Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMK NEGERI 1 GAMBUT
Program Studi Teknik Otomotif, Teknik Bangunan Dan Teknik Informatika
Jl. A.Yani Km 15.200 Fax/Telp. (0511) 4220255 Kec. Gambut Kab. Banjar Kodepos 70652

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Negeri 1 Gambut


Mata Pelajaran : Administrasi Sistem Jaringan
Materi Pokok : Konfigurasi DHCP Server
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan ( 12 x 45 Menit)
1) Kompetensi Inti :
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Jaringan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
KI 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Komputer dan Jaringan. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
2) Kompetensi Dasar
3.2 Mengevaluasi DHCP Server
4.2 Mengkonfigurasi DHCP Server

3) Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1 Menjelaskan konsep DHCP Server


3.1.2 Menentukan cara konfigurasi DHCP
4.1.1 Melakukan konfigurasi DHCP Server
4.1.2 Menguji hasil konfigurasi DHCP Server
4) Tujuan Pembelajaran
Melalui tahapan pembelajaran model pembelajaran Problem Based Learning, dengan metode
observasi ,diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi, peserta didik mampu :
1. Menggambarkan rangkaian kelistrikan sistem penerangan pada sepeda motor dengan
mandiri dan percaya diri
2. Mengemukakan cara kerja sistem penerangan pada sepeda motor dengan berani dan
percaya diri
3. Mengidentifikasi kerusakan sistem penerangan pada sepeda motor dengan komunikatiuf
dan rasa ingin tau
4. Memperbaiki kerusakan sistem penerangan pada sepeda motor dengan bertanggung jawab
dan peduli lingkungan

5) Materi Pelajaran ( terlampir)


Merawat Berkala Sistem Penerangan

6) Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Presentasi
3. Demonstrasi

7) Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Media Orang (Guru), Media Teks (Buku), Media Manipulatif (Simulasi)
Media Elektronik (Presentasi, Internet)
2. Alat/bahan : Laptop, LCD Proyektor, Peralatan Gambar, Multimeter Digital, Kunci
kombinasi, Obeng, Majun, Simulasi sistem penerangan, Unit Sepeda Motor.
3. Sumber Belajar:

a. Agus Wahyudi. 2013. Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor. Jakarta:


Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.
b. Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. 2005. Sistem pengisian dan penerangan.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
c. Buku Pedoman Raparasi. Jakarta : PT Astra Honda Motor.
d. Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 2. Jakarta : PT Astra Honda Motor.

8) Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini menggunakan Model Pembelajaran
Discovery Based learning, sebagai berikut
Pertemuan Pertama (1)
Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan
1. Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam (Penumbuhan karakter 10 Menit
budaya sekolah tentang disiplin dan religius)
2. Guru mengintruksikan kepada siswa untuk memperhatikan kebersihan kelas
sebelum pembelajaran dimulai (Penumbuhan karakter peduli lingkungan).
3. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar
4. Guru Meminta Ketua kelas untuk memimpin doa saat pembelajaran akan
dimulai, Secara bersama bertadarus al-Qur’an ( membaca surah pendek)
(Penumbuhan karakter religius).
5. Guru melaksanakan Apersepsi dan motivasi
6. Guru memeriksa kehadiran siswa (penumbuhan karakter disiplin sebagai budaya
sekolah)
Guru melakukan literasi ( 5 menit )
2. Kegiatan Inti
Tahap 1 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, 30 Menit
Orientasikan siswa pada 2. Siswa memperhatikan tujuan yang harus
masalah aktual dan otentik dikuasai, (Penumbuhan karakter gemar
membaca sebagai penanaman sikap
membiasakan diri menyediakan waktu untuk
membaca)
3. Guru menyiapkan dan memotivasi siswa
untuk terlibat aktif dalam pemecahan
masalah. (Penumbuhan karakter rasa ingin
tahu untuk mewujudkan Sikap dan tindakan
yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam)
4. Guru mendiskusikan rubric asesmen yang
akan digunakan dalam menilai kegiatan/hasil
karya siswa (Penumbuhan karakter rasa ingin
tahu)
5. Siswa menerima dan memahami masalah
yang dipresentasikan guru, (Penumbuhan
karakter rasa ingin tahu)
6. Siswa berada dalam kelompoknya sampai
semua jelas terhadap penyelesaiannya.
Tahap 2: 1. Guru membantu siswa mendefinisikan 30 Menit
Mengorganisasikan siswa gambar rangkaian dan cara kerja system
untuk belajar penerangan.
2. Siswa memperhatikan pengantar system
penerangan dan dilanjutkan bertanya.
(Penumbuhan karakter berani bertanya
dengan rasa ingin tau yang tinggi)
3. Guru mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan mengidentifikasi dan
memperbaiki kerusakan pada system
penerangan sepeda motor. (Penumbuhan
karakter gemar membaca sebagai penanaman
sikap membiasakan diri menyediakan waktu
untuk membaca)
4. Siswa membatasi permasalahan yang akan
dikaji yaitu pada mengidentifikasi kerusakan
dan memperbaiki kerusakan system
penerangan.
Tahap 3: 1. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan 95 Menit
Membimbing penyelidikan informasi yang sesuai, melaksanakan
individu maupun kelompok eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah. (Penumbuhan
karakter jujur menanamkan sikap berani
menyatakan kebenaran)
2. Siswa melakukan inkuiri, investigasi, dan
bertanya untuk mendapatkan jawaban atas
permasalahan yang dihadapi. (Penumbuhan
karakter jujur menanamkan sikap berani
menyatakan kebenaran)
2. Penutup
Guru menutup pembelajaran dengan; 15 Menit
1. Menanyakan kepada peserta didik apakah sudah memahami materi
(Penumbuhan karakter jujur dan percaya diri, menanamkan sikap berani
mengemukakan pendapat )
2. Guru bersama Peserta didik membuat simpulan
3. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan refleksi
(Penumbuhan karakter jujur dan demokratis dan bertanggungjawab,
menanamkan sikap berani mengungkapkan sesuatu )
4. Sebagai umpan balik pembelajaran, peserta didik ditugaskan untuk menjawab
tugas mandiri
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah
SWT, Tuhan YME , dan siswa bersalaman ((Penumbuhan karakter budaya
sekolah tentang disiplin dan religius)

Pertemuan Kedua-Ketiga (2-3)


Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan
1. Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam (Penumbuhan karakter 10 Menit
budaya sekolah tentang disiplin dan religius)
2. Guru mengintruksikan kepada siswa untuk memperhatikan kebersihan kelas
sebelum pembelajaran dimulai (Penumbuhan karakter peduli lingkungan).
3. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar
4. Guru Meminta Ketua kelas untuk memimpin doa saat pembelajaran akan
dimulai, Secara bersama bertadarus al-Qur’an ( membaca surah pendek)
(Penumbuhan karakter religius).
5. Guru melaksanakan Apersepsi dan motivasi
6. Guru memeriksa kehadiran siswa (penumbuhan karakter disiplin sebagai budaya
sekolah)
Guru melakukan literasi ( 5 menit )
2. Kegiatan Inti
Tahap 4: 1. Guru membantu siswa dalam merencanakan 70 Menit
Mengembangkan dan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
menyajikan hasil karya laporan, video, dan model dan membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya. (Penumbuhan karakter toleransi
dan demokratis, menanamkan sikap
menghargai pendapat orang lain)
2. Siswa menyusun laporan dalam kelompok
dan menyajikannya dalam diskusi kelas
Tahap 5: 1. Guru membantu siswa untuk melakukan 85 Menit
Menganalisis dan efleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mengevaluasi proses mereka dan proses-proses yang mereka
pemecahan masalah gunakan
2. Siswa mengikuti tes dan menyerahkan tugas-
tugas sebagai bahan evaluasi proses belajar.
(Penumbuhan karakter bertanggung jawab
dan percaya diri, menanamkan sikap berani
mengemukakan pendapat dan peduli
terhadap lingkungan)
2. Penutup
Guru menutup pembelajaran dengan; 15 Menit
1. Menanyakan kepada peserta didik apakah sudah memahami materi
(Penumbuhan karakter jujur dan percaya diri, menanamkan sikap berani
mengemukakan pendapat )
2. Guru bersama Peserta didik membuat simpulan
3. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan refleksi
(Penumbuhan karakter jujur dan demokratis dan bertanggungjawab,
menanamkan sikap berani mengungkapkan sesuatu )
4. Sebagai umpan balik pembelajaran, peserta didik ditugaskan untuk menjawab
tugas mandiri
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah
SWT, Tuhan YME , dan siswa bersalaman ((Penumbuhan karakter budaya
sekolah tentang disiplin dan religius)
9) Penilaian
1. Teknik penilaian
Bentuk Instrumen : Uraian dan Pilihan Ganda
Jenis Penilaian : a. Tes Tertulis
b. Non tes ( Tugas kelompok / Individu )
c. Presentasi
d. Praktikum
2. Analisis Hasil Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Pengetahuan Kemampuan siswa Pada saat presentasi,
a. Menggambarkan rangkaian dalam menjelaskan pendalaman materi
kelistrikan sistem penerangan materi yang dan diskusi
pada sepeda motor dikuasasinya di
b. Mengemukakan cara kerja depan kelas
sistem penerangan pada sepeda kuis dan tes
motor

2. Keterampilan Kemampuan siswa Ujian Praktik di


a. Mengidentifikasi kerusakan dalam berkomunikasi depan guru dan
sistem penerangan pada sepeda secara lisan dan penyelesaian tugas
motor mempergunakan
b. Memperbaiki kerusakan sistem peralatan
penerangan pada sepeda motor

3. Instrumen Penilaian
No Bentuk
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Soal Soal
1 3.1 Memahami Gambar 3.1.1 Menggambarkan 1, 2, PG dan
prinsip kerja rangkaian rangkaian 3, 9 Esai
Sistem sistem kelistrikan sistem
Penerangan penerangan penerangan pada
sepeda motor
Prinsip kerja 3.1.2 Mengemukakan 4, 5, PG dan
sistem cara kerja sistem 10 Esai
penerangan penerangan pada
sepeda motor
2 4.1 Merawat berkala Diagnosa 4.1.1 Mengidentifikasi 6, 11 PG dan
Sistem kerusakan kerusakan sistem Esai
Penerangan sistem penerangan pada
penerangan sepeda motor
Perbaikan 4.1.2 Memperbaiki 7, 8, PG dan
kerusakan kerusakan sistem 12, Esai
sistem penerangan pada 13
penerangan sepeda motor
Lembar Penilaian
INSTRUMEN TES TULIS
Jawablah Pertanyaan dibawah ini

Skema (diagram kelistrikan) sistem pengisian dan penerangan sepeda motor dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

1. Dari gambar kelistrikan di atas, terdapat 2 (dua) komponen yang menghasilkan listrik, yaitu Baterai dan
Alternator. Menurut anda perbedaan Baterai dan Alternator adalah sebagai berikut, kecuali!

Baterai Alternator Uraian


a. Konstan Berubah-ubah sesuai putaran Tegangan

b. Bolak-balik Searah Jenis arus


c. Reaksi kimia  Listrik Energi gerak  Listrik Konversi energi
d. Praktis Rumit Komponen
e. Dapat menyimpan arus Tidak dapat menyimpan arus Penyimpanan
listrik listrik
2. Pak Hendra mendapat bantuan unit sepeda motor dari Dinas Keuangan Daerah. Setelah
sepeda motor sampai di bengkel, pak hendra membongkar tebeng-tebeng untuk
memastikan kabel body dalam keadaan baik akan tetapi ditemukan bahwa kabel yang
berwarna Br/W putus. Menurut anda komponen lampu manakah yang tidak hidup?
a. Lampu posisi kanan 12V 1.7W
b. Lampu penerangan instrument 12V 1.7W X 2
c. Lampu posisi kiri 12V 3.4W
d. Lampu depan 12V 25/25W
e. Lampu belakang 12V 5W
3. Sepeda motor pak Helmi tiba-tiba lampu belakang padam. Beliau melakukan
pemeriksaan pada rangkaian kelistrikan khususnya system pengisian dan system
penerangan. Hasil pemeriksaan arus listrik sampai ke saklar lampu penerangan namun
lampu belakang tidak hidup. Menurut anda, komponen manakah yang bermasalah?
a. Baterai 12V5Ah
b. Alternator
c. Kabel Bu putus
d. Kabel Y putus
e. Kaber Br putus
4. Jelaskan fungsi sistem penerangan pada sepeda motor?
a. Sebagai penerangan utama sepeda motor pada saat beroperasi pada keadaan jalan
yang gelap (terutama pada malam hari).
b. Sebagai penyetabil tegangan pada system penerangan dan penyearah arus listrik
dari Alternator ke Baterai.
c. Sebagai pemberi isyarat berupa bunyi yang akan didengar oleh pengemudi lain
atau pun pejalan kaki.
d. Sebagai system yang mengatur waktu yang tepat untuk menyalahkan busi dan
memperbesar percikan api di busi.
e. Sebagai system yang mengatur campuran bahan bakan dan udara supaya
memiliki perbandingan yang mendekati 1:14,7.
5. Pak Andri bermaksud membeli sebuah sepeda motor Honda. Beliau datang ke Dealer
Manggala bertemu dengan Bp. Hamdani Ahmad. Bp. Hamdani menjelaskan keunggulan-
keunggulan produknya. Bp. Andri menginginkan lampu penerangan dapat dioperasikan
walaupun motor dalam kondisi dimatikan serta nyala lampu terang dan stabil, tidak
tergantung kepada putaran motor (rpm). Menurut anda, Bp. Andri sebaiknya memilih
sepeda motor dengan system penerangan tipe?
a. Sistem Penerangan Tipe AC
b. Sistem Penerangan Tipe BC
c. Sistem Penerangan Tipe DC
d. Sistem Penerangan Tipe CC
e. Sistem Penerangan Tipe EC
6. Di bengkel TBSM, Pak Andri menemukan sebuah Alternator bekas. Beliau memeriksa
Alternator tersebut, hasil pemeriksaan tahanan/kontinuitas kumparan stator alternator
menggunakan Ohm meter adalah sebagai berikut:

Hubungan ke Massa (Kabel Hijau)


No Warna Kabel
Hasil Pengukuran Standar
1 Kabel massa (Hijau) Ada kontinuitas Ada kontinuitas
0,2 – 2 Ω
2 Kabel kump. pengisian (Putih) ∞ Ω (20˚C/68˚F)

0,1 – 1,5 Ω
3 Kabel kump. penerangan (Kuning) 1,2 Ω (20˚C/68˚F)

Berdasarkan table di atas, maka dapat disimpulkan kalau alternator tersebut dipasang
dikendaraan akan mengakibatkan?
a. Baterai tidak terisi dengan baik
b. Baterai terisi dengan baik
c. Lampu tidak hidup
d. Lampu menyalah terang dan putus
e. Fuse terbakar
7. Bu khaina datang ke bengkel dan mengeluh tentang lampu penerangan sepeda motornya.
Bola lampu depan beliau tidak menyala bahkan bola lampu sering terbakar pada saat
mesin dihidupkan padahal bola lampu baru saja diganti. Menurut anda komponen yang
rusak adalah sebagai berikut, kecuali…
a. Saklar lampu dan/atau lampu jauh rusak
b. Kumparan penerangan alternator rusak
c. Regulator/rectifier rusak
d. Konektor tidak terhubung dengan baik atau longgar
e. Fuse putus
8. Sepeda motor Bp. Sasi mengalami masalah, arah sinar lampu depan tidak berpindah
ketika saklar lampu jauh ditekan padahal saat lampu dekat nyala lampu normal. Beliau
pun memeriksa system kelistrikan sepeda motornya. Hasil pemeriksaan ternyata bola
lampu dalam keadaan baik serta konektor terhubung dengan baik dan tidak longgar.
Menurut anda, komponen manakan yang rusak?
a. Alternator rusak
b. Saklar lampu jauh rusak
c. Baterai drop
d. Fuse putus
e. Saklar lampu tanda belok rusak

Soal Uraian

9. Gambarkan rangkaian kelistrikan sistem penerangan dengan benar!


10. Jelaskan cara kerja sistem penerangan pada sepeda motor?
11. Sebutkan kerusakan-kerusakan yang muncul pada sistem penerangan?
12. Bagaimana cara memperbaiki kerusakan pada sistem penerangan?
13. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dapal merawat system penerangan?

No Soal Bentuk Skor (1-10) Bobot


1 Pilihan Ganda 5
2 Pilihan Ganda 5
3 Pilihan Ganda 5 LEMBAR OBSERVASI
4 Pilihan Ganda 5 Mata Pelajaran :
5 Pilihan Ganda 5 Pemeliharaan Sistem Penerangan
6 Pilihan Ganda 5 Pada Sepeda Motor
7 Pilihan Ganda 5 Kelas/Program : XI/ Teknik
8 Pilihan Ganda 5 dan Bisnis Sepeda Motor
9 Esai 12 Kompetensi : Memahami
10 Esai 12
prinsip kerja Sistem Penerangan
11 Esai 12
No
12 Nama Siswa
Esai Observasi12 Jml Nilai Kode
13 Esai 12 Skor Nilai
Total 100
Akt Disk Kerjs
m
1
2
3
4
5

Rubrik lembar pengamatan observasi dapat disusun sebagai berikut:


Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi, dapat
bekerja sama dengan teman sekelompok.
Baik (B) 3 Sering aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi, dapat
bekerja sama dengan teman sekelompok.
Cukup (C) 2 Kadang-kadang aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi,
dapat bekerja sama dengan teman sekelompok.
Kurang (K) 1 Tidak pernah aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi, dapat
bekerja sama dengan teman sekelompok.

Keterangan:
1) Skor maksimal = Jumlah sikap yang dinilai x jumlah kriteria
2) Skor sikap = Jumlah skor : jumlah sikap yang dinilai
Skor sikap ditulis dengan dua desimal. Rentang skor sikap: 1.00 – 4.00
3) Kode nilai/Predikat:
3.25 - 4.00 = SB (Sangat baik)
2.50 – 3.24 = B (Baik)
1.75 – 2.49 = C (Cukup)
1.00 – 1.74 = K (Kurang)

LEMBAR KINERJA PRESENTASI


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sistem Penerangan Pada Sepeda Motor
Kelas/Program : XI/ Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
Kompetensi : Memahami prinsip kerja Sistem Penerangan
No Nama Siswa Observasi Jml Nilai Kode
Skor Nilai
Persentasi Visual Isi
1
2
3
4
5

Rubrik lembar pengamatan observasi dapat disusun sebagai berikut:


Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Tampilan persentasi, visual dan isi sangat menarik
Baik (B) 3 Tampilan persentasi, visual dan isi sedikit menarik
Cukup (C) 2 Tampilan persentasi, visual dan isi cukup menarik
Kurang (K) 1 Tampilan persentasi, visual dan isi kurang menarik
Keterangan:
1. Skor maksimal = Jumlah sikap yang dinilai x jumlah kriteria
2. Skor sikap = Jumlah skor : jumlah sikap yang dinilai
Skor sikap ditulis dengan dua desimal. Rentang skor sikap: 1.00 – 4.00
3. Kode nilai/Predikat:
3.25 - 4.00 = SB (Sangat baik)
2.50 – 3.24 = B (Baik)
1.75 – 2.49 = C (Cukup)
1.00 – 1.74 = K (Kurang)

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sistem Penerangan Pada Sepeda Motor
Kelas/Program : XI/ Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
Semester :I
Tahun Ajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan : 2x45 menit
Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan
yang berkaitan dengan Merawat berkala Sistem Penerangan
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat mengidentifikasi kerusakan sistem
penerangan pada sepeda motor dan memperbaiki kerusakan sistem penerangan pada
sepeda motor
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mengidentifikasi kerusakan sistem
penerangan pada sepeda motor dan memperbaiki kerusakan sistem penerangan pada
sepeda motor
3. Sangat terampill, jika menunjukkan adanya usaha untuk mengidentifikasi kerusakan sistem
penerangan pada sepeda motor dan memperbaiki kerusakan sistem penerangan pada sepeda motor
Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan
No Nama Siswa
strategi pemecahan masalah
KT T ST
1
2
3
4
5
Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil

Mengetahui Gambut,..................20....
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
TAJUDDIN,S.Pd ANDRI HERMAWAN, S.Pd.T
NIP.19700601 199802 1 003 NIP. 19850407 201402 1 001

Lampiran
A. Menggambarkan rangkaian kelistrikan sistem penerangan pada sepeda motor
Sistem pengisian dan penerangan dalam sepeda motor merupakan sistem kelistrikan yang
saling berkaitan. Skema (diagram kelistrikan) sistem pengisian dan penerangan sepeda motor
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Rangkaian penerangan

B. Mengemukakan cara kerja sistem penerangan pada sepeda motor


Sistem penerangan berfungsi sebagai penerangan utama sepeda motor pada saat beroperasi
pada keadaan jalan yang gelap (terutama pada malam hari).
Sistem Penerangan Sepeda Motor dibagi 2 :
1. Sistem Penerangan Tipe AC
Sumber tegangan didapat dari alternator, sehingga arus yang digunakan merupakan arus
bolak-balik (AC). Sistem penerangan tipe AC banyak digunakan pada kendaraan tipe
Cub. Sistem penerangan tipe AC mempunyai kelemahan dimana untuk mengoperasikan
lampu harus menyalakan motor terlebih dahulu, disamping itu nyala lampu tidak stabil,
sangat tergantung kepada naik-turunnya putaran motor (rpm).
2. Sistem Penerangan Tipe DC
Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai (yang disuplay oleh sistem pengisian),
sehingga arus yang digunakan merupakan arus searah (DC). Keuntungan sistem
penerangan tipe DC :
i) Lampu penerangan dapat dioperasikan walaupun motor dalam kondisi dimatikan
ii) Nyala lampu terang dan stabil, tidak tergantung kepada putaran motor (rpm)
C. Mengidentifikasi kerusakan sistem penerangan pada sepeda motor
a) Pemeriksaan alternator (kumparan pembangkit/stator dan magnet/rotor)
i) Pemeriksaan tahanan kumparan pembangkit/stator
Pemeriksaan dapat dilakukan dalam keadaan stator tetap terpasang. Pemeriksaan
dilakukan melalui konektor terminal alternator (atau dapat pula pada konektor
rectifier/regulator), dengan menggunakan ohm meter.

Gambar 2. Komponen pengisian


Hasil pemeriksaan tahanan/kontinuitas kumparan stator alternator menggunakan
Ohm meter :
Warna Kabel Hubungan ke Massa (Kabel Hijau)
Kabel massa (Hijau) Ada kontinuitas
Kabel kump. pengisian (Putih) 0,2 – 2 H (20˚C/68˚F)
Kabel kump. penerangan (Kuning) 0,1 – 1,5 H (20˚C/68˚F)
* Spesifikasi Sepeda Motor Honda
Gambar 3. Pemeriksaan Kumparan Stator Alternator
ii) Pemeriksaan magnet/rotor secara visual (keretakan, kotoran, kondisi pasak/spie pada
poros engkol).

Gambar 4. Pemeriksaan Rotor Alternator


b) Pemeriksaan dan perawatan baterai,
i) Memeriksa jumlah cairan baterai (baterai tipe basah). Permukaan cairan baterai harus
berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila cairan baterai berkurang,
tambahkan air suling sampai batas atas tinggi permukaan yang diperbolehkan.
ii) Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan baterai ideal adalah 1,260.
Apabila kurang, maka baterai perlu diestrum (charged), sedangkan apabila berat jenis
cairan baterai berlebihan maka tambahkan air suling sampai mencapai berat jenis
ideal.
iii) Pemeriksaan pipa/slang ventilasi baterai. Perhatikan kerusakan pipa/slang ventilasi
dari kebocoran, tersumbat maupun kesalahan letak/jalur pemasangannya.
c) Pemeriksaan regulator (rectifier), dengan cara mengukur tahanan/kontinuitas antar
terminal menggunakan ohm meter.
d) Pemeriksaan kebocoran arus listrik. Kunci kontak posisi OFF,
kemudian pasangkan Amper meter seperti pada gambar. Kebocoran arus yang diijinkan
maksimal 1 mA.

Gambar 5. Pemeriksaan Kebocoran Arus Listrik


e) Pemeriksaan tegangan pengisian yang diatur. Motor dalam kondisi hidup, dan baterai
dalam kondisi terisi penuh. Pasangkan Volt meter dan Amper meter, kemudian lakukan
pengukuran.
Tegangan pengisian yang diatur : 14,0 – 16,0 V pada 5000 rpm
(Arus : 0,5 A – 5 A).

Gambar 6. Pemeriksaan Tegangan Pengisian Yang Diatur


f) Pemeriksaan tegangan yang diatur untuk lampu kepala (system penerangan tipe AC)
Tegangan penerangan yang diatur : 10,5 – 14,5 V pada 5000 rpm.
Gambar 7. Pemeriksaan Tegangan Penerangan
g) Memeriksa hubungan terminal saklar lampu penerangan dan saklar dim pada tiap posisi
kerjanya menggunakan Ohm meter.

Gambar 8. Pemeriksaan Saklar Lampu Penerangan dan Saklar Dim


h) Pengantian bola lampu penerangan
i) Lepaskan tutup/batok lampu depan
ii) Lepaskan tutup debu bola lampu depan, dorong soket bola lampu dan putar
berlawanan arah jarum jam dan lepaskan soket.
iii) Lepaskan bola lampu depan.
iv) Pasang bola lampu baru dengan mentepatkan tonjolannya dengan alur pada unit
lampu depan.
v) Pasang soket bola lampu dan tutup soket bola lampu dengan tanda “TOP”
menghadap ke atas.

D. Memperbaiki kerusakan sistem penerangan pada sepeda motor


a) Tidak ada arus listrik – Kunci kontak dalam keadaan hidup :
i) Baterai mati, disebabkan oleh :
(1) Baterai tidak terisi
(2) Elektrolit baterai kering/menguap
(3) Kerusakan pada sistem pengisian
ii) Kabel baterai lepas/putus
iii) Sekering utama putus
b) Tenaga listrik lemah – Kunci kontak dalam keadaan hidup :
i) Baterai lemah, karena :
(1) Elektrolit baterai kurang/Tinggi permukaan elektrolit rendah
(2) Muatan baterai bekurang
(3) Kerusakan pada sistem pengisian
ii) Kabel baterai longgar/kendor
c) Tenaga listrik kadang-kadang ada/tidak ada :
i) Hubungan kabel baterai longgar/kendor
ii) Hubungan kabel sistem pengisian longgar/kendor
iii) Ada hubungan singkat pada sistem penerangan
d) Tenaga listrik lemah – Mesin dalam keadaan hidup :
i) Baterai tidak terisi penuh, karena :
(1) Elektrolit baterai kurang
(2) Ada satu atau lebih dari sel baterai yang rusak/mati
ii) Kerusakan pada sistem pengisian
e) Pengisian baterai berlebihan
i) Ada rangkaian terbuka atau hubungan singkat pada kabel massa regulator/rectifier.
ii) Ada kelonggaran/kontak yang kurang baik pada kabel massa regulator/rectifier.
iii) Regulator/rectifier rusak.
f) Lampu depan tidak menyala atau bola lampu sering terbakar pada saat mesin dihidupkan
i) Saklar lampu dan/atau lampu jauh rusak
ii) Bola lampu rusak
iii) Kumparan penerangan alternator rusak
iv) Regulator/rectifier rusak
v) Konektor tidak terhubung dengan baik atau longgar.
g) Arah sinar lampu depan tidak berpindah ketika saklar lampu jauh ditekan
i) Bola lampu terbakar
ii) Saklar lampu jauh rusak
iii) Konektor tidak terhubung dengan baik atau longgar.

Anda mungkin juga menyukai