Anda di halaman 1dari 10

Lex Administratum, Vol.I/No.

2/Apr-Jun/2013

PROSES PERIZINAN DAN DAMPAK kegiatan reklamasi dapat berdampak


LINGKUNGAN TERHADAP KEGIATAN negatif (kerugian) dan dampak positif
REKLAMASI PANTAI1 (keuntungan) yang diperoleh.
Oleh : Olivianty Rellua2 Kata Kunci : Perizinan, Reklamasi Pantai

ABSTRAK A. PENDAHULUAN
Perubahan dan kerusakan lingkungan yang Reklamasi merupakan subsistem dari
terjadi dewasa ini lebih dikarenakan oleh sistem pantai, sedangkan dalam hukum
ulah perilaku manusia status sosial positif di Indonesia pengaturan
ekonominya. Pembangunan merupakan mengenaireklamasi dapat dilihat dalam
suatu proses perubahan untuk Undang-Undang No. 27 Tahun 2007
meningkatkan taraf hidup manusia tidak tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
terlepas dari aktivitas pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil pasal 1 butir 23
sumberdaya alam. Dalam aktivitas ini sering memberikandefinisi bahwa reklamasi
dilakukan perubahan-perubahan pada adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang
ekosistem dan sumber daya alam. dalam rangka meningkatkan manfaat
Perubahan-perubahan yang dilakukan sumber daya lahan ditinjau dari sudut
tentunya akan memberikan pengaruh pada lingkungan dan socialekonomi dengan cara
lingkungan hidup.Memperhatikan berbagai pengurugan, pengeringan lahan, atau
dampak pembangunan terhadap drainase. Dalam pasal 34 menjelaskan
lingkungan Pemerintah telah menetapkan bahwa hanya dapat dilaksanakan jika
kebijakan pengelolaan sumber daya alam manfaat sosial dan ekonomi yang diperoleh
dan lingkungan hidup secara tepat untuk lebih besar dari biaya sosial dan biaya
mendorong perilaku masyarakat untuk ekonominya. Namun demikian,
menerapkan prinsip-prinsip pembangunan pelaksanaan reklamasi juga wajib menjaga
berkelanjutan. Sehingga permasalahan dan memperhatikan beberapa hal seperti
yang timbul bagaimana proses perizinan (a) keberlanjutan kehidupan dan
dan dampak pemanfaatan lahan reklamasi penghidupan masyarakat, (b)
pantai terhadap lingkungan. Dalam keseimbangan antara kepentingan
penelitian ini digunakan metode penelitian pemanfaatan dan pelestarian lingkungan
kepustakaan, dengan menggunakan bahan- pesisir, serta persyaratan teknis
bahan hukum yang digunakan untuk pengambilan, pengerukan, dan
mendukung penulisan karya tulis yang penimbunan materil.
dibahas seperti buku literatur, Beberapa aturan yang mengatur
perundangan-undangan dan bahan-bahan mengenai reklamasi pantai yaitu terdapat
tertulis lainnya. Tahapan penelitian dan dalam Peraturan Menteri PU No.
analisis dengan observasi bahan-bahan 40/PRT/M/2007 mengenai pedoman
hukum, pengumpulan bahan hukum dan perencanaan tata ruang kawasan reklamasi
analisis hukum yang bersifat analitik. Hasil pantai, Peraturan Pemerintah RI No. 47
penelitian ini menunjukkan bahwa Tahun 1997 tentang rencana tata ruang
penyelenggaraan sistem perizinan terpadu nasional,kemudian Undang-Undang No. 32
tersebut harus didasarkan pada UU-PPLH. Tahun 2009 tentangPerlindungan dan
Sedangkan dampak pemanfaatan lahan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-
terhadap lingkungan dengan adanya Undang No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang, yang merupakan
1
pedoman atau petunjuk bagi daerah untuk
Artikel Skripsi mengatur, mengendalikan dan menata
2
NIM 090711540

158
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

wilayahnya dalam satu kesatuan masyarakat terhadap view pantai dan


matraekosistem.Reklamasi juga harus pesisirnya mulai berukuran seiring dengan
mengacu kepada Undang-Undang No. 27 semakin berkembangnya pembangunan
Tahun 2007 tentangPengelolaan Wilayah diwilayah tersebut. Dampak reklamasi di
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Peraturan pesisir pantai kawasan Boulevard telah
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang mengakibatkan berkurangnyaaksesbilitas
Izin Lingkungan dan Undang-Undang No. 24 ruang publik, ketidakberlanjutan fungsi
Tahun 2007 tentang ruang publik yang tidak memberikan
PenanggulanganBencana yang mengatur keleluasaan akses bagi masyarakat dan
tentang perlindungan terhadap aset baik munculnya pola penguasaan ruang
berupa jiwa, raga, harta sehingga ancaman publik,dan juga menimbulkan dampak pada
bencana yang ada di wilayah pesisir dapat lingkungan bawah laut”.4
diminimalisir. Pembangunan reklamasi tak ubahnya
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun adalah dua sisi yang berbeda. Di satu sisi
1999 merupakan peraturan yang mengatur memiliki keuntungan yang sangat besar
pembatasan kegiatan manusia termasuk sebagai daerah pemekaran kawasan dari
industri yang dapat menimbulkan lahan yang semula tidak berguna menjadi
pencemaran dan/atau perusakan mutu daerah yang bernilai ekonomi tinggi. Dan
laut. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun disisi lain, jika tidak diperhitungkan dengan
1999 dirancang untuk melindungi mutu matang berdampak terhadap lingkungan
laut, yang meliputi upaya atau kegiatan yang mempengaruhi kondisi alam ke arah
pengendalian pencemaran dan/atau yang semakin memburuk.
perusakan laut dengan tujuan untuk
mencegah atau mengurangi turunnya mutu B. RUMUSAN MASALAH
laut dan rusaknya sumberdaya laut. 1. Bagaimana proses perizinan dalam
Perlindungan mutu laut harus didasarkan kegiatan reklamasi pantai?
pada baku mutu air laut, kriteria baku 2. Bagaimanadampak pemanfaatan lahan
kerusakan laut dan status mutu laut.3 reklamasi pantai terhadap lingkungan?
Daerah yang sering melakukan reklamasi
yaitu Kota Manado, Sulawesi Utara. Adanya C. METODE PENULISAN
pembangunan reklamasi di KotaManado, Dalam penulisan skripsi ini penulisan
yang dikembangkan menjadikawasan mempergunakan metode pengumpulan
industrialisasi dengan pola super blok dan data dan metode pengolahan data sebagai
mengarah pada terbentuknyaCentral berikut :
Business District (CBD), mengakibatkan 1. Metode Pengumpulan Data
adanya wajah kota pada daerahpesisir Untuk mengumpulkan data, maka
pantai. Pertumbuhan dan perkembangan penulis telah mempergunakan Metode
Kota Manado menjadi lebih condong ke Penelitian Kepustakaan (Library
arah pantai atau laut sehingga Kawasan Research) yakni suatu metode yang
Boulevard lebih terbuka menjadi salah satu digunakan dengan jalan mempelajari
bagian kota yang berorientasi ke laut. buku literatur, perundang-undangan,
Pengembangan wilayah reklamasi disekitar dan bahan-bahan tertulis lainnya yang
kawasan tersebut memperlihatkan gejala berhubungan dengan materi
mulai hilangnya ruang publicyangada. Akses
4
http:/darius-
arkwright.blogspot.com/2010/04/reklamasi-dan-
3
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang dampaknya-pada-wilayah-pesisir, diunduh tanggal
Pencemaran dan/atau Perusakan Laut 27 Desember2012

159
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

pembahasan yang digunakan untuk Tahun 1999 tentang Amdal dinyatakan


mendukung pembahasan ini. tidak berlaku lagi. Dalam PP ini Izin
2. Metode Pengolahan Data Lingkungan yaitu izin yang wajib dimiliki
Data yang terkumpul kemudian diolah oleh setiap orang yang melakukan usaha
dengan suatu teknik pengolahan data dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau
secara Deduksi dan Induksi sebagai UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan
berikut : pengelolaan lingkungan hidup sebagai
a. Secara Deduksi, yaitu pembahasan prasyarat untuk mendapakan izin usaha
yang bertitik tolak dari hal-hal yang dan/atau kegiatan (Pasal 1).
bersifat umum, kemudian dibahas Dalam Pasal 2 PP No 27 Tahun 2012 ayat
menjadi suatu kesimpulan yang (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
bersifat khusus. wajib memilik AMDAL dan UKL-UPL wajib
b. Secara Induksi, yaitu pembahasan memilik izin lingkungan, ayat (2) Izin
yang bertitik tolak dari hal-hal yang lingkungan sebagaimana yang dimaksud
bersifat khusus, kemudian dalam ayat (1) diperoleh melalui tahapan
dibahasmenjadi suatu kesimpulan kegiatan yang meliputi :
yang bersifat umum(merupakan a. Penyusunan Amdal, dan UKL-UPL.
kebalikan dari metode deduksi) b. Penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-
UPL, dan
D. PEMBAHASAN c. Permohonan penerbitan izin lingkungan.
1. Proses Perizinan dalam kegiatan Peraturan pemerintah ini juga
Reklamasi Pantai mewajibkan setiap usaha dan/atau
Izin lingkungan yang termuat dalam kegiatan wajib memiliki izin perlindungan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH).
menggabungkan proses pengurusan Izin ini berbeda dengan izin lingkungan. Izin
keputusan kelayakan lingkungan hidup. Izin lingkungan diperoleh sebelum usaha dan/
pembuangan limbah cair, dan izin limbah atau kegiatan beroperasi tetapi izin
bahan beracun berbahaya (B3). perlindungan dan pengelolaan lingkungan
Sebelumnya, berdasarkan Undang-Undang diperoleh setelah usaha dan/atau kegiatan
Nomor 23 Tahun 1997, keputusan beroperasi. Jadi izin lingkungan dilakukan
kelayakan lingkungan hidup diurus di awal pada saat kegiatan belum dilaksanakan
kegiatan usaha. Setelah konstruksi selesai, tahap perencanaan, dan untuk
pengusaha harus mengurus izin mendapatkannya rencana usaha dan/atau
pembuangan limbah cair dan B3. Sekarang kegiatan wajib memiliki dokumen Amdal
ketiga izin itu digabungkan, diurus satu kali atau formulir UKL-UPL. Izin lingkungan ini
menjadi izin lingkungan. Syaratnya, yaitu akan menjadi persyaratan dalam
analisis mengenai dampak lingkungan memperoleh izin operasi rencana usaha
(Amdal), atau upaya pengelolaan dan/atau kegiatan.
lingkungan hidup (UKL), dan upaya Izin lingkungan diterbitkan sebagai
pemantauan lingkungan hidup (UPL). Tanpa persyarat untuk memperoleh izin usaha
ketiga dokumen tersebut, izin lingkungan dan/atau kegiatan. Izin perlindungan dan
tidak akan diberikan. pengelolaan lingkungan hidup (PPLH)
Izin lingkungan juga di atur dalam diterbitkan sebagai persyaratan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun mendapatkan izin lingkungan dalam rangka
2012 tentang Izin Lingkungan, yang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
disahkan pada tanggal 23 Februari 2012. hidup. Izin PPLH diterbitkan pada tahap
Yang sekaligus mencabut PP Nomor 27 operasional. Izin PPLH antara lain :

160
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

a. Pembuangan air limbah ke air masyarakat disampaikan melalui


b. Pemanfaatan air limbah untuk aplikasi multimedia dan papan pengumuman
ke tanah dilokasi usaha dan/atau kegiatan paling
c. Penyimpanan sementara limbah B3 lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak
d. Pengumpulan limbah B3 dokumen Andal dan RKL-RPL yang diajukan
e. Pemanfaatan limbah B3 dinyatakan lengkap secara administratif.6
f. Pengolahan limbah B3 Izin Lingkungan diterbitkan oleh : a)
g. Penimbunan limbah B3 Menteri, untuk Keputusan Kelayakan
h. Pembuangan air limbah ke laut Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-
i. Dumping ke media lingkungan UPL yang diterbitkan oleh Menteri, b)
j. Pembuangan air limbah dengan cara Gubernur, untuk Keputusan Kelayakan
reinjeksi, dan Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-
k. Emisi, dan /atau UPL yang diterbitkan oleh Gubernur, c)
l. Pengintroduksian organisme hasil Bupati/Walikota, untuk Keputusan
rekayasa genetika ke lingkungan. Kelayakan Lingkungan Hidup atau
Rekomendasi UKL-UPL yang diterbitkan
Selanjutnya dijelaskan dalam Pasal 42 PP oleh Bupati/Walikota. Izin Lingkungan
No 27 Tahun 2012 tentang Permohonan diterbitkan oleh Menteri, gubernur,
Izin Lingkungan bahwa permohonan izin bupati/walikota : a) setelah dilakukannya
lingkungan diajukan secara tertulis oleh pengumuman permohonan izin lingkungan,
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan b) dilakukan bersamaan dengan
kepada Menteri, gubernur, bupati/walikota diterbitkannya Keputusan Kelayakan
sesuai dengan kewenangannya (ayat 1). Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-
Permohonan izin lingkungan disampaikan UPL (Pasal 47 PP No 27 Tahun 2012)
bersamaan dengan pengajuan penilaian Menteri, gubernur, bupati/walikota
Andal, RKL-RPL atau pemeriksaan UKL-UPL dapat mendelegasikan keputusan
ayat (2). keputusan kelayakan lingkungan atau
Sebagaimana yang dimaksud dalam rekomendasi UKL-UPL kepada pejabat yang
Pasal 42 ayat (1) Permohonan izin ditetapkan oleh Menteri, gubernur,
lingkungan harus dilengkapi dengan :5 bupati/walikota.
a. Dokumen Amdal atau formulir UKL-UPL. Sejak persyaratan permohonan izin
b. Dokumen pendirian usaha dan/atau dinyatakan lengkap izin lingkungan paling
kegiatan, dan lama 100 hari (penilaian 75, pengumuman
c. Profil usaha dan/atau kegiatan. 15 hari, SKKL 10 hari). Waktu tidak
Setelah menerima permohonan izin termasuk waktu untuk melengkapi data
lingkungan sebagaimana yang dimaksud atau informasi yang masih dianggap kurang
dalam Pasal 43 Menteri, gubernur atau oleh pejabat berwenang.
bupati/walikota wajib mengumumkan Terhadap kegiatan reklamasi pantai
permohonan izin lingkungan. Pengumuman terutama yang memiliki skala besar atau
izin dilakukan oleh Menteri, gubernur, atau yang mengalami perubahan bentang alam
bupati/walikota sesuai kewenangannya secara signifikan, perlu disusun rencana
wajib mengumumkan kepada masyarakat detil tata ruang (RDTR). Penyusunan RDTR
terhadap permohonan dan keputusan izin reklamasi pantai ini dapat dilakukan bila
lingkungan. Pengumuman kepada sudah memenuhi persyaratan administratif
seperti :
5
Lihat PP No 27 Tahun 2012 Tentang Izin
6
Lingkungan Ibid.,Pasal 45

161
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

(a) Memiliki RTRW yang sudah ditetapkan kegiatan yang berdampak penting terhadap
dengan perda yang mendeleniasi lingkungan wajib memiliki Amdal. Ayat (2)
kawasan reklamasi pantai. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
(b) Lokasi reklamasi sudah ditetapkan termasuk dalam kriteria wajib Amdal
dengan SK Bupati/Walikota, baik yang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
akan direklamasi maupun yang sudah wajib memiliki UKL-UPL.
direklamasi. Perizinan merupakan tindakan
(c) Sudah ada studi kelayakan tentang pemerintah untuk mengendalikan
pengembangan kawasan reklamasi pengelolaan lingkungan yang
pantai atau kajian/kelayakan properti hidup.Pengendalian yang dilakukan
(studi investasi). pemerintah adalah bersifatpreemitif,
(d) Sudah ada studi AMDAL kawasan maksudnya adalah langkah atau tindakan
maupun regional. yang dilakukan pada tingkat pengendalian
Selanjutnya berkaitan dengan perizinan, keputusan dan perencanaan.Pemberlakuan
Pasal 35 menyatakan pengendalian AMDAL sebagai tindakan preemitif, dari
pemanfaatan ruang dilakukan melalui pemerintah.Artinya agar AMDAL dilakukan
penetapan peraturan zonasi, perizinan, oleh pemrakarsa dengan efektif, sebagai
pemberian insentif dan disisentif, serta upaya pengelolaan lingkungan yang baik.
pengenaan sanksi7. Dijelaskan lebih lanjut Tujuan diterbitkannya izin lingkungan
dalam Pasal 36 dan Pasal 37 UU Penataan antara lain yaitu untuk memberikan
Ruang. Dari perencanaan awal suatu usaha perlindungan terhadap lingkungan hidup
atau kegiatan pembangunan sudah harus yang lestari dan berkelanjutan,
memuat perkiraan dampaknya. Hal ini meningkatkan upaya pengendalian usaha
berkaitan dengan ketentuan dalam Pasal 22 dan/atau kegiatan yang berdampak negatif
UU No. 32 Tahun 2009 yang menyatakan terhadap lingkungan, memberikan
bahwa Setiap usaha dan/ataukegiatan yang kejelasan prosedur, mekanisme, dan
berdampak penting terhadap lingkungan koordinasi antar instansi dalam
hidup wajib memiliki AMDAL. penyelenggaraan perizinan usaha dan/atau
Terhadap resiko negatif dari suatu kegiatan, dan memberikan kepastian
pembangunan terlebih dahulu perlu hukum dalam usaha dan/atau kegiatan.
dilakukan perencanaan atas kegiatan yang Sebagaimana penjelasan diatas
kemungkinan dapat menimbulkan dampak menunjukkan pedoman-pedoman penting
besar dan penting terhadap lingkungan. dalam proses perizinan dalam
Perencanaan dimaksud dengan kegiatanreklamasi pantai, dalam hal
menganalisis berbagai hal mulai dari pemberian izin lingkungan sebelum
manfaat kegiatan, dampak yang timbul mendapat izin usaha/kegiatan.Dalam hal ini
terhadap lingkungan, kondisi alam dan menunjukkan perizinan terpadu dalam
lainnya. Dalam Peraturan Pemerintah No. bidang lingkungan hidup yang merupakan
27 Tahun 2012. Peraturan Pemerintah ini instrumentuntuk mencapai ketertiban
juga mengatur secara detail tentang Amdal, hukum bidang lingkungan
karena PP ini juga sekaligus merupakan hidup.Penyelenggaraan sistem perizinan
pengganti PP No 27 tahun 1999 tentang terpadu tersebut harus didasarkan pada
Amdal. Dalam PP ini penyusunan Amdal UU-PPLH.
dan UKL-UPL dapat dilihat didalam Pasal 3
ayat (1) dikatakan Setiap usaha dan/atau 2. Dampak Pemanfaatan Lahan Reklamasi
Pantai Terhadap Lingkungan
7
Ibid., Pasal 35

162
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

Secara hukum reklamasi pantai di merambat pada permasalahan


Indonesia, dapat menyangkut dampak dan sosial,ekonomi, dan sumber daya alam.
nilai manfaat apa yang akan diperoleh Dampak negatif yang ditimbulkan akibat
berdasarkan nilai lingkungan, sosial, dan dari reklamasi pantai sebagai berikut:
ekonomi.Dalam hukum positif di Indonesia, a. Pencemaran lingkungan pantai oleh
reklamasi diatur dalam UU No. 27 Tahun limbah yang dihasilkan.
2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir b. Perubahan garis pantai pola arus laut
dan Pulau-Pulau Kecil pada butir 23, disitu saat ini.
dikatakanreklamasi adalah kegiatan yang c. Gangguan terhadap pola lalu lintas
dilakukan oleh orang dalam rangka kota.
meningkatkan manfaat sumber daya lahan d. Pola kegiatan nelayan menjadi
ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial terganggu.
ekonomi dengan cara pengurugan, e. Gangguan terhadap tata air tanah
pengeringan lahan, atau drainase.Dalam maupun air permukaan termasuk di
pasal 34 UU No. 27 Tahun 2007 dalamnya masalaherosi, penurunan
menjelaskan bahwa reklamasi dapat kualitas dan kuantitas air, serta potensi
meningkatkan manfaat dan nilai tambah banjir di kawasan pantai.
wilayah pesisir ditinjau dari aspek teknis, f. Terjadinya pencemaran pantai pada
lingkungan, dan sosial ekonomi lalu saat pembangunan.
pelaksanaan reklamasi juga wajib menjaga g. Permasalahan pemindahan penduduk
dan memperhatikan kehidupan dan pembebasan tanah.
masyarakat, pelestarian lingkungan pesisir, h. Potensi terjadinya kerusakan pantai dan
dan perencanaan reklamasi yang instalasi bawah air (kabel, pipa gas, dan
baik.Berdasarkan penjelasan pasal 34, lainya).
ternyata reklamasipantaidapat i. Potensi gangguan terhadap lingkungan
mempengaruhi semua aspek kehidupan (tergusurnya perumahan nelayan,
yang ada di masyarakat. berkurangnya hutan mangrove,
Dampak pemanfaatan lahan terhadap terancamnya biota pantai langkah).
lingkungan dengan adanya kegiatan j. Perubahan Rencana Tata Ruang
reklamasi seperti dampak negatif (kerugian) Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata
dan dampak positif (keuntungan) yang Ruang (RDRT). 8
diperoleh sebagai berikut :
a. Dampak fisik
1. Dampak Negatif Dampak fisik yang terjadi karena adanya
Secara teknis, reklamasi pantai dapat perubahan lingkungan.Berdirinya
merubah konfigurasi pantai dan menutup bangunan-bangunankonstruksi yang
sebagian wilayah laut sehingga sulit direklamasi, membawa perubahan pada
dibuktikan bahwa kegiatan tersebut tidak kawasan pantai.Perubahan fisik lingkungan
membawa dampak negatif terhadap alam yang dapat kita lihat dari
lingkungan laut. Termasuk mempengaruhi pembangunan reklamasi pantai yaitu
keanekaragaman hayati secara negatif, seperti perubahan hidro-oseanografi, erosi
mengganggu karakter fisik, aktivitas dan pantai, dapat mengubah bentang alam
interaksi dari organisme-organisme dalam (geomorfologi) dan aliran air (hidrologi)
suatu lingkungan fisik wilayah laut.Selain dikawasan reklamasi tersebut.Sistem
permasalahan lingkungan hidup akibat
8
reklamasi pantai, reklamasi pantai juga Dr.Flora Kalalo, SH, MH, Implikasi Hukum Kebijakan
Reklamasi Pantai dan Laut di Indonesia, LoGoz
Publishing, 2009, hlm 5

163
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

hidrologi gelombang air laut yangjatuh ke Dampak penting ditentukan


pantai akan berubah dari berdasarkan “kriteria baku kerusakan
alaminya.Berubahnya air akan lingkungan hidup” :9
mengakibatkan daerah diluar reklamasi a. Kriteria baku kerusakan tanah
akan mendapat limpahan air yang banyak untuk produksi biomassa;
sehingga akan terjadi abrasi.Perubahan lain b. Kriteria baku kerusakan terumbu karang;
yaitu antara lain berupa tingkat kelandaian, c. Kriteria baku kerusakan lingkungan
komposisi sendimen sungai, pola pasang hidup yang berkaitan dengan kebakaran
surut, pola arus laut sepanjang pantai dan hutan dan/atau lahan.
merusak kawasan tata air, serta potensi d. Kriteria baku kerusakan mangrove;
gangguan terhadap lingkungan. e. Kriteria baku kerusakan padang lamun;
Dampak lainnya yaitu meningkatkan f. Kriteria baku kerusakan gambut;
potensi banjir dan penggenangan di g. Kriteria baku kerusakan kars; dan/atau
wilayah pesisir. Potensi banjir akibat h. Kriteria baku kerusakan ekosistem
kegiatan reklamasi itu akan semakin lainnya sesuai perkembangan ilmu
meningkat bila dikaitkan dengan adanya pengetahuan dan teknologi.
kenaikan muka air laut yang disebabkan Jika dikaitkan dengan
oleh pemanasan global.Disebabkan karena pembangunanreklamasipantai, dapat kita
perubahan lahan dan bentang alam, kerena lihat dalam ayat(3).Dapat
kegiatanreklamasipantai itu sendiri. dijelaskankerusakan-
kerusakanyangterjadiyangberdampak pada
b. Dampak biologis ekosistem laut :
Dampak biologis yang sudah jelas
terlihat akibat pembangunan reklamasi itu b.1 Dampak Reklamasi Pantai Terhadap
yaitu seperti kehancuran ekosistem berupa Hutan Mangrove
hilangnya keanekaragaman Setiap kegiatan manusia yang berkaitan
hayati.Keanekaragaman hayati yang dengan kerusakan hutan mangrove seperti
diperkirakan akan punah akibat reklamasi pantai pada akhirnya akan
pembangunan reklamasi itu antara lain menimbulkan dampak negatif terhadap
berupa terganggunya ekosistem mangrove, sumber daya alam tersebut. Dengan
terumbu karang, padang lamun, eustaria, adanya kegiatan reklamasi kawasan
dan juga terancamnya biota mangrove akan punah dengan dilakukan
laut.Keanekaragaman biota laut akan pengerukan dan penimbunan di daerah
berkurang, baik flora maupun fauna, karena pantai tempat dimana tumbuhnya
timbunan tanah urugan mempengaruhi mangrove.
ekosistem yang sudah ada.Serta penurunan Jika ekosistem mangrove hilang, maka
keanekaragaman hayati lainnya, dapat kita berbagai macam keanekaragaman hayati
lihat dalam pasal 21 UU No. 32 Tahun 2007 pun akan punah akibat kegiatan reklamasi
mengenai “kriteria baku kerusakan seperti punahnya spesies ikan, kerang,
lingkungan hidup”. Disitu dijelaskan untuk kepiting, burung, dan berbagai
menentukanterjadinya kerusakan keanekaragaman hayati lainnya. Ditambah
lingkungan hidup, ditetapkan kriteria baku lagi dengan ancaman polutan dan
kerusakan lingkungan hidup. sendimentasi dari material-material yag
digunakan untuk reklamasi dan

9
Lihat UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
& Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 21

164
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

pembangunan terhadap keberadaan daya lainnya seperti kerang dan rumput


ekosistem mangrove. laut. Aktivitas penangkapan ikan yang
b.2 Dampak Reklamasi Pantai Terhadap mereka lakukan masih terbatas pada
Terumbu Karang. kawasan pesisir yang tidak jauh dari lokasi
Wilayah pesisir yang tidak dikelola tempat tinggal mereka.
dengan baik dapat mengancam Dalam Undang-Undang No. 27 Tahun
keselamatan terumbu karang, akibat 2007, reklamasi bertujuan untuk
sendimentasi dan pencemaran perairan meningkatkan manfaat sumber daya lahan
laut. Salah satunya dengan adanya kegiatan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial
reklamasi pantai memberikan dampak ekonomi. Namun, dalam kenyataannya saat
penting bagi terumbu karang, akibat dari ini bertolak belakang dengan tujuan
pengerukan yang dilakukan karena reklamasi itu sendiri. Padahal dalam
reklamasi, membuat rusaknya terumbu pembangunan berkelanjutan (sustainability
karang. development) terdapat tiga prinsip utama,
b.3. Dampak Reklamasi Pantai Terhadap yaitu prinsip ekonomi, sosial, dan aspek
Padang Lamun. ekologi. Prinsip ekologi (kelestarian
Reklamasi pantaijuga berdampak bagi lingkungan) inilah yang seringkali
ekosistem padang lamun. Kerusakan dikesampingkan oleh para pelaku
padang lamun akibat gangguan alam dan pembangunan, karena bertentangan
aktivitas manusia dengan adanya kegiatan dengan prinsip ekonomi, sehingga
reklamasi mengakibatkan kerusakan fisik mengabaikan keberlanjutan (sustainability)
terhadap padang lamun banyak terjadi di kelestarian lingkungan di masa mendatang.
berbagai daerah di Indonesia. Reklamasi
dan pembangunan kawasan industri juga 2. Dampak Positif :
telah melenyapkan sejumlah besar Selain menimbulkan dampak negatif
daerahpadanglamun. terhadap lingkungan, sosial,
b.4 Dampak Reklamasi Pantai Terhadap ekonomi.Pembangunan reklamasi juga
Ekosistem Eustaria memberikan dampak positif atau
Reklamasi pantai juga memberikan keuntungan, dapat kita lihat keuntungan
dampak penting bagi ekosistem eustaria. apa saja yang diberikan dari
Eustaria merupakan wilayah pesisir semi kegiatanreklamasi tersebut antara lain :
tertutup yang berhubungan bebas dengan a. Pembangunan kegiatan reklamasi akan
laut. Eustaria memiliki fungsi penting, bagi meningkatkan kualitas dan nilai
ekosistem-ekosistem laut lainnya. Maka ekonomi kawasan pesisir.
dari itu, jika rusaknya ekosistem b. Pembangunan kegiatan reklamasi dapat
eustariaberimplikasi terhadap penurunan mengurangi lahan yang dianggap
kualitas lingkungan untuk sumber daya ikan kurang produktif.
dan erosi pantai. c. Pembangunan kegiatan reklamasi dapat
menambah wilayah atau pertambahan
c. Dampak Sosial Ekonomi lahan.
Masyarakat yang tinggal dekat dengan d. Pembangunan kegiatan reklamasi
lokasi reklamasi adalah manusia yang paling dapat melindungi wilayah pantai.
merasakan dampak dari kegiatan reklamasi e. Pembangunan kegiatan reklamasi
pantai tersebut. Sebab, sebagian besar dari dapat menata kembali daerah pantai.
mereka berprofesi sebagai nelayan f. Pembangunan kegiatan reklamasi dapat
tradisional yang menggantungkan hidupnya memperbaiki rejimhidraulik wilayah
dari hasil tangkapan ikan maupun sumber pantai.

165
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

Dampak positif lainnya yang dapat kita Reklamasi pantai memberikan


lihat dengan adanya reklamasi pesisir keuntungan dalam mengembangkan
pantai yaitu : wilayah, praktek ini juga memberikan
a. Ada tambahan daratan buatan hasil pilihan penyediaan lahan dalam
pengurugan pantai sehingga dapat wilayah/kota, pengembangan wisata ke
dimanfaatkan untuk bermacam pantai, berkembangnya pusat kegiatan
kebutuhan. bisnis, pengaturan sistem transportasi yang
b. Daerah yang dilakukan reklamasi terpadu, dapat membuka peluang kerja
menjadi aman terhadap erosi, karena baru dan tenaga kerja baru. Oleh karena
adanya konstruksi pengaman yang adanya berbagai dampak negatif, tidak
disiapkan sekuat mungkin untuk dapat mengherankan jika dibeberapa daerah
menahan gempuran ombak laut. reklamasi pantai telah memicu protes
c. Daerah yang ketinggiannya dibawah masyarakat setempat. Dampak yang
permukaan air laut, bisa aman terhadap bersifat multidimensi ini, menyebabkan
banjir apabila dibuat tembok penahan reklamasi pantai selayaknya menjadi pokok
air laut di sepanjang pantai. yang dikaji secara lebih mendalam. Tetapi
d. Tata lingkungan yang bagus dengan selain itu reklamasi pantai juga
perletakkan taman sesuai perencanaan, memberikan dampak positif.
sehingga dapat berfungsi sebagai area Melihat kelebihan dan kekurangan
rekreasi yang sangat memikat reklamasi pantai tersebut, nampaknya lebih
10
pengunjung. banyak dampak kerugiannyayang terlihat.
Tak hanya kerugian yang diperoleh tapi Maka dari itu, dengan melihat dua sisi baik
juga ada keuntungan-keuntungan yang sisi positif maupun sisi negatif perlu
diperoleh seperti : tidaknya pembangunan reklamasi pantai.
a. Adanya lahan baru untuk dibangun Sejatinyareklamasi daerah pesisir tidak
pusat bisnis dan hiburan seperti hotel dianjurkan, namun jika menerapkan
berbintang mall, pusat hiburan di prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
Pantai. dengan memperhatikan aspek sosial,
b. Dapat memberikan kontribusi ekonomi ekonomi, dan tentunya lingkungan, sah-sah
untuk daerah dan masyarakat baik saja reklamasi dilakukan.
APBD, dan lapangan kerja.
c. Dapat menunjang pariwisata daerah. E. PENUTUP
d. Reklamasi bukanlah konstruksi yang 1. Kesimpulan
sulit dikerjakan, tapi juga dapat 1. Proses perizinan reklamasi pantai,
dilaksanakan oleh tenaga lokal dalam hal ini adalah suatu pemberian
sekalipun. izin usaha/kegiatan harus memiliki
e. Dapat berfungsi sebagai peredam izin lingkungan terlebih dahulu.
tsunami dengan adanya pemasangan Dalam pemberian izin lingkungan
front break water, serta desain gedung harus didasarkan pada kajian-kajian
berpola pengendali air. 11 yang mendasari pemberian izin
tersebut, dapat dilihat dalam PP
Nomor 27 Tahun 2012 diatur dengan
10
http://www.analisadaily.com/analisa-dampak- jelas mengenai izin lingkungan. Hal-
reklamasi-pada-daerah-pesisir-pantai hal tersebut merupakan pedoman
11
penting dalam pemberian izin
http://m.kompasiana.com/post/regional/2011/01/2 lingkungan. Karena izin lingkungan
6/kajian-teknis-sederhana-perlu-tidaknya-reklamasi- dan izin usaha memiliki keterkaitan
pantai-kalasey-minahasa-sulawesi-utara/

166
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

yang erat. Seperti pada pasal 40 UU- DAFTAR PUSTAKA


PPLH dikatakan bahwa izin lingkungan Helmi, SH, MH, Dr. Hukum Perizinann
merupakan persyaratan Lingkungan Hidup, Sinar Grafika, Jakarta,
mendapatkan izin usaha. 2012
2. Reklamasi pantai berdampak pada N.M.Spelt dan J.B.J.M. ten Berger, Pengantar
Hukum Perizinan, disunting oleh Philipus M.
lingkungan pantai. Dampaknegatif
Hadjon, Yuridika, Surabaya, 2002
bagi nelayan, karena menurun hasil Otto Soemarwoto, Menyinergikan
tangkapannya di laut. Diakibatkan Pembangunan & Lingkungan Telaah Kritis
rusaknya ekosistem-ekosistem yang Begawan Lingkungan,Publiser of Choice
ada di kawasan pantai. Tetapi &Ecoherart, Yogyakarta, 2005
berdampak positif untuk sebagian R.M. Gatot P. Soemartono, Hukum Lingkungan
penduduk lainnya, karena Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 1996.
mempunyai kesempatan Dr. Flora Kalalo, SH, MH, 2009, Implikasi Hukum
mendapatkan mata pencaharian Kebijakan Reklamasi Pantai dan Laut di
tambahan dengan adanya Indonesia, LoGoz Publishing,
pembangunan di kawasan reklamasi
Sumber-sumber Lain
pantai. Pengaruhreklamasi pantai
Undang-UndangNo. 32 Tahun 2009 tentang
juga memberikan dampak kualitas
Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan
ruang dan perubahan fungsi ruang Hidup
bagi masyarakat. Undang-Undang No. 27 Tahun 2007, pasal 1
Pengembanganreklamasimemperlihat butir 23
kan hilangnnyaruang publik yang ada, PeraturanPemerintah No 27 Tahun 2012
yang tidak memberikan keleluasaan Tentang Izin Lingkungan
akses masyarakat terhadap view Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999
pantai. tentang Pencemaran dan/atau Perusakan
Laut
2. Saran http:/darius-
arkwright.blogspot.com/2010/04/reklamas
1. Dalam hal pemberian izin lingkungan
i-dan-dampaknya-pada-wilayah-pesisir,
haruslah dilakukan secara cermat dan diunduh tanggal 27 Desember2012
teliti melalui kajian-kajian terlebih BukuPedomanReklamasidiWilayah Pesisir
dahulu, sehingga menjadi dasar (2005)
penting bagi pembangunan reklamasi http:/oceocean.blogspot.com/2012/04/rek
pantai, guna terhindar dari kerusakan lamasi-pantai, diunduh tanggal 25
lingkungan yang diakibatkan dari Januari2013
reklamasi itu sendiri. http://en.wikipedia.org/wiki/Reclamation, di
2. Dalam meminimalkan dampak fisik, unduh tanggal 28 Januari 2013
biologis, sosial-ekonomi dan budaya Lembaga Pengembangan Hukum Lingkungan
negatif dari pembangunan reklamasi Indonesia, Tahun I No. 1/1994 – Jurnal
Hukum Lingkungan, Jakarta, 1996
pantai serta mengoptimalkan dampak
http://journal.unnissula.ac.id/jlsa/article/downl
positif, kegiatan reklamasi harus oad/33/31
dilakukan secara hati-hati dan http://www.analisadaily.com/analisa-dampak-
berdasarkan pedoman-pedoman yang reklamasi-pada-daerah-pesisir-pantai
ada dengan melibatkan para http://m.kompasiana.com/post/regional/2011/
pemangku kepentingan. Kajian yang 01/26/kajian-teknis-sederhana-perlu-
cermat dan konprenhensiftentu bisa tidaknya-reklamasi-pantai-kalasey-
menghasilkan area reklamasi yang minahasa-sulawesi-utara/
aman dan melestarikan lingkungan.

167

Anda mungkin juga menyukai