Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Skenario 5
Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat.
Sehingga saya dan kelompok dapat menyelesaikan penyusunan laporan akhir PBL skenario 3
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun menambah ilmu bagi saudara
sekalian , sehingga ilmu konsep komunikasi, komunikasi terapeutik, komunikasi pada
berbagai tingkat usia dank lien dengan gangguan, komunikasi dalam konteks
keanekaragaman budaya, trend dan issue sehingga dapat berguna bagi semua para pembaca.
Harapan saya dan kelompok semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan ini saya dan kelompok akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang saya dan kelompok miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.
MAPING
1. KONSEP KOMUNIKASI
A B C D E
2. KOMUNIKASI TERAPEUTIK
A B C
A B
A B C D E
A B C
1. KONSEP KOMUNIKASI
A. 1 Definisi
Lu Verne Wolf : Komunikasi merupakan proses timbale balik dan suatu pengalaman
dimana mengirim dan menerima pesan berpartisipasi secara simulafan.
Jhon R.Schemerhom : komunikasi dapat diartikan sebagai proses antara pribadi
dalam mengirim dan menerima symbol-simbol yang berarti bagi kepentingan
mereka.
Bargess : Komunikasi yaitu proses penyampaian informasi,makna dan pemahaman
dari pengirim pesan kepada penerima pesan
Orang : Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang orang
lain memberitahukan atau mengubah sikap.
Komunikasi : Merupakan suatu proses penyampaian informasi antar individu atau
kelompok, baik secara verbal maupun nonverbal yang dapat menimbulkan respon
timbal balik antara pengirim dan penerima.
A.1 Fungsi
1. Sosialisasi
2. Motivasi
3. Perdebatan dan Diskusi
4. Pendidikan
5. Hiburan
A.1 Tipe
a) Pelaksanaan
b) Bentuknya
Menurut bentuk komunikasi dibagi menjadi komunikasi verbal dan komunikasi non verbal
- Komunikasi verbal adalah komunikasi yang mempergunakan lambang bahasa
dalam penyampaian pesan kepada.
- Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang mempengaruhi lambang
bukan bahasa, dapat berwujud gambar, isyarat. Komunikasi verbal dibagi
menjadi dua yaitu komunikasi verbal tulis dan lisan.
c) Umpan Balik
Berdasarkan umpan balik yang didapat , komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu
komunikasi satu arah dan dua arah.
- Komunikasi satu arah, maksudnya komunikator tidak memberi kesempatan
kepada komunikan tidak memberi untuk meminta penjelasan, pembenaran
dll. Komunikasi satu arah hanya menjamin penyampaian pesan.
- Komunikasi dua arah, mempunyai sistem umpan balik yang menekat.
Komunikasi ini menjamin bahwa informasi jelas, dan terbuka untuk pertanyaan
yang belum jelas.
A.1 Jenis
A. 1 Manfaat
a) Informasi.
pengumpulan, penyimpanan, penyebaran berita, gambar, fakta, pesan, opini agar
dapat dimengerti orang lain dan dapat beraksi secara jelas.
b) Sosialisasi.
Dengan komunikasi sesuatu yang ingin disampakan dapat disebarkan ke masyarakat
luas.
c) Motivasi
Proses komunikasi yang dilakukan secara persuasive dan argumentative dapat
berfungsi sebagai penggerak semangat, pendorong bagi seseorang untuk melakukan
sesuatu yang diinginkan komunikator.
d) Pendidikan
Proses pengalihan IPTEK untuk perkembangan intelektual, watak dan keterampilan
dapat dilakukan melalui komunikasi yang baik dan efektif, Memajukan kehidupan.
e) Hiburan.
Dunia entertainmen telah banyak muncul dari produk komunikasi. Misal : lawak,
menyanyi, drama, sastra,seni dan lain - lain.
f) Integrasi.
Dengan berkomunikasi dapat mempengaruhi seseorang dalam bersikap, berperilaku
dan berpola pikir serta sebagai sarana untuk menghargai dan memahami pandangan
orang lain.
A.1 Komponen
a) Encorder / Sender / Komunika
Seseorang yg punya inisiatif menyampaikan pesan kepada orang lain.
b) Message / Berita / Pesan
Informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan diubah menjadi lambang - lambang
( Verbal , non verbal ).
c) Chanel / Media / Saluran.
Cara yang digunakan untuk sampaikan pesan : pendengaran, penglihatan, peraba,
perasa, penciuman. Contoh: melalui chanels penglihatan perawat bisa melihat air
mata pada mata pasien. Alat teknologi: radio, TV, majalah .
d) Decorder /Receiver / Komunikan
Seseorang yang menerima pesan dari komunikator mengiterpretasikan / ditafsirkan
kemudian mengambil keputusan bagaimana berespon.
e) Lingkungan.
Rangsangan yang memotivasi seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Bisa : benda, emosi, situasi, pengalaman, ide- ide.
f) Umpan balik / feed back.
Proses lanjutan dari pesan yang diterima. Merupakan pesan yang dikembalikan oleh
penerima kepada pengirim pesan. Umpan balik bisa berupa verbal, non verbal
(anggukan kepala, ekspresi wajah bingung/ paham/ tanda kebosanan (menguap) .
A.1 Proses
1. KOMUNIKATOR
Mengembangkan ide yang ingin disampaikan. Mengkode ide dalam bentuk
lambang (Verbal atau Non verbal), Menyampaikan pesan melalui saluran
komunikasi tertentu.Menunggu umpan balik untuk ketahui keberhasilan komunikasi.
2. KOMUNIKAN
Menerima lambang - lambang dari komunukator, Membaca lambang-
lambang, Menggunakan pesan yang telah disampaikan, Memberikan umpan balik
kepada komunikator.
A.1 Lambang
1.Kata – kata.
Untuk menunjukkan pengertian - pengertian yang tidak nyata dan tidak jelas.
2.Tindakan.
3.Gambar.
4.Angka.
A.1 Tingkat
1. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, dimana individu berdialog
dengan dirinya sendiri. Contoh:” Perawat melihat seorang pasien dan berpikir : dia kelihatan
sangat tidak nyaman, saya akan memberikan posisi yang nyaman untuknya”.
2. KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Adalah komunikasi yang terjadi diantara dua orang atau dalam kelompok Kecil,
Terjadi kontak langsung dalam percakapan. Dapat berlangsung melalui tatap muka atau
melalui telepun atau radio. Disebut komunikasi dua arah karena terjadi timbal balik antara
komunikator dan komunikan. Melibatkan komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi
ini digunakan dalam kehidupan social misalnya menyelesaikan masalah, bertukar pikiran,
membuat keputusan. Juga banyak digunakan dalam keperawatan. Misal : mengambil darah,
memasang infus, pengkajian .
3. Komunikasi massa
Menguasai posisi dimana harus berdiri, kapan harus mendekat, kapan harus menjauh,
membuat posisi didepan, ditengah atau belakang.Hal yang harus di perhatikan adalah Volume
suara, Bahasa tubuh dan Motivasi.
4. KOMUNIKASI PUBLIK
Komunikasi dengan kelompok besar (lebih 10-12 orang ).Misal : Penyuluhan pada
sekelompok pasien pemberian arahan pada mahasiswa . Komunikator perlu mengetahui :
latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman komunikan sehingga komunikator
bisa memilih untuk menyampaikan pesan dengan tepat.
B.1 Metode
Komunikasi yang dilaksaanakan pada umumnya mempunyai maksud dan
tujuan yang diharapkan , hal ini terkait dengan metode yang digunakan. Ada tiga
metode komunikasi yang sering digunakan untuk berkomunikasi , antara lain:
1) Komunikasi informative
2) Komunikasi persuasf
Metode komunikasi yang berupa perintah untuk melakukan suatu tugas atau
pekerjaan. Biasanya hal ini terjadi antara bos dengan anak buah, dokter dengan
perawat dll.
B.1 Model
b. Teori peran
Pergaulan sosial sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat yang
mengatur apa dan bagaimana peran tiap orang dalam pergaulannya. Dalam skenario
itu sudah “tertulis” seorang Presiden harus bagaimana, seorang gubernur harus
bagaimana, seorang guru harus bagaimana, murid harus bagaimana. Demikian juga
sudah tertulis peran apa yang harus dilakukan oleh suami, isteri, ayah, ibu, anak,
mantu, mertua dan seterusnya. Menurut teori ini, jika seseorang mematuhi skenario,
maka hidupnya akan harmoni, tetapi jika menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh
oleh penonton dan ditegur sutradara. Dalam hal ini masyarakatlah sebagi penonton
dan sekaligus sutradara kehidupan.
c. Teori permainan
Klasifikasi manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak, dewasa dan orang
tua. Masing-masing individu mempunyai sifat yang khas. Anak-anak itu manja, tidak
mengerti tanggung jawab. Sedangkan orang dewasa, ia lugas dan sadar akan
tanggungjawabnya. Adapun orang tua, ia lebih dapat memahami dan memaklumi
kesalahan orang lain. Tidak ada orang yang merasa aneh melihat anak kecil menangis
terguling-guling ketika minta eskrim tidak dipenuhi, tetapi orang akan heran jika ada
orang tua yang masih kekanak-kanakan. Suasana rumah tangga juga ditentukan oleh
bagaimana kesesuaian orang dewasa dan orang tua dengan sikap dan perilaku yang
semestinya ditunjukkan. Jika tidak maka suasana pasti runyam. Demikian juga
hubungan antara pusat dan daerah, antara atasan dan bawahan. Aparat Pemerintah
mestilah bersikap dewasa, Presiden dan Ketua MPR mestilah jadi orang tua.
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator
dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
3. Harapan
4. Pendidikan
5. Situasi
Perbedaan harapan
Ada ancaman
Distorsi(kesalahan informasi)
1. Respect
Sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang disampaikan.
2. Empathy
3. Audible.
4. Clarity
Kejelasan dari pesan itu sendiri shg tidak menimbulkan multi interpretasi atau
berbagai penafsiran yang berlainan.
5. Humble
Sikap rendah hati
4. pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
7. Bila menggunakan lambang gerakan atau bahasa tubuh harus sesuai dan tidak berlebihan.
8. Bila menggunakan lambang gambar atau angka harus jelas dan benar.
Ada dua pengertian hubungan antar manusia, yakni hubungan antar manusia
dalam arti luas dan hubungan antar manusia dalam arti sempit:
Hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antara seseorang
dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan. Jadi,
hubungan manusiawi dilakukan dimana saja; bisa dilakukan dirumah, dijalan, didalam
kendaraan umum (misal bis atau angkutan kota) dan sebagainya.
Hubungan antar manusia dalam arti sempit adalah juga interaksi antara
seseorang dengan orang lain. Akan tetapi, interaksi disini hanyalah dalam situasi kerja
dan dalam organisasi kerja (work organization)
2. Komunikasi Terapeutik
A.1 Definisi
A.2 Fungsi
1. Kesadaran diri
2. Klarifikasi nilai
3. Eksplorasi nilai
4. Kemampuan untuk menjadi model peran
5. Motivasi altristik
6. Rasa tanggung jawab dan etik
A.3 Manfaat
1. Untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antar perawat dan pasien
melalui hubungan perawat dan pasien
2. mengidentifikasi
3. mengungkap perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang
dilakukan oleh perawat
A.4 Prinsip
Untuk mengetahui apakah komunikasi yang dilakukan tersebut bersifat terapaeutik atau tidak,
maka dapat dilihat apakah komunikasi tersebut seuai dengan prinsip-prinsip berikut ini:
A. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti memahami dirinya sendiri serta
nilai yang dianut.
B. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling
menghargai
F. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui
dan mengatasi perasaan gembira, sedih, marah, keberhasiln maupun frustasi
H. Memahami betul arti simpati sebagai tindakan yang terapeutik dan sebaliknya simpati
yang bukan tindakan terapeutik.
J. Mampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukkan dan meyakinkan orang
lain tentang kesehatan, oleh karena itu perawat perlu mempertahankan suatu keadaan
sehat fisik, mental, sosial, spiritual dan gaya hidup
N. Berpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin keputusan berdasarkan
prinsip kesejahtraan manusia
O. Bertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu tanggung jawab terhadap dirinya atas
tindakan yang dikaukan dan tanggung jawab terhadap orang lain.
A.5 Teknik
1. mempokuskan pada klien namun direncanakan dan dipimpin oleh seorang profesional
2. mengembangkan hubungan interpersonal antara klien dan perawat
3. penyampaian secara rahasia
4. mewaspadai keinginan untuk berbagi informasi yang didapat dari klien selama
pemaparan
5. kemampuan dan komitmen yang tulus dari perawat.
A.6 Tahap
1. INTERAKSI SOSIAL adalah usaha pertama dalam berkomunikasi dengan klien
umumnya meliputi interaksi sosial yang singkat.
2. PERAWAT DAN METODE KOMUNIKASI EFEKTIF adalah perawat menggunakan
kemampuan komunikasi ketika menerapkan hubungan terapeotik
5 sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat
memfasilitasi komunikasi yang terapeotik, menurut EGAN yaitu:
1. Berhadapan arti nya dari posisi ini adalah “saya siap untuk anda”
2. Mempertahankan kontak mata . kontak mata pada level yang sama berarti
menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi
3. Membungkuk kearah klien posisi ini menunjukan keingginan untuk
mengatakan atau mendengarkan sesuatu
4. Mempertahankan sikap terbuka , tidak melipat kaki atau tangan menunjukan
keterbukaan untuk berkomunikasi
5. Tetap rileks tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan
relaksasi dalam dalam memberi respons kepada klien
a. Fase Prainteraksi
b. Fase perkenalan/Orientasi
Perkenalan merupakan kegiatan yang anda lakukan saat pertama kali bertemu
dengan klien.
c. Fase kerja
Fase kerja merupakan inti hubungan perawatan klien yang terkait erat dengan
pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai.
d. Fase terminasi
5) Hargai privasi anak. Mungkin ada topik pembicaraan yang tidak ingin didiskusikan.
6) Sangat memperhatikan keutuhan tubuh takut terluka perlu pendekatan shg anak dapat
mengungkapkan perasaannya kecemasannya turun.
a. Berbicara
b. menghadirkan orang dekat kecemasan turun dapat menerima pendapat orang lain.
8) Anak usia sekolnah yag lebih besar mampu berpikir kongkrit dapat berkomunikasi
lebih baik.
4) Peer group / kelompok sebaya yang utama lebih terbuka pada orang lain dapat orang
tua / keluarga
• memberi perhatian
• mendengarkan ungkapan remaja
• menghargai dan terbuka terhadap pendapat yang disampaikan
• hindari menghakimi / mengkritik dengan tajam
6) Hargai keberadaan identitas diri dan harga dirinya
7) Tunjukkan ekspresi wajah yang bersahabat dengannya
8) Jangan memotong pembicaraan saat anak sedang mengekspresikan pikiran dan
perasaannya
9) Hormati privasinya
10) Beri dukungan pada apa yang telah dicapainya secara positif dengan memberikan
penguatan positif (pujian ).
Bahasa sederhana
Kejujuran
pasif
mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga hubungan baik dgn orang lain.
a. Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan parsial
atau sampaikan secara verbal keberadaan atau kehadiran perawat ketika Anda berada di
dekatnya.
b. Identifikasi diri Anda dengan menyebutkan nama dan peran Anda.
c. Berbicara dengan menggunakan nada suara normal karena kondisi klien tidak
memungkinkannya menerima pesan non verbal secara visual. Nada suara Anda memegang
peranan besar dan bermakna bagi klien.
d. Terangkan alasan Anda menyentuh atau mengucapkan kata kata sebelum melakukan
sentuhan pada klien.
e. Ketika Anda akan meninggalkan ruangan atau hendak memutus komunikasi /
pembicaraan, informasikan kepadanya.
f. Orientasikan klien pada suara suara yang terdengar di sekitarnya.
g. Orientasikan klien pada lingkungannya bila klien di pindah ke lingkungan yang asing
baginya
KLIEN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN
Berikut adalah teknik teknik komunikasi yang dapat digunakan klien dengan
gangguan pendengaran :
a. Orientasikan kehadiran diri Anda dengan cara menyentuh klien atau memposisikan diri di
depan klien.
b. Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan perlahan untuk
memudahkan klien membaca gerak bibir Anda.
c. Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan klien dan pertahankan sikap tubuh dan
mimik wajah yang lazim.
d. Jangan melakukan pembicaraan ketika Anda sedang mengunyah sesuatu ( misalnya
makanan atau permen karet )
e. Gunakan bahasa pantomim bila memungkinkan dengan gerakan sederhana dan perlahan.
f. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila Anda bisa dan diperlukan.
g. Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah sampaikan pesan dalam
bentuk tulisan atau gambar ( simbol ).
KLIEN DENGAN GANGGUAN WICARA
Gangguan wicara dapat terjadi akibat kerusakan organ lingual, kerusakan pita
suara, ataupun gangguan persarafan. Berkomunikasi dengan klien dengan gangguan
wicara memerlukan kesabaran supaya pesan dapat dikirim dan ditangkap dengan
benar. Klien yang mengalami gangguan wicara umumnya telah belajar berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa isyarat atau menggunakan tulisan atau gambar.
Pada saat berkomunikasi dengan klien gangguan wicara, hal - hal berikut perlu di
perhatikan:
a. Perawat benar - benar dapat memperhatikan mimik dan gerak bibir klien.
b. Usahakan memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang kembali kata kata yang
diucapkan klien.
c. Mengendalikan pembicaraan supaya tidak membahas terlalu banyak topik.
d. Mengendalikan pembicaraan sehingga menjadi lebih rileks dan pelan.
e. Memperhatikan setiap detail komunikasi sehingga pesan dapat diterima dengan baik.
f. Apabila perlu, gunakan bahasa tulisan dan simbol.
g. Apabila memungkinkan, hadirkan orang yang terbiasa berkomunikasi lisan dengan klien
untuk menjadi mediator komunikasi.
KLIEN YANG TIDAK SADAR
Keadaaan tidak sadar dapat terjadi akibat gangguan organik pada otak, trauma
otak yang berat, syok, pingsan, kondisi tidur dan narkose, ataupun gangguan berat
yang terkait dengan penyakit tertentu. Seringkali timbul pertanyaan tentang perlu
tidaknya perawat berkomunikasi dengan klien yang mengalami gangguan kesadaran
ini. Bagaimanapun, secara etika penghargaan terhadap nilai nilai kemanusiaan
mengharuskan penerapan komunikasi pada klien dengan gangguan kesadaran.
Pada saat berkomunikasi dengan klien gangguan kesadaran, hal hal berikut perlu
diperhatikan:
a. Berhati - hati ketika melakukan pembicaraan verbal dekat klien karena ada kayakinan
bahwa organ pendengaran merupakan organ terakhir yang mengalami penurunan penerimaan
rangsang pada individu yang tidak sadar dan yang menjadi pertama kali berfungsi pada waktu
sadar. Maka perawat harus berhati - hati tidak mengatakan sesuatu pada klien yang tidak
sadar atau pada jarak pendengaran, hal hal yang tidak akan mereka katakan pada klien yang
sepenuhnya sadar.
b. Ambil asumsi bahwa klien dapat mendengar pembicaraan kita. Usahakan mengucapkan
kata dengan menggunakan nada normal dan memperhatikan materi ucapan yang kita
sampaikan di dekat klien.
c. Ucapkan kata - kata sebelum menyentuh klien. Sentuhan diyakini dapat menjadi salah satu
bentuk komunikasi yang sangat efektif pada klien dengan penurunan kesadaran
d. Upayakan mempertahankan lingkungan setenang mungkin untuk membantu klien pada
komunikasi yang dilakukan.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan ketika berkomunikasi dengan klien yang
mengguanakan bahasa asing, antara lain :
4. Apabila perlu, lakukan pengulangan dan tanyakan kembali pesan untuk memastikan
kembali maksud pesan sudah diterima.
5. Berhati - hatilah dalam menggunakan teknik komunikasi non verbal karena dapat
menimbulkan interprestasi yang berbeda pada klien.
Kejutan budaya
Presepsi adalah proses internal yang dilalui individu dalam menseleksi dan mengatur
stimulus yang datang dari luar.
1. Struktur
Jika kita menutup mata, memalingkan muka lalu membuat mata kita akan melihat
lingkungan yang terstruktur dan terorganisaskan
2. Stabilitas
Dunia realitas yang berstruktur tadi mempunyai kelanggangan , dalam arti tidak selalu
berubah – ubah.
3. Makna
Makna berkembang dari pelajaran dan pengalaman kita di massa lalu, dan dalam
keajaiban yang ada tujuannnya.
Kini dengan kemajuan teknologi komunikasi maka lahir teknologi multimedia yang
mengakibatkan semakin cepat penyebaran informasi, termasuk informasi kesehatan. Sebagai
contoh, kini berkembang Health e Communication dimana komunikasi tentang kesehatan
dapat disebarluaskan melalui interne, sebagai contoh :
Health e Communication adalah suatu jaringan elektronik (internet) yang dibangun
oleh Health Communication Parnership (HCP) dan The Communication Initiative.
Jaringan ini berbasis untuk melayani dan mengomentari kelompok luas berjaringan
world web wide group para praktisi komunikasi kesehatan yang berminat untuk
memberikan masukan penting dalam tahapan komunikasi kesehatan HCP.
Jaringan HCP yang berkaitan dengan lima institusi itu bersama-sama mengenai tujuan
memperkuat kesehatan masyarakat melalui strategi komunikasi.
Kemampuan Teknologi ternyata telah membawa akibat hadirnya saluran yang unik
dimana komunitas kesehatan dapat dilakukan dengan baik.
3. Kelompok pengakses berita pelayanan kesehatan > list service and news group
1. telehealth
4. tele medicine
Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh) adalah penggunaan
teknologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi keperawatan kepada klien.
Seputar isu aspek legal, peraturan, etik dan kerahasiaan atau privasi pasien dalam
kaitan telenursing dan informasi kesehatan.
Sejak awal perawat dididik mengenal perannya dan berinteraksi dengan pasien.
Praktik keperawatan menggabungkan teori dan penelitian perawatan dalam praktek rumah
sakit dan praktik pelayanan kesehatan masyarakat. Para pelajar bekerja di unit perawatan
pasien bersama staf perawatan untuk belajar merawat, menjalankan prosedur dan
menginternalisasi peran.
Kolaborasi merupakan proses komples yang membutuhkan sharing pengetahuan yang
direncanakan yang disengaja, dan menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat pasien.
Kadangkala itu terjadi dalam hubungan yang lama antara tenaga professional kesehatan.
Kolaborasi adalah suatu proses dimana praktisi keperawatan atau perawat klinik
bekerja dengan dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam lingkup praktek
profesional keperawatan, dengan pemgawasan dan supervise sebagai pemberi petunjuk
pengembangan kerjasama atau mekanisme yang ditentukan oleh peraturan suatu Negara
dimana pelayanan diberikan. Perawat dan Dokter merencanakan dan mempraktekan bersama
sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batas-batas lingkup praktek dengan
berbagi nilai-nilai dan pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang berkontribusi
terhadap perawatan individu, keluarga, dan masyarakat.
anggota interdisiplin
-pasien
-perawat
-Dokter
-Fisioterapi
-Pekerja sosial
-Ahli Gizi
-Manager
-Apoteker