3 September 2017
Jurana*
ABSTRACT
Keywords: Children 1-3 years old (Toddler), Gross Motoric, Fine Motoric.
47 Jurana, Perkembangan Motorik Kasar dan Halus pada Anak Usia 1 – 3 Tahun...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3 September 2017
ABSTRAK
Kata kunci : Anak usia 1-3 tahun (Toddler), Motorik Kasar, Motorik Halus.
48 Jurana, Perkembangan Motorik Kasar dan Halus pada Anak Usia 1 – 3 Tahun...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3 September 2017
52 Jurana, Perkembangan Motorik Kasar dan Halus pada Anak Usia 1 – 3 Tahun...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3 September 2017
Swasta 7 8,86
dari hasil observasi terhadap 79 anak usia
toddler, mayoritas anak memiliki
Karyawan 2 2,53
perkembangan motorik kasar normal yaitu
Buruh 2 2,53
76 anak (96,2%) dan perkembangan
PNS 8 10,13
motorik halus suspected (mencurigakan)
Total 79 100
hanya terdapat 3 anak (3,8 %).
Data Primer, 2017
Tabel C.3 Menunjukkan bahwa
5. Perkembangan Motorik Halus.
mayoritas ibu dari anak toddler ialah ibu
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi
rumah tangga yaitu sebanyak 31 ibu Perkembangan Motorik Halus pada Anak usia 1-3
tahun (Toddler) di Kelurahan Mamboro Barat
(39,24 %), sementara yang terkecil ialah Wilayah Kerja Puskesmas Mamboro.
Perkembangan Frekuensi Persentase
ibu yang bekerja sebagai karyawan dan Motorik Halus
buruh yaitu masing- masing berjumlah 2
Normal 73 92,4%
ibu (2,53%).
Suspected 6 7,6%
Total 79 100%
4. Perkembangan Motorik Kasar.
Sumber: Data Primer, 2017
53 Jurana, Perkembangan Motorik Kasar dan Halus pada Anak Usia 1 – 3 Tahun...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3 September 2017
normal yaitu sebanyak 73 anak (92,4%), kemampuan motorik kasar yang baik atau
sedangkan anak yang memiliki normal adalah mereka yang mengikuti
perkembangan motorik halus suspected Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu
(mencurigakan) sebanyak 6 anak (7,6%). sebanyak16 responden (20,26%) dan yang
mengikuti kelompok bermain (play group)
D. PEMBAHASAN
sebanyak 18 responden (20,78%) dari 76
responden yang memiliki perkembangan
1. Perkembangan Motorik Kasar.
motorik kasar baik. Anak juga tinggal
Hasil analisis univariat pada tabel
dalam extended family atau bukan anak
4.1 dapat dilihat bahwa dari 79 anak yang
tunggal, dan 45 ibu (59,21 %) dari anak
paling banyak ialah anak dengan kategori
toddler bekerja diluar rumah tetapi anak
normal sebanyak 76 anak (96,2%) dalam
dapat tinggal dan diasuh oleh keluarga
perkembangan motorik kasarnya, dan
dekat serta dapat bermain dengan
sisanya hanya ada 3 anak yang suspected
saudaranya ketika ibu bekerja diluar
(mencurigakan).
rumah.
Berdasarkan hasil penelitian
Hasil observasi selama tiga kali
sebagian besar anak toddler memiliki
kunjungan rumah yang berlangsung
perkembangan motorik kasar yang
kurang lebih 1,5 jam setiap kali kunjungan
normal, karena banyak faktor yang dapat
pada anak dengan kategori suspected
mempengaruhi perkembangan motorik
(mencurigakan) adalah ibu bekerja diluar
kasar pada anak diantaranya lingkungan
rumah, anak tidak diikutkan dalam PAUD
pengasuhan. Pada penelitian ini anak
atau kelompok bermain (play group) yang
dengan perkembangan motorik kasar dan
ada di masyarakat, ketiga anak suspected
normal, mayoritas ibu dari anak toddler
(mencurigakan) merupakan anak tunggal
tersebut telah memberikan dan memenuhi
serta diasuh oleh tetangga. Berdasarkan
kebutuhan fisik (ASUH), kebutuhan
hasil observasi disimpulkan bahwa anak
moral/kasih sayang (ASIH), dan
dengan suspected (mencurigakan) karena
kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
kurang mendapat stimulasi sebagai
yang baik pada anak. Anak dengan
pendidikan dini dari orang tua,
54 Jurana, Perkembangan Motorik Kasar dan Halus pada Anak Usia 1 – 3 Tahun...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3 September 2017
lebih banyak, seperti mainan, manik– stimulasi aktifitas fisik anak (Reunamo,
manik, balok, alat tulis, dan lain-lain dkk, 2014).
sehingga membutuhkan biaya yang lebih Peneltian yang dilakukan di India
banyak. Pendapatan yang kurang dapat dengan judul family and child correlates
menyebabkan tidak terpenuhinya fasilitas of motor development of toddlers in India
stimulasi untuk perkembangan motorik menghasilkan bahwa balita yang dirawat
halus. Pada dasarnya peralatan tersebut dilingkungan rumah yang tidak
mudah didapatkan atau digantikan dengan menstimulasi mempunyai 4,25 kali
alat lain yang fungsinya sejenis, tapi bila keterlambatan perkembangan motorik dan
orang tua tidak memfasilitasi atau 4,75 kali keterlambatan perkembangn
mengadakan barang yang diperlukan motorik halus dibandingkan dengan anak
untuk stimulasi maka tidak akan terpenuhi balita yang dirawat dirumah yang
kebutuhan anak akan stimulasi terhadap memberikan stimulus perkembangn
motorik halus. Anak dengan kemampuan motorik. Lingkungan rumah yang
motorik halus yang lebih baik atau normal menstimulasi, secara siqnifikan
adalah anak yang mengikuti Pendidikan berkorelasi dengan perkembangan
Anak Usia Dini (PAUD) atau kelompok motorik halus pada balita di India
bermain (play group) dan fasilitas (Sundaram dan Siddegowda, 2013).
stimulasi perkembangan motoriknya Penelitian terkait untuk
terpenuhi. mengevaluasi kenerja motorik kasar dan
Penelitian yang dilakukan di halus dengan judul gross and fine motor
Finland tentang children’s physical skills: the case of Roma K,
activity in day care and preshool mengungkapkan bahwa secara statistik
mengungkapkan bahwa faktor lingkungan, ada perbedaan yang siqnifikan pada
teman sebaya, kelompok bermain, dan Verbal Motorik Integritas (VMI).
peran orang tua sangat berpengaruh Keterlambatan perkembangan motorik
terhadap perkembang motorik anak dan halus ini bisa terhambat oleh rutinitas
disarankan lebih memperhatikan dan keluarga yang berbeda dan responden
memberi kesempatan lebih banyak pada tidak ikut serta pada sekolah TK sehingga
58 Jurana, Perkembangan Motorik Kasar dan Halus pada Anak Usia 1 – 3 Tahun...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3 September 2017
dibandingkan dengan SES (Lang, et all, sampai sedang yang berimplikasi pada
2013). status gizi anak, mempengaruhi
Hasil penelitian pada anak dengan perkembangan motorik halus dan
status ekonomi rendah sampai menengah berimplikasi terhadap keterlambatan
tentang fine motor skills predict maths membaca tetapi tidak mempengaruhi
ability better than they predict reading kemampuan dalam matematika.
ability in the early primary school years Penelitian yang menilai
di Inggris adalah dalam 2 tahun kemampuan motorik kasar dan halus pada
pendidikan sekolah dasar, kinerja yang anak prasekolah yang terdaftar di Head
jauh lebih baik ditemukan dalam Start In Texas, USA menghasilkan bahwa
membaca dibandingkan dengan anak-anak prasekolah yang terdaftar di
matematika. Keterampilan motorik halus Head Start mempunyai kemampuan
adalah prediktor kemampuan dalam motorik kasar dan halus yang kurang dari
pelajaran matematika awal yang lebih usianya sehingga disarankan agar
baik dibandingkan dengan membaca. Uji pendidik harus merancang intervensi
regresi ganda menunjukkan bahwa keterampilan yang lebih luas untuk
keterampilan motorik halus secara memaksimalkan kemampuan motorik bagi
siqnifikan tidak mempengaruhi anak prasekolah yang kurang mampu
kemampuan membaca, sebaliknya fine secara ekonomi untuk mencegah
motor integration tetap menjadi prediktor keterlambatan perkembangan motorik
secara siqnifikan mempengaruhi jangka panjang Liu T, et all, 2015).
kemampuan matematika. Hasil ini
menunjukkan bahwa keterampilan E. KESIMPULAN DAN SARAN
motorik halus harus memiliki peran
Berdasarkan hasil penelitian
penting dalam merancang intervensi
mengenai perkembangan motorik kasar
pendidikan untuk mendukung kemampuan
dan motorik halus pada Anak Usia 1-3
dalam matematika ( Pitchford, et all,
tahun (Toddler) di Kelurahan Mamboro
1016). Penelitian ini membuktikan bahwa
Barat Wilayah Kerja Puskesmas
responden dari sosial ekonomi rendah
60 Jurana, Perkembangan Motorik Kasar dan Halus pada Anak Usia 1 – 3 Tahun...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3 September 2017
Mamboro, maka dapat disimpulkan bahwa kembang anak. Hendaknya orang tua
perkembangan motorik kasar dan memberi perhatian khusus tentang faktor-
perkembangan motorik halus pada anak faktor yang dapat mendukung
usia 1-3 tahun (Toddler) sebagian besar perkembangan motorik anak diantaranya
adalah baik atau normal. Terdapat tiga yaitu faktor gizi, perolehan stimulasi anak
anak yang mengalami suspected di keluarga maupun mengikutsertakan
(mencurigakan) pada perkembangan anak di tempat-tempat pendidikan anak
motorik kasar dan masih ada enam (6) usia dini atau play group. Pihak
anak yang suspected (mencurigakan) Puskesmas juga melanjutkan melakukan
terhadap perkembangan motorik halus evaluasi dan memberikan terapi khusus
anak. pada anak yang suspected (mencurigakan)
pada perkembangan motorik kasar dan
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian
halusnya.
ini, maka peneliti menyarankan:
5. Kemenkes RI. (2015). Profil 11. Pitchford, J, N., Papini, C., outhwaite,
Kesehatan Indonesia 2014. A, L., & Gulliford, A. (2016). Fine
Kemenkes RI: Jakarta. motor skills predict maths ability
better than they predict reading ability
6. ------------------. (2016). Pedoman
in the early primary school years.
Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan
Front. Psychol Research, 2016(7)783.
Intervensi Dini Tumbuh Kembang
Doi: 10.3389/fpsyg.2016.00783.
Anak. Kemenkes RI: Jakarta.
12. Puskesmas Mamboro. (2016). Data
7. Lang, G.A., Franze, M., & Hoffmann,
Balita dan Perkembangan Motorik
W. (2013). Association of motor
Kasar dan Motorik Halus pada Anak
developmental risks with the
Toddler di Kelurahan Mamboro
sosioeconomic status of preschool
Barat. Puskesmas Mamboro: Palu.
children in North-Eastern Germany.
Child Development Research, 2013 13. Reunamo, J., Hakala, L., Saros, L.,
(6). Doi: 10.1155/2013/790524. Kyhala, A, L., & Voltanen, J. (2014).
Children’s physical activity in
8. Liu, T., Hamilton, M., & Smith, S.
day care and preshool. Early years:
(2015). Motor proficiency of the
An International Research Journal,
Head Start and typically developing
34(1): 32-48. Doi
children on MABC-2. Journal of
10.1080/09575146.2013.843507.
Child & Adolescent Behavior, 3(2).
Doi: 10.4172/2375-4494.100018. 14. Saputra, L. (2014). Pengantar asuhan
neonatus, bayi, dan balita. Bina Putra
9. Maryanti. (2011). Buku
Aksara Publiser: Tangerang Selatan.
AjarNeonatus,Bayi& Balita. Prenada
Media Group: Jakarta. 15. Semoglou, A., & Alevriadou, A.
(2008). Gross and fine motor skill:
62 Jurana, Perkembangan Motorik Kasar dan Halus pada Anak Usia 1 – 3 Tahun...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3 September 2017
16. Sing, A, K, D., Rahman, A, N, N., 21. Veldman, C, L, S., Jones, A, R., &
Rajikan, R., Zainudin, A., Nordin, M, Okely, D, A. (2016). Efficacy of
A, N., Karim, A, Z., & Yee, H, Y. gross motor skill interventions in
(2015). Balance and motor skill young children: An update systematic
among preschool children age 3 to 4 review. BMJ Journals, 2(1). Doi:
years old. Malaysian Journal of 10.1136/bmjsem-2015-000067.
Medicine and Health Sciences,
11(1)63-68.
63 Jurana, Perkembangan Motorik Kasar dan Halus pada Anak Usia 1 – 3 Tahun...