Ipi107071 PDF
Ipi107071 PDF
2/Apr-Jun/2013
ABSTRAK A. PENDAHULUAN
Perubahan dan kerusakan lingkungan yang Reklamasi merupakan subsistem dari
terjadi dewasa ini lebih dikarenakan oleh sistem pantai, sedangkan dalam hukum
ulah perilaku manusia status sosial positif di Indonesia pengaturan
ekonominya. Pembangunan merupakan mengenaireklamasi dapat dilihat dalam
suatu proses perubahan untuk Undang-Undang No. 27 Tahun 2007
meningkatkan taraf hidup manusia tidak tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
terlepas dari aktivitas pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil pasal 1 butir 23
sumberdaya alam. Dalam aktivitas ini sering memberikandefinisi bahwa reklamasi
dilakukan perubahan-perubahan pada adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang
ekosistem dan sumber daya alam. dalam rangka meningkatkan manfaat
Perubahan-perubahan yang dilakukan sumber daya lahan ditinjau dari sudut
tentunya akan memberikan pengaruh pada lingkungan dan socialekonomi dengan cara
lingkungan hidup.Memperhatikan berbagai pengurugan, pengeringan lahan, atau
dampak pembangunan terhadap drainase. Dalam pasal 34 menjelaskan
lingkungan Pemerintah telah menetapkan bahwa hanya dapat dilaksanakan jika
kebijakan pengelolaan sumber daya alam manfaat sosial dan ekonomi yang diperoleh
dan lingkungan hidup secara tepat untuk lebih besar dari biaya sosial dan biaya
mendorong perilaku masyarakat untuk ekonominya. Namun demikian,
menerapkan prinsip-prinsip pembangunan pelaksanaan reklamasi juga wajib menjaga
berkelanjutan. Sehingga permasalahan dan memperhatikan beberapa hal seperti
yang timbul bagaimana proses perizinan (a) keberlanjutan kehidupan dan
dan dampak pemanfaatan lahan reklamasi penghidupan masyarakat, (b)
pantai terhadap lingkungan. Dalam keseimbangan antara kepentingan
penelitian ini digunakan metode penelitian pemanfaatan dan pelestarian lingkungan
kepustakaan, dengan menggunakan bahan- pesisir, serta persyaratan teknis
bahan hukum yang digunakan untuk pengambilan, pengerukan, dan
mendukung penulisan karya tulis yang penimbunan materil.
dibahas seperti buku literatur, Beberapa aturan yang mengatur
perundangan-undangan dan bahan-bahan mengenai reklamasi pantai yaitu terdapat
tertulis lainnya. Tahapan penelitian dan dalam Peraturan Menteri PU No.
analisis dengan observasi bahan-bahan 40/PRT/M/2007 mengenai pedoman
hukum, pengumpulan bahan hukum dan perencanaan tata ruang kawasan reklamasi
analisis hukum yang bersifat analitik. Hasil pantai, Peraturan Pemerintah RI No. 47
penelitian ini menunjukkan bahwa Tahun 1997 tentang rencana tata ruang
penyelenggaraan sistem perizinan terpadu nasional,kemudian Undang-Undang No. 32
tersebut harus didasarkan pada UU-PPLH. Tahun 2009 tentangPerlindungan dan
Sedangkan dampak pemanfaatan lahan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-
terhadap lingkungan dengan adanya Undang No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang, yang merupakan
1
pedoman atau petunjuk bagi daerah untuk
Artikel Skripsi mengatur, mengendalikan dan menata
2
NIM 090711540
158
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
159
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
160
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
161
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
(a) Memiliki RTRW yang sudah ditetapkan kegiatan yang berdampak penting terhadap
dengan perda yang mendeleniasi lingkungan wajib memiliki Amdal. Ayat (2)
kawasan reklamasi pantai. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
(b) Lokasi reklamasi sudah ditetapkan termasuk dalam kriteria wajib Amdal
dengan SK Bupati/Walikota, baik yang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
akan direklamasi maupun yang sudah wajib memiliki UKL-UPL.
direklamasi. Perizinan merupakan tindakan
(c) Sudah ada studi kelayakan tentang pemerintah untuk mengendalikan
pengembangan kawasan reklamasi pengelolaan lingkungan yang
pantai atau kajian/kelayakan properti hidup.Pengendalian yang dilakukan
(studi investasi). pemerintah adalah bersifatpreemitif,
(d) Sudah ada studi AMDAL kawasan maksudnya adalah langkah atau tindakan
maupun regional. yang dilakukan pada tingkat pengendalian
Selanjutnya berkaitan dengan perizinan, keputusan dan perencanaan.Pemberlakuan
Pasal 35 menyatakan pengendalian AMDAL sebagai tindakan preemitif, dari
pemanfaatan ruang dilakukan melalui pemerintah.Artinya agar AMDAL dilakukan
penetapan peraturan zonasi, perizinan, oleh pemrakarsa dengan efektif, sebagai
pemberian insentif dan disisentif, serta upaya pengelolaan lingkungan yang baik.
pengenaan sanksi7. Dijelaskan lebih lanjut Tujuan diterbitkannya izin lingkungan
dalam Pasal 36 dan Pasal 37 UU Penataan antara lain yaitu untuk memberikan
Ruang. Dari perencanaan awal suatu usaha perlindungan terhadap lingkungan hidup
atau kegiatan pembangunan sudah harus yang lestari dan berkelanjutan,
memuat perkiraan dampaknya. Hal ini meningkatkan upaya pengendalian usaha
berkaitan dengan ketentuan dalam Pasal 22 dan/atau kegiatan yang berdampak negatif
UU No. 32 Tahun 2009 yang menyatakan terhadap lingkungan, memberikan
bahwa Setiap usaha dan/ataukegiatan yang kejelasan prosedur, mekanisme, dan
berdampak penting terhadap lingkungan koordinasi antar instansi dalam
hidup wajib memiliki AMDAL. penyelenggaraan perizinan usaha dan/atau
Terhadap resiko negatif dari suatu kegiatan, dan memberikan kepastian
pembangunan terlebih dahulu perlu hukum dalam usaha dan/atau kegiatan.
dilakukan perencanaan atas kegiatan yang Sebagaimana penjelasan diatas
kemungkinan dapat menimbulkan dampak menunjukkan pedoman-pedoman penting
besar dan penting terhadap lingkungan. dalam proses perizinan dalam
Perencanaan dimaksud dengan kegiatanreklamasi pantai, dalam hal
menganalisis berbagai hal mulai dari pemberian izin lingkungan sebelum
manfaat kegiatan, dampak yang timbul mendapat izin usaha/kegiatan.Dalam hal ini
terhadap lingkungan, kondisi alam dan menunjukkan perizinan terpadu dalam
lainnya. Dalam Peraturan Pemerintah No. bidang lingkungan hidup yang merupakan
27 Tahun 2012. Peraturan Pemerintah ini instrumentuntuk mencapai ketertiban
juga mengatur secara detail tentang Amdal, hukum bidang lingkungan
karena PP ini juga sekaligus merupakan hidup.Penyelenggaraan sistem perizinan
pengganti PP No 27 tahun 1999 tentang terpadu tersebut harus didasarkan pada
Amdal. Dalam PP ini penyusunan Amdal UU-PPLH.
dan UKL-UPL dapat dilihat didalam Pasal 3
ayat (1) dikatakan Setiap usaha dan/atau 2. Dampak Pemanfaatan Lahan Reklamasi
Pantai Terhadap Lingkungan
7
Ibid., Pasal 35
162
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
163
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
9
Lihat UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
& Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 21
164
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
165
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
166
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
167