maka diterbitkan surat Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten OKU TIMUR Nomor. 520/6620/Sapras/X/2017, tanggal 25
Oktober 2017, tentang pengumpulan data inventarisasi sumber air
permukaan agar segera disampaikan ke Dinas pertanian Kabupaten
OKU TIMUR paling lambat tanggal 31 Oktober 2017.
Pengumpulan data inventarisasi sumber air permukaan ke
dinas pertanian mulai dilaksanakan oleh Kepala UPTD Pertanian
Kecamatan pada Tanggal 26 Oktober 2017 sampai dengan Tanggal
31 Oktober 2017.

9. Rapat Koordinasi Pembahasan Data Inventarisasi Sumber Air


Permukaan

Rapat koordinasi pembahasan data inventarisasi Sumber Air


Permukaan dilaksanakan dengan tujuan untuk membahas data
inventarisasi yang telah dikumpulkan oleh Kepala UPTD Pertanian
Kecamatan ke Dinas Pertanian Kabupaten OKU TIMUR. Rapat
Koordinasi pada awalnya direncanakan pada minggu ke-4 Oktober
2017, namun mengingat data baru terkumpul semua pada Tanggal 31
Oktober 2017 maka rapat dilaksanakan pada Tanggal 1 November
2017 pukul 09.00 s.d. 12.00 WIB.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 40
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

Rapat dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pertanian


Kabupaten OKU TIMUR Bapak Ir. Ruzuan Efendi, MM dan dihadiri
oleh Kabid Sarana Prasarana dan Perlindungan selaku mentor,
project leader, tim efektif dan seluruh Kepala UPTD Pertanian serja
Koordinator Jabatan Fungsional (KJF), dan menghasilkan kesimpulan
sebagai berikut :
 Sampai dengan tanggal 31 Oktober 2017, terdapat 13 kecamatan
yang telah mengumpulkan database sumber air permukaan
namun terdapat beberapa kecamatan yang belum dilengkapi Foto
dan titik koordinat sehingga masih diperlukan penyempurnaan
terhadap database yang telah dikumpulkan.
 Untuk pemantapan database yang telah dikumpulkan, maka tim
dari Dinas Kabupaten akak turun untuk melaksanakan survey
lapang ke lokasi sumber air permukaan terutama kecamatan yang
belum dilaksanakan survey oleh tim, karena sebagian kecamatan
telah dilakukan survey langsung setelah kegiatan sosialisasi.
 Mengingat banyaknya lokasi sumber air permukaan maka survey
hanya akan dilaksanakan pada lokasi-lokasi yang memang sangat
membutuhkan survey terutama untuk memastikan ada atau
tidaknya sumber air permukaan dan kelayakannya untuk menjadi
sumber air irigasi bagi lahan pertanian.
 Survey akan segera dilaksanakan pada minggu pertama dan
kedua bulan november 2017 dengan jadwal akan disusun
kemudian
Rapat selesai dan ditutup oleh Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten OKU TIMUR pada pukul 12.00 WIB.

10. Persiapan Survey Lokasi

Setelah rapat koordinasi Tanggal 1 November 2017 maka pada


hari yang sama project leader dan tim efektif segera membuat
persiapan survey lokasi. Mengingat beberapa lokasi telah dilakukan
survey serta waktu yang terbatas, maka survey hanya akan

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 41
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

dilaksanakan pada lokasi-lokasi yang memang sangat membutuhkan


pelaksanaan survey.
1. Jadwal survey
Jadwal survey lokasi yang disusun oleh project leader dan tim
efektif menyesuaikan dengan hasil data inventarisasi sumber air
permukaan, dan sebagai berikut :
No Kecamatan Tanggal Keterangan
1 Semendawai Suku III 9 Oktober 2017 Sudah
dilaksanakan
2 Madang Suku III 13 Oktober 2017 Sudah
dilaksanakan
3 BP. Bangsa Raja 16 Oktober 2017 Sudah
dilaksanakan
4 BP. Peliung 19 Oktober 2017 Sudah
dilaksanakan
5 Belitang Madang Raya 3 November 2017
6 Semendawai Barat 4 November 2017
7 Madang Suku I 6 November 2017
8 Madang Suku II 7 November 2017
9 Martapura dan Bunga 8 November 2017
Mayang
10 Semendawai Timur 9 November 2017
11 Jayapura 10 November 2017

2. Surat pemberitahuan survey


Untuk tertib administrasi dan persiapan petugas dilapangan,
maka diterbitkan surat pemberitahuan pelaksanaan survey
lapang beserta rencana jadwal survey melalui surat Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten OKU TIMUR Nomor Nomor.
520/6746/Sapras/XI/2017, Tanggal 2 November 2017.

3. Surat tugas tim survey


Untuk tertib administrasi dan supaya pelaksanaan survey dapat
berjalan lancar, maka perlu diterbitkan surat tugas tim survey.
Surat Tugas Tim Survey Sumber Air Permukaan ditetapkan
melalui Surat Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU TIMUR
Nomor. 520/6747/Sapras/XI/2017, Tanggal 2 November 2017.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 42
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

11. Pelaksanaan Survey Lokasi

Survey lokasi dilaksanakan oleh project leader dan tim efektif


terutama tim survey. Tujuan utama dari survey lokasi adalah sebagai
berikut :
1. Memastikan bahwa data yang disampaikan oleh kepala UPTD
tentang sumber air permukaan adalah benar terutama tentang
keberadaan sumber air permukaan.
2. Melengkapi data-data yang kurang pada saat pengumpulan data
base oleh Kepala UPTD dan Penyuluh lapang.
3. Melakukan verifikasi terhadap kelayakan sumber air permukaan
yang telah disampaikan dalam database.

 Pelaksanaan Survey Lokasi di Kecamatan Semendawai Suku


III
Survey lokasi sumber air permukaan di
KecamatanSemendawai Suku III dilaksanakan setelah
pelaksanaan sosialisasi, karena pada saat sosialisasi penyuluh
menyampaikan bahwa di Kecamatan Semendawai Suku III
terdapat Sumber air permukaan berupa sungai yaitu sungai
macak yang dapat mengairi beberapa desa, namun penyuluh
belum begitu memahami teknologi yang dapat diterapkan untuk
irigasi air permukaan di wilayahnya tersebut.
Survey lokasi dilaksanakan di Desa Taraman, dan
erdasarkan hasil survey lokasi bahwa benar di Kecamatan
Semendawai Suku III terdapat sumber air yang dapat digunakan
untuk air irigasi pada lahan tadah hujan, dan teknologi yanhg tepat
digunakan adalah Irigasi Perpompaan/Perpipaan mengingat
sumber air cukup besar dan berada di bawah lahan pertanian.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 43
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

 Pelaksanaan Survey Lokasi di Kecamatan Madang Suku III


Survey lokasi sumber air permukaan dilaksanakan setelah
pelaksanaan sosialisasi, karena pada saat sosialisasi Kepala
UPTD dan KJF menyampaikan bahwa di Kecamatan Madang
Suku III terdapat beberapa Sumber air permukaan berupa sungai
besar yaitu sungai Komering dan sungai-sungai kecil yang dapat
mengairi beberapa desa. Kepala UPTD meminta kepada tim untuk
bisa langsung turun ke lokasi dan menjelaskan bagaimana cara
menentukan kelayakan sumber air tersebut untuk dijadikan
sumber air irigasi.
Survey lokasi dilaksanakan di Desa Banding Agung, dan
berdasarkan hasil survey lokasi bahwa benar di Kecamatan
Madang Suku III khususnya Desa Banding agung terdapat sumber
air yang dapat digunakan untuk air irigasi pada lahan tadah hujan,
dan teknologi yanhg tepat digunakan adalah Irigasi
Perpompaan/Perpipaan untuk sungai besar seperti sungai
komering dan Kegiatan Dam Parit untuk sungai-sungai kecil.

 Pelaksanaan Survey Lokasi di Kecamatan BP. Bangsa Raja


Survey lokasi sumber air permukaan di Kecamatan BP.
Bangsa Raja dilaksanakan setelah pelaksanaan sosialisasi,
karena pada saat sosialisasi Kepala UPTD dan penyuluh
menyampaikan bahwa di Kecamatan BP. Bangsa Raja terdapat
beberapa Sumber air permukaan berupa sungai besar yaitu
sungai Komering dan sungai-sungai kecil yang dapat mengairi
beberapa desa. Kepala UPTD meminta kepada tim untuk bisa
langsung turun ke lokasi dan menjelaskan bagaimana cara
menentukan kelayakan sumber air tersebut untuk dijadikan
sumber air irigasi.
Survey lokasi dilaksanakan di Desa Rawasari dan Muncak
Kabau, dan berdasarkan hasil survey lokasi bahwa benar di
Kecamatan BP. Bangsa Raja khususnya Desa Rawasari dan

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 44
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

Muncak Kabau terdapat sumber air yang dapat digunakan untuk


air irigasi pada lahan tadah hujan, dan teknologi yanhg tepat
digunakan adalah Irigasi Perpompaan/Perpipaan untuk sungai
besar seperti sungai komering dan Kegiatan Dam Parit serta long
storage untuk sungai-sungai kecil.

 Pelaksanaan Survey Lokasi di Kecamatan BP. Peliung


Survey lokasi sumber air permukaan di Kecamatan BP.
Bangsa Raja dilaksanakan setelah pelaksanaan sosialisasi,
karena pada saat sosialisasi Kepala penyuluh menyampaikan
bahwa di Kecamatan BP. Bangsa Raja terdapat satu cekungan
seperti rawa yang sumber airnya berasal dari sungai kecil dan
biasa digunakan oleh petani untuk mengairi sawah. . Penyuluh
meminta kepada tim untuk bisa langsung turun ke lokasi dan
menilai kelayan sumber air tersebut.
Survey lokasi dilaksanakan di Desa Banuayu, dan
berdasarkan hasil survey lokasi bahwa benar di Banu ayu
Kecamatan BP. Peliung terdapat sumber air berupa cekungan
yang dapat digunakan sebagai tampungan air untuk digunakan
sebagai air irigasi pada lahan tadah hujan, dan teknologi yang
tepat digunakan adalah pembangunan Penampungan air
permanen atau Embung Pertanian.

 Pelaksanaan Survey Lokasi di Kecamatan Belitang Madang


Raya
Kecamatan Belitang Madang Raya merupakan merupakan
kecamatan yang memiliki lahan sawah irigasi teknis, namun masih
terdapat beberapa desa yang masih memiliki tadah hujan.
Berdasarkan blangko database yang telah dikumpulkan
oleh UPTD, di Kecamatan Belitang Madang Raya terdapat
beberapa sumber air permukaan yang dapat dimanfaatkan untuk

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 45
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

air irigasi yaitu sungai Kedung Pawiro, Sungai Buwono, Sungai


Keni dan kali Buangan.
Survey Lokasi Sumber Air Permukaan di Kecamatan
Belitang Madang Raya dilaksanakan di Desa Pandan Sari yaitu ke
sumber air permukaan kali Keni, Sungai Buwono dan Sungai
Kedung Pawiro. Ketiga sungai tersebut sangat berpotensi untuk
menjadi sumber air irigasi karena letaknya yang tidak jauh dari
lahan sawah dan berdasarkan informasi dari petani airnya tidak
pernah kering pada saat musim kemarau.

 Pelaksanaan Survey Lokasi di Kecamatan Semendawai Barat


Berdasarkan blangko database yang telah dikumpulkan
oleh UPTD, di Kecamatan Semendawai Barat terdapat beberapa
sumber air permukaan yang dapat digunakan untuk air irigasi
pada lahan pertanian tadah hujan seperti sungai komering dan
sungai kecil lainnya yang merupakan anak sungai komering.
Survey lokasi sumber air permukaan dilaksanakan di Desa
Betung Timur, dan memang benar terdapat sumber air permukaan
yang dapat dimanfaatkan untuk air irigasi yaitu sungai Guhung
dengan jarak rata-rata dari lahan sawah sekitar 100 m.
Kegiatan yang cocok untuk dilaksanakan adalah irigasi
perpompaan/perpipaan untuk menaikkan air ke lahan sawah.

 Pelaksanaan Survey Lokasi di Kecamatan Madang Suku I


Berdasarkan blangko database yang telah dikumpulkan
oleh UPTD, di Kecamatan Madang Suku I terdapat beberapa
sumber air permukaan yang dapat digunakan untuk air irigasi
pada lahan pertanian tadah hujan seperti sungai komering dan
sungai kecil lainnya yang merupakan anak sungai komering.
Survey Lokasi dilaksanakan di Desa Gunung Terang dan
Desa Mengulak, dimana di Desa Gunung Terang Sumber air yang
adapat digunakan adalah sungai komering dengan jarak rata-rata

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 46
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

dari lahan petani sekitar 200 m sedangkan di Desa Mengulak


terdapat anak sungai komering dengan jara rata-rata dari lahan
pertanian sekitar 300 m. Kedua sumber air tersebut layak untuk
dijadikan air irigasi pada lahan tadah hujan melalui kegiatan
irigasi perpompaan/perpipaan.

 Pelaksanaan Survey Lokasi di Kecamatan Madang Suku II


Berdasarkan blangko database yang telah dikumpulkan
oleh UPTD, di Kecamatan Madang Suku II terdapat satu sumber
air permukaan yang dapat digunakan untuk air irigasi pada lahan
pertanian tadah hujan yaitu sungai pandan yang dapat mengairi 2
desa yaitu Desa Jatimulyo dan Desa Srimulyo
Berdasarkan hasil survey lokasi ke sungai pandan di Desa
Jatimulyo, sungai tersebut layak untuk dijadikan sumber air irigasi
dengan metode teknik irigasi perpompaan/perpipaan mengingat
lokasi sungai yang agak jauh dari lahan sawah sekitar 200 m.

 Pelaksanaan Survey Lokasi di Kecamatan Martapura dan


Bunga Mayang
Berdasarkan blangko database yang telah dikumpulkan
oleh UPTD, di Kecamatan Martapura dan Bunga Mayang
terdapat beberapa sumber air permukaan yang dapat digunakan
untuk air irigasi pada lahan pertanian tadah hujan. Di Kecamatan
Martapura terdapat sungai komering, sungai pisang dan buangan
sungai yang berbentuk tampungan air (cekungan alam),
sedangkan di Kecamatan Bunga Mayang terdapat sumber air
yaitu sungai komering, dan mata air bungin yang dapat
dimanfaatkan untuk irigasi pada alahan pertanian.
Berdasarkan hasil survey lokasi yang dilaksanakan di
Kecamatan Martapura di Desa Suko Mulyo terdapat sumber air
sungai pisang yang dapat digunakan untuk sumber air irigasi
melalui teknik irigasi perpompaan/perpipaan,dan buangan sungai

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 47
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

pisang yang dapat dimanfaatkan melalui pembangunan


embung/dam parit. Sedangkan di desa keromongan terdapat
buangan sungai berbentuk rawa yang dapat dimanfaatkan melalui
pembangunan Embung, serta desa kotabaru barat terdapat sungai
komering yang dapat dimanfaatkan melalui teknik irigasi
perpompaan/perpipaan.
Kecamatan Bunga Mayang di Desa Tulang Bawang
terdapat sungai komering yang dapat dimanfaatkan melalui teknik
irigasi perpompaan/perpipaan dan Desa Baturaja Bungin melalui
pembangunan embung.

 Pelaksanaan Survey Lokasi di Kecamatan Semendawai Timur


Berdasarkan blangko database yang telah dikumpulkan
oleh UPTD, di Kecamatan Semendawai Timur terdapat dua
sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi pada lahan
tadah hujan yaitu sungai macak dan sungai serdang.
Berdasarkan hasil survey lokasi ke desa Melati Jaya,
memang benar terdapat sumber air yang layak sebagai sumber air
irigasi dikarenakan lokasinya tidak begitu jauh dari lahan sawah
sekitar 100 m. Kegiatan yang tepat untuk dilaksanakan adalah
irigasi perpompaan/perpipaan baik di sungai macak maupun di
sungai serdang.

 Pelaksanaan Survey Lokasi di Kecamatan Jayapura


Kecamatan Jayapura merupakan kecamatan yang
potensial untuk pemanfaatan sumber air permukaan sebagai air
irigasi karena seluruh lahan pertanian di kecamatan jayapura
adalah lahan tadah hujan dan memiliki banyak sumber air baik
sungai, mata air dan cekungan alam yang dapat dioptimalkan.
Berdasarkan blangko database yang telah dikumpulkan
oleh UPTD, di Kecamatan Jayapura terdapat berbagai sumber air

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 48
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

permukaan diantaranya sungai kungkilan, sungai janggut, mata air


Desa Condong dan Danau Jayapura.
Untuk membuktikan keberadaan dan kelayakan sumber air
permukaan tersebut maka tim melakukan survey ke seluruh
lokasi, dan semua sumber air permukaan tersebut benar
keberadaannya dan layak untuk dijadikan sebagai sumber air
irigasi pada lahan pertanian karena lokasinya yang berdekatan
dengan lahan sawah dan air terus mengalir walaupun saat musim
kemarau.

12. Rapat Tim Efektif

Setelah pelaksanaan survey lokasi, maka dilaksanakan rapat


tim efektif untuk membahas hasil survey lapang. Rapat dilaksanakan
pada Tanggal 13 November 2017, dipimpin oleh Kabid Sarana
Prasarana dan Perlindungan selaku mentor.
Rapat membahas dan mengevaluasi hasil survey ke lokasi dan
menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
- Database yang telah disampaikan oleh UPTD ke Dinas Pertanian
dapat dibuktikan kebenarannya tentang keberadaan sumber air
permukaan.
- Sumber air yang terdapat dalam data base layak untuk dijadikan
sumber air irigasi dengan penerapan beberapa teknik irigasi baik
pengembangan irigasi perpompaan/perpipaan, pembangunan
embung maupun pembangunan dam parit.
- Mengingat belum seluruh lokasi dapat disurvey langsung oleh tim
efektif, maka survey dapat dilanjutkan oleh tim sekaligus studi
kelayakan pada tahapan pelaksanaan kegiatan selanjutnya
(jangka menengah).
- Database dapat segera disusun oleh Tim Administrasi dan Project
leader sesuai data yang telah disampaikan oleh UPTD dan hasil
Survey Lapang.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 49
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

13. Penyusunan Database

Penyusunan Data Base oleh tim efektif dan project leader


mulai Tanggal 13 November s.d. 16 November 2017. Database yang
sudah disusun kemudian disampaikan ke Mentor untuk dikoreksi baik
dari segi materi maupun tampilan. Selanjutnya data yang telah
dikoreksi mentor disampaikan ke Kepala Dinas untuk persetujuan
data.
Kepala Dinas cukup puas dengan data yang dihasilkan dan
memberikan apresiasi atas penyusunan database tersebut karena
database tersebut akan segera digunakan untuk Penyusunan
Program dan Kegiatan Tahun 2018 terutama untuk Dana Alokasi
Khusus yang berdasarkan surat dari Kementerian Pertanian RI
diutamakan untuk digunakan dalam pengembangan an rehabilitasi
sumber sumber air termasuk air permukaan. Persetujuan Data Oleh
Kepala Dinas Pertanian dilaksanakan pada Tanggal 17 November
2017.

14. Rapat Monitoring Evaluasi Kegiatan

Rapat monotoring dan evaluasi kegiatan dilaksanakan dengan


tujuan untuk menilai seluruh pelaksanaan kegiatan yang telah
dilaksanakan apakah telah sesuai rencana.
Rapat monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada tanggal 20
November 2017 di ruang rapat Bidang Sarana, Prasarana dan
Perlindungan yang dipimpin oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana
dan perlindungan dan dihadiri oleh project leader dan seluruh staf
Bidang Sarana Prasarana dan Perlindungan.
Dalam rapat ini Kepala Bidang Sarana Prasarana dan
Perlindungan mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas
kerjasama yang telah dilaksanakan oleh seluruh staf dalam
pelaksanaan Proyek Perubahan Kasi Pemanfaatan Lahan dan Air,
dan sangat berharap kerjasama ini terus dilanjutkan untuk kegiatan-

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 50
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

kegiatan yang lain. Selanjutnya Kabid Sarana Prasarana dan


perlindungan juga menyampaikan kepada project leader agar segera
merencanakan pelaksanaan kegiatan jangka menengah berupa studi
kelayakan karena database yang dihasilkan pada proyek perubahan
ini akan segera digunakan untuk penyusunan program dan kegiatan
Bidang Sarana Prasarana Pertanian Tahun 2018 baik Dana APBD
(Dana Alokasi Khusus) maupun Dana Tugas Pembantuan.
Kepala Seksi Pemanfatan Lahan dan Air selaku Project Leader
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mentor yang telah
membimbing dan memberikan arahan selama proses pelaksanaan
Proyek Perubahan, juga untuk semua tim yang telah membantu
pelaksanaan Proyek Perubahan ini karena tanpa bantuan dari tim
efektif maka pelaksanaan proyek perubahan ini tidak akan dapat
berjalan sesuai rencana. Project leader juga berjanji untuk
menindaklanjuti hasil dari proyek perubahan jangka pendek ini tidak
hanya sampai pada data base saja tetapi akan terwujud sesuai tujuan
jangka panjang yaitu peningkatan produksi pada lahan tadah
pertanian hujan.

B. HASIL CAPAIAN PROYEK PERUB AHAN

Capaian target kegiatan berdasarkan bobot masing masing


kegiatan Optimalisasi Sumber Air Permukaan untuk Peningkatan Produksi
pada Lahan Tadah Hujan di Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai
berikut:

No Kegiatan Bobot Realisasi Out put ket


1 Konsultasi dan koordinasi 5% 5% - Dokumentasi /Foto
dengan promotor dan mentor
2 Melakukan rapat pembuka 5% 5% - Undangan Rapat
(open meeting) internal Dinas - Daftar hadir
Pertanian OKU TIMUR - Notulen rapat
- Dokumentasi/foto

3 Melaksanakan Rapat Tim 5% 5% - Undangan


Efektif - Notulen
- Daftar hadir
- Dokumentasi

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 51
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

4 Melaksanakan Persiapan 10% 10% - Jadwal Sosialisasi


Sosialisasi ke Kecamatan - Materi Sosialisasi
- Surat Tugas
Sosialisasi
- Surat
Pemberitahuan
Sosialisasi ke
Kecamatan
- Tanda Terima Surat
Pemberitahun ke
Kecamatan

5 Penyiapan blangko data 5% 5% - Blangko Data


inventarisasi sumber air Inventarisasi
permukaan
6 Sosialisasi Kegiatan ke 10 15% 15% - Notulen
Kecamatan - Daftar hadir
- Dokumentasi

7 Menyampaikan blanko data 5% 5% - Surat Penyampaian


inventarisasi sumber air Blangko
permukaan ke 10 kecamatan Inventarisasi
- Tanda Terima Surat
Penyampaian
Blangko

8 Pengumpulan data 5% 5% - Surat Permintaan


inventarisasi Pengumpulan Data
- Surat Penyampaian
Data Inventarisasi
dari Kepala UPTD
- Data Inventarisasi
dari Kepala UPTD
9 Rapat Koordinasi dengan 10% 10% - Undangan Rapat
Petugas lapangan - Notulen
- Daftar hadir
- Dokumentasi

10 Persiapan Survey lokasi 5% 5% - Jadwal Survey


Lokasi
- Surat Tugas Survey
- Surat
Pemberitahuan
Survey ke
Kecamatan
- Tanda Terima Surat
Pemberitahun ke
Kecamatan
11 Pelaksanaan Survey Lokasi 15% 15% - Laporan Hasil
oleh tim efektif Pelaksanaan
Survey
- Dokumentasi

12 Rapat Tim Efektif hasil 5% 5% - Undangan Rapat


survey - Notulen
- Daftar hadir
- Dokumentasi

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 52
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

13 Penyusunan Database 5% 5% - Database dalam


aplikasi microsoft
excel
- Persetujuan
Mentor
- Persetujuan
Kepala Dinas
Pertanian
- Dokumentasi

14 Rapat Monitoring dan 5% 5% - Undangan Rapat


Evaluasi Kegiatan - Notulen
Penyusunan Database - Daftar hadir
Sumber Air Permukaan - Dokumentasi

100% 100%

Berdasarkan tabel diatas. Secara keseluruhan capaian kegiatan


Optimalisasi Sumber Air Permukaan untuk peningkatan Produksi pada
Lahan Tadah Pertanian Hujan dalam tahap jangka pendek dapat
terlaksana sesuai dengan rencana. Berdasarkan jumlah kegiatan maka
realiasi data yang masuk dan survey lokasi melebihi target, dimana pada
jangka pendek ini project leader mentargetkan tersedianya data sumber
air permukaan pada 10 Kecamatan namun data yang masuk sebanya14
Kecamatan dari 17 Kecamatan, juga untuk survey lokasi ditargetkan 10
Kecamatan dapat tercapai 12 kecamatan.

C. KENDALA DALAM IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek


perubahan Optimalisasi Sumber air Permukaan untuk Peningkatan
Produksi pada Lahan Tadah Hujan di Kabupaten OKU TIMUR, dapat
dikelompokan dalam 2 kategori yaitu :

1. Masalah Internal
Permasalahan internal yaitu permasalahan yang ditemukan project
leader yang bersumber dari internal organisasi, antara lain yaitu:
 Kurangnya sumber daya manusia
 Keterbatasan anggaran

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 53
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

 Keterbatasan waktu
 Koordinasi yang sulit dilakukan dikarenakan kesibukan masing-
msing bidang terhadap tugas pokoknya.
 Perbedaan persepsi di tingkat petugas lapang
2. Masalah eksternal
Permasalahan eksternal yaitu permasalahan permasalahan yang
ditemukan project leader yang bersumber dari luar organisasi, antara
lain yaitu:
 Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan
sumber air permukaan.
 Tanggapan negatif pihak eksternal terhadap pelaksanaan
kegiatan Optimalisasi sumber air permukaan.

D. STRATEGI MENGATASI KENDALA

Permasalahan internal berupa kekurangan sumber daya manusia


project leader mengatasinya dengan melibatkan seluruh SDM yang ada
pada Bidang Sarana Prasarana dan Perlindungan, juga Kepala UPTD
dan KJF

Permasalahan keterbatasan anggaran, project leader berupaya


mengatasi dengan melaksanakan kegiatan bersamaan dengan kegiatan
rutin seperti sosialisasi dilaksanakan bersamaan dengan pertemuan rutin
penyuluh di masing-masing UPTD, dan survey lokasi dilaksanakan
sekaligus monitoring kegiatan yang ada di Bidang Sarana Prasarana dan
Perlindungan

Koordinasi yang sulit dilakukan dikarenakan kesibukan masing-


masing bidang terhadap tupoksinya merupakan permasalahan yang agak
sulit diatasi. Untuk itu, project leader selalu berkoordinasi dengan
promotor dan mentor selaku atasan langsung agar dapat mencari solusi
atas permasalahan tersebut.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 54
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMSEL

Untuk mengatasi perbedaan persepsi di tingkat petugas lapang,


dimana petugas lapang menganggap bahwa data yang dimasukkan dalam
database sumber air permukaan adalah sama dengan usulan kegiatan
Tahun 2018, maka project leader terus melakukan komunikasi dengan
petugas lapang baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Untuk mengatasi permasalahan eksternal, project leader


melakukan sosialisasi dan advokasi terhadap masyarakat, dan pihak
eksternal dinas Pertanian kabupaten OKU TIMUR.

laporan Proyek Perubahan


BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 55

Anda mungkin juga menyukai