Anda di halaman 1dari 11

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP


PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA
PRASEKOLAH (3- 6 TAHUN) DI TK SWASTA
KRISTEN IMMANUEL TAHUN
AJARAN 2014-2015

YULIA TRINIKA
I32111036

SKRIPSI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2015
PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
ANAK USIA PRASEKOLAH (3- 6 TAHUN) DI TK SWASTA KRISTEN IMMANUEL
TAHUN AJARAN 2014-2015
Yulia Trinika*, Arina Nurfianti**, Abror Irsan***
(*Mahasiswa Program Studi Keperawatan,**Staf Pengajar Program Studi Keperawatan)

Program Studi Keperawatan


Universitas Tanjungpura
Abstrak
Latar Belakang : Dari 170 orang siswa yang berusia 3-6 tahun, ada sebanyak 166 orang anak di TK
Swasta Kristen Immanuel Pontianak yang menggunakan gadget. Dengan lamanya penggunaan gadget
30 menit hingga 5 jam perhari. Ini menyebabkan dari 170 anak, sebanyak 61 anak yang menurut
pengamatan orang tua dirumah, anak lebih menyenangi menggunakan gadgetnya dibanding bermain
dengan teman sebayanya.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gadget terhadap perkembangan
psikososial anak usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Swasta Kristen Immanuel Pontianak tahun ajaran
2014-2015.
Metode : Jenis penelitian kuantitatif, survei deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional.
Instrument penelitian berupa kuesioner dengan sampel sebanyak 95 responden.
Hasil : Uji chi square menunjukan nilai p=0,005 (p < 0,05). Nilai ini menyatakan bahwa ada pengaruh
penggunaan gadget terhadap perkembangan psikososial anak usia prasekolah (3-6 tahun).
Kesimpulan : Ada pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan psikososial anak usia
prasekolah (3-6 tahun) di TK Kristen Immanuel tahun ajaran 2014-2015. Oleh sebab itu, sekolah
diharapkan dapat selalu memberikan kegiatan yang mampu menstimulus perkembangan psikososial
anak ketika berada dilingkungan sekolah. Kemudian orang tua diharapkan dapat mengontrol dan
mengawasi anak ketika penggunaan gadget dirumah.
Kata Kunci : Gadget, perkembangan psikososial, usia prasekolah
Referensi : 40 (2004-2015)

INFLUENCE OF GADGET USE BY PRESCHOOL (3-6 YEARS OLD) TO PSYCHOSOCIAL


DEVELOPMENT IN TK SWASTA KRISTEN IMMANUEL 2014-2015
Abstract
Background: 166 of 170 kids age 3-6 years old in the private kindergarten school year 2014-2015
Immanuel Christian spend their time on using gadget for about half to 5 hours per day. It caused 61
kids by their parents monitoring at home are more likely to spend their time in using gadget rather
play with their friends.
Purpose: This research aimed to know the influence of gadget use by preschool (3-6 years old) to
psychosocial development in the private kindergarten school year 2014-2015 Immanuel Christian.
Methods: This quantitative research used descriptive analytic design with cross sectional approach.
Research instrument was a questionnaire with a sample of 95 respondents
Result: Chi-square test result showed p value was 0,005 (p < 0,05). This result means that there was
influence of gadget use to psychosocial development on preschool (3-6 years old)
Conclusion: There was affect of gadget use to psychosocial development on preschool (3-6 years old)
in the kindergarten school year 2014-2015 Immanuel Christian. And, for that reason, it’s
recommended for school to give activities which can stimulate psychosocial development on preschool
children. And parents perhaps can supervise their children when using gadget at home.
Keywords: gadget, psychosocial development, preschool
Reference: 40 (2004-2015)
*nursing student tanjungpura university
**nursing lecture tanjungpura university

1
2

PENDAHULUAN Ditambah lagi, semakin


berkembangnya zaman tidak bisa
Secara alamiah, setiap individu dipungkiri bahwa perkembangan
akan melalui tahapan pertumbuhan dan teknologi informasi dan komunikasi
perkembangan dalam kehidupannya, berlangsung semakin pesat dan
yaitu sejak masa embrio sampai akhir penggunaannya telah menjangkau
hayatnya individu akan mengalami keberbagai lapisan kehidupan masyarakat
perubahan baik secara ukuran maupun dari segala bidang, usia dan tingkat
perkembangan. Kecepatan tumbuh pendidikan (Syahra, 2006). Dahulu,
kembang setiap individu satu dengan handphone dan PC tablet hanya digunakan
individu lainnya bervariasi, tergantung dikalangan usia dewasa untuk
faktor-faktor yang mempengaruhinya berkomunikasi dan urusan pekerjaan saja
selama proses tumbuh kembang dan orang-orang yang memiliki
tersebut berlangsung (Supartini, 2004). pendapatan tinggi karena harga gadget
Dewasa ini, keperawatan anak yang mahal. Namun sekarang, bukan
telah mengalami pergeseran yang hanya dikalangan dewasa, tetapi usia
sangat mendasar (Supartini, 2004). remaja dan usia dini seperti anak usia
Padahal, perhatian khusus kepada anak prasekolah atau anak TK pun sudah
sebagai individu yang masih dalam menggunakan gadget karena faktor orang
usia perkembangan tentu tidak kalah tua yang sibuk bekerja dan harga gadget
pentingnya, karena masa kanak-kanak yang semakin murah akibat persaingan
merupakan proses menuju kematangan. dipasaran. Sedangkan, aplikasi-aplikasi
Beberapa kasus yang sering dijumpai yang terdapat pada PC tablet atau
di masyarakat seperti peristiwa yang smartphone tersebut bukan hanya aplikasi
dapat menimbulkan trauma pada anak tentang pembelajaran mengenal huruf atau
antar lain cemas, marah, dan lain-lain. gambar, tetapi terdapat aplikasi hiburan,
Apabila hal tersebut dibiarkan secara seperti sosial media, video, gambar
terus menerus dapat berdampak bahkan video game. Pada kenyataannya,
terhadap psikologis anak dan tentunya anak-anak akan lebih sering menggunakan
akan menganggu perkembangan anak. gadgetnya untuk bermain game daripada
Selain kebutuhan fisiologis, anak juga untuk belajar ataupun bemain di luar
individu yang membutuhkan kebutuhan rumah dengan teman-teman seusianya
psikologis, sosial dan spiritual. (Nurrachmawati, 2014).
Sedangkan anak dikatakan sejahtera Menurut hasil observasi yang
jika anak tidak merasakan gangguan dilakukan oleh Anggrahini Dewi ( 2013 )
psikologis, seperti rasa cemas, takut kepada beberapa keluarga di salah satu
maupun lain-lain (Hidayat, 2009). daerah wilayah Yogyakarta pada tahun
Penelitian yang dilakukan oleh 2013, menunjukan sejak menggunakan
Rahman (2009) menyebutkan terdapat gadget, ketika dirumah anak menjadi
beberapa masalah perkembangan susah diajak berkomunikasi, tidak peduli
psikososial (emosional dan sosial) anak dan kurang berespon pada saat orang tua
usia prasekolah yang sering muncul mengajaknya berbicara.
yaitu, ledakan amarah, takut, iri hati Berdasarkan dari hasil survei yang
ingin memiliki barang milik orang lain, telah dilakukan peneliti di TK Swasta
adanya perasaan cemburu, umumnya Kristen Immanuel Pontianak terhadap
anak terlihat agak malas dan pasif, orang tua siswa, dari 170 orang siswa
jarang berpartisipasi secara aktif serta yang berusia 3-6 tahun, ada sebanyak 166
muncul perbedaan pemahaman antara orang anak yang menggunakan gadget,
kepercayaan dan keinginan seorang baik miliki orang tua yang dipinjamkan
anak pada saat anak melakukan kepada anak maupun milik anak pribadi
aktivitas bersama teman sebayanya. yang dibelikan oleh orang tua. Sedangkan,
3

menurut orang tua siswa, sebanyak 4 yang menggunakan gadget dan anak
orang anak tidak pernah menggunakan tersebut diikutkan dalam program PAUD
gadget. Dari data yang terkumpul, ada di TK Swasta Kristen Immanuel,
sebanyak 109 anak yang menggunakan Pontianak. Sedangkan, kriteria eksklusi
gadget 1 sampai 3 hari dalam seminggu, dalam penelitian ini adalah orang tua dari
30 anak menggunakan gadget 4 sampai 6 anak yang sedang sakit fisik atau tidak
hari dalam seminggu, dan ada sebanyak masuk sekolah, orang tua yang
27 anak yang setiap hari menggunakan memiliki anak usia prasekolah tetapi
gadget. Kemudian, lamanya anak saat
memiliki kelainan/kecacatan mental
menggunakan gadget yaitu, sebanyak 20
anak menghabiskan waktu 5-15 menit, 58
atau anak berkebutuhan khusus.
anak menghabiskan waktu 20-30 menit, 1
orang anak menghabiskan waktu 45 menit, HASIL
54 anak menghabiskan waktu 1 jam, 16 Distribusi karakteristik responden
anak menghabiskan waktu 2 jam, 12 anak meliputi : pendidikan orang tua, pekerjaan
menghabiskan waktu 3 jam, 3 anak dan jenis kelamin anak serta analisis
menghabiskan waktu 4 jam, dan 2 anak bivariat pengaruh penggunaan gadget
menghabiskan waktu 5 jam. Hal ini terhadap perkembangan psikososial usia
menyebabkan dari 170 orang anak prasekolah (3-6 tahun) di TK Kristen
tersebut, ada sebanyak 61 orang anak yang Immanuel tahun ajaran 2014-2015.
menurut pengamatan orang tuanya Tabel 4.1 Karakteristik Responden
dirumah, anak lebih menyenangi Berdasarkan Pendidikan Terakhir Orang
menggunakan gadgetnya dibanding Tua Siswa di TK Kristen Immanuel
bermain dengan teman sebayanya. Bahkan Pontianak.
ada 11 orang anak yang hanya kadang- Pendidikan Frekuensi Persen
kadang saja berinteraksi secara verbal (%)
dengan keluarganya dirumah, misalnya SD 0 0
hanya pada saat anak memerlukan atau SMP 0 0
meminta sesuatu. SMA 42 44,2
Sarjana 53 55,8
METODE Total 95 100,0
Penelitian ini menggunakan jenis Sumber: data primer (2015) telah diolah
penelitian yang bersifat kuantitatif,
metode deskriptif analitik dengan Berdasarkan analisis pada tabel 4.1
pendekatan cross sectional. didapatkan bahwa jumlah pendidikan
Populasi target pada penelitian ini terakhir orang tua dari siswa di TK
adalah seluruh orang tua yang memiliki Kristen Immanuel Pontianak Tahun
anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang Ajaran 2014-2015 lebih banyak pada
menggunakan fasilitas gadget dan di tingkat pendidikan sarjana yaitu
ikutkan dalam program PAUD di TK sebanyak 53 orang dengan persentase
Swasta Kristen Immanuel Pontianak dari 55,8%, sedangkan tingkat pendidikan
tahun ajaran 2014-2015 yaitu sebanyak SMA ada sebanyak 42 orang dengan
166 siswa. Jumlah sampel pada penelitian persentase 44,2%, tingkat pendidikan
ini berjumlah 95 orang. Teknik sampling SD dan SMP berjumlah 0% atau tidak
yang digunakan pada penelitian ini ada.
menggunakan probability sampling
dengan stratified random sampling. Tabel 4.2 Karakteristik Responden
Kriteria Inklusi pada penelitian ini Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua dari
adalah orang tua bersedia menjadi Siswa di TK Kristen Immanuel
responden penelitian, orang tua yang Pontianak Tahun Ajaran 2014-2015
memiliki anak usia prasekolah (3-6 tahun)
4

Pekerjaan Frekuensi Persen Paparan Frekuensi Persen


(%) Penggunaa (%)
PNS 5 5,3 n
Pegawai 9 9,5 Gadget
BUMN Rendah 55 57,9
Pegawai 28 29,5 Tinggi 40 42,1
Swasta Total 95 100,0
Ibu Rumah 36 37,9 Sumber: data primer (2015), telah diolah
Tangga
Wiraswasta 17 17,9 Berdasarkan analisis pada tabel 4.4
Total 95 100,0 didapatkan bahwa paparan penggunaan
Sumber: data primer (2015), telah diolah gadget pada siswa di TK Kristen
Berdasarkan analisis pada tabel 4.2 Immanuel Pontianak Tahun Ajaran
didapatkan jumlah orang tua dari siswa 2014-2015 menunjukan paparan
di TK Kristen Immanuel Pontianak penggunaan gadget yang rendah lebih
Tahun Ajaran 2014-2015, pekerjaan banyak yaitu sebnayak 55 orang
yang paling banyak adalah sebagai ibu dengan persentase 57,9% dibandingkan
rumah tangga yaitu berjumlah 36 orang dengan paparan penggunaan gadget
dengan persentase 37,9%. Sedangkan yang tinggi sebanyak 40 orang dengan
pekerjaan yang paling sedikit adalah persentase 42,1%.
PNS (Pegawai Negeri Sipil) hanya Tabel 4.5 Distribusi Responden
berjumlah 5 orang dengan persentase Berdasarkan Tingkat Perkembangan
5,3%. Psikososial Anak Usia Prasekolah (3-6
Tabel 4.3 Karakteristik Responden tahun) di TK Kristen Immanuel
Berdasarkan Jenis Kelamin Anak di Pontianak Tahun Ajaran 2014-2015
TK Kristen Immanuel Pontianak Tahun Perkemba Frekuensi Persen
Ajaran 2014-2015 ngan Psikososial (%)
Anak
Jenis Frekuensi Persen
Buruk 39 41,1
Kelamin (%)
Baik 56 58,9
Laki-laki 49 51,6 Total 95 100,0
Perempuan 46 48,4 Sumber: data primer (2015), telah diolah
Total 95 100,0
Sumber: data primer (2015) telah diolah Berdasarkan analisis pada tabel 4.5
didapatkan bahwa perkembangan
Berdasarkan analisis pada tabel 4.3 psikososial anak usia prasekolah (3-6
didapatkan jumlah jenis kelamin anak tahun) di TK Kristen Immanuel
laki-laki di TK Kristen Immanuel Pontianak Tahun Ajaran 2014-2015
Pontianak Tahun Ajaran 2014-2015 menunjukan perkembangan psikososial
lebih banyak yaitu berjumlah 49 orang anak yang baik paling banyak yaitu
dengan persentase 51,6%. Sedangkan sebanyak 56 orang dengan persentase
untuk jenis kelamin perempuan 58,9%, sedangkan untuk
berjumlah 46 orang dengan persentase perkembangan psikososial anak yang
48,4%. buruk sebanyak 39 orang dengan
persentase 41,1%.
Tabel 4.4 Distribusi Responden
Terhadap Paparan Penggunaan Gadget
pada siswa di TK Kristen Immanuel
Pontianak Tahun Ajaran 2014-2015
5

Tabel 4.6 Hasil uji Chi Square Prasekolah (3-6 tahun) di TK Kristen
Penggunaan Gadget terhadap Immanuel Pontianak Tahun Ajaran
Perkembangan Psikososial Anak 2014-2015. Hasil nilai OR 0,303 yang
Perkembangan OR berarti bahwa anak usia prasekolah
Psikososial Anak p yang paparan penggunaan gadgetnya
Buruk Baik tinggi mempunyai peluang 0,3 kali
Paparan memiliki perkembangan psikososial
Penggunaan n % n % 0,005 0,303 yang buruk dibandingkan dengan anak
Gadget yang paparan penggunaan gadgetnya
Rendah 16 16,8 39 41,1 rendah. Hal ini dikarenakan, pada saat
Tinggi 23 24,2 17 17,9 penelitian, peneliti mendapatkan data
Total 39 41,1 56 58,9 bahwa sebanyak 55,8% orang tua dari
Sumber: data primer (2015), telah diolah siswa di TK Kristen Immanuel
memiliki tingkat pendidikan yang
Berdasarkan analisa pada tabel 4.6 tinggi yaitu sarjana, oleh sebab itu
didapatkan bahwa siswa yang paparan pengetahuan mereka cukup tinggi
penggunaan gadgetnya rendah tetapi terhadap dampak yang akan
perkembangan psikososialnya baik ditimbulkan dari gadget tersebut.
berjumlah 39 orang dengan persentase Sehingga, orang tua melakukan
41,1%.Siswa yang paparan penggunaan antisipasi dengan selalu mengontrol
gadgetnya tinggi tetapi perkembangan dan mengawasi anak-anaknya dalam
psikososialnya buruk berjumlah 23 penggunaan gadget tersebut. Orang tua
orang dengan persentase 24,2%. Siswa juga lebih cerdas dalam memilah-milah
yang paparan penggunaan gadgetnya aplikasi yang terdapat di gadget anak
tinggi tetapi perkembangan mereka dan selalu mendampingi anak
psikososialnya baik berjumlah 17 orang ketika menggunakan gadget. Maka dari
dengan persentase 17,9%. Kemudian, itu dampak negatif dari gadget terhadap
siswa yang paparan penggunaan perkembangan psikososial anak di TK
gadgetnya rendah tetapi perkembangan Kristen Immanuel ini tidak terlalu
psikososialnya buruk berjumlah 16 besar.
orang dengan persentase 16,8%. Ini Hasil penelitian lain yang dilakukan
merupakan hasil uji chi square dengan oleh Anggrahini tahun 2013
variabel yang diteliti adalah Pengaruh menunjukan bahwa sejak
Penggunaan Gadget terhadap menggunakan gadget, anak menjadi
Perkembangan Psikososial Anak Usia susah diajak berkomunikasi, tidak
Prasekolah (3-6 tahun) memiliki nilai peduli, sering badmood dan tidak
signifikasi sebesar 0,005. Oleh sebab mendengarkan nasehat orang tua. Hal
itu, karena nilai p < 0,05 maka dapat ini sesuai dengan teori yang
disimpulkan bahwa ada pengaruh dikemukakan oleh Iswidharmanjaya
antara penggunaan gadget terhadap dan Agency (2014) tentang dampak
perkembangan psikososial anak usia negatif penggunaan gadget pada anak,
prasekolah (3-6 tahun) di TK Kristen yaitu ketika anak telah kecanduan
Immanuel tahun ajaran 2014-2015. gadget, pasti akan menganggap
perangkat itu adalah bagian dari
PEMBAHASAN hidupnya. Hal tersebut akan
Berdasarkan hasil uji chi square menganggu kedekatan anak dengan
didapatkan nilai signifikasi sebesar orang tuannya, lingkungannya, bahkan
0,005. Oleh sebab itu, karena nilai p < teman sebayanya.
0,05 artinya bahwa ada pengaruh antara Penelitian lain yang dilakukan oleh
Penggunaan Gadget terhadap Delima, Arianti dan Pramudyawardani
Perkembangan Psikososial Anak Usia (2015) diperoleh hampir semua orang
6

tua (94%) menyatakan bahwa anak dipengaruhi oleh lingkungan sosial


mereka biasa menggunakan perangkat untuk mencapai kematangan
teknologi untuk bermain game. kepribadian pada anak (Hidayat,
Sebagian besar anak (63%) 2009). Tugas psikososial utama
menghabiskan waktu maksimum 30 pada tahap prasekolah adalah
menit untuk sekali bermain game.
Sementara 15% responden menyatakan
menguasai rasa inisiatif. Anak
bahwa anak bermain game selama 30 berada dalam stadium belajar
sampai 60 menit dan sisanya dapat energik. Mereka bermain, bekerja,
berinteraksi dengan sebuah game lebih dan hidup sepenuhnya serta
dar satu jam. merasakan rasa kepuasan dalam
Penelitian ini sejalan dengan Kim aktivitas yang anak lakukan.
(2013) menyatakan bahwa penggunaan Namun, anak akan mengalami rasa
media digital memiliki efek terhadap bersalah jika anak tidak mampu
kemampuan perhatian anak seperti melampaui atau bertindak dengan
peningkatan hiperaktivitas dan benar sesuai yang anak harapkan.
kesulitan dalam berkonsentrasi serta Perasaan bersalah, cemas, dan takut
mereka juga lebih banyak merasa sedih
atau bosan dengan teman-temannya.
akan muncul ketika pikiran anak
Berbeda dengan penelitian yang merasa berbeda apa yang dilakukan
dilakukan oleh Patricia & Don Edgar dengan yang anak harapkan (Wong,
(2008) menyatakan di Australia justru Wilson, Winkelstein & Schwartz,
video game digunakan di dalam kelas 2008). Dari hasil penelitian, siswa
untuk membantu dalam proses yang berusia 3-6 tahun di TK
pembelajaran, dimana permainan Kristen Immanuel tahun ajaran
pendidikan berkualitas dikembangkan 2014-2015, perkembangan
untuk anak-anak prasekolah seperti psikososialnya dikategorikan baik
permainan bentuk, warna angka, sebanyak 58,9%, ditunjukan pada
berhitungdan membaca. Sebagai kuesioner perkembangan
contoh, permainan Nintendo Brain Age
dan Big Brain Academy dianggap
psikososial anak, dari item
sebagai hiburan yang berkualitas pernyataan: anak mampu
karena mengembangkan keterampilan berkomunikasi secara verbal dengan
berbasis matematika, logika dan latihan orang disekitarnya, baik lingkungan
visual game. rumah ataupun TK (orang tua,
Karman (2013) menunjukan bahwa teman, dan guru), sebanyak 37,9%
anak-anak usia 6 tahun ke bawah sudah responden menjawab selalu, 35,8%
terlibat dalam penggunaan media dan reponden menjawab sering, 26,3%
teknologi baru semenjak lahir. Orang responden menjawab kadang-
tua dan anggota keluarga lainnya pun kadang dan tidak ada responden
menjadi faktor pendukung dalam pola
yang menjawab tidak pernah.
pembelajaran tersebut, sehingga media
Kemudian, hasil analisis peneliti
dan teknologi baru memainkan peranan
pada penelitian ini didapatkan bahwa
penting tetapi tidak merampas kegiatan
ada pengaruh penggunaan gadget
luang mereka.
terhadap perkembangan psikososial
Sedangkan, perkembangan anak anak usia prasekolah (3-6 tahun) di TK
ditinjau dari aspek psikososial yang Kristen Immanuel tahun ajaran 2014-
dikemukakan oleh Erikson, 2015. Hampir seluruh anak
mengatakan bahwa anak dalam menggunakan gadget di dalam
perkembangannya selalu kehidupan sehari-hari mereka,
7

penggunaan gadget tersebut pada perkembangan psikososial anak usia


umumnya tidak hanya digunakan untuk prasekolah (3-6 tahun) di TK Kristen
mereka belajar namun untuk bermain Immanuel Pontianak tahun ajaran
pula. Pada saat menggunakan gadget, 2014-2015 dapat memberikan
waktu yang mereka perlukan untuk informasi dan masukan kepada perawat
bermain game lebih banyak khususnya dalam keperawatan anak
dibandingkan untuk mereka belajar dan komunitas terhadap penerapan
apalagi pada saat mereka tidak asuhan keperawatan anak serta dalam
didampingi oleh orang tua. Justru, memberikan penyuluhan ataupun
kadangkala orang tua sengaja sosialisasi kepada masyarakat tentang
memberikan gadget kepada anak pengaruh gadget terhadap
mereka agar anak tidak bermain diluar perkembangan psikososial anak
rumah dan bahkan tidak menganggu terutama usia prasekolah (3-6 tahun).
aktivitas orang tua pada saat dirumah. Perawat dapat membantu anak dan
Tentu saja hal ini akan menghambat keluarganya melalui peran perawat
proses sosialisasi anak, karena anak salah satunya sebagai konselor dan
hanya akan asik dengan gadgetnya dan edukator, dimana perawat dapat saling
lama kelamaan anak dapat merasa bertukar pikiran dan pendapat dengan
bergantung pada gadget tersebut. orang tua tentang masalah
Tetapi, berbeda halnya saat seorang perkembangan yang anak alami serta
anak menggunakan gadget dengan dapat mencari solusi yang tepat.
pengawasan orang tua dan adanya
pembagian waktu antara penggunaan KESIMPULAN
gadget dengan waktu sosialisasi anak Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan orang lain dilingkungan pembahasan mengenai Pengaruh
sekitarnya maka perkembangan Penggunaan Gadget terhadap
psikososial anak akan berkembang Perkembangan Psikososial Anak Usia
dengan baik. Ditambah lagi, jika orang Prasekolah (3-6 tahun) di TK Kristen
tua lebih banyak menyediakan aplikasi Immanuel Tahun Ajaran 2014-2015,
yang bersifat edukasi dan sesuai maka dapat disimpulkan sebagai
dengan kemampuan di usia anak berikut :
tersebut dibandingkan aplikasi game 1. Karakteristik tingkat pendidikan
yang kurang bermanfaat untuk anak. orang tua didominasi oleh
Sedangkan berbeda jika orang tua yang pendidikaan sarjana yang
kurang memperhatikan aplikasi yang berjumlah 53 orang dengan
terdapat pada gadget anaknya dan persentase 55,8%, pekerjaan
membiarkan anak bermain apapun didominasi oleh ibu rumah tangga
yang disukai tanpa memilih-milih yang berjumlah 36 orang dengan
aplikasi yang mengedukasi maupun persentase 37,9% dan jenis
tidak. Kemudian, ketika paparan kelamin anak didominasi oleh
penggunaan gadget pada anak tinggi laki-laki yang berjumlah 49 orang
dan tanpa adanya kontrol ataupun dengan persentase 51,6%.
pengawasan dari orang tua, akan 2. Paparan penggunaan gadget pada
berdampak buruk juga pada siswa di TK Kristen Immanuel
perkembangan psikososial anak. dikategorikan rendah dengan
persentase 57,9%.
IMPLIKASI KEPERAWATAN 3. Tingkat perkembangan
psikososial siswa di TK Kristen
Setelah melihat hasil penelitian Immanuel yang berusia (3-6
diatas yaitu ada pengaruh antara tahun) dikategorikan baik dengan
penggunaan gadget terhadap persentase 58,9%.
8

4. Ada pengaruh antara penggunaan sosialisasi kepada masyarakat


gadget terhadap perkembangan tentang pengaruh gadget terhadap
psikososial anak usia prasekolah perkembangan psikososial anak
(3-6 tahun). Hasil ini sesuai terutama usia prasekolah (3-6
dengan uji chi square dimana nilai tahun). Perawat dapat membantu
signifikasi yang didapat sebesar anak dan keluarganya melalui
0,005. Oleh sebab itu, karena nilai peran perawat salah satunya
p < 0,05 maka dapat disimpulkan sebagai konselor, dimana perawat
bahwa ada pengaruh antara dapat saling bertukar pikiran dan
penggunaan gadget terhadap pendapat dengan orang tua anak
perkembangan psikososial anak tentang masalah anak dan
usia prasekolah (3-6 tahun) di TK keluarganya, serta membantu
Kristen Immanuel tahun ajaran mencari alternatif pemecahannya.
2014-2015. c. Bagi Orang Tua
Dari hasil penelitian ini,
SARAN sebaiknya kepada orang tua agar
1. Saran Teoritis dapat selalu memperhatikan setiap
Bagi penelitian selanjutnya, fase perkembangan anak, terutama
diharapkan penelitian yang sama perkembangan psikososial anak
dapat dilakukan tetapi pada usia prasekolah (3-6 tahun), dan
tempat yang karakteristiknya orang tua mampu
berbeda, misalnya langsung dari mengidentifikasi pengaruh positif
rumah ke rumah atau maupun negatif terhadap
dilingkungan dengan status sosial pengaruh penerapan gadget
ekonomi yang rendah. terhadap perkembangan
2. Saran Praktis psikososial anak serta diharapkan
a. Bagi Institusi Pendidikan adanya monitoring dari orang tua
Institusi pendidikan atau yang memberikan fasilitas gadget
pihak sekolah sebaiknya terus kepada anak.
memperhatikan dan
mengidentifikasi perkembangan DAFTAR PUSTAKA
psikososial anak serta perubahan Anggrahini, S. A. (2013).
yang terjadi pada perkembangan Dinamika Komunikasi
psikososial anak ketika anak Keluarga Pengguna
berada dilingkungan pengawasan Gadget., Universitas
guru, sehingga guru dapat Islam Negeri Sunan
memberikan stimulus dalam Kalijaga, Fakultas Ilmu
bentuk kegiatan sosial pada Sosial dan Humaniora,
seluruh siswa untuk Yogyakarta, (Skripsi)
perkembangan psikososial anak Delima,R.,Arianti,N.K.,&
usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Pramudyawardani, B.
Swasta Kristen Immanuel (2015). Identifikasi
Pontianak tahun ajaran 2014- Kebutuhan Pengguna
2015. Untuk Aplikasi
b. Bagi institusi keperawatan Permainan Edukasi Bagi
Dari hasil penelitian ini, Anak Usia 4 sampai 6
perawat khususnya keperawatan Tahun. Jurnal Teknik
anak dan komunitas diharapkan Informatika dan Sistem
dalam penerapan asuhan Informasi , Vol.1, No.1.
keperawatan anak dapat Hidayat, A. A. (2009). Pengantar
memberikan penyuluhan ataupun Ilmu Keperawatan Anak
9

1. Jakarta: Salemba
Medika.
Iswidharmanjaya, D., & Agency,
B. (2014). Bila Si Kecil
Bermain Gadget.
Yogyakarta.
Karman. (2013). Riset
Penggunaan Media dan
Perkembangannya Kini .
Jurnal Studi Komunikasi
dan Media , Vol.17,
No.1.
Kim, Y. (2013). Young Children
in the Digital Age. Las
Vegas: University of
Nevada Cooperative
Extension.
Nurrachmawati. (2014). Pengaruh
Sistem Operasi Mobile
Android pada Anak Usia
Dini. Makassar:
Universitas Hasanuddin.
Patricia & Don, E. (2009).
Television, Digital
Media and Children's
Learning. Melbourne:
Wilkinson Publishing.
Rahman, U. (2009). Karakteristik
Perkembangan Anak
Usia Dini. Lentera
Pendidikan , Vol 12 :
46-57.
Supartini, Y. (2004). Buku Ajar
Konsep Dasar
Keperawatan Anak.
Jakarta: EGC.
Syahra, R. (2006). Informatika
Sosial Peluang dan
Tantangan. Bandung:
LIPI.
Wong, D., Eaton, M. H.,
Wilson, D.,
Winkelstein, M., &
Schwartz, P. (2008).
Buku Ajar
Keperawatan
Pediatrik. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai