Akuntan professional dalam bisnis, baik secara perorangan tau bersama-sma, bertanggungjawab
terhadap penyusunan dan pelaporan keuangan dan informasi lainnya, yang akan digunakan oleh
organisasi pemberi kerja atau pihak ketiga. Mereka juga dapat bertanggungjawab untuk
memberikan manajemen keuangan yang efektif dan saran-saran untuk berbagai persoalan bisnis.
Akuntan profesional dapat merupakan pegawai tetap, mitra, direktur, komisaris, pemilik-
pengelola, relawan atau lainnya yang bekerja pada satu atau lebih organisasi pemberi kerja.
Namun, perjanjian kerja dengan organisasi permberi kerja biasanya tidak mengatur kewajiban
tanggungjawab etika dari akuntan profesional.
Akuntan profesional meungkin menjabat posisi senior di dalam organisasi. Semakin tinggi
jabatan akuntan professional, semakin besar kemampuan dan kesempatannya untuk
mempengaruhi situasi, praktik, dan kebiasaan di dalam organisasi. Akuntan profesional di dalam
bisnis diharapkan dapat mendorong budaya berbasis nilai etika pada organisasi pemberi kerja
melalui penekanan yang diberikan oleh akuntan professional terhadap perilaku beretika.
Akuntan professional di dalam bisnis dilarang untuk terlibat dalam bisnis, pekerjaan, ataupun
kegiatan yang diketahuinya merusak atau dapat merusak integritas, objektivitas, atau nama baik
dari profesi yang mana bertentangan dengan prinsip utama akuntan professional.
Memiliki kepentinga keuangan atau menerima pinjaman atau jaminan dari organisasi
pemberi kerja
Berpartisipasi dalam perhitungan insentif yang ditawarkan oleh organisasi pemberi kerja
Penggunaan asset perusahaan untuk kepentingan pribadi secara tidak wajar
Mengkhawatirkan keberlanjutan kerja pada organisasi pemberi kerja
Tekanan keuangan dan bisnis dari pihak di luar organisasi pemberi kerja
Contoh situasi yang menciptakan ancaman telaah pribadi adalah menetukan perlakuan akuntansi
atas kombinasi bisnis setelah melakukan studi kelayakan yang mendukung keputusan kombinasi
bisnis tersebut.
Sementara itu, dalam berpartisipasi untuk pencapaian tujuan dan sasaran organisasi pemberi
kerja, akuntan professional mungkin akan melakukan promosi atas posisi organisasi. Sepanjang
promosi tersebut dilakukan tanpa tekanan untuk menyusun laporan keuangan yang salah atau
menyesatkan maka situasi tersebut tidak menciptakan ancaman advokasi.
Contoh situasi yang menciptakan ancaman kedekatan akuntan professional di bisnis adalah :
Contoh situasi yang mungkin menciptakan ancaman intimidasi untuk akuntan professional di
bisnis meliputi :