pakaian yang sesuai dengan persyaralan. Lokasi ruang penyimpanan
steril harus jauh dari lalu lintas utama dan jendela serta pintu sesedikit
mungkin dan terisolasi (sealed)
D.Kebutuhan peralatan sterilisasi dan pemeliharaannya
Kebutuhan Peralatan Sterilisasi di sesuaikan dengan kelas dan
kebutuhan Rumah Sakit (Lampiren 2).
Mesin sterilisasi harus diperiksa dan dibersihkan setiap hari. Beberapa
contoh item yang harus dibersihkan setiap hari recording charts dan
jarum penunjuk, gaske! pintu, bagian dalam chamber dan permukaan
luar lainnya, Pembersihan mingguan dan pengawasan lainnya sesuai
dengan yang disarankan produsen mesin.
Alasan : pengawasan secara periodik dan pembersihan secara rutin
dapat menurunkan kemungkinan tidak berfungsinya mesin sterilisasi,
Kebersihan juga menurunkan risiko kontaminasi terhadap barang steril.
Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan pemeliharaan
rutin terhadap alat:
4. Untuk perbaikan rutin terhadap komponen umum dapat
dilakukan oleh pinak rumah sakit setelah mendapatkan pelatihan
dari suplier.
2. Perbaikan terhadap komponen peralatan rutin hanya dilakukan oleh
pinak yang kompeten melakukannya.
3. Stafleknisi yang terlibat dalam pemeliharaan peralatan harus dilatin
oleh lembaga berwenang atau pihak pembuat mesin sterilisasi
tersebut.
28 Pedoman Insfajasi Pusat Sterilisasi (CSSD)B. Lokasi Instalasi Pusat Sterilisasi
Lokasi instalasi pusat sterilisasi sebaiknya berdekatan dengan ruangan
pemakai alat/bahan steril terbesar di rumah sakit. Penstapan /
pemilinan lokasi yang tepat berdampak pada efisiensi kerja dan
meningkatkan pengendalian infeksi, yaitu dengan meminimumkan
risiko terjadinya kontaminasi silang serta mengurangi lalu lintas
transportasi alat steril. Untuk rumah sakit yang berukuran kecil, lokasi
pusat sterilisasi sebaiknya berada dekat / di wilayah kamar operasi
sesvai fungsinya, dan dan diupayakan lokasinya dekat dengan laundry,
¢. Pembangunan dan Persyaratan Ruang Sterilisasi
Pada prinsipnya desain ruang pusat sierilisasi terdiri dari ruang bersin
dan ruang kotor yang dibuat sedemikian rupa untuk menghindari
terjadinya kontaminasisilang dari ruang kotor ke ruang bersih. Selainitu
pembagian ruangan disesuaikan dengan alur kerja. Ruang pusat
sterilisasi dibagi atas Sruang yaitu:
4. Ruang dekontaminasi
Pada ruang ini terjadi proses penerimaan barang kotor, dekontaminasi
dan pembersihen. Ruang dekonlaminasi harus direncanakan,
dipelinara, dan dikontrol untuk mendukung efisiensi proses
dekontaminasi dan untuk melindung! pekerja dari benda-benda yang
dapat menyebabkan infeksi, racun, dan hal-hal berbahaya lainnya
Ventilasi
Udara dan partikel-partikel debu dapat membawa mikroorganisme dari
satu tempat ke tempal lainnya sehingga dapat meningkatkan bioburden
24 Pedoman (nstalasi Pusat Sterilisasi (CSSD)dan mengkentaminasi alat-alat kesehatan yang sudah
didekontaminasi, alat-alat yang siap disteriikan, dan bahkan yang
sudah disterilkan. Karenanya, sistem ventilasi harus didisain
sedemikian rupa sehingga udara di ruang dekontaminasi harus :
- Dihisap keluar atau ke sistem sirkulasi udara yang mempunyai filter.
Tekanan udara harus negatif tidak mengkontaminasi udara ruangan
lainnya
+ Pada ruang dekontaminasi tidak dianjurkan menggunakan kipas
angin
Suhu dan kelembaban
‘Suhu dan kelembaban berpengaruh pada Bioburden lingkungan dan
juga kenyamanan pekerja di ruang dekontaminasi. Suhu dan
kelembaban yang direkomendasikan adalah
- Suhu udaraantara 18°C - 22°C.
- Kelembaban udara antara 35% - 75%,
Kebersihan
Debu, serangga, dan vermin adalah pembawa mikroorganisme,
sehingga kebersihan ruang dekontaminasi sangatlah penting. Alat-alat
pemberih harus sesuai dengan bahan-bahan pembersihnya. Harus ada
peraturan tertulis mengenai prosedur pengumpulan sampah dan
transportasinya, pembuangan limbah-limbah baik yang dapat maupun
yang tidak dapat menyebabkan Infeksi dan juga yang berbahaya.
Secara umum, praktekkebersihan sebaiknya mencakup :
- Setidaknya sekali sehan dipel atau di vacum basah.
- Setidaknya sekali sehari membersinkan dan mendisinfeksi sink/
tempat mencuci, meja kerja, dan peralatan.
Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (CSSD) 25