Anda di halaman 1dari 2

Penyakit ginjal kronis atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan istilah gagal ginjal kronis (GGK)

adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Indonesia Renal Registry
mendefinisikan gagal ginjal kronis sebagai kerusakan ginjal, dapat berupa kelainan jaringan, komposisi
darah dan urine atau tes pencitraan ginjal, yang dialami lebih dari tiga bulan.

Status GGK berubah menjadi gagal ginjal tahap akhir (End-Stage Renal Disease/ESRD) ketika ginjal tidak
lagi berfungsi. Pada stadium ini biasanya telah terjadi penumpukan limbah tubuh, cairan, dan elektrolit
yang bisa membahayakan tubuh jika tanpa dilakukan penyaringan buatan (dialisis/cuci darah) atau
transplantasi ginjal.

Gagal Ginjal Kronis-Alodokter

GGK sendiri, biasanya tidak menimbulkan gejala sehingga membuat pengidap penyakit ini biasanya tidak
menyadari gejalanya hingga mencapai stadium lanjut. GGK biasanya terdeteksi pada stadium dini ketika
dilakukan pemeriksaan darah atau urine.

GGK stadium lanjut umumnya mengalami gejala: sesak napas, mual, kelelahan, mengalami
pembengkakan pergelangan kaki, kaki, atau tangan karena terjadi penumpukan cairan pada sirkulasi
tubuh, sesak napas, serta munculnya darah dalam urin.

Pemeriksaan darah dan urin secara teratur setiap tahun sangat disarankan bagi orang-orang yang
berisiko tinggi mengidap penyakit ginjal kronis. Anda termasuk berisiko tinggi, antara lain jika memiliki
tekanan darah tinggi, mengidap diabetes, dan memiliki riwayat keluarga pengidap penyakit ginjal kronis.

Fungsi Ginjal dan Penyebab Gagal Ginjal Kronis

Ginjal terletak di bawah tulang rusuk. Bentuknya menyerupai sepasang kacang di kedua sisi tubuh.

Ginjal berfungsi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah sebelum dibuang melalui cairan
urine. Ginjal juga memiliki berbagai fungsi lain yang tidak kalah penting, yaitu:
Mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sehingga membantu jantung dan otot agar bekerja dengan
baik.

Membantu mengatur tekanan darah.

Memproduksi zat sejenis vitamin D yang menjaga kesehatan tulang.

Memproduksi hormon glikoprotein disebut erythropoietin yang membantu merangsang produksi sel-sel
darah merah.

Beberapa kondisi seperti diabetes dan tekanan darah tinggi menjadi beberapa penyebab terjadinya gagal
ginjal kronis. Dalam jangka panjang, kondisi-kondisi ini menyebabkan kerusakan pada ginjal sehingga
fungsi ginjal menurun.

Pengidap Penyakit Gagal Ginjal Kronis di Indonesia

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 oleh Kementrian Kesehatan RI, sebanyak 0.2% dari
total jumlah penduduk Indonesia mengalami kondisi ini. Provinsi Sulawesi Tengah merupakan daerah
dengan angka tertinggi yaitu, 0.5% dari total jumlah penduduk di provinsi tersebut.

Dari data 7th Report of Indonesian Renal Registry tahun 2014, pasien gagal ginjal yang melakukan cuci
darah paling banyak disebabkan karena hipertensi (37%). Diikuti diabetes (27%), dan kelainan bawaan
(10%).

Anda mungkin juga menyukai