Tugas Bu Era
Tugas Bu Era
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Keluarga Berencana adalah program untuk membantu keluarga termasuk
individu merancanakan kehidupan berkeluarganya dengan baik sehingga dapat mencapai
keluarga yang berkualitas, keluarga yang berkualitas dapat menghasilkan generasi yang
berkualitas. Gerakan KB nasional bertujuan memwujudkan keluarga kecil bahagia
sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui
pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia ( BKBPP,2009).
Visi dan misi program kb tahun 2010 telah di refitalisasi dalam rangka untuk lebih
mendukung oencapaian hasil yang optimal. Visi program kb sekarang ini adalah “
keluarga berkualitas 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera,
sehat , meju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan,
berjanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa. Sedangkan
misi program kb adalah memberdayakan masyarakat untuk membanggun keluarga kecil
berkualitas kecuali menggalang kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian
dan ketahanan keluarga, meningkatkan kualitas pelayanan kb dan kesehatan reproduksi,
meningkatkan promosi, perlindungan dan upaya mewudujkan hak-hak reproduksi,
meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan kesetaraan dan
keadilan gander melalui program berencana,dan mempersiapkan sumber dayamanusia
berkualitas sejak pembuahan dalam kandungan sampai dengan lanjut usia
“( saifuddin,2010)”.
Data yang diperoleh badan kependudukan dan keluarga berencana nasional
tahun2012 peserta kb baru menurut kontrasepsi yaitu sebanyak 9.581.469 aseptor terdiri
dari aseptor kb IUD sebanyak 627.980 aseptor (6,55%), MOW sebanyak 115.018 aseptor
(1,20%). MOP sebanyak 25.619 aseptor (0,27%), KONDOM sebanyak 67.103 aseptor
(6,17%), IMPLAN sebanyak 126.377 aseptor (11,63%), SUNTIK sebanyak 594.283
aseptor (54,67%), dan kontrasepsi PIL sebanyak 193.884 aseptor (17,83%) (kemenkes
RI,2012).
Salah satu medote keluarga berencana yaitu dengan medis operatif wanita
(MOW) atau kontrasepsi mantap (KONTAP) wanita atau sterilisasi makin diterima
masyarakat. Perkembangan waktu yang makin tinggi pengertian masyarakat yang
membuat MOW menjadi salah satu menjadi pilihan masyarakat sebagai metode kb yang
bersifat menetap ( manuaba,2008).
Medis operatif wanita ( MOW ) atau kontrasepdi mantap atau (kontap) wanita
adalah suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan tindakan
mengikat atau memotong pada saluran tuba, dengan demikian ovum yang matang tidak
akan bertemu dengan sperma karna adanya hambatan pada tuba ( suratun
mustakim,2008).
Medisoperatif wanita (MOW) atau kontrasepsi mantap (kontap) wanita sangat
efektif tetapi kemungkinan terjadi kehamilan tetap ada baik dalam lahir maupun di luar
Rahim atau kehamilan ektopik, sehingga petugas klinik harus mengtahui gejala gejala
tersebut
( saifuddin,2010).
Data yang diperoleh di bpm Khadijah bidan Khadijah Surakarta data bulan januari
– September 2013 didapatkan sebanyak 375 aseptor yang terdiri dari 1 aseptor (0,3%).
Kb kondoom, kb pil, sebanyak 6 aseptor ( 1,6%), kb suntik sebanyak 45 aseptor (12%),
kb implan sebanyak 3 aseptor (0,8%), kb iud sebanyak 315 aseptor (84%) dan kb mow
sebanyak 6 aseptor (1,6%).
Berdasarkan uraian bahwa kontrasepsi MOW merupakan tindakan pembedahan
dan calon aseptor harus mengetahui bahwa MOW merupakan pilihan terakhir bila dengan
montasepsi lain tidak cocok , maka penilisan tertarik untuk melakukan studi kasus
dengan judul “ asuhan kebidanan keluarga berencana pada ny.p dengan kb MOW di bpm
Khadijah “
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas perumusan masalah dalam
studi
Kasus ini adalah “ bagaimana asuhan kebidanan keluarga berencana pada ny.p dengan kb
MOW
Di bpm Khadijah bidan Khadijah dengan menggunakan metode SOAP”
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ny.p P4 A0 AH4 aseptor kb MOW di
bpm Khadijah bidan Khadijah dengan menggunakan metode SOAP.
2. Tujuan khusus
a. Penulisan mampu
1) Melakukan pengkajian yang meliputi keluhan, data subjektif dan
objektif pada ny.p P4 A0 AH4 aseptor kb MOW.
2) Menginterprestasi data yang meliputi diaknosa kebidana , masalah dan
kebutuhan pada ny.p P4 A0 AH4 aseptor kb MOW.
3) Menentukan diagnose potensial yang timbul pada ny.p P4 A0 AH4
aseptor kb MOW.
4) Mengidentifikasi penanganan segera pada ny.p P4 A0 AH4 aseptor kb
MOW.
5) Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan pada ny.p P4 A0
AH4 aseptor kb MOW.
6) Melaksanakan rencana tindakan yang telah di susun pada ny.p P4 A0
AH4 aseptor kb MOW.
BAB II
TINJAUAN TEORI
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis laporan tugas akhir ini adalah laporan tugas akhir dengan metode
komprehensif yaitu suatu penelitian yang bersifat luas, lengkap dan meliputi seluruh
aspek atau ruang lingkup yang luas. Laporan tugas akhir adalah hasil tertulis dari
pelaksanaan suatu penelitian, yang dibuat untuk pemecahan masalah tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang tersebut (Soedjono, 1992).
Laporantugas akhirs ini akan menggambarkan asuhan kebidanan pada akseptor KB
MOW dengan riwayat benjolan payudara.
Lokasi yaitu tempat pengambilan studi kasus (Budiarto, 2004). Studi kasus ini
dilakukan di BPM Khadijah Palembang.
Subyek adalah orang yang dijadikan subjek untuk dilakukan studi kasus
(Notoadmojdo, 2010). Subyek studi kasus ini adalah Ny. “P” P4 A0 Ah4 akseptor KB
MOW dengan riwayat benjolan payudara.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya atau
objek penelitian oelh peniliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2012). Data primer
dalam studi kasus ini adalah data saat melakukan asuhan kebidanan keluarga berencana
MOW dengan riwayat benjolan payudara.
1. Inspeksi
2. Palpasi
Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indra peraba tangan dan
jari-jari adalah suatu instrumen yang sensitif dan digunakan untuk mengumpulkan
data tentang temperatur, turgor, bentuk kelembaban, vibrasi dan ukuran.
3. Perkusi
Perkusi adalah suatu pemeriksaandengan jalan mengetuk atau
membandingkan kiri-kanan setiap daerah permukaan tubuh dengan tujuan
menghasilkan suara. Pada kasus akseptor KB MOW dengan riwayat benjolan
payudara tidak dilakukan perkusi.
4. Auskultasi
b. Wawancara
c. Observasi
Observasi yaitu suatu prosedur yang terencana meliputi : melihat dan
mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan
masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus observasi post operasi,
yaitu Observasi Nadi, Tekanan Darah, Suhu dan Pernafasan tiap 15 menit
pertama, tiap 30 menit pada akseptor KB (Saifuddin, 2010).
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian ( Riwidikdo, 2012). Data yang diperoleh dengan cara mempelajari
status/dokumetasi pasien dan studi kepustakaan.
a. Data Dokumentasi
Data dokumentasi adalah bentuk informasi yang berhubungan dengan
dokumen (Notoatmodjo, 2010). Dalam kasus ini dokumentasi dilakukan dengan
mengumpulkan data yang diambil dari catatan rekam medik di BPM Khadijah
Palembang.
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu memperoleh berbagai informasi baik berupa teori-
teori generalisasi maupun konsep yangf dikembangkan oleh berbagai ahli dari
buku-buku sumber yang ada (Notoatmodjo, 2010). Dalam kasus ini studi
kepustakaan dengan mengumpulkan buku-buku kepustakaan terbitan tahun 2008-
2013.
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Pasien
Nama ibu : Ny “P” Nama Suami : Tn.“I”
Umur : 45 Tahun Umur : 47 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Alamat : Lr. Mekar 1 Rt 48, Rw 05 Palembang
1. Keluhan utama
1) Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin melakukan KB MOW .karena ibu merasa jumlah anak
sudah cukup
2) Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah 1 kali umur 23 tahun, lamanya perkawinan sudah 12
tahun dan telah mempunyai 4 anak
2. Data Kebidanan
Riwayat menstruasi
a. Menarche : 14 Tahun
b. Lama : 5 Hari
c. Siklus : 28 Hari
d. Banyaknya : 2X ganti pembalut
e. Keluhan : Tidak ada
f. Amenorea : Tidak ada
3. Riwayat Perkawinan
a. Status perkawinan : Sah
b. Umur waktu kawin : 23 Tahun
c. Kawin berapa kali : 1 Kali
d. Lamanya kawin : 22 Tahun
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Ana Tgl lahir Usia Jenis Tempat Penolon Komplikas nifa
Bayi
k ke kehamila persalina bersali g i s
Ibu Anak Jk Ke
n n n
/BB/PB l
22/10/199 L/2700/
1 Aterm Spontan BPM Bidan - - - -
7 48
09/02/200 P/2800/
2 Aterm Spontan BPM Bidan - - - -
3 47
03/11/200 L/3100/4
3 Aterm Spontan BPM Bidan - - - -
9 8
4 07/12/201 Aterm Spontan BPM Bidan - - L/2800/4 - -
7 8
5. Riwayat KB
Persalinan terakhir : 03 November 2017
Jenis persalinan : Normal
Apakah pernah memakai alat kontrasepsi : Ya
Kalau ya metode apa yang digunakan : Suntik
Apakah pernah drop out : pernah
6. Data Psiko-sosial-spritual
Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi :ibu mengetahui
Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi yang digunakan sekarang :
(ibu mengetahui macam-macam alat kontrasepsi)
Dukungan suami/keluarga : keluarga mendukung
7. Pola Nutrisi
Pola makan
Frekuensi : 3X sehari
Banyaknya : 1 ½ piring nasi, laukpauk,sayur,makanan
tabahan dan buah-buahan
Jenis makanan : Padat dan cair
Pola minum
Frekuensi : 12 gelas sehari
Banyaknya : ± 3 liter
8. Pola Eliminasi
BAB : 1X sehari
BAK : ±6X sehari
9. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat penyakit yang di derita : Tidak ada
Pengobatan yang telah di dapat : Tidak ada
Alergi terhadap obat : Tidak ada
b. Riwayat kesehatan yang lalu
penyakit yang pernah diderita : Benjolan
payudara
operasi yang pernah di jalani :Operasi
benjolan
c. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat penyakit yang diderita : Tidak ada
Operasi yang pernah di jalani :Tidak ada
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah :110/70 mmhg Suhu : 36 0c
Pernafasan : 22x/m Nadi : 78x/m
d.Tinggi badan : 150 cm
e. Berat badan : 49 kg
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Tidak ada ketombe, bersih tidak rontok
Muka : Tidak pucat, tidak ada flek hitam, tidak oedema
Mata : Tidak ikterik, dan skelera tidak pucat
Hidung : Bersih tidak ada polip.
Mulut : Tidak ada stomatitis
Telinga : Simetris dan tidak ada serum
Ketiak : Tidak ada benjolan
Leher : Tidak ada kelainan kelenjar tyroid dan vena 131
jugularis
Payudara : Terdapat bekas operasi ,tidak terdapat benjolan
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi,tidak ada pembesaran uterus
Punggung : Tidak ada kelainan
Genetalia : Bersih, tidak ada varices,tidak ada oedema,tidak
ada iritasi,tidak ada pembesaran kelenjar batolini
Pemeriksaan dalam :
1) Portio/servik
(a) Keras/lunak : keras dan mencucu
(b) Erosi :Tidak ada erosi
2) Posisi Uterus : Normal (retrofleksi)
3) Tumor/benjolan : Tidak ada benjolan
4) Nyeri : Tidak ada nyeri sentuh pada portio
5) Anus
Haemoroid : tidak ada haemoroid
Ekstermitas
Atas : Simetris,tidak ada oedem
Bawah : Simetris,tidak ada oedem,refleks patela(+)
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan lab :Hb 11,6 gr%
Pemeriksaan penunjang lainnya : tidak di lakukan
C. ANALISA
S :ibu mengatakan ingin mengggunakan KB MOW karena ibu merasa jumlah anak
sudah cukup.
8)pendokumentasian tindakan
D. PENATALAKSANAAN
1.Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
TD : 120/80 mmhg Suhu :360c
RR : 22x/Menit Nadi :78x/menit
(ibu senang dengan keadaannya)
2.Memberitahu ibu KIE tentang KB sterilisasi (tubektomi) meliputi efek samping
yang ditimbulkan : infeksi dan bernanah
- (ibu sudah mengetahui efek samping tetapi ibu masih tetap ingin kb
sterilisasi(tubektomi)
3.Mempersiapkan ibu menjelang tindakan operatif yaitu :
a.Memasang infuse
b.Memasang cateter tetap
c.Memberi konseling pada ibu pasca tindakan
(alat dan obat sudah di siapkan)
4.Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan tindakan
(ibu sudah dilakukan tindakan strelisasi (tubektomi)
5.Memberitahu ibu tetang pola istirahat
(ibu sudah paham dengan apa yang dijelaskan bidan)
6.Memberitahu ibu tentang perawatan luka bedah
(ibu sudah mengerti penjelasan bidan)
7.Memberitahu ibu kunjungan ulang
(ibu mengerti dan mau untuk melakukan kunjungan ulang)
8Melakukan pendokumentasian
(pendokumentasian sudah dilakukan secara metode SOAP
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan study kasus pada Ny. P umur 45 tahun P4 A0 Ah4 akseptor KB MOW dengan
menggunakan manajemen soap.
S : ibu mengatakan ingin mengggunakan KB MOW karena ibu merasa jumlah anak sudah cukup.
A : Ny. P umur 45 tahun P4 A0 Ah4 akseptor KB MOW di sertai masalah yang dialaminya adalah
terdapat riwayat benjolan payudara, sehingga ibu tidak dapat menggunakan KB yang
mengandung hormonal.
consent,menanayakan kembali apakah ibu nya sudah mantap memilih metode kontrasepsi
MOW, siapkan ibu menjelang oprasi.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas perlu adanya peningkatan pelayanan yang lebih baik, oleh
karena itu penulis memberikan saran sebagai berikut :
3. Bagi pasien
Diharapkan pasien dapat melakukan perawatan luka post operasi MOW sendiri dengan
memperhatikan teknik aseptik sehingga tidak terjadi infeksi yang lebih serius dan luka
dapat sembuh dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba I.A.C, 2008, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan
Bidan, Jakarta; EGC.
Saifuddin, A,B, 2010, Buku Pandukan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.