TINJAUAN TEORI
2.2 KB Suntik
2.2.1 Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang
berisi hormon progesterone yang disuntikan ke dalam tubuh wanita secara
periodik (Irianto, 2012).
2.2.2 Pengertian KB suntik DMPA
DMPA adalah kontrasepsi yang berisi depomedroksi Progesterone Asetat
150 mg disuntik secara intramuskular di daerah bokong yang diberikan setiap 3
bulan sekali ( Saifuddin dkk, 2006 ).
2.2.3 Cara Kerja
a. Mencegah Ovulasi
b. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma.
c. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
d. Menghambat transportasi gamet oleh tuba
(Saifuddin dkk, 2006)
2.2.4 Efektifitas
Kontrasepsi suntik memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan per tahun (Abdul Bari Saifuddin dkk, 2006)
2.2.5 Keuntungan
a. sangat efektif
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri
d. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
e. Sedikit efek samping
2.2.6 Keterbatasan
a. Sering ditemukan gangguan haid.
b. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
c. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
d. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang.
e. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan
tulang (densitas)
(Saifuddin dkk, 2006)
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum menurut (Astuti, 2012)
(a) Tekanan darah diukur menggunakan alat tensimeter dan stetoskop.
Tekanan darah normal , sistolik antara 110 sampai 140 mmHg dan
diastolik antara 70 sampai 90 mmHg
(b) Suhu : Suhu badan normal berkisar 36,5 - 37,2 oC.
(c) Nadi : frekuensi nadi , normal : 60 – 100 kali / menit
(d) Pernafasan : Frekuensi pernapasan , normal 16 – 24 kali / menit
(e) Tinggi badan :Dilakukan saat pertama kali ibu melakukan pemeriksaan
(f) Berat badan : Untuk mengetahui kenaikan berat badan dan penurunan
berat badan, karena kekurangan nafsu makan . Pada kasus ibu dengan
akseptor KB suntik 3 bulan mengalami kenaikan berat badan rata-rata
antara 2,3- 2,9 kg
(Irianto, 2012)
2) Pemeriksaan Fisik
inspeksi :
(a) Muka : oedema dan cloasma gravidarum
(a) Mata : conjungtiva, sclera dan oedema
(b) Hidung : secret dan polip
(c) Telinga : tanda infeksi, serumen dan kesimetrisan
(d) Mulut : keadaan bibir, stomatitis, epulis, karies dan lidah
Palpasi :
(a) Leher : pembesaran kelenjar limfe, pembesaran kelenjar tyroid
dan bendungan vena jugularis atau tumor
(b) Dada : kesimetrisan, massa, untuk mengetahui apakah ada
tumor/ tidak
(c) Abdomen : Inspeksi, palpasi, auskultasi
(d) Ekstremitas : oedema, varices, kuku jari dan reflek patella
Perkusi :
(a) Ekstermitas : memeriksa adanya oedema, varices, kuku jari dan reflek
patella