Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pertanian saat ini, lahan pertanian sudah semakin sempit karena
dijadikan perumahan dan pabrik. Alih fungsi lahan ini menyebabkan menurunnya
kesejahteraan para petani. Jika petani di Indonesia masih bercocok tanam dengan
menggunakan satu komoditas saja, hasil yang diperoleh kemungkinan akan kurang
menguntungkan. Oleh karena itu para petani di Indonesia harus bisa memanfaatkan lahan
untuk hasil yang lebih menguntungkan, seperti memanfaatkan pertanian terpadu dengan
menanam tanaman padi sambil membudidayakan ikan, atau biasa disebut dengan mina padi.

Budi daya mina padi merupakan budi daya terpadu yang dapat meningkatkan
produktivitas lahan sawah, yaitu tidak mengurangi jumlah padi tetapi mendapatkan sumber
penghasilan lain berupa ikan. Lahan sawah juga tidak terganggu dengan adanya ikan.
Kotoran ikan yang mengandung unsur hara, dapat mengurangi penggunaan pupuk. Sehingga
hubungan antara ikan dengan padi sangat menguntungkan.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian mina padi.


2. Untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan budi daya mina padi.

1
2

II. PEMBAHASAN

2.1 Mina Padi

Sistem mina padi adalah sistem pemeliharaan ikan yang dilakukan bersama
padi di sawah (Afrianto dan Liviawaty, 1998). Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia mina padi adalah sistem pemeliharaan ikan yang dilakukan di
sawah bersamaan dengan penanaman padi. Strategi mina padi ini dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas lahan sawah. Umumnya sistem ini dilakukan hanya
untuk ikan yang berukuran kecil dan jenis ikan yang kuat hidup di air dangkal serta
tahan terkena panas matahari.

2.1.1 Penggolongan Budi Daya Ikan di Sawah

Sawah dapat dimanfaatkan untuk memelihara ikan. Karena di sawah


terdapat jasad-jasad hewani dan nabati yang dapat dimanfaatkan oleh ikan.
Jenis budi daya ikan di sawah dikenal ada tiga macam yaitu, sebagai
penyelang, pengganti palawija, dan tumpang sari mina padi. Budi daya ikan
di sawah pada dasarnya sama, yang membedakan hanya saat penanaman,
lama penanaman, dan kepadatan penebaran benih ikan. Berikut penggolongan
budi daya ikan di sawah:

1. Penyelang
Penyelang adalah usaha pemeliharaan ikan di sawah sebelum
padi ditanam. Penyelang dilakukan saat petani sudah menyemai benih
padi. Interval waktu menunggu padi di persemaian sampai mencapai
ukuran siap tanamlah yang dimanfaatkan untuk pemeliharaan ikan.
Kemudian ikan akan dipanen bertepatan dengan pengolahan tanah
sawah
menjelang pertanaman padi baru.
3

2. Palawija
Palawija adalah usaha pemeliharaan ikan di sawah yang
dilakukan setelah padi dipanen dan belum digunakan kembali untuk
penanaman padi. Sambil menunggu datangnya musim hujan sebagai
awal musim tanam berikutnya, sawah dimanfaatkan untuk
pemeliharaan ikan. Pemeliharaan ikan dengan sistem ini berkisar 2-3
bulan.

3. Mina Padi
Sistem budi daya mina padi ini sering disebut sebagai sistem
tumpangsari. Istilah mina padi diambil dari bahasa Sansekerta yaitu
mina (ikan). Mina padi merupakan sistem pemeliharan ikan
bersamaan dengan penanaman atau pemeliharaan padi. Batas masa
pemeliharaan ikan pada sistem mina padi berkisar 45-65 hari, terkait
dengan umur padi.

2.1.2 Jenis-jenis Padi untuk Mina Padi

Menurut Supriadiputra dan Setiawan (2005), padi yang akan ditanam


sebaiknya dipilih yang cocok dengan lahan mina padi dengan kriteria
berikut:

1. Tahan genangan pada awal pertumbuhan


2. Ketinggian tanaman sedang
3. Karena sawah merupakan lahan yang terendam, maka tanaman padi
yang
ditanam sebaiknya mempunyai perakaran yang dalam dan kuat agar
tidak mudah roboh.
4. Daun tegak untuk memperbanyak sinar matahari yang dapat diterima
oleh permukaan daun, sehingga diharapkan hasil fotosintesis besar
dan hasil padi tentunya akan meningkat.
4

5. Rasanya yang disukai oleh masyarakat.

Tanaman padi yang dianjurkan untuk ditanam pada areal mina padi antara
lain IR 64, Ciliwung, Citanduy, Dodokan, dan Cisadane.

2.1.3 Jenis-jenis Ikan untuk Mina Padi

Untuk mendapatkan hasil yang tinggi, menurut Supriadiputra dan Setiawan


(2005) sebaiknya ikan yang akan ditebarkan memenuhi persyaratan berikut:

1. Warna tidak mencolok agar tidak menarik perhatian hewan pemangsa. Paling
baik adalah warna gelap.
2. Tahan hidup di air dangkal dan panas. Ketinggian air pada sistem mina padi
biasanya sekitar 20-30 cm dan bersuhu tinggi. Oleh karena itu, harus
menggunakan jenis ikan yang tahan terhadap dua kondisi tersebut.
3. Dipilih dari induk unggul dan sehat.
4. Disukai oleh masyarakat dan mempunyai harga jual yang tinggi. Seperti ikan
mas, nila, dan mujair.

2.2 Keuntungan Mina Padi

Menurut Efendi (2013), mina padi memiliki beberapa keuntungan yaitu sebagai
berikut:

1. Diperoleh dua macam produksi sekaligus, sehingga dapat meningkatkan


pendapatan keluarga.
2. Penghematan dana untuk pupuk padi karena kotoran ikan merupakan pupuk
organik bagi tanaman padi.
3. Petani menjadi lebih rajin mengawasi sawahnya karena setiap hari harus
mengecek aliran air yang masuk ke sawahnya dan pengecekan saringan/filter
yang ada agar ikan di sawah tidak gampang terlepas.
5

4. Ikan membantu mengurangi jumlah binatang kecil yang merupakan hama


bagi tanaman padi.
5. Padi dapat dipanen dengan kualitas yang bagus dan bisa menjadi tanaman
organik karena meminimalisir penggunaan obat-obatan kimia yang dapat
menggangu kesehatan ikan dan penggunaan kotoran ikan sebagai pupuk
organik.

2.3 Kelemahan Mina Padi

Menurut Anwar (2012), kelemahan dari sistem mina padi adalah pemberian
pestisida yang harus lebih diperhatikan, karena pemberian pestisida yang berlebihan
pada padi dapat mempengaruhi kehidupan ikan. Sistem mina padi juga dapat
membuat hama seperti ular, burung, dan kodok masuk ke dalam sawah.
6

III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Mina padi merupakan teknik budi daya padi sekaligus dengan pemeliharaan ikan,
yang dilakukan secara bersamaan di lahan sawah. Budidaya mina padi ada tiga jenis
yaitu budidaya ikan sebagai penyelang tanaman padi, sebagai palawija, dan
budidaya secara tumpang sari.
2. Mina padi memiliki keuntungan dan kelemahan. Tetapi, lebih banyak memberikan
keuntungan.

3.2 Saran

Budi daya mina padi ini memberikan banyak keuntungan jika dikelola dengan
benar. Diharapkan budi daya mina padi di Indonesia lebih dikembangkan lagi.
7

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto dan Liviaty. 1998. ”Beberapa Metode Budidaya Ikan Kanisius.” Yogyakarta.
Aswar, 2012. “Budidaya Ikan Sistem Mina Padi”.
http://aswarpunyainfo.blogspot.com/2012/10/budidaya-ikan-sistem-mina-padi.html.
(Diakses tanggal 4 Oktober 2016)
Efendi, Mahmud. 2013. “Mina Padi Kolam Dalam”.
http://epetani.deptan.go.id/budidaya/mina-padi-kolam-dalam-dalam-8111. (Diakses tanggal
3 Oktober 2016)
Khairuman, dan Amri K. 2002. Budi Daya Ikan di Sawah. PT Penebar Swadaya, Jakarta.
Supriadiputra, Sudirman dan Ade Iwan Setiawan. 2005. Mina padi (Budi Daya Ikan
Bersama Padi). Penebar Swadaya, Jakarta.
Vanessa, Gilda. 2008. “Analisis Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Menurut Sistem
Mina Padi dan Sistem Non Mina Padi.” Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai